Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN KASUS
I. IDENTITAS DATA
No. Rm : 95.86.41
Nama : An. J
Usia : 3 Tahun
Nama Ayah : Tn J
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : STM
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SMA
Agama : Kristen
Penurunan Kesadaran
44
III. RIWAYAT MUNCULNYA MASALAH SAAT INI
Menurut orang tua anak mulai demam tanggal 14 april 2017 selama 3 hari kemudian
di bawa ke Rs Sanggata langsung di rawat inap selama 5 hari. Hari ke 5 saat dirawat
An.J kejang dan mengalami penurunan kesadara kejang awalnya lama (lebih dari 30
menit) namun setelah itu kejang-kejang lagi dan durasinya 5 menit, kejang kira-kira
5x dalam sehari. Saat kejang mata penderita mendelik ke atas, tangan dan kaki kaku,
wajah pucat, setelah itu An.J langsung di rujuk ke Rs PKT Bontang tidak sempat di
rawat inap langsung di rujuk kembali ke RSU AWS. Selama di rawat di Rs AWS masih
1. PRE NATAL
Hamil cukup bulan, tidak ada keluhan dan sakit selama hamil kontrol rutin ke
2. INTRA NATAL
Lahir secara normal ditolong oleh bidan berat badan 3.000mg bayi langsung
menangis
3. POST NATAL
Keluarga mengatakan anak waktu kecil penyakit yang diderita demam, batuk
dan pilek
Tidak pernah
45
3. Obat - obatan yang digunakan
4. Tindakan (operasi)
Tidak ada
5. Alergi
Tidak ada
6. Kecelakaan
Tidak pernah
7. Imunisasi
cv
Keterangan
Laki-laki
Perempuan
Pasien
v
Meninggal
46
VII. KESEHATAN FUNGSIONAL
2. Nutrisi
Makanan yang disukai : keluarga mengatakan anaknya suka makan apa saja
3. Aktivitas
Pola tidur : sebelum MRS tidur malam 9 10 jam tidur malam mulai jam 20.00
samapi jam 06.00 pagi ,
terlebih dahulu
5. Eliminasi
47
BAK : sebelum MRS 4x sehari
6. Pola hubungan
baik
Hubungan anak dengan orang tua : hubungan dengan orang tua baik
7. Koping keluarga
Ibu mengatakan selama sakit ibu merasa cemas terhadap sakit yang dialami
Pendengaran : sebelum sakit menurut orang tua anak dapat mendengar dengan
baik
9. Konsep diri
48
10. Seksual : anak berjenis kelamin perempuan, saat dimandikan belum malu kalau
tidak berpakaian.
keadaan umum
TB/BB
62CM / 23 kg
Mata
Konjungtiva merah muda, sklera tidak ikterik, pupil isokor, reflek cahaya (+),
diameter pupil 3mm/3mm, pupil simetris
Hidung
Bersih ada cavumnasi dan septumnasi, terpasang NGT dan NRM 6 lpm, ada nafas
cuping hidung
Mulut
Mukosa bibir kering, tidak ada stomatitis, lidah tidak kotor, tidak ada sianosis bibir
Telinga
Tengkuk
Kaku kuduk ada, tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran vena jugularis
Dada
49
Pergerakan dinding dada simetris, ada retraksi dinding dada grade II
Jantung
Paru-paru
Perut
Punggung
Ekstremitas
Kulit
Kulit teraba hangat, edema (-), turgor kulit elastis CRT <2dtk
Tanda vital
1. Diagnosa medis
Meningoenchephalitis + TB
2. Tindakan operasI
50
Tidak ada
3. Status nutrisi
4. Status cairan
5. Obat-obatan
6. Aktivitas
7. Tindakan keperawatan
vital sign
Pemasangan NGT
Nebulizer 4x sehari
8. Hasil rentogen
Ro. Thorax
Kesan : fibrioinfiltrat hilus kanan, pem kyb (+) ( pembesaran getah bening )
9. Hasil laboratorium
51
225/4/17
HB 11,9 (11,5-13,15)
HT 36,,3 (3,40-40,0)
Bakteriologi
BTA 1 negatif
1. Kemandirian dan bergaul : menurut ibu klien anaknya sudah bisa bermain
dengan teman sebaya nya
2. Motorik halus :menurut ibu klien anaknya sudah bisa mengenal huruf
3. Kognitif dan bahasa : menurut ibu klien anaknya sudah bisa memahami perintah
4. Motorik kasar : menurut ibu anaknya sudah bisa berlari, naik turun tangga
Orang tua selalu datang saat jam besuk dan saat di panggil perawat atau dokter
52
XII. RINGKASAN RIWAYAT KESEHATAN
dan infus
Tindakan keperawatan yang telah dilakukan adalah : pemberian makan melalui NGT
ANALISA DATA
DO : Resiko
Kaku kuduk
Gg ferfusi cerebral
2 Ds : Penurunan tingkat
ibu klien mengatakan kesadaran
inferior
53
Rr: 48x/m
3 Ds : Penurunan tingkat
Do : dispneu
Klien tampak sesak
Rr 48x/m
CRT <2DTK
Spo2 98%
cerebrovaskular
54
Definisi : untuk pertukaran udara. aktivitas :
Ketidakmampuan untuk 1. Posisikan pasien untuk
obstruksi dari saluran Jalan napas klien kembali 2. Auskultasi suara nafas,
pernafasan untuk efektif dalam waktu 1x8 catat adanya suara napas
mempertahankan jam, dengan : tambahan
kebersihan jalan nafas. 3. Monitor respirasi dan
atau tidak ada 4. Deviasi ringan dari 7. Pasang mayo bila perlu
- Perubahan frekuensi rentang normal 8. Keluarkan sekret dengan
dan irama nafas 5. Tidak ada deviasi dari batuk atau suction
Kemampuan
pengeluaran sekresi ( 4 )
Suara napas tambahan
(4)
55
Kelas :4: dan oksigen di alveoli napas dan kecukupan
repon pertukaran gas.
