Professional Documents
Culture Documents
BIOMEKANIK
Vertebra Lumbalis
yang lainnya. Bagian ini memungkinkan gerakan fleksi dan ekstensi tubuh,
yang mempunyai luas gerak sendi sebesar 20/35 0 40/60 pada bidang
sagital posisi pasien berdiri anatomis. Pada gerak fleksi terjadi slide ke
lateral fleksi yang mempunyai luas gerak sendi sebesar 15/20 0 15/20
pada bidang frontal posisi pasien berdiri anatomis. Pada gerak lateral
fleksi, korpus pada sisi ipsilateral saling mendekat dan saling melebar pada
sisi kontralateral. Gerak rotasi yang mempunyai luas gerak sendi sebesar
gerak rotasi ini daerah lumbal hanya 2 derajat persegmen karena dibatasi
lordosis servikal dan lumbal yang normal dan kifosis torakal dan sakral.
faset tidak bekerja. Pada kondisi ini, gerakan lateral fleksi pada columna
vertebralis akan menghasilkan rotasi pada sisi yang berlawanan. Hal ini
dikenal dengan mekanika tipe 1 dan terjadi di regio torakal dan lumbal.
Jika gerakan fleksi atau ekstensi dilakukan pada region tersebut, sendi
faset akan bekerja dan akan mengontrol pergerakan vertebra. Pada saat
demikian, lateral fleksi dan rotasi berada pada satu sisi. Hal ini dinamakan
mekanika tipe 2 atau mekanika non-netral dan terjadi di regio torakal atau
lumbal saat fleksi atau ekstensi (Moore,1999; Seeley, 2003; Carola, 1990
kolumna vertebralis yang terdiri dari lima ruas tulang dengan ukuran
ruasnya lebih besar dibandingkan dengan ruas tulang leher maupun tulang
setelah lahir, yaitu pada saat seorang anak belajar berjalan pada usia satu
besar dari ruas vertebrae torakalis dan dapat dibedakan oleh karena tidak
tersusun dari tulang muda yang tebal dan erat, berbentuk seperti cincin
bagian atas tubuh, maka bentuk dari vertebra lumbalis ini besar-besar dan
kuat.
segitiga.
horizontal.
1. Korpus
Vertebra lumbal mempunyai korpus yang tebal, besar dan
2. Arkus
pedikel dan dua lamina. Pada bagian ini pedikelnya pendek tetapi
3. Pedikel
sumsum saraf.
5. Prosessus Spinosus
Vertebra lumbalis mempunyai bentuk prosessus spinosus yang
berbentuk persegi atau seperti kapak kecil dan lebih kecil pada
6. Prosessus Transversus
pendek dan lebih tipis dari ruas yang lainnya. Pada bagian belakang
asesoris.
7. Prosessus Artikularis
lumbal adalah :
a. Ligamen flavum
Ligamen flavum merupakan ligamen yang menghubungkan lamina dari dua arkus
vertebra yang berdekatan. Ligamen ini panjang, tipis dan lebar diregio servikal,
lebih tebal di regio torakal dan paling tebal di regio lumbal. Ligamen ini mencegah
b. Ligamen interspinosus
spinosus mulai dari basis hingga apex, merupakan ligamen yang lemah hampir
c. Ligamen intertranversus
tranversus yang berdekatan. Ligamen ini di daerah lumbal tipis dan bersifat
d. Ligamen supraspinosus
daerah apex vertebra servikal ke 7 (VC7) sampai dengan sakrum. Ligamen ini
yang berfungsi mempertahankan posisi tubuh tetap tegak dan secara aktif
mayor dan m. psoas minor. Otot latero fleksi lumbalis adalah m. quadratus
5. Transversus abdominis T7 L1
6. Intertransversarii
T7 L1
L1 L5
(C6 C8)
lumborum
L1 L3
2. Erector spine longissimus
thoracis L1 L3
3. Transversospinalis
L1 L5
4. Interspinalis
5. Quadratus lumborum L1 L5
6. Multifidus T12 L4
7. Rotatores
L1 L5
8. Gluteus maximus
L1- L5
(C6 C8)
lumborum
L1 L3
2. Erector spine longissimus
thoracis L1 L5
3. Transversalis
L1 L5
4. Intertransversarii
6. Psoas major L1 L3
7. External abdominal oblique
T7 T12
Rotasi 1. Transversalia L1 L5
2. Rotatores L1 L5
3. Multifidus
L1 L5
fungsi dari vertebra lumbalis tidak terlepas dari fungsi kolumna vertebralis
secara keseluruhan.
1. Menyangga tubuh bagian atas dengan perantaraan tulang rawan yaitu diskus
sakit dan ada kalanya kehilangan kekuatan pada daerah distribusi dari saraf yang
terkena.
1. Spondilosis
bertambah, maka akan terjadi perubahan degeneratif pada tulang belakang, yang
terdiri dari dehidrasi dan kolaps nucleus pulposus serta penonjolan kesemua arah
terjadi pada pinggir tulang korpus vertebra, membentuk osteofit atau spur atau
2. Spondilolisthesis
vertebra terhadap korpus vertebra di bawahnya. Hal ini sering terjadi pada
spondilosis yaitu suatu keadaan dimana bagian posterior unit verebra menjadi
rata-rata pasien yang mencari pengobatan adalah 35 tahun. Lokasi yang paling
sering terjadi adalah vertebra lumbal terakhir (L5) yang mengalami subluksasi
terhadap sakrum.
https://griyodemak.wordpress.com/teknik-radiofrafi/
Defenisi
dimana th12 arah superior facet pada bidang frontalis dg gerak terbatas,
sedang arah inferior facet pada bidang sagital gerakan utamanya flexion-
extension yg luas. Pada gerak lumbar spine memaksa th12 hingga Th10
mengikuti. Pada atlit senam pada daerah ini dapat mencapai ROM fleksi
B. Lumbar spine
dengan puncak L3-4 sebesar 24 cm, menerima beban sangat besar dalam
C. Lumbosacral.
lumbale.
http://slideplayer.info/slide/3050049/