You are on page 1of 12

Makalah Audit Manajemen

PERTEMUAN MINGGU KE-2

NAMA : Lola Ifana Debora

Nim : 2014310287

Kelas :F

Kelompok : 2

STIE PERBANAS SURABAYA


2017 2018
BAB I

KERANGKA PRAKTIK PROFESIONAL AUDIT

Struktur Kerangka Praktik Professional

Kerangka praktik profesional atau di kenal isitla profesional practies framework


(PPF) yang merupakan kerangka praktek yang menjelaskan semangat tang ada dalam
definisi internal audit dan interpretasi lebih jah atas penerpannya terdiri definisi sbb :

1. Definisi internal auditing


2. Kode etik internal audit
3. Standar profesional
4. Pedoman praktik

Standar

Standar atribut berkenaan dengan karakteristik atribut individu maupun organisasi


yang menjalankan jasa internal audit. Standar di susun memiliki tujuan sbb:

Menjelaskan prinsip dasar yang melandasi praktik internal audit


Memberikan framework untuk melaksanakan dan mengembangkan berbagai
kegiatan audit yang digunakan untuk memberikan nilai tambah
Menetapkan tolok ukur yang mengevalusi kinerja kegiatan internal audit
Mendorong peningkatan proses dan kegiatan organisasi

Mukadimah Standar Audit Internal

Standar audit memiliki tujuan sebagi berikut :

Memberikan kerangka dasar yang konsisten untuk mengevaluasi kegiatan dan


kinerja satuan audit internal maupun individual auditor internal
Menjadi sarana bagi pemakai jasa dalam memahami peran ruang lingkup dan tujuan
audit internal
Mendorong peningkatan praktik audit internal dalam organisasi
Menjadi acuan dalam menyusun program pendidikan dan pelatihan bagi auditor
internal.

Bab II

Standar profesi audit internal


1000 tujuan , kewenangan , dan tanggung jawab

Tujuan , kewenangan dan tanggungjawab fungsi audit internal harus dinyatakan secara
formal charter audit internal , konsisten dengan standar profesi audit internal dan mendapat
persetujuan dari pimpinan dan dewan pengawas organisasi.

1100 Independen Dan Obejektivitas

Fungsi dari audit internal adalah harus independen dan auditor internal harus objektif dalam
melaksanakan pekerjaannya.

o 1110 independensi organisasi


o 1120 objektivitas auditor internal
o 1130 Kendala terhadap prinsip independensi dan objektivitas

1200 keahlian dan kecermatan profesional

Penugasan harus dilaksanakan dengan memperlihatkan keahlian dan kecermatan profesional.

o 12010 Keahlian
o 1220 kecermatan profesional
o 1300 program jaminan dan peningkatan kualitas fungsi aidit internal
o 1310 penilaian terhadap program jaminan dan peningkatan risiko

Standar kinerja

2000 Pengelolaan Fungsi Audit Internal 2340 supervisi penugasan


2100 Lingkup Penugasan 2400 komunikasi hasil penugasan
2200 Perencanaan Penugasan 2500 pemantuan tindak lanjut
2210 Sasaran Penugasan 2600 resolusi penerimaan risiko oleh manajemen
2220 Ruang Lingkup Penugasan 2230 Alokasi Sumber Daya Penugasan
2300 pelaksanaan penugasan 2240 program kerja penugasan
2310 mengidentifikas informasi 2330 dokumentasi informasi
2320 analisis dan evaluasi 2230 Alokasi Sumber Daya Penugasan
Bab III

Tujuan , Wewenang Dan Tanggung Jawab

Overview

Tujuan , wewenang , dan tanggungjawab merupakan fondasi yang menejlaskan hakekat


satuan internal audit. Oleh karena itu standar profesi audit internal (SPAI) persetujuan dari pimpinan
dan dewan pengawas organisasi. Standar ini menekankan tiga butir penting yang terkait dengan
tujuan,wewenang , dan tanggungjawab internal audit , yaitu :

Bahwa ltujuan. Wewenang , dan tanggungjawab internal audit harus dibuat formal yakni
dinyatakan dan didokumentasikan, biasanya dalam bentuk suatu charter.
Bahwa pertanyaan tujuan wewenang dan tanggungjawab tersebut harus mendapatkan
persetujuan atau pengesahan dari lembaga tertinggi dalam organisasi (pimpinanam dan
dewan pengawas).
Bahwa tujuan, wewenang , dan tanggungjawab yang dirumuskan harus konsisten dengan
standar profesi internal audit.

