You are on page 1of 48

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aparatur sipil negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. ASN
melaksanakan kebijakan publik yang di buat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang
profesional dan berkualitas dan mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.

Pelayanan publik merupakan tanggung jawab pemerintah dan dilaksanakan oleh


instansi pemerintah baik itu dipusat, di daerah dan di lingkungan Badan Usaha Milik
Negara. Pelayanan publik berbentuk pelayanan barang publik maupun pelayanan jasa.

Salah satu bentuk pelayanan publik yang dilaksanakan oleh pemerintah adalah
pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat. Reformasi dibidang kesehatan
dilaksanakan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dan menjadikannya lebih efisien,
efektif serta dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Seperti yang tertuang
dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 951/Menkes/SK/VI/2000
yaitu bahwa Tujuan Pembangunan Kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang optimal.

Di era globalisasi masyarakat semakin kritis terhadap segala aspek, termasuk


terhadap mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas. Sejalan dengan peningkatan
pengetahuan dan teknologi, kebutuhan dan tuntutan masyarakat terhadap mutu pelayanan
kesehatan semakin meningkat.

Berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 75 tahun 2014


Pasal 1 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat menyebutkan bahwa Fasilitas Pelayanan
Kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya
pelayanan kesehatan baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang

1
dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan atau masyarakat. Maka dari itu perlu
pelayanan kesehatan yang tepat, cepat dan akurat di puskesmas dengan berdasarkan nilai-
nilai dasar ANEKA yaitu : Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu
dan Anti korupsi.

Aparat Sipil Negara (ASN) sebagai aktor pembangunan memiliki peranan yang
menentukan dalam mengelola kondisi tersebut di atas. Sejumlah keputusan-keputusan
strategis mulai dari memformulasi kebijakan sampai pada penetapannya dalam berbagai
sektor pembangunan ditetapkan oleh ASN. Untuk memainkan peranan tersebut, diperlukan
sosok ASN yang professional, yaitu ASN yang memenuhi standar kompetensi jabatannya
sehingga mampu melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan efisiensi.

B. Tujuan
Setelah menginternalisasikan nilai-nilai luhur ANEKA diharapkan kepadapara ASN
agar dapat mengaktualisasikannya dilingkungan kerja masing-masing. Aparatur sipil negara
harus menerapkan nilai-nilai etika publik karena ASN menjadi contoh bagi masyarakat.
Sebagai ASN harus dapat menciptakan suasana kerja yang akuntable yang dapat
mempertanggung jawabkan semua keputusan yang telah dilakukannya, dapat menjiwai
semangat nasionalisme sehingga tercipta lingkungan kerja yang kondusif, bekerja dengan
ikhlas dengan tetap menjaga etika dimanapun ia berada, selalu memiliki inovasi-inovasi
terbaru dalam memecahkan suatu masalah dan menghindari segala hal yang dapat
merugikan dirinya sendiri, masyarakat, bangsa dan negara.

C. Ruang lingkup
Ruang lingkup Aparatur Sipil Negara dalam hal ini mengemban tugas dan tanggung
jawabnya sebagai tenaga kesehatan dilingkup Dinas Kesehatan Kota Kendari dengan
penempatan wilayah tugas di Puskesmas Wua-wua Kecamatan Wua wua yang tentunya
memiliki tugas pokok dan fungsi masing-masing baik dalam organisasi maupun unit kerja
sehingga dapat dijadikan acuan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai
Aparat Sipil Negara.

2
BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI DAN NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS

A. Deskripsi Organisasi
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari
pembangunan nasional. Tujuan dilaksanakannya pembangunan kesehatan adalah
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan tersebut diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh dan
terpadu. Puskesmas adalah penanggung jawab penyelenggaraan upaya kesehatan untk
jenjang tingkat pertama.

Visi Misi Pembangunan Kesehatan

Visi : Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas Wua-wua


adalah Puskesmas yang menjadi Puskesmas dengan pelayanan kesehatan yang
terpadu dan profesional serta menjangkau seluruh lapisan masyarakat,
sehingga tercapai masyarakat yang hidup dalam lingkungan yang sehat dan
berperilaku yang sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan
kesehatan sehingga dapat mencapai derajat kesehatan setinggi-tingginya.
Misi : Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan Puskesmas Wua-wua adalah :
a. Memberi pelayanan kesehatan untuk seluruh lapisan masyarakat tanpa
membedakan ras, agama dan sosial ekonomi.
b. Meningkatkan kualitas SDM melalui peningkatan pengetahuan dan
keterampilan.
c. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di
wilayah kerjanya.
d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya.

3
Motto pelayanan Puskesmas Wua-wua adalah :
Melayani dengan Senyum
Senyum disamping mempunyai makna sesungguhnya berupa gerakan bibir yang
melambangkan kesediaan melayani juga merupakan suatu singkatan yang masing-
masing mengandung arti :
Se --- Semangat : dalam bekerja selalu bergairah untuk mencari dan menyelesaikan
masalah kesehatan yang ditemukan.
Ny --- Nyaman : memberikan rasa nyaman bagi siapapun yang mendapat pelayanan.
Um --- Upaya maksimal : melakukan pelayanan dengan ilmu pengetahuan dan
keterampilan yang maksimal.

Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan Puskesmas Wua-wua adalah


mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional, yakni meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal
di wilayah kerja Puskesmas Wua-wua agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya dalam rangka perwujudan Indonesia Sehat 2015.

Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan Upaya Kesehatan Perorangan dan


Upaya Kesehatan Masyarakat, sehingga puskesmas mempunyai fungsi sebagai :

1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan


2. Pusat pemberdayaan masyarakat
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama

Untuk mencapai fungsi yang telah disebutkan sebelumnya, Puskesmas Wua-wua


bertanggung jawab menyelenggarakan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan
Masyarakat yang terdiri dari Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan
Pengembangan (Kepmenkes No. 128/Menkes/SK/II/2005).

Selama ini Puskesmas Wua-wua telah menyelenggarakan semua upaya kesehatan


wajib yang terdiri dari :

1. Upaya Promosi Kesehatan


2. Upaya Kesehatan Lingkungan

4
3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak dan Keluarga Berencana
4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
6. Upaya Pengobatan

Puskesmas Wua-wua telah menyelenggarakan upaya kesehatan pengembangan,


yakni :

1. Upaya Kesehatan Sekolah


2. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
3. Upaya Kesehatan Jiwa
4. Upaya Kesehatan Mata
5. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
6. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut

Dari sekian rangkaian kegiatan sistematis yang dilaksanakan oleh puskesmas, salah
satu fungsi manajemen yang ada yaitu ; Evaluasi yang dalam hal ini adalah evaluasi
kinerja program kesehatan puskesmas, yang mencakup pelaksanaan kegiatan program,
evaluasi kinerja berdasarkan hasil cakupan kegiatan program, serta perolehan dan
penggunaan sumberdaya termasuk keuangan.

