Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang yang telah di kemukakan , maka penulis
bertujuan untuk :
1. Anantomi fisiologi organ reproduksi pada wanita
2. Untuk mengetahui bagaimana konsepsi dari ovum dan sperma
3. Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
C. Permasalahan
Berdasarkan tujuan penulisan maka penulis, mengalami hambatan / masalah
pada bagiab bagian berikut :
1. Bagaimana anatomi fisiologi organ reproduksi pada wanita ?
2. Bagaimana konsepsi dari ovum dan sperma ?
3. Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
b. Uterus (rahim)
Uterus adalah organ yang tebal, berotot, berbentuk buah pir, terletak di
dalam pelvis (panggul), antara rektum di belakang dan kandung kencing di
depan. Berfungsi sebagai tempat calon bayi dibesarkan. Bentuknya seperti
buah alpukat dengan berat normal 30-50 gram. Pada saat tidak hamil, besar
rahim kurang lebih sebesar telur ayam kampung. Diding rahim terdiri dari 3
lapisan antara lain sebagai berikut :
- Peritoneum, Yang meliputi dinding uterus bagian luar, dan merupakan
penebalan yang diisi jaringan ikat dan pembuluh darah limfe dan urat
saraf. Bagian ini meliputi tuba dan mencapai dinding abdomen (perut).
- Myometrium, Merupakan lapisan yang paling tebal, terdiri dari otot
polos yang disusun sedemikian rupa hingga dapat mendorong isinya
keluar saat proses persalinan.Diantara serabut-serabut otot terdapat
pembuluh darah, pembulh lymfe dan urat syaraf.
3
- Endometrium, Merupakan lapisan terdalam dari uterus yang akan
menebal untuk mempersiapkan jika terjadi pembuahan. Tebalnya
sususnannya dan faalnya berubah secara siklis karena dipengaruhi
hormon-hormon ovarium. Dalam kehamilan endometrium berubah
menjadi decidua.
Fungsi uterus yaitu untuk menahan ovum yang telah di buahi selama
perkembangan. Sebutir ovum, sesudah keluar dari ovarium, diantarkan
melalui tuba uterina ke uterus. (pembuahan ovum secara normal terjadi di
dalam tuba uterina). Endometrium disiapkan untuk penerimaan ovum yang
telah dibuahi itu dan ovum itu sekarang tertanam di dalamnya. Sewaktu
hamil, yang secara normal berlangsung selama kira-kira 40 minggu, uterus
bertambah besar, dindingnya menjadi tipis, tetapi lebih kuat dan membesar
sampai keluar pelvis masuk ke dalam rongga abdomen pada masa
pertumbuhan fetus.
Pada waktu saatnya tiba dan mulas tanda melahirkan mulai, uterus
berkontraksi secara ritmis dan mendorong bayi dan plasenta keluar
kemudian kembali ke ukuran normalnya melalui proses yang dikenal
sebagai involusi.
Fungsi tuba fallopi sangat penting, yaitu untuk menangkap ovum yang
dilepaskan saat ovulasi, sebagai saluran dari spermatozoa ovum dan hasil
konsepsi,tempat terjadinya konsepsi, dan tempat pertumbuhan dan
perkembangan hasil konsepsi sampai mencapai bentuk blastula, yang siap
mengadakan implantasi.
4
d. Ovarium (indung telur)
Ovarium adalah kelenjar berbentuk buah kenari, terletak di kanan dan
kiri uterus, di bawah tuba uterina, dan terikat di sebelah belakang oleh
ligamentum latum uteri. Ovarium berisi sejumlah besar ovum belum
matang, yang disebut oosit primer. Setiap oosit dikelilingi sekelompok sel
folikel pemberi makanan. Pada setiap siklus haid sebuah dari ovum primitif
ini mulai mematang dan kemudian cepat berkembang menjadi folikel ovari
yang vesikuler (folikel Graaf).
Sewaktu folikel Graff berkembang, perubahan terjadi di dalam sel-sel ini,
dan cairan likuor folikuli memisahkan sel-sel dari membran granulosa
menjadi beberapa lapis. Pada tahap inilah dikeluarkan hormon estrogen.
