You are on page 1of 16

LAPORAN PRAKTIKUM PENGENDALIAN PROSES

SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2016-2017

MODUL : PENGENDALIAN SUHU


PEMBIMBING : Dr. Shoerya Shoelarta, LRSC., MT.

PERCOBAAN : 20 April 2017

PENYERAHAN : 27 April 2017

OLEH
KELOMPOK : 9A

NAMA : 1. Afiek Mauliani Utami (151411001)


2. Renaldo (151411025)
KELAS : 2A

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2017
I. TUJUAN
- Dapat mengendalikan system pengendalian suhu
- Mempelajari pengaruh nilai parameter pengendalian pada respon tekanan.

II. DATA PENGAMATAN


2.1 Pengendalian Proporsional (P)
Kc = 10
Ti =0
Td =0
Kc = 40
Ti =0
Td =0
Kc = 80
Ti =0
Td =0
2.2 Pengendalian Proporsional Integral (PI)
Kc = 80
Ti = 0,1
Td =0
Kc = 80
Ti =5
Td =0
2.3 Pengendalian Proporsional Derivatif (PD)
Kc = 80
Ti =0
Td = 0,1
Kc = 80
Ti =0
Td =5
2.4 Pengendalian Proporsional Integral Derivatif (PID)

Kc = 80
Ti = 0,1
Td = 0,1
III. PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh nilai parameter pengendalian
suhu. Peralatan yang digunakan yaitu pengendali suhu dengan unit proses yaitu Plate Heat
Exchanger (PHE). Praktikum ini dapat mengetahui pengaruh parameter pada pengendalian suhu
namun, tidak dapat menghitung karakteristik pada pengendalian tersebut dikarenakan pada saat
praktikum tidak didapatkan data maupun grafik.

Manipulated variable pada pengendalian suhu ini yaitu suhu air dingin. Set point (SP)
pada praktikum kali ini yaitu pada temperature 45oC. Pada praktikum kali ini melakukan
pengendalian dengan mengubah nilai parameter yang berupa proporsinal band (P), integral (I)
dan derivative (D). Perubahan nilai parameter ini dilakukan dengan perbedaan yang signifikan
sehingga didapatkan nilai terbaik dari beberapa percobaan tersebut.
Percobaan pertama yaitu percobaan menggunakan proporsional band (PB). Pada
percobaan ini digunakan PB dengan rentan 30 dan 40 diantaranya PB 10%, 40% dan 80%. Pada
PB 10% process variable (PV) untuk mencapai stabil memerlukan waktu yang lama dan terdapat
offset walaupun sedikit. Pada PB 40% untuk mencapai PV yang stabil lebih cepat dibandingkan
pada PB 10% namun, offset yang didapatkan lebih besar dibandingkan dengan PB 10%. Pada PB
80% untuk mencapai PV stabil relative cepat dan menghasilkan PV yang hampir sama dengan
SP, sehingga didapatkan PB terbaik yaitu pada saat PB 80%.
Percobaan kedua yaitu percobaan menggunakan proporsional integral (PI). Pada
percobaan ini digunakan PB terbaik yang sudah didapat sebelumya yaitu 80%. Nilai parameter
yang dirubah pada percobaan ini yaitu nilai integral sebesar 0,1 detik dan 5 detik. Pada integral
0,1 detik process variable (PV) cepat untuk stabil tetapi terdapat osilasi namun PV mampu
mencapai SP. Pada integral 5 detik PV lebih cepat stabil dibandingkan dengan integra 5 detik
tetapi terdapat osilasi pada MV yang lebih parah dibandingkan dengan waktu integral pada o,1
detik, pada waktu integral 5 detik pun sempat mengalami offset namun tetap bisa mencapai SP.
Dari hasil tersebut maka didapatkan waktu integral terbaik pada 0,1 detik.
Pada percobaan ketiga yaitu percobaan proporsional derivative (PD). Pada percobaan ini
sama dengan percobaan kedua yaitu dengan menggunakan PB terbaik yang telah didapat pada
percobaan pertama yaitu 80%. Nilai parameter yang dirubah pada percobaan ini yaitu waktu
derivative dengan perbedaan atau rentan yang signifikan. Percobaan yang dilakukan yaitu
dengan mengubah waktu derivative pada 0,1 detik dan 5 detik. Hasil yang didapatkan sama
dengan percobaan kedua yaitu percobaan PI. Pada saat waktu derivative 0,1 detik mengalami
osilasi pada MV namun, PV lebih stabil dan mencapai SP sedangkan pada waktu derivative 5
detik osilasi yang terjadi lebih parah dibandingkan dengan percobaan dengan menggunakan
waktu dervatif 0,1 detik serta PV lebih lama stabil dan cenderung mengalami offset terlebih
dahulu sebelum mencapai SP dengan waktu yang lama. Sehingga, pada percobaan ini didapatkan
waktu derivative yang terbaik pada 0,1 detik.
Pada percobaan terakhir yaitu percobaan proporsional integral derivative (PID). Pada
percobaan ini menggunakan nilai parameter terbaik yang telah didapat pada percobaan
percobaan sebelumnya. Dilihat dari grafik PV cenderung cepat stabil walaupun MV mengalami
osilasi.

IV. KESIMPULAN

Berdasarkan pengendalian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pengendalian yang
terbaik adalah pengendalian Proporsional Integral Derivatif. Hal ini karena nilai parameter
derivative peka terhadap noise yang dapat memonitor pengen dali suhu jika terdapat gangguan
dan nilai parameter PB dan waktu integral merupakan pendukung supaya PV lebih cepat stabil
serta mencapai SP.

You might also like