You are on page 1of 16

"), auto;}

Ners Yesi Blog


WELCOME to My BLOG.... " Yesi Kartika Sari AMd.Kep "

Beranda
facebook
twitter
Keroppi

"Tidak ada satupun di dunia ini, yang bisa di dapat dengan mudah. Kerja keras dan
doa adalah cara untuk mempermudahnya."

Sabtu, 06 April 2013


Tren dan Isu Keperawatan Jiwa, Keluarga dan Komunitas

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kecepatan informasi dan mobilitas manusia di era modernisasi saat ini begitu
tinggi sehingga terjadi hubungan social dan budaya. Hubungan social antar manusia
dirasakan menurun akhir akhir ini, bahkan kadang- kadang hanya sebatas imitasi saja.
Padahal bangsa Indonesia yang mempunyai / menjunjung tinggi adat ketimuran sangat
memperhatikan hubungan social ini. Dengan demikian kita patut waspada dari
kehilangan identitas diri tersebut. Perubahan yang terjadi tadi dapat membuat rasa
bingung karena muncul rasa tidak pasti antara moral, norma,nilai nilai dan etika
bahkan juga hokum. Menurut Dadang Hawari ( 1996 ) hal hal tersebut dapat
menyebabkan perubahan psikososial, antara lain : pola hidup social religious menjadi
materialistis dan sekuler. Nilai agama dan tradisional diera modern menjadi serba boleh
dan seterusnya.
Perubahan perubahan yang dirasakan dapat mempengaruhi tidak hanya fisik
tapi juga mental, seperti yang menjadi standar WHO ( 1984 ) yang dikatakan sehat
tidak hanya fisik tetapi juga mental,social dan spiritual. Standar sehat yang disampaikan
oleh WHO tersebut dapat menjadi peluang besar bagi perawat untuk berbuat banyak,
karena perawat mempunyai kesempatan kontak dengan klien selama 24 jam sehari.
Olehnya itu dalam tulisan ini kami bermaksud mebahas tentang dimensi spiritual,
dimensi spiritual dalam kesehatan, konsep dalam memberikan asuhan keperawatan
spiritual dan proses keperawatan dalam dimensi spiritual.
Keperawatan sebagai profesi dituntut untuk mengembangkan keilmuannya
sebagai wujud kepeduliannya dalam meningkatkan kesejahteraan umat manusia baik
dalam tingkatan preklinik maupun klinik. Untuk dapat mengembangkan keilmuannya
maka keperawatan dituntut untuk peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di
lingkungannya setiap saat.
Keperawatan medikal bedah sebagai cabang ilmu keperawatan juga tidak terlepas dari
adanya berbagai perubahan tersebut, seperti teknologi alat kesehatan, variasi jenis
penyakit dan teknik intervensi keperawatan. Adanya berbagai perubahan yang terjadi
akan menimbulkan berbagai trend dan isu yang menuntut peningkatan pelayanan
asuhan keperawatan.

B. Tujuan
1. Mengetahui ruang lingkup keperawatan jiwa, keluarga dan komunitas
2. Mengetahui implikasi trend dan isu keperawatan jiwa, keluarga dan komunitas.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Keperawatan Jiwa
1. Definisi
Keperawatan jiwa adalah pelayanan keperawatan profesional didasarkan pada
ilmu perilaku, ilmu keperawatan jiwa pada manusia sepanjang siklus kehidupan dengan
respons psiko-sosial yang maladaptif yang disebabkan oleh gangguan bio-psiko-sosial,
dengan menggunakan diri sendiri dan terapi keperawatan jiwa ( komunikasi terapeutik
dan terapi modalitas keperawatan kesehatan jiwa ) melalui pendekatan proses
keperawatan untuk meningkatkan, mencegah, mempertahankan dan memulihkan
masalah kesehatan jiwa klien (individu, keluarga, kelompok komunitas).
Prinsip keperawatan jiwa terdiri dari empat komponen yaitu manusia,
lingkungan, kesehatan dan keperawatan.

