You are on page 1of 53

NAMA : ELSA RAHMAYUNI

NIM/TM : 15033104 / 2015

PRODI : PENDIDIKAN FISIKA C

KESIMPULAN

A. Perangkat Penilaian
1. KTSP
Penilaian berbasis kelas dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa
perangkat yaitu:

a. Penilaian unjuk kerja


b. Penilaian sikap
c. Penilaian tertulis
d. Penilaian proyek
e. Penilaian produk
f. Penilaian portofolio
g. Penilaian diri

2. Kurikulum 2013
Penilaian otentik dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa perangkat
penilaian kompetensi yaitu:

a. Penilaian kompetensi sikap merupakan Penilaian yang dilakukan melalui


observasi, penilaian diri, penilaian antar teman, dan jurnal.
b. Penilaian kompetensi pengetahuan merupakan penilaian yang dilakukan
melalui tes tulis, observasi, dan penugasan.
c. Penilaian kompetensi keterampilan merupakan penilaian yang dilakukan
melalui penilaian kinerja, penilaian produk, penilaian proyek dan penilaian
portofolio.

B. Pelaksanaan Penilaian
1. KTSP

a. Penilaian unjuk kerja dapat dilakukan dengan menggunakan daftar cek (baik-
tidak baik) atau menggunakan skala penilaian(rating scale).
b. Pada penilaian sikap kolom kejadian diisi dengan kejadian positif maupun
negatif, atau dalam observasi perilaku dapat juga digunakan daftar cek yang
memuat perilaku-perilaku tertentu yang diharapkan muncul dari peserta didik
pada umumnya atau dalam keadaan tertentu.
c. Penskoran pada penilaian tertulis dapat diberikan tergantung dari ketepatan dan
kelengkapan jawaban yang diberikan. Semakin lengkap dan tepat jawaban,
semakin tinggi perolehan skor.
d. Pada penilaian proyek aspek yang dinilai disesuaikan dengan proyek dan
kondisi siswa/sekolah. Skor diberikan kepada peserta didik tergantung dari
ketepatan dan kelengkapan jawaban yang diberikan. Semakin lengkap dan tepat
jawaban, semakin tinggi perolehan skor.
e. Pada penilaian produk aspek yang dinilai disesuaikan dengan jenis produk yang
dibuat. Skor diberikan tergantung dari ketepatan dan kelengkapan jawaban yang
diberikan. Semakin lengkap dan tepat jawaban, semakin tinggi perolehan skor.
f. Pada penilaian portofolio, skor untuk setiap kriteria menggunakan skala
penilaian 0 - 10 atau 0 - 100. Semakin baik hasil yang terlihat dari tulisan
peserta didik, semakin tinggi skor yang diberikan. Kolom keterangan diisi
dengan catatan guru tentang kelemahan dan kekuatan tulisan yang dinilai.
g. Penilaian diri dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas dan objektif.

2. Kurikulum 2013

a. Pada penilaian kompetensi sikap,dilakukan penilaian dengan mengambil nilai


modus(nilai yang paling sering muncul)
b. Pada penilaian pengetahuan,dilakukan penilaian dengan mengambil nilai rata-
rata.
c. Pada penilaian kompetensi keterampilan,dilakukan penilaian dengan
mengambil nilai tertinggi.

C. Hasil Penilaian
1. KTSP
a. Penilaian Unjuk Kerja

1) Nilai yang dicapai oleh peserta didik dalam suatu kegiatan unjuk kerja adalah
skor pencapaian dibagi skor maksimum dikali 10 (untuk skala 0 -10) atau
dikali 100 (untuk skala 0 -100). Misalnya, dalam suatu penilaian unjuk kerja
pidato, ada 8 aspek yang dinilai, antara lain: berdiri tegak, menatap kepada
hadirin, penyampaian gagasan jelas, sistematis, dan sebagainya. Apabila
seseorang mendapat skor 6, skor maksimumnya 8, maka nilai yang akan
diperoleh adalah = 6/8 x 10 = 0,75 x 10 = 7,5.
2) Nilai 7,5 yang dicapai peserta didik mempunyai arti bahwa peserta didik telah
mencapai 75% dari kompetensi ideal yang diharapkan untuk unjuk kerja
tersebut. Apabila ditetapkan batas ketuntasan penguasaan kompetensi minimal
70%, maka untuk kompetensi tersebut dapat dikatakan bahwa peserta didik
telah mencapai ketuntasan belajar. Dengan demikian, peserta didik tersebut
dapat melanjutkan ke kompetensi berikutnya.
b. Penilaian Sikap

1) Catatan Guru mata pelajaran menggambarkan sikap atau tingkat penguasaan


peserta didik berkaitan dengan pelajaran yang ditempuhnya dalam bentuk
kalimat naratif. Demikian juga catatan dalam kolom deskripsi perilaku,
menggambarkan perilaku peserta didik yang perlu mendapat
penghargaan/pujian atau peringatan.
c. Penilaian Tertulis

1) Skor penilaian yang diperoleh dengan menggunakan berbagai bentuk tes


tertulis perlu digabung menjadi satu kesatuan nilai penguasaan kompetensi
dasar dan standar kompetensi mata pelajaran. Dalam proses penggabungan
dan penyatuan nilai, data yang diperoleh dengan masing-masing bentuk soal
tersebut juga perlu diberi bobot, dengan mempertimbangkan tingkat
kesukaran dan kompleksitas jawaban. Nilai akhir semester ditulis dalam
rentang 0 sampai 10, dengan dua angka di belakang koma. Nilai akhir
semester yang diperoleh peserta didik merupakan deskripsi tentang tingkat
atau persentase penguasaan Kompetensi Dasar dalam semester tersebut.
Misalnya, nilai 6,50 dapat diinterpretasikan peserta didik telah menguasai 65%
unjuk kerja berkaitan dengan Kompetensi Dasar mata pelajaran dalam
semester tersebut.
d. Penilaian Proyek

1) Data penilaian proyek meliputi skor yang diperoleh dari tahap-tahap:


perencanaan/persiapan, pengumpulan data, pengolahan data, dan penyajian
data/laporan. Dalam menilai setiap tahap, guru dapat menggunakan skor yang
terentang dari 1 sampai 4. Skor 1 merupakan skor terendah dan skor 4 adalah
skor tertinggi untuk setiap tahap. Jadi total skor terendah untuk keseluruhan
tahap adalah 4 dan total skor tertinggi adalah 16.
e. Penilaian Produk

1) Data penilaian produk diperoleh dari tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap
pembuatan (produk), dan tahap penilaian (appraisal). Informasi tentang data
penilaian produk diperoleh dengan menggunakan cara holistik atau cara
analitik. Dengan cara holistik, guru menilai hasil produk peserta didik
berdasarkan kesan keseluruhan produk dengan menggunakan kriteria
keindahan dan kegunaan produk tersebut pada skala skor 0 10 atau 1 100.
f. Penilaian Portofolio

1. Komponen penilaian portofolio meliputi: (1) catatan guru, (2) hasil pekerjaan
peserta didik, dan (3) profil perkembangan peserta didik.
g. Penilaian Diri

1) Guru perlu mengambil sampel antara 10% s.d. 20% untuk ditelaah, dikoreksi,
dan dilakukan penilaian ulang. Apabila hasil koreksi ulang yang dilakukan
oleh guru menunjukkan bahwa peserta didik banyak melakukan kesalahan-
kesalahan dalam melakukan koreksi, guru dapat mengembalikan seluruh hasil
pekerjaan kepada peserta didik untuk dikoreksi kembali, dengan menunjukkan
catatan tentang kelemahan-kelemahan yang telah mereka lakukan dalam
koreksian pertama. Dua atau tiga kali guru melakukan langkah-langkah
koreksi dan telaahan seperti ini, para peserta didik menjadi terlatih dalam
melakukan penilaian diri secara baik, objektif, dan jujur.

2. Kurikulum 2013

a. Penilaian Kompetensi Sikap


untuk ranah sikap menggunakan skor modus 1,00 4,00 dengan predikat
Kurang (K), Cukup (C), Baik (B), dan Sangat Baik (SB)
b. Penilaiaian Kompetensi Pengetahuan
untuk ranah pengetahuan menggunakan skor rerata 1,00 4,00 dengan
predikat D A
c. Penilaian Kompetensi Keterampilan
untuk ranah keterampilan menggunakan skor optimum 1,00 4,00 dengan
predikat D A.

