You are on page 1of 8

9/1/2017 Mendorong Akselerasi Perbankan Syariah | republika.co.

id

REPUBLIKA.CO.ID | EPAPER REPUBLIKA Semua Kanal Submit

Friday, 01 September 2017 - 10 Zulhijjah 1438 | Find us on:

HOME HALAMAN 1 NUSANTARA HUKUM KESRA DIDAKTIKA PRO KONTRA PUBLIK

SEPAKBOLA MORE..

Home >> >> Mendorong Akselerasi Perbankan Syariah

Mendorong Akselerasi
Perbankan Syariah
Thursday, 01 Jan 1970

Belakangan ini, kita membaca beberapa berita di media massa yang


meliput laporan kinerja beberapa bank syariah yang melambat pada
semester I 2014. Kondisi ini memang cukup kontras dengan kinerja
industri perbankan syariah nasional tahun-tahun sebelumnya.
Pertumbuhan aset perbankan syariah berdasarkan Statistik Perbankan
Syariah sampai dengan April 2014 tercatat hanya sebesar 17,5 persen (yoy).
Ini jauh di bawah rata-rata pertumbuhan sejak 2005 sampai dengan 2013
yang mampu mencapai 36,1 persen per tahun. Laju pertumbuhan tersebut
jauh di atas rata-rata pertumbuhan aset perbankan nasional yang hanya
sebesar 16,3 persen per tahun. Untuk itulah industri perbankan syariah
mendapat julukan sebagai the fastest growing industry.

http://www.republika.co.id/berita/koran/pareto/14/08/22/naoz8845-mendorong-akselerasi-perbankan-syariah 1/8
9/1/2017 Mendorong Akselerasi Perbankan Syariah | republika.co.id

Namun, sepertinya kemampuan alamiah perbankan syariah untuk tumbuh


REPUBLIKA.CO.ID | EPAPER REPUBLIKA Semua Kanal Submit
tinggi mulai menurun. Setelah mampu tumbuh mencapai 47,6 persen dan
49,2 persen pada 2010 dan 2011, laju pertumbuhan aset perbankan syariah
menurun menjadi 34,1 persen dan 24,2 persen pada 2012 dan 2013.
Penurunan kinerja tersebut terus berlanjut pada 2014 hingga di bawah 20
persen, tak jauh dengan laju pertumbuhan perbankan konvensional.

Kondisi ini membuat upaya untuk mendorong peningkatan pangsa


perbankan syariah terhadap perbankan nasional semakin berat. Sampai
dengan April 2014, pangsa perbankan syariah tercatat sebesar 4,88 persen
atau sedikit menurun dari pangsa pada akhir 2013 sebesar 4,89 persen.

Seiring dengan menurunnya laju pertumbuhan aset, akselerasi


peningkatan pangsa perbankan syariah akan semakin melandai, bahkan
kembali menurun. Perlu perjuangan yang lebih gigih agar pangsa
perbankan syariah nasional dapat kembali meningkat secara
berkelanjutan. Upaya ini cukup berat karena ibarat mengejar target yang
bergerak, sehingga perlu kecepatan yang lebih tinggi. Besar harapan agar
perbankan syariah nasional dapat mengejar pangsa perbankan syariah di
Malaysia yang sudah melebihi 20 persen, sehingga perannya dalam
perekonomian menjadi lebih terasa.

Penyebab penurunan pertumbuhan


Data historis menunjukkan bahwa laju pertumbuhan aset perbankan
syariah selama ini ditopang pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK),
sehingga pertumbuhannya terlihat selalu beriringan (Grafik 1). Dengan
demikian, kemampuan perbankan syariah dalam penghimpunan DPK
sangat menentukan akselerasi pertumbuhan asetnya. Setidaknya, terdapat
dua faktor utama yang menurunkan kemampuan bank syariah dalam

http://www.republika.co.id/berita/koran/pareto/14/08/22/naoz8845-mendorong-akselerasi-perbankan-syariah 2/8
9/1/2017 Mendorong Akselerasi Perbankan Syariah | republika.co.id

penghimpunan DPK, yakni kemampuan ekspansi jaringan kantor dan


REPUBLIKA.CO.ID | EPAPER REPUBLIKA Semua Kanal Submit
perkembangan suku bunga simpanan.