2. Ruang Lingkup Keperawatan Jiwa


Perawat jiwa memberikan perawatan sepanjang rentang asuhan. Perawatan ini
meliputi intervensi yang berhubungan dengan pencegahan primer, sukunder, dan
tersier.
a. Pencegahan primer
pencegahan primer adalah intervensi biologi, social, atau psikologis yang
bertujuan meningkatkan kesehatan dan kesejahtraan atau menurunkan insiden
penyakit dimasyarakat dengan mengubah factor-faktor penyebab sebelum
membahayakan. Pengkajian kebutuhan akan tindakan keperawatan preventif
termasuk identifikasi :
1) Faktor resiko yang apabila ada pada diri seseorang membuatnya lebih
cendrung mengalami gangguan
2) Faktor pelindung yang meningkatkan respos individu terhadap stress
3) Populasi target individu yang rentan meengalami gangguan jiwa atau yang
mumgkin menunjukkan respon koping maladaptive terhadap stressor
spesifik atau factor resiko.
b. Pencegahan sukunder
Pencegahan sukunder termasuk menurunkan prevalensi gangguan. Aktiviras
pencegahan sukunder meliputi penemuan kasus dini, skrining, dan pengobatan
efektif yang cepat. Intervebsi krisis adalah suatu modalitas yang terapi
pencegahan sukunder yang penting.
c. Pencegahan Tersier
Aktivitas pencegahan tersier mencoba untuk mengurangi beratnya gangguan
dan disabilitas yang berkaitan.
d. Rehabilitasi
Adalah oroses yang memungkinkan individu untuk kembali ketingkat fungsi
setinggi mungkin. Rehabilitasi jiwa berkembang dari kebutuhan untuk
menciptakan kesempatan bagi individu yang didiagnosis mengalami gangguan
jiwa berat, agar dapat hidup, belajar dan bekerja dilingkungan masyarakat yang
mereka pilih. Rehabilitasi mengajukan bahwa penderita gangguan jiwa harus
dianggap sama seperti individu yang mengalami disabilatasi. Sama seperti
disabilitasi yang mengalami gangguan fisik, individu yang mengalami
disabilitas jiwa membutuhkan pelayanan dalam rentang yang luas, sering kali
dalam waktu yang lam. Rehabilitasi jiwa menggunakan pendekatan berpusat
pada individu, orang ke orang yang berbeda dengan model pelayanan medis
tradisioanal.

3. Isu dan Tren Keperawatan Jiwa


Menjadikan kesehatan jiwa sebagai prioritas global dengan cara meningkatkan
pelayanan kesehatan jiwa melalui advokasi dan aksi masyarakat. Perkembangan
teknologi digital membuat dunia terasa semakin sempit, informasi dari berbagai
belahan dunia mampu di akses dalam waktu yang sangat cepat, perkembangan
pengetahuan, perkembangan terapi menjadi sebuah media perubahan dalam proses
penatalaksanaan gangguan jiwa, berdasarkan isu diatas maka advokasi dan aksi
masyarakat menjadi salah satu langkah awal untuk menekan penderita gangguan
jiwa di indonesia pada khususnya dan dunia pada umumnya.
Dua tindakan nyata diatas menjadi tanggung jawab kita semua, tuntutan
material, tuntutan hedonisme dan kesenangan duniawi mampu membuat beberapa
orang mengalami goncangan dalam kehidupannya, ketika agama tidak lagi menjadi
pegangan, ketika nafsu duniawi menjadi tuhan maka akan banyak perilaku tidak
wajar yang muncul, tekanan ekonomi, tekanan sosial, tekanan psikologis dan
tekanan - tekanan yang lain mampu membuat ego defence mechanisme seseorang
menjadi terganggu. Seseorang pada intinya ingin dianggap penting, perilaku agar
dianggap atau terlihat penting ini yang terkadang merusak integritas pribadinya
sendiri.
Trend atau issue dalam keperawatan jiwa adalah masalah-masalah yang
sedang hangat dibicarakan dan dianggap penting. Masalah-masalah tersebut dapat
dianggap ancaman atau tantangan yang akan berdampak besar pada keperawatan
jiwa baik dalam tatanan regional maupun global. Ada beberapa tren penting yang
menjadi perhatian dalam keperawatan jiwa di antaranya adalah sebagai berikut :
a. Kesehatan jiwa dimulai masa konsepsi
b. Trend peningkatan masalah kesehatan jiwa
c. Kecenderungan dalam penyebab gangguan jiwa
d. Kecenderungan situasi di era global
e. Globalisasi dan perubahan orientasi sehat
f. Kecenderungan penyakit jiwa
g. Meningkatnya post traumatik sindrom
h. Meningkatnya masalah psikososial
i. Trend bunuh diri pada anak
j. Masalah AIDS dan NAPZA
k. Pattern of parenting
l. Perspektif life span history
m. Kekerasan
n. Masalah ekonomi dan kemiskinan