Pada masa folikel Graff mendekati pengembangan penuh atau pematangan,
letaknya dekat permukaan ovarium, dan menjadi makin mekar karena
cairan, sehingga membenjol, seperti pembengkakan yang menyerupai kista
pada permukaan ovarium. Tekanan dari dalam folikel menyebabkannya
sobek dan cairan serta ovum lepas melalui rongga peritoneal masuk ke
dalam lubang yang berbentuk corong dari tuba uterina. Setiap bulan sebuah
folikel berkembang dan sebuah ovum dilepaskan dan dikeluarkan pada saat
kira-kira pertengahan (hari ke-14) siklus menstruasi.
5
organ-organ genetalia di dalamnya dan mengeluarkan cairan pelumas
pada saat menerima rangsangan.
- Labia Minora atau Nimfae (bibir kecil)
Merupakan lipatan di bagian dalam bibir besar, tanpa rambut.
Dibagian atas klitoris, bibir kecil bertemu membentuk prepusium
klitoridis dan di bagian bawahnya bertemu membentuk frenulum
klitoridis. Bibir kecil ini mengelilingi orifisium vagina.
- Clitoris (kelentit/ jaringan yang berisi saraf)
Merupakan sebuah jaringan erektil kecil yang serupa dengan penis
laki-laki. Mengandung banyak urat-urat syaraf sensoris dan pembuluh-
pembuluh darah sehingga sangat peka. Letaknya anterior dalam
vestibula. Berfungsi untuk menutupi orga-organ genetalia di dalamnya
serta merupakan daerah erotik yang mengandung pambuluh darah dan
syaraf.
- Vestibulum (muara vagina)
Merupakan alat reproduksi bagian luar yang dibatasi oleh kedua bibir
kecil, bagian atas klitoris, bagian belakang (bawah) pertemuan kedua
bibir kecil. Pada vestibulum terdapat muara uretra, dua lubang saluran
kelenjar Bartholini, dua lubang saluran Skene. Berfungsi untuk
mengeluarkan cairan yang berguna untuk melumasi vagina pada saat
bersenggama.
- Kelenjar Bartholini (kelenjar lendir)
Merupakan kelenjar terpenting di daerah vulva dan vagina karena
dapat mengeluarkan lendir. Pengeluaran lendir meningkat saat
hubungan seks, dan salurannya keluar antara himen dan labia minora.
- Hymen (selaput dara)
Merupakan jaringan yang menutupi lubang vagina, bersifat rapuh dan
mudah robek. Himen ini berlubang sehingga menjadi saluran dari
lendir yang dikeluarkan uterus dan darah saat menstruasi. Bila himen
tertutup seluruhnya disebut hymen imperforata dan menimbulkan
gejala klinik setelah mendapat menstruasi.
- Lubang kencing (orifisium uretra externa)
Tempat keluarnya air kencing yang terletak dibawah klitoris.
Fungsinya sebagai saluran untuk keluarnya air kencing.
- Perineum (jarak vulva dan anus)
Terletak diantara vulva dan anus, panjangnya kurang lebih
4cm.Terdapat otot-otot yang penting yaitu sfingter anus eksterna dan
interna serta dipersyarafi oleh saraf pudendus dan cabang-cabangnya.
6
2. Anatomi Fisiologi Panggul
Tulang panggul terdiri dari 4 buah tulang yaitu :
a. 2 buah tulang pangkal paha ( os coxae )
b. 1 buah tulang kelangkang (os sacrum)
c. 1 buah tulang tungging (os coccygis)
7
b. Tulang kelangkang ( Os Sacrum )
Tulang kelangkang berbentuk segitiga melebar di atas dan meruncing ke
bawah. Batas-batas dari os sacrum yaitu :
- Articulatio sakro illiaca ( batas kanan dan kiri )
- Prosesus lumbal ke 5 ( batas belakang atas )
- Coccygis ( batas bawah )
- Promontorium ( batas depan atas )
BENTUK-BENTUK PANGGUL
b. Panggul Android
8
Bentuk pintu atas panggul hampir segitiga. Umumnya pria mempunyai
jenis seperti ini. Panjang diameter transversa dekat dengan sakrum. Pada wanita
ditemukan 15%.
