Analisa Saringan

LAPORAN PRAKTIKUM JALAN RAYA II 2017
BAB I
Pengujian Agregat
1.1 Analisa Saringan Agregat

1.1.1 Tujuan
Percobaan ini bertujuan untuk membuat suatu distribusi ukuran agregat dalam
bentuk grafik yang dapat memperlihatkan pembagian butir ( gradasi ) suatu aregat dengan
menggunakan saringan.
1.1.2 Pendahuluan
Batu pecah dan batu alam secara teoritis terbagi atas dua grup yaitu agregat kasar
dan agregat halus, pemisah dari dua grup ini adalah ukuran saringan no.4 ( 4,75 mm )
dimana diatas ukuran itu disebut kasar dan dibawahnya adalah agregat halus ( BS
882,1973). dilaboratorium pembagian ini diperbanyak, misalnya untuk keperluan
spesifikasi campuran beton mengunakan empat zona gradasi, untuk keperluan perencanaan
perkerasan digunakan tiga zona gradasi atau lebih dikenal fraksi agregat, yakni fraksi
agregat kasar, sedang dan halus.
penentuan gradasi agregat dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu :
Cara Grafis
Data hasil analisa saringan diplot kedalam grafik semi logaritma, dimana
sumbu x menunjukkan parameter diameter saringan dalam skala logaritma
dam sumbu y menunjukkan parameter persentase (%) lolos
saringan.hasilnya lebih bersifat visual. Dari pola kurva yang terbentuk,
kita dapat melihat gradasi agregat yang bersifat well-graded, poorly-
graded, atau gap-graded dan juga melihat persentse agregat kasar, sedang
dan halus pada sumber agregat tersebut dengan kombinasi analisa
saringan.
Cara Analisa
Dengan membuat suatu parameter koefisein keseragaman atau uniform
coefidient (Cu) dan parameter kurvatur atau curvature coeffisent (Cz).
hasilnya lebih bersifat eksak. Persamaa parameternya adalah :
KELOMPOK 10 KELAS C
2
Cz = 30.
60 10
, Cu =
60
10
Keterangan : = ukuran sampai 10% lolos saringan
= ukuran sampai 30 % lolos saringan
= ukuran sampai 60% lolos saringan
Angka Cu yang kecil menandakan agregat tersebut lebih kurang

seragam. Bersama dengan Cz dan Cu dapad diklasifikasikan gradasi
agregat, yaitu :
Cz > 35 dan Cu < 6 maka gradasinya well-graded

Cz > 15 dan Cu < 6 maka gradasinya medium-graded
Cz < 15 dan Cu > 6 maka gradasinya poorly-graded
Cz < 35 dan Cu > 6 maka gradasinya gap-graded
Karakteristik gradasi tersebut merupakan ciri khas yang menandai suatu campuran
beraspal. Misalnya well-graded / continous-graded sebagai ciri khas HRA ( hot rolled
aspalt ) yang masing - masing mempunyai kelebihan dan kekuarangan. Poor agregat
dihindari karena sifat interlockingnya yang kurang baik. Cara graded grafis hasil analisis
di plot ke grafis.
Gambar 1.1.1 Gambar Tiga Jenis Gradasi Pada Agregat
KELOMPOK 10 KELAS C
Gambar 1.1.2 Gambar Ilustrasi Well Graded
Gambar 1.1.3 Gambar Ilustrasi Gap Graded
Gambar 1.1.4 Gambar Ilustrasi Poor Graded
KELOMPOK 10 KELAS C
Gambar 1.1.5 Gambar contoh grafik gradasi agregat
1.1.3. Peralatan
1. Timbangan dan neraca dengan ketelitian 0,2 % dari berat sampel.
2. Satu set saringan : 25,4 mm (1); 19,1 mm ();9,52 mm (); No. 4; No. 8;
No. 30; No. 50; No. 100; No. 200.
3. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu (1105) C
4. Talam-talam
5. Kuas , sikat, kuningan dan lain-lain.
KELOMPOK 10 KELAS C
Gambar 1.1.6 Timbangan Gambar 1.1.7 Satu set saringan
Gambar 1.1.8 Oven Gambar 1.1.9 Talam
Gambar 1.1.10 Kuas, dan

