Professional Documents
Culture Documents
Nim : 2014310287
Kelas :F
Kelompok : 2
Standar
Bab II
Tujuan , kewenangan dan tanggungjawab fungsi audit internal harus dinyatakan secara
formal charter audit internal , konsisten dengan standar profesi audit internal dan mendapat
persetujuan dari pimpinan dan dewan pengawas organisasi.
Fungsi dari audit internal adalah harus independen dan auditor internal harus objektif dalam
melaksanakan pekerjaannya.
o 12010 Keahlian
o 1220 kecermatan profesional
o 1300 program jaminan dan peningkatan kualitas fungsi aidit internal
o 1310 penilaian terhadap program jaminan dan peningkatan risiko
Standar kinerja
Overview
Bahwa ltujuan. Wewenang , dan tanggungjawab internal audit harus dibuat formal yakni
dinyatakan dan didokumentasikan, biasanya dalam bentuk suatu charter.
Bahwa pertanyaan tujuan wewenang dan tanggungjawab tersebut harus mendapatkan
persetujuan atau pengesahan dari lembaga tertinggi dalam organisasi (pimpinanam dan
dewan pengawas).
Bahwa tujuan, wewenang , dan tanggungjawab yang dirumuskan harus konsisten dengan
standar profesi internal audit.
Audit charter adalah term of reference bagi satuan internal audit . audit charter
digunakan secara positif sebagai sarana memasarkan jasa jasa audit.
Manfaat audit charter ,Audit charter dapat digunakan untuk memperoleh berbagai
manfaat yakni:
Charter adalah dokumen yang secara formal mengkaui suatu pembentukan fungsi
internal audit. Dokumen ini juga menyatakan tujuan dan misi yang dicapai oleh internal
audit.
Internal auditor dapat emnggunakan standar (IIA) sebagai dasar pengukuran apakah
pelaksanaan pekerjaanya telah memadai atau tidak. Charter dapat dibandingkan dengan
standar IIA untuk memastikan apakah telah dibuat secara baik.
Banyak auditee yang tidak memiliki bayangan sama sekali seringkali yang dilakukan oleh
internal auditor. Pihak pihak yang terkait dengan auditor dapat diberi audit Charter sebagai
dasar untuk menerangkan wewenang , ruanglingkup,kewajiban, dan sifat pekerjaannya yang
dilakukan oleh satuan internal audit.
Audit secara partisipatif , atau kooperatif, terbukti lebih efektif dibandingkan dengan
audit secara mendadak tanpa pemberitahuan lebih dahulu.
Bab IV
MEMELIHARA INDEPENDENSI
Melaksanakan tugas secara bebas dan objektuif fungsi audit internal harus independen , dan
auditor internal harus objektif dalam melaksanakan pekerjaannya.
Independensi organisasi
Dalam rangka mencapai independensi secara organisasional, fungsi audit internal harus
ditempatkan pada posisi yang memungkinkan fungsi ini memenuhi tanggungjawabnyaUntuk
memelihara indenpendenis secara organisasi adalah :
Auditor harus mendapatkan dukungan penuh dari manajer senior,pimpinan dan dewan
pengawas organisasi, sehingga mereka dapat berkerja dalam lingkungan bertanggung jawab
sehingga seseorang individu dapat mempunyai kewenangan meningkatkan indenpendesi audit
internal.
Jalur pelaporan
Pimpinan fungsi audit internal perlu memenuhi dua kewajiban pelaporan yaitu pelaporan
fungsional dan pelopran administrastif.
Pelaporan administrastif adalah pelaporan kepada manajemen strukutral yang secara
administrative menfasilitasi fungsi audit internal menjalankan aktivitas sehari hari.
Masalah pelaporan akan sangat berpengaruh terhadap independensi serta efektivitas
operasi fungsi auitor internal.
Konsorsium menyadari bahwa komplektivitas business dari lingkungan audit internal yang
sangat beragam, tentunya tidak akan ada satu model pelaporan yang ideal.
Pimpinan fungsi internal harus mempertimbangkan pula bahwa kontrol dan monitoring
bukan semata mata milik audit internal , tetapi Terdapat juga pada unit unit lain seperti
: risk management , divisi kepatuhan (compliance ),security,legal, dan eksternal auditor
dapat difasilitsiagar sasaran kontrol dapat dicapai dengan efektif.
Memelihara objektivitas
Objektivitas individu :
Objektivitas adalah suatu sikap mental independen yang harus dijaga oleh auditor internal
dalam melaksanakan suatu penugasan. Suatu standar mengatakan auditor internal tidak
memihak kepada siapapun bahkan teman,saudara,dll timbulnya pertentangan kepentingan
(confilict of interest ).
Kendala terhadap prinsip independesi dan objektivitasApablia dalam penugasan
,pelaksanaan,auditor internal tidak dapat memenuhi suatu prinsip independensi dan objektivitas
, baik secara faakta maupun kesan auditor haru mengungkapkannya kepada pihak yang
berwewenang.