Puskesmas dalam menyelenggarakan fungsinya sesuai dengan Permenkes No. 75


Tahun 2014 sesuai pasal 6 dan pasal 7, Puskesmas berwenang untuk :
Pasal 6
a. Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan
masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan
b. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan
c. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan
d. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang
bekerja sama dengan sektor lain terkait

5
e. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya
kesehatan berbasis masyarakat
f. Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia puskesmas
g. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan
h. Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap akses, mutu dan
cakupan pelayanan kesehatan
i. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk
dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan
penyakit

Pasal 7

a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara komprehensif,


berkesinambungan dan bermutu
b. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan upaya
promotif dan preventif
c. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat
d. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan keamanan dan
keselamatan pasien, petugas dan pengunjung
e. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan prinsip koordinatif dan kerja
sama inter dan antar profesi
f. Melaksanakan rekam medis
g. Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap mutu dan akses
pelayanan kesehatan
h. Melaksanakan peningkatan kompetensi tenaga kesehatan
i. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya
j. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai indikasi medis dan sistem rujukan

6
STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS WUA - WUA
KEPALA PUSKESMAS
Dr. ANDI NURMAWANTI

TATA USAHA
MUSLIMAH

DATA INFORMASI DAN UMUM DAN PERENCANAAN DAN


EVALUASI KEPEGAWAIAN KEUANGAN
ISMAWATI S.KM DEDI RAHMAT S.KM NURJANNAH S.KEP

KIA / KB GIZI PROMOSI KESEHATAN PELAYANAN KESEHATAN P2P KESLING


A.ERNI Amd.KEb MULIATI S.ST ROSNIATI S.KM Drg. RAHMATIA YUAN HS, S.KM SURIYATI, SKM

POLIKIA PENYULUH POLI UMUM SURVEILANS


A.ERNI Amd.KEb LILI YUSRITA S.KM Dr. W. SYAKINAH YUAN HS, S.KM

KLINIK KB UKBM POLI GIGI P2ML


Drg. RAHMATIA NYOMAN SUWECO S.KEP
IDA M, Amd.KEb ROSNIATI S.KM

BIDAN KELURAHAN UKS KARTU P2B2


ROSNIATI S.KM YANTI RITA,SKM RIYANI K. S.KM

DESA SIAGA GUDANG


ANAWAI WUA-WUA LILI YUSRITA S.KM ANI KURNIA DEWI
HESTI Amd.KEb SULEHA Amd.KEb
PERKESMAS
PUSKEL
KADE ARIANI.AKM
IRAWATI. AMK
MATAIWOI
ASRAH Amd.KEb LANSIA
YULIANTI S.Kep
7
PUSTU
WA IGA PELAGIA AmdKeb
Pendistribusian Tugas

Dalam melaksanakan tugas, Kepala Puskesmas, Kepala Sub Bagian Tata Usaha, dan
Kelompok Jabatan Fungsional menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkonisasi dan
simplifikasi secara vertikal dan horisontal baik dalam lingkungan masing-masing maupun
antas satuan organisasi sesuai dengan tugas pokok masing-masing.

1. Kepala Puskesmas
a. Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen, bimbingan dan supervisi
b. Mengadakan koordinasi di tingkat kecamatan
c. Sebagai penggerak pembangunan kesehatan di tingkat kecamatan
d. Sebagai tenaga ahli pendamping Camat
e. Mengkoordinir dan bertanggung jawab terhadap semua kegiatan di Puskesmas
2. Koordinator Unit Tata Usaha
a. Merencanakan dan mengevaluasi kegiatan di unit TU
b. Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan di unit TU
c. Menggantikan tugas Kepala Puskesmas bila Kepala Puskesmas berhalangan hadir
d. Melakukan perencenaan keuangan
e. Mengkoordinir kegiatan petugas bagian pengiriman semua laporan puskesmas
f. Registrasi surat masuk dan keluar
g. Membuat laporan kepegawaian
h. Membuat perencanaan untuk pengembangan kualitas SDM staf puskesmas
i. Sebagai pusat data dan informasi puskesmas
j. Pencatatan dan pelaporan
3. Program Promosi Kesehatan
a. Mengkoordinir dan bertanggung jawab terhadap semua kegiatan promosi
kesehatan di wilayah kerja puskesmas
b. Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan promosi dilakukan bersama-sama
dengan koordinator program terkait.
c. Kegiatan dalam gedung : 1) Penyuluhan langsung kepada perorangan maupun
kelompok penderita di Puskesmas/Pustu, 2) Penyuluhan tidak langsung melalui
media poster/pamflet

8
d. Kegiatan luar gedung : 1) Penyuluhan melalui media massa, pemutaran film,
siaran keliling maupun media tradisional, 2) Penyuluhan kelompok melalui
posyandu dan sekolah
e. Koordinator pelaksanaan PHBS
f. Koordinator pelaksanaan bayi sehat
g. Pencatatan dan pelaporan
4. Koordinator unit kesehatan ibu dan anak dan keluarga berencana
a. Pemeliharaan kesehatan ibu dari hamil,melahirkan dan menyusui, serta bayi, anak
balita dan anak pra sekolah sampai usia lanjut
b. Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai tujuan program
KIA, gizi dan perkembangan anak
c. Pelayanan KB pada semua PUS, dengan perhatian khusus kepada mereka yang
melahirkan anak berkali-kali karena termasuk golongan ibu beresiko tinggi (resti)
d. Kunjungan rumah untuk puskesmas, bagi yang memerlukan pemeliharaan,
memberi penerangan dan pendidikan kesehatan untuk mengadakan pemantauan
bagi mereka yang lalai mengunjungi puskesmas serta meminta agar mereka
datang ke puskesmas lagi
e. Pelayanan kontrasepsi
f. Pembinaan dan pengayoman medis kontrasepsi peserta KB
g. Pencatatan dan pelaporan
5. Program gizi
a. Upaya perbaikan gizi keluarga (UPGK)
b. Pemetaan keluarga sadar gizi (KADARZI)
c. Penggunaan ASI eksklusif
d. Penanggulangan anemia defisiensi besi : pengadaan bahan dan obat Fe
e. Penanggulangan GAKI : monitoring garam beryodium
f. Penanggulangan defisiensi Vit. A
g. Pengembangan pojok gizi
6. Unit Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
a. Ikut secara aktif mencegah dan mengawasi terjadinya peningkatan kasus penyakit
menular serta menindak lanjuti terjadinya KLB