sikat kawat
KELOMPOK 10 KELAS C
1.1.4. Prosedur Pengujian
a. Penyiapan benda uji

Agregat halus : Material lolos saringan 4,75 mm sebanyak 1500 gram
Agregat sedang : Materila lolos saringan 9,50 mm dan tertahan 4,75 mm sebanyak
2000 gr
Agregat kasar : Material lolos saringan 24,4 mm dan tertahan 9,50 mm sebanyak
2500 gr
b. Langkah-langkah Pengujian
1. menyiapkan sampel berupa agregat, yaitu agregat kasar, agregat sedang, dan
agregat halus pada masing-masing talam.
2. Mencuci agregat sampai tidak mengandung kotoran,debu atau bahan organik.
3. Mengeringkan agregat dalam oven denga suhu (1105) C
4. Mendinginkan agregat pada suhu ruangan
5. Memasukkan sampel tersebut dalam saringan dengan susunan saringan dimana
ukuran saringan paling besar ditempatkan paling atas.
6. Mengguncang saringan secara manual selama 15 menit
7. menimbang agregat yang tertahan pada masing-masing dan mencatatnya.
c. Hal-hal yang harus diperhatikan :
1. Pengeringan sampel pada suhu (1105) C dilakukan sebelum di saring

2. Total berat setelah disaring harus diperiksa jika perbedaannya lebih dari 0,3% berat
sampel setelah disaring.
1.1.5. Perhitungan
a. Agregat Halus
Nomor saringan 25,4 mm (1)
Berat Tertahan = 0,0 gr
Komulatif Tertahan = 0,0 gr

Tertahan Contoh = 100%

KELOMPOK 10 KELAS C
0,0
= 100%= 0,0 %
1496,30
Lewat Contoh = 100 % - Tertahan Contoh
= 100 % - 0,0%
= 100 %
Nomor saringan 19,1 mm (3/4)



0,0
= 100%= 0,0 %
1496,30
= 100 % - 0,0%
= 100 %



29,4
= 100% = 1,96 %
1496,30
= 100 % - 1,96%
= 98,04 %
KELOMPOK 10 KELAS C
Nomor saringan 4,760 mm (no.4)

Komulatif Tertahan =122,50 gr


122,50
= 100%= 8,19 %
1496,30
= 100 % - 8,19%
= 91,81 %

Berat Tertahan = 249,10S gr


371,60
= 100%= 24,83 %
1496,30
= 100 % - 24,83 %
= 75,17 %
Nomor saringan 0,590 mm (No.30)



474,90
= 100%= 56,57 %
1496,30
KELOMPOK 10 KELAS C
= 100 % - 56,57 %
= 43,43 %



1017,90
= 100%= 68,03 %
1496,30
= 100 % - 68,03 %
= 31,97 %



1333,40
= 100% = 89,11 %
1496,30
= 100 % - 89,11%
= 10,89 %

KELOMPOK 10 KELAS C


1493,30
= 100%= 99,82 %
1496,30
= 100 % - 99,82 %
= 0,18 %
PAN


1496,30
= 100%= 100 %
1496,30
= 100 % - 100%
= 0,00 %
Diketahui dari grafik bahwa :
10= 0,13 mm
30= 0,25 mm
60= 1,1 mm
30 2
CZ =
10 60
0,252
CZ = = 0,45
0,13 1,1
60
CZ =
10
KELOMPOK 10 KELAS C
1,1
CZ = = 8,80
0,13
b. Agregat Sedang



