Professional Documents
Culture Documents
kardiovaskular
Critical Congenital Heart Defect (CCHDs) memerlukan intervensi operasi atau kateter
Epidemiologi
10-15% anak dengan penyakit jantung kongenital mempunyai lebih dari satu kelainan
jantung
10-15% memiliki kelainan diluar jantung, yaitu pling sering melibatkan sistem
jumlahnya mencakup 90% dari seluruh kasus yang ada. 10% sisanya terdiri dari
1
Penyebab dan Faktor Resiko
Jika seorang ibu memunyai anak dengan kelainan jantung kongenital, risiko anak
kedua terkena adalah tiga kali lebih besar dibandingkan bila anaknya tidak menderita
kelainan jantung.
kongenital lebih besar. Hampir separuh anak dengan Sindrom Down mempunyai
kelainan jantung
Maternal merokok
Deteksi CHD
Penyakit jantung kongenital yang berat dapat dideteksi pada usia kehamilan 16-18
sebagai uji skrining penyakit jantung kongenital terutama pada keluarga yang telah
Anamnesis
2
2. Riwayat Kelahiran
3. Riwayat Perinatal
usaha nafas
/ pneumonia
Suara jantung
S1 :
- Dihasilkan dari penutupan katup mitral & trikuspid & ditandai dg kompleks
QRS pd EKG.
- Intensitas S1 meningkat CO
- Intensitas S1 menurun CO
S2 :
3
S3 :
ventrikel
insufisiensi mitral)
S4 :
Klik Ejeksi :
Terdengar pd awal sistol & berhubungan dg dilatasi aorta/ arteri pulmonalis (ex
; pada ToF).
Bising jantung :
Terjadi bila darah mengalir dg kecepatan tinggi melalui struktur normal/ darah
Nilai waktu, kontur, puntum maks, tinggi nada, intensitas, kualitas &
perubahan intensitas
a. Bising sistolik
4
2. Bising pansistolik (mulai terdengar bersama S1, menempati seluruh fase
sistolik)
3. Bising sistolik dini (mulai terdengar bersama S1, berhenti di tengah fase
sistolik)
b. Bising diastolik
Bernada rendah ; tepi kiri sternum atas & tengah (pd insufisiensi pulmonal).
pada stenosis relatif katup mitral (misalnya DSV, DAP) atau stenosis relatif
mid-diastolik
1. Terdengar pd fase sistolik & diastolik, berasal dari satu/ lebih sumber bising
5
Penyakit jantung kongenital biasanya menunjukkan satu dari tiga gejala berikut:
Interpretasi bising jantung pada masa awal neonatus seringkali sulit dan
kesulitan ini berhubungan dengan beberapa faktor. Adanya perubahan yang cepat
tekanan dan resistensi arteri pulmonalis yang terjadi pada jam-jam awal setelah
lahir pada bayi normal. Aliran darah turbulen melalui duktus arteriosus
Bising ejeksi sistolik bernada rendah dapat terdengar pada 60% neonatus
normal, biasanya terdengar dengan baik di mid prekordium atau di area pulmonal.
Penyebab bising ini tidak diketahui. Bising dari duktus yang sedang menutup
dapat kontinyu atau murni sistolik dan biasanya timbul dan hilang dalam periode
waktu yang pendek. Pada kebanyakan kasus bising ini hanya ada beberapa jam
saja. Pada neonatus prematur dapat menetap beberapa har atau beberapa minggu,
karena penutupan duktus terlambat. Adanya bising yang keras dan atau kasar,
semua bising terdeteksi dalam tahun pertama kehidupan, baik pada pemeriksaan
rutin selama masa neonatus atau pada klinik kesehatan anak. Sebagian besar tidak
terdeteksi hingga anak mencapai usia sekolah atau terdeteksi pada pemeriksaan
secara kebetulan.