9
b. Berperan aktif secara dini melakukan pengamatan terhadap penderita, kesehatan
lingkungan, perilaku masyarakat dan perubahan kondisi
c. Penyuluhan kesehatan untuk memasyarakatkan hidup bersih dan sehat
d. Surveilance yaitu mengurangi dan menghindari kontak untuk mencegah
penyebaran kasus
7. Program pengobatan
a. Menentukan target sasaran serta merencanakan kebutuhan obat dengan gudang
farmasi
b. Melakukan tindakan pengobatan sesuai standar Puskesmas sebagai pelayanan
kesehatan tingkat pertama
c. Merujuk pasien ke sarana pelayanan kesehatan yang lebih tinggi
d. Penemuan dan pencatatan kasus
e. Menentukan kasus tertinggi di wilayah kerja (rekap kasus penyakit terbanyak)
f. Pencatatan dan pelaporan
8. Program Kesehatan Gigi dan Mulut
a. Menyusun perencanaan
b. Melaksanakan UKGS danUKGMD
c. Pelayanan berupa pemeriksaan, perawatan, pengobatan, penambalan, pencabutan,
pembersihan karang gigi serta rujukan gigi dan mulut
d. Pencatatan dan pelaporan
9. Koordinator dan petugas apotik
a. Melayani resep sesuai petunjuk serta mengatur kebersihan dan kerapian apotik
b. Penyuluhan langsung ke pasien tentang tata cara pemakaian obat
c. Pengecekan obat yang telah dikeluarkan/sensus harian obat
d. Pencatatan dan pelaporan
10. Program Imunisasi
a. Pelaksanaan imunisasi polio, campak, HB, BCG, DPT pada bayi di tempat
pelayanan kesehatan (Puskesmas, Posyandu dan Pustu)
b. Pelaksanaan imunisasi TT pada bumil dan WUS di tempat pelayanan kesehatan
c. Penyuluhan imunisasi dan sweeping keruma target yang tidak datang ke tempat
pelayanan kesehatan

10
d. Pelaksanaan BIAS di tiap SD oleh tim puskesmas dan kader
e. Merencanakan persediaan dan kebutuhan vaksin secara teratur
f. Monitoring dan evaluasi
11. Program Kesehatan Mata
a. Melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan mata meliputi pendataan/penemuan
penderita katarak dan penderita penyakit mata lainnya, melakukan rujukan kasus
penyakit mata
b. Mengevaluasi hasil kegiatan pelayanan kesehatan mata secara keseluruhan
c. Membuat catatan dan laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan
informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan
12. Program Kesehatan Jiwa
a. Melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan jiwa melalui pendataan/penemuan
penderita gangguan jiwa, melakukan rujukan penderita gangguan jiwa untuk
penanganan lebih lanjut
b. Mengevaluasi hasil kegiatan pelayanan kesehatan jiwa secara keseluruhan
c. Membuat catatan dan laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan
informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan.

B. Nilai-nilai Dasar Profesi ASN

Kegiatan aktualisasi meliputi kompetensi PNS sebagai pelayan masyarakat yang


professional, yang diindikasikan dengan kemampuan mengaktualisasikan lima nilai dasar
Aparat Sipil Negara. Berdasarkan dari kelima nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen mutu dan Anti Korupsi yang harus di tanamkan
kepada setiap ASN maka perlu diketahui indikator-indikator dari kelima nilai dasar tersebut,
yaitu :

1. Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk


memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang ASN adalah
menjamin terwujudnya nilai-nilai publik.

11
2. Nasionalisme

Nasionalisme adalah pondasi bagi Aparatur Sipil Negara untuk


mengaktualisasikan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya dengan berorientasi
mementingkan kepentingan publik, bangsa dan negara.

3. Etika publik

Etika publik merupakan refleksi atas standar atau norma yang menentukan baik
atau buruk, benar atau salah suatu tindakan atau keputusan, prilaku untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.

4. Komitmen mutu

Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi


pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain mengedepankan
komitmen terhadap kepuasan dan memberikan layanan yang menyentuh hati untuk
menjaga dan memelihara komitmen tersebut.

5. Anti korupsi

Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas
segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma dengan tujuan
memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung
maupun tidak langsung. Tindak pidana korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan
negara, suap menyuap, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan,
benturan-benturan kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi.

12
BAB III

KEGIATAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS

A. RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI


Rencana kegiatan yang telah dibuat memuat nilai-nilai dasar ANEKA di
Puskesmas Wua-wua tanggal 13 Mei s.d 27 Mei 2015. Adapun Rencana kegiatan-
kegiatan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Membuat kotak saran tentang pelayanan puskesmas
2. Pengadaan hand sanitizer
3. Melakukan anamnesis medik terhadap pasien poli umum
4. Melakukan pemeriksaan fisik pada pasien poli umum
5. Melakukan jahit luka robek pada pasien di Unit Gawat Darurat (UGD)
6. Membuat pencatatan rekam medis secara lengkap dan sistematis
7. Menuliskan resep obat untuk pasien
8. Membuat rujukan untuk pasien
9. Melaksanakan kegiatan Puskesmas Keliling (Puskel)
10. Melaksanakan penyuluhan penyakit kronis kepada pasien BPJS peserta Prolanis
(Program Pengelolaan Penyakit Kronis)
11. Melakukan pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asetat) untuk deteksi Ca. Cervix

13
B. CAPAIAN AKTUALISASI KEGIATAN NILAI-NILAI DASAR PROFESI

Hasil aktualisasi yang dilaksanakan di Puskesmas Wua-wua Kota Kendari mulai


tanggal 13 Mei 2015 sampai dengan 27 Mei 2015, dengan deskripsi kegiatan sebagai
berikut :

Kegiatan (1) Membuat kotak saran tentang pelayanan puskesmas

Tanggal 13 Mei s.d 27 Mei 2015

Output / hasil yang Tersedianya kotak saran di puskesmas sebagai sarana


diharapkan masyarakat untuk menyampaikan saran maupun kritik

Daftar Lampiran Foto barang yang disediakan


Keterangan Terlaksana/terealisasi
Penjelasan keterkaitan dengan nilai dasar
Kegiatan ini memiliki keterkaitan dengan 4 nilai dasar yaitu :
Akuntabilitas :
Masyarakat dapat memberikan saran dan kritik atas pelayanan kesehatan di puskesmas.
(Transparansi)
Nasionalisme :
Setiap orang yang datang ke puskesmas memiliki hak yang sama untuk memberikan
masukan kepada puskesmas. (Pancasila sila kedua butir ke-2) .
Komitmen mutu :
Dengan saran dan kritikan dari masyarakat dapat membantu puskesmas dalam
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. (Mutu)
Anti korupsi :
Dengan adanya fasilitas ini dapat meningkatkan kepedulian petugas kesehatan puskesmas
terhadap pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.(Peduli)

