You are on page 1of 26

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

1
B. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang yang telah di kemukakan , maka penulis
bertujuan untuk :
1. Anantomi fisiologi organ reproduksi pada wanita
2. Untuk mengetahui bagaimana konsepsi dari ovum dan sperma
3. Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi

C. Permasalahan
Berdasarkan tujuan penulisan maka penulis, mengalami hambatan / masalah
pada bagiab bagian berikut :
1. Bagaimana anatomi fisiologi organ reproduksi pada wanita ?
2. Bagaimana konsepsi dari ovum dan sperma ?
3. Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi ?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. ANATOMI FISIOLOGI ORGAN REPRODUKSI WANITA


1. Genetalia Interna Dan Eksterna
Genetalia interna terdiri dari :
a. Vagina (liang senggama)
Vagina Merupakan saluran muskulo-membraneus yang menghubungkan
uterus dengan vulva. Jaringan muskulusnya merupakan kelanjutan dari
muskulus sfingter ani dan muskulus levator ani, oleh karena itu dapat
dikendalikan. Vagina terletak di antara kandung kemih dan rektum. Panjang
bagian depannya sekitar 9 cm dan dinding belakangnya sekitar 11 cm. Pada
dinding vagina terdapat lipatan-lipatan melintang disebur rugae dan
terutama di bagian bawah. Pada puncak (ujung) vagina, menonjol serviks
bagian dari uterus. Bagian serviks yang menonjol ke dalam vagina disebut
porsio. Porsio uteri membagi puncak vagina menjadi forniks anterior
(depan), forniks posterior (belakang),forniks dekstra (kanan), forniks
sinistra (kiri). Sel dinding vagina mengandung banyak glikogen yang
menghasilkan asam susu dengan PH 4,5. Keasaman vagina memberikan
proteksi terhadap infeksi. Fungsi utama vagina adalah:
- sebagai saluran keluar dari uterus yang dapat mengalirkan darah pada
waktu haid dan sekret dari uterus.
- sebagai alat persetubuhan.
- sebagai jalan lahir pada waktu partus.

b. Uterus (rahim)
Uterus adalah organ yang tebal, berotot, berbentuk buah pir, terletak di
dalam pelvis (panggul), antara rektum di belakang dan kandung kencing di
depan. Berfungsi sebagai tempat calon bayi dibesarkan. Bentuknya seperti
buah alpukat dengan berat normal 30-50 gram. Pada saat tidak hamil, besar
rahim kurang lebih sebesar telur ayam kampung. Diding rahim terdiri dari 3
lapisan antara lain sebagai berikut :
- Peritoneum, Yang meliputi dinding uterus bagian luar, dan merupakan
penebalan yang diisi jaringan ikat dan pembuluh darah limfe dan urat
saraf. Bagian ini meliputi tuba dan mencapai dinding abdomen (perut).
- Myometrium, Merupakan lapisan yang paling tebal, terdiri dari otot
polos yang disusun sedemikian rupa hingga dapat mendorong isinya
keluar saat proses persalinan.Diantara serabut-serabut otot terdapat
pembuluh darah, pembulh lymfe dan urat syaraf.

3
- Endometrium, Merupakan lapisan terdalam dari uterus yang akan
menebal untuk mempersiapkan jika terjadi pembuahan. Tebalnya
sususnannya dan faalnya berubah secara siklis karena dipengaruhi
hormon-hormon ovarium. Dalam kehamilan endometrium berubah
menjadi decidua.

Fungsi uterus yaitu untuk menahan ovum yang telah di buahi selama
perkembangan. Sebutir ovum, sesudah keluar dari ovarium, diantarkan
melalui tuba uterina ke uterus. (pembuahan ovum secara normal terjadi di
dalam tuba uterina). Endometrium disiapkan untuk penerimaan ovum yang
telah dibuahi itu dan ovum itu sekarang tertanam di dalamnya. Sewaktu
hamil, yang secara normal berlangsung selama kira-kira 40 minggu, uterus
bertambah besar, dindingnya menjadi tipis, tetapi lebih kuat dan membesar
sampai keluar pelvis masuk ke dalam rongga abdomen pada masa
pertumbuhan fetus.

Pada waktu saatnya tiba dan mulas tanda melahirkan mulai, uterus
berkontraksi secara ritmis dan mendorong bayi dan plasenta keluar
kemudian kembali ke ukuran normalnya melalui proses yang dikenal
sebagai involusi.

c. Tuba Uterina (saluran telur)


Tuba uterina atau saluran telur, terdapat pada tepi atas ligamentum
latum, berjalan ke arah lateral, mulai dari ostium tuba internum pada
dinding rahim.Tuba fallopi merupakan tubulo muskular, dengan panjang
sekitar 12 cm dan diametrnya 3 dan 8 mm. Tuba fallopi terbagi menjadi 4
bagian:
- Pars interstitialis (intramularis), terletak di antara otot rahim, mulai
dari ostium internum tuba.
- Pars isthmika tuba, bagian tuba yang berada di luar uterus dan
merupakan bagian yang paling sempit.
- Pars ampularis tuba, bagian tuba yang paling luas dan berbentuk S
- Pars infundibulo tuba, bagian akhir tubae yang memiliki umbai yang
disebut fimbriae tuba.

Fungsi tuba fallopi sangat penting, yaitu untuk menangkap ovum yang
dilepaskan saat ovulasi, sebagai saluran dari spermatozoa ovum dan hasil
konsepsi,tempat terjadinya konsepsi, dan tempat pertumbuhan dan
perkembangan hasil konsepsi sampai mencapai bentuk blastula, yang siap
mengadakan implantasi.