0,0
= 100%= 0,0 %
1994,70
= 100 % - 0,0%
= 100 %



0,0
= 100%= 0,0 %
1994,70
= 100 % - 0,0%
= 100 %

KELOMPOK 10 KELAS C


265,00
= 100%= 13,29 %
1994,70
= 100 % - 13,29 %
= 86,71 %



1756,70
= 100%= 88,07 %
1994,70
= 100 % - 88,07 %
= 11,93 %



1957,80
= 100%= 98,15 %
1994,70
= 100 % - 98,15%
KELOMPOK 10 KELAS C
= 1,85 %



1977,50
= 100%= 99,14 %
1994,70
= 100 % - 99,14 %
= 0,86 %



1978,60
= 100%= 99,19 %
1994,70
= 100 % - 99,19 %
= 0,81 %



KELOMPOK 10 KELAS C
1982,10
= 100%= 99,37 %
1994,70
= 100 % - 99,37 %
= 0,63 %



1993,60
= 100%= 99,94 %
1994,70
= 100 % - 99,94 %
= 0,06 %
PAN


1994,70
= 100%= 100 %
1994,70
= 100 % - 100%
= 0,00 %
KELOMPOK 10 KELAS C
10= 3,90 mm
30= 5,70 mm
60= 7,50 mm
30 2
CZ =
10 60
5,702
CZ = = 1,11
3,90 7,50
60
CZ =
10
7,50
CZ = = 1,92
3,90
b. Agregat Kasar



121,60
= 100%= 4,88 %
2493,60
= 100 % - 4,88 %
= 95,12 %



KELOMPOK 10 KELAS C
371,40
= 100%= 14,89 %
2493,60
= 100 % - 14,89 %
= 85,11 %



2325,20
= 100%= 93,25 %
2493,60
= 100 % - 93,25 %
= 6,75 %



2459,40
= 100%= 98,63 %
2493,60
= 100 % - 98,63 %
= 1,37 %
KELOMPOK 10 KELAS C



2464,30
= 100%= 98,82 %
2493,60
= 100 % - 98,82 %
= 1,18 %



2465,90
= 100%= 98,89 %
2493,60
= 100 % - 98,89%
= 1,11 %



KELOMPOK 10 KELAS C
2467,50
= 100%= 98,87 %
2493,60
= 100 % - 98,87 %
= 1,05 %



2472,60
= 100%= 99,16 %
2493,60
= 100 % - 99,16 %
= 0,84 %



2487,70
= 100%= 99,86 %
2493,60
= 100 % - 99,86 %
= 0,24 %
PAN
KELOMPOK 10 KELAS C


2493,60
= 100%= 100 %
2493,60
= 100 % - 100%
= 0,00 %
10= 9,8 mm
30= 12 mm
60= 16 mm
30 2
CZ =
10 60
122
CZ = = 0,92
9,8 16
60
CU =
10
16
CU = = 1,63
9,8
1.1.6. Kesimpulan
Dari hasil percobaan ini diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Pada agregat halus, nilai Cu adalah = 8,8 , nilai Cz = 0,45. Hal ini menunjukkan
bahwa agregat tersebut termasuk jenis gap-graded
2. Pada agregat sedang, nilai Cu adalah = 1,92 , nilai Cz = 1,11 . Hal ini
menunjukkan bahwa agregat tersebut termasuk jenis poorly-graded
KELOMPOK 10 KELAS C
3. Pada agregat kasar, nilai Cu adalah = 1,63 , nilai Cz = 0,92 . Hal ini menunjukkan
bahwa agregat tersebut termasuk jenis poorly graded
1.1.7. Daftar Pustaka
SK SNI M-08-1989-F Metode Pengujian Tentang Analisis Saringan

Ageragat Halus dan Kasar. Departemen Pekerjaan Umum. Yayasan Badan
Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta.
Tim Laboratorium Jalan Raya Fakultas Teknik Universitas Riau (2016).

