Professional Documents
Culture Documents
Trend adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak orang saat ini dan kejadiannya
berdasarkan fakta.
Definisi issue
Issue adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak namun belum jelas faktannya atau
buktinya.
3. Trend dan issue dalam keperawatan dewasa (palliative dan hospice care)
Hospice adalah suatu sistem asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien sakit kronis
atau terminal bersama keluarganya. Sistem ini khusus didesign untuk memenuhi tujuan
perawatan yang berpusat pada keluarga dan dapat melibatkan perawatan dirumah. Perawatan
pada unit day care dan tempat hospice yang sebenarnya (unit perawatan terminal).
Hospice care telah mengembangkan filosofi yang menyatakan bahwakematian adalah sebuah
proses alami yang tidak boleh dipercepat atau ditunda dan bahwa orang tersebut harus tetap
dalam keadaan nyaman.
Hospice care adalah:
Perawatan yang diberikan pada orang-oranng penderita penyakit terminal yang harapan
hidupnya enam bulan atau kurang.
Jika diperlukan,melibatkan perawatan fisik langsung. Bersifat mendukung keluerga pasien.
Diberikan difasilitasi khusus hospic, di fasilitasi peerawatan lain di rumah. Lebih banyak
dilakukan oleh asisten perawatan rumah atau asisten keperawatan dibawah arahan pemberi
asuhan kesehatan profesional.
Dilakukan konseling kehilangan untuk membantu orang-orang yang masih hidup agar
menerima kematian orang yang dicintainya.
Sebuah program di mana sukarelawan memainkan peran penting, melakukan kunjungan
pribadi yang teratur ke pasien dan keluarga.
Hospice care diberikan oleh tim yang bekerja sama dengan Penderit penyakit terminal dan
keluarganya. Tim tersebut biasanya terdiri dari dokter, perawat profesional, asisten
keperawatan, dan profesional lain seperti pekerja sosial dan pemuka agama jika dibutuhkan
dan diinginkan.
Tujuan hospice care antara lain:
1. Pengendalian nyeri sehingga individudapat tetap berpartisipasi aktif dalam hidup sampai ia
meninggal.
2. Mengkoordinasikan layanan dukungan psikologis, spiritual dan sosial untuk pasien dan
keluarga.
3. Mengadakan konseling hukumdan finansial untuk pasien dan keluarga.
Karena hospice care bersifat filosofi, hal tersebut menjadi bagian dari panduan tindakan
perawat ketika merawat orang yang berpenyakit terminal. Perawatan ini diberikan sebagai
mana perawat memberikan perawatan yang biasa. Tetapi ada beberapa hal yang harus diingat:
o Melaporkan nyeri dengan segera dan memberi perhatian ketat untuk tindakan yang memberi
rasa nyaman.
o Menganjurkan orang tersebut untuk melakukan sendiri perawatan diri sebanyak mungkin.
o Siap sedia untuk mendengarkan. Habiskan waktu bersama pasien sebanyak mungkin dan
sebanyak yang di iginkannya.
o Mengenal keluarga dan mendukungnya.
o Memberi perawatan yang sama dengan yang akan diberikan jika diagnosa terminal belum di
putuskan.
o Melakukan semua aktivitas dengan hormat dan menghargai.
perawatan paliatif adalah perawatan yang di lakukan secara aktif pada penderita yang sedang
sekarat atau dalam fase terminalakibat penyakit yang di deritanya. Pasien sudah tidak memiliki
respon terhadap terapi kuratif yang di sebabkan oleh keganasan ginekologis. Perawatan ini
mencakup penderita serta melibatkan keluarganya.
Menurut WHO pada 2005 perawatan palliative adalah sistem perawatan terpadu yang bertujuan
meningkatkan kualitas hidup, dengancara merigankan rasa nyeri dan penderitaan lain,
memberikan dukungan spiritual dan psikososial mulai saat diagnosa di tegakkan sampai akhir
hayat dan dukungan terhadap keluarga yang kehilangan/ berduka.
Lebih lanjut, organisasi kesehatan dunia (WHO) menekankan lagi bahwa pelayanan palliative
berpijak pada pola dasar berikut ini:
1. Meningkatkan kualitas hidup dan menganggap kematian sebagai proses yang normal.
2. Tidak mempercepat atau menunda kematian
3. Menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang mengganggu
4. Menjaga keseimbangan psikologis dan spiritual
5. Berusaha agar penderita tetap aktif sampai akhir hayatnya.
6. Berusaha membantu mengatasi suasana duka cita pad keluarga.
Tujuannya adalah meningkatkan kualitas hidup penderita kanker pada stadium terminal.
