Professional Documents
Culture Documents
POLISITEMIA
Disusun Oleh:
S1 KEPERAWATAN ( 2b )
Topik : Polisitemia
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
PENYEBAB
Berikut ini adalah daftar penyebab atau kondisi yang mendasarinya yang
mungkin dapat menyebabkan polisitemia meliputi:
Terpapar Karbon monoksida kronis
Dehidrasi
Ibu merokok
Syok
Diare
Muntah
FAKTOR RESIKO
PENGOBATAN POLISITEMIA
1. Prinsip Pengobatan
Menurunkan volume darah sampai ke tingkat normal dan
mengontrol eritropoesis dengan fiebotomi.
Menghindari perbedaan elektif
Menghindari pengobatan berlebihan (over treatment)
Menghindari obat yang mutagenik, teratogenik dan berefek
sterilisasi pada penderita usia muda
Mengontrol panmielosis dengan dosis tertentu fosfor radioaktif
atau kemiterapi pada penderita di atas 40 tahun bila didapatkan:
Trombositosis persisten di atas 800.000/mm3
Terutama jika disertai gejala-gejala trombositosis
Leukositosis progresif
Splenomegali yang sismtomatik atau menimbulkan
sitopenia problematik
Gejala sistemik yang tidak terkontrol seperti pruritus yang
sukar dikendalikan, penurunan berat badan atau
hiperurikosuria yang sulit diatasi.
2. Pengobatan Medis
Fiebotomi
Fiebotomi dapat merupakan pengobatan yang adekuat bagi
seorang penderita selama bertahun-tahun. Tujuan prosedur
tersebut ialah mempertahankan hematokrit antara 42-47% untuk
mencegah timbulnya hiperviskositas.
Pada permulaan, 250-500 cc darah dapat dikeluarkan
dengan blood donor collection set standar setiap 2 hari. Pada
penderita dengan penyakit veskular aterosklerotik yang serius,
fiebotomi hanya boleh sebanyak 250 cc untuk mencegah
timbulnya bahaya iskemia serebral. Indikasi flebotomi terutama
pada semua pasien pada permulaan penyakit dan penderita masih
dalam usia subur.
Sekitar 200 mg besi dikeluarkan pada tiap 500 cc darah
(normal total body iron kira-kira 5g). Defisiensi besi merupakan
tujuan pengobatan fiebotomi berulang. Gejala defisiensi seperti
glositis, keilosis, disfagia, dan astenia cepat hilangd engan
pemberian besi.
Fosfor Radiaktif (p32)
Pengobatan ini efektif, mudah dan relatif murah untuk
penderita yang tidak kooperatif atau dengan keadaan sosio-
ekonomi yang tidak memungkinkan untuk berobat secara teratur.
P32 pertama kali diberikan dengan dosis sekitar 2-3
mCi/m2 secara intravena. Dosis kedua diberikan sekitar 10-12
minggu setelah dosis pertama. Panmielosis dapat dikontrol
dengan cara ini pada sekitar 80% penderita untuk jangka waktu
sekitar 1-2 bulan dan mungkin berakhir 2 tahun atau lebih lama
lagi. Sitopenia yang serius setelah pengobatan ini jarang terjadi.
Pasien diperiksa sekita 2-3 bulan sekali setelah keadaan stabil.
3. Kemoterapi
Obat alkilasi, terutama Chlorambucil Melphalan dan Busulfan.
Busulfan: induksi 0.05-0.01 mg/kg/hari oral, selama 4-6 minggu.
Hidroksiurea 15-25 mg/kg/hari oral, dalam dua dosis. Penderita
dengan pengobatan cara ini harus diperiksa lebih sering (sekitar
dua sampai tiga minggu sekali). Respons sangat pendek
waktunya dans ering timbul mielosupresi yang serius dan juga
resiko lebih ebsar untuk menjadi leukemia akut.
4. Pengobatan Suportif
Hiperurisemia diobati dengan alopurinol 100-600 mg/hari oral pada
penderita dengan penyakit yang aktif. Pruritus dapat dikontrol
dengan Siproheptadin 4-16 mg/hari atau Kolestiramin 4 g 3 x sehari.