Professional Documents
Culture Documents
BAB II
SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR
(Moch.Solikin)
1). L Jetronic
Kode L berasal dari bahasa Jerman Luft yang berarti udara.
Pada EFI L Jetronic, kontrol injeksi dilakukan secara elektronik
oleh Electronic Control Unit (ECU) berdasarkan jumlah udara
yang masuk. Sensor untuk mengukur jumlah udara yang masuk
ke dalam silinder adalah Air Flow Meter
2). D Jetronic
Kode D berasal dari bahasa Jerman Drunk yang berarti
tekanan. Pada EFI D Jetronic, kontrol injeksi dilakukan secara
elektronik oleh Electronic Control Unit (ECU) berdasarkan
jumlah udara yang masuk. Sensor untuk mengukur jumlah udara
yang masuk ke dalam silinder adalah Manifold Absolute
Pressure Sensor (MAP Sensor).
Karburator EFI
Menutup lubang saluran masuk Menambah injektor saat dingin
agar kevacuman pada venturi untuk menambah penyemprotan
meningkat sehingga bensin bensin sehingga campuran lebih
yang keluar lebih banyak, kaya, terdapat pula model yang
campuran kaya, mesin mudah pada saat dingin mengaktifkan
dihidupkan Idle System Control (ISC). ECU
menambah jumlah injeksi
berdasarkan signal starter dan
temperatur mesin.
Gambar 2.10. Sistem cuk pada karburator dan injector saat dingin
3. Saat Percepatan
Karburator EFI
Saat dipercepat pompa Saat dipercepat jumlah udara
percepatan menyemprotkan yang masuk semakin banyak.
bahan bakar untuk mengatasi Jumlah udara dideteksi oleh air
keterlambatan aliran bahan flow meter atau MAP sensor,
bakar dibandingkan aliran mendapat masukkan tersebut
udara agar campuran tidak ECU menambah jumlah injeksi
kurus bahan bakar.
10
EFI-L
EFI-D
e. Pulsation Damper
Saat injector terbuka maka terjadi sedikit penurunan tekanan
bahan bakar pada pipa deliveri, saat injector tertutup maka
tekanan naik kembali. Dengan demikian terdapat sedikit variasi
tekanan pada pipa deliveri. Variasi tekanan tersebut dapat
menyebabkan stabilitas pengontrolan jumlah injeksi bahan bakar
kerkurang, untuk menghindari hal tersebut maka pada pipa
deliveri dipasang pulsation dumper. Saat terjadi variasi tekanan
maka pulsation damper menyerap variasi tekanan tersebut, karena
didalamnya terdapat diafragma yang dapat menetralisir variasi
tekanan. Kerja pulsation dumper sama dengan peredam kejut yang
menyerap getaran pada kendaraan.
g. Injektor
Injektor berfungsi untuk menginjeksikan bahan bakar ke arah
katup hisap, bahan bakar keluar dari injektor dalam bentuk kabut.
Jumlah bahan bakar yang diinjeksikan tergantung dari tekanan
bahan bakar, besar lubang injektor dan lama injektor membuka.
Pembukaan injektor dilakukan secara electromagnetic, yaitu
dengan mengalirkan listrik pada lilitan injektor, saat listrik
mengalir ke lilitan maka lilitan menjadi magnet, dan magnet
menarik katup jarum pada injektor, lubang injektor terbuka dan
injektor menginjeksikan bahan bakar. Pengaturan kapan dan lama
listrik dialirkan ke injektor dilakukan oleh ECU berdasarkan
kondisi kerja mesin dari masukan sensor-sonsor yang ada.
21
Kerja cold start injector saat mesin dingin Cold start injector time
switch
Gambar 2.27. Cara kerja cold start injector saat mesin dingin
Gambar 2.28. Cara kerja cold start injector saat mesin panas
24
Udara dari air cleaner masuk melalui air flow meter dan
membuka measuring plate kemudian mengalir ke air intake
chamber. Volume udara yang mengalir ke air intake chamber
ditentukan oleh pembukaan katup throttle. Selanjutnya udara dari
intake chamber didistribusikan ke setiap manifold dan mengalir ke
dalam ruang bakar. Apabila mesin masih dingin, air valve akan
terbuka dan udara mengalir melalui air valve ke air intake chamber.