Sampai dengan April 2014, jumlah jaringan kantor perbankan syariah yang
terdiri atas kantor pusat, kantor cabang, kantor cabang pembantu, dan
kantor kas dari Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS)
tercatat mencapai 2.564 kantor. Pertumbuhan jaringan kantor perbankan
syariah meningkat signifikan ketika jumlah BUS bertambah. Misalnya,
pada 2008 ketika jumlah BUS dari tiga menjadi lima dan pada 2010 ketika
jumlahnya melonjak menjadi 11 BUS. Pada kedua tahun tersebut,
pertumbuhan jaringan kantor mencapai 37,7 persen dan 47,6 persen. Tak
dimungkiri bahwa peningkatan tersebut merupakan dampak dari lahirnya
UU Perbankan Syariah pada 2008.

Penambahan jumlah bank tentu akan disertai dengan peningkatan modal,


sehingga kemampuan untuk melakukan ekspansi meningkat. Semakin luas
jangkauan pelayanan, tentu akan semakin meningkat kemampuan dalam
menghimpun dana nasabah. Tapi, laju pertumbuhan jaringan kantor
perbankan syariah mulai melambat sejak 2013, sehingga hanya tumbuh
sebesar 14,4 persen dan sampai dengan April 2014 hanya tumbuh sebesar
7,01 persen (yoy). Pelambatan ini tentunya berdampak terhadap
kemampuan akselerasi penghimpunan dana pihak ketiga perbankan
syariah.

Kemampuan permodalan disinyalir menjadi salah satu penyebab


melambatnya ekspansi jaringan kantor perbankan syariah. Terlebih,
setelah diterapkannya aturan mengenai pembukaan jaringan kantor BUS
dan UUS yang dikaitkan dengan modal inti bank syariah. Walaupun tidak
berdampak kepada semua bank syariah, aturan ini membatasi gerak

http://www.republika.co.id/berita/koran/pareto/14/08/22/naoz8845-mendorong-akselerasi-perbankan-syariah 3/8
9/1/2017 Mendorong Akselerasi Perbankan Syariah | republika.co.id

beberapa bank yang kondisi permodalannya terbatas. Kondisi ini tercermin


REPUBLIKA.CO.ID | EPAPER REPUBLIKA Semua Kanal Submit
dari CAR perbankan syariah yang sampai dengan April 2014 tercatat
sebesar 16,68 persen atau lebih rendah dari CAR perbankan nasional yang
mencapai 19,35 persen.

Perubahan suku bunga simpanan


Disadari bahwa mayoritas nasabah perbankan syariah merupakan
"nasabah mengambang" yang mengedepankan motif keuntungan, sehingga
dapat berpindah ketika suku bunga simpanan di bank konvensional lebih
menguntungkan. Kelompok nasabah ini memiliki rekening ganda, baik di
bank syariah maupun di bank konvensional, sehingga dapat dengan mudah
melakukan tindakan arbitrase. Hanya sekitar 20 persen nasabah yang
benar-benar loyal menyimpan dananya di bank syariah karena alasan
religius. Sebagian kecil nasabah lainnya karena faktor terpaksa, misalnya,
mengikuti aturan tempat bekerja yang bekerja sama dengan bank syariah.

Melihat karakteristik perbankan syariah dalam penentuan nilai bagi hasil


dengan nasabah maka kebijakan moneter longgar atau penurunan suku
bunga akan menguntungkan perbankan syariah dalam penghimpunan
DPK. Hal ini karena ketika suku bunga simpanan bank konvensional
menurun, nilai bagi hasil bank syariah masih bertahan relatif lebih tinggi,
sehingga akan menarik nasabah bank konvensional beralih ke bank
syariah. Sebaliknya, peningkatan suku bunga pada bank konvensional akan
menurunkan daya saing bank syariah dalam penghimpunan dana karena
bank syariah tidak dapat serta merta meningkatkan nilai bagi hasilnya,
sehingga beberapa nasabah mengambang tersebut mengalihkan dananya
ke bank konvensional.