4
d. Ovarium (indung telur)
Ovarium adalah kelenjar berbentuk buah kenari, terletak di kanan dan
kiri uterus, di bawah tuba uterina, dan terikat di sebelah belakang oleh
ligamentum latum uteri. Ovarium berisi sejumlah besar ovum belum
matang, yang disebut oosit primer. Setiap oosit dikelilingi sekelompok sel
folikel pemberi makanan. Pada setiap siklus haid sebuah dari ovum primitif
ini mulai mematang dan kemudian cepat berkembang menjadi folikel ovari
yang vesikuler (folikel Graaf).
Sewaktu folikel Graff berkembang, perubahan terjadi di dalam sel-sel ini,
dan cairan likuor folikuli memisahkan sel-sel dari membran granulosa
menjadi beberapa lapis. Pada tahap inilah dikeluarkan hormon estrogen.
Pada masa folikel Graff mendekati pengembangan penuh atau pematangan,
letaknya dekat permukaan ovarium, dan menjadi makin mekar karena
cairan, sehingga membenjol, seperti pembengkakan yang menyerupai kista
pada permukaan ovarium. Tekanan dari dalam folikel menyebabkannya
sobek dan cairan serta ovum lepas melalui rongga peritoneal masuk ke
dalam lubang yang berbentuk corong dari tuba uterina. Setiap bulan sebuah
folikel berkembang dan sebuah ovum dilepaskan dan dikeluarkan pada saat
kira-kira pertengahan (hari ke-14) siklus menstruasi.

Genetalia eksterna meliputi semua organ-organ yang terletak antara os


Pubis, Rumus inferior dan perineum. Antara lain :

a. Mons veneris / mons pubis (daerah tumbuhnya rambut)


Merupakan bagian yang menonjol (bantalan) berisi jaringan lemak dan
sedikit jaringan ikat yang terletak di atas shympisis pubis. Setelah
pubertas kulit dari mons veneris tertutup oleh rambut-rambut. Mons
veneris berfungsi untuk melindungi alat genetalia dari masuknya kotoran
selain itu untuk estetika.

b. Labia Mayora (bibir besar)


Merupakan kelanjutan dari mons veneris berbentuk lonjong dan
menonjol, berasal dari mons veneris dan berjalan ke bawah dan belakang.
Kedua bibir ini di bagian bawah bertemu membentuk perineum (pemisah
anus dengan vulva). Permukaan ini terdiri dari :
- Bagian luar : tertutup rambut, yang merupakan kelanjutan dari
rambut pada mons veneris.
- Bagian dalam : tanpa rambut, merupakan selaput yang
mengandung kelenjar sebasea (lemak) Berfungsi untuk menutupi

5
organ-organ genetalia di dalamnya dan mengeluarkan cairan pelumas
pada saat menerima rangsangan.
- Labia Minora atau Nimfae (bibir kecil)
Merupakan lipatan di bagian dalam bibir besar, tanpa rambut.
Dibagian atas klitoris, bibir kecil bertemu membentuk prepusium
klitoridis dan di bagian bawahnya bertemu membentuk frenulum
klitoridis. Bibir kecil ini mengelilingi orifisium vagina.
- Clitoris (kelentit/ jaringan yang berisi saraf)
Merupakan sebuah jaringan erektil kecil yang serupa dengan penis
laki-laki. Mengandung banyak urat-urat syaraf sensoris dan pembuluh-
pembuluh darah sehingga sangat peka. Letaknya anterior dalam
vestibula. Berfungsi untuk menutupi orga-organ genetalia di dalamnya
serta merupakan daerah erotik yang mengandung pambuluh darah dan
syaraf.
- Vestibulum (muara vagina)
Merupakan alat reproduksi bagian luar yang dibatasi oleh kedua bibir
kecil, bagian atas klitoris, bagian belakang (bawah) pertemuan kedua
bibir kecil. Pada vestibulum terdapat muara uretra, dua lubang saluran
kelenjar Bartholini, dua lubang saluran Skene. Berfungsi untuk
mengeluarkan cairan yang berguna untuk melumasi vagina pada saat
bersenggama.
- Kelenjar Bartholini (kelenjar lendir)
Merupakan kelenjar terpenting di daerah vulva dan vagina karena
dapat mengeluarkan lendir. Pengeluaran lendir meningkat saat
hubungan seks, dan salurannya keluar antara himen dan labia minora.
- Hymen (selaput dara)
Merupakan jaringan yang menutupi lubang vagina, bersifat rapuh dan
mudah robek. Himen ini berlubang sehingga menjadi saluran dari
lendir yang dikeluarkan uterus dan darah saat menstruasi. Bila himen
tertutup seluruhnya disebut hymen imperforata dan menimbulkan
gejala klinik setelah mendapat menstruasi.
- Lubang kencing (orifisium uretra externa)
Tempat keluarnya air kencing yang terletak dibawah klitoris.
Fungsinya sebagai saluran untuk keluarnya air kencing.
- Perineum (jarak vulva dan anus)
Terletak diantara vulva dan anus, panjangnya kurang lebih
4cm.Terdapat otot-otot yang penting yaitu sfingter anus eksterna dan
interna serta dipersyarafi oleh saraf pudendus dan cabang-cabangnya.

6
2. Anatomi Fisiologi Panggul
Tulang panggul terdiri dari 4 buah tulang yaitu :
a. 2 buah tulang pangkal paha ( os coxae )
b. 1 buah tulang kelangkang (os sacrum)
c. 1 buah tulang tungging (os coccygis)

a. Tulang pangkal paha (os coxae)


Tulang coxae terdiri atas 3 buah tulang yang berhubungan satu sama lain.
Batas os coxae dari articulatio sakroiliaka sampai pertengahan pubis. Ketiga
tulang itu ialah :
- Tulang Usus ( Os Illium)
Os illium terletak dari articulatio sakroilliaka sampai pinggir atas
acetabulum. Batas atasnya merupakan pinggir tulang yang tebal yang
disebut CRISTA ILLIACA Ujung depan maupun belakang dari crista
illiaka menonjol terdiri atas 4 spina yaitu :
o Spina illiaka anterior superior (SIAS)
o Spina illiaka anterior inferior (SIAI)
o Spina illiaka posterior superior (SIPS)
o Spina illiaka posterior inferior (SIPI)

Di bawah spina illiaka posterior inferior terdapat tekik yang disebut


INCISURA ISCHIADIKA MAYOR

- Tulang Duduk (Os Ischium)


Os ischium terletak dari foramen obsturatorium sampai pada pinggir atas
acetabulum. Tonjolan yang ada pada ischium yaitu SPINA ISCHIADICA
Tulang yang tebal yang menyangga berat badan pada saat duduk adalah
TUBER ISCHADICUM Bagian yang cekung besar sebelah atas disebut
inchisura isciadica mayor. Bagian yang cekung kecil sebelah bawah
disebut inchisura ischiadica minor.