Bab V
Memelihara kompetensi
1. Memiliki keahlian dalam menerapkan standar profesi,prosedur , dan teknik audit yang
diperlukan dalam melaksanakan tugas.
2. Memahami prinsip dan teknik akuntansi yang diperlukan untuk memperlancar pekerjaan
auditor internal yang secara luas berkaitan dengan catatan dan laporan keuangan
3. Memahami prinsip manajemen yang diperlukan untuk mengenali materitalitas dan
signifikasi deviasi dari praktek bisnis yang baik,
4. Mengapresiasi bidang ilmu fundamental seperti akuntansi, ekonomi ,hukum dagang ,
perpajakan, keuangan ,metode kuantitatif dan teknologi informasi.
Personil yang dilibatkan dalam setiap penugasan harus memeuhi kriteria dan kualifikasi
setiap disiplin yang di perlukan guna dapat dipenuhi sendiri dari staf unit audit internal atau
memperkerjakan jasa khusus dari luar perusahaan.
Tenaga dari luar dapat dimanfaatkan untuk melaksanakan aktivitas hyang berkaitan dengan
,antara lain :
Penilaian aktiva seperti tanah ,bangunan ,karya seni , investasi , dan lainnya
Pengkuran tingkat selesainya sebuah pekerjaan dan estimasi usaha untuk
menyelesaikan kontrak pembangunan yang sedang dikerjakan
Investigasi fraud dan sekuriti
Penelahaan persyaratan legal, teknik dan regulasi
Merger dan akuntansi
Penilaian serupa akan dilakukan terhdap penyedia jasa yaitu dewan pengawas/ manajemen akan
menggunakan hasil kerja mereka penilaian meliputi :
Bab VI
Kecermatan profesi
(DUE PROFFESIONAL CARE )
Dalam setiap standar atribut no 1220 dari the international standars for the professional
pratice of internal auditing (ISPPIA) bahwa seseorang audit menerapkan kehati- hatian dan
kecermatan dari seorang auditor. Setiap auditor internal harus menjalankan kecamatan
profesinya dengan mempertimbangkan:
dalam mempertimbangkan sikap kehati- hatian seorang auditor harus menerapkan untuk
penugasan assurance maupun consulting. Berikut ini adalah faktor faktor yang disyaratkan
dalam standar auditor dalam memeprtimbangkan prinsip- prinsip kecermatan profesi dalam
assurance service dan consulting service :
Kepala unit audit internal harus mengembangkan dan memelihara Quality assurance
&improvement program (QAIP) yang emncakup berbagai aspek kegiatan unit audit internal
dan secara terus menerus memantau efektivitasnya. Setiap bagian darinprogram harus
didesain untuk membantu aktivitas operasioanl organisasi dan menyajikan assurance bahwa
audit internal telah sesuai dengan standar audit dan kode etik profesi.
1311 internal
assessment
Pendahuluan
Kode etik sangat berbeda dengan standar internal auditor. Kode etik merupakan aturan
perilaku yang harus diterapkan oleh , dan melekat pada diri/lembaga ,internal,auditor. Kode etik di
mengerti dan sejalan dengan standar profesi audit internal, kode etik mengharuskan pelaksaananya
audit harus dilakukan sesuai dengan ISPPIA.
Terdiri dari 4 bagian yakni , pendahuluan ,pnerapan dan enforcement , prinsip- prinsip, dan
aturan perilaku. Bagian pendahuluan menjelaskan tujuan kode etik , ini tujuan dari kode etik , adalah
mendorong budaya yang etis dalam profesi internal auditing. Dengan mengacu definisi internal
auditing, IIA mengembangkan kode etik dengan menambahkan 2 kompenen audit :
Prinsip prinsip yang relevan dengan suasana praktik dan profesi internal auditing, serta
Aturan perilaku yang menjelaskan norma perilaku yang diharapkan dari seseorang internal
auditor.
A. Penerapan prinsip
Empat prinsip yang relevan dengan profesi dan suasana praktik internal auditing intergitas.
Objektivitas ,kerahasiaan,& kompetensi sbb :
B. Intergritas
Internal auditor :
C. Objektivitas
Internal auditor :
Tidak boleh berpartipasi dalam kegiatan atau hubungannya apapupun yang dapat , atau
patutu diduga dapat mengurangi kemampuannya untuk melakukan assessment secara
objektif.
Tidak boleh menerima bentuk apapun yang dapat , atau patut diduga dapat , mempengaruhi
pertimbangan profesionalnya.
Harus mengungkapkan semua fakta fakta penting yang diketahuinya, yaitu fakta fakta
yang jika tidak diungkapkan dapat mendistorsi laporan dan kegiatan yang direview.
D. Kerahasiaan
Internal auditor :
Harus bersikap hati hati dalam menggunakan dan menjaga informasi yang
diperoleh dalam pelaksanaan tugasnya.
Tidak boleh menggunakan informasi untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Atau
untuk hal- hal yang merugikan tujuan organisasi yang sah dan etis.
E. Kompetensi
Internal auditor :