c. Panggul Anthropoid
Bentuk pintu atas panggul agak lonjong seperti telur. Panjang diameter
anteroposterior lebih besar daripada diameter transversa. Jenis ini ditemukan 35%
pada wanita
d. Panggul Platypeloid
Sebenarnya jenis ini adalah jenis ginekoid yang menyempit pada arah
muka belakang. Ukuran melintang jauh lebih besar daripada ukuran muka
belakang. Jenis ini ditemukan pada 5% perempuan.
UKURAN-UKURAN PANGGUL
9
3. Siklus Hormonal
Seorang wanita untuk tumbuh dan berkembangnya alat reproduksi sangat
dipengaruhi oleh hormon-hormon yang dihasilkan oleh glandula hypophyse
dan ovarium.
- Glandula Hypophyse
Hypophyse anterior menghasilkan 3 hormon yaitu:
1. FSH (Folikel Stimulating Hormon)
FSH mulai ditemukan pada gadis usia 11 tahun dan jumlahnya terus
bertambah sampai dewasa. FSH dalam jumlah besar ditemukan pada urine
wanita menopause. FSH dibentuk oleh sel B (basophil) dari lobus anterior
hypophyse. Pembentukan FSH akan berkurang pada pembentukan atau
pemberian hormon estrogen dalam jumlah cukup maupun saat kehamilan. FSH
dapat mempengaruhi folikel promodial yang berkembang dalam ovarium
menjadi folikel de graaf yang dapat menimbulkan proliferasi pada
endometrium.
2. LH (Luteinizing Hormon)
LH banyak ditemukan pada wanita menopause. LH bekerjasama dengan
FSH menyebabkan terjadinya sekresi estrogen dari folikel de graaf,
penimbunan subtansi dari progesteron dalam sel granulosa. Apabila estrogen
dibentuk dalam jumlah besar, maka akan menyebabkan pengurangan FSH.
Sedangkan produksi LH bertambah, sehingga akan tercapai suatu rasio
produksi FSH dan LH yang dapat merangsang terjadinya ovulasi. LH juga
mempengaruhi korpus luteum serta memproduksi estrogen dan progesteron
yang menyebabkan kelenjar-kelenjar berleku-leku dan bersekresi.
- Hormon-Hormon Ovarium
10
1. Esterogen
Esterogen menimbulkan proliferasi dari endometrium, juga menyebabkan
timbulnya tanda kelamin sekunder dan menambah kontraktilitas uterus.
Hormon esterogen berfungsi mengatur haid, pengobatan menopause, memulai
persalinan (kasus KJDK, serotinus), mempengaruhi produksi dari sekresi epitel
vagina dan mendorong pertumbuhan dari basil doderlein (keasaman vagina).
2. Progesteron
Progesteron dibentuk oleh korpus luteum, setelah terjadi ovulasi dan
plasenta. Kadar pregnandiol (metabolit dari progesteron dalam urin) paling
tinggi dijumpai pada hari ke 20 dan ke 21 setelah menstruasi dan berkurang 2
hari sebelum menstruasi. Hormon progesteron berpengaruh pada uterus dan
mammae.
Pengaruh progesteron pada uterus adalah sebagai berikut :
a. Endometrium akan bereaksi, kelenjar semakin panjang dan berkelok-
kelok, sehingga endometrium menjadi tebal dan lembut sehingga
memudahkan nidasi.
b. Pengaruh terhadap dinding uterus: mengurangi kontraksi dinding uterus
dan mengurangi pengaruh oksitosin.
c. Pengaruh terhadap mammae adalah menyebabkan pertumbuhan dari acini
dan lobulis glandula mammae, seperti yang dijumpai pada fase post
ovulatoir dan selama kehamilan.
3. Relaxin
Hormon relaksin maksimum jumlahnya pada usia kehamilan 38-42
minggu. Hormon relaksin mempengaruhi pengenduran panggul, kelembutan
serviks dan mendorong uterus untuk berkontraksi.