MATERI

PENILAIAN KTSP DAN KURIKULUM 2013 UNTUK

MATA PELAJARAN SMP DAN SMA

PENILAIAN BERBASIS KELAS DALAM KTSP

A. Perangkat Penilaian
Penilaian dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang berbasis
kompetensi menganut prinsip penilaian berkelanjutan dan komprehensif guna mendukung
upaya memandirikan siswa untuk belajar, bekerja sama, dan menilai diri sendiri. Karena
itu, penilaian dilaksanakan dalam rangka Penilaian Berbasis Kelas. Penilaian berbasis
kelas merupakan bagian integral dalam proses pembelajaran yang dilakukan sebagai
proses pengumpulan dan pemanfaatan informasi yang menyeluruh tentang hasil belajar
yang diperoleh siswa untuk menetapkan tingkat pencapaian dan penguasaan kompetensi
seperti yang ditentukan dalam kurikulum dan sebagai umpan balik perbaikan proses
pembelajaran (Sanjaya: 2006,184).Dikatakan Penilaian Berbasis Kelas karena kegiatan
penilaian dilaksanakan secara terpadu dalam kegiatan pembelajaran (Muslich,2007:91).
Pengembangan dan penggunaan instrumen penilaian berbasis kelas dimulai dengan
menganalisis standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran untuk selanjutnya
dikembangkan ke beberapa indikator pencapaian kompetensi dasar. Indikator tersebut
menjadi dasar untuk mengembangkan alat atau teknik penilaian. Dalam KTSP dikenal
berbagai penilaian yang dapat digunakan baik berupa tes maupun non tes. Harianti (2006)
dan Surapranata (2005) mengemukakan ada tujuh penilaian yang dapat dilakukan dalam
penilaian berbasis kelas, yaitu:

1. Penilaian Unjuk Kerja


Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati
kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk
menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas
tertentu seperti: praktik di laboratorium, praktek sholat, praktek olah raga prestasi,
diskusi, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi/ deklamasi
dan lain lain. Cara penilaian ini dianggap lebih otentik daripada tes tertulis karena apa
yang dinilai lebih mencerminkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya.
2. Penilaian Sikap
Penilaian sikap adalah penilaian terhadap perilaku dan keyakinan siswa terhadap
suatu objek, penomena, atau masalah. Secara umum, objek sikap yang perlu dinilai
dalam proses pembelajaran berbagai mata pelajaran adalah sebagai berikut.
a. Sikap terhadap materi pelajaran
b. Sikap terhadap guru/pengajar.
c. Sikap terhadap proses pembelajaran.
d. Sikap berkaitan dengan nilai atau norma yang berhubungan dengan suatu materi
pelajaran
3. Penilaian Tertulis
Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes Tertulis merupakan
tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk
tulisan. Dalam menjawab soal peserta didik tidak selalu merespon dalam bentuk
menulis jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain seperti menjawab secara
lisan, memberi tanda, mewarnai, menggambar, melakukan sesuatu, dan lain
sebagainya.
4. Penilaian Proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus
diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi
sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan
penyajian data. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman,
kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan
menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran tertentu secara jelas.
5. Penilaian Produk
Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu
produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat
produk-produk teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni
(patung, lukisan, gambar), barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan
logam. Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan
penilaian yaitu:

a. Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan


merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.
b. Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta didik
dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
c. Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang dihasilkan
peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan.
6. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada
kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik
dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari
proses pembelajaran yang dianggap terbaik oleh peserta didik, lembar jawaban tes
yang menunjukkan soal yang mampu dan tidak mampu dijawab (bukan nilai) atau
bentuk informasi lain yang terkait dengan kompetensi tertentu dalam satu mata
pelajaran. Portofolio dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar peserta
didik melalui karyanya, antara lain: karangan, puisi, surat, komposisi musik, gambar,
foto, lukisan, resensi buku/ literatur, laporan penelitian, sinopsis, dan sebagainya.
7. Penilaian Diri (self assessment)
Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta untuk
menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian
kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu didasarkan atas kriteria
atau acuan yang telah disiapkan. Tujuan utama dari penilaian diri adalah untuk
mendukung atau memperbaiki proses dan hasil belajar. Meskipun demikian, hasil
penilaian diri dapat digunakan guru sebagai bahan pertimbangan untuk memberikan
nilai.

B. Pelaksanaan Penilaian
Adapun prinsip-prinsip penilaian berbasis kelas menurut Sanjaya (2006) dan
Harianti (2006) adalah sebagai berikut:
1. Validitas
Validitas berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan alat
yang sesuai untuk mengukur kompetensi.
2. Reliabilitas
Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi (keajegan) hasil penilaian.
3. Menyeluruh
Penilaian harus dilakukan secara menyeluruh mencakup seluruh domain yang
tertuang pada setiap kompetensi dasar.
4. Berkesinambungan
Penilaian dilakukan secara terencana, bertahap dan terus menerus untuk
memperoleh gambaran pencapaian kompetensi peserta didik dalam kurun waktu
tertentu.
5. Obyektif
Penilaian harus dilaksanakan secara obyektif. Untuk itu, penilaian harus adil,
terencana, dan menerapkan kriteria yang jelas dalam pemberian skor.
6. Mendidik
Proses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk memotivasi,
memperbaiki proses pembelajaran bagi pendidik, meningkatkan kualitas belajar dan
membina peserta didik agar tumbuh dan berkembang secara optimal.
Pelaksanaan penilaian pada penilaian berbasis kelas,menggunakan berbagai teknik-
teknik penilaian yaitu:
1. Penilaian Unjuk Kerja

Petunjuk
Berilah tanda cek () pada kolom skor sesuai sikap jujur yang ditampilkan oleh
peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut.
4 = sangat baik.
3 = baik.
2 = cukup.
1 = kurang.
Lembar penilaian Unjuk Kerja

Nama peseta didik : Jefri Hendi

Kelas : XII IPA 1.

Mata Pelajaran : Fisiska.

N Skor
Aspek Pengamatan
o 4 3 2 1
Tahap Persiapan
1. Menggunakan Jas laboratorium
2. Membaca Prosedur kerja.
3. Memilih alat ukur sesuai dengan benda yang akan diukur.
4. Melakukan pengecekan terhadap jangka sorong.
5. Memegang jangka sorong.
6. Membuka kunci rahang jangka sorong.
7. Menempatkan benda pada jangka sorong untuk diukur.
Tahap Pelaksanaan
1. Menentukan NST dari jangka sorong.
2. Menentukan ketidakpastian jangka sorong.
3. Mengeser rahang jangka sorong.
4. Mengunci rahang jangka sorong.
5. Membaca skala hasil pengukuran.
6. Melaporkan hasil pengukuran
N Skor
Aspek Pengamatan
o 4 3 2 1
Tahap Penutup
1. Menempatkan posisi rahang jangka sorong ke posisi
semula.
2. Mengunci Rahang jangka sorong.
3. Meletakkan alat pada tempat semula
4. Merapikan meja praktikum.
Jumlah skor 53

2. Penilaian Sikap
Penilaian sikap dapat dilakukan dengan beberapa cara atau teknik. Teknik-
teknik tersebut antara lain: observasi perilaku, pertanyaan langsung, dan laporan
pribadi. Teknik-teknik tersebut secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Observasi perilaku
Perilaku seseorang pada umumnya menunjukkan kecenderungan
seseorang dalam sesuatu hal. Observasi perilaku di sekolah dapat dilakukan
dengan menggunakan buku catatan khusus tentang kejadian-kejadian berkaitan
dengan peserta didik selama di sekolah. Berikut contoh format buku catatan
harian.

Nama Peserta Didik : Elsa Rahmayuni


Kelas : XII IPA 3
Mata pelajaran : Fisika.
N Skor
Aspek Pengamatan
o 1 2 3 4
1 Sebagai peserta didik saya melakukan tugas-tugas dengan baik
2 Saya berani menerima resiko atas tindakan yang dilakukan
3 Saya menuduh orang lain tanpa bukti
4 Saya mau mengembalikan barang yang dipinjam dari orang
lain
5 Saya berani meminta maaf jika melakukan kesalahan yang
merugikan orang lain
Jumlah Skor 30

b. Pertanyaan langsung
Kita juga dapat menanyakan secara langsung atau wawancara tentang
sikap seseorang berkaitan dengan sesuatu hal. Misalnya, bagaimana tanggapan
peserta didik tentang kebijakan yang baru diberlakukan di sekolah mengenai
"Peningkatan Ketertiban". Berdasarkan jawaban dan reaksi lain yang tampil
dalam memberi jawaban dapat dipahami sikap peserta didik itu terhadap objek
sikap.
c. Laporan pribadi
Melalui penggunaan teknik ini di sekolah, peserta didik diminta membuat
ulasan yang berisi pandangan atau tanggapannya tentang suatu masalah,
keadaan, atau hal yang menjadi objek sikap. Misalnya, peserta didik diminta
menulis pandangannya tentang "Kerusuhan Antaretnis" yang terjadi akhir-akhir
ini di Indonesia. Dari ulasan yang dibuat oleh peserta didik tersebut dapat
dibaca dan dipahami kecenderungan sikap yang dimilikinya.
3. Penilaian Tertulis
Contoh Penilaian tertulis
a. Memilih jawaban (pilihan ganda)
b. Mensuplai jawaban (Uraian)
4. Penilaian Proyek
Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai
hasil akhir proyek. Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu
dinilai, seperti penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan
laporan tertulis. Laporan tugas atau hasil penelitian juga dapat disajikan dalam
bentuk poster. Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan alat/instrumen penilaian
berupa daftar cek ataupun skala penilaian.