14
Lampiran foto barang yang disediakan

Kegiatan (2) Pengadaan hand sanitizer

Tanggal 13 Mei s.d 27 Mei 2015

Output / hasil yang Tersedianya hand sanitizer di puskesmas untuk mencegah


diharapkan resiko penularan penyakit

Daftar Lampiran Foto kegiatan, foto barang yang disediakan


Keterangan Terlaksana/terealisasi
Penjelasan keterkaitan dengan nilai dasar
Kegiatan ini memiliki keterkaitan dengan 4 nilai dasar yaitu :
Akuntabilitas :
Masyarakat terhindar dari resiko penularan penyakit karena dokter dan tenaga medis
lainnya bekerja dengan diawali tangan yang bersih. (Resposibilitas)
Komitmen mutu :
Dengan adanya hand sanitizer ini berfungsi untuk memproteksi diri antara petugas
kesehatan dengan pasien sehingga meningkatkan kualitas pelayanan. (Mutu)
Anti korupsi :
Setiap tenaga medis wajib menjaga kebersihan diri sehingga pasien terhindar dari resiko
penularan penyakit. (Peduli dan tanggng jawab)

15
Lampiran foto barang yang disediakan

1. Hand sanitizer di Poli Umum

2. Hand sanitizer di Poli Gigi

16
Kegiatan (3) Melakukan anamnesis medik terhadap pasien poli umum
Tanggal 13 Mei s.d 27 Mei 2015
Output / hasil yang Terlayaninya pasien poli umum serta didapatkannya
diharapkan informasi tentang riwayat penyakit pasien
Daftar Lampiran Foto kegiatan
Keterangan Terlaksana/terealisasi
Penjelasan keterkaitan dengan nilai dasar
Kegiatan ini memiliki keterkaitan dengan 5 nilai dasar yaitu :
Akuntabilitas :
Dengan melakukan anamnesis sesuai ilmu kedokteran, pasien mendapatkan informasi
yang tepat mengenai kondisi penyakit yang sebenarnya dan dengan mudah
menyampaikan keluhan yang dirasakannya.(Transparansi)
Pasien memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada dokter bahwa segala keputusan dan
tindakan dokter tidak akan merugikan dirinya dan sudah sesuai dengan kompetensi yang
telah dimilikinya (responsibilitas dan kepercayaan).
Nasionalisme :
Pasien merasa nyaman karena mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa dibedakan status
sosial dan ekonomi. (Pancasila sila ke-2 butir ke-2)
Etika publik :
Pasien menerima pelayanan yang ramah, santun dan empati dari dokter dengan
memposisikan diri sebagai pelayan masyarakat. (Ramah)
Komitmen mutu :
Melakukan anamnesis kepada pasien dengan efektif dan efisien sehingga dapat
membantu dalam menegakkan diagnosa dan rencana terapi. (Efektif dan efisien)
Anti korupsi :
Pasien yang memiliki kartu jaminan kesehatan tidak membayar apapun untuk pelayanan
kesehatan yang telah diterimanya. (Adil)

17
Lampiran foto kegiatan

18
Kegiatan (4) Melakukan pemeriksaan fisik pada pasien poli umum
Tanggal 13 Mei s.d 27 Mei 2015
Output / hasil yang Terlayaninya pasien poli umum dengan diketahuinya tanda
diharapkan dan gejala penyakit pasien.
Daftar Lampiran Foto kegiatan
Keterangan Terlaksana/terealisasi
Penjelasan keterkaitan dengan nilai dasar
Kegiatan ini memiliki keterkaitan dengan 5 nilai dasar yaitu :
Akuntabilitas :
Melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh dari ujung kepala hingga ujung kaki
tidak hanya bagian yang dikeluhkan oleh pasien. (Responsibilitas)
Nasionalisme :
Pasien merasa tenang dan puas karena mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa
dibedakan status sosial dan ekonomi dimana tidak ada sikap diskriminasi dari dokter.
(Pancasila sila ke-2 butir ke-2)
Etika publik :
Pasien menerima pelayanan yang ramah, santun dan empati dari dokter serta dijaga
kerahasiaan penyakitnya. (Ramah dan tanggung jawab)
Komitmen mutu :
Dengan melakukan pemeriksaan fisik maka dapat membantu dalam mendiagnosa pasien
sehingga pemeriksaan penunjang maupun pengobatannya menjadi lebih efektif dan
efisien. (Efektif dan efisien)
Anti korupsi :
Pasien yang memiliki kartu jaminan kesehatan tidak membayar apapun untuk pelayanan
kesehatan yang telah diterimanya. (Adil)

19
Lampiran foto kegiatan

20
Kegiatan (5) Melakukan jahit luka robek pada pasien di Unit Gawat
Darurat (UGD)
Tanggal 13 Mei s.d 27 Mei 2015
Output / hasil yang Tertanganinya luka robek pada pasien di Unit Gawat
diharapkan Darurat
Daftar Lampiran Foto kegiatan
Keterangan Terlaksana/terealisasi
Penjelasan berkaitan dengan nilai dasar
Kegiatan ini memiliki keterkaitan dengan 4 nilai dasar yaitu :
Akuntabilitas :
Pasien dengan luka robek perlu penanganan segera dari dokter dan petugas medis di
UGD.(Responsibilitas)
Nasionalisme :
Pasien gawat darurat akan mendapatkan pelayanan yang sama tanpa ada diskriminasi
sehingga pelayanan prima dapat tercapai. (Pancasila sila kedua butir ke-2 dan sila
kelima butir ke-2)
Etika publik :
Dalam melakukan suatu tindakan medis seorang dokter harus membuat informed concent
(persetujuan melakukan tindakan) sehingga terjalin komunikasi yang baik antara dokter
dan pasien serta melakukan tindakan medis yang sesuai SOP (Standar Operasional
Prosedur).(Profesional, kerja sama dan tanggung jawab)
Komitmen mutu :
Pasien yang tertangani dengan cepat akan mengurangi resiko perdarahan dan kecacatan
sehingga hasil pengobatan menjadi lebih maksimal. (Efektif dan efisien)

21
Lampiran foto kegiatan

22
Kegiatan (6) Membuat pencatatan rekam medis
Tanggal 13 Mei s.d 27 Mei 2015
Output / hasil yang Tersedianya catatan rekam medis pasien secara lengkap dan
diharapkan sistematis
Daftar Lampiran Foto kegiatan, foto lembar rekam medik
Keterangan Terlaksana/terealisasi
Penjelasan berkaitan dengan nilai dasar
Kegiatan ini memiliki keterkaitan dengan 3 nilai dasar yaitu :
Akuntabilitas :
Tersedianya rekam medis yang sistematis dan jelas bagi setiap pasien sehingga
memudahkan dalam pelaporan dan dapat dipertanggungjawabkan. (Responsibilitas,
kejelasan)
Etika publik :
Adanya kerahasiaan dalam rekam medis setiap pasien. (Profesional)
Komitmen mutu :
Pencatatan rekam medis yang sistematis dan lengkap. (Efektif dan efisien)

