Professional Documents
Culture Documents
Direktur,
Suprodjb Pusposutardjo
NIP. 130 257 144
KATA PENGANTAR
Halaman
Sambutan ........................................................................................................ i
Kata Pengantar ..............................................................................................
Daftar Isi .......................................................................................................
Pendahuluan .................................................................................................
Rangkuman ...................................................................................................
Daftar Pustaka................................................................................................ 21
Pendahuluan
Proses
Masukan
(mengikuti Keluaran
(Calon Masyarakat
Kegiatan (Lulusan)
Mahasiswa)
Pembelajaran)
Pada proses linier hubungan antara masyarakat dan pendidikan tinggi tidak
nampak jelas, boleh dikatakan hampir tidak ada bahkan terpisah. Ini merupakan
kelemahan proses Linier tersebut. Karena berdasarkan gambar tersebut .dapat
dikatakan bahwa kebutuhan masyarakat (sebagai pengguna jasa pendidikan tersier)
belum nampak jelas apakah sudah terpenuhi. Sejauh ini, pengelola pendidikan
tinggi tidak dapat 5ula mengetahui dengan jelas apakah jasa yang dihasilkan sudah
memenuhi mutu atau belum.
Pada proses sirkuler, pendidikan tinggi sebagai penghasil jasa pendidikan.
Para pengelola pendidikan tinggi adalah pengguna jasa internal yang dapat
menerima masukan dari pengguna jasa tertier, dalam arti kebutuhan dari pengguna
jasa pendidikan. Masukan tersebut diproses fen hasilnya adalah jasa berupa
kegiatan pembelajaran yang diberikan terhadap mahasiswa secara efisien dan
efektif. Mahasiswa yang sudah memperoleh jasa dari proses (pembelajaran
kemudian menjadi lulusan atau Perguruan Tinggi, selanjutnya adalah menjadi
kebutuhan masyarakat di torn dunia- kerja. Dalam hal ini masyarakat dapat
memberikan masukan berupa saran-saran . kepada pendidikan tinggi tentang mutu
jasa pendidikan yang diterimanya. Dalam hal ini pengguna jasa pendidikan
sekunder (orang tua, pemerintah) juga memberikan dukungan berupa biaya untuk
pendidikan pengguna jasa timer (mahasiswa). Sedangkan mahasiswa dapat pula
memberikan masukan selama proses pembelajaran berlangsung. Gambaran
mengenai proses sirkuler dari industri jasa pendidikan tinggi dapat Anda lihat
sebagaimana gambar 2.
Seperti yang te|ah dikemukakan terdahulu bahwa pendidikan merupakan
industri jasa pelayanan yang ditujukah untuk memenuhi kebutuhari para pelanggan.
Jadi dengan demikian pendidikan seharusnya direncanakan untuk dapat memenuhi
kebutuhan dan harapan pelanggan, sehingga pelanggan memperoleh kepuasan
terhadap jasa yang dihasilkan pendidikan tinggi.
Prinsip-Prinsip MMT
Berikut ini adalah beberapa prinsip MMT menurut W. Edwards Deming ialah:
1. Tumbuhkan terus tekad .yang kuat untuk meraih mutu
2. Adopsi filosofi yang baru
3. Hentikan ketergantungan pada pengawasan jika ingin meraih mutu
4. Hentikan hubungan kerja yang hanya berdasar harga
5. Selamanya lakukan terus perbaikan-perbaikan
6. Lembagakan pelatihan sambil kerja
7. Lembagakan kepemimpinan yang membantu
8. Singkirkan sumber ketakutan
9. Hilangkan penghalang komunikasi antar bagian
10. Hilangkan slogan-slogan dan keharusan-keharusan
11. Hilangkan kuota dan target-target kuantitatif
12. Hilangkan penghalang-penghalang yang merampas kebanggan orang dalam
kerjanya
13. Lembagakan program pendidikan dan pengembangan diri secara singguh-
sungguh.
14. Libatkan semua orang dalam mencapai transformasi.
Chek. : Evaluasi
Tinjau dan evaluasi hasil .dari perubahan proses. Kalau masih kurang balk
mutunya, adakan perbaikan lagi sampai mutunya sesuai dengan yang kita harapkan.
