You are on page 1of 10

BAB IV

METEDOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey analitik

dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian seksional silang atau

potong silang, variable sebab atau resiko dan akibat atau kasus yang terjadi pada

objek penelitian diukur atau dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang

bersamaan). Pengumpulan data untuk jenis penelitian ini, baik untuk variabel resiko

atau sebab (independent variable) maupun variabel akibat (dependent variable)

dilakukan secara bersama-sama atau sekaligus (Notoatmodjo, 2012).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Watutumou III Kecamatan Kalawat Kabupaten

Minahasa Utara.

2. Waktu

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juni 2017.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Setiadi, 2013). Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh Lansia yang tinggal di Desa Watutumou III yang

berjumlah 153 orang.

24
25

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap

mewakili seluruh populasi (Setiadi, 2013). Sampel dalam penelitian ini adalah

sebagian Lansia yang tinggal di Desa Watutumou III. Teknik sampling yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Nonprobability Sampling dengan teknik

pengambilan sampel Purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu sesuai yang dikehendaki peneliti (Setiadi, 2013).

Besarnya sampel menurut rumus yang dikutip dari Notoatmodjo (2012) :

n= N

1+ N (2 )

Keterangan:

n = Besar Sampel

N = Besar Populasi

d = Tingkat ketepatan absolut yang diinginkan

Dari 153 populasi Lansia yang ada di Desa Watutumou III dengan 2 = 0,05,

maka sampel sesuai dengan rumus diatas adalah :

n= 153

1+ 153 (0,052 )

n= 153

1+153 (0,0025)
26

n= 153

1.3825

n= 110,6

n= 111 Responden

Dengan Kriteria sampel yaitu:

a. Kriteria Inklusi:

1) Lansia yang berumur lebih dari 60 tahun.

2) Lansia yang tinggal bersama anggota keluarga.

b. Kriteria Eksklusi

1) Lansia yang dalam keadaan sakit dan tidak dapat berkomunikasi.

2) Lansia dengan golongan usia sangat tua (Very old) diatas 90 tahun.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data.

Instrumen penelitian ini berupa: kuesioner, formulir observasi, formulir-formulir lain

yang berkaitan dengan pencatatan data dan sebagainya (Notoatmodjo, 2012).

Dalam penelitian ini alat ukur terdiri :

1. Kuesioner

Kuesioner dalam penelitian diberikan kepada Lansia. Kuesioner yang dibagikan

terbagi dalam 2 bagian yaitu, kuesioner dukungan emosional keluarga dan

kuesioner peneriman diri lansia.

a. Dukungan Emosional Keluarga

Dalam pengumpulan data untuk Dukungan Emosional Keluarga, peneliti


27

menggunakan kuesioner yang dibuat sendiri oleh peneliti. Kuesioner

diberikan kepada lansia untuk mengetahui dukungan emoisonal yang

diberikan keluarga. Kuesioner terdiri dari 10 pertanyaan . Pengukuran

dilakukan dengan skala Likert dengan kategori skor 3= Sering 2 = Jarang, 1

=Tidak Pernah.

Cara ukur mengguakan metode :

Cut Of Point : skor tertinggi + skor terendah


2
1) Dukungan emosional keluarga = 10

Skor tertinggi : 10 x 4 = 40

Skor terendah : 10 x 1 = 10

Cut Of Point : 40 + 10 = 25
2
Hasil ukur : Baik : 25
: Kurang : < 25

b. Penerimaan Diri

Dalam pengumpulan data untuk Penerimaan Diri Lansia, peneliti

menggunakan kuesioner yang dibuat oleh peneliti sendiri. Kuesioner

diberikan kepada lansia untuk mengetahui penerimaan diri lansia. Kuesioner

terdiri dari 10 pernyataan. Pengukuran dilakukan dengan skala Likert dengan

kategori skor 4 = Sangat Setuju, 3 = Setuju, 2 = Tidak Setuju, 1 = Sangat

Tidak Setuju.

1) Penerimaan diri = 10

Skor tertinggi : 10 x 4 = 40

Skor terendah : 10 x 1 = 10
28

Cut Of Point : 40 + 10 = 25

2
Hasil ukur : Baik : 25
: Kurang : < 25

E. Pengumpulan Data

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan merupakan proses awal yang harus dilewati oleh peneliti

dimana pada tahap ini peneliti akan melalui beberapa proses antara lain:

a. Mempersiapkan surat izin untuk melakukan penelitian di Desa Watutumou

III setelah melakukan revisi proposal sesuai dengan masukan dari para

penguji dan pembimbing. Setelah itu, peneliti memberikan surat izin

penelitian ke Hukum Tua Desa Watutumou III. Setelah disetujui oleh

Hukum Tua Desa Watutumou III kemudian peneliti memulai untuk

melakukan penelitian dengan mengumpulkan responden sesuai dengan

kriteria inklusi yang telah ditetapkan oleh peneliti.

b. Pada saat mengumpulkan responden sesuai dengan kriteria inklusi yang telah

ditetapkan oleh peneliti.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Setelah tahap persiapan selesai peneliti melanjutkan ketahap pelaksanaan

dimana pada tahap ini peneliti melaksanakan penelitian dirumah masing-

masing responden. Tahap ini terdiri dari:

1) Peneliti memperkenalkan diri, meminta waktu kepada para responden

yang telah memenuhi kriteria inklusi.

2) Setelah kontrak waktu dengan para responden, peneliti menjelaskan


29

tujuan, manfaat, dan prosedur penelitian yang dilaksanakan. Setelah

calon responden memahami penjelasan penelitian, peneliti menanyakan

kesediaan calon responden untuk menjadi responden.