Panduan Praktikum Jalan Raya. Pekanbaru.
KELOMPOK 10 KELAS C
LABORATORIUM JALAN RAYA Kelompok : Kelompok 10 M ulai percobaan : 04 April 2017

FAKULT AS T EKNIK - UNIVERSIT AS RIAU Jenis Sampel : Agregat Halus Selesai Percobaan : 05 April 2017
Ka m pus B ina Widya , S im pa ng B a ru, P e ka nba ru
M aterial : Uji Analisa Saringan Pemeriksa : Ben Sejahtera
ANALISIS SARINGAN
Agregat : Halus / Sedang / Kasar
Berat Awal Sampel : 1500 gr
Tabel 1.1.2
Kumulatif Tertahan Jumlah Persen
Nomor Saringan Berat Tertahan (gr) Rata-rata
(gr) Tertahan Lolos
Lolos
contoh contoh contoh contoh
mm inch Saringan
1 2 1 2 1 2 1 2
25.400 1" 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 100.00 100.00 100.00
19.100 3/4" 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 100.00 100.00 100.00
9.520 3/8" 29.40 5.00 29.40 5.00 1.96 0.33 98.04 99.67 98.85
4.760 No. 4 93.10 59.70 122.50 64.70 8.19 4.33 91.81 95.67 93.74
2.380 No. 8 249.10 223.40 371.60 288.10 24.83 19.26 75.17 80.74 77.95
0.590 No. 30 474.90 465.30 846.50 753.40 56.57 50.37 43.43 49.63 46.53
0.279 No. 50 171.40 176.10 1017.90 929.50 68.03 62.14 31.97 37.86 34.92
0.149 No. 100 315.50 280.10 1333.40 1209.60 89.11 80.87 10.89 19.13 15.01
0.074 No. 200 160.20 274.70 1493.60 1484.30 99.82 99.23 0.18 0.77 0.47
Pan 2.70 11.50 1496.30 1495.80 100.00 100.00 0.00 0.00 0.00
100.00
90.00
80.00
70.00
D60 = 1.1
60.00
% Lol os Saringan
50.00
40.00
D30 = 0.25
30.00
20.00
D10 = 0.125
10.00
0.00
0.010 0.100 1.000 10.000 100.000
Diameter Saringan (mm)
Jenis Gradasi
Cara Grafis: Cara Analitis : D10 = 0.13 mm 8.80

D30 = 0.25 mm
Simpulan : gap-graded D60 = 1.10 mm 0.45
Prosedur Pengujian : SK SNI M-08-1989-F
KELOMPOK 10 KELAS C
LABORATORIUM JALAN RAYA Kelompok : Kelompok 10 M ulai percobaan : 04 April 2017