Isi charter international

Misi dan tujuan satuan internal audit


Misi dan tujuan satuan internal audit yang menjelaskan alasan mengapa satuan
internal dibentuk. Misi dan tujuan satuan internal di perhatikan tjuan organisasi
secara keseluruhan dan bagaiman auditor di harapkan memberi kontribusi terhadap
pencapaian tersebut.
Wewenang satuan internal audit
Pernyataan wewenang dalam audit charter menujukkan dukungan yang diberikan
oleh top management dalam memberdayakan satuan internal audit.
Mengatur sumberdaya audit
Pemebrian tugas dan kewajiban yang berat harus ditimbangi dengan memberikan
wewenang yang memadai.

Arti penting audit charter

Audit charter adalah term of reference bagi satuan internal audit . audit charter
digunakan secara positif sebagai sarana memasarkan jasa jasa audit.

Manfaat audit charter ,Audit charter dapat digunakan untuk memperoleh berbagai
manfaat yakni:

Merupakan pengakuan formal atas fungsi internal audit


Mendokumentasikan ruanglingkup, kewajiban , kewenangan, dan
profesionalisme fungsi audit internal
Sebagai pembanding dengan standar professional untuk menilai kecukpan
pekerjaan internal auditing
Sebagai dasar untuk menerapkan kebijakan dan prosedur satuan internal
audit
Memberikan penjelasannya mengenai misi internal audit kepada auditee
Sebagai dasar bagi akuntan ekstern perusahaan dalam menilai independensi
dan pekerjaan internal audit
Dapat menjadi dokumen pemasaran untuk meningkatkan kerjasama dengan
unit unit lain dalam organisasi

a. Formalisasi Fungsi Internal Audit

Charter adalah dokumen yang secara formal mengkaui suatu pembentukan fungsi
internal audit. Dokumen ini juga menyatakan tujuan dan misi yang dicapai oleh internal
audit.

b. Dokumentasi Ruanglingkup Kewajiban, Dan Wewenang Satuan Internal Audit


Charter adalah dokumen yang secara formal yang menyajikan persetujuan
antara satuan internal audit dan manajemen senior atas ruanglingkup,kewajiban,
&wewenang.
c. Dasar Untuk Dibandingkan Dengan Standar Professional

Internal auditor dapat emnggunakan standar (IIA) sebagai dasar pengukuran apakah
pelaksanaan pekerjaanya telah memadai atau tidak. Charter dapat dibandingkan dengan
standar IIA untuk memastikan apakah telah dibuat secara baik.

d. Dasar Untuk Implementasi Kebijakan Dan Prosedur Satuan Internal Audit

Dalam perkembangannya, kepala satuan internal audit akan menegeluarkan berbagai


kebijakan, prosedur , dan petunjuk untuk diterapkan dalam jajaran satuan internal audit.

e. Keterangan Untuk Pihak Terkait

Banyak auditee yang tidak memiliki bayangan sama sekali seringkali yang dilakukan oleh
internal auditor. Pihak pihak yang terkait dengan auditor dapat diberi audit Charter sebagai
dasar untuk menerangkan wewenang , ruanglingkup,kewajiban, dan sifat pekerjaannya yang
dilakukan oleh satuan internal audit.

f. Dasar Untuk Evaluasi Oleh Auditor Eksternal

Dalam melaksanakan tugasnya auditor eksternal perlu mengevaluasi kegiatan yang


dilakukan oleh internal audit. Charter akan menjadi dasar bagi eksternal auditor dalam
menilai independensi dan efektivitas fungsi satuan internal audit.
g. Dasar Untuk Memasarkan Fungsi Satuan Internal Audit

Audit secara partisipatif , atau kooperatif, terbukti lebih efektif dibandingkan dengan
audit secara mendadak tanpa pemberitahuan lebih dahulu.