3) Apabila responden telah memahami dan bersedia menjadi responden,

peneliti menginformasikan responden untuk memberikan tanda tangan

pada kolom yang tersedia dilembar persetujuan.

4) Peneliti membagikan kuisioner dan memberikan waktu kepada para

responden untuk mengisi koesioner.

3. Tahap Akhir

a. Lembar kuesioner yang telah diisi oleh para responden dikumpulkan dan

peneliti dibantu asisten penliti melakukan proses editting (memeriksa).

b. Peneliti mengucapkan terimakasih kepada responden yang telah bersedia

menjadi responden serta meluangkan waktu untuk menjawab setiap

pertanyaan yang diberikan peneliti. Peneliti mengucapkan salam dan

meninggalkan rumah responden.

F. Pengelolaan Data

Prosedur pegelolaan data:

1. Editing ( Memeriksa )

Pada kegiatan editing penelitian ini dilakukan dengan cara peneliti mengecek

ulang kelengkapan dan kejelasan jawaban responden.

Pada penelitian ini peneliti memeriksa kembali jawaban-jawaban yang telah

dijawab oleh responden apakah telah sesuai atau masih ada jawaban yang belum

diisi atau dilewatkan. Peneliti juga melakukan penghitungan skor dukungan


30

emosional keluarga dan penerimaan diri dari hasil jawaban responden.

2. Coding ( Memberi Tanda Kode )

Memberikan kode identitas responden untuk menjaga kerahasiaan identitas

responden dan mempermudah proses penelusuran biodata responden bila

diperlukan. Selain itu juga untuk mempermudah penyimpanan dalam arsip data.

Pada penelitian ini peneliti memberikan kode pada data yang telah dikumpulkan

untuk mempermudah peneliti dalam mengolah data.

3. Proses/entry data (processing)

Jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang dalam bentuk kode

(angka atau huruf) dimasukan kedalam program atau software komputer. Salah

satu paket program yang paling sering digunakan untuk entry data.

Pada penelitian ini peneliti memasukan data yang disusun oleh peneliti di

masukkan kedalam program komputer untuk mengetahui hasil dari penelitian yang

telah dilakukan.

4. Pembersihan data (cleaning)

Proses untuk meyakinkan bahwa data yang telah dimasukan betul-betul bersih dari

kesalahan.

Pada penelitian ini peneliti data yang telah dimasukkan kedalam program

komputer dan telah diolah dilakukan pengecekan kembali apakah data-data yang

diperlukan telah benar dan lengkap atau masih terdapat kesalahan atau

kekurangan.
31

G. Analisa Data

Penelitian ini menggunakan analisa univariate dan bevariate:

a. Analisa univariate

Analisa univariate bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian. Pada umumnya pada analisis ini hanya

menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase setiap variabel (Notoatmodjo,

2012). Variabel yang akan dianalisa berdasarkan analisa univariate yaitu

karakteristik responden meliputi, nama, jenis kelamin dan usia.

b. Analisa bivariate

Analisa bivariate adalah analisis yang dilakukan terhadap dua variabel yang

diduga berhubungan atau berkorelasi ( Notoatmodjo, 2012 ). Dalam penelitian ini

peneliti menggunakan uji statistic uji chi square dengan tingkat kemaknaan 95%

( = 0,05), yaitu membandingkan frekuensi yang diamati dengan frekuensi yang

diharapkan untuk melihat asosiasi antara variable Dukungan Emosional Keluarga

dengan Penerimaan diri pada lansia. Dengan derajat kemaknaan p < 0,05 artinya

bila hasil uji menunjukan p < 0,05 maka Ha diterima sehingga ada Hubungan

antara Dukungan Emosional Keluarga dengan Penerimaan diri pada lansia.

H. Etika Penelitian

Notoadmodjo (2012) memaparkan bahwa etika membantu manusia untuk

melihat atau menilai secara kritis moralitas yang dihayati dan dianut oleh masyarakat.

Etika dalam penelitian menunjuk pada prinsip-prinsip etis yang diterapkan dalam

kegiatan penelitian, dari proposal penelitian sampai dengan publikasi penelitian.

Secara garis besar, dalam melaksanakan sebuah penelitian ada empat prinsip yang
32

harus dipegang teguh yakni :

1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity)

Dalam penelitian ini, peneliti memberikan hak-hak kepada responden untuk

memperoleh informasi mengenai tujuan dari penelitian yang akan dilakukan.

Peneliti memberikan kebebasan kepada responden untuk memberikan

persetujuan atau tidak memberikan persetujuan.

2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian (respect for privacy and

confidentiality)

Dalam penelitian ini, peneliti mengormati privasi setiap responden terhadap

informasi-informasi yang tidak ingin diberi tahu oleh responden dan tidak

memberi tahu informasi-informasi yang telah diberikan responden dan dianggap

rahasia oleh responden serta tidak menampilkan nama lengkap responden

melainkan hanya inisial dari responden.

3. Keadilan dan inklusivitas/keterbukaan (respect for justice an inclusiveness)

Dalam penelitian ini, peneliti memberikan setiap informasi-informasi yang

dibutuhkan oleh responden dengan jujur dan terbuka tanpa membedakan setiap

aspek yang dimiliki responden seperti jenis kelamin, agama, pendidikan, maupun

status sosial.

4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing harms and

benefits)

Pada penelitian ini, peneliti menjelaskan manfaat dari penelitian mengenai

hubungan dukungan emosional keluarga dengan penerimaan diri lansia keluarga


33

dapat memperhatikan setiap aspek dukungan yang akan diberikan kepada lansia

khususnya dukungan emosional sehingga lansia mampu menerima setiap

perubahan-perubahan yang terjadi pada saat usia lanjut.

You might also like