Professional Documents
Culture Documents
Dalam rangka pencapaian visi jangka panjang tersebut, maka Walikota Padang periode
2008 2014 telah menetapkan visi jangka menengah yang dituangkan dalam RPJM tahun
2009 2014. Visi jangka menengah tersebut yaitu: Menuju Metropolitan Padang yang
Religius, Aman dan Sejahtera.
penataan ruang dan pengembangan kawasan. Selain itu pembangunan dan pemeliharaan
prasarana dan sarana umum serta lingkungan hidup dan penanggulangan bencana.
3. Mewujudkan Kota Padang yang sejahtera
Kota Padang yang sejahtera dicapai melalui peningkatan kerjasama pembangunan yang
terpadu antar lembaga dan antar daerah untuk mengatasi kemiskinan dan pengangguran.
Selain itu memperbaiki iklim investasi bagi peningkatan peluang usaha dan kesempatan
kerja serta mewujudkan daya saing daerah.
Dalam konteks pengembangan wilayah Kota Padang secara internal, guna meningkatkan
aksesibilitas pada kawasan-kawasan yang dinilai strategis dengan pusat-pusat kegiatan
perkotaan, dibutuhkan dukungan aksesibilitas yang optimal melalui penyediaan sarana dan
prasarana fisik. Terkait hal ini, strategi pengembangan Kota Padang adalah membangun
sarana dan prasarana kota sesuai dengan skenario pengembangan serta rencana struktur
dan pola ruang kota.
Terkait strategi pengembangan struktur ruang wilayah Kota Padang, pengembangan
wilayah kota dibagi menjadi 6 (enam) Wilayah Pengembangan (WP) dengan arahan masing-
masing WP adalah:
WP-I, mencakup wilayah Kecamatan Padang Barat, Kecamatan Padang Timur,
Kecamatan Padang Utara, dan Kecamatan Nanggalo dengan luas 31,30 Km,
yaitu Kawasan Pusat Kota diarahkan untuk pengembangan kegiatan
perdagangan dan jasa skala lokal, regional dan internasional, permukiman
perkotaan dengan kepadatan sedang sampai tinggi, serta kegiatan wisata bahari,
wisata budaya dan wisata belanja.
WP-III, mencakup wilayah Kecamatan Koto Tangah dengan luas 232,25 Km,
pada kawasan budidaya diarahkan untuk pengembangan kegiatan perdagangan
dan jasa skala lokal dan regional, transportasi darat skala regional, pendidikan,
permukiman dengan kepadatan rendah sampai sedang. Sedangkan pada
kawasan lindung dapat dikembangkan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan
penelitian dan evakuasi bencana.
WP-IV, mencakup wilayah Kecamatan Kuranji, dan Kecamatan Pauh dengan luas
203,70 Km, pada kawasan budidaya diarahkan untuk pengembangan kegiatan
perdagangan dan jasa skala lokal, pendidikan tinggi, permukiman dengan
kepadatan rendah sampai sedang. Sedangkan pada kawasan lindung dapat
WP-V, mencakup wilayah Kecamatan Lubuk Kilangan dengan luas 85,99 Km,
pada kawasan budidaya diarahkan untuk pengembangan kegiatan perdagangan
dan jasa skala lokal, pertambangan, permukiman dengan kepadatan rendah
sampai sedang. Sedangkan pada kawasan lindung dapat dikembangkan
kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan penelitian dan evakuasi bencana.
WP-VI, mencakup wilayah Kecamatan Bungus Teluk Kabung dengan luas 100,78
Km, pada kawasan budidaya diarahkan untuk pengembangan kegiatan
transportasi laut, perikanan dan kelautan, pariwisata, perdagangan dan jasa
skala lokal dan regional, industri dan pergudangan, permukiman dengan
kepadatan rendah. Sedangkan pada kawasan lindung dapat dikembangkan
kegiatan-kegiatan yang tidak mengurangi fungsi lindung.
Gambar 3.1
PETA SISTEM PERWILAYAHAN PEMBANGUNAN KOTA PADANG