Bab IV

Independensi dan objektivitas

MEMELIHARA INDEPENDENSI

Melaksanakan tugas secara bebas dan objektuif fungsi audit internal harus independen , dan
auditor internal harus objektif dalam melaksanakan pekerjaannya.

Independensi organisasi

Dalam rangka mencapai independensi secara organisasional, fungsi audit internal harus
ditempatkan pada posisi yang memungkinkan fungsi ini memenuhi tanggungjawabnyaUntuk
memelihara indenpendenis secara organisasi adalah :

Auditor harus mendapatkan dukungan penuh dari manajer senior,pimpinan dan dewan
pengawas organisasi, sehingga mereka dapat berkerja dalam lingkungan bertanggung jawab
sehingga seseorang individu dapat mempunyai kewenangan meningkatkan indenpendesi audit
internal.

Jalur pelaporan

Pimpinan fungsi audit internal perlu memenuhi dua kewajiban pelaporan yaitu pelaporan
fungsional dan pelopran administrastif.
Pelaporan administrastif adalah pelaporan kepada manajemen strukutral yang secara
administrative menfasilitasi fungsi audit internal menjalankan aktivitas sehari hari.
Masalah pelaporan akan sangat berpengaruh terhadap independensi serta efektivitas
operasi fungsi auitor internal.
Konsorsium menyadari bahwa komplektivitas business dari lingkungan audit internal yang
sangat beragam, tentunya tidak akan ada satu model pelaporan yang ideal.
Pimpinan fungsi internal harus mempertimbangkan pula bahwa kontrol dan monitoring
bukan semata mata milik audit internal , tetapi Terdapat juga pada unit unit lain seperti
: risk management , divisi kepatuhan (compliance ),security,legal, dan eksternal auditor
dapat difasilitsiagar sasaran kontrol dapat dicapai dengan efektif.

Memelihara objektivitas

Objektivitas individu :

Objektivitas adalah suatu sikap mental independen yang harus dijaga oleh auditor internal
dalam melaksanakan suatu penugasan. Suatu standar mengatakan auditor internal tidak
memihak kepada siapapun bahkan teman,saudara,dll timbulnya pertentangan kepentingan
(confilict of interest ).
Kendala terhadap prinsip independesi dan objektivitasApablia dalam penugasan
,pelaksanaan,auditor internal tidak dapat memenuhi suatu prinsip independensi dan objektivitas
, baik secara faakta maupun kesan auditor haru mengungkapkannya kepada pihak yang
berwewenang.

Bab V

Pengetahuan , Ketrampilan,Dan Kompetensi.

Memelihara kompetensi

Sementara setiap individu auditor internal berkewajiban memliki pengetahuan ,keahlian,


dan kompetensi lain tertentu seperti :

1. Memiliki keahlian dalam menerapkan standar profesi,prosedur , dan teknik audit yang
diperlukan dalam melaksanakan tugas.
2. Memahami prinsip dan teknik akuntansi yang diperlukan untuk memperlancar pekerjaan
auditor internal yang secara luas berkaitan dengan catatan dan laporan keuangan
3. Memahami prinsip manajemen yang diperlukan untuk mengenali materitalitas dan
signifikasi deviasi dari praktek bisnis yang baik,
4. Mengapresiasi bidang ilmu fundamental seperti akuntansi, ekonomi ,hukum dagang ,
perpajakan, keuangan ,metode kuantitatif dan teknologi informasi.

Kewajiban menyedikan audit yang kompeten

Personil yang dilibatkan dalam setiap penugasan harus memeuhi kriteria dan kualifikasi
setiap disiplin yang di perlukan guna dapat dipenuhi sendiri dari staf unit audit internal atau
memperkerjakan jasa khusus dari luar perusahaan.

