1) Berilah penjelasan mengenai definisi pengelasan yang saudara
ketahui. Point terpenting apa saja yang ditekankan dari definisi tersebut. Serta jelaskan perbedaan antara pengelasan dengan brazing / soldering.
Pengelesan secara umum didefinisikan sebagai salah satu teknik
penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan tekanan atau tanpa tekanan dan dengan logam penambah atau tanpa menggunakan logam penambah yang menghasilkan sambungan yang kontinu.
Menurut berbagai referensi, pengelasan didefinisikan:
British Standards Institution (1983) mendifinisikan
pengelasan merupakan proses penyambungan antara dua atau lebih material dalam keadaan plastis atau cair dengan menggunakan panas (heat) atau dengan tekanan (pressure) atau keduanya. Logam pengisi (filler metal) dengan temperatur lebur (melting temperature) yang sama dengan titik lebur (melting point) dari logam induk atau tanpa digunakan dalam proses penyambungan tersebut.
American Welding Society (1989) mendifinisikan
pengelasan merupakan proses penyambungan non logam atau logam yang dilakukan melalui pemanasan material yang akan disambung sampai pada temperatur las yang dilakukan secara; hanya dengan tekanan (pressure), menggunakan tekanan atau tanpa menggunakan tekanan (pressure), atau menggunakan tekanan atau tanpa menggunakan logam pengisi (filler).
Sedangkan menurut DIN (Deutsche Industrie Normen),
pengelasan merupakan ikatan metalurgi pada sambungan logam atau logam paduan yang dilakukan dalam kondisi lumer atau cair. Atau dengan kata lain, las merupakan sambungan setempat dari beberapa batang logam dengan menggunakan energi panas. Dalam proses penyambungan ini adakalanya disertai dengan tekanan dan material tambahan (filler material).
Berdasarkan beberapa definisi yang telah disebutkan di atas, dapat
diambil beberapa point penting yang ditekankan berkaitan dengan definisi pengelasan, antara lain:
Terdapat logam induk dan logam pengisi atau filler yang
akan digunakan dalam proses pengelasan,
Adanya besar temperatur las yang digunakan dalam proses
pengelasan.
Pengelsan dilakukan dengan tekanan atau tanpa tekanan.
Pengelasan dilakukan menggunakan panas.
Perbedaan antara pengelasan dengan brazing/ soldering.
Pengelasan merupakan proses dimana sebuah logam dan dasar logam
pengisi / filler untuk menjadi satu bagian. Pengelasan mencakup suhu 80000C-163500C / 14750 0 F-29750 0 F. Sedangkan brazing adalah penyambungan dua buah material logam atau lebih, baik itu logam sejenis maupun tidak sejenis dengan menggunakan bahan tambah (filler) yang titik jenuhnya lebih rendah dibanding dengan titik cair logam yang akan disambung dengan menggunakan temperature yang rendah, pada proses brazing ini biasanya menggunakan api yang berasal dari karbid 0 acetylene atau gas propana. Proses brazing mencakup suhu 3500 C- 11900 0C / 8800 0F-21750 0F.
2) Dilihat secara sisi teknis (engineering) dan ekonomis,
bagaimana saudara menentukan suatu pilihan proses pada suatu komponen mesin dengan menggunakan pilihan proses pengelasan dan proses permesinan (machining). Serta bandingkan kelebihan dan kekurangan masing-masing proses.
Berikut ini ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam
pemilihan proses suatu komponen mesin, antara lain :
1. Faktor material, seperti desain, sifat mekanis material yang
diinginkan, serta pemilihan jenis material yang akan digunakan,
2. Faktor ekonomi, melihat perbandingan biaya (cost) dari
masing-masing proses. Dalam setiap proses yang dilakukan biaya (cost) yang dikeluarkan juga berbeda.
Apabila dilihat dari faktor material, misalnya yang diinginkan adalah
kekuatan tarik yang seragam (terdistribusi ke satu arah yang sama) maka proses pengelasan merupakan pilihan yang tepat. Sedangkan apabila yang diinginkan adalah suatu bentuk tertentu dari material tersebut, proses yang sebaiknya dipilih adalah sebaiknya memilih permesinan.
Setiap proses baik pengelasan maupun permesinan (machining)
memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan dari masing-masing proses Proses Pengelasan (Welding) Permesinan (Machining)
Kelebiha 1. Memiliki geometri 1. Proses permesinan
n sambungan yang lebih memakan biaya yang sederhana dengan tingkat cukup besar karena kekedapan terhadap air, keragaman material kerja udara, dan minyak lebih yang dapat diproses sempurna. memerlukan pekerja yang cukup banyak serta mesin yang akan digunakan.
2. Geometri dari bagian 2. Keragaman geometri
material yang disambung potong berbentuk sederhana - Fitur standar: lubang, sehingga memungkinkan slot, step dll penurunan biaya (cost) - Fitur non-standar: tap yang dikelurkan dan berat hole, T slot material, mengurangi waktu orang yang melaukan pengelasan, meningkatkan nilai ekonomis serta produktivitas.
3. Efisiensi sambungan yang 3. Memiliki keakuratan
baik (kekuatan dari dimensi sambungan las dan logam dengan toleransi hingga induk) dapat digunakan 0.025 mm pada temperatur tinggi dan tidak ada batas ketebalan logam induk.
4. Fasilitas produksi lebih 4. Memiliki permukaan
terjangkau (murah), potong yang baik dan memiliki berat yang lebih kekasaran permukaan ringan dan memiliki batas hingga 0.4 mm mulur ( yield ) yang lebih baik.
Kekuran 1. Adanya perbedaan 1. Bentuk (geometri) yang
gan kualitas logam antara logam tidak baik dapat las dengan logam induk dan menimbulkan keretakan terjadi perubahan kualitas (crack). secara kontinyu dari logam induk pada daerah yang tidak terpengaruh panas ke bagian logam las.
2. Terjadinya distorsi dan
perubahan bentuk (deformasi) yang disebabkan oleh pemanasan dan pendinginan cepat.
3. Tegangan sisa termal dari 2. Kepresisian dari dimensi
pengelasan dapat material sulit dikontrol menyebabkan kerusakan atau retak (crack) pada bagian las.
4. Sambungan las bagian
dalam yang mengalami sulit dideteksi, sehingga kualitas sambungan las tergantung pada keterampilan tukang las. 3) Sebagai seorang metalurgist, bagaimana saudara menjelaskan dengan menggunakan ilmu metalurgi untuk mengontrol kualitas hasil lasan agar bebas dari cacat, dimana diketahui panas dari proses pengelasan mengakibatkan terjadinya perubahan struktur material.
Perubahan struktur material dapat disebabkan oleh panas
dari proses pengelasan sehingga berpengaruh terhadap hasil pengelasan. Oleh karena itu, seorang metallurgist harus mampu mengkontrol kualitas hasil las agar bebas dari cacat. Sebelum dilakukan upaya mengontrol kualitas hasil lasan,terlebih dahulu harus mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kegagalan dari suatu pengelasan. Dengan demikian,dapat dilakukan antisipasi kemungkinan penyebab terjadinya kegagalan melalui analisa faktor-faktor tersebut. Salah satu cara yang dilakukan seorang metallurgist mengkontrol hasil kualitas lasan adalah dengan cara memperhitungkan heat input dari panas yang akan diberikan pada saat proses pengelasan, dengan demikian kita pun dapat mengontrol mikrostruktur material sesuai dengan sifat mekanis yang kita inginkan. Secara matematis heat input (HI) dapat dirumuskan sebagai berikut;