B. Keperawatan Keluarga
1. Definisi
Keluarga merupakan sistem yang terbuka sehingga dapat dipengaruhi oleh
supra sistemnya yaitu lingkungannya yaitu masyarakat dan sebaliknya sebagai
subsitem dari lingkungan (masyarakat) keluarga dapat mempengaruhi masyarakat
(supra sistem). Oleh karena itu betapa pentingnya peran dan fungsi keluarga dalam
membentuk manusia sebagai anggota masyarakat yang sehat biopsikososial
spiritual. Jadi sangatlah tepat jika keluarga sebagai titik sentral pelayanan
keperawatan . Diyakini bahwa keluarga yang sehat akan mempunyai anggota yang
sehat dan mewujudkan masyarakat yang sehat.
Perawatan kesehatan keluarga adalah pelayanan kesehatan yang ditujukan
pada keluarga sebagai unit pelayanan untuk mewujudkan keluarga yang sehat.
Fungsi perawat membantu keluarga untuk menyelesaikan masalah kesehatan
dengan cara meningkatkan kesanggupan keluarga melakukan fungsi dan tugas
perawatan kesehatan keluarga.
Kerawatan keluarga adalah serangkaian kegiatan yang diberi via praktek
keperawatan kepada keluarga untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan
keluarga tersebut dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.

2. Ruang Lingkup dan Sasaran Keperawatan Keluarga


a. Ruang Lingkup Keperawatan Keluarga
1) Promosi kesehatan
2) Pencegahan penyakit pencegahan spesifik keluarga bebas dari
cedera, immunisasi, pencegahanmerokok, program kebugaran fisik,
screening dan follow up care berbagai kasus ( hipertensi, pencegahan
komplikasi klien dm, dan osteoparosis dll
3) Intervensi keperawatan untuk proses penyembuhan ( terapi keperawatan)
intervensi keperawatan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia pada
anggota keluarga melalui terpi modalitas dan terapi kompelementer
4) Pemulihan kesehatan rehabilitai fisik, mental dam sosial
meningkatkan kemampuan keluarga dan anggota keluarga unutk berfungsi
secara optimal

b. Sasaran Keperawatan Keluarga


1) Keluarga sehat keluarga yang memerlukan perhatian khusus terkait
dengan siklus perkembangan manusia dan tahap perkembangan keluarga
fokus intervensi promosi kesehatan dan pencegahan penyakit
2) Keluarga resiko tinggi dan rawan kesehatan keluarga yang mempunyai
kebutuhan yang terkait dengan siklus perkembangan anggota keluarga,
keluarga dengan resiko penurunan status kesehatan ( bayi bbrl, balita
dengan ancaman ggn gizi, balita belum immunisasi, bumil anemia, bumil
multipara, lansia, remaja dengan penyalah gunaan obat dll.
3) Keluarga yang memerlukan pelayanan tindak lanjut pasca hospitalisasi,
penyakit kronik, penyakit degeneratif, pasca tindakan pembedahan, dan
penyakit terminal

3. Tren dan Isu Keperawatan Keluarga


a) Dunia tanpa batas (global vilage) mempengaruhi sikap dan pola perilaku
keluarga
b) Kemajuan dan pertukaran iptek
c) Kemajuan teknologi transportasi migrasi
d) Kesiapan untuk bersaing secara berkualitas
e) Kompetensi global tenaga kesehatan/ keperawatan

