You are on page 1of 5

PEMERINTAH PROVINSI BALI

RUMAH SAKIT INDERA


SMF ANESTESIOLOGI, TERAPI INTENSIF
DAN ,MANAJEMEN NYERI
Jl. Angsoka no 8 Denpasar Telp (0361) 243350

NOTULEN
Rapat : Pembahasan Program Mutu Anestesi (Undangan pada lampiran I)
Hari/Tanggal : Senin, 22 Desember 2014
Waktu Panggilan : 07.30 Wita Selesai
Waktu Rapat : 07.30 Wita 13.30 Wita
Acara :
No Acara PIC

1 Registrasi Ka SMF

2 Pembukaan Ka SMF

3 Pemaparan Program Mutu Rumah Sakit UPMKP

5 Diskusi Pencapaian Mutu Anestesi Periode Oktober s.d UPMKP


Desember 2014

6 Diskusi tentang Cara Pencatatan Mutu Anestesi Ka SMF

7 Pembacaan Rekomendasi Koordinator Pelayanan Anestesi

8 Arahan Direktur Direktur

9 Penutup dan Makan Siang SMF


Pimpinan Rapat
Ketua : Ka SMF Anestesiologi, Terapi Intensif dan Manajemen Nyeri
Sekretaris : Koordinator Pelayanan Anestesi

Peserta Sidang Rapat : (Daftar Hadir Pada Lampiran 2)


NO NAMA JABATAN

1 dr. Ni Made Yuniti, MM Direktur Rumah Sakit Indera

2 dr. Dewa Ketut Oka Ketua Dewan Pengawas

3 dr. A.A. Gede Bawa Negara, Sp. THT Ketua SPI

4 dr. Cynthia Sulaimin, M.Si Wadir Pelayanan Medis

6 Drg. A.A. Istri Purnayu Utami Kepala Bidang Pelayanan Medis

7 Dra. Eniwati, Apt Kepala Bidang Penunjang Medis

8 Drs. Gede Suasta, Apt Kepala Bidang Keperawatan

9 dr. Putu Ayu Widiastusti, MPH Kasi Pelayanan Medis Rawat Jalan dan Rawat Inap

10 dr. I Ketut Widiyasa, MPH Kasi Pengendalian Mutu Pelayanan Medis

11 Dra. Cornelia Diah Trisnati Mirukmi,Apt Kasi Diagnostik, Farmasi dan Gizi

12 Ns. Nyoman Wismayati, S.Kep Kasi Pelayanan Keperawatan Rawat Inap dan Rawat Jalan

13 I G.A. Gede Oka Suwarningsih, SKM, MPHL Kasi Pengendalian Mutu Pelayanan Keperawatan

14 dr. I Made Birawan, Sp.KK Ka. SMF Kulit dan Kelamin

15 dr. I Wayan Primara Sutarjana, Sp.THT Ka. SMF THT

16 dr. IGN Made Sugiana, Sp.M Ka. SMF Mata

17 dr Iswahyudi, Sp. An Ka. SMF Anastesiologi, Terapi Intensif dan Manajemen Nyeri