Petunjuk :
Berilah tanda cek () pada kolom skor sesuai sikap jujur yang ditampilkan oleh
peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut.
4 = sangat baik.
3 = baik.
2 = cukup.
1 = kurang
Lembar Penilaian Proyek
Nama peserta didik : Jefri Hendi
Kelas : XII IPA 1.
Mata Pelajaran :Fisika.
Nama Proyek :Model Jembatan.
N Skor
Aspek Pengamatan
o 4 3 2 1
Tahap Persiapan
N Skor
Aspek Pengamatan
o 4 3 2 1
1. Menuliskan tujuan penggunaan model jembatan
2. Menggambar model jembatan
3. Menuliskan bagian-bagian jembatan
4. Menuliskan bahan-bahan untuk membuat model
jembatan
5. Menetapkan panjang dan lebar bentang model jembatan
6. Menetapkan kekuatan gaya beban jembatan
7. Menghitung gaya kekuatan tiang penyangga jembatan
8. Menghitung gaya kekuatan rangka jembatan
9. Menghitung gaya kekuatan lantai jembatan.
Tahap Pelaksanaan
1. Menguji bahan untuk tiang penyangga
2. Menguji bahan untuk rangka jembatan
3. Menguji bahan untuk lantai jembatan
4. Menyusun tiang jembatan
5. Menyusun rangka jembatan
6. Menyusun lantai jembatan
7. Merakit seluruh bagian jembatan.
Tahap Penutup
1. Menguji coba kekuatan jembatan
2. Mendemonstrasikan penggunaan jembatan
3. Mencatat saran/hal-hal yang doperlukan dalam perbaikan
Jumlah skor 64

5. Penilaian Produk

Penilaian produk biasanya menggunakan cara holistik atau analitik.


a. Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan
terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan
(tahap: persiapan, pembuatan produk, penilaian produk.
b. Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya
dilakukan hanya pada tahap penilaian produk (appraisal).
Petunjuk :
Berilah tanda cek () pada kolom skor sesuai sikap jujur yang ditampilkan oleh
peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut.
4 = sangat baik.
3 = baik.
2 = cukup.
1 = kurang
Lembar Penilaian Produk
Nama Siswa : Jefri Hendi

Mata Pelajaran : Fisika

Produk : Membuat Kamera Sederhana (Kamera Lubang Jarum)

Kelas : XII IPA 1


Skor
No Aspek Yang Dinilai
4 3 2 1
1. Kreatifitas Dalam Mencari Alat dan Bahan
2. Waktu Untuk Melaporkan Alat dan Bahan yang digunakan
3. Membuat Frame Pada Kotak Korek Api Bagian Dalam
4. Melubangi Bungkus Kotak Korek Api
Mengambil Bagian Kaleng minuman Sebesar Kotak Korek
5.
Api Bagian Dalam
Melubangi Bagian Kaleng Yang Sudah Diambil Dengan
6.
Jarum.
Mengkombinasikan Frame Pada Kotak Korek Api Bagian
7.
Dalam dengan Kaleng Minuman.
Mengkombinasikan Bagian Kaleng Yang Telah Dilubangi
Jarum Dengan Kotak Korek Api Bagian Dalam Serta
8.
Dengan Bungkus Kotak Korek Api Yang Telah Dilubangi
Tadi.
Cara Membuat Shutternya Dengan Menutupi Lubang
9.
Jarum Pada Kotak Korek Api
Membuat Penanda Bunyi Klik Menggunakan Spiral Jilid
10.
Buku
11. Mengkombinasikan Hasil Jadi Terakhir Tadi Dengan Film
12. Membuat Winder Menggunakan Bukaan Kaleng Minuman
Keindahan
13. Hasil Akhir
Gambar Yang Dihasilkan
Jumlah Skor 45

6. Penilaian Portofolio
Teknik penilaian portofolio di dalam kelas memerlukan langkah-langkah
sebagai berikut:

1) Jelaskan kepada peserta didik bahwa penggunaan portofolio, tidak hanya


merupakan kumpulan hasil kerja peserta didik yang digunakan oleh guru untuk
penilaian, tetapi digunakan juga oleh peserta didik sendiri. Dengan melihat
portofolionya peserta didik dapat mengetahui kemampuan, keterampilan, dan
minatnya. Proses ini tidak akan terjadi secara spontan, tetapi membutuhkan
waktu bagi peserta didik untuk belajar meyakini hasil penilaian mereka sendiri.

2) Tentukan bersama peserta didik sampel-sampel portofolio apa saja yang akan
dibuat. Portofolio antara peserta didik yang satu dan yang lain bisa sama bisa
berbeda. Misalnya, untuk kemampuan menulis peserta didik mengumpulkan
karangan-karangannya. Sedangkan untuk kemampuan menggambar, peserta
didik mengumpulkan gambar-gambar buatannya

3) Kumpulkan dan simpanlah karya-karya tiap peserta didik dalam satu map atau
folder di rumah masing-masing atau loker masing-masing di sekolah.

4) Berilah tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi perkembangan peserta


didik sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke waktu.

5) Sebaiknya tentukan aspek-aspek yang akan dinilai dari sampel portofolio


beserta pembobotannya bersama para peserta didik sebelum mereka membuat
karyanya. Diskusikan cara penilaian kualitas karya para peserta didik. Contoh,
untuk kemampuan menulis karangan aspek yang akan dinilai, misalnya:
penggunaan tata bahasa, pemilihan kosakata, kelengkapan gagasan, dan
sistematika penulisan. Dengan demikian, peserta didik mengetahui harapan
(standar) guru dan berusaha mencapai standar tersebut.

6) Minta peserta didik menilai karyanya secara berkesinambungan. Guru dapat


membimbing peserta didik, bagaimana cara menilai dengan memberi keterangan
tentang kelebihan dan kekurangan karya tersebut, serta bagaimana cara
memperbaikinya. Hal ini dapat dilakukan pada saat membahas portofolio.

7) Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, maka peserta didik
diberi kesempatan untuk memperbaiki. Namun, antara peserta didik dan guru
perlu dibuat kontrak atau perjanjian mengenai jangka waktu perbaikan.

8) Bila perlu, jadwalkan pertemuan untuk membahas portofolio. Jika perlu, undang
orang tua peserta didik dan diberi penjelasan tentang maksud serta tujuan
portofolio, sehingga orangtua dapat membantu dan memotivasi anaknya.
Petunjuk:

N
Tingkat pencapaian Deskripsi
o
1. Istimewa ( 4 ) Peserta didik menampilkan perkembangan keterampilan yang
sangat baik secara konsisten atau bahkan terus meningkatkan
unjuk kerjanya.

2. Cakap ( 3 ) Peserta didik menampilkan perkembangan keterampilan yang


baik secara umum atau setidaknya konsisten dengan unjuk
kerjanya.

3. Magang ( 2 ) Peserta didik menampilkan sedikit perkembangan


keterampilan yang baik serta terdapat beberapa ketidak-
konsistenan.
4. Pemula ( 1 ) Keterampilan peserta didik kurang berkembang dengan baik
dari waktu ke waktu atau unjuk kerjanya benar-benar tidak
konsisten.

Rubrik Penilaian Portofolio

Mata pelajaran : Fisika.

Kelas : XI IPA 1.

Kompetensi dasar : Nama Peserta didik : Ismail Kurnia.


Menerapkan hukum kekekalan energi mekanik untuk Tanggal : 27 Maret 2011
menganalisis gerak dalam kehidupan sehari-hari

Penilaian
No Indikator
4 3 2 1
1. Menerapkan hukum kekekalan energi mekanik

pada gerak dalam bidang miring
2. Menerapkan hukum kekekalan energi mekanik
pada gerak misalnya gerak jatuh bebas, gerak
parabola dan gerak harmonik sederhana
3. Menerapkan hukum kekekalan energi mekanik
pada gerak benda pada bidang lingkaran
4. Menerapkan hukum kekekalan energi mekanik

pada gerak getaran
5. Menerapkan hukum kekekalan energi mekanik

pada gerak satelit
Jumlah skor 17
Dicapai melalui
Bantuan guru Seluruh kelas Kelompok besar Kelompok kecil Diri sendiri

Komentar guru : Komentar siswa :
Tingkat terus cara belajarmu. Terlalu banyak tugas, sehingga kekurangan
Komentar orang tua :
waktu untuk lebih memahami materi
Tugasmu hanya belajar, jadi belajarlah dengan
pembelajaran.
sungguh-sungguh..

7. Penilaian Diri (self assessment)


Ada kecenderungan peserta didik akan menilai diri terlalu tinggi dan subyektif.
Karena itu, penilaian diri dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas dan objektif.