Pelayanan :
a) SDM belum dapat menjawab tantangan global belum ada perawat keluarga
b) Penghargaan / reward rendah
c) Biaya pelayanan kesehatan rawat inap mahal
d) Pengetahuan dan keterampilan perawat masih rendah
e) Rendahnya minat perawat untuk bekerja dengan keluarga akibat system yang
belum berkembang
f) Pelayanan keperawatan keluarga belum berkembang (DEPKES sudah
mneyusun pedoman pelayanan keperawatan keluarga dan model keperwatan
keluarga di rumah & perlu disosialisasikan)
g) Keperawatan keluarga/ komunitas dianggap tidak menantang
h) Geografis luas namun tidak ditunjang dengan fasilitas
i) Kerjasama lintas program dan lintas sector belum memadai
j) Model pelayanan belum mendukung peranan aktif semua profesi

Pendidikan :
a) Lahan praktik terbatas; pendirian pendidikan keperawatan cenderung mudah
b) Penelitian terkait pengembangan dan uji model masih terbatas
c) Sarana dan prasarana pendidikan sangat terbatas
d) Rasio pengajar : mahasiswa belum seimbang
e) Keterlibatan berbagai profesi selama pendidikan kurang

Profesi :
a) Standar kompetensi belum disosialisasikan
b) Belum ada model pelayanan yang dapat menjadi acuan
c) Kompetensi berbagai jenjang pendidikan tidak berbatas
d) Mekanisme akreditasi belum berjalan dengan baik
e) Peranan profesi di masa depan dituntut lebih banyak
f) Perlu pengawalan dan pelaksanaan undang-undang praktik keperawatan
C. Keperawatan Komunitas
1. Definisi
Menurut WHO (1959), keperawatan komunitas adalah bidang perawatan
khusus yang merupakan gabungan ketrampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan
masyarakat dan bantuan sosial, sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat
secara keseluruhan guns meningkatkan kesehatan, penyempumaan kondisi sosial,
perbaikan lingkungan fisik, rehabilitasi, pence-gahan penyakit dan bahaya yang
lebih besar, ditujukan kepada individu, keluarga, yang mempunyai masalah dimana
hal itu mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan.
Keperawatan kesehatan komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional
yang ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan pads kelompok resiko tinggi,
dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan
penyakit dan peningkatan kesehatan dengan menjamin keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi pelayanan keperawatan (Spradley, 1985; Logan and
Dawkin, 1987).

2. Ruang Lingkup dan Sasaran Keperawatan Komunitas


a. Ruang Lingkup Keperawatan komunitas
Ruang lingkup keperawatan komunitas meliputi: upaya-upaya
peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), pemeliharaan
kesehatan dan pengobatan (kuratif), pemulihan kesehatan (rehabilitatif) dan
mengembalikan serta memfungsikan kembali baik individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat ke lingkungan sosial dan masyarakatnya
(resosialisasi). Dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas, kegiatan
yang ditekankan adalah upaya preventif dan promotif dengan tidak
mengabaikan upaya kuratif, rehabilitatif dan resosialitatif.