Lampiran foto kegiatan dan foto lembar rekam medis

23
Kegiatan (7) Menuliskan resep obat untuk pasien
Tanggal 13 Mei s.d 27 Mei 2015
Output / hasil yang Tersedianya resep obat untuk pasien
diharapkan
Daftar Lampiran Foto kegiatan, foto resep pasien
Keterangan Terlaksana/terealisasi
Penjelasan berkaitan dengan nilai dasar
Kegiatan ini memiliki keterkaitan dengan 3 nilai dasar yaitu :
Akuntabilitas :
Menerapkan penggunaaan obat rasional dalam menuliskan resep yaitu sesuai kebutuhan
klinis pasien, sesuai kebutuhan dosis, sesuai periode waktu. (Responsibilitas)
Komitmen mutu :
Menuliskan resep dengan tulisan yang rapi dan mudah terbaca sehingga obat yang
diberikan tepat pasien, tepat obat dan tepat dosis. (Efektif dan efisien)
Anti korupsi :
Peresepan obat dilakukan sesuai kebutuhan dan indikasi medis pasien, tanpa dipengaruhi
perjanjian dengan perusahaan obat tertentu demi kepentingan pribadi. (Jujur)

Lampiran foto kegiatan dan foto resep pasien

24
Kegiatan (8) Membuat rujukan untuk pasien
Tanggal 13 Mei s.d 27 Mei 2015
Output / hasil yang Tersedianya rujukan untuk pasien ke tingkat kesehatan
diharapkan yang lebih memadai
Daftar Lampiran Foto kegiatan, foto lembar rujukan
Keterangan Terlaksana/terealisasi
Penjelasan keterkaitan dengan nilai dasar
Kegiatan ini memiliki keterkaitan dengan 5 nilai dasar yaitu :
Akuntabilitas :
Pasien memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan ke jenjang yang lebih
tinggi jika penyakit yang diderita bukan lagi kompetensi dokter pelayanan primer.
(Responsibilitas)
Nasionalisme :
Menjalin mitra kerja dengan teman sejawat atau pihak lain yang lebih memahami tentang
penyakit tertentu. (Pancasila sila keempat butir ke-3)
Etika publik :
Dokter yang baik harus dapat membuat keputusan sesuai dengan kompetensinya dalam
meneruskan pengobatan ataupun terapi ke dokter spesialis yang lebih berkompeten.
(Komunikasi dan Kerja sama)
Komitmen mutu :
Dengan merujuk ke dokter spesialis yang lebih berkompeten pasien bisa mendapatkan
informasi yang lebih akurat tentang penyakitnya serta pengobatan yang tepat. (Efektif
dan efisien)
Anti korupsi :
Seorang dokter peduli dengan kondisi penyakit pasiennya dengan meneruskan terapi ke
jenjang pelayanan kesehatan yang lebih tinggi. (Peduli)

25
Lampiran foto kegiatan dan foto lembar rujukan

26
Kegiatan (9) Melaksanakan kegiatan Puskesmas Keliling (Puskel)
Tanggal 13 Mei s.d 27 Mei 2015
Output / hasil yang Terlayaninya seluruh lapisan masyarakat yang sulit untuk
diharapkan menjangkau puskesmas
Daftar Lampiran Foto kegiatan, fotocopy surat perintah tugas
Keterangan Terlaksana/terealisasi
Penjelasan keterkaitan dengan nilai dasar
Kegiatan ini memiliki keterkaitan dengan 5 nilai dasar yaitu :
Akuntabilitas :
Masyarakat di wilayah kerja puskesmas menerima pelayanan kesehatan secara utuh
karena adanya pembagian tugas yang jelas diantara tenaga medis yang datang sehingga
masyarakat memperoleh pelayanan yang maksimal. (Responsibilitas)
Nasionalisme :
Tidak ada pendiskriminasian dimana semua masyarakat mendapatkan pelayanan yang
sama. (Pancasila sila kedua butir ke-2 dan sila kelima butir ke-3)
Etika publik :
Pasien menerima pelayanan yang ramah, santun dan empati dari dokter serta tenaga
medis lainnya. (Ramah)
Komitmen mutu :
Pelayanan kesehatan menjangkau hingga ke pelosok sehingga tujuan puskesmas untuk
menyehatkan masyarakat di wilayah kerjanya berjalan efektif dan efisien. (Efektif dan
efisien)
Anti korupsi :
Masyarakat berharap mendapatkan kunjungan rutin setiap bulan dari tenaga medis
meskipun kegiatan ini harus dilaksanakan ditempat yang seadanya. (Sederhana dan
tanggung jawab)

27
Lampiran foto kegiatan

28
Kegiatan (10) Melaksanakan penyuluhan penyakit kronis kepada pasien
BPJS peserta Prolanis (Program Pengelolaan Penyakit
Kronis)
Tanggal 13 Mei s.d 27 Mei 2015
Output / hasil yang Tersedianya sarana yang dapat meningkatkan pengetahuan
diharapkan dan pemahaman tentang penyakit kronis
Daftar Lampiran Foto kegiatan, fotocopy absen peserta penyuluhan
Keterangan Terlaksana/terealisasi
Penjelasan keterkaitan dengan nilai dasar
Kegiatan ini memiliki keterkaitan dengan 4 nilai dasar yaitu :
Akuntabilitas :
Adanya diskusi dua arah dan keterbukaaan antara pemateri dan peserta penyuluhan serta
peserta mendapatkan informasi terbaru tentang penyakit tertentu. (Transparansi dan
responsibilitas)
Nasionalisme :
Setiap pasien BPJS peserta prolanis tanpa terkecuali berhak untuk mengikuti kegiatan
penyuluhan. (Pancasila sila kedua butir ke-2)
Etika publik :
Peserta penyuluhan menerima penyajian materi yang ramah dan santun dari pemateri.
(Ramah)
Komitmen mutu :
Dengan penyuluhan dapat membantu masyarakat untuk melakukan tindakan pencegahan
sehingga kualitas hidup menjadi meningkat. (Mutu)

29
Lampiran foto kegiatan

30
Kegiatan (11) Melakukan pemeriksaan Ca. cervix dengan metode IVA
(Inspeksi Visual Asetat)
Tanggal 13 Mei s.d 27 Mei 2015
Output / hasil yang Terdeteksinya sejak dini pada pasien khusus wanita tentang
diharapkan kemungkinan terkena Ca.cervix
Daftar Lampiran Foto kegiatan
Keterangan Terlaksana/terealisasi
Penjelasan keterkaitan dengan nilai dasar
Kegiatan ini memiliki keterkaitan dengan 5 nilai dasar yaitu :
Akuntabilitas :
Masyarakat khususnya wanita akan mendapatkan informasi dan penjelasan tentang
Ca.cervix secara akurat dan bagaimana cara menanganinya. (Responsibilitas dan
kejelasan)
Nasionalisme :
Seluruh wanita berhak untuk dilakukan pemeriksaan IVA tanpa adanya diskriminasi.
(Pancasila sila kedua butir ke-2)
Etika publik :
Pasien akan mendapatkan pelayanan yang ramah serta dijamin kerahasiaannya oleh
dokter. (Ramah dan tanggung jawab)
Komitmen mutu :
Masyarakat khususnya wanita dapat dideteksi sejak dini tentang penyakit yang
dideritanya sehingga mendapatkan pengobatan cepat, tepat dan akurat. (Efektif dan
efisien)
Anti korupsi :
Puskesmas memiliki peran untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan
tindakan promotif dan preventif sehingga meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
(Peduli dan tanggung jawab)