- Tulang Kemaluan ( Os Pubis )


Tulang yang membatasi sebuah lubang dalam tulang panggul dinamakan
FORAMEN OBTURATORIUM Bagian atas yang menonjol pada os
pubis dinamakan RAMUS SUPERIOR, cekungannya dinamakan LINEA
INOMINATA atau LINEA TERMINALIS. Pertemuan kedua ramus
superior dinamakan tepi atas simfisis. Pada bagian bawahnya dinamakan
RAMUS INFERIOR, pertemuan antara ramus inferior membentuk tepi
bawah simfisis. Pada Ramus inferior membentuk sudut yang disebut
ARCUS PUBIS yang sudutnya tidak boleh kurang dari 90 derajat.

7
b. Tulang kelangkang ( Os Sacrum )
Tulang kelangkang berbentuk segitiga melebar di atas dan meruncing ke
bawah. Batas-batas dari os sacrum yaitu :
- Articulatio sakro illiaca ( batas kanan dan kiri )
- Prosesus lumbal ke 5 ( batas belakang atas )
- Coccygis ( batas bawah )
- Promontorium ( batas depan atas )

Pada pertengahan basis terdapat titik menonjol digunakan sebagai


petunjuk saat melakukan pengukuran panggul dalam dinamakan
PROMONTORIUM. Pada bagian anterior memanjng sampai illium dinamakan
sayap sacrum. Lubang yang terdapat pada bagian depan dinamakan
FORAMINA SACRALIA ANTERIORA. Lubang yang terdapat pada bagian
belakang dinamakan FORAMINA SACRALIA POSTERIORA. Pada vertebra
terdapat bagian yang berduri yang dinamakan KRISTA SAKRALIA. Pada
bagian samping tulang kelangkang berhubungan dengan kedua tulang pangkal
paha dengan perantara articulatio sacroilliaca dan ke bawah dengan tulang
tungging.

c. Tulang tungging ( Os Coccygis )


Berbentuk segitiga dan terdiri atas 3-5 ruas bersatu. Pada persalinan
ujung tulang tungging dapat ditolak sedikit ke belakang, hingga ukuran pintu
bawah panggul bertambah besar. Coccygis bersifat lentur, kelenturannya
mempengaruhi lebar dari ukuran panggul dalam.

BENTUK-BENTUK PANGGUL

Klasifikasi Menurut Caldwell dan Molloy, bentuk panggul terbagi menjadi


4 Yaitu:
a. Panggul Gynecoid
Panggul paling baik untuk perempuan. Bentuk pintu atas panggul hampir
bulat. Diameter anteroposterior sama dengan diameter transversa bulat. Jenis ini
ditemukan pada 45% wanita.

b. Panggul Android

8
Bentuk pintu atas panggul hampir segitiga. Umumnya pria mempunyai
jenis seperti ini. Panjang diameter transversa dekat dengan sakrum. Pada wanita
ditemukan 15%.
c. Panggul Anthropoid
Bentuk pintu atas panggul agak lonjong seperti telur. Panjang diameter
anteroposterior lebih besar daripada diameter transversa. Jenis ini ditemukan 35%
pada wanita
d. Panggul Platypeloid
Sebenarnya jenis ini adalah jenis ginekoid yang menyempit pada arah
muka belakang. Ukuran melintang jauh lebih besar daripada ukuran muka
belakang. Jenis ini ditemukan pada 5% perempuan.

UKURAN-UKURAN PANGGUL

1. Ukuran Dalam Panggul


a. Conjugata vera yaitu perbatasan dari tepi atas symphysis sampai ke
promontorium, tidak dapat diukur secara klinis ( kurang lebih 11 cm )
b. Conjugata diagonalis yaitu tepi bawah symphysis sampai ke Cara
mengukur conjugata diagonalis
c. Dengan 2 jari telunjuk dan jari tengah, melalui konkavitas dari sacrum,
jari tengah digerakkan ke atas sampai dapat meraba promontorium.
d. Sisi radial dari jari telunjuk ditempelkan pada pinggir bawah symphysis
dan tempat ini ditandai dengan kuku jari telunjuk tangan kiri.
e. promontorium (kurang lebih 12-13 cm)

2. Ukuran Luar Panggul


Ukuran luar panggul tidak dapat digunakan untuk penilaian apakah
persalinan dapat berlangsung secara biasa atau tidak. Walaupun begitu ukuran luar
panggul dapat memberi petunjuk akan kemungkinan panggul sempit. Ukuran-
ukuran luar panggul yaitu :
a. Distania spinarum adalah jarak antara SIAS kiri dan kanan (26-28 cm)
b. Distania cristarum adalah jarak antara crista iliaca kiri dan kanan (28-30
cm)
c. Diastania boudeloque adalah jarak antara tepi atas symphysis sampai ruas
lumbal ke 5 (18-20 cm)
d. Lingkar panggul adalah dari tepi atas symphisys ke pertengahan SIAS
lalu ke proxesus lumbal ke 5 kembali ke pertengahan SIAS dan kembali
di tepi atas shymphisis (80-100 cm).

9
3. Siklus Hormonal
Seorang wanita untuk tumbuh dan berkembangnya alat reproduksi sangat
dipengaruhi oleh hormon-hormon yang dihasilkan oleh glandula hypophyse
dan ovarium.