1) Upaya promotif
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat dengan jalan memberikan :
a) Penyuluhan kesehatan masyarakat
b) Peningkatan gizi
c) Pemeliharaan kesehatan perseorangan
d) Pemeliharaan kesehatan lingkungan
e) Olahraga secara teratur
f) Rekreasi
g) Pendidikan seks
2) Upaya preventif
Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit melalui
kegiatan :
a) Imunisasi massal terhadap bayi, balita serta ibu hamil
b) Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, puskesmas
maupun kunjungan rumah
c) Pemberian vitamin A dan yodium melalui posyandu, puskesmas
ataupun di rumah
d) Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui.
3) Upaya kuratif
Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-anggota
keluarga, kelompok dan masyarakat yang menderita penyakit atau masalah
kesehatan, melalui kegiatan :
a) Perawatan orang sakit di rumah (home nursing)
b) Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari puskesmas
dan rumah sakit
c) Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin
dan nifas
d) Perawatan payudara
e) Perawatan tali pusat bayi baru lahir
4) Upaya rahabilitatif
Upaya rehabilitatif merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita-
penderita yang dirawat di rumah, maupun terhadap kelompok-kelompok
tertentu yang menderita penyakit yang sama, misalnya kusta, TBC, cacat
fisik dan lainnya., dilakukan melalui kegiatan :
a) Latihan fisik, baik yang mengalami gangguan fisik seperti penderita
kusta, patah tulang maupun kelainan bawaan
b) Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit
tertentu, misalnya TBC, latihan nafas dan batuk, penderita stroke:
fisioterapi manual yang mungkin dilakukan oleh perawat
5) Upaya resosialitatif
Upaya resosialitatif adalah upaya mengembalikan individu, keluarga dan
kelompok khusus ke dalam pergaulan masyarakat, diantaranya adalah
kelompok-kelompok yang diasingkan oleh masyarakat karena menderita
suatu penyakit, misalnya kusta, AIDS, atau kelompok-kelompok
masyarakat khusus seperti Wanita Tuna Susila (WTS), tuna wisma dan
lain-lain. Di samping itu, upaya resosialisasi meyakinkan masyarakat
untuk dapat menerima kembali kelompok yang mempunyai masalah
kesehatan tersebut dan menjelaskan secara benar masalah kesehatan yang
mereka derita. Hal ini tentunya membutuhkan penjelasan dengan
pengertian atau batasan-batasan yang jelas dan dapat dimengerti

b. Sasaran Keperawatan Komunitas


Sasaran perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat, baik yang sehat maupun yang sakit yang
mempunyai masalah kesehatan/perawatan.
1) Individu
Individu adalah bagian dari anggota keluarga. Apabila individu tersebut
mempunyai masalah kesehatan/keperawatan karena ketidakmampuan
merawat diris endiri oleh suatu hal dan sebab, maka akan dapat
mempengaruhi anggota keluarga lainnya baik secara fisik, mental maupun
sosial.
2) Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala
keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam
suatu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau
adopsi, satu dengan lainnya saling tergantung dan berinteraksi.
3) Kelompok Khusus
Kelompok khusus adala kumpulan individu yang mempunyai kesamaan
jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang
sangat rawan terhadap masalah kesehatan. Termasuk diantaranya adalah :
a) Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat
perkembangan dan petumbuhannya
b) Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan
dan bimbingan serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah :
Penderita penyakit menular
c) Penderita dengan penyakit tak menular
d) Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit
e) Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi
4) Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dan bekerjasama
cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap
diri mereka sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas yang telah
ditetapkan dengan jelas.

3. Tren dan Isu Keperawatan Komunitas


Tren dan isu praktik keperawatan meliputi berbagai praktik di berbagai tempat
praktik dimana perawat memiliki kemandirian yang lebih besar. Perawat secara
terus menerus meningkatkan otonomi dan penghargaan sebagai anggota tim asuhan
keperawatan. Peran perawat meningkat dengan meluasnya focus asuhan
keperawatan. Tren dalam keperawatan sebagai profesi meliputi perkembangan
aspek-aspek dari keperawatan yang mengkarakteristikan keperawatan sebagai
profesi meliputi: pendidikan, teori, pelayanan, otonomi, dan kode etik. Aktivitas
dari organisasi keperawatan professional menggambarkan trend an praktik
keperawatan.
Tren dan isu yang sedang dibicarakan adalah :
a. Pengaruh politik terhadap keperawatan professional
Keterlibatan perawat dalam politik sangat terbatas. Walaupun secara
individu ada beberapa nama seperti F.Nightingale, Lilian Wald, Margaret
Sunger, dan Lavinia Dock telah mempengaruhi dalam pembuatan di berbagai
bidang nampaknya perawat kurang di hargai sebagai kelompok. Gerakan
wanita telah memberikan inspirasi pada perwat mengenai masalah
keperawatan komunitas.
b. Pengaruh perawat dalam aturan dan praktik keperawatan
Pospek keperawatan komunitas dimasa yang akan dating cenderung
semakin berkembang dan dibutuhkan dalam system pelayanan kesehatan
pemerintah. Peran perawat kesehatan masyarakat sangat dibutuhkan dalam
mengatasi sebagai masalah kesehatan yang terjadi di masa yang akan datang
karena mengikuti perubahan secara keseluruhan. Dampak perubahan tersebut
dapat berpengaruh pada peran yang dilkaukan perawat. Intervensi keperawatan
kesehatan masarakat diberbagai tingkat pelayanan akan semakin besar
dikarnakan adanya kelalaian, ketidaktahuan, ketidakmauan, dan
ketidakmampuan individu,keluarga, kelompok, dan masyarakat.

