You are on page 1of 3

PANDUAN PRAKTIK KLINIS

HIPEREMESIS GRAVIDARUM
171/B6/PPK/PKM-
No. Dokumen :
TRR/II/2016
No. Revisi :
PPK Tgl. Terbit : 9 Februari 2016
Tgl. Mulai
: 9 Februari 2016
Berlaku
Halaman : 1/3

PUSKESMAS
TERARA dr.H.Anjasmoro.
NIP. 19810218 201001 1 007
1. Pengertian Mual dan muntah yang terjadi pada awal kehamilan sampai umur kehamilan
16 minggu. Mual dan muntah yang berlebihan, dapat mengakibatkan
dehidrasi, gangguan asam-basa dan elektrolit dan ketosis keadaan ini disebut
sebagai keadaan hiperemesis. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tapi
dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Mual dan muntah ini terjadi
pada 60-80% primigravida dan 40-60% multigravida. Mual dan muntah
mempengaruhi hingga > 50% kehamilan.
2. Anamnesis Keluhan
1. Mual dan muntah hebat
2. Ibu terlihat pucat
3. Kekurangan cairan

Gejala klinis
1. Muntah yang hebat
2. Mual dan sakit kepala terutama pada pagi hari (morning sickness)
3. Nafsu makan turun
4. Beratbadan turun
5. Nyeri epigastrium
6. Lemas
7. Rasa haus yang hebat
8. Gangguan kesadaran
3. Pemeriksaan Fisik 1. Pemeriksaan tanda vital: nadi meningkat 100x/mnt, tekanan darah
menurun (pada keadaan berat), subfebris, dan gangguan kesadaran
(keadaan berat).
2. Pemeriksaan tanda-tanda dehidrasi: mata cekung, bibir kering, turgor
berkurang.
3. Pemeriksaan generalis: kulit pucat, sianosis, berat badan turun> 5% dari
berat badan sebelum hamil, uterus besar sesuai usia kehamilan, pada
pemeriksaan inspekulo tampak serviks yang berwarna biru.
4. Kriteria Diagnosis Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang.
Hiperemesis gravidarum apabila terjadi:
1. Mual muntah berat
2. Berat badan turun > 5% dari berat sebelum hamil
3. Ketonuria
4. Dehidrasi dan Ketidakseimbangan elektrolit
5. Diagnosis Kerja Hiperemesis Gravidarum
6. Diagnosis Banding Ulkus peptikum, Inflammatory bowel syndrome, Acute Fatty Liver, Diare
akut
7. Pemeriksaan Pemeriksaan laboratorium
Penunjang 1. Darah : kenaikan relatif hemoglobin dan hematokrit.
2. Urinalisa : warna pekat, berat jenis meningkat, pemeriksaan ketonuria,
dan proteinuria.
8. Tata Laksana 1. Non Medikamentosa
a. Mengusahakan kecukupan nutrisi ibu, termasuk suplemantasi vitamin
dan asam folat di awal kehamilan.
b. Makan porsi kecil, tetapi lebih sering.
c. Menghindari makanan yang berminyak dan berbau lemak.
d. Istirahat cukup dan hindari kelelahan.
e. Efekasi yang teratur.
2. Medikamentosa
Tatalaksana Umum
a. Bila perlu, berikan 10 mg Doksilamin dikombinasikan dengan 10 mg
vitamin B6 hingga 4 tablet/hari (misalnya 2 tablet saat akan tidur, 1
tablet saat pagi, dan 1 tablet saat siang).
b. Bila masih belum teratasi, tambahkan Dimenhidrinat 50-100 mg per
oral atau supositoria, 4-6 kali sehari (maksimal 200 mg/hari bila
meminum 4 tablet Doksilamin/Piridoksin), ATAU Prometazin 5-10
mg 3-4 kali sehari per oral atau supositoria.
c. Bila masih belum teratasi, tapi tidak terjadi dehidrasi, berikan salah
satu obat di bawah ini:
1) Klorpromazin 10-25 mg per oral atau 50-100 mg IM tiap 4-6 jam.
2) Proklorperazin 5-10 mg per oral atau IM atau supositoria tiap 6-8
jam.
3) Prometazin 12,5-25 mg per oral atau IM tiap 4-6 jam.
4) Metoklopramid 5-10 mg per oral atau IM tiap 8 jam.
5) Ondansetron 8 mg per oral tiap 12 jam
d. Bila masih belum teratasi dan terjadi dehidrasi, pasang kanula
intravena dan berikan cairan sesuai dengan derajat hidrasi ibu dan
kebutuhan cairannya, lalu:
1) Berikan suplemen multi vitamin IV.
2) Berikan dimenhidrinat 50 mg dalam 50 ml NaCl 0,9% IV selama
20 menit, setiap 4-6 jam sekali.
3) Bila perlu, tambahkan salah satu obat berikut ini:
a) Klorpromazin 25-50 mg IV tiap 4-6 jam
b) Proklorperazin 5-10 mg IV tiap 6-8 jam
c) Prometazin 12,5-25 mg IV tiap 4-6 jam
d) Metoklopramid 5-10 mg tiap 8 jam per oral
4) Bila perlu, tambahkan Metilprednisolon 15-20 mg IV tiap 8 jam
ATAU ondansetron 8 mg selama 15 menit IV tiap 12 jam atau 1
mg/ jam terus-menerus selama 24 jam.
9. Edukasi 1. Memberikan informasi kepada pasien, suami, dan keluarga mengenai
kehamilan dan persalinansuatu proses fisiologik.
2. Memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang muntah
merupakan gejala fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang
setelah usia kehamilan 4 bulan.
3. Hindari kelelahan pada ibu dengan aktivitas berlebihan.
4. Memperhatikan kecukupan nutrisi ibu, dan sedapat mungkin
mendapatkan suplemen asam folat di awal kehamilan.
10. Prognosis Prognosis umumnya bonam dan sangat memuaskan jika dilakukan
penanganan dengan baik. Namun jika tidak dilakukan penanganan yang baik
pada tingkat yang berat, kondisi ini dapat mengancam nyawa ibu dan janin.
11. Tingkat Evidens
12. Tingkat
Rekomendasi
13. Indikator 1. Mual muntah berat
2. Berat badan turun > 5% dari berat sebelum hamil
3. Ketonuria
4. Dehidrasi dan Ketidakseimbangan elektrolit
14. Kepustakaan 1. Kementerian Kesehatan RI dan WHO. Buku Saku Pelayanan Kesehatan
Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI. 2013 (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2013).
2. World Health Organization, Kementerian Kesehatan, Perhimpunan
Obstetri Dan Ginekologi, Ikatan Bidan Indonesia. Pelayanan Kesehatan
Ibu Di Fasilitas Kesehatan Dasar Dan Rujukan. Edisi I. Jakarta 2013.
Hal 82-3 (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2013).
3. Prawirohardjo, S. Saifuddin, A.B. Raschimhadhi, T. Wiknjosastro, G.H,
2010. Ilmu Kebidanan. Ed 4. Cetakan ketiga. Jakarta: PT Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo. 2010; Hal 814-818.(Prawirohardjo, et al., 2010).
4. Wiknjosastro,H.Hiperemesis Gravidarum dalam Ilmu Kebidanan.
Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2005: Hal 275-280.(Prawirohardjo, et al.,
2010).
5. Ronardy, D.H. Ed. Obstetri Williams.

You might also like