You are on page 1of 3

biksu (istimewa)

SRIPOKU.COM-- Terkadang berbuat baik terhadap seseorang yang


dikenal, apalagi setelah difitnah, tidaklah mudah.
Tapi di dunia ini, ternyata masih ada beberapa orang yang masih
bisa berbuat baik walaupun dia difitnah begitu rupa.

Alkisah ada seorang gadis yang bernama Meri.


Terlepas dari usianya yang masih sangat muda, Meri hamil dan
punya anak, dengan identitas ayah yang tidak diketahui. Suatu hari
karena Meri tidak tahan, dia mengatakan kalau ayahnya adalah biksu
dari kelenteng di dekat rumah mereka. Akhirnya dengan marah,
keluarga ini datang ke kelenteng dan memberikan anak yang ada di
tangan Meri ke biksu itu.
Ajaibnya, biksu ini hanya mengatakan, "Oh, begitu ya. Baiklah!"
Kemudian menggendong anak itu. Sejak hari itu, si biksu terus
berusaha untuk meminta susu, atau menggunakan sedikit uang yang
dia punya untuk membelikan susu bagi si anak kecil.
Berita ini kemudian menyebar, pamor biksu ini semakin buruk,
dan banyak orang yang mulai menyebarkan gosip dan fitnah. Hari
demi hari lewat, setahun kemudian, Meri mengaku pada orangtuanya
kalau ayah dari anak yang dilahirkannya itu bukanlah si biksu. Dia
merasakan siksaan batin yang sangat besar selama setahun. Dengan
perasaan bersalah, mereka pun mendatangi kelenteng ini dan melihat
biksu yang sangat kurus, dengan anak yang sehat dan gemuk.
Meri kemudian minta maaf dengan perasaan yang sangat
bersalah, tapi biksu itu dengan tersenyum dan dengan sopan
mengatakan, "Oh, begitu ya. Baiklah!"
Meri dan keluarganya bingung, kemudian bertanya, "Maaf, anda
telah kami rugikan, tapi kenapa Anda masih sebaik ini pada kami?
Kenapa Anda tidak membela diri Anda?"
Biksu ini menjawab dengan senyum, "Sebagai seorang biksu,
saya tidak seharusnya terlalu mempedulikan hal seperti itu. Nama
baik, apalah artinya buat kami, para biksu? Diejek dan difitnah orang
juga tidak jadi masalah. Kalau dengan menjaga anak itu aku bisa
meringankan beban si gadis dan menyelamatkan 1 nyawa, bukankah
saya sudah berbuat baik? Lagipula, kalaupun saya berusaha untuk
membenarkan diri saya, tidak banyak orang yang bisa menerima apa
yang saya katakan. Karena itu untuk apa saya menyusahkan diri
sendiri dan hidup dibawah perkataan orang lain?"
Mereka semua kemudian diam dan biksu ini kembali berkata di
tengah keheningan, "Seseorang, kalau memang percaya pada kita, dia
akan percaya pada kita. Kalau dia dari awal tidak percaya pada kita,
kita berusaha keras pun masih tetap meninggalkan keragu-raguan di
dalam hatinya."
"Bukankah akan lebih baik kalau aku hanya diam dan tidak
berusaha untuk membela diriku sendiri? Manusia itu akan selalu
menghakimi kita. Saat kita berbuat baik, kita akan dibilang punya
tujuan tertentu. Saat kita salah, mereka akan menambah garam pada
luka. Tapi toh suatu hari setelah semuanya itu akan lewat, hasil dari
perjuangan kita yang mereka lihat.
Karena itu biarlah kita selalu jadi orang yang berbuat baik dan biarkan
waktu yang membuktikan apakah kita benar-benar baik atau hanya
bermain sandiwara."

Langit yang berawan belum tentu akan hujan.


Putus hubungan belum tentu adalah hal yang paling menyedihkan.
Dibenci oleh orang lain belum tentu akan berlangsung seumur hidup.
Kekecewaan belum tentu akan berakhir pada keputus asaan.
Hidup ditengah-tengah orang banyak belum tentu bahagia.
Diam, belum tentu tidak peduli.

Kegagalan tidak harus membuat seseorang menyerah.


Mujizat masih bisa terjadi.

Kita tidak perlu terlalu peduli apa kata orang, jangan terlalu bersedih
saat hidup tidak seenak yang kita bayangkan.
Jangan menyerah hanya karena Anda gagal.
Difitnah, disakiti, memang sakit rasanya, tapi bukan berarti Anda harus
menyerah di dalam hidup.
Jangan pernah mengemis, jangan pernah mengasihani diri sendiri,
karena Anda layak untuk bangkit dan mendapatkan hal yang lebih
baik.
Rajin-rajinlah bekerja, tetaplah berbuat baik, berkata-katalah segala
sesuatu yang menginspirasi, bersyukurlah dalam segala hal. Kalau kita
selalu ingat hal-hal ini, niscaya hidup kita akan jadi lebih baik.
Keadaan kita mungkin tidak berubah, miskin tidak akan langsung jadi
kaya, kesedihan tidak akan langsung hilang, tapi ketika sikap kita
berubah.
Kita juga akan melihat dunia dari sisi yang berbeda, dan kita akan
melihat kalau hidup itu indah.

You might also like