2. Gagal jantung
tahun pertama kehidupan. Gejala dan tanda serupa dengan yang dijumpai pada
6
orang dewasa. Bayi mengalami sesak napas, terutama setelah memeras tenaga
untuk minum susu atau menangis. Bayi mungkin sulit menghabiskan susu dan
frekuensi nadi yang cepat. Pembesaran jantung biasa ditemukan dan dapat
dideteksi secara klinis. Thrill atau bising mungkin dijumpai, dan sering terdengar
irama gallop akibat bunyi jantung ketiga. hati selalu membesar akibat kongesti.
Ronki basah halus akibat edema paru lebih sukar didengar dibandingkan pada
dewasa. Jika trdapat edema paru yang nyata, bayi mungkin mengalami sianosis
3. Sianosis
menentukan PJB pada neonatus. Sianosis perifer berasal dari daerah dengan
perfusi jaringan yang kurang baik. Sebaliknya sianosis sentral tampak pada daerah
dengan perfusi jaringan yang baik, walaupun sering lebih jelas pada tempat
dengan perfusi kurang baik. Tempat atau daerah yang dapat dipercaya
menentukan adanya sianosis sentral adalah pada tempat dengan perfusi jaringan
Sianosis sentral pada jam-jam awal setelah lahir dapat timbul saat bayi
normal menangis. Sianosis pada bayi tersebut disebabkan oleh pirau kanan ke kiri
melalui foramen ovale dan atau duktus arteriosus. Kadar hemoglobin yang tinggi
yang disertai dengan hiperventilasi dapa pula menyebabkan sianosis pada bayi
normal.
7
Jika kelainan jantung menyebabkan darah vena yang tidak jenuh melintasi
paru paru, akan timbul sianosis sentral yang tidak dapat dikoreksi dengan
pemberin oksigen 100%. Kurangnya respon terhadap oksigen ini dapat membantu
membedakan antara sianosis akibat penyakit jantung dan sianosis akibat penyakit
paru berat, terutama pada masa neonatus ketika kedua hal tersebut mungkin sulit
tabuh dan polisitemia sekunder. Anak dengan penyakit jatung kongenital sianotik
sering mempunyai toleransi latihan yang menurun dan gagal tumbuh secara
normal.
Pemeriksaan Penunjang
gejala. Foto rontgen dada dan elektrokardiogram merupakan pemeriksaan penunjang yang
penting untuk menilai bayi dengan kecurigaan penyakit jantung. Ekokardiografi yang
memberikan informasi rinci tentang anatomi jantung dan pembuluh darah besar. Penggunan
hemodinamika. Hampir semua kelainan yang menyebabkan gagal jantung atau sianosis pada
bayi dan banyak kelainan yang menyebabkan bising, dapat didiagnosis secara tepat dengan
invasif yang hanya dapat dilakukan di bagian spesialisasi. Kateterisasi jantung ini dapat
menukur tekanan dan saturasi didalam ruang-ruang jantung, dan memungkinkan diagnosis
anatomi dan fisiologi yang tepat dengan angiokardiografi setelah penyuntikan zat radioopak.
Pemeriksaan ini terutama berguna untuk menilai derajat beratnya kelainan dan
8
mempertimbngkan perlunya tindakan pembedahan pada pasien yang tidak menunjukkan
gejala.
1. Foto thoraks
Perkiraan besar jantung pada neonatus kadang-kadang keliru. Pada hari pertama
setelah lahir gambaran jantung tampak besar. CTR <0.6 biasanya normal pada periode
neonatus. Kardiomegali yang nyata dapat tampak pada adanya gagal jantung.