Upayanya dengan pencegahan, deteksi dini, serta mengatasi gejala dan masalah psikososial
4. Trend dan issue dalam keperawatan jiwa (psikososial)
Ada beberapa trend penting yang menjadi perhatian dalam keperawatan jiwa diantaranya
adalah sebagai berikut:
1) Kesehatan jiwa dimulai masa konsepsi
Dahulu bila berbicara masalah kesehatan jiwa biasanya dimulai pada saat onsetterjadinya
sampai klien mengalami gejala-gejala. Di Indonesia banyak gangguan jiwaterjadi mulai pada
usia 19 tahun dan kita jarang sekali melihat fenomena masalahsebelum anak lahir.
Perkembangan terkini menyimpulkan bahwa berbicara masalahkesehatan jiwa harus dimulai
dari masa konsepsi atau bahkan harus dimulai dari masa pranikah. Banyak penelitian yang
menunjukkan adanya keterkaitan masa dalamkandungan dengan kesehatan fisik dan mental
seseorang di masa yang akan datang.Penelitian-penelitian berikut membuktikan bahwa
kesehatan mental seseorang dimulai pada masa konsepsi
2) Trend peningkatan masalah kesehatan jiwa
Masalah jiwa akan meningkat di era globalisasi. Sebagai contoh jumlah penderitasakit jiwa di
provinsi lain dan Daerah Istimewa Yogyakarta terus meningkat.Penderita tidak lagi didominasi
masyarakat kelas bawah, kalangan pejabat danmasyarakat lapisan menengah ke atas juga
tersentuh gangguan psikotik dan depresif.Kasus-kasus gangguan kejiwaan yang ditangani oleh
para psikiater dan dokter di RSJmenunjukkan bahwa penyakit jiwa tidak mengenal baik strata
sosial maupun usia.
3) Kecenderungan faktor penyebab gangguan jiwa
Terjadinya perang, konflik, lilitan krisis ekonomi berkepanjangan merupakan salah satu pemicu
yang memunculkan stress, depresi, dan berbagai gangguan kesehatan jiwa pada manusia.
Menurut data World Health Organization (WHO), masalah gangguan kesehatan jiwa di seluruh
dunia memang sudah menjadi masalah yangsangat serius. WHO (2001) menyataan, paling
tidak ada satu dari empat orang didunia mengalami masalah mental.
4) Kecenderungan situasi di era globalisasi
Perkembangan IPTEK yang begitu cepat dan perdagangan bebas sebagai ciriglobalisasi, akan
berdampak pada semua faktor termasuk kesehatan. Perawat dituntutmampu memberikan
askep yang profesional dan dapat mempertanggung jawabkansecara ilmiah. Perawat dituntut
senantiasa mengembangkan ilmu dan teknologi di bidang keperawatan khususnya
keperawatan jiwa. Perawat jiwa dalam era globalharus membekali diri dengan bahasa
internasional, kemampuan komunikasi dan pemanfaatan teknologi komunikasi, skill yang tinggi
dan jiwa entrepreneurship.
5) Perubahan Orientasi Sehat
Pengaruh globalisasi terhadap perkembangan pelayanan kesehatan termasuk keperawatan
adalah tersedianya alternatif pelayanan dan persaingan penyelenggaraan
pelayanan.(persaingan kualitas).tenaga kesehatan(perawat jiwa) harusmempunyai standar
global dalam memberikan pelayanan kesehatan, jika tidak ingin ketinggalan. Fenomena
masalah kesehatan jiwa, indicator kesehatan jiwa di masa mendatang bukan lagi masalah klinis
seperti prevalensi gangguan jiwa. melainkan berorientasi pada konteks kehidupan sosial. Fokus
kesehatan jiwa bukan hanya menangani orang sakit, melainkan pada peningkatan kualitas
hidup. Jadi konsepkesehatan jiwa buka lagi sehat atau sakit, tetapi kondisi optimal yang ideal
dalam perilaku dan kemampuan fungsi social Paradigma sehat Depkes, lebih
menekankanupaya proaktif untuk pencegahan daripada menunggu di RS, orientasi
upayakesehatan jiwa lebih pada pencegahan (preventif) dan promotif. Penangan kesehatan
jiwa bergeser dari hospital base menjad community base.Empat Ciri Pembentuk Struktur
Masyarakat Yang Sehat :
a) Suatu masyarakat yang di dalamnya tak ada seorang manusia pun yg diperalatoleh orang
lain. Oleh karena itu seharusnya tidak ada yang diperalat/ memperalatdiri sendiri, dimana
manusia itu menjadi pusat dari semua aktivitas ekonomimaupun politik diturunkan pada tujuan
perkembangan diri manusia.