Dengan demikian walaupun throttle valve dalam keadaan menutup,
tetap terdapat udara yang mengalir ke air intake chamber,
tujuannya adalah untuk menambah putaran idle (disebut fast idle)
saat mesin masih dingin.
1. Saringan Udara
Saringan udara berfungsi untuk menyaring debu atau kotoran
yang terdapat di udara agar tidak masuk ke silinder. Saringan harus
dibersihkan setiap perawatan berkala (tiap 3000-5000 km). Cara
membersihkan dengan menyemprot dengan udara bertekanan dari
arah berlawanan dengan aliran udara masuk saat terpasang.
4. Throttle Body
Throttle body merupakan bagian yang mengatur jumlah udara
yang masuk ke dalam silinder. Throttle body terdiri dari:
a. Katup throttle (Throttle valve) : digerakkan oleh pedal gas
untuk mengatur jumlah udara yang masuk ke silinder.
b. Throttle position sensor: mensensor posisi katup throttle
c. Sekerup penyetel kecepatan idle: menyetel putaran idle
mesin
d. Air Valve : menaikan putaran idle saat mesin masih dingin.
27
a. Tipe Wax
Katup udara tipe wax terpasang pada throttle body, terdiri
atas thermo valve, gate valve, pegas A dan pegas B. Thermo valve
diisi dengan thermo wax yang akan mengembang dan mengkerut
sesuai dengan perubahan temperatur air pendingin.
b. Tipe Bimetal
Bi-metal merupakan penggabungan dua buah logam yang
mempunyai koefisien pemuaian yang berbeda. Saat logam
tersebut terkena panas maka logam menjadi melengkung,
karakteristik tersebut digunakan sebagai alat kontrol. Pemanasan
30
udara tidak dapat mengalir melalui air valve dan mekanisme fast
idle tidak berfungsi.
6. Intake Manifold
Intake manifold merupakan saluran masuk udara ke dalam
silinder, pada intake manifold terdapat intake chamber, yang
berfungsi sebagai stabilizer aliran udara yang akan masuk ke dalam
silinder, hal ini dikarenakan udara mengalir ke dalam silinder hanya
saat katup masuk terbuka sehingga terjadi fluktuasi aliran yang
menyebabkan akurasi pengukuran jumlah udara yang masuk
berkurang. Terdapat dua model intake manifold EFI, yaitu:
a. Model integrated type (menyatu)
b. Model separated type (terpisah)
1. SENSOR
Sensor berfungsi untuk mendeteksi kondisi kendaraan yang
dibutuhkan ECU untuk menentukan jumlah injeksi bahan bakar dan
saat pengapian. Terdapat banyak sensor yang digunakan oleh mesin
EFI. Beberapa sensor dan fungsinya adalah sebagai berikut:
TABEL 1. SENSOR DAN FUNGSINYA
No Nama Sensor Fungsi
1 Air Flow Meter Mengukur jumlah udara yang masuk
atau Mass Air Flow ke dalam silinder dengan mendeteksi
(MAF) aliran udara yang masuk
2 MAP Sensor Mengukur jumlah udara yang masuk
ke dalam silinder dengan mendeteksi
tekanan pada intake manifold
3 Throttle Position Mendeteksi posisi katup throttle
Sensor (TPS)
4 Intake Air Mendeteksi temperature udara yang
Temperature masuk ke dalam silinder
Sensor (IATS)
5 Engine Coolant Mendeteksi temperatur mesin atau
Temperature Sensor air pendingin mesin
(ECTS)
6 Oxygen sensor Mendeteksi sisa oxygen pada gas
(O2S) buang untuk menghasilkan campuran
yang tepat
7 Variabel Resistor Menyetel kadar CO atau campuran
atau CO potensio bahan bakar bagi EFI yang tidak
dilengkapi O2 sensor.
