You are on page 1of 5

PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL

PEMERIKSAAN FISIK UPPER EXTRIMITAS


SHOULDER, ELBOW DAN WRIST
Ns. Deni Yasmara, M.Kep., Sp. Kep.MB

I. PENDAHULUAN

Sistem musculoskeletal adalah salah satu sistem tubuh manusia, yang terdiri
dari Otot (muscle) dan jaringan tubuh. Otot berfungsi mengubah energi kimia
menjadi kerja mekanik sebagai respons tubuh terhadap perubahan lingkungan. Otot-
otot pada ekstremitas atas terdiri atas m.deltoideus, m.biceps brachi, m.triceps brachi,
m.brachialis, m.extensor carpi ulnaris, m.extensor carpi radialis, m.brachio radialis,
m.palmaris longus, m. flexor digitorum.
Rangka (skeletal) merupakan bagian tubuh yang terdiri dari tulang, sendi, dan
tulang rawan (kartilago) sebagai tempat menempelnya otot dan memungkinkan tubuh
untuk mempertahankan sikap dan posisi.
Ekstremitas atas terdiri atas tulang skapula, klavikula, humerus, radius, ulna,
karpal, metakarpal, dan tulang-tulang phalangs.
Gambar tulang dan sendi ekstremitas atas.
(Sumber:secsiocadaveris.wordpress).

II. PEMERIKSAAN FISIK SISTEM MUSKULOSKELETAL


1
Pemeriksaan fisik sistem musculoskeletal adalah salah satu langkah dalam
pengumpulan data pada pengkajian keperawatan pada sistem musculoskeletal,
untukengetahui ststus kesehatan klien pada sistem ini. Pemeriksaan fisik meliputi:
1).Examination, 2).Inspection. 3).Palpation, 4).Muscle strength, 5).Reflexes dan
Sensory pada antara lain ekstrimitas atas dan ekstrimitas bawah tubuh klien.
Pada ekstrimitas atas yang perlu diperiksa adalah: 1). Bahu, 2). Siku, dan 3).
Pergelangan tangan. Pada ekstrimitas bawah adalah: 1). Pinggul, 2). Lutut, 3).
Pergelangan kaki. Pada pemeriksaan fisik ini juga perlu diperiksa kondisi tulang
belakang pasien.
Pada pemeriksaan ekstrimitas atas dilakukan untuk menilai:
1. Ekstrimitas dalam hal fase swing dan fase stant.
2. Expose area
Compare side to side
II.1Skin: lacerations, ulcers, etc
II.2Deformity
II.3Swelling
II.4Redness
II.5Atrophy
II.6Test normal (non-affected) side first
3. Pemeriksaan sendi: Palpation
3.1 Active and Passive motion
3.2 Any increase in pain?
3.3 Specific anatomic structures
4. ROM + Degree:
4.1 Hinge joints (elbow, knee)
4.1.1 Flex / Ext
4.2 2 planes (wrist)
4.3 + Abd / add
4.4 3 planes (shoulder, hip, spine)
4.5 + Int / Ext rotation
5. Neurologis:
Compare side to side
5.1 Motor

2
5.2 Sensory
5.3 Deep Tendon Reflexes
6. Pemeriksaan Motorik:
6.1 C5: Biceps
6.2 C6: Wrist extensors
6.3 C7: Triceps
6.4 C8: Finger flexors
6.5 T1: Finger abductors
6.6 Quadriceps
6.7 L5: Ankle dorsiflexors
6.8 S1: Toe flexors, gluteals
Hasil dari pemeriksaan :
1. 5 = Normal (rjesistance)
2. 4 = Good
3. 3 = antigravity
4. 2 = without gravity
5. 1 = Palpable contraction
6. 0 = No contraction
Pemeriksaan sensori dengan hasil: 0 = absen; 1=impaired: 2= normal. NT= nottestible.
7. Deep tendon reflexes:
7.1 C5: Biceps
7.2 C6: Brachioradialis
7.3 L4: Patellar tendon
7.4 Babinski
8. Pemeriksaan vascular:
8.1 Palpate pulses
8.2 Color
8.3 Temperature
8.4 Capillary refill