Tarik pelajaran dari perubahan dan hasilnya; gunakan proses yang sudah
baik hasilnya itu sebagai prosedur standar.
1. Manajemen Kelas
Kelas adalah tempat berlangsungnya proses pembelajaran. Dosen rnerupakan
pemegang kendali di dalam kelas. Dengan demikian dosen hendaknya dapat
menciptakan suasana di dalam kelas yang dapat memenuhi kebutuhan dan
harapan mahasiswa. Suasana kelas hams diciptakan oleh dosen sedemikian
rupa agar mahasiswa merasa terpanggil untuk tetap hadir dalam setiap
pertemuan kuliah.
2. Administrasi Kelas
Untuk menjadi dosen yang bermutu, selain menjalankan tugas secara
profesional dosen hendaknya menyadari bahwa .penataan administrasi kelas
ikut mendukung dalam pemberian jasa pembelajaran kepada mahasiswa.
Tujuan dari administrasi kelas agar dosen mengetahui apakah jasa pelayanan
yang telah diberikan memenuhi kebutuhan pelanggan. Dalam
pengadministrasian kelas sebaiknya disajikan data yang menyangkut proses
pembelajaran. Data yang hams ada dalam administrasi kelas minimal adalah:
a. Data mahasiswa yang meliputi identitas mahasiswa, daftar hadir
perkuliahan, daftar nilai mahasiswa.
b. Daftar buku teks (referensi) yang digunakan sebagai acuan perkuliahan
c. Daftar alat bantu yang diperlukan dalam menunjang perkuliahan.
d. Dokumentasi program yang meliputi silabus, Garis-garis Besar Program
Perkuliahan (GBPP), Satuan Acuan Perkuliahan (SAP), hand out dll. untuk
membuat dokumentasi program perkuliahan dini ada beberapa langkah
yang perlu dilakukan oleh dosen, yaitu:
1) Menentukan Tujuan Instruksional Umum (TIU) , dan Tujuan
Instruksional Khusus (TIK) yang jelas.
2) Menggunakan metode instruksional dan media instruksional yang
tepat untuk setiap pokok bahasan.
3) Memilih buku ajar yang relevan dengan materi perkuliahan.
Gugus kendali mutu adalah: suatu kelompok kecil yang secara sukarela
mengadakan kegiatan pengendalian mutu secara rutin untuk mengidenfifikasi,
menganalisis dan mencari afternatif/pemecahan masalah pembelajaran di
pendidikan tinggi. Maksud dan pada gugus kendali mutu ialah memberikan
jaminan mutu yang dapat memuaskan dan memenuhi kebutuhan pelanggan.
Tujuannya agar kendali mutu adalah:
1. Efektivitas proses pembelajaran dapat tercapai.
2. Meningkatkan hubungan kerjasama yang harmonis antara para pelaku proses
pembelajaran.
3. Memberikan saran-saran perbaikan mutu pembelajaran.
4. Mengimplementasikan MMT untuk pembelajaran, dengan sasaran menumbuh
kembangkan budaya mutu bagi setiap orang yang ada kaitannya dengan
pembelajaran.
Rangkuman
Mutu adalah suatu sifat dan benda dan atau jasa. Benda dan jasa adalah
suatu hasil kegiatan manusia. Jadi mutu berkaitan dengan kinerja manusia. Suatu
benda atau jasa dikatakan bermutu apabila dapat memenuhi kebutuhan dan harapan
pengguna jasa.
Pendidikun dikatakan bermutu apabila jasa pelayanan yang diberikan oleh
dosen, pengehh dan administrator pendidikan dapat memenuhi kebutuhan dan
harapan para pengguna jasa tersebut (mahasiswa, orang tua, lembaga dan dunia
kerja/pengguna lulusan). Perkuliahan merupakan bagian dari proses pembelajaran
adalah salah satu upaya untuk proses pembelajaran bermutu ialah melalui
perkuliahan bermutu.
Manajemen kelas, administrasi kelas, TIU dan TIK, metode pembelajaran
dan media pembelajaran merupakan komponen penting yang perlu dipikirkan oleh
dosen dalam menentukan strategi pembelajaran dalam MMT.
Daftar Pustaka
QC. Circle Headquarter JUSE (1987). Gugus Kendali Mutu, PT Pustaka Binaman
Pressindo.