Jenis akitivitas untuk asistensi

Tenaga dari luar dapat dimanfaatkan untuk melaksanakan aktivitas hyang berkaitan dengan
,antara lain :

Penilaian aktiva seperti tanah ,bangunan ,karya seni , investasi , dan lainnya
Pengkuran tingkat selesainya sebuah pekerjaan dan estimasi usaha untuk
menyelesaikan kontrak pembangunan yang sedang dikerjakan
Investigasi fraud dan sekuriti
Penelahaan persyaratan legal, teknik dan regulasi
Merger dan akuntansi

Penilaian terhadap personil asistensi

Penilaian serupa akan dilakukan terhdap penyedia jasa yaitu dewan pengawas/ manajemen akan
menggunakan hasil kerja mereka penilaian meliputi :

Penilaian kompetensi meliputi penilaian terhadap pengetahuan & ketrampilan yng


diperlukan untuk melaksanakan penugasan,
Penilaian terhadap indenpendensi dan objektivitas dilakukan dengan melihat antara
lain

Bab VI
Kecermatan profesi
(DUE PROFFESIONAL CARE )

Standar Profesi Yang Mendasari

Dalam setiap standar atribut no 1220 dari the international standars for the professional
pratice of internal auditing (ISPPIA) bahwa seseorang audit menerapkan kehati- hatian dan
kecermatan dari seorang auditor. Setiap auditor internal harus menjalankan kecamatan
profesinya dengan mempertimbangkan:

Luasnya pekerjaannya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan penugasan


Kompleksitas , materalitas, atau signifikan permasalahan dimana prosedur assurance
diterapkan
Kecukupan dan efektivitas manajemen risiki, pengendalian , dan proses governance.
Kemungkinan kesalahan, ketidakberesan, dan ketidakpatuhan yang signifikan.
Biaya untuk pemastian assurance dibandingkan dengan manfaat potensialnya.

Saran penerapan kecermatan profesi

dalam mempertimbangkan sikap kehati- hatian seorang auditor harus menerapkan untuk
penugasan assurance maupun consulting. Berikut ini adalah faktor faktor yang disyaratkan
dalam standar auditor dalam memeprtimbangkan prinsip- prinsip kecermatan profesi dalam
assurance service dan consulting service :

Assurance Service Consulting Service


Luasnya pekerjaan yang dibutuhkan Kebutuhan dan harapan
untuk memenuhi tujuan penugasan. klien,mencakup juga sifat , waktu dan
Kompleksitas ,materilitas, atau komunikasi hasil penugasan.
signifikan permasalahan dimana Kompleksitas dan luasnya
prosedur assurance diterapkan. pekerjaanya dibutuhkan untuk
Kecukupan dan efektivitas proses memenuhi tujuan penugasan.
manajemen risiko pengendalian , dan Biaya penugasan consulting yang
governance. dihubungkan dengan manfaatnya.
Kemungkinan kesalahan pelanggaran ,
atau ketidakpatuhan yang signifikan.
Biaya untuk memastikan assurance
lebih besar dari manfaatnya.

Prinsip kecermatan profesi juga mengharuskan auditor untuk terus meningkatkan


pengetahuan , kemahiran,kompetensi melalui pengembangan profesi yang kontinyu. Auditor harus
mendapatkan sertifikasi profesi yang ada di indonesia contoh : QIA , CIA,DLL
BAB VII

Pengembangan Profesi Dan Quality Assurance

(Continuing Professional Development & Quality Assurance)

Standar Atribut 1230 Pengembangan Profesi Lanjutan

Auditor internal harus meningkat terus pengetahuan , keterampilan ,dan kompetensi


lain melalui pengembangan profesi lanjutan.

Saran Penerapan 1230 Pengembangan Profesi Lanjutan

Auditor internal harus mempertimbangkan berbagai masukan berikut dalam


hubungannya dengan pengembangan profesi lanjutan.

Auditor internal bertanggung jawab untuk terus meningkatkan pendidikannya dalam


rangka untuk menjaga dan mempertahankan profesinya.
Auditor internal harus selalu memperoleh informasi terkini mengenai peningkatan
dan pengembangan terbaru berkaitan dengan standar , prosedur , teknik audit
internal.
Audit internal didorong untuk mendemostrasikan kemahiran dan kecakapannya
melalui pendidikan dan pelatihan sertifikasi profesi yang ikutinya.

Standar 1300 quality assurance &improvement program

Kepala unit audit internal harus mengembangkan dan memelihara Quality assurance
&improvement program (QAIP) yang emncakup berbagai aspek kegiatan unit audit internal
dan secara terus menerus memantau efektivitasnya. Setiap bagian darinprogram harus
didesain untuk membantu aktivitas operasioanl organisasi dan menyajikan assurance bahwa
audit internal telah sesuai dengan standar audit dan kode etik profesi.