B. KONSEPSI
1. Ovum dan Sperma
11
Konsepsi adalah pertemuan antara ovum matang dan sperma sehat yang
memungkinkan terjadinya kehamilan. Konsepsi ini dapat terjadi jika terpenuhi
beberapa kriteria, yaitu sebagai berikut :
a. Senggama harus terjadi pada bagian siklus reproduksi wanita yang
tepat.
b. Ovarium wanita harus melepaskan ovum yang sehat pada saat ovulasi.
c. Pria harus mengeluarkan sperma yang cukup normal dan sehat selama
ejakulasi.
d. Tidak ada barrier atau hambatan yang mencegah sperma mencapai,
melakukan penetrasi, dan sampai akhirnya membuahi ovum.
12
Sperma di ejakulasikan di forniks vagina saat coitus, menuju ke
ampula tuba sebagai tempat fertilisasi.
- Proses kapasitas
Sperma mengalami perubahan biokimiawi agar lebih kuat mencapai
ampula tuba.
- Reaksi akromosom
Sperma mengadakan pengeluaran cairan hyaluronidase dan tripsin
agar bisa menembus lapisan oosit (ovum).
- Sperma memasuki zona pellusida dan korona radiata.
Zat yang dikeluarkan melalui reaksi akromosom akan mengencerkan
korona radiata dan zona pellusida.
- Reaks granulla kortikal
Granulla korrtikal merupakan sel-sel granulose yang berada disekitar
oosit yang akan menutup setelah satu buah sperma masuk ke dalam
oosit sehingga mencegah sperma yang lain untuk masuk.
- Fertilisasi
o Kepala sperma membesar dan inti sel sperma membentuk
pronukleus pria.
o Inti sel ovum membentuk pronukleus wanita.
o Kedua pronukleus berfungsi
b. Implantasi (Nidasi)
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi kedalam
endometrium. Blastula diselubungi oleh suatu simpai,disebut
trofoblast,yang mampu menghancurkan atau mencairkan jaringan.
13
Ketika blastula mencapai rongga rahim,jaringan endometrium berada
pada fase sekresi. Jaringan endometrium ini banyak mengandung
nutrisi untuk buah kehamilan.
Blastula dengan bagian yang berisi massa sel dalam (inner cell
mass) akan mudah masuk kedlam desidua,menyebabkan luka kecil
yang kemudian sembuh dan menutup lagi.
14
- Terjadi perubahan yang semula buah kehamilan hanya berupa 1 titik
telur menjadi 1 organ yang teerus berkembang dengan pembentukan
lapisan-lapisan di dalamnya.
- Jantung mulai memompa cairan melalui pembuluh darah pada hari ke
20 dan hari berikutnya muncul sel darah merah yang pertama.
Selanjutnya, pembuluh darah terus berkembang diseluruh embrio dan
plasenta.
15
f. Janin usia 24 minggu
- Kerangka berkembang dengan cepat karena aktifitas pembentukan
tulang meningkat
- Perkembangan pernapasan dimulai
- Berat janin 0,7-0,8 kg
- Janin usia 28 minggu
- Janin dapat bernapas, menelan dan mengatur suhu
- Surfaktan terbentuk didalam paru paru
- Mata mulai membuka dan menutup
- Ukuran janin 2/3 saat lahir
a. Struktur amnion
Volume pada kehamilan cukup bulan kira-kira 1000-1500 cc
Berwarna putih keruh, berbau amis, dan terasa manis
Reaksinya agak alkalis sampai netral dengan berat janin 1,008
Komposisinya terdiri atas 98% air, sisanya albumin, urea, samurat,
kreatinin, sel-sel epiter, rambut lanugo, ferniks caseosa, dan garam
anorganik. Kadar protein 2,6% g/ liter
b. Fungsi amnion
Melindungi janin dari trauma atau benturan dengan benda luar uterus
Memungkinkan janin bergerak bebas
16
Menstabilkan seluruh tubuh janin tetap hangat
Menahan tekanan uterus
Sebagai pembersih jalan lahir\
c. Cara Mengenali Amnion
Dengan kertas lakmus
Makroskopis, berbau amis, adanya lanugo dan ferniks caseosa, serta
bercampur mekonium
Mikroskopis, terdapat lanugo dan rambut
Laboratorium, kadar ureumrendah di bandingkan dengan air kemih
(urine)
kedua arteri dan satu vena yang berada dalam tali pusat
menghubungkan sistem kardiovaskular janin dengan plasenta.