LEMBAR PENILAIAN DIRI


SIKAP TANGGUNGJAWAB

Nama Peserta Didik : Elsa Rahmayuni


Kelas : XII IPA 3
Mata pelajaran : Fisika.
N Skor
Aspek Pengamatan
o 1 2 3 4
1 Sebagai peserta didik saya melakukan tugas-tugas dengan baik
2 Saya berani menerima resiko atas tindakan yang dilakukan
3 Saya menuduh orang lain tanpa bukti
4 Saya mau mengembalikan barang yang dipinjam dari orang
lain
5 Saya berani meminta maaf jika melakukan kesalahan yang
merugikan orang lain
Jumlah Skor

C. Hasil Penilaian
1. Data Penilaian Unjuk Kerja

Nilai yang dicapai oleh peserta didik dalam suatu kegiatan unjuk kerja adalah
skor pencapaian dibagi skor maksimum dikali 10 (untuk skala 0 -10) atau dikali 100
(untuk skala 0 -100). Misalnya, dalam suatu penilaian unjuk kerja pidato, ada 8 aspek
yang dinilai, antara lain: berdiri tegak, menatap kepada hadirin, penyampaian gagasan
jelas, sistematis, dan sebagainya. Apabila seseorang mendapat skor 6, skor
maksimumnya 8, maka nilai yang akan diperoleh adalah = 6/8 x 10 = 0,75 x 10 = 7,5.

Nilai 7,5 yang dicapai peserta didik mempunyai arti bahwa peserta didik telah
mencapai 75% dari kompetensi ideal yang diharapkan untuk unjuk kerja tersebut.
Apabila ditetapkan batas ketuntasan penguasaan kompetensi minimal 70%, maka
untuk kompetensi tersebut dapat dikatakan bahwa peserta didik telah mencapai
ketuntasan belajar. Dengan demikian, peserta didik tersebut dapat melanjutkan ke
kompetensi berikutnya.

2. Data Penilaian Sikap

Data penilaian sikap bersumber dari catatan harian peserta didik berdasarkan
pengamatan/ observasi guru mata pelajaran. Data hasil pengamatan guru dapat
dilengkapi dengan hasil penilaian berdasarkan pertanyaan langsung dan laporan
pribadi.

3. Data Penilaian Tertulis


Soal bentuk pilihan ganda diskor dengan memberi angka 1 (satu) bagi setiap
butir jawaban yang benar dan angka 0 (nol) bagi setiap butir soal yang salah. Skor yang
diperoleh peserta didik untuk suatu perangkat tes pilihan ganda dihitung dengan
prosedur:
jumlah jawaban benar
nilai= x 10
jumlah seluruh butir soal

Soal bentuk uraian dibedakan dalam dua kategori, uraian objektif dan uraian
non-objektif. Uraian objektif dapat diskor secara objektif berdasarkan konsep atau kata
kunci yang sudah pasti sebagai jawaban yang benar. Setiap konsep atau kata kunci yang
benar yang dapat dijawab peserta didik diberi skor 1. Skor maksimal butir soal adalah
sama dengan jumlah konsep kunci yang dituntut untuk dijawab oleh peserta didik. Skor
capaian peserta didik untuk satu butir soal kategori ini adalah jumlah konsep kunci
yang dapat dijawab benar, dibagi skor maksimal, dikali dengan 10.

4. Data Penilaian Proyek


Data penilaian proyek meliputi skor yang diperoleh dari tahap-tahap:
perencanaan/persiapan, pengumpulan data, pengolahan data, dan penyajian
data/laporan. Dalam menilai setiap tahap, guru dapat menggunakan skor yang terentang
dari 1 sampai 4. Skor 1 merupakan skor terendah dan skor 4 adalah skor tertinggi untuk
setiap tahap. Jadi total skor terendah untuk keseluruhan tahap adalah 4 dan total skor
tertinggi adalah 16.

5. Data Penilaian Produk


Data penilaian produk diperoleh dari tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap
pembuatan (produk), dan tahap penilaian (appraisal). Informasi tentang data penilaian
produk diperoleh dengan menggunakan cara holistik atau cara analitik. Dengan cara
holistik, guru menilai hasil produk peserta didik berdasarkan kesan keseluruhan produk
dengan menggunakan kriteria keindahan dan kegunaan produk tersebut pada skala skor
0 10 atau 1 100. Cara penilaian analitik, guru menilai hasil produk berdasarkan
tahap proses pengembangan, yaitu mulai dari tahap persiapan, tahap pembuatan, dan
tahap penilaian.
Contoh tabel penilaian analitik dan penskorannya.

Tahap Deskripsi Skor


Persiapan Kemampuan merencanakan seperti: 1-10

menggali dan mengembangkan gagasan;

mendesain produk, menentukan alat dan bahan

Pembuatan Kemampuan menyeleksi dan menggunakan 1-10


Produk bahan;

Kemampuan menyeleksi dan menggunakan alat;

Kemampuan menyeleksi dan menggunakan


teknik;

Penilaian produk Kemampuan peserta didik membuat produk 1-10


sesuai kegunaan/fungsinya;

Produk memenuhi kriteria keindahan.

6. Data penilaian Portofolio


Data penilaian portofolio peserta didik didasarkan dari hasil kumpulan
informasi yang telah dilakukan oleh peserta didik selama pembelajaran berlangsung.
Komponen penilaian portofolio meliputi: (1) catatan guru, (2) hasil pekerjaan peserta
didik, dan (3) profil perkembangan peserta didik. Hasil catatan guru mampu memberi
penilaian terhadap sikap peserta didik dalam melakukan kegiatan portofolio. Hasil
pekerjaan peserta didik mampu memberi skor berdasarkan kriteria (1) rangkuman isi
portofolio, (2) dokumentasi/data dalam folder, (3) perkembangan dokumen, (4)
ringkasan setiap dokumen, (5) presentasi dan (6) penampilan. Hasil profil
perkembangan peserta didik mampu memberi skor berdasarkan gambaran
perkembangan pencapaian kompetensi peserta didik pada selang waktu tertentu. Ketiga
komponen ini dijadikan suatu informasi tentang tingkat kemajuan atau penguasaan
kompetensi peserta didik sebagai hasil dari proses pembelajaran.
Berdasarkan komponen penilaian tersebut, guru menilai peserta didik dengan
menggunakan acuan patokan kriteria yang artinya apakah peserta didik telah mencapai
kompetensi yang diharapkan dalam bentuk persentase (%) pencapaian atau dengan
menggunakan skala 0 10 atau 0 - 100. Pensekoran dilakukan berdasarkan kegiatan
unjuk kerja, dengan rambu-rambu atau kriteria penskoran portofolio yang telah
ditetapkan. Skor pencapaian peserta didik dapat diubah ke dalam skor yang berskala 0
-10 atau 0 100 dengan patokan jumlah skor pencapaian dibagi skor maksimum yang
dapat dicapai, dikali dengan 10 atau 100. Dengan demikian akan diperoleh skor peserta
didik berdasarkan portofolio masing-masing.

7. Data Penilaian Diri


Data penilaian diri adalah data yang diperoleh dari hasil penilaian tentang
kemampuan, kecakapan, atau penguasaan kompetensi tertentu, yang dilakukan oleh
peserta didik sendiri, sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.
Apabila peserta didik telah terlatih dalam melakukan penilaian diri secara
guru. Hasil penilaian diri yang dilakukan peserta didik juga dapat dipercaya serta dapat
dipahami, diinterpresikan, dan digunakan seperti hasil penilaian yang dilakukan oleh
guru.