- Glandula Hypophyse
Hypophyse anterior menghasilkan 3 hormon yaitu:
1. FSH (Folikel Stimulating Hormon)
FSH mulai ditemukan pada gadis usia 11 tahun dan jumlahnya terus
bertambah sampai dewasa. FSH dalam jumlah besar ditemukan pada urine
wanita menopause. FSH dibentuk oleh sel B (basophil) dari lobus anterior
hypophyse. Pembentukan FSH akan berkurang pada pembentukan atau
pemberian hormon estrogen dalam jumlah cukup maupun saat kehamilan. FSH
dapat mempengaruhi folikel promodial yang berkembang dalam ovarium
menjadi folikel de graaf yang dapat menimbulkan proliferasi pada
endometrium.

2. LH (Luteinizing Hormon)
LH banyak ditemukan pada wanita menopause. LH bekerjasama dengan
FSH menyebabkan terjadinya sekresi estrogen dari folikel de graaf,
penimbunan subtansi dari progesteron dalam sel granulosa. Apabila estrogen
dibentuk dalam jumlah besar, maka akan menyebabkan pengurangan FSH.
Sedangkan produksi LH bertambah, sehingga akan tercapai suatu rasio
produksi FSH dan LH yang dapat merangsang terjadinya ovulasi. LH juga
mempengaruhi korpus luteum serta memproduksi estrogen dan progesteron
yang menyebabkan kelenjar-kelenjar berleku-leku dan bersekresi.

3. Prolactin (LTH=Luteo Tropic Hormon)


Prolaktin hormon ditemukan pada wanita yang mengalami menstruasi.
Prolaktin hormon terbanyak pada urin wanita hamil, laktasi dan post
menopause. Prolaktin dibentuk oleh sel alpha (achidophil) dari lobus anterior
hyphopyse. Fungsi hormon prolaktin adalah memulai dan mempertahankan
produksi progesteron dari korpus luteum, mempengaruhi proses metabolisme,
dan merangsang pengeluaran air susu. Prolaktin diatur dan dirangsang oleh
pusat hipotalamus yang menghasilkan gonadotropin releasing faktor dan
Prolactin Inhibitory Hormon (PIH) yang menghambat produksi prolaktin.

- Hormon-Hormon Ovarium

10
1. Esterogen
Esterogen menimbulkan proliferasi dari endometrium, juga menyebabkan
timbulnya tanda kelamin sekunder dan menambah kontraktilitas uterus.
Hormon esterogen berfungsi mengatur haid, pengobatan menopause, memulai
persalinan (kasus KJDK, serotinus), mempengaruhi produksi dari sekresi epitel
vagina dan mendorong pertumbuhan dari basil doderlein (keasaman vagina).

2. Progesteron
Progesteron dibentuk oleh korpus luteum, setelah terjadi ovulasi dan
plasenta. Kadar pregnandiol (metabolit dari progesteron dalam urin) paling
tinggi dijumpai pada hari ke 20 dan ke 21 setelah menstruasi dan berkurang 2
hari sebelum menstruasi. Hormon progesteron berpengaruh pada uterus dan
mammae.
Pengaruh progesteron pada uterus adalah sebagai berikut :
a. Endometrium akan bereaksi, kelenjar semakin panjang dan berkelok-
kelok, sehingga endometrium menjadi tebal dan lembut sehingga
memudahkan nidasi.
b. Pengaruh terhadap dinding uterus: mengurangi kontraksi dinding uterus
dan mengurangi pengaruh oksitosin.
c. Pengaruh terhadap mammae adalah menyebabkan pertumbuhan dari acini
dan lobulis glandula mammae, seperti yang dijumpai pada fase post
ovulatoir dan selama kehamilan.

3. Relaxin
Hormon relaksin maksimum jumlahnya pada usia kehamilan 38-42
minggu. Hormon relaksin mempengaruhi pengenduran panggul, kelembutan
serviks dan mendorong uterus untuk berkontraksi.

B. KONSEPSI
1. Ovum dan Sperma

11
Konsepsi adalah pertemuan antara ovum matang dan sperma sehat yang
memungkinkan terjadinya kehamilan. Konsepsi ini dapat terjadi jika terpenuhi
beberapa kriteria, yaitu sebagai berikut :
a. Senggama harus terjadi pada bagian siklus reproduksi wanita yang
tepat.
b. Ovarium wanita harus melepaskan ovum yang sehat pada saat ovulasi.
c. Pria harus mengeluarkan sperma yang cukup normal dan sehat selama
ejakulasi.
d. Tidak ada barrier atau hambatan yang mencegah sperma mencapai,
melakukan penetrasi, dan sampai akhirnya membuahi ovum.

Agar terjadi kehamilan sebaiknya senggama dilakukan sebelum tepat


di hari wanita ovulasi karena sperma dapat hidup tiga hari di dalam vagina,
sedangkan ovum hanya bertahan 12 24 jam setelah dikeluarkan dari
ovarium (ovulasi). Kapan wanita mengalami ovulasi dapat dikenali melalui
bentuk cairan vagina yang keluar. Jika terlihat bening, banyak, dan licin,
maka kemungkinan besar wanita dalam keadaan subur. Cairan vagina secara
bertahap akan menjadi kental dan berwarna putih keruh setelah melewati
masa ovulasi. Selain mengamati karakter cairan vagina, ovulasi dapat juga
diprediksi melalui perhitungan siklus menstruasi. Wanita mengalami ovulasi
pada hari ke-12 sampai ke-14 siklus menstruasi, namun cara ini kurang
dapat digunakan pada wanita dengan siklus menstruasi yang tidak teratur.
Diperkirakan ada 300 juta sperma yang dikeluarkan saat ejakulasi dan
yang dapat ditampung oleh bagian belakang vagina, namun dalam
perjalanannya hanya beberapa ribu saja yang dapat mencapai tuba falopi.
Lingkungan vagina yang asam dan adanya daya vagosit dari uterus
membuat sebagian sperma tidak mampu untuk bertahan hidup, yang
akhirnya dikeluarkan lagi melalui vagina.