a.Struktur
17
a) Berbentuk budar atau hampir bundar dengan diameter 15-20 cm dan
tebal 2-2,5 cm
b) Berat rata-rata 500 g
c) Letak plasenta umumnya didepan atau dibelakang uterus, agak keatas ke
arah fundus
d) Terdiri atas 2 bagian, yaitu sebagai berikut
Pars maternal: bagian plasenta yang menempel pada desidua.
Terdapat kotiledon (rata-rata 20 kotiledon) dibagian ini tempat
terjadinya pertukaran darah ibu dan janin
Parsfeta: terdapat tali pusat (insersio, penanaman tali pusan)
Insersio sentralis, penanaman tali pusat ditengah plasenta
Insersio marginalis, penanaman tali pusat dipinggir plasenta
Insersio velamentosa, penanaman tali pusat diselaput janin/ selaput
amnion.
b. Fungsi
a) Memberi makan pada janin
b) Ekskresi hormone
c) Respirasi janin, tempat pertukaran O2 dan CO2 antar janin dan ibu
d) Membentuk hormon ekstrogen
e) Menylurkan berbagai antibody dari ibu
f) Sebagai barrier terhadap janin dari kemungkinan masuknya mikro
organisme/kuman
c. Sirkulasi
a) Darah ibu yang berasal dari spiral arteri disemprotkan dengan
tekanan sistol 70-80 mmHg.
b) Pada saat inilah terjadi petukaran darah ibu dan janin, dengan
tujuan membuang CO2 dan mengikat
18
darah tersebut melalui duktus venosus arantii akan mengalir ke vena kava
inferior. Dalam atrium kanan sebagian besar darah ini akan mengalir secara
fisiologis ke atrium kiri melalui koramen ovale yang berada antara kedua
atrium ini. Selanjutnya darah mengalir dari atrium kiri ke ventrikel kiri yang
kemudian dipompakan aorta. Hanya sebagian kecil darah dari atrium kanan
mengalir ke ventrikel kanan secara bersama-sama dengan darah yang
berasal dari vene kava superior.
Oleh karena tekanan paru-paru belum berkembang, maka sebagian besar
darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir melalui arteri
pulmonalis ke paru-paru, akan mengalir ke duktus bottali sebelum mencapai
aorta. Sebagian kecil ke paru-paru, dan selanjutnya ke atrium kiri melalui
vena vulmonalis. Udara dari aorta akan mengalir ke seluruh tubuh untuk
memberi nutrisi ke oksigen pada sel-sel tubuh. Darah dari sel-sel tubuh yang
miskin oksigen serta penuh dengan sisa-sisa pembakaran akan dialirkan ke
plasenta melalui arteri umbilikalis, kandungan. Begitu janin dilahirkan,
segera bayi akan menghisap udara dan menangis dengan kuat. Dengan
demikian paru-parunya akan berkembang. Tekanan dalam paru-paru akan
mengecil dan seolah-olah aka terisap oleh paru-paru.dengan demikian
duktus bottali tidak akan berfungsi lagi. Demikian pula karena tekanan
artrium meningkat, maka foramen ovale akan menutup dan tidak berfungsi
lagi. Akibat dipotong dan diikatnya tali pusat, arteri umbilikalis dan duktus
venosus arantii akan mengalami obliterasi. Dengan demikian setelah bayi
lahir, kebutuhan oksigen akan dipenuhi oleh udara yang dihisapnya dan
kebutuhan nutrisi dipenuhi oleh makanan yang dicerna malalui proses
pencernaan.