Interpretasi Hasil Penilaian dalam Menetapkan Ketuntasan Belajar


Penilaian dilakukan untuk menentukan apakah peserta didik telah berhasil menguasai
suatu kompetensi mengacu ke indikator. Penilaian dilakukan pada waktu pembelajaran atau
setelah pembelajaran berlangsung. Sebuah indikator dapat dijaring dengan beberapa
soal/tugas.
Kriteria ketuntasan belajar setiap indikator dalam suatu kompetensi dasar (KD)
ditetapkan antara 0% 100%. Kriteria ideal untuk masing-masing indikator lebih besar dari
60%. Namun sekolah dapat menetapkan kriteria atau tingkat pencapaian indikator, apakah
50%, 60% atau 70%. Penetapan itu disesuaikan dengan kondisi sekolah, seperti tingkat
kemampuan akademis peserta didik, kompleksitas indikator dan daya dukung guru serta
ketersediaan sarana dan prasarana. Namun, kualitas sekolah akan dinilai oleh pihak luar
secara berkala, misalnya melalui ujian nasional. Hasil penilaian ini akan menunjukkan
peringkat suatu sekolah dibandingkan dengan sekolah lain (benchmarking). Melalui
pemeringkatan ini diharapkan sekolah terpacu untuk meningkatkan kualitasnya, dalam hal ini
meningkatkan kriteria pencapaian indikator semakin mendekati 100%.
Apabila nilai peserta didik untuk indikator pencapaian sama atau lebih besar dari
kriteria ketuntasan, dapat dikatakan bahwa peserta didik itu telah menuntaskan indikator itu.
Apabila semua indikator telah tuntas, dapat dikatakan peserta didik telah menguasai KD
bersangkutan. Dengan demikian, peserta didik dapat diinterpretasikan telah menguasai SK
dan mata pelajaran. Apabila jumlah indikator dari suatu KD yang telah tuntas lebih dari 50%,
peserta didik dapat mempelajari KD berikutnya dengan mengikuti remedial untuk indikator
yang belum tuntas. Sebaliknya, apabila nilai indikator dari suatu KD lebih kecil dari kriteria
ketuntasan, dapat dikatakan peserta didik itu belum menuntaskan indikator itu. Apabila
jumlah indikator dari suatu KD yang belum tuntas sama atau lebih dari 50%, peserta didik
belum dapat mempelajari KD berikutnya.
Contoh penghitungan nilai kompetensi dasar dan ketuntasan belajar pada suatu mata
pelajaran.
Kriteria Nilai
Kompetensi Ketun
Indikator Ketunta peserta
Dasar tasan
san didik
Menganalisis 1. Menganalisis keterkaitan teori 60% 60 Tuntas
dinamika dan tektonik lemeng terhadap
kecenderungan persebaran gunung api, gempa
perubahan litosfer bumi dan pembentukan relief
dan pedosfer serta muka bumi
dampaknya
2. Mengidentifikasi ciri bentang
terhadap 60% 59 Tidak
lahan sebagai akibat proses
kehidupan Tuntas
pengikisan dan pengendapan
dimuka bumi
3. Mengidentifikasi degradasi lahan
dan dampaknya terhadap Tuntas
50% 59
kehidupan
Menganalisis 1. Mengidentifikasi ciri-ciri lapisan 60% 61 Tuntas
atmosfer dan atmosfer dan pemanfaatannya
dampaknya
2. Menganalisis unsur-unsur cuaca
terhadap 70% 80 Tuntas
dan iklim (penyinaran, suhu,
kehidupan di
angin, kelembaban, awan, curah
muka bumi
hujan)

3. Mengklasifikasikan berbagai tipe


60% 90 Tuntas
iklim

Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa nilai indikator pada kompetensi dasar 1
cenderung 60. Jadi nilai kompetensi dasar 1 adalah 60 atau 6. Nilai indikator pada
kompetensi dasar ke 2 bervariasi, sehingga dihitung nilai rata-rata indikator. Jadi nilai
kompetensi dasar ke 2 :
61+80+90
=77 atau 7,7
3
Pada kompetensi dasar 1, indikator ke- 2 belum tuntas. Jadi peserta didik perlu
mengikuti remedial untuk indikator tersebut.
Laporan Sebagai Akuntabilitas Publik
Kurikulum berbasis kompetensi dirancang dan dilaksanakan dalam kerangka
manajemen berbasis sekolah, di mana peran-serta masyarakat di bidang pendidikan tidak
hanya terbatas pada dukungan dana saja, tetapi juga di bidang akademik. Unsur penting
dalam manajemen berbasis sekolah adalah partisipasi masyarakat, transparansi dan
akuntabilitas publik. Atas dasar itu, laporan kemajuan hasil belajar peserta didik dibuat
sebagai pertanggungjawaban lembaga sekolah kepada orangtua/wali peserta didik, komite
sekolah, masyarakat, dan instansi terkait lainnya. Laporan tersebut merupakan sarana
komunikasi dan kerja sama antara sekolah, orang tua, dan masyarakat yang bermanfaat baik
bagi kemajuan belajar peserta didik maupun pengembangan sekolah.
Pelaporan hasil belajar hendaknya:
Merinci hasil belajar peserta didik berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dan
dikaitkan dengan penilaian yang bermanfaat bagi pengembangan peserta didik
Memberikan informasi yang jelas, komprehensif, dan akurat.
Menjamin orangtua mendapatkan informasi secepatnya bilamana anaknya bermasalah
dalam belajar

Bentuk Laporan
Laporan kemajuan belajar peserta didik dapat disajikan dalam data kuantitatif maupun
kualitatif. Data kuantitatif disajikan dalam angka (skor), misalnya seorang peserta didik
mendapat nilai 6 pada mata pelajaran matematika. Namun, makna nilai tunggal seperti itu
kurang dipahami peserta didik maupun orangtua karena terlalu umum. Hal ini membuat
orangtua sulit menindaklanjuti apakah anaknya perlu dibantu dalam bidang aritmatika,
aljabar, geometri, statistika, atau hal lain.
Laporan harus disajikan dalam bentuk yang lebih komunikatif dan komprehensif agar
profil atau tingkat kemajuan belajar peserta didik mudah terbaca dan dipahami). Dengan
demikian orangtua/wali lebih mudah mengidentifikasi kompetensi yang belum dimiliki
peserta didik, sehingga dapat menentukan jenis bantuan yang diperlukan bagi anaknya.
Dipihak anak, ia dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya serta aspek mana yang
perlu ditingkatkan.

Isi Laporan
Pada umumnya orang tua menginginkan jawaban dari pertanyaan sebagai berikut;
Bagaimana keadaan anak waktu belajar di sekolah secara akademik, fisik, sosial dan
emosional?
Sejauh mana anak berpartisipasi dalam kegiatan di sekolah?
Kemampuan/kompetensi apa yang sudah dan belum dikuasai dengan baik?
Apa yang harus orangtua lakukan untuk membantu dan mengembangkan prestasi
anak lebih lanjut?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, informasi yang diberikan kepada orang tua hendaknya;
Menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
Menitikberatkan kekuatan dan apa yang telah dicapai anak.
Memberikan perhatian pada pengembangan dan pembelajaran anak.
Berkaitan erat dengan hasil belajar yang harus dicapai dalam kurikulum.
Berisi informasi tentang tingkat pencapaian hasil belajar.

Rekap Nilai
Rekap nilai merupakan rekap kemajuan belajar peserta didik, yang berisi informasi
tentang pencapaian kompetensi peserta didik untuk setiap KD, dalam kurun waktu 1
semester. Rekap nilai diperlukan sebagai alat kontrol bagi guru tentang perkembangan hasil
belajar peserta didik, sehingga diketahui kapan peserta didik memerlukan remedial.
Nilai yang ditulis merupakan rekap nilai setiap KD dari setiap aspek penilaian. Nilai
suatu KD dapat diperoleh dari tes formatif, tes sumatif, hasil pengamatan selama proses
pembelajaran berlangsung, nilai tugas perseorangan maupun kelompok. Rata-rata nilai KD
dalam setiap aspek akan menjadi nilai pencapaian kompetensi untuk aspek yang
bersangkutan.

Contoh format rekap nilai

MATA PELAJARAN : Fisika

KELAS/SEMESTER :

TAHUN PELAJARAN :
Mendengarkan Berbicara Membaca Menulis
NA Kd K K ... N K K K ... N K K K ... N Kd Kd Kd ... N
NO
MA 1 d d R d d d R d d d R 1 2 3 R
2 3 1 2 3 1 2 3
1 Riri
2 Toto

* NR = nilai rata-rata KD untuk setiap aspek penilaian yang akan dimasukkan pada rapor

Rapor
Rapor adalah laporan kemajuan belajar peserta didik dalam kurun waktu satu
semester. Laporan prestasi mata pelajaran, berisi informasi tentang pencapaian kompetensi
yang telah ditetapkan dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan. Untuk model rapor,
masing-masing sekolah boleh menetapkan sendiri model rapor yang dikehendaki asalkan
menggambarkan pencapaian kompetensi peserta didik pada setiap matapelajaran yang
diperoleh dari ketuntasan kompetensi dasarnya. (Contoh model rapor beserta petunjuk
pengisiannya lihat lampiran ).
Nilai pada rapor merupakan gambaran kemampuan peserta didik, karena itu
kedudukan atau bobot nilai harian tidak lebih kecil dari nilai sumatif (nilai akhir program).
Kompetensi yang diuji pada penilaian sumatif berasal dari SK, KD dan Indikator semester
bersangkutan.

Model Rapor SMA Semester 1

Nama Sekolah: . Kelas : X


Alamat : . Semester Ke : 1 ( satu)

Nama Siswa : . Tahun Pelajaran :


2006/2007
Nomor Induk : .