31
Lampiran foto kegiatan

32
CAPAIAN PELAKSANAAN KEGIATAN DENGAN PENERAPAN NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS

No. Indikator Nilai Dasar Informasi yang relevan dengan nilai Daftar
Kebutuhan stackholder Tugas Organisasi Tugas unit Tugas pegawai Kegiatan

1. Akuntabilitas : Pasien dapat memberikan Mengoordinasikan melaksanakan Melaksankan tugas Membuat kotak
Masyarakat dapat memberikan saran ataupun kritik untuk dan melaksanakan pencatatan, lain yang diberikan saran tentang
saran dan kritik atas pelayanan memperoleh pelayanan yang pembinaan fasilitas pelaporan, dan oleh kepala pelayanan
kesehatan di puskesmas. lebih baik dari petugas pelayanan evaluasi puskesmas sesuai puskesmas
(Transparansi) puskesmas kesehatan tingkat terhadap mutu dengan situasi yang
pertama di wilayah dan akses terjadi agar tercipta
kerjanya pelayanan situasi yang
kesehatan kondusif di bidang
kesehatan
Nasionalisme :
Setiap orang yang datang ke
puskesmas memiliki hak yang sama
untuk memberikan masukan kepada
puskesmas. (Pancasila sila kedua
butir ke-2)
Komitmen mutu :
Dengan saran dan kritikan dari
masyarakat dapat membantu
puskesmas dalam meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan.
(Mutu)
Anti korupsi :
Dengan adanya fasilitas ini dapat
meningkatkan kepedulian petugas
kesehatan puskesmas terhadap
pelayanan yang diberikan kepada
masyarakat. (Peduli)

2. Akuntabilitas : Pasien terhindar dari resiko Menyelenggarakan Melaksanakan Berperan aktif Pengadaan hand
Masyarakat terhindar dari resiko penularan penyakit pelayanan upaya dalam melakukan sanitizer
penularan penyakit karena dokter kesehatan yang kesehatan upaya promotif dan
dan tenaga medis lainnya bekerja mengutamakan masyarakat preventif
dengan diawali tangan yang upaya promotif dan

33
bersih.(Resposibilitas) preventif

Komitmen mutu :
Dengan adanya hand sanitizer ini
berfungsi untuk memproteksi diri
antara petugas kesehatan dengan
pasien sehingga meningkatkan
kualitas pelayanan. (Mutu)
. Anti korupsi :
Setiap tenaga medis wajib menjaga
kebersihan diri sehingga pasien
terhindar dari resiko penularan
penyakit. (Peduli dan tanggng
jawab)

3. Akuntabilitas : Pasien mendapatkan Membantu Kepala Melaksanakan Melaksanakan Melakukan


Dengan melakukan anamnesis informasi yang jelas tentang Dinas dalam upaya pelayanan medis anamnesis medik
sesuai ilmu kedokteran, pasien penyakitnya penyelenggaraan kesehatan rawat jalan dan terhadap pasien
mendapatkan informasi yang tepat pelayanan perorangan kegawat daruratan poli umum
mengenai kondisi penyakit yang kesehatan dasar medis
sebenarnya dan dengan mudah
menyampaikan keluhan yang
dirasakannya. (Transparansi)
Pasien memberikan kepercayaan
sepenuhnya kepada dokter bahwa
segala keputusan dan tindakan
dokter tidak akan merugikan
dirinya dan sudah sesuai dengan
kompetensi yang telah dimilikinya
(responsibilitas dan
kepercayaan).
Nasionalisme :
Pasien merasa nyaman karena
mendapatkan pelayanan kesehatan
tanpa dibedakan status sosial dan
ekonomi. (Pancasila sila ke-2
butir ke-2)
Etika publik :

34
Pasien menerima pelayanan yang
ramah, santun dan empati dari
dokter dengan memposisikan diri
sebagai pelayan masyarakat.
(Ramah)

Komitmen mutu :
Melakukan anamnesis kepada
pasien dengan efektif dan efisien
sehingga dapat membantu dalam
menegakkan diagnosa dan rencana
terapi. (Efektif dan efisien)
Anti korupsi :
Pasien yang memiliki kartu jaminan
kesehatan tidak membayar apapun
untuk pelayanan kesehatan yang
telah diterimanya. (Adil)

4. Akuntabilitas : Pasien mendapatkan Membantu Kepala Melaksanakan Melaksanakan Melakukan


Melakukan pemeriksaan fisik pelayanan pemeriksaan Dinas dalam upaya pelayanan medis pemeriksaan fisik
secara menyeluruh dari ujung penyakit dengan tepat penyelenggaraan kesehatan rawat jalan dan pada pasien poli
kepala hingga ujung kaki tidak pelayanan perorangan kegawat daruratan umum
hanya bagian yang dikeluhkan oleh kesehatan dasar medis
pasien. (Responsibilitas)
Nasionalisme :
Pasien merasa tenang dan puas
karena mendapatkan pelayanan
kesehatan tanpa dibedakan status
sosial dan ekonomi dimana tidak
ada sikap diskriminasi dari dokter.
(Pancasila sila ke-2 butir ke-2)
Etika publik :
Pasien menerima pelayanan yang
ramah, santun dan empati dari
dokter serta dijaga kerahasiaan
penyakitnya. (Ramah dan
tanggung jawab)
Komitmen mutu :
Dengan melakukan pemeriksaan

35
fisik maka dapat membantu dalam
mendiagnosa pasien sehingga
pemeriksaan penunjang maupun
pengobatannya menjadi lebih
efektif dan efisien. (Efektif dan
efisien)
Anti korupsi :
Pasien yang memiliki kartu jaminan
kesehatan tidak membayar apapun
untuk pelayanan kesehatan yang
telah diterimanya. (Adil)

5. Akuntabilitas : Pasien dengan Membantu Kepala Melaksanakan Melaksanakan Melakukan jahit


Pasien dengan luka robek perlu kegawatdaruratan Dinas dalam upaya pelayanan medis luka robek pada
penanganan segera dari dokter dan mendapatkan penanganan penyelenggaraan kesehatan rawat jalan dan pasien di Unit
petugas medis di UGD. medis yang cepat dan tepat pelayanan perorangan kegawat daruratan Gawat Darurat
(Responsibilitas) kesehatan dasar medis (UGD)
Nasionalisme :
Pasien gawat darurat akan
mendapatkan pelayanan yang sama
tanpa ada diskriminasi sehingga
pelayanan prima dapat tercapai.
(Pancasila sila kedua butir ke-2
dan sila kelima butir ke-2)
Etika publik :
Dalam melakukan suatu tindakan
medis seorang dokter harus
membuat informed concent
(persetujuan melakukan tindakan)
sehingga terjalin komunikasi yang
baik antara dokter dan pasien serta
melakukan tindakan medis yang
sesuai SOP (Standar Operasional
Prosedur). (Profesional, kerja
sama dan tanggung jawab)
Komitmen mutu :
Pasien yang tertangani dengan
cepat akan mengurangi resiko
perdarahan dan kecacatan sehingga

36
hasil pengobatan menjadi lebih
maksimal. (Efektif dan efisien)
.