2. Fertilisasi Dan Implantasi


a. Fertilisasi
Fertilisasi merupakan kelanjutan dari proses konsepsi, yaitu
sperma bertemu dengan ovum terjadi penyatuan sperma dengan ovum
sampai dengan terjadi perubahan fisik dan kimiawi ovum-sperma
sehingga menjadi buah kehamilan. Gambaran proses dari konsepsi
sampai dengan fertilisasi adalah sebagai berikut. Berikut adalah fase -
fase dalam konsepsi sampai dengan fertilisasi :
- Sperma memasuki vagina

12
Sperma di ejakulasikan di forniks vagina saat coitus, menuju ke
ampula tuba sebagai tempat fertilisasi.
- Proses kapasitas
Sperma mengalami perubahan biokimiawi agar lebih kuat mencapai
ampula tuba.
- Reaksi akromosom
Sperma mengadakan pengeluaran cairan hyaluronidase dan tripsin
agar bisa menembus lapisan oosit (ovum).
- Sperma memasuki zona pellusida dan korona radiata.
Zat yang dikeluarkan melalui reaksi akromosom akan mengencerkan
korona radiata dan zona pellusida.
- Reaks granulla kortikal
Granulla korrtikal merupakan sel-sel granulose yang berada disekitar
oosit yang akan menutup setelah satu buah sperma masuk ke dalam
oosit sehingga mencegah sperma yang lain untuk masuk.
- Fertilisasi
o Kepala sperma membesar dan inti sel sperma membentuk
pronukleus pria.
o Inti sel ovum membentuk pronukleus wanita.
o Kedua pronukleus berfungsi

Dalam proses ini akhirnya kedua proneklous bersatu dan


membentuk zigot yang terdiri atas bahan genetik dari wanita dan pria.
Dalam beberapa jam setelah konsepsi,mulailah terjadi proses
pembelahan zigot. Setelah pembelahan sel terjadi, maka pembelahan
pembelahan selanjutnya akan berjalan dengan lancar dan akhirnya
dalam waktu 3 hari terbentuk suatu kelompok sel sel yang sama
besarnya,disebut morulla. Proses selanjutnya adalah perubahan
morulla menjadi blastula. Hasil konsepsi tiba kedalam kavum uteri
pada tingkat blastula.

b. Implantasi (Nidasi)
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi kedalam
endometrium. Blastula diselubungi oleh suatu simpai,disebut
trofoblast,yang mampu menghancurkan atau mencairkan jaringan.

13
Ketika blastula mencapai rongga rahim,jaringan endometrium berada
pada fase sekresi. Jaringan endometrium ini banyak mengandung
nutrisi untuk buah kehamilan.

Blastula dengan bagian yang berisi massa sel dalam (inner cell
mass) akan mudah masuk kedlam desidua,menyebabkan luka kecil
yang kemudian sembuh dan menutup lagi.

Itulah sebabnya kadang kadang pada saatr nidasi terjadi sedikit


pendarahan akibat luka desidua yang disebut dengan tanda Hartman.
Umumnya midasi terjadi pada di depan atau belakang rahim(korpus)
dekat fundus uteri.

Bila nidasi telah terjadi, dimulailah diferensiasi sel sel blastula.


Sel sel lebih kecil yang terletak dekat ruang exoceloma membentuk
entoderm dan yolk sac,sedangkan sel sel yang lebih besar menjadi
entoderm dan membentuk ruang amnion. Terbentuklah lempeng
embrional diantara amnion dan yolk sac.

Sel-sel trofoblast mesoderma yang tumbuh disekitar mudigah


akan melapisi bagian dalam trofoblast,sehingga terbentuklah sekat
korionik yang kelak menjadi korion. Sel sel trofoblast tumbuh menjadi
2 lapisan,yaitu sititrofoblast (sebelah dalam ) dan sinsiotrofoblast
(sebelah luar).

Vili korialis yang berhubungan dengan desidua basalis tumbuh


bercabang cabang dan disebut sebagai korion frondosum,sedangkan
yang berhubungan dengan desidua kapsularis (korion leave) kurang
mendapat makanan sehingga akhirnya menghilang. Dalam peringkat
nidasi trofoblast dihasilkan hormon Human cholionic gonadotropin
(HCG) .

C. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HASIL KONSEPSI


1. Pertumbuhan Dan Perkembangan Embrio
a. Embrio usia 2-4 minggu

14
- Terjadi perubahan yang semula buah kehamilan hanya berupa 1 titik
telur menjadi 1 organ yang teerus berkembang dengan pembentukan
lapisan-lapisan di dalamnya.
- Jantung mulai memompa cairan melalui pembuluh darah pada hari ke
20 dan hari berikutnya muncul sel darah merah yang pertama.
Selanjutnya, pembuluh darah terus berkembang diseluruh embrio dan
plasenta.

b. Embrio usia 4-6 minggu


- Sudah terbentuk bakal organ-organ
- Jantung sudah berdenyut
- Pergerakan sudah nampak dalam pemeriksaan USG
- Panjang embrio 0,64 cm

c. Embrio usia 8 minggu


- Pembentukan organ dan penampilan semakin bertambah jelas, seperti
mulut, mata dan kaki
- Pembentukan usus
- Pembentukan genitalia dan anus
- Jantung mulai memompa darah

d. Embrio usia 12 minggu


- Embrio berubah menjadi janin
- Usus lengkap
- Genitalia dan anus sudah terbentuk
- Mengggerakkan anggota badan, mengedipkan mata, mengerutkan
dahi, dan mulut membuka
- BB 15-30 g

e. Embrio usia 16 minggu


- Gerakan fetal pertama (quickening)
- Sudah mulai ada mekonium dan verniks caseosa
- Sistem muskuloskeletal sudah matang
- Sistem saraf mulai melaksanakan kotrol
- Pembuluh darah berkembang dengan cepat
- Tangan janin dapat menggenggam
- Kaki menedang dengan aktif
- Semua organ mulai matang dan tumbuh
- Denyut jantung janin (DJJ) dapat di dengar dengan Doppler
- Berat janin 0,2 kg