Nilai
No
Mata Pelajaran Aspek Penilaian Angk Huru Catatan Guru
.
a f

1. Pendidikan Penguasaan
Agama konsep dan nilai-
nilai

Penerapan

2. Pendidikan Penguasaan
Kewarganegaraa konsep dan nilai-
n nilai

Penerapan

3. Bahasa Mendengarkan
Indonesia
Berbicara

Membaca

Menulis

Apresiasi Sastra

4. Bahasa Inggris Mendengarkan

Berbicara

Membaca

Menulis

5. Matematika Pemahaman
konsep

Penalaran dan
Komunikasi
Nilai
No
Mata Pelajaran Aspek Penilaian Angk Huru Catatan Guru
.
a f

Pemecahan
Masalah

6. Fisika Pemahaman dan


penerapan
Konsep

Kinerja Ilmiah

7. Kimia Pemahaman dan


penerapan
Konsep

Kinerja Ilmiah

8. Biologi Pemahaman dan


penerapan
Konsep

Kinerja Ilmiah

9. Sejarah Penguasaan
Konsep

Kinerja Ilmiah

10 Geografi Penguasaan
. Konsep

Kinerja Ilmiah

11 Ekonomi Penguasaan
. Konsep

Kinerja Ilmiah

12 Sosiologi Penguasaan
. Konsep
Nilai
No
Mata Pelajaran Aspek Penilaian Angk Huru Catatan Guru
.
a f

Kinerja Ilmiah

13 Seni Budaya Apresiasi


.
Kreasi

14 Pendidikan Kemampuan
. Jasmani, Gerak Dasar
Olahraga dan
Keterampilan
Kesehatan
cabang olar raga
Kebugaran dan
Kesehatan
Pilihan:
Akuatik/Pend.Lua
r Sekolah
15 Teknologi Etika
. Informasi dan Pemanfaatan
Komunikasi Pengolahan dan
Pemanfaatan
Informasi

Tugas Proyek

16 Pilihan: Kreasi Produk


. Kerajinan
a. Keterampilan
Kreasi Produk
Teknologi

b. Bahasa Asing Mendengarkan

Berbicara

Membaca

Menulis
Nilai
No
Mata Pelajaran Aspek Penilaian Angk Huru Catatan Guru
.
a f

17 Muatan Lokal

PENGEMBANGAN DIRI

..................................................................................................................................................
.........

..................................................................................................................................................
..........

..................................................................................................................................................
......

..................................................................................................................................................
......

Ketidakhadiran Hari
1. Sakit

2. Izin

3. Tanpa Keterangan

Diberikan di: Padang

Tanggal : 4 Januari 2006


Mengetahui
Wali Kelas
Orang Tua/Wali
Model Rapor SMA Semester 2

Nama Sekolah : . Kelas : X


Alamat : . Semester Ke : 2 (dua)

Nama Siswa :
. Tahun Pelajaran : 2006/2007

Nomor Induk : .

Nilai
No
Mata Pelajaran Aspek Penilaian Angk Huru Catatan Guru
.
a f

1. Pendidikan Penguasaan
Agama konsep dan nilai-
nilai

Penerapan

2. Pendidikan Penguasaan
Kewarganegaraa konsep dan nilai-
n nilai

Penerapan

3. Bahasa Mendengarkan
Indonesia
Berbicara
Nilai
No
Mata Pelajaran Aspek Penilaian Angk Huru Catatan Guru
.
a f

Membaca

Menulis

Apresiasi Sastra

4. Bahasa Inggris Mendengarkan

Berbicara

Membaca

Menulis

5. Matematika Pemahaman
konsep

Penalaran dan
Komunikasi

Pemecahan
Masalah

6. Fisika Pemahaman dan


penerapan
Konsep

Kinerja Ilmiah

7. Kimia Pemahaman dan


penerapan
Konsep

Kinerja Ilmiah

8. Biologi Pemahaman dan


penerapan
Konsep

Kinerja Ilmiah
Nilai
No
Mata Pelajaran Aspek Penilaian Angk Huru Catatan Guru
.
a f

9. Sejarah Penguasaan
Konsep

Kinerja Ilmiah

10 Geografi Penguasaan
. Konsep

Kinerja Ilmiah

11 Ekonomi Penguasaan
. Konsep

Kinerja Ilmiah

12 Sosiologi Penguasaan
. Konsep

Kinerja Ilmiah

13 Seni dan Budaya Apresiasi


.
Kreasi

14 Pendidikan Kemampuan
. Jasmani, Gerak Dasar
Olahraga dan
Keterampilan
Kesehatan
cabang olar raga
Kebugaran dan
Kesehatan
Pilihan:
Akuatik/Pend.Lua
r Sekolah
Nilai
No
Mata Pelajaran Aspek Penilaian Angk Huru Catatan Guru
.
a f

15 Teknologi Etika
. Informasi dan Pemanfaatan
Komunikasi Pengolahan dan
Pemanfaatan
Informasi

Tugas Proyek

16 Pilihan: Kreasi Produk


. Kerajinan
a. Keterampilan
Kreasi Produk
Teknologi

b. Bahasa Asing Mendengarkan

Berbicara

Membaca

Menulis

17 Muatan Lokal
PENGEMBANGAN DIRI

..................................................................................................................................................
.........

..................................................................................................................................................
..........

..................................................................................................................................................
......

..................................................................................................................................................
............

..................................................................................................................................................
.....

Ketidakhadiran Hari
1. Sakit

2. Izin

3. Tanpa Keterangan

Keputusan:

Berdasarkan hasil yang dicapai pada semester 1


dan 2, maka siswa ini ditetapkan:

Naik ke kelas (.)

Tinggal di kelas (.)

Padang Juli 2007

Mengetahui

Orang Tua/Wali
Wali Kelas

PENILAIAN OTENTIK DALAM KURIKULUM 2013


A. Perangkat Penilaian
1. Penilaian Kompetensi Sikap
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menilai sikap peserta didik, antara
lain melalui observasi, penilaian diri, penilaian teman sebaya, dan penilaian jurnal.
Instrumen yang digunakan antara lain daftar cek atau skala penilaian (ratingscale)
yang disertai rubrik, yang hasil akhirnya dihitung berdasarkan modus.

2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan


a. Tes tertulis.
Soal tes tertulis yang menjadi penilaian autentik adalah soal-soal yang
menghendaki peserta didik merumuskan jawabannya sendiri, seperti soal-soal
uraian.
b. Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan.
Penilaian terhadap pengetahuan peserta didik dapat dilakukan melalui observasi
terhadap diskusi, tanya jawab, dan percakapan. Teknik ini adalah cerminan dari
penilaian autentik.
c. Penugasan
Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan
secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.
3. Penilaian Kompetensi Keterampilan
a. Unjuk kerja/kinerja/praktik
Penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik dilakukan dengan cara mengamati kegiatan
peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk
menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas
tertentu seperti: praktikum di laboratorium.
b. Projek
Penilaian projek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan
mengaplikasi, kemampuan menyelidiki dan kemampuan menginformasikan suatu
hal secara jelas. Penilaian projek dilakukan mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
sampai pelaporan. Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang
perlu dinilai, seperti penyusunan desain, pengumpulan data, analisis data, dan
penyiapan laporan tertulis/lisan. Untuk menilai setiap tahap perlu disiapkan
kriteria penilaian atau rubrik.
c. Produk
Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-
produk, teknologi, dan seni.
Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan
penilaian yaitu:
1) Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan
merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain
produk.
2) Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta
didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
3) Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang
dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan, misalnya berdasarkan,
tampilan, fungsi dan estetika.
Penilaian produk biasanya menggunakan cara analitik atau holistik.
1) Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan
terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan
(tahap: persiapan, pembuatan produk, penilaian produk).
2) Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya
dilakukan hanya pada tahap penilaian produk.
d. Portofolio
Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya peserta didik secara
individu pada satu periode untuk suatu mata pelajaran. Akhir suatu periode hasil
karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh guru dan peserta didik sendiri.
Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, guru dan peserta didik sendiri
dapat menilai perkembangan kemampuan peserta didik dan terus menerus
melakukan perbaikan.
1) Peserta didik merasa memiliki portofolio sendiri

2) Tentukan bersama hasil kerja apa yang akan dikumpulkan

3) Kumpulkan dan simpan hasil kerja peserta didik dalam 1 map atau folder

4) Beri tanggal pembuatan

5) Tentukan kriteria untuk menilai hasil kerja peserta didik

6) Minta peserta didik untuk menilai hasil kerja mereka secara


berkesinambungan
7) Bagi yang kurang beri kesempatan perbaiki karyanya, tentukan jangka
waktunya

8) Bila perlu, jadwalkan pertemuan dengan orang tua

e. Tertulis
Selain menilai kompetensi pengetahuan, penilaian tertulis juga digunakan untuk
menilai kompetensi keterampilan, seperti menulis karangan, menulis laporan, dan
menulis surat.

B. Pelaksanaan Penilaian

Prinsip Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik meliputi prinsip umum dan prinsip khusus.
Prinsip umum dalam Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik adalah sebagai berikut.

1. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang
diukur.

2. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak
dipengaruhi subjektivitas penilai.

3. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena
berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat
istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.

4. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak
terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.

5. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan


keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.

6. Holistik dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua


aspek kompetensi dan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai
dengan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik.

7. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan


mengikuti langkah-langkah baku.

8. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik,


prosedur, maupun hasilnya.

9. Edukatif, berarti penilaian dilakukan untuk kepentingan dan kemajuan peserta didik
dalam belajar.
Prinsip khusus dalam Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik berisikan prinsip-prinsip
Penilaian Autentik sebagai berikut.
1. Materi penilaian dikembangkan dari kurikulum.