kardiovaskular /
Penggunaan otot bantu 2. Deviasi cukup berat 5. monitor hasil poto thorax
pernafasan dari kisaran normal 6. monitor kemampuan
(5) efektivitasnya.
Batuk ( 5 )
56
3 Resiko ketidakefektifan Status neurologi ( 0909 ) Monitor neurologi ( 2620 )
repon Aktivitas :
kardiovaskular / Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor tingkat kesadaran
berbicara
Kriteria hasil : 8. Monitor respon babinski
57
Catatan Perkembangan
DX
27/04/2017 1
jam 08.03 1. memposisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
dengan posisi semifowler
Ep :
klien masih sesak tetapi tidak terlihat
RR 48 x/menit
RR 48 x/menit
Saturasi oksigen 98 %
08,15
4. Monitor kemampuan mengeluarkan secret
Ep :
reflek batuk ada
11.00
5. Memberikan terapi nebulizer sesuai instruksi dengan
58
ventolin I ampul
Ep :
SPO2 100 %
Ep :
lobus inferior
RR 48 x/menit
klien sesak terpasang O2 NRM 6 liter/menit
simetris
klien sesak
adanya pernapasan cuping hidung
08.13
4. Memonitor saturasi oksigen
Ep :
Saturasi oksigen 98 %
5. Memonitor hasil poto thorax
08.14
Ep :
kesan fibrioinfiltrat hilus kanan, pem kyb (+)
59
Ep :
reflek batuk ada
inferior
Retraksi dinding dada grade II
berkurang RR 42 x/menit
SPO2 100 %
jam 08.03 3
1. Monitor tingkat kesadaran
Ep :
Tingkat kesadaran klien Sopor
08.05
2. Monitor tanda tanda vital
Ep :
TD : 112/57
RR : 48x/m
Temp : 36,5
N : 114x/m
spo2 : 98%
08.10
3. Monitor status pernapasan
Ep :
klien sesak
60
adanya pernapasan cuping hidung
Terdengar ronchi pada kedua lapang paru
lobus inferior
RR 48 x/menit
Saturasi oksigen 98 %
08,12 4. Pantau ukuran pupil, bentuk, kesemetrisan dan
reaktivitas
Ep :
diameter 3mm/3mm
pupil isokor,
simetris
GCS E2 V2 M4 = 8
08,18 6. Monitor refleks batuk dan muntah
Ep :
Reflek batuk ada
Muntah tidak ada
08.20
7. Monitor karakteristik berbicara
Ep :
Klien mengeluarkan suara tidak jelas
08.25
8. Monitor respon rangsang meningeal
Ep :
babinski normal
GCS
Ep :
Setelah dilakukan tindakan terapi music klasik
instrumental tidak ada terjadi peningkatan
61
TD : 110/680 mmHg
RR : 42 x/menit
SPO2 : 100 %
28/04/2017 1
RR 38 x/menit
Ep :
Ep :
Sesak berkurang
RR : 38 x/menit
62
11.00 5. Memberikan terapi nebulizer sesuai instruksi dengan
ventolin I ampul
Ep :
Ep :
RR 38 x/menit
klien sesak berkurang masih terpasang O2
NRM 6 liter/menit
Ep :
pergerakan dinding dada kiri dan kanan
simetris
Ep :
Saturasi oksigen 100 %
63
Ep :
reflek batuk ada
Ep :
SPO2 100 %
Ep :
setelah diberi oksigen 6 liter NRM sesak
berkurang RR 38 x/menit
SPO2 100 %
Ep :
TD : 110/72
RR : 38 x/menit
N : 108 x/menit
spo2 : 100%
Ep :
Sesak berkurang
RR : 38 x/menit
64
adanya retraksi dinding dada grade I
adanya pernapasan cuping hidung
reaktivitas
Ep :
diameter 3mm/3mm
pupil isokor,
simetris
Ep :
GCS : E3 V2 M4 = 9
Ep :
Ep :
babinski normal
meningkatkan GCS
Ep :
Setelah dilakukan tindakan terapi music klasik
65
terjadi peningkatan GCS pada klien dari GCS
8 menjadi 9
TD : 110/72
RR : 38 x/menit
Temp : 36 derajat celcius
N : 108 x/menit
spo2 : 100%
29/04/2017 1
Ep :
RR 35 x/menit
klien terpasang O2 NRM 6 liter/menit
Ep :
Ep :
Sesak berkurang
RR : 35 x/menit
adanya retraksi dinding dada grade I
lobus inferior
RR 35 x/menit
66
08.13 4. Monitor kemampuan mengeluarkan secret
Ep :
ventolin I ampul
Ep :
Setelah dilakukan nebulizer ada reflek batuk
rhonchi.