15
f. Janin usia 24 minggu
- Kerangka berkembang dengan cepat karena aktifitas pembentukan
tulang meningkat
- Perkembangan pernapasan dimulai
- Berat janin 0,7-0,8 kg
- Janin usia 28 minggu
- Janin dapat bernapas, menelan dan mengatur suhu
- Surfaktan terbentuk didalam paru paru
- Mata mulai membuka dan menutup
- Ukuran janin 2/3 saat lahir

g. Janin usia 32 minggu


- Simpanan lemak coklat berkembang di bawah kulit untuk persiapan
pemisahan bayi setelah lahir
- Mulai menyimpan zat besi, kalsium dan fosfor
- Bayi sudah tumbuh 38-43 cm
- Janin usia 36 minggu
- Seluruh uterus serisi oleh bayi, sehingga ia tidak dapat lagi bergerak
dan memutar banyak
- Antibody ibu ditransfer ke janin, yang akan memberikan kekebalan
selama 6 bulan pertama sampai sistem kekebalan bayi bekerja sendiri

2. Struktur dan Fungsi Amnion


Amnion (air ketuban) merupakan elemen dari kehamilan yang sangat
penting untuk diketahui. Air ketuban ini dapat dijadika acuan dalam
menentukan diagnosis kehamilan dan kesejahteraan janin. Beberapa aspek
penting yang perlu diketahui adalah sebagai:

a. Struktur amnion
Volume pada kehamilan cukup bulan kira-kira 1000-1500 cc
Berwarna putih keruh, berbau amis, dan terasa manis
Reaksinya agak alkalis sampai netral dengan berat janin 1,008
Komposisinya terdiri atas 98% air, sisanya albumin, urea, samurat,
kreatinin, sel-sel epiter, rambut lanugo, ferniks caseosa, dan garam
anorganik. Kadar protein 2,6% g/ liter
b. Fungsi amnion
Melindungi janin dari trauma atau benturan dengan benda luar uterus
Memungkinkan janin bergerak bebas

16
Menstabilkan seluruh tubuh janin tetap hangat
Menahan tekanan uterus
Sebagai pembersih jalan lahir\
c. Cara Mengenali Amnion
Dengan kertas lakmus
Makroskopis, berbau amis, adanya lanugo dan ferniks caseosa, serta
bercampur mekonium
Mikroskopis, terdapat lanugo dan rambut
Laboratorium, kadar ureumrendah di bandingkan dengan air kemih
(urine)

3. Struktur, Fungsi, Dan Sirkulasi Tali Pusat


Tali pusat merupakan bagian janin yang sangat penting untuk
kelangsungan hidup janin meskipun tidak menutup kemungkinan juga tali
pusat ini dapat menyebabkan penyulit persalinan, misalnya pada kasus
lilitan tali pusat. Beberapa hal penting perlu diketahui mengenai tali pusat
antara lain sebagai berikut.

a. Struktur tali pusat


a) Terdiri dari 2 arteri umbilikalis dan 1 vena umbilikalis
b) Bagian luar tali pusat berasal dari lapisan amnion
c) Di dalamnya terdapat jaringan yang lembek, yang dimanakan selai
Warthon yang berfungsi untuk meliondungi 2 arteri dan 1 vena umbilikalis
yang berada dalam tali pusat
d) Panjang rata-rata 50 cm.

b.Fungsi tali pusat


a) Media transportasi nutrisi dan oksigen dari plasenta ke tubuh janin
b) Media transportasi untuk pengeluaran sisa metabulisme ke butuh
ibu;serta
c) Media transportasi zat anti bodi ibu ke janin
c. Sirkulasi tali pusat

kedua arteri dan satu vena yang berada dalam tali pusat
menghubungkan sistem kardiovaskular janin dengan plasenta.

4. Struktur, Fungsi, Dan Sirkulasi Plasenta

a.Struktur

17
a) Berbentuk budar atau hampir bundar dengan diameter 15-20 cm dan
tebal 2-2,5 cm
b) Berat rata-rata 500 g
c) Letak plasenta umumnya didepan atau dibelakang uterus, agak keatas ke
arah fundus
d) Terdiri atas 2 bagian, yaitu sebagai berikut
Pars maternal: bagian plasenta yang menempel pada desidua.
Terdapat kotiledon (rata-rata 20 kotiledon) dibagian ini tempat
terjadinya pertukaran darah ibu dan janin
Parsfeta: terdapat tali pusat (insersio, penanaman tali pusan)
Insersio sentralis, penanaman tali pusat ditengah plasenta
Insersio marginalis, penanaman tali pusat dipinggir plasenta
Insersio velamentosa, penanaman tali pusat diselaput janin/ selaput
amnion.

b. Fungsi
a) Memberi makan pada janin
b) Ekskresi hormone
c) Respirasi janin, tempat pertukaran O2 dan CO2 antar janin dan ibu
d) Membentuk hormon ekstrogen
e) Menylurkan berbagai antibody dari ibu
f) Sebagai barrier terhadap janin dari kemungkinan masuknya mikro
organisme/kuman

c. Sirkulasi
a) Darah ibu yang berasal dari spiral arteri disemprotkan dengan
tekanan sistol 70-80 mmHg.
b) Pada saat inilah terjadi petukaran darah ibu dan janin, dengan
tujuan membuang CO2 dan mengikat

5. Sirkulasi Darah Fetus


Mula-mula darah yang kaya akan oksigen dan nutrisi yang berasal dari
plasenta melalui vena umbilikalis masuk kedalam tubuh janin sebagia besar