8 Vehicle Speed Mendeteksi kecepatan kendaraan
Sensor
9 Knock (K) Sensor Mendeteksi terjadinya knocking/
detonasi
10 Crank Angle Mendeteksi sudut engkol
Sensor
11 Ignition signal Mendeteksi putaran mesin
12 Starter signal Sebagai masukan mesin sedang
distarter
11 A/C signal Sebagai masukan AC sedang
berkerja
34
a). Model A.
Semakin besar bukaan measuring plate, semakin tinggi
tegangan pada terminal Vs pada air flow meter. Rangkaian
kelistrikan dan hubungan bukaan dengan tegangan Vs adalah
sebagai berikut:
36
b).Model B
Semakin besar bukaan measuring plate, semakin rendah
tegangan pada terminal Vs pada air flow meter. Semakin rendah
tegangan pada terminal signal VS, mengindikasikan semakin
banyak jumlah udara yang masuk. Rangkaian kelistrikan dan
hubungan bukaan dengan tegangan Vs adalah sebagai berikut:
37
Keterangan:
1. Elemen Pemanas Film 4. Jaring Pembentuk Aliran Udara
2. Tabung Penangkap Masa Udara 5. Skerup Penyetel CO
3. Sensor Film Panas 6. Blok Konektor
4,5 5.0 V
0 0.5 V
Bila katup gas digerakan maka plat gesek pada TPS juga
bergerak. Saat bukaan katup gas diperbesar maka plat gesek
bergerak dari mendekati terminal E2 ke arah mendekati terminal
VC. Akibat gerakan tersebut maka tegangan pada terminal VC
menjadi lebih tinggi, atau dari posisi 0 volt menjadi 5 V.
Perubahan tegangan tersebut menjadi masukan ECU untuk
menentukan sudut bukaan katup gas (throttle valve).
e. Oxygen Sensor
Oxygen sensor digunakan untuk mendeteksi gas buang,
untuk menentukan apakah campuran udara bahan bakar (AFR)
terlalu kaya, tepat atau terlalu miskin. Berdasarkan masukan
oxygen sensor bila campuran terlalu kaya maka ECU akan
mengurangi injeksi dan sebaliknya bila campuran miskin maka
ECU akan menambah injeksi bahan bakar. Oxygen sensor
digunakan pada kendaraan yang menggunakan catalytic converter ,
pemasangan sensor pada saluran buang seperti gambar di bawah:
g. Variable Resistor
Variable resistor merupakan komponen yang digunakan
pada kendaraan yang tidak dilengkapi catalytic conventer, sebagai
ganti oxygen sensor. Pada kendaraan yang menggunakan oxygen
sensor penyetelan campuran bahan bakar dapat dilakukan secara
otomatis sesuai signal dari oxygen sensor. Pada kendaraan yang
tidak menggunakan oxygen sensor penyetelan campuran bahan
bakar dilakukan dengan menyetel variable resistor. Komponen ini
juga sering disebut CO adjuster.
i. Knock Sensor
Knock sensor berfungsi mendeteksi getaran blok silinder
akibat knocking. Knock sensor dipasang pada blok silinder. Knock
sensor terdiri dari piezoelectric element dan sebuah diafragma.
50
j. Distributor Signal
Distributor signal merupakan signal yang dihasilkan
distributor sebagai masukan bagi ECU untuk menentukan
putaran mesin dan sudut engkol. Berdasarkan input distributor
signal ke ECU maka ECU menentukan ignition timing dan
injection timing. Terdapat 2 model distributor signal, yaitu:
model signal generator dan model photo diode.
Saat kunci kontak ON, LED akan menyala, bila posisi LED
tepat lubang disc dan sinar LED mengenai photo diode
sehingga photo diode akan ON, sedangkan saat sinar terhalang
oleh disc maka photo diode akan OFF. Dengan demikian saat
mesin hidup maka distributor berputar dan photo diode akan
menghasilkan signal ON/OFF yang dialirkan ke ECU.
k. Starter Signal
Starter signal berfungsi sebagai signal bagi ECU bahwa
pada saat itu mesin sedang distarter. Berdasarkan masukan
tersebut ECU akan menambah jumlah injeksi bahan bakar
sehingga campuran lebih kaya. Dengan demikian mesin lebih
mudah dihidupkan.