ditentukan karena relatif sedikit lapangan paru yang terihat. Diluar daerah hilus
ditentukan pada neonatus. Pelebaran mediastinum superior sering tampak pada umur
ini, kadang mengarah pada kecurigaan suatu malformasi seperti TAPVD, hampir
2. Elektrokardiogram
abnormalitas. Hal ini dilakukan karena adanya perubahan yang cepat yang terjadi
pada minggu-minggu pertama kehidupan dan adanya ventrikel kanan yang dominan
pada masa awal kehidupan. Pemeriksaan EKG masi mempunyai kontribusi yang
yang bisa didapat dari EKG antara lain: irama, hiertrofi/hipoplasia ventrikel,
3. Echokardiografi
menggantikan kateterisasi jantung karena alat ini memberikan diagnosis PJB yang
9
tanpa mengganggu bayi dalam inkubatornya. Pemeriksaan yang menyeluruh
patologi anatomi kelainan jantung yang umum atau yang jarang. Tanpa pemahaman
kanan (a. Radialis) untuk menghindari pengaruh pirau kanan ke kiri melalui duktus
pemberiaan oksigen 100% selama 10-20 menit. Apabila hipoksia sentral berkaitan
dengan daktor respirasi PaO2 akan emningkat >150 mmHg. Sebaliknya pada PJB
sianotik PaO2 tetap dibawah 100 mmHg, sering kurang dari 50 mmHg. Tes ini anya
1. Asianotik akibat pirau (shunt) kiri ke kanan atau kelainan obstruktif, dan
Sianotik Asianotik
(VSD)
10
Congenital Aortic Stenosis
Pulmonic Stenosis
Jenis penyakit jantung kongenital yang sering dijumpai adalah adanya lubang
antara dua sisi jantung, baik pada atrium, ventrikel, atau arteri besar. Pada kehidupan janin,
aliran darah paru sedikit dan tekanan dalam ventrikel kanan dan arteri pulmonal tinggi.
Setelah mulai terbentuk pernafasan teratur resistensi pembuluh darah menurun dengan akibat
penurunan tekanan pada jantung kanan. Karena tekanan jantung kiri melampaui tekanan
jantung kanan, darah akan mengalir dari kiri ke kanan melalui lubang tersebut. Resistensi
pembuuh darah paru menurun cepat pada hari-hari pertama setelah lahir kemudian penurunan
ini menjadi lebih lambat dalam beberapa minggu kemudin, hingga pada usia 3 bulan aliran
darah dari kiri ke kanan mencapai puncaknya. Dengan demikian, ada sirkulasi tambahan dari
jantung kiri ke jantung kanan, kemudian ke paru-paru dan kembali lagi ke jantung kiri. Hal
ini disebut pirau (shunt). Jika lubang kecil, pirau mungkin ringan; tetapi bila lubang besar
akan mengalirkan sebagian besar curah jantung sehingga aliran darah melalui arteri
pulmonalis bertambah beberapa kali lebih besar daripada aliran melalui aorta. Pirau besar
menimbulkan beban tambahan bagi jantung dengan akibat hipertrofi, dilatasi dan kadang
gagal jantung. Karena tingginya resistensi pembuluh darah paru setelah lahir, bising sering
tidak terdengar. Pada bayi dengan pirau kiri ke kanan yang sederhana, gagal jantung jarang
Pirau kiri ke kanan yang cukup besar akan memberikan sejumlah tanda yang
tetap, terlepas dari lokasi lubang. Pemerikaan klinis daoat memperlihatkan pembesaran
jantung dengan hipertrofi satu atau kedua ventrikel. Tanda hipertrofi ventrikel akan tampak
11
pada elektrokardiogram. Rontgen toraks akan memperlihatkan pembesaran jantung dengan
arteri pulmonalis yang membesar dan peningkaan corakan pembuluh darah paru akibat aliran
Perjalanan penyakit
Keluhan jarang terjadi pada masa bayi dan anak, bahkan bila pirau besar.
