You are on page 1of 5

1.2.5.10.

Ada kejelasan prosedur, kejelasan tertib administrasi, dan dukungan


tehnologi sehingga pelaksanaan pelayanan minimal dari kesalahan, tidak
terjadi penyimpangan maupun keterlambatan.
(SK Kepala Puskesmas tentang penerapan manajemen risiko baik dalam
pelaksanaan program maupun pelayanan di Puskesmas)

2.3.13.2. Ada ketentuan tertulis tentang pengelolaan risiko akibat penyelenggaraan


Upaya Puskesmas dan kegiatan pelayanan Puskesmas.
(SK Kepala Puskesmas tentang penerapan manajemen risiko)

9.1.1.6. Ditetapkan kebijakan dan prosedur penanganan KTD, KTC, KPC, KNC,
dan risiko dalam pelayanan klinis
(SK tentang KTD, KTC, KPC, KNC.)

9.1.1.8. Risiko-risiko yang mungkin terjadi dalam pelayanan klinis diidentifikasi,


dianalisis dan ditindaklanjuti.
(SK tentang penerapan manajemen risiko klinis)
PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS UMBULHARJO 2
Jl. Hibrida No. 194 Miliran Muja Muju Yogyakarta Kode Pos : 55165 Telp. (0274) 554793
EMAIL : puskuh2@jogjakota.go.id ; puskuh2@gmail.com
HOT LINE SMS : 08122780001 HOT LINE EMAIL : upik@jogjakota.go.id
WEBSITE : www.jogjakota.go.id

KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS UMBULHARJO 2 KOTA YOGYAKARTA


NOMOR TAHUN 2015

TENTANG
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN MANAJEMEN RISIKO KLINIS
UNTUK KESELAMATAN PASIEN
PADA PUSKESMAS UMBULHARJO 2 KOTA YOGYAKARTA

KEPALA UPT PUSKESMAS UMBULHARJO 2 KOTA YOGYAKARTA

Menimbang :a. bahwa dalam rangka melindungi keselamatan pasien, pengunjung, dan masyarakat
serta meningkatkan produktifitas petugas, potensi kesalahan yang mungkin terjadi
dalam proses kegiatan ataupun pelayanan klinis perlu diidentifikasi dan diantisipasi,
sehingga tidak terjadi kesalahan ataupun risiko dalam penyelenggaraan proses
kegiatan ataupun pelayanan klinis dan diupayakan agar tidak berdampak negatif
terhadap lingkungan.;
b. bahwa prinsip-prinsip manajemen risiko yang sederhana, baik yang bersifat reaktif
maupun proaktif perlu mulai diterapkan dalam penyelenggaraan pelayanan
Puskesmas;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, perlu
menetapkan Keputusan Kepala Puskesmas tentang Penerapan Manajemen Risiko dan
Manajemen Risiko Klinis untuk Keselamatan Pasien pada Puskesmas Umbulharjo 2
Kota Yogyakarta;
Mengingat :1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali yang terakhir dengan Undang-undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 193);
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 tentang
Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktek Mandiri Dokter, dan Tempat
Praktek Mandiri Dokter Gigi;
6. Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 46 Tahun 2012 tentang Pembentukan,
Susunan, Kedudukan, Fungsi dan Rincian Tugas Unit Pelaksana Teknis
Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Daerah dan Pusat Kesehatan Masyarakat pada
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta;

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS UMBULHARJO 2 TENTANG
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN MANAJEMEN RISIKO KLINIS
UNTUK KESELAMATAN PASIEN PADA PUSKESMAS UMBULHARJO 2
KOTA YOGYAKARTA
Kesatu : Menetapkan tahapan penerapan manajemen risiko dan manajemen risiko klinis pada
Puskesmas Umbulharjo 2 Kota Yogyakarta sebagai berikut:

a. Proses identifikasi risiko,


b. Analisis risiko,
c. Evaluasi/penilaian risiko,
d. Pencegahan/pengendalian risiko.

Kedua : Menetapkan ruang lingkup penerapan manajemen risiko dan manajemen risiko klinis
pada Puskesmas Umbulharjo 2 Kota Yogyakarta adalah :

a. Pengelolaan Keuangan
b. Pengelolaan Sarana dan Prasarana
c. Pengelolaan Limbah
d. Pelayanan Laboratorium
e. Pelayanan Farmasi

Ketiga : Menetapkan metode yang digunakan untuk analisis risiko dalam rangka penerapan
manajemen risiko dan manajemen risiko klinis pada Puskesmas Umbulharjo 2 Kota
Yogyakarta adalah :

a. Failure mode and effect analysis (FMEA) yaitu suatu alat mutu untuk
mengkaji suatu prosedur secara rinci, dan mengenali model-model adanya
kegagalan/kesalahan pada suatu prosedur, melakukan penilaian terhadap tiap
model kesalahan/kegagalan, dengan mencari penyebab terjadinya,
mengenali akibat dari kegagalan/kesalahan, dan mencari solusi dengan
melakukan perubahan disain/prosedur

b. Root Cause Analysis (RCA) yaitu metode proses analisis yang dapat
digunakan secara retrospektif untuk mengidentifikasi factor-faktor yang
menyebabkan kejadian tidak diharapkan (KTD)

Keempat : Menetapkan katagori insiden keselamatan pasien untuk penerapan manajemen risiko
dan manajemen risiko klinis pada Puskesmas Umbulharjo 2 Kota Yogyakarta adalah:

a. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) adalah insiden yang mengakibatkan


cedera pada pasien.

b. Kejadian Nyaris Cedera (KNC) adalah terjadinya insiden yang belum sampai
terpapar ke pasien.

c. Kejadian Tidak Cedera (KTC) adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien,
tetapi tidak timbul cedera.

d. Kondisi Potensial Cedera (KPC) adalah kondisi yang sangat berpotensi untuk
menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi insiden.

Kelima : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan/perubahan
sebagaimana mestinya sesuai ketentuan.

Ditetapkan di Yogyakarta
Pada tanggal : Juli 2015
Kepala Puskesmas Umbulharjo 2 Kota Yogyakarta

drg. Sri Kussutiastuti


NIP. 196703222000032002

Tembusan :
1. Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta
2. Arsip

SEGORO AMARTO
SEMANGAT GOTONG ROYONG AGAWE MAJUNE NGAYOGYAKARTO
KEMANDIRIAN KEDISLIPINAN KEPEDULIAN KEBERSAMAAN
Audits, complaints,
klaim dan incidents
Patient care related risk: risiko yang terkait dengan pelayana pasien
Clinical staff related risk: risiko yang terkait dengan staf klinis dalam bekerja
Employee related risk: risiko yang terkait yang lain dalam bekerja
Property related risk: risiko akibat kondisi prasarana dan sarana
Financial risk: penyalahgunaan asset, penyalahgunaan laporan keuangan, ketidak disiplinan dalam
pencatatan keuangan
Other risk: risiko lain yang tidak termasuk di atas, misalnya ambulans mengalami kecelakaan

You might also like