2. Bersifat lintas muatan atau mata pelajaran.

3. Berkaitan dengan kemampuan peserta didik.

4. Berbasis kinerja peserta didik.

5. Memotivasi belajar peserta didik.

6. Menekankan pada kegiatan dan pengalaman belajar peserta didik.

7. Memberi kebebasan peserta didik untuk mengkonstruksi responnya.

8. Menekankan keterpaduan sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

9. Mengembangkan kemampuan berpikir divergen.

10. Menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pembelajaran.

11. Menghendaki balikan yang segera dan terus menerus.

12. Menekankan konteks yang mencerminkan dunia nyata.

13. Terkait dengan dunia kerja. \

14. Menggunakan data yang diperoleh langsung dari dunia nyata.

15. Menggunakan berbagai cara dan instrumen.

Kurikulum 2013 menerapkan penilaian autentik untuk menilai kemajuan belajar


peserta didik yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Teknik dan instrumen yang dapat digunakan untuk menilai kompetensi pada aspek
sikap, keterampilan, dan pengetahuan,yaitu:
1. Penilaian Kompetensi Sikap
Pada penilaian kompetensi sikap dilakukan dengan mencari nilai yang paling sering
muncul(modus).Berikut contoh format penilaian yang dilakukan:
a. Observasi
Penilaian Observasi Sikap Disiplin
Nama Peserta Didik : Febria Nur Annisa
Kelas : XII IPA 2
Mata Pelajaran : Fisika.

Melakuka
N Sko
Sikap yang Diamati n
o r
Ya Tidak
1 Masuk kelas tepat waktu 1
2 Mengumpulkan tugas tepat waktu 0
3 Memakai seragam sesuai tata tertib 1
4 Mengerjakan tugas yang diberikan 1
5 Tertib dalam mengikuti pembelajaran 1
6 Mengikuti praktikum sesuai dengan langkah yang 1
ditetapkan
7 Membawa buku tulis sesuai mata pelajaran 0
8 Membawa buku teks mata pelajaran 0
Jumlah Skor 5

b. Penilaian diri (self assessment)


Petunjuk :
Berilah tanda cek () pada kolom skor sesuai sikap jujur yang ditampilkan
oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut.
4 = selalu.
3 = sering.
2 = kadang-kadang.
1 = tidak pernah.

LEMBAR PENILAIAN DIRI


SIKAP TANGGUNGJAWAB

Nama Peserta Didik : Elsa Rahmayuni


Kelas : XII IPA 3
Mata pelajaran : Fisika.
N Skor
Aspek Pengamatan
o 1 2 3 4
1 Sebagai peserta didik saya melakukan tugas-tugas dengan baik
2 Saya berani menerima resiko atas tindakan yang dilakukan
3 Saya menuduh orang lain tanpa bukti
4 Saya mau mengembalikan barang yang dipinjam dari orang
lain
5 Saya berani meminta maaf jika melakukan kesalahan yang
merugikan orang lain
Jumlah Skor

c. Penilaian teman sebaya (peer assessment)


Petunjuk :
Berilah tanda cek () pada kolom skor sesuai sikap jujur yang ditampilkan oleh
peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut.
4 = selalu.
3 = sering.
2 = kadang-kadang.
1 = tidak pernah.
Lembar Penilaian Antar Teman

Nama penilai : Ismail Kurnia.

Nama teman yang dinilai : Mitri Selisne.

Mata pelajaran : Fisika.

N Skor
Aspek Pengamatan
o 4 3 2 1
1 Tidak nyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan
2 Tidak melakukan plagiat (mengambil/menyalin karya orang
lain tanpa menyebutkan sumber) dalam mengerjakan setiap
tugas
3 Mengemukakan perasaan terhadap sesuatu apa adanya
4 Melaporkan data atau informasi apa adanya
Jumlah Skor 12

d. Penilaian jurnal (anecdotal record)


Petunjuk :
Berilah tanda cek () pada kolom skor sesuai sikap jujur yang ditampilkan oleh
peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
Ya = Jika aspek sikap yang dinilai tersebut dimunculkan, diberi skor 1.
Tidak = Jika aspek sikap yang dinilai tersebut tidak dimunculkan, diberi skor 0.
Lembar Penilaian Jurnal

Aspek yang diamati : Disiplin


Nama Peserta Didik : Jefry Hendi
Kelas : XII IPA 1

No Melakukan
Hari/ Tanggal Kejadian Skor
. Ya Tidak
1. Rabu/15 oktober Terlambat masuk kelas
0
2014 Membawa buku teks pelajaran
1

Jumlah Skor 1

2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan


Pada penilaian kompetensi pengetahuan dilakukan dengan mencari nilai yang paling
sering muncul rata-rata.Berikut contoh format penilaian yang dilakukan:
a. Tes tertulis.
Bentuk soal tes tertulis, yaitu:
1) memilih jawaban, dapat berupa:
pilihan ganda

dua pilihan (benar-salah, ya-tidak)

menjodohkan

sebab-akibat

2) mensuplai jawaban, dapat berupa:


isian atau melengkap
jawaban singkat atau pendek
uraian
b. Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan.
Contoh: Format observasi terhadap diskusi, tanya jawab, dan percakapan
Nama Aspek yang dinilai
Pengungkapan Kebenaran konsep Ketepatan dan lain
peserta
gagasan yang penggunaan istilah sebagainya
didik
orisinal
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
A
B
C
....
Keterangan: diisi dengan ceklis ( )
c. Penugasan
Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan
secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.
3. Penilaian Kompetensi Keterampilan
Kompetensi keterampilan terdiri atas keterampilan abstrak dan keterampilan
kongkret.
Pada penilaian kompetensi sikap dilakukan dengan mencari nilai yang
tertinggi.Berikut contoh format penilaian yang dilakukan:
a. Penilaian Unjuk Kerja

Petunjuk
Berilah tanda cek () pada kolom skor sesuai sikap jujur yang ditampilkan oleh
peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut.
4 = sangat baik.
3 = baik.
2 = cukup.
1 = kurang.
Lembar penilaian Unjuk Kerja

Nama peseta didik : Jefry Hendi.

Kelas : XII IPA 1.

Mata Pelajaran : Fisiska.

N Skor
Aspek Pengamatan
o 4 3 2 1
Tahap Persiapan
1. Menggunakan Jas laboratorium
2. Membaca Prosedur kerja.
3. Memilih alat ukur sesuai dengan benda yang akan diukur.
4. Melakukan pengecekan terhadap jangka sorong.
5. Memegang jangka sorong.
6. Membuka kunci rahang jangka sorong.
N Skor
Aspek Pengamatan
o 4 3 2 1
7. Menempatkan benda pada jangka sorong untuk diukur.
Tahap Pelaksanaan
1. Menentukan NST dari jangka sorong.
2. Menentukan ketidakpastian jangka sorong.
3. Mengeser rahang jangka sorong.
4. Mengunci rahang jangka sorong.
5. Membaca skala hasil pengukuran.
6. Melaporkan hasil pengukuran
Tahap Penutup
1. Menempatkan posisi rahang jangka sorong ke posisi
semula.
2. Mengunci Rahang jangka sorong.
3. Meletakkan alat pada tempat semula
4. Merapikan meja praktikum.
Jumlah skor 53

b. Penilaian Proyek

Petunjuk :
Berilah tanda cek () pada kolom skor sesuai sikap jujur yang ditampilkan oleh
peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut.
4 = sangat baik.
3 = baik.
2 = cukup.
1 = kurang
Lembar Penilaian Proyek
Nama peserta didik : Jefry Hendi.
Kelas : XII IPA 1.
Mata Pelajaran :Fisika.
Nama Proyek :Model Jembatan.
N Skor
Aspek Pengamatan
o 4 3 2 1
Tahap Persiapan
1. Menuliskan tujuan penggunaan model jembatan
2. Menggambar model jembatan
3. Menuliskan bagian-bagian jembatan
4. Menuliskan bahan-bahan untuk membuat model
jembatan
N Skor
Aspek Pengamatan
o 4 3 2 1
5. Menetapkan panjang dan lebar bentang model jembatan
6. Menetapkan kekuatan gaya beban jembatan
7. Menghitung gaya kekuatan tiang penyangga jembatan
8. Menghitung gaya kekuatan rangka jembatan
9. Menghitung gaya kekuatan lantai jembatan.
Tahap Pelaksanaan
1. Menguji bahan untuk tiang penyangga
2. Menguji bahan untuk rangka jembatan
3. Menguji bahan untuk lantai jembatan
4. Menyusun tiang jembatan
5. Menyusun rangka jembatan
6. Menyusun lantai jembatan
7. Merakit seluruh bagian jembatan.
Tahap Penutup
1. Menguji coba kekuatan jembatan
2. Mendemonstrasikan penggunaan jembatan
3. Mencatat saran/hal-hal yang doperlukan dalam perbaikan
Jumlah skor 64

c. Penilaian Produk

Petunjuk :
Berilah tanda cek () pada kolom skor sesuai sikap jujur yang ditampilkan oleh
peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut.
4 = sangat baik.
3 = baik.
2 = cukup.
1 = kurang
Lembar Penilaian Produk
Nama Siswa : Jefry Hendi