6. Akuntabilitas : Puskesmas membutuhkan Meningkatkan Petugas Menuliskan Membuat


Tersedianya rekam medis yang catatan rekam medis setiap manajemen memberikan perkembangan pencatatan rekam
sistematis dan jelas bagi setiap pasien yang diberikan kesehatan yang informasi pasien, menuliskan medis
pasien sehingga memudahkan pelayanan kesehatan akuntabel, medik dengan terapi lanjutan yang
dalam pelaporan dan dapat sehingga memudahkan transparan, dan jelas untuk sistematis dan
dipertanggungjawabkan. pemberian terapi untuk bertanggung jawab kepentingan lengkap
(Responsibilitas, kejelasan) pasien kontrol lintas
pelayanan di
puskesmas
apabila di
perlukan
Etika publik :
Adanya kerahasiaan dalam rekam
medis setiap pasien. (Profesional)
Komitmen mutu :
Pencatatan rekam medis yang
sistematis dan lengkap. (Efektif
dan efisien)

7. Akuntabilitas : Pasien mendapatkan Membantu Kepala Melaksanakan Melakukan pelayan Menuliskan resep
Menerapkan penggunaaan obat pengobatan yang tepat atas Dinas dalam upaya medis, dengan obat untuk pasien
rasional dalam menuliskan resep penyakitnya. penyelenggaraan kesehatan menentukan jenis
yaitu sesuai kebutuhan klinis pelayanan perorangan dan dosis obat yang
pasien, sesuai kebutuhan dosis, kesehatan dasar sesuai
sesuai periode waktu. perkembangan
(Responsibilitas) pasien
Komitmen mutu :
Menuliskan resep dengan tulisan
yang rapi dan mudah terbaca
sehingga obat yang diberikan tepat
pasien, tepat obat dan tepat dosis.
(Efektif dan efisien)

37
Anti korupsi :
Peresepan obat dilakukan sesuai
kebutuhan dan indikasi medis
pasien, tanpa dipengaruhi perjanjian
dengan perusahaan obat tertentu
demi kepentingan pribadi. (Jujur)

8. Akuntabilitas : Pasien dapat memperoleh Menyelenggarakan Melaksanakan Melakukan rujukan Membuat rujukan
Pasien memiliki hak untuk pelayanan yang lebih pelayanan penapisan pasien ke rumah untuk pasien
mendapatkan pelayanan kesehatan memadai ke tingkat lebih kesehatan dengan rujukan sakit sesuai dengan
ke jenjang yang lebih tinggi jika tinggi prinsip dan kerja dengan kondisi pasien agar
penyakit yang diderita bukan lagi sama inter dan indikasi medis terjamin
kompetensi dokter pelayanan antar profesi dan sistem keselamatan jiwa
primer. (Responsibilitas) rujukan pasien.
Nasionalisme :
Menjalin mitra kerja dengan teman
sejawat atau pihak lain yang lebih
memahami tentang penyakit
tertentu. (Pancasila sila keempat
butir ke-3)
Etika publik :
Dokter yang baik harus dapat
membuat keputusan sesuai dengan
kompetensinya dalam meneruskan
pengobatan ataupun terapi ke
dokter spesialis yang lebih
berkompeten. (Komunikasi dan
Kerja sama)
Komitmen mutu :
Dengan merujuk ke dokter spesialis
yang lebih berkompeten pasien bisa
mendapatkan informasi yang lebih
akurat tentang penyakitnya serta
pengobatan yang tepat. (Efektif
dan efisien)
Anti korupsi :
Seorang dokter peduli dengan

38
kondisi penyakit pasiennya dengan
meneruskan terapi ke jenjang
pelayanan kesehatan yang lebih
tinggi. (Peduli)

9. Akuntabilitas : Masyarakat di seluruh Mengkoordinasika Memberikan Melakukan Melaksanakan


Masyarakat di wilayah kerja wilayah kerja puskesmas n dan pelayanan pelayanan kesehatan kegiatan
puskesmas menerima pelayanan dapat memperoleh pelayanan melaksanakan kesehatan umum berdasarkan Puskesmas
kesehatan secara utuh karena kesehatan pembinaan fasilitas yang sifatnya SOP yang telah Keliling (Puskel)
adanya pembagian tugas yang jelas pelayanan bergerak ditetapkan untuk
diantara tenaga medis yang datang kesehatan tingkat (mobile), memberikan
sehingga masyarakat memperoleh pertama di wilayah untuk pelayanan kepada
pelayanan yang maksimal. kerjanya meningkatkan masyarakat di
(Responsibilitas) jangkauan dan bidang kesehatan
mutu
pelayanan bagi
masyarakat di
wilayah kerja
puskesmas
yang belum
terjangkau
oleh pelayanan
gedung
puskesmas
Nasionalisme :
Tidak ada pendiskriminasian
dimana semua masyarakat
mendapatkan pelayanan yang sama.
(Pancasila sila kedua butir ke-2
dan sila kelima butir ke-3)
Etika publik :
Pasien menerima pelayanan yang
ramah, santun dan empati dari
dokter serta tenaga medis lainnya.
(Ramah)
Komitmen mutu :
Pelayanan kesehatan menjangkau
hingga ke pelosok sehingga tujuan

39
puskesmas untuk menyehatkan
masyarakat di wilayah kerjanya
berjalan efektif dan efisien. (Efektif
dan efisien)
Anti korupsi :
Masyarakat berharap mendapatkan
kunjungan rutin setiap bulan dari
tenaga medis meskipun kegiatan ini
harus dilaksanakan ditempat yang
seadanya. (Sederhana dan
tanggung jawab)

