You are on page 1of 6

TUGAS TEKNIK PRODUKSI BERSIH

SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2017/2018

DIAGRAM ALIR PROSES DAN REAKSI YANG TERJADI PADA


PEMBUATAN SEMEN PT. INDOCEMENT

DOSEN : IR. MUKHTAR GOZALI M.Sc

Oleh :
Afiek Mauliani Utami
3A Teknik Kimia

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2017
Reaksi yang terjadi pada pembuatan semen PT Indocement
1. Reaksi dehidrasi

CaCO3.xH2O(s) CaCO3(s) + xH2O(g)


Al2O3.yH2O(s) Al2O3(s) + yH2O(g)
SiO2.zH2O(s) SiO2(s) + zH2O(g)
Fe2O3.pH2O(s) Fe2O3(s) + pH2O(g)
Reaksi dehidrasi terjadi pada fase padat dan bersifat irreversible endotermis.
Reaksi ini meliputi penguapan air bebas yang terjadi di raw mill dan penguapan
air terikat yang terjadi di suspension preheater (SP).
2. Reaksi kalsinasi

CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g)


MgCO3(s) MgO(s) + CO2(g)
Reaksi kalsinasi terjadi pada fase padat dan gas serta bersifat irreversible
endotermis. Reaksi ini mulai terjadi di suspension preheater kemudian berlanjut
di kiln.
3. Reaksi molekulerisasi

2CaO(l) + SiO2(l) 2CaO.SiO2(l) (C2S)


3CaO(l) + Al2O3(l) 3CaO.Al2O3(l) (C3A)
CaO.(l) + 2CaO.SiO2(l) 3CaO.SiO2(l) (C3S)
3CaO.Al2O3(l) + Fe2O3(l) 4CaO.Al2O3.Fe2O3(l) (C4AF)
Reaksi molekulerisasi terjadi pada fare cair dan bersifat irreversible eksotermis.
Reaksi ini terjadi di rotary kiln pada suhu 850 1450 C dan tekanan 4,10
7,40 bar.
Penjelasan Alat pada Diagram Alir Proses

A. Raw Meal Section


a. Impact Dryer (Limestone)
Menghancurkan limestone dari ukuran 50 menjadi 20 mm
Mengeringkan limestone dari 5 menjadi 3 % moisture content
Memisahkan limestone yang masih kasar untuk digiling kembali

b. Double Roll Crusher (Clay)


Menghancurkan clay dari ukuran 300 menjadi 20 mm
Memisahkan limestone yang masih kasar untuk digiling kembali

c. Clay
Drier
Mengeringkan moisture content tanah liat (clay) dari 28 % menjadi 3 %

d. Raw Grinding
Mill
Menghancurkan campuran bahan baku (raw meal) menjadi ukuran yang seragam

e. Raw Meal Silo


Menyimpan raw meal sebelum diumpankan ke dalam suspension
preheater Spesifikasi:
f. Air Blending
Silo
Menghomogenkan raw meal dan sebagai tempat penampungan sementara

g. Air
Separator

B. Burning Section
a. Clinker Silo
Sabagai tempat penyimpanan sementara untuk clinker

b. Air Quenching
Cooler
Mendinginkan clinker dari suhu 1200 menjadi maksimal 120 C
c. Rotary
Kiln
Sebagai tempat kalsinasi lanjutan hingga semua CaCO3 dan MgCO3 habis
terdekomposisi
Tempat pembakaran hot meal sekaligus mereaksikannya untuk membentuk
mineral-mineral semen (C2S, C3S, C3A, dan C4AF)

d. Suspension Preheater
Tempat reaksi kalsinasi dan pemanasan awal

C. Finish Mill Section


a. Finish Mill Grinding
Menghancurkan clinker menjadi semen dengan ukuran yang diinginkan
b. Air
Separator
Memisahkan material halus dan material yang masih kasar setelah grinding

D. Packing House Section


a. Feed Bin

Sebagai tempat penampungan sementara untuk semen dan menghomogenkannya


menggunakan udara hembus
b. Packe
r
c. Cement
Silo
Menyimpan semen yang sudah dihaluskan di Finish Mill

E. Spesifikasi Alat Pembantu


1. Electrostatic
Precipitator
Menengkap debu dari gas buangan sebelum dibuang melalui chimney

2. Dust
Collector
Memisahkan gas buangan suspension preheater dari padatan halus yang terbawa
gas buangan tersebut serta memebersihkan debu dari coal bin
Dia
gra
m
Alir
Pro
ses
Pe
mb
uat
an
Se
me
n
PT
Ind
oce
me
nt

You might also like