Fenomena tindakan arbitrase nasabah mengambang tersebut terlihat

http://www.republika.co.id/berita/koran/pareto/14/08/22/naoz8845-mendorong-akselerasi-perbankan-syariah 4/8
9/1/2017 Mendorong Akselerasi Perbankan Syariah | republika.co.id

cukup jelas pada saat terjadi peningkatan BI Rate yang diikuti suku bunga
REPUBLIKA.CO.ID | EPAPER REPUBLIKA Semua Kanal Submit
deposito pada 2008 ketika pertumbuhan DPK perbankan syariah
melambat, sedangkan laju pertumbuhan DPK bank umum meningkat
(Grafik 2). Sementara, untuk 2013, pelambatan pertumbuhan DPK terjadi
baik pada bank konvensional maupun syariah. Tapi, kenaikan suku bunga
simpanan pada bank konvensional yang lebih agresif membuat pelambatan
pertumbuhan DPK pada perbankan syariah menurun lebih tajam. Hal ini
disinyalir karena sebagian nasabah bank syariah juga melakukan
pengalihan dananya ke bank umum konvensional.

Fenomena seperti ini dapat meningkatkan risiko likuiditas perbankan


syariah pada saat terjadi pengetatan moneter atau peningkatan suku
bunga. Terlebih, ketika di antara bank umum konvensional juga terjadi
peningkatan kompetisi dalam penghimpunan dana. Dalam situasi tersebut,
terdapat peluang bank umum konvensional yang menjadi induk dari BUS
maupun UUS juga mengalami masalah likuiditas, sehingga tidak dapat
memberikan support atau back up likuiditas bagi BUS maupun UUS yang
menjadi anak usahanya.

Kendati jumlah kelembagaan bank syariah sudah cukup banyak meliputi 11


Bank Umum Syariah (BUS) dan 23 Unit Usaha Syariah (UUS), serta 163
BPR Syariah. Namun, pertumbuhan perbankan syariah sejatinya hanya
didorong beberapa bank syariah saja (Grafik 3). Dengan menggunakan
data posisi aset pada akhir 2013, terlihat bahwa lima bank syariah terbesar
(BSM, BMI, Permata Syariah, BNI Syariah, dan BRI Syariah) menguasai
69,1 persen dari total aset perbankan syariah. Sementara, untuk delapan
bank syariah terbesar (ditambah CIMB Niaga Syariah, BTN Syariah, dan
Mega Syariah) menguasai 80,9 persen. Perkembangan sebagian besar BUS
maupun UUS kurang terakselerasi, sehingga nilai asetnya masih relatif

http://www.republika.co.id/berita/koran/pareto/14/08/22/naoz8845-mendorong-akselerasi-perbankan-syariah 5/8
9/1/2017 Mendorong Akselerasi Perbankan Syariah | republika.co.id

kecil di bawah Rp 1 triliun.


REPUBLIKA.CO.ID | EPAPER REPUBLIKA Semua Kanal Submit

Dengan porsi yang cukup dominan, kinerja lima bank syariah terbesar
tersebut sangat berpengaruh terhadap akselerasi pertumbuhan perbankan
syariah secara industri. Pada 2013, misalnya, peningkatan DPK lima bank
syariah terbesar tersebut menyumbang 66,6 persen dari total peningkatan
DPK perbankan syariah, sementara dari sisi total aset menyumbang 69,6
persen.

Secara lebih spesifik lagi adalah peran dua bank syariah terbesar, yakni
BSM dan BMI, sehingga ketika kedua bank tersebut mengalami
pelambatan pertumbuhan maka dampak terhadap industri perbankan
syariah secara keseluruhan akan sangat terasa. Untuk tahun 2013,
pertumbuhan DPK untuk BSM dan BMI hanya mencapai 19,4 persen dan
13,6 persen. Kemudian, terus melambat pada kuartal I-2014 menjadi 14,5
persen dan 11,1 persen (yoy), sehingga dampaknya menggeret
pertumbuhan DPK secara industri menurun signifikan.