3. ACTUACTOR
Actuactors merupakan bagian yang dikontol oleh ECU guna
melakukan aksi sesuai dengan signal dari ECU. Igniter dikontrol
oleh ECU untuk menentukan sudut dwell dan saat pengapian,
injektor dikontrol oleh ECU untuk saat injeksi, menentukan durasi
dan pola injeksi bahan bakar, vacuum switch valve (VSV) dikontrol
oleh ECU sebagai idle up atau idle speed control (ISC). Pompa
bahan hanya berfungsi atau ON saat mesin distarter dan saat mesin
sudah hidup, saat kontak OFF atau kontak ON namun mesin mati
maka relay akan OFF. Pompa hanya berfungsi bila relay pompa
berfungsi. Fungsi relay pompa dikontrol oleh kunci kontak saat
58
starter, switch pada air flow meter dan ECU. Engine check indicator
dikontrol oleh ECU untuk memberikan kode dengan jumlah kedipan
(lampu ON/OFF) sesuai dengan gangguan yang terjadi.
a. Igniter
Igniter merupakan komponen pokok pada sistem pengapian.
Fungsi igniter untuk menghubungkan dan memutuskan aliran listrik
pada primer koil sehingga koil pengapian menghasilkan induksi
tegangan tinggi pada sekunder koil, induksi tegangan tinggi
selanjutnya dialirkan ke busi sehingga busi menghasilkan percikan
api untuk membakar campuran bahan bakar di ruang bakar.
Prinsip kerja igniter dapat dilihat pada gambar 2.75. Reluctor
G1 menghasilkan signal yang dialirkan ke input circuit ECU,
kemudian menjadi masukan microprosesor ECU. Sedangkan
reluctor Ne sebagai masukan sudut engkol. Microprosesor
mengaktifkan Tr1 sehingga Tr1 menjadi ON. Kerja Tr1 pada ECU
(IGt) menjadi masukan dwell angle control circuit pada igniter
untuk diteruskan ke ignition control circuit dan mengaktifkan Tr2.
Saat Tr2 aktif (ON) maka primer coil dialiri listrik, setelah sudut
dwell sesuai dengan perencanaan maka aliran terhenti, saat aliran
primer koil terhenti maka terjadi induksi tegangan tinggi.
b. Injektor
Injektor merupakan salah satu actuactor yang pokok pada
sistem EFI. Injektor berfungsi untuk menginjeksikan bahan bakar ke
arah katup hisap, bahan bakar keluar dari injektor dalam bentuk
kabut. Jumlah bahan bakar yang diinjeksikan tergantung dari
tekanan bahan bakar, besar lubang injektor dan lama injektor
membuka.
Pembukaan injektor dilakukan secara electromagnetic, yaitu
dengan mengalirkan listrik pada kumparan injector. Saat listrik
mengalir ke kumparan injector maka inti kumparan menjadi
magnet, dan magnet menarik katup injektor melawan pegas. Saat
jarum injector tertarik maka lubang injektor terbuka dan injektor
menginjeksikan bahan bakar, bila aliran listrik terhenti maka
kemagnetan yang dihasilkan kumparang hilang, akibat gaya pegas
jarum injektor terdorong menutup lubang.
Voltage correction
Posisi VSV
No Langkah
VSV 1 VSV 2
1 Langkah 1 OFF OFF
2 Langkah 2 ON OFF
3 Langkah 3 OFF ON
4 Langkah 4 ON ON
Gambar 2.97 Aliran sistem pompa bahan bakar saat mesin hidup
Saat kunci kontak ON, namun mesin mati maka yang bekerja adalah
main relay saja akibat arus (A). Relay bahan bakar tidak bekerja
karena tidak ada arus yang melalui L2 atau L2.
78
DAFTAR PUSTAKA
Astra Daihatsu Motor (2004), Text Book Daihatsu Ceria, Jakarta, Astra
Daihatsu Motor.
Astra Daihatsu Motor (2004), Text Book Daihatsu Xenia, Jakarta, Astra
Daihatsu Motor.
Krama Yuda Tiga Berlian Motor (2000), Step II MPI, Jakarta, Krama
Yuda Tiga Berlian Motor.