18 dr. Ayu Setiawati Kencana Putri Ka. SMF Umum/Ka. Instalasi Rawat Jalan

19 dr. I Ketut Mudita Adnyana Ka. Instalasi Kamar Bedah dan Rawat Inap

20 Ni Made Anggriani, S.Si, Apt Ka. Instalasi Farmasi

21 dr. I Ketut Aryawan Ka. Instalasi Gawat Darurat

22 dr. Ni Made Suryanadi, SPM Ketua Komite Medis

23 Ns. Gede Eka Sutarjaya,S.Kep Ketua Komite Keperawatan

24 Dr. Dina Wahyuni, Sp.KK Ketua Tim Review Rekam Medis

25 dr. Ida Ayu Gita Puspita Ketua UPMKP

26 Ni Made Sri Utami, SST Koordinator Mutu Klinis dan Keselamatan pasien

27 Komang Suendri, SKM Koordinator Mutu Manajemen

28 dr. Ayu Wulandari Koordinator Keselamatan Pasien Rumah Sakit

29 Luh Putu Rusmasari, SST Koordinator Poliklinik Kulit dan Kelamin

30 I G.A. Aswitari, SST Koordinator Poliklinik THT


NO NAMA JABATAN

31 Ni Wayan Artini, SST Koordinator Poliklinik Mata

32 Luh Putu Yuliantini, S.Kep, Ns Koordinator Pelayanan Rawat Inap

33 Ida Ayu Ifani Santi Dewi Koordinator Pelayanan Bedah

34 I Putu Gede Udi Laksana Utama Koordinator Pelayanan Anestesi

35 Zuriatun Faizah Koordinator Fisioterapi

36 Luh Putu Prima Widya Ridwanti Koordinator IGD

37 Ningdyah Candra Kirana Ka Unit Rekam Medis

38 Putu Kristina Putri Susanti Laboratorium

39 Very triana Radiologi


1. Pembukaan: Rapat dibuka pukul 08.00 Wita oleh Ka. SMF Anestesiologi, Terapi
Intensif dan Manajemen Nyeri dilanjutkan dengan pembahasan tentang program mutu
Anestesi.
2. Pembahasan:
a. Indikator mutu kunci rumah sakit di kamar operasi/ bedah:
1) Kelengkapan monitoring durante anestesi
Rekomendasi:
a) Setiap pasien yang menjalani pembedahan di seluruh lingkup pelayanan rumah
sakit (Kamar Operasi, Ruang Tindakan Poliklinik, IGD, dan Opthalmologi
Komunitas) harus dipasang alat monitor, monitoring dilakukan durante operasi
dan didokumentasikan dalam Rekam Medik.
b) Hal yang perlu diobservasi meliputi: fungsi sirkulasi, fungsi pernafasan,
kedalaman anestesi, dan kesadaran pasien.
2) Kejadian desaturasi O2 pada saat durante anestesi pasien dengan General Anestesi
a) Setiap pasien yang menjalani pembedahan mendapat terapi oksigen (melalui
oksigen masker, nasal prong, maupun pipa khusus untuk oksigen)
b) Monitoring Saturasi Oksigen dengan alat Pulse oxymeter.
c) Positioning posisi kepala sehingga airway tetap terjaga.
b. Indikator mutu unit pelayanan:
1) Komplikasi anestesi karena overdosis, reaksi anestesi dan salah penempatan
endotracheal tube.
Rekomendasi:
a) Penekanan kembali saat penilaian pra anestesi tentang riwayat alergi, riwayat
pengobatan sebelumnya dan yang sedang dialami, riwayat penyakit.
b) Penggunaan stetoskop sebagai alat evaluasi posisi ETT, penggunaan blade
yang sesuai dengan baterai laringoskop yang masih layak (sinarnya terang)
2) Kejadian perubahan dari anestesi lokal ke general anestesi.
Rekomendasi:
a) Optimalkan asessmen pra bedah untuk menilai kelayakan pasien untuk
menjalani pembedahan.
b) Pemeriksaan laboratorium minimal terhadap semua pasien, terutama yang
diwaspadai akan menjalani pembedahan dengan penyulit, sehingga saat
dilakukan perubahan teknik anestesi akan dapat langsung diterapkan tanpa
ditunda kembali.
3) Angka Komplikasi Injeksi Peribulbar dari target 0 terdapat 1 kejadian pada bulan Maret
Rekomendasi:
a) Metode anestesi dengan injeksi peribulbar sedikit demi sedikit akan mulai
dikurangi/ ditinggalkan
b) Injeksi peribulbar dilaksanakan oleh dokter operator
c) Bila dilakukan oleh perawat anestesi yang belum ahli harus di bawah supervise
dokter operator.
3. Penutup
Rapat pembahasan program mutu anestesi bersama unit PMKP tahun 2015, ditutup dengan
pemberian rekomendasi oleh Direktur Rumah Sakit Indera Provinsi Bali, Rapat selesai pada
pukul 13.00 Wita

Demikian laporan pelaksanaan rapat pembahasan program mutu anestesi tahun 2015, atas perhatian dan
kerjasamanya diucapkan terima kasih.

You might also like