19
Dengan memperkirakan terjadinya gerakan pertama fetus pada umur
hamil 16 minggu, maka perkiraan umur hamil dapat ditetapkan. Perkiraan
ini tidak tetap.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
20
Berdasarkan pembahasan yang telah di uraikan, maka penulis menarik
kesimpulan bahwa :
Genetalia interna terdiri dari :
1. Vagina (liang senggama)
Vagina Merupakan saluran muskulo-membraneus yang menghubungkan
uterus dengan vulva. Fungsi utama vagina adalah:
- sebagai saluran keluar dari uterus yang dapat mengalirkan darah pada
waktu haid dan sekret dari uterus.
- sebagai alat persetubuhan.
- sebagai jalan lahir pada waktu partus.
2. Uterus (rahim)
Uterus adalah organ yang tebal, berotot, berbentuk buah pir, terletak di
dalam pelvis (panggul), antara rektum di belakang dan kandung kencing di
depan.
Diding rahim terdiri dari 3 lapisan antara lain sebagai berikut :
- Peritoneum
- Myometrium
- Endometrium
21
- Kelenjar Bartholini (kelenjar lendir)
- Hymen (selaput dara)
- Lubang kencing (orifisium uretra externa)
- Perineum (jarak vulva dan anus).
Fertilisasi
22
Fertilisasi merupakan kelanjutan dari proses konsepsi, yaitu sperma bertemu
dengan ovum terjadi penyatuan sperma dengan ovum sampai dengan terjadi
perubahan fisik dan kimiawi ovum-sperma sehingga menjadi buah kehamilan
Implantasi (Nidasi)
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi kedalam
endometrium. Blastula diselubungi oleh suatu simpai,disebut trofoblast,yang
mampu menghancurkan atau mencairkan jaringan.
d.Struktur
23
a. Berbentuk budar atau hampir bundar dengan diameter 15-20 cm dan
tebal 2-2,5 cm
b. Berat rata-rata 500 g
c. Letak plasenta umumnya didepan atau dibelakang uterus, agak keatas ke
arah fundus
d. Terdiri atas 2 bagian, yaitu sebagai berikut
e. Fungsi
a. Memberi makan pada janin
b. Ekskresi hormone
c. Respirasi janin, tempat pertukaran O2 dan CO2 antar janin dan ibu
d. Membentuk hormon ekstrogen
e. Menylurkan berbagai antibody dari ibu
f. Sebagai barrier terhadap janin dari kemungkinan masuknya mikro
organisme/kuman
g. Sirkulasi
c) Darah ibu yang berasal dari spiral arteri disemprotkan dengan tekanan
sistol 70-80 mmHg.
d) Pada saat inilah terjadi petukaran darah ibu dan janin, dengan tujuan
membuang CO2 dan mengikat.
24
simfisis pusat umur kehamilan 16 minggu
diatas simfisis kehamilan 20 minggU
setinggi pusat umur kehamilan 22 minggu
diatas pusat umur kehamilan 28 minggu
pusat-prosesus xifoideus umur kehamilan 34 minggu
setinggi prosesus xifoideus umur krhamilan 36 minggu
dua jari (4 cm) dibawah px umur kehamilan 40 minggu.
B. Saran
Karna mengingat makalah yang telah di uraikan, penyusun sangat
Menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, baik dalam segi
penulisan maupun kosa kata. Untuk itu penulis sangat mengharapkan sumbangan
saran dan kritik dari berbagai pihak, guna melengkapi makalah ini. Semoga
dengan sempurnanya makalah ini, dapat di gunakan oleh berbagai pihak untuk
bisa di jadikan sebagai tambahan ilmu, wawasan dan pengetahuan dalam
melangkah untuk melanjutkan pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
25
- OBSTETRI FISIOLOGI Fakultas kedokteran Universitas Padjadjaran
Bandung.
- Pearce, Evelyn C. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. 2009. PT
Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.
- http://www.lusa.web.id/panggul-wanita-part-3/
- Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kandungan. 2008. Yayasan Bina Puastaka
Prawirohardjo : Jakarta.
- Hand out Anatomi Fisiologi Organ Reproduksi Wanita.
- Catatan materi dari Ibu Gita.
26