FAKULT AS T EKNIK - UNIVERSIT AS RIAU Jenis Sampel : Agregat Sedang Selesai Percobaan : 05 April 2017
Ka m pus B ina Widya , S im pa ng B a ru, P e ka nba ru
ANALISIS SARINGAN
Tabel 1.1.3
(gr) Tertahan Lolos
Lolos
mm inch Saringan
1 2 1 2 1 2 1 2
25.400 1" 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 100.00 100.00 100.00
19.100 3/4" 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 100.00 100.00 100.00
9.520 3/8" 265.00 324.00 265.00 324.00 13.29 16.24 86.71 83.76 85.24
4.760 No. 4 1491.70 1380.10 1756.70 1704.10 88.07 85.43 11.93 14.57 13.25
2.380 No. 8 201.10 230.50 1957.80 1934.60 98.15 96.99 1.85 3.01 2.43
0.590 No. 30 19.70 25.90 1977.50 1960.50 99.14 98.29 0.86 1.71 1.29
0.279 No. 50 1.10 3.10 1978.60 1963.60 99.19 98.44 0.81 1.56 1.18
0.149 No. 100 3.50 6.80 1982.10 1970.40 99.37 98.78 0.63 1.22 0.92
0.074 No. 200 11.50 21.00 1993.60 1991.40 99.94 99.83 0.06 0.17 0.11
PAN 1.10 3.30 1994.70 1994.70 100.00 100.00 0.00 0.00 0.00
100.00
90.00
80.00
70.00
D60 = 7.5
60.00
Saringan
60.00
osSaringan
50.00
50.00
Lolos
40.00
40.00
%%Lol
D30 = 5.7
30.00
30.00
20.00
20.00
D10 = 3.9
10.00
10.00
0.00
0.00
0.010 0.100 1.000 10.000 100.000
0.010 0.100 1.000
Diameter Saringan (mm) 10.000 100.000
Diameter Saringan (mm)
Jenis Gradasi
Cara Grafis: Cara Analitis : D10 = 3.90 mm 1.92
D30 = 5.70 mm
D60 = 7.50 mm 1.11
Simpulan : poorly-graded
KELOMPOK 10 KELAS C
LABO RATO RIUM JALAN RAYA Kelompok : Kelompok 10 M ulai percobaan : 04 April 2017
FAKULTAS TEKNIK - UNIVERSITAS RIAU Jenis Sampel : Agregat Kasar Selesai Percobaan : 05 April 2017
Kamp us Bina Wid ya, Simp ang Baru, Pekanb aru
ANALISIS SARINGAN
Tabel 1.1.4
(gr) Tertahan Lolos
Lolos
mm inch Saringan
1 2 1 2 1 2 1 2
25.400 1" 121.60 73.00 121.60 73.00 4.88 2.93 95.12 97.07 96.10
19.100 3/4" 249.80 115.30 371.40 188.30 14.89 7.55 85.11 92.45 88.78
9.520 3/8" 1953.80 1979.00 2325.20 2167.30 93.25 86.93 6.75 13.07 9.91
4.760 No. 4 134.20 283.60 2459.40 2450.90 98.63 98.30 1.37 1.70 1.53
2.380 No. 8 4.90 9.40 2464.30 2460.30 98.82 98.68 1.18 1.32 1.25
0.590 No. 30 1.60 2.00 2465.90 2462.30 98.89 98.76 1.11 1.24 1.18
0.279 No. 50 1.60 2.70 2467.50 2465.00 98.95 98.87 1.05 1.13 1.09
0.149 No. 100 5.10 6.10 2472.60 2471.10 99.16 99.11 0.84 0.89 0.86
0.074 No. 200 15.10 18.60 2487.70 2489.70 99.76 99.86 0.24 0.14 0.19
Pan 5.90 3.50 2493.60 2493.20 100.00 100.00 0.00 0.00 0.00
100.00
90.00
80.00
70.00
D60 = 16
60.00
% Lol os Saringan
50.00
40.00
D30 = 12
30.00
20.00
D10 = 9.8
10.00
0.00
0.010 0.100 1.000 10.000 100.000
Diameter
Diameter
Ukuran
Saringan
Butiran
(mm)
(mm)
Jenis Gradasi 1.63
Cara Grafis: Cara Analitis : D10 = 9.8 mm
Simpulan : poorly-graded D30 = 12 mm 0.92
D60 = 16 mm
KELOMPOK 10 KELAS C
LABO RATO RIUM JALAN RAYA Kelompok : Kelompok 10 M ulai percobaan : 04 April 2017
FAKULTAS TEKNIK - UNIVERSITAS RIAU Jenis Sampel : Agregat Selesai Percobaan : 05 April 2017
Kamp us Bina Wid ya, Simp ang Baru, Pekanb aru
ANALISIS SARINGAN
Jenis Gradasi
Tabel 1.1.5
Nomor Saringan Persentase Lolos
mm inch Agregat Halus Agregat Sedang Agregat Kasar
25.400 1" 100.00 100.00 96.10

19.100 3/4" 100.00 100.00 88.78
9.520 3/8" 98.85 85.24 9.91
4.760 No. 4 93.74 13.25 1.53
2.380 No. 8 77.95 2.43 1.25
0.590 No. 30 46.53 1.29 1.18
0.279 No. 50 34.92 1.18 1.09
0.149 No. 100 15.01 0.92 0.86
0.074 No. 200 0.47 0.11 0.19
Pan 0.00 0.00 0.00
100.00
90.00
80.00
70.00
60.00
50.00
40.00
30.00
20.00
Halus
10.00 Sedang
Kasar
0.00
0.010 0.100 1.000 10.000 100.000
Secara Analitis
Butiran Agregat D10 D30 D60
CZ CU Kesimpulan
(mm) (mm) (mm)
Agregat Halus 0.13 0.25 1.10 0.45 8.80 gap-graded
Agregat Sedang 3.90 5.70 7.50 1.11 1.92 poorly-graded
Agregat Kasar 9.8 12 16 0.92 1.63 poorly-graded
KELOMPOK 10 KELAS C

Analisa Saringan

Uploaded by

Document Information

Original Description:

Original Title

Copyright

Available Formats

Share this document

Share or Embed Document

Sharing Options

Did you find this document useful?