18
darah tersebut melalui duktus venosus arantii akan mengalir ke vena kava
inferior. Dalam atrium kanan sebagian besar darah ini akan mengalir secara
fisiologis ke atrium kiri melalui koramen ovale yang berada antara kedua
atrium ini. Selanjutnya darah mengalir dari atrium kiri ke ventrikel kiri yang
kemudian dipompakan aorta. Hanya sebagian kecil darah dari atrium kanan
mengalir ke ventrikel kanan secara bersama-sama dengan darah yang
berasal dari vene kava superior.
Oleh karena tekanan paru-paru belum berkembang, maka sebagian besar
darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir melalui arteri
pulmonalis ke paru-paru, akan mengalir ke duktus bottali sebelum mencapai
aorta. Sebagian kecil ke paru-paru, dan selanjutnya ke atrium kiri melalui
vena vulmonalis. Udara dari aorta akan mengalir ke seluruh tubuh untuk
memberi nutrisi ke oksigen pada sel-sel tubuh. Darah dari sel-sel tubuh yang
miskin oksigen serta penuh dengan sisa-sisa pembakaran akan dialirkan ke
plasenta melalui arteri umbilikalis, kandungan. Begitu janin dilahirkan,
segera bayi akan menghisap udara dan menangis dengan kuat. Dengan
demikian paru-parunya akan berkembang. Tekanan dalam paru-paru akan
mengecil dan seolah-olah aka terisap oleh paru-paru.dengan demikian
duktus bottali tidak akan berfungsi lagi. Demikian pula karena tekanan
artrium meningkat, maka foramen ovale akan menutup dan tidak berfungsi
lagi. Akibat dipotong dan diikatnya tali pusat, arteri umbilikalis dan duktus
venosus arantii akan mengalami obliterasi. Dengan demikian setelah bayi
lahir, kebutuhan oksigen akan dipenuhi oleh udara yang dihisapnya dan
kebutuhan nutrisi dipenuhi oleh makanan yang dicerna malalui proses
pencernaan.

6. Menentukan Usia Kehamilan


Menentukan usia kehamilan sangat penting untuk memperkirakan
persalinan. Usia kehamilan dapat itentukan dengan :

a. Mempergunakan rumus NAEGLE.


Rumus naegle memperhitungkan umur kehamilan berlangsung selama
288 hari. Perhitungan kasarnya dapat dipakai dengan menentukan hari
pertama haid dan ditambah 288 hari, sehingga perkiraan kelahiran dapat
ditetapkan. Rumus naegle dapat dihitung hari haid pertama ditambah tujuh
dan bulannya ditambah sembilan. Contoh: haid hari pertama tanggal 15
Januari 1993, maka perhitungan perkiraan kelahiran adalah : 15 + 7 = 22; 1
+ 9 = 10, sehingga dugaan persalinan adalah 22 Oktober 1993.

b. Gerakan pertama fetus

19
Dengan memperkirakan terjadinya gerakan pertama fetus pada umur
hamil 16 minggu, maka perkiraan umur hamil dapat ditetapkan. Perkiraan
ini tidak tetap.

c. Perkiraan tingginya fundus uteri.


Mempergunakan tinggi fundus uteri untuk memperkirakan umur hamil
terutama tepat pada hamil pertama. Pada kehamilan ke dua dan seterusnya
perkiraan ini kurang tepat.

d. Penentuan umur hamil dengan ultrasonografi


Bila ragu-ragu dapat berkonsultasi untuk menetapkan perkiraan
persalinan. Untuk menentukan umur hamil melalui USG dengan mengukur
bagian janin, Menentukan diameter kantongan gestasi, Menentukan jarak
kepala-bokong, Menentukan jarak tulang biparietal, Menentukan lingkaran
perut, Menentukan panjang tulang femur. Metode ini memerlukan
pengetahuan teoritis dan keterampilan khusus.

7. Menentukan Periode Kehamilan


Umur kehamilan berdasarkan tinggi fundus uteri:
diatas simfisis umur kehamilan 12 minggu
simfisis pusat umur kehamilan 16 minggu
diatas simfisis kehamilan 20 minggU
setinggi pusat umur kehamilan 22 minggu
diatas pusat umur kehamilan 28 minggu
pusat-prosesus xifoideusumur kehamilan 34 minggu
setinggi prosesus xifoideus umur krhamilan 36 minggu
dua jari (4 cm) dibawah px umur kehamilan 40 minggu.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

20
Berdasarkan pembahasan yang telah di uraikan, maka penulis menarik
kesimpulan bahwa :
Genetalia interna terdiri dari :
1. Vagina (liang senggama)
Vagina Merupakan saluran muskulo-membraneus yang menghubungkan
uterus dengan vulva. Fungsi utama vagina adalah:
- sebagai saluran keluar dari uterus yang dapat mengalirkan darah pada
waktu haid dan sekret dari uterus.
- sebagai alat persetubuhan.
- sebagai jalan lahir pada waktu partus.

2. Uterus (rahim)
Uterus adalah organ yang tebal, berotot, berbentuk buah pir, terletak di
dalam pelvis (panggul), antara rektum di belakang dan kandung kencing di
depan.
Diding rahim terdiri dari 3 lapisan antara lain sebagai berikut :
- Peritoneum
- Myometrium
- Endometrium

Fungsi uterus yaitu untuk menahan ovum yang telah di buahi


selama perkembangan.

3. Tuba Uterina (saluran telur)


Tuba uterina atau saluran telur, terdapat pada tepi atas ligamentum
latum, berjalan ke arah lateral, mulai dari ostium tuba internum pada
dinding rahim
4. Ovarium (indung telur)
Ovarium adalah kelenjar berbentuk buah kenari, terletak di kanan dan
kiri uterus, di bawah tuba uterina, dan terikat di sebelah belakang oleh
ligamentum latum uteri.

Genetalia eksterna terdiri dari :

1. Mons veneris / mons pubis (daerah tumbuhnya rambut)


2. Labia Mayora (bibir besar). Permukaan ini terdiri dari :
a. Bagian luar
b. Bagian dalam
- Labia Minora atau Nimfae (bibir kecil)
- Clitoris (kelentit/ jaringan yang berisi saraf)
- Vestibulum (muara vagina)

21
- Kelenjar Bartholini (kelenjar lendir)
- Hymen (selaput dara)
- Lubang kencing (orifisium uretra externa)
- Perineum (jarak vulva dan anus).