Mata Pelajaran : Fisika

Produk : Membuat Kamera Sederhana (Kamera Lubang Jarum)

Kelas : XII IPA 1


Skor
No Aspek Yang Dinilai
4 3 2 1
1. Kreatifitas Dalam Mencari Alat dan Bahan
2. Waktu Untuk Melaporkan Alat dan Bahan yang digunakan
3. Membuat Frame Pada Kotak Korek Api Bagian Dalam
4. Melubangi Bungkus Kotak Korek Api
Mengambil Bagian Kaleng minuman Sebesar Kotak Korek
5.
Api Bagian Dalam
Melubangi Bagian Kaleng Yang Sudah Diambil Dengan
6.
Jarum.
Mengkombinasikan Frame Pada Kotak Korek Api Bagian
7.
Dalam dengan Kaleng Minuman.
Mengkombinasikan Bagian Kaleng Yang Telah Dilubangi
Jarum Dengan Kotak Korek Api Bagian Dalam Serta
8.
Dengan Bungkus Kotak Korek Api Yang Telah Dilubangi
Tadi.
Cara Membuat Shutternya Dengan Menutupi Lubang
9.
Jarum Pada Kotak Korek Api
Membuat Penanda Bunyi Klik Menggunakan Spiral Jilid
10.
Buku
11. Mengkombinasikan Hasil Jadi Terakhir Tadi Dengan Film
12. Membuat Winder Menggunakan Bukaan Kaleng Minuman
Keindahan
13. Hasil Akhir
Gambar Yang Dihasilkan
Jumlah Skor 45

d. Penilaian Portofolio

Petunjuk:

N
Tingkat pencapaian Deskripsi
o
1. Istimewa ( 4 ) Peserta didik menampilkan perkembangan keterampilan yang
sangat baik secara konsisten atau bahkan terus meningkatkan
unjuk kerjanya.

2. Cakap ( 3 ) Peserta didik menampilkan perkembangan keterampilan yang


baik secara umum atau setidaknya konsisten dengan unjuk
kerjanya.
3. Magang ( 2 ) Peserta didik menampilkan sedikit perkembangan
keterampilan yang baik serta terdapat beberapa ketidak-
konsistenan.
4. Pemula ( 1 ) Keterampilan peserta didik kurang berkembang dengan baik
dari waktu ke waktu atau unjuk kerjanya benar-benar tidak
konsisten.

Rubrik Penilaian Portofolio

Mata pelajaran : Fisika.

Kelas : XI IPA 1.

Kompetensi dasar : Nama Peserta didik : Ismail Kurnia.


Menerapkan hukum kekekalan energi mekanik untuk Tanggal : 27 Maret 2011
menganalisis gerak dalam kehidupan sehari-hari

Penilaian
No Indikator
4 3 2 1
1. Menerapkan hukum kekekalan energi mekanik

pada gerak dalam bidang miring
2. Menerapkan hukum kekekalan energi mekanik
pada gerak misalnya gerak jatuh bebas, gerak
parabola dan gerak harmonik sederhana
3. Menerapkan hukum kekekalan energi mekanik

pada gerak benda pada bidang lingkaran
4. Menerapkan hukum kekekalan energi mekanik

pada gerak getaran
5. Menerapkan hukum kekekalan energi mekanik

pada gerak satelit
Jumlah skor 17
Dicapai melalui
Bantuan guru Seluruh kelas Kelompok besar Kelompok kecil Diri sendiri

Komentar guru : Komentar siswa :
Tingkat terus cara belajarmu. Terlalu banyak tugas, sehingga kekurangan
Komentar orang tua :
waktu untuk lebih memahami materi
Tugasmu hanya belajar, jadi belajarlah dengan
sungguh-sungguh.. pembelajaran.

C. Hasil Penilaian
Pengolahan Hasil Penilaian

Penilaian setiap kompetensi hasil pembelajaran mencakup kompetensi sikap,


pengetahuan, dan keterampilan dilakukan secara terpisah, karena karakternya berbeda.
Namun demikian dapat menggunakan instrumen yang sama seperti tugas, portofolio, dan
penilaian autentik lainnya. Hasil pekerjaan peserta didik harus segera dianalisis untuk
menentukan tingkat pencapaian kompetensi yang diukur oleh instrumen tersebut sehingga
diketahui apakah seorang peserta didik memerlukan atau tidak memerlukan pembelajaran
remedial atau program pengayaan.Format berikut digunakan setelah suatu kegiatan penilaian
dilakukan.

Contoh: Format analisis penilaian hasil pekerjaan peserta didik.

* kolom ditulis dengan indikator yang dinilai (rincian sikap, pengetahuan, dan keterampilan).
Kolom di bawahnya diisi dengan skor yang diperoleh peserta didik terkait kemampuan
tersebut.
** kolom yang menyatakan kemampuan yang belum dan sudah dikuasai seorang peserta
didik untuk menentukan ada tidaknya perlakuan (remedial/pengayaan)
Pelaporan Pencapaian Kompetensi Peserta Didik

1) Skor dan Nilai


Kurikulum 2013 menggunakan skala skor penilaian 4,00 1,00 dalam menyekor
pekerjaan peserta didik untuk setiap kegiatan penilaian (ulangan harian, ujian tengah
semester, ujian akhir semester, tugas-tugas, ujian sekolah).

Tabel konversi skor dan predikat hasil belajar untuk setiap ranah

Nilai akhir yang diperoleh untuk ranah sikap diambil dari nilai modus (nilai yang
terbanyak muncul). Nilai akhir untuk ranah pengetahuan diambil dari nilai rerata. Nilai
akhir untuk ranah keterampilan diambil dari nilai optimal (nilai tertinggi yang dicapai).

2) Bentuk Laporan

Laporan hasil pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik dalam bentuk sebagai
berikut.

a. Pelaporan oleh Pendidik


Laporan hasil penilaian oleh pendidik dapat berbentuk laporan hasil ulangan harian,
ulangan tengah semester, ulangan akhir semester.
b. Pelaporan oleh Satuan Pendidikan
Rapor yang disampaikan oleh pendidik kepada kepala sekolah/madrasah dan pihak
lain yang terkait (misal: wali kelas, guru Bimbingan dan Konseling, dan orang
tua/wali). Pelaporan oleh Satuan Pendidikan meliputi:
c. hasil pencapaian kompetensi dan/atau tingkat kompetensi kepada orangtua/wali
peserta didik dalam bentuk buku rapor;
d. pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada dinas pendidikan
kabupaten/kota dan instansi lain yang terkait; dan
e. hasil ujian Tingkat Kompetensi kepada orangtua/wali peserta didik dan dinas
pendidikan.
3) Nilai Untuk Rapor

Hasil belajar yang dicantumkan dalam Rapor berupa:

a. untuk ranah sikap menggunakan skor modus 1,00 4,00 dengan predikat Kurang
(K), Cukup (C), Baik (B), dan Sangat Baik (SB);
b. untuk ranah pengetahuan menggunakan skor rerata 1,00 4,00 dengan predikat D
A.
c. untuk ranah keterampilan menggunakan skor optimum 1,00 4,00 dengan predikat
D A.
4) Format Rapor

Format rapor untuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK disajikan pada
halaman-halaman berikut.

FORMAT RAPOR SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


Catatan: SB: Sangat Baik; B: Baik; C: Cukup; K: Kurang.
* : Angka real yang diperoleh siswa
FORMAT RAPOR SEKOLAH MENENGAH ATAS
Pihak yang Terlibat

Pihak-pihak yang terkait dengan penilaian, antara lain:


a. Tenaga pendidik (guru mata pelajaran, guru kelas, dan guru pembina kegiatan
ekstrakurikuler).
b. Pimpinan satuan pendidikan (kepala sekolah, wakil kepala sekolah, wali kelas).
c. Dinas pendidikan atau kantor kementerian agama provinsi dan kabupaten/kota sesuai
dengan kewenangannya.
d. Komite sekolah/madrasah.
e. Orangtua peserta didik.
f. Dunia industri.
DAFTAR PUSTAKA

Harianti Diah. Makalah Model Penilaian Kelas SD,SMP,SMA 2006. Jakarta: Puskur
Depdiknas.

Muslich Masnur.2007.KTSP Dasar Pemahaman dan Pengembangan.Jakarta: Bumi Aksara

Sanjaya Wina.2006.Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi .


Jakarta: Bumi Aksara.

Supranata sumarna.2005.Panduan Penulisan Tes Tertulis Implementasi Kurikulum. 2004


Jakarta: PT.Remaja Rosdakarya.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2007 tentang
Standar Penilaiaian
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2014
tentang Penilaiaian Hasil Belajar Oleh Pendidik Pada Pendidikan Dasar dan
Menengah.

You might also like