10. Akuntabilitas : Pasien mendapatkan Melaksanakan Melaksanakan Melakukan Melaksanakan


Adanya diskusi dua arah dan pengetahuan dan komunikasi, upaya penyuluhan kepada penyuluhan
keterbukaaan antara pemateri dan pemahaman tentang penyakit informasi, edukasi kesehatan masyarakat penyakit kronis
peserta penyuluhan serta peserta kronis dan pemberdayaan masyarakat berdasarkan kepada pasien
mendapatkan informasi terbaru masyarakat dalam pengetahuan yang BPJS peserta
tentang penyakit tertentu. bidang kesehatan dimiliki untuk Prolanis (Program
(Transparansi dan meningkatkan Pengelolaan
responsibilitas) pengetahuan di Penyakit Kronis)
bidang kesehatan
Nasionalisme :
Setiap pasien BPJS peserta prolanis
tanpa terkecuali berhak untuk
mengikuti kegiatan penyuluhan.
(Pancasila sila kedua butir ke-2)
Etika publik :
Peserta penyuluhan menerima
penyajian materi yang ramah dan
santun dari pemateri. (Ramah)
Komitmen mutu :
Dengan penyuluhan dapat
membantu masyarakat untuk
melakukan tindakan pencegahan
sehingga kualitas hidup menjadi
meningkat. (Mutu)

11. Akuntabilitas : Masyarakat terlindungi dari Memberikan Melaksanakan Melakukan Melakukan


Masyarakat khususnya wanita akan penyakit kronis rekomendasi terkait upaya pelayanan kesehatan pemeriksaan IVA

40
mendapatkan informasi dan masalah kesehatan kesehatan umum berdasarkan (Inspeksi Visual
penjelasan tentang Ca.cervix secara masyarakat, perorangan SOP yang telah Asetat) untuk
akurat dan bagaimana cara termasuk dukungan ditetapkan untuk deteksi Ca.
menanganinya. (Responsibilitas terhadap sistem memberikan Cervix
dan kejelasan) kewaspadaan dini pelayanan kepada
dan respon masyarakat di
penanggulangan bidang kesehatan
penyakit
Nasionalisme :
Seluruh wanita berhak untuk
dilakukan pemeriksaan IVA tanpa
adanya diskriminasi. (Pancasila
sila kedua butir ke-2)
Etika publik :
Pasien akan mendapatkan
pelayanan yang ramah serta dijamin
kerahasiaannya oleh dokter.
(Ramah dan tanggung jawab)
Komitmen mutu :
Masyarakat khususnya wanita dapat
dideteksi sejak dini tentang
penyakit yang dideritanya sehingga
mendapatkan pengobatan cepat,
tepat dan akurat. (Efektif dan
efisien)
Anti korupsi :
Puskesmas memiliki peran untuk
meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dengan tindakan
promotif dan preventif sehingga
meningkatkan kualitas hidup
masyarakat. (Peduli dan tanggung
jawab)

41
42
BAB IV
PENUTUP

A. Hambatan
Dalam melakukan kegiatan aktualisasi ini ada beberapa hambatan atau kendala
sehingga ada kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan. Waktu pelaksanaan aktualisasi ASN
di lapangan tidak sinkron dengan waktu pelaksanaan program puskesmas yang sudah
terjadwal, sehingga ASN mendapatkan kesulitan untuk menjalankan beberapa tugas
pokok dan fungsi yang sesuai dengan profesinya.
Beberapa ide atau inovasi yang ingin dilaksanakan ASN terbentur oleh masalah
sarana dan prasarana, dalam hal ini termasuk masalah pendanaan yang dimana inovasi
tersebut tidak masuk dalam pembiayaan rutin instansi tempat bekerja.
B. Solusi

Dari beberapa hambatan yang ditemukan di lapangan ada solusi yang bisa
dilaksanakan agar kegiatan dapat terlaksana. Sebaiknya pelaksanaan off campus dalam
prajabatan dalam hal ini kegiatan aktualisasi dapat disinkronkan dengan waktu
pelaksanaan program di Puskesmas sehingga ASN dapat mengaplikasikan nilai-nilai
dasar ANEKA secara tepat dan maksimal.

C. Rencana Tindak Lanjut

Masyarakat membutuhkan sosok ASN yang professional yaitu ASN yang mampu
memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga mampu melaksanakan tugas dan
jabatannya secara efektif dan efisien. Diharapkan agar setiap ASN dapat terus menerapkan
nilai-nilai dasar profesi ASN di tempat tugas masing-masing. Inovasi yang dilakukan pada
saat aktualisasi dapat diusulkan untuk dimasukkan ke dalam program rutin puskesmas
sehingga inovasi itu tidak hanya ada pada saat aktualisasi saja.

43
Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan aktualisasi nilai-nilai dasar
profesi Aparat Sipil Negara ini. Dengan adanya laporan aktualisasi ini diharapkan Peserta Diklat
Prajabatan Golongan III dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi Aparat Sipil Negara
yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi dimana nilai-
nilai dasar tersebut dapat memberi makna terhadap kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan di
tempat kerja masing-masing.

Mohon maaf bila dalam laporan aktualisasi ini masih terdapat banyak kekurangan dalam
penyusunannya, untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya
membangun demi perbaikan dan kesempurnaan laporan ini.

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu proses penyusunan laporan ini.

Kendari, Mei 2015

Penulis

44
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS


SEBAGAI DOKTER UMUM DI PUSKESMAS WUA-WUA KECAMATAN WUA-WUA
KOTA KENDARI

OLEH :
dr. WA ODE SYAKINAH
Peserta Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan I Gelombang II
NDH. 01

Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Dalam Pelaksanaan Kegiatan


telah disetujui untuk diseminarkan pada tanggal 30 Mei 2015
Di Badan Pendidikan Dan Pelatihan
Provinsi Sulawesi Tenggara

MENTOR, COACH,

(dr. ANDI NURMAWANTI) (KAMAL N. SIDIK, S.ST, M.Pd)


NIP. 19750907 200212 2 006 NIP. 19780330 200901 1 005
Mengetahui,
KEPALA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PROVINSI SULAWESI TENGGARA,

Drs. H. SAMUDRA, M.Si


Pembina Utama Madya, Gol IV/d
NIP. 19581228 198601 1 005

DAFTAR ISI

45
HALAMAN JUDUL ........... i

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKTUALISASI ... ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI .. iv

BAB I PENDAHULUAN .. 1

a. Latar Belakang . 1
b. Tujuan . 2
c. Ruang Lingkup .................................... 2

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI DAN NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS 3

a. Deskripsi Oraganisasi . 4
b. Landasan Teori 9

BAB III KEGIATAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS . 11

a. Rencana Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi ... 11


b. Capaian Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi .12

BAB IV PENUTUP ... 32

a. Hambatan ... 32
b. Solusi ... 32
c. Rencana Tindak Lanjut 32

LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS

46
SEBAGAI DOKTER UMUM
DI PUSKESMAS WUA-WUA KECAMATAN WUA-WUA
DINAS KESEHATAN KOTA KENDARI

OLEH :
dr. WA ODE SYAKINAH
NDH. 01

DIKLAT PARAJABATAN GOLONGAN III ANGKATAN I


GELOMBANG II TAHUN 2015

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


PROVINSI SULAWESI TENGGARA
2015

47
48

You might also like