1311 internal
assessment

1310 quality 1311 external


assements assessment
Saran penerapan 1300- quality assurance improvement program (QAIP) program
quality assurence tetapi lebih merupakan praktik quality assessment yang disarankan.

Overview mengenai program quality assurance kepala unit audit internal


bertanggung jawab untuk menetapkan kegiatan unit audit internal dimana ruang
lingkup pekerjaannya meliputi seluruh aktivitas yang termuat didalam ISPPIA.
Implementasi program quality assurance
Sifat dan ruang lingkup program quality assurance
Elemen utama program assurance
Setiap auditor internal harus mempertimbangkan saran saran berikut ketika
mengembangkan program quality assessment.
Bab VIII

Kode Etik Internal Auditor

Pendahuluan

Kode etik sangat berbeda dengan standar internal auditor. Kode etik merupakan aturan
perilaku yang harus diterapkan oleh , dan melekat pada diri/lembaga ,internal,auditor. Kode etik di
mengerti dan sejalan dengan standar profesi audit internal, kode etik mengharuskan pelaksaananya
audit harus dilakukan sesuai dengan ISPPIA.

Struktur kode etik

Terdiri dari 4 bagian yakni , pendahuluan ,pnerapan dan enforcement , prinsip- prinsip, dan
aturan perilaku. Bagian pendahuluan menjelaskan tujuan kode etik , ini tujuan dari kode etik , adalah
mendorong budaya yang etis dalam profesi internal auditing. Dengan mengacu definisi internal
auditing, IIA mengembangkan kode etik dengan menambahkan 2 kompenen audit :

Prinsip prinsip yang relevan dengan suasana praktik dan profesi internal auditing, serta
Aturan perilaku yang menjelaskan norma perilaku yang diharapkan dari seseorang internal
auditor.
A. Penerapan prinsip

Empat prinsip yang relevan dengan profesi dan suasana praktik internal auditing intergitas.
Objektivitas ,kerahasiaan,& kompetensi sbb :

Intergritas : intergritas internal audit or mendasari kepercayaan para penggunaan terhahap


pertimbangan.
Objektivitas : internal auditor menunjukkan objektivitas yang tinggi.
Kerahasiaan : internal ausitor menghargai nilai dan kepemilikan dari informasi yang di
terimannya
Kompetensi internal auditor menerapkan pengetahuan keterampilan dab pengalaman yang
diperlukan dalam melakukan jasa internal auditing.

B. Intergritas

Internal auditor :

Harus melaksanakan pekerjaannya dengan kejujuran kesungguhan dan tanggung jawab.


Harus mentaati hokum dan membuat pengungkapan sesuai hukum dan profesinya.
Tidak boleh secara sadar terlibat dalam kegiatan yang illegal atau terlibat dalam tindakan
yang dapat mendiskreditkan profesi internal audit atau mendiskreditkan organisasinya.
Harus menghormati dan menyumbang kepada , tujuan organisasiny yang sah dan etis.

C. Objektivitas

Internal auditor :

Tidak boleh berpartipasi dalam kegiatan atau hubungannya apapupun yang dapat , atau
patutu diduga dapat mengurangi kemampuannya untuk melakukan assessment secara
objektif.
Tidak boleh menerima bentuk apapun yang dapat , atau patut diduga dapat , mempengaruhi
pertimbangan profesionalnya.
Harus mengungkapkan semua fakta fakta penting yang diketahuinya, yaitu fakta fakta
yang jika tidak diungkapkan dapat mendistorsi laporan dan kegiatan yang direview.

D. Kerahasiaan

Internal auditor :

Harus bersikap hati hati dalam menggunakan dan menjaga informasi yang
diperoleh dalam pelaksanaan tugasnya.
Tidak boleh menggunakan informasi untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Atau
untuk hal- hal yang merugikan tujuan organisasi yang sah dan etis.
E. Kompetensi

Internal auditor :

Hanya melakukan jasa yang dapat diselesaikan dengan menggunakan pengetahuan ,


keahlian, dan pengalaman yang dimilikinya.
Harus senatiasa meningkatkan keahlian dan efektivitas serta kuliatas dari ajsa
diberikan.

You might also like