***
Stategi Pengembangan ke Depan

Kita pernah mendengar adanya wacana untuk mendorong konversi salah


satu bank BUMN menjadi bank syariah agar pangsa perbankan syariah
meningkat. Betul bahwa konversi tersebut akan meningkatkan pangsa
perbankan syariah, dampaknya hanya akan bersifat jangka pendek jika
perbankan syariah tidak meningkatkan daya saingnya, sehingga secara
alamiah mampu tumbuh lebih tinggi secara berkesinambungan. Upaya
untuk mendorong peningkatan pangsa dan peran perbankan dan keuangan
syariah menjadi kepedulian kita bersama karena keyakinan bahwa sistem

http://www.republika.co.id/berita/koran/pareto/14/08/22/naoz8845-mendorong-akselerasi-perbankan-syariah 6/8
9/1/2017 Mendorong Akselerasi Perbankan Syariah | republika.co.id

ekonomi dan keuangan syariah jika jalankan dengan benar, tidak sekadar
REPUBLIKA.CO.ID | EPAPER REPUBLIKA Semua Kanal Submit
membungkus atau mengimitasi produk konvensional, akan membawa
kemaslahatan bagi perekonomian nasional.

Terdapat beberapa strategi pengembangan yang dapat diterapkan untuk


menyiasati beberapa kendala yang dialami selama ini. Pertama,
mendorong penambahan modal bank syariah agar secara
berkesinambungan mampu melakukan ekspansi jaringan kantor, sehingga
semakin luas jangkauan layanannya.

Kedua, mendesak bank umum konvensional selaku induk BUS maupun


UUS yang selama ini kurang berkembang agar lebih serius mendorong
pengembangan bisnis anak usahanya. Keseriusan ini, misalnya, dapat
ditunjukkan dengan meningkatkan permodalan, pemanfaatan jaringan
kantor, maupun jaringan IT, dan menempatkan the best employee di bank
syariah anak usahanya, sehingga mampu berinovasi dalam melahirkan
produk dan layanan yang prima, sehingga dapat setara dengan kualitas
layanan bank konvensional induknya.

Ketiga, mendorong inovasi produk simpanan untuk menarik nasabah yang


loyal dan kurang sensitif terhadap perubahan suku bunga, sehingga
mengurangi perilaku arbitrase. Untuk meningkatkan porsi nasabah loyal,
salah satunya dapat dilakukan dengan meningkatkan segmen deposan
ritel/kecil yang memang tidak terlalu sensitif terhadap perubahan suku
bunga simpanan. Perbankan syariah juga dapat melakukan kemitraan
strategis dengan korporasi dan institusi. Pengelolaan dana haji yang akan
diserahkan kepada perbankan syariah pada pertengahan 2014 merupakan
salah satu terobosan untuk meningkatkan sumber penghimpunan dana.

http://www.republika.co.id/berita/koran/pareto/14/08/22/naoz8845-mendorong-akselerasi-perbankan-syariah 7/8
9/1/2017 Mendorong Akselerasi Perbankan Syariah | republika.co.id

Keempat, terus menggalakkan program sosialisasi dan edukasi mengenai


REPUBLIKA.CO.ID | EPAPER REPUBLIKA Semua Kanal Submit
perbankan dan keuangan syariah mengingat masih banyak masyarakat
yang belum memahami dan memanfaatkan layanan perbankan syariah.
Sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar, tentunya dapat
menjadi modal dasar untuk mendorong perkembangan perbankan syariah
ke depan.

Dalam kondisi likuiditas dan persaingan penghimpunan dana yang ketat


seperti saat ini, pengembangan perbankan syariah dari sisi pendanaan
harus lebih menjadi fokus. Kondisi seperti ini diperkirakan masih akan
berlangsung hingga tahun depan seiring dengan perekonomian yang masih
cenderung melambat. Keberhasilan perbankan syariah dalam melewati
masa sulit dan meningkatkan daya saingnya, khususnya dalam
penghimpunan dana, akan menjadi kunci agar dapat terus tumbuh tinggi
secara berkelanjutan, sehingga pangsa dan perannya dalam perekonomian
nasional menjadi lebih terasa.

Oleh Nugroho Joko Prastowo


Analis Senior Sektor Keuangan
Bekerja di Bank Indonesia

http://www.republika.co.id/berita/koran/pareto/14/08/22/naoz8845-mendorong-akselerasi-perbankan-syariah 8/8

You might also like