SPO2 100 %
Ep :
RR 35 x/menit
NRM 6 liter/menit
08.11 3. Mencatat pergerakan dada, catat ketidaksimetrisan,
Ep :
pergerakan dinding dada kiri dan kanan
simetris
67
Ep :
Saturasi oksigen 100 %
Ep :
SPO2 100 %
11.30 7. Monitor efektifitas pemberian oksigen
Ep :
berkurang RR 35 x/menit
SPO2 100 %
Ep :
Tingkat kesadaran klien Sopor
Ep :
TD : 118/70
RR : 35 x/menit
68
Temp : 36.2 derajat celcius
N : 100 x/menit
spo2 : 100%
Ep :
Sesak berkurang
RR : 35 x/menit
reaktivitas
Ep :
diameter 3mm/3mm
pupil isokor,
pupil simetris
GCS : E4 V2 M4 = 10
Ep :
Reflek batuk ada
babinski normal
69
terdapat kaku kuduk
09.00 9. Kolaborasi dengan tim medis lainnya dalam
meningkatkan GCS
Ep :
Setelah dilakukan tindakan terapi music klasik
instrumental selama 3 hari berturut-turut
8 menjadi 10
Dari segi hemodinamik terdapat perubahan
TD : 118/70 MmHg
RR : 35 x/menit
spo2 : 100%
EVALUASI
27/04/2017 1 S:
beri uap
O:
SPO2 100 %
70
A:
Bersihan jalan nafas deviasi sedang dari rentang normal,
P : Pertahankan
1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
dengan posisi semifowler
2. Lakukan auskultasi suara nafas dan mencatat adanya
I ampul
27/04/2017 2 S:
jam 14.00 ibu klien mengatakan anaknya sesak berkurang setelah di
O:
Setelah dilakukan nebulizer ada reflek batuk berdahak,
SPO2 100 %
A:
71
4. Monitor saturasi oksigen
5. Monitor kemampuan batuk efektif klien
27/04/2017 3 S:
O:
Reflek batuk ada
GCS E2 V2 M4 = 8
pupil isokor,
Pupil simetris
pada klien
TD : 110/68 mmHg
RR : 42 x/menit
Temp : 36.1 derajat celcius
SPO2 : 100 %
A:
Ketidak efektifan perfusi jaringan otak deviasi sedang dari
72
P : Pertahankan
28/04/2017 1 S:
O:
Setelah dilakukan nebulizer ada reflek batuk
SPO2 100 %
A:
Bersihan jalan nafas deviasi ringan dari rentang normal,
P : Pertahankan
73
2. Lakukan auskultasi suara nafas dan mencatat adanya
suara napas tambahan
28/04/2017 2 S:
jam 14.00 ibu klien mengatakan anaknya sesak berkurang setelah di
Sesak berkurang
RR : 38 x/menit
terdengar rhonchi
SPO2 100 %
A:
P : Pertahankan
74
3. Monitor respirasi dan status O2
4. Monitor kemampuan mengeluarkan secret
ventolin I ampul
28/04/2017 3 S:
sering ke atas.
O:
babinski normal
TD : 110/72
RR : 38 x/menit
Temp : 36 derajat celcius
N : 108 x/menit
spo2 : 100%
A:
Ketidak efektifan perfusi jaringan otak deviasi ringan dari
P : Pertahankan
75
3. Monitor status pernapasan
4. Pantau ukuran pupil, bentuk, kesemetrisan dan
reaktivitas
29/04/2017 1 S:
beri uap
O:
Setelah dilakukan nebulizer ada reflek batuk
SPO2 100 %
A:
P : Pertahankan
76
5. Berikan terapi nebulizer sesuai instruksi dengan
ventolin I ampul
29/04/2017 2 S:
Sesak berkurang
RR : 35 x/menit
A:
Pola nafas terjadi deviasi ringan dari rentang normal,
P : Pertahankan
1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
dengan posisi semifowler
77
ventolin I ampul
29/04/2017 3 S:
sering ke atas.
O:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan terapi music
10 (GCS : E4 V2 M4 = 10 )
TD : 118/70 MmHg
RR : 35 x/menit
spo2 : 100%
babinski normal
sudut mata
A:
Ketidak efektifan perfusi jaringan otak deviasi ringan dari
rentang normal, masalah teratasi.sebagian sesuai tujuan
P : Pertahankan
78
4. Pantau ukuran pupil, bentuk, kesemetrisan dan
reaktivitas
meningkatkan GCS
79