Pada dekade ketiga atau keempat dapat timbul gagal jantung, hipertensi
Gejala Klinis
Terdapat bising jantung yang terdengar halus dan sering tidak terdeteksi
12
Gejala berupa sesak napas atau kelelahan setelah memeras tenaga atau
Pemeriksaan Fisik
Bising sistolik pada sela iga kiri kedua,bukan karena aliran darah
melewati defek, tapi karena aliran darah cepat melalui katup pulmonal
Komponen aorta dan pulmonal bunyi jantung dua terpisah jauh karena
pulmonal
Pemeriksaan Penunjang
pulmonalis
Pengobatan
Defek berada tepat diatas katup atrioventrikular dan biasanya meluas kebagian
insersi daun anterior katup mitral sehinnga menimbulkan celah pada katup mitral
sentral jantung, endocardial cushion defect, dan sering dijumpai pada anak dengan
sindrom Down.
Gejala klinis
13
Gagal jantung sering terjadi pada masa bayi dan anak-anak
mitral
Pemeriksaan Penunjang
mitral
Pengobatan
diperbaiki.
Bising pansistolik yang keras pada lokasi yang sama akibat aliran darah
melalui defek
antibiotik profilaksis perlu dierikan pada sat ekstraksi gigi, dan lain-lain.
14
b. Defek septum ventrikel sedang
Gejala biasanya timbul pada bayi, yaitu sesak napas pada saat minum
Pemeriksaan fisik
meningkat
lebih keras
Pengobatan
spontan
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan Penunjang
paru
15
EKG: hipertrofi biventrikular, ekokardiografi akan memperlihatkan
defek
Sering dijumpai pada anak perempuan, ibu yang menderita rubel saat
Dalam 24 jam pertama setelah lahir dutkus akan menutup sebagai respon
16
PDA tidak mungkin menutup spontan setelah beberapa hari kehidpan,
Gejala Klinis
Pada shunt yang besar sering terjadi infeksi saluran pernafasan akut (ISPA)
bawah, atelektasis, dan gagal jantung kongestif (disertai takipnea & gagal
tumbuh)
Pemeriksaan fisis
kiri bagian atas, pulsus seler (pe tekanan sistolik & pe tekanan
diastolik)
Pemeriksaan Penunjang
dikonfirmasi ekokardiografi.
Pengobatan
4. Stenosis Aorta
Gejala klinis
17
Sebagian kecil anak besar yang mengalami stenosis berat mengeluh
Pemeriksaan fisik
Ventrikel kiri membesar, thrill teraba di tepi sternum kiri bagian bawah
Auskultasi: bising sistolik terdengar di apeks dan tepi kiri sternum bawah
Pemeriksaan Penunjang
Pengobatan
5. Koarktasio Aorta
hipertrofi sebagai kompensasi adanya obstruksi dan dapat terjadi gagal jantung.
Gejala Klinis
Pemeriksaan Fisik
Penunjang
Pengobatan
18
Segmen aorta yang menyempit direseksi dan kedua ujung disambung
kembali
Penyakit jantung bawaan sianotik dapat dibagi dalam 2 jenis/ pada jenis yang pertama,
paru-paru mengalami penurunan perfusi karena pirau darah dari kanan ke kiri memintas paru-
paru. Tetralogi Fallot merupakan contoh yang tersering.. pada jenis yang kedua, paru-paru
mendapat perfusi yang normal atau bahkan berlebih, namun terjadi sianosis karena
pencampuran sirkulasi sistemik dan pulmonalis yang tidak memadai. Transposisi arteri besar
1. Tetralogi Fallot
seluruh PJB
resistensi sistemik sehingga darah yang melalui pirau DSV akan berkurang
Terdapat 4 kelainan :
Pulmonal stenosis
Overriding aorta
Manifestasi klinis
19
Pd waktu lahir biasanya bayi belum sianosis, bayi baru tampak biru setelah
tumbuh
Pd TOF berat yaitu stenosis hebat atau atresia, timbulnya sianosis dapat pd
Jari tabuh pd sebagian besar pasien mulai terdapat pada usia 6 bulan
Pemeriksaan Fisik
S2 terdengar tunggal
Pemeriksaan Penunjang
Pada kelainan ini, aorta dan arteri pulmonal mengalami transposisi sehingga
aorta keluar dari ventrikel kanan dan arteri pulmonalis keluar dari ventrikel
kiri
20