Anatomi Fisiologi Panggul


Tulang panggul terdiri dari 4 buah tulang yaitu :
a. 2 buah tulang pangkal paha ( os coxae )
b. 1 buah tulang kelangkang (os sacrum)
c. 1 buah tulang tungging (os coccygis)

Klasifikasi Menurut Caldwell dan Molloy, bentuk panggul terbagi menjadi


4 Yaitu:
- Panggul Gynecoid
- Panggul Android
- Panggul Anthropoid
- Panggul Platypeloid

Ukuran-Ukuran Panggul, yaitu sebagai berikut :


- Ukuran Dalam Panggul
- Ukuran Luar Panggul

Ovum dan Sperma


Konsepsi adalah pertemuan antara ovum matang dan sperma sehat yang
memungkinkan terjadinya kehamilan. Konsepsi ini dapat terjadi jika terpenuhi
beberapa kriteria, yaitu sebagai berikut :
a. Senggama harus terjadi pada bagian siklus reproduksi wanita yang
tepat.
b. Ovarium wanita harus melepaskan ovum yang sehat pada saat ovulasi.
c. Pria harus mengeluarkan sperma yang cukup normal dan sehat selama
ejakulasi.
d. Tidak ada barrier atau hambatan yang mencegah sperma mencapai,
melakukan penetrasi, dan sampai akhirnya membuahi ovum.

Fertilisasi

22
Fertilisasi merupakan kelanjutan dari proses konsepsi, yaitu sperma bertemu
dengan ovum terjadi penyatuan sperma dengan ovum sampai dengan terjadi
perubahan fisik dan kimiawi ovum-sperma sehingga menjadi buah kehamilan

Implantasi (Nidasi)
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi kedalam
endometrium. Blastula diselubungi oleh suatu simpai,disebut trofoblast,yang
mampu menghancurkan atau mencairkan jaringan.

Pertumbuhan Dan Perkembangan Embrio


Pertumbuhan dan perkembangan embrio, dapat di tntukan pada usianya
dan perubahan perubahan yang terjadi pun berdasarkan usia pada embrio.
Adapun urutan urutannya sebagai berikut :
- Embrio usia 2-4 minggu
- Embrio usia 4-6 minggu
- Embrio usia 8 minggu
- Embrio usia 12 minggu
- Embrio usia 16 minggu
- Janin usia 24 minggu
- Janin usia 32 minggu

Struktur dan Fungsi Amnion


Amnion (air ketuban) merupakan elemen dari kehamilan yang sangat
penting untuk diketahui. Air ketuban ini dapat dijadika acuan dalam menentukan
diagnosis kehamilan dan kesejahteraan janin.

Struktur, Fungsi, Dan Sirkulasi Tali Pusat


Tali pusat merupakan bagian janin yang sangat penting untuk
kelangsungan hidup janin meskipun tidak menutup kemungkinan juga tali pusat
ini dapat menyebabkan penyulit persalinan, misalnya pada kasus lilitan tali pusat.

Struktur, Fungsi, Dan Sirkulasi Plasenta

d.Struktur

23
a. Berbentuk budar atau hampir bundar dengan diameter 15-20 cm dan
tebal 2-2,5 cm
b. Berat rata-rata 500 g
c. Letak plasenta umumnya didepan atau dibelakang uterus, agak keatas ke
arah fundus
d. Terdiri atas 2 bagian, yaitu sebagai berikut

e. Fungsi
a. Memberi makan pada janin
b. Ekskresi hormone
c. Respirasi janin, tempat pertukaran O2 dan CO2 antar janin dan ibu
d. Membentuk hormon ekstrogen
e. Menylurkan berbagai antibody dari ibu
f. Sebagai barrier terhadap janin dari kemungkinan masuknya mikro
organisme/kuman

g. Sirkulasi
c) Darah ibu yang berasal dari spiral arteri disemprotkan dengan tekanan
sistol 70-80 mmHg.
d) Pada saat inilah terjadi petukaran darah ibu dan janin, dengan tujuan
membuang CO2 dan mengikat.

Sirkulasi Darah Fetus


Mula-mula darah yang kaya akan oksigen dan nutrisi yang berasal dari
plasenta melalui vena umbilikalis masuk kedalam tubuh janin sebagia besar darah
tersebut melalui duktus venosus arantii akan mengalir ke vena kava inferior.

Menentukan Usia Kehamilan


Menentukan usia kehamilan sangat penting untuk memperkirakan
persalinan. Usia kehamilan dapat itentukan dengan :
- Mempergunakan rumus NAEGLE.
- Gerakan pertama fetus
- Perkiraan tingginya fundus uteri.
- Penentuan umur hamil dengan ultrasonografi

Menentukan Periode Kehamilan


Umur kehamilan berdasarkan tinggi fundus uteri:
diatas simfisis umur kehamilan 12 minggu

24
simfisis pusat umur kehamilan 16 minggu
diatas simfisis kehamilan 20 minggU
setinggi pusat umur kehamilan 22 minggu
diatas pusat umur kehamilan 28 minggu
pusat-prosesus xifoideus umur kehamilan 34 minggu
setinggi prosesus xifoideus umur krhamilan 36 minggu
dua jari (4 cm) dibawah px umur kehamilan 40 minggu.

B. Saran
Karna mengingat makalah yang telah di uraikan, penyusun sangat
Menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, baik dalam segi
penulisan maupun kosa kata. Untuk itu penulis sangat mengharapkan sumbangan
saran dan kritik dari berbagai pihak, guna melengkapi makalah ini. Semoga
dengan sempurnanya makalah ini, dapat di gunakan oleh berbagai pihak untuk
bisa di jadikan sebagai tambahan ilmu, wawasan dan pengetahuan dalam
melangkah untuk melanjutkan pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

25
- OBSTETRI FISIOLOGI Fakultas kedokteran Universitas Padjadjaran
Bandung.
- Pearce, Evelyn C. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. 2009. PT
Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.
- http://www.lusa.web.id/panggul-wanita-part-3/
- Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kandungan. 2008. Yayasan Bina Puastaka
Prawirohardjo : Jakarta.
- Hand out Anatomi Fisiologi Organ Reproduksi Wanita.
- Catatan materi dari Ibu Gita.

26

You might also like