Is this content inappropriate?

Copyright:

Available Formats

Analisa Saringan

Uploaded by

Copyright:

Available Formats

LAPORAN PRAKTIKUM JALAN RAYA II 2017

1.1 Analisa Saringan Agregat

penentuan gradasi agregat dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu :

Keterangan : = ukuran sampai 10% lolos saringan

= ukuran sampai 30 % lolos saringan

= ukuran sampai 60% lolos saringan

Angka Cu yang kecil menandakan agregat tersebut lebih kurang

Cz > 35 dan Cu < 6 maka gradasinya well-graded

Gambar 1.1.1 Gambar Tiga Jenis Gradasi Pada Agregat

Gambar 1.1.2 Gambar Ilustrasi Well Graded

Gambar 1.1.3 Gambar Ilustrasi Gap Graded

Gambar 1.1.4 Gambar Ilustrasi Poor Graded

Gambar 1.1.5 Gambar contoh grafik gradasi agregat

1. Timbangan dan neraca dengan ketelitian 0,2 % dari berat sampel.

No. 30; No. 50; No. 100; No. 200.

3. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu (1105) C

5. Kuas , sikat, kuningan dan lain-lain.

Gambar 1.1.6 Timbangan Gambar 1.1.7 Satu set saringan

Gambar 1.1.8 Oven Gambar 1.1.9 Talam

Gambar 1.1.10 Kuas, dan

1.1.4. Prosedur Pengujian

a. Penyiapan benda uji

c. Hal-hal yang harus diperhatikan :

1. Pengeringan sampel pada suhu (1105) C dilakukan sebelum di saring

Komulatif Tertahan = 0,0 gr

Lewat Contoh = 100 % - Tertahan Contoh

Nomor saringan 19,1 mm (3/4)

Komulatif Tertahan = 0,0 gr

Lewat Contoh = 100 % - Tertahan Contoh

Nomor saringan 9,52 mm (3/8)

Komulatif Tertahan = 29,4 gr

Lewat Contoh = 100 % - Tertahan Contoh

Nomor saringan 4,760 mm (no.4)

Komulatif Tertahan =122,50 gr

Lewat Contoh = 100 % - Tertahan Contoh

Nomor saringan 2,380 mm (no.8)

Komulatif Tertahan = 371,60 gr

Lewat Contoh = 100 % - Tertahan Contoh

Nomor saringan 0,590 mm (No.30)

Komulatif Tertahan = 846,50 gr

Lewat Contoh = 100 % - Tertahan Contoh

Nomor saringan 0,279 mm (No.50)

Komulatif Tertahan = 1017,90 gr

Lewat Contoh = 100 % - Tertahan Contoh

Nomor saringan 0,149 mm (No.100)

Komulatif Tertahan = 1333,40 gr

Lewat Contoh = 100 % - Tertahan Contoh

Nomor saringan 0,074 mm (No.200)

Komulatif Tertahan = 1493,30 gr

Lewat Contoh = 100 % - Tertahan Contoh

Komulatif Tertahan = 1496,30 gr

Lewat Contoh = 100 % - Tertahan Contoh

Diketahui dari grafik bahwa :

Nomor saringan 25,4 mm (1)

Komulatif Tertahan = 0,0 gr

Lewat Contoh = 100 % - Tertahan Contoh

Nomor saringan 19,1 mm (3/4)

Komulatif Tertahan = 0,0 gr

Lewat Contoh = 100 % - Tertahan Contoh

Nomor saringan 9,52 mm (3/8)

Komulatif Tertahan = 265,00 gr

Lewat Contoh = 100 % - Tertahan Contoh