1. Shoulder

3
a. Pasien diberitahu akan diperiksa dan tujuan pemeriksaan
b. Pasien diminta atau dibantu untuk membuka pakaian bagian atas.
c. Posisi pasien duduk atau berdiri.
d. Inspeksi kondisi kedua clavicula pasien dan kedua pangkal lengan pasien
e. Letakan tangan kiri di bahu kanan pasien dan tangan kanan memegang
lengan bawah klien, kemudian lengan klien dinagkat keatas sampai posisi
90 derajat / menyiku kekanan, kemudian diputar kedepan, ditarik
kebelakang sejauh yang klien bisa.
f. Setelah itu klien diminta menangkat sendiri tangannya sampai lurus keatas
kepalanya dan menurunkannya sampai melintang didepan badan bagian
depan. (abduksi dan adduksi).
g. Lengan klien diposisikan siku kedepan dan ditarik kesamping badanya
dengan poisisi siku pula.
h. Klien diminta melipat lengannya kebelakang badannya dan
mengembalikannya pada posisi semula.
i. Klien diminta mengangkat lengannya lurus kedepan sampai posisi 90
derajat didepan dan menariknya kebelakang sejauh yang bisa dicapai klien
serta mengembalikan lengannya lurus disamping badannya.
j. Posisi berdiri klien dirubah menyamping terhadap pemeriksa. Kemudian
diobservasi keesimitrisan kedua bahu klien.
k. Klien diminta untuk menggaruk punggung bagian kirinya dengan tangan
kananya.
l. Klien diminta untuk melipat lengannya dan menggaruk punggung bagian
kanan dari sisi kanannya.
m. Klien diminta menggaruk punggungn kanannya dari sisi trunk kanannya.
n. Pemeriksa melipat lengan klien kesisi kanan dan menariknya dalam
keadaan siku menjauh dari badan klien.

2. Elbow:

a. Mulai dengan melihat klien dari depan, untuk menilai sudut lengan, dari
samping untuk menilai samping defleksi deformitas, observasi siku dari
bekas luka, tanda tanda pembengkakan, kemerahan, psoriatic path,
rheumatic nodes, Kemudian bagian medial: suhu kulit lengan,
dibandingkan antara tiap bagian,

4
b. Raba/ palpasi bagian lateral lengan, dan medial seharusnya proper
tenderness. tiap bagian tulang lengan;

c. periksa pergerakan ekstensi penuh dan fleksi penuh dengan cara meminta
klien menggerakannya. Bersamaan dengan pronation (telapak tangan
ditelentangkan) dan supanation (telapak tangan ditelungkupkan).
Pergerakan lengan klien diperiksa secara pasif dan observasi bunyi tulang
bial ada keretakan. Join pronation dan supanation juga dilakukan secara
pasif.

d. Pemeriksaan fungsi dengan meminta klien menagnkat tangannya dan


menutupkannya kemulut.

3. Wrist:

a. Letakkan kedua tangan klien pada bantal agar nyaman bagi klien. Telapak
tangan klien dalam posisi tengkurap, observasi kedua tangan sampai
kepergelangan tangan untuk menilai keutuhan, pembengkakan, kemerahan
atau bekas luka. Observasi keseimabngan kiri dan kanan, observasi kondisi
kuku. Sendi-seendi jari tangan. Observasi kondisi kulit: kemerahan.

b. Rasakan nadi perifer pada kedua pergelangan tangan, otot telapak tangan,
ketebalan tendon, kaji sensori syaraf pada kedua telapak tangan bagian
medial dan luar dalam posisi telenatng atu telungkup. Raba suhu kedua
lengan bagian atas pergelangan dan telapak tangan. Pegang dan remas jari-
jari pada kedua leengan dan periksa sendi-sendi jari klien apakah ada
pembengkakan dengan cara menekan kan kedua jempol. Dengan kedu jari
telunjuk dan jempol raba juga bagian proksimal dan distal jari tengah
klien. Tekan berurutan.begitu juag pergelanagn tangan dipalpasi.

c. Pergerakan: periksa fleksi pergelangan tangan dan hyper ekstensi secara


aktif dengan meminta klien mengangkat nya dan secara pasif. Minta klien
untuk membuka lebar kesepuluh jarinya. Periksa kekuatan bertahanya juga
pada jari kelingking dan telunjuk. Pada posisi telap[ak tangan telentang
dan telungkup. Pada posisi telentang minta klien mengangkat kedua
jempolnya dan periksa kekuatannya. Klien diminta untuk mengepalkan
kedua telapak tangannya juga dinilai keutuhan tendon jari jari tangan
klien.

d. Fungsi: minta klien menggenggam jari pemeriksa dan kekuatan klien


menjempit kedua telunjuk pemeriksa dengan jari telunjuk dan jempolnya.
Minta klien untuk mengambil benda yang kecil seperti koin.

e. Phalen test: minta klien mengangkat kedua pergelangan dengan posisi


berlawanan dan menahannya selama 60 detik.untuk menilai

You might also like