c. Puskesmas Idaman
Puskesmas Idaman adalah Puskesmas dengan pelayanan kesehatan
bermutu yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan serta memberi
pelayanan yang sesuai dengan standart operating procedure (SOP) pelayanan
kesehatan. Puskesmas Idaman sebagai pelayanan masyarakat, akan berusaha
untuk selalu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang sesuai dengan
harapan pelanggan, oleh karena itu Puskesmas Idaman juga merubah
paradigma dari Puskesmas yang mengatur Masyarakat menjadi Puskesmas
yang memenuhi harapan Masyarakat.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tren paraktik keperawatan meliputi berbagai praktik di berbagai tempat praktik
dimana perawat memiliki kemandirian yang lebih besar. Perawat secara terus menerus
meningkatkan otonomi dan penghargaan sebagai anggota tim asuhan keperawatan.
Peran perawat meningkat dengan meluasnya focus asuhan keperawatan. Tren dalam
keperawatan sebagai profesi meliputi perkembangan aspek-aspek dari keperawatan
yang mengkarakteristikan keperawatan sebagai profesi meliputi: pendidikan, teori,
pelayanan, otonomi, dan kode etik.

DAFTAR PUSTAKA

Keliat, Budi Anna dll. (1998). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa.. EGC: Jakarta.
Schultz dan Videback. (1998). Manual Psychiatric Nursing Care Plan. 5th edition.
Lippincott- Raven Publisher: philadelphia..
Stuart dan Sundeen. (1995). Buku Saku Keperawatan Jwa. Edisi 3. EGC: Jakarta
American Nurses Association, Council of Community Health Nurses, 1986. Standards of
Community Health Nursing Practice. Kansas city: ANA.
American Nurses Association.1986. Standards of Community Health Nursing Practice.
Washington DC: Author
Departemen RI.1993. Perawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Depkes RI
Departemen RI.1998. Proyek Peningkatan Pelayanan Puskesmas, Modul A-E,
pengembangan Program Jaminan Mutu Pelayanan Kesehatan Dasar.

Diposting oleh yesi kartika di 16.53


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
Label: Kumpulan Tugas
Reaksi:
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

AbOut Me

yesi kartika
Lihat profil lengkapku

My Profesi

ners

My InsPiraTion..
Sweet Frog

Yesi Kartika MyNiceProfile.com

Yesi's Time

My CaLenDeR

Get a Glitter Calendar Click Here

music

free music at divine-music.info


Arsip saya
Catatan (1)
Hati (1)
Jurnal (6)
Kumpulan Askep (5)
Kumpulan Tugas (7)

ArSip BLog Eank Ada


2014 (1)

2013 (18)
o April (18)
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT
KECE...
HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR RESIKO KOMPLIKASI
DENGAN AN...
PERBEDAAN RASA NYERI SEBELUM DAN SESUDAH
RELAKSASI...
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN KARAKTERISTIK
LANSI...
PENGALAMAN PASIEN SINDROM GUILLAIN-BARRE (SGB)
PAD...
PERBEDAAN PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN
METODE SIM...
Diabetes Melitus dan WOC
Perawatan Keluarga dengan KB
Askep Post Partum Blues
Askep Melanoma Maligna
Askep ISPA
Askep Endokarditis
Konsep Belajar Sepanjang Hayat serta Antropologi d...
Teori Konsep Keperawatan Menurut Calista Roy
Perspektif dan Falsafah Keperawatan Jiwa, Keluarga...
Tren dan Isu Keperawatan Jiwa, Keluarga dan Komuni...
Sejarah Proses Keperawatan Dalam dan Luar Negeri
Konsep Berfikir Kritis dalam Keperawatan

cursor
burb...
Butterfly
iiyhaa...
yuhuu....
Ns. Yesi Kartika Sari. Diberdayakan oleh Blogger.

You might also like