b) Mendorong aktivitas produktif setiap warganya dalam pekerjaannya, merangsang
perkembangan akal budi dan lebih jauh lagi, mampu membuat manusia untuk mengungkapkan
kebutuhan batinnya berupa seni dan perilaku normatif kolektif.
c) Masyarakat terhindar dari sifat-sifat rakus, eksploitatif, pemilikan berlebihan,narsisme, tidak
mendapatkan kesempatan meraup keuntungan material tanpa batas.
d) Kondisi masyarakat yang memungkinkan orang bertindak dalam dimensi-dimensiyang dapat
dipimpin dan diobservasi. Partisipasi aktif dan bertanggung jawabdalam kehidupan masyarakat.
Untuk mewujudkan struktur masyarakat sehat,kuncinya : Setiap orang harus meningkatkan
kualitas hidup yang dapat menjaminterciptanya kondisi sehat yang sesungguhnya. Mandiri dan
tidak bergantung padaorang lain merupakan orientasi paradigma kesehatan jiwa
6) Kecenderungan Penyakit
Masalah kesehatan jiwa akan menjadi The global burdan of disease (Michard &Chaterina,
1999). Hal ini akan menjadi tantangan bagi Public Health Policy yang secara tradisional
memberi perhatian yang lebih pada penyakit infeksi. Standar pengukuran untuk kebutuhan
kesehatan global secara tradisional adalah angka kematian akibat penyakit. Ini telah
menyebabkan gangguan jiwa seolah-olah bukan masalah. Dengan adanya indikator baru, yaitu
DALY (Disabilitty Adjusted Lfe Year)diketahuilah bahwa gangguan jiwa merupakan masalah
kesehatan utama secara internasional. Perubahan sosial ekonomi yang amat cepat dan situasi
sosial politik yang tidak menentu menyebabkan semakin tigginya angka pengangguran,
kemiskinan, dankejahatan, situasi ini dapat meningkatkan angka kejadian krisis dan gangguan
jiwadalam kehidupan manusia ( Antai Otong, 1994).
7) Meningkatknya Post Traumatic Syndrome Disorder
Trauma yang katastropik, yaitu trauma di luar rentang pengalaman trauma yangumum di alami
manusia dlm kejadian sehari-hari. Mengakibatkan keadaan stress berkepanjangan dan
berusaha untuk tidak mengalami stress yang demikian. Merekamenjdi manusia yang invalid
dlam kondisi kejiwaan dengan akibat akhir menjaditidak produktif. Trauma bukan semata2
gejala kejiwaan yang bersifat individual,trauma muncul sebagai akibat saling keterkaitan antara
ingatan sosial dan ingatan pribadi tentang peristiwa yang mengguncang eksistensi kejiwaan.
8) Meningkatnya Masalah Psikososial
Lingkup masalah kesehatan jiwa, sangat luas dan kompeks juga saling berhubungandengan
segala aspek kehidupan manusia. Mengacu pada undang-undang Nomor 23Tahun 1992
tentang Kesehatan dan Ilmu Kedokteran Jiwa (psychitri), secara garis besar masalah kesehatan
jiwa digolongkan menjadi :
i. Masalah perkembangan manusia yang harmonis dan peningkatan kualitas, hidupyaitu
masalah kejiwaan yang berkait dengan makna dan nilai-nilai kehidupanmanusia, misalnya:
Masalah kesehatan jiwa yang berkaitan dengan lifecycle kehidupan manusia,mulai dari
persiapan pranikah, anak dalam kandungan, balita, anak, remaja,dewasa, usia lanjut.
Dampak dari menderita penyakit menahun yang menimbulkan disabilitas.
Pemukiman yang sehat.
Pemindahan tempat tinggal