Professional Documents
Culture Documents
PERTUMBUHAN SEL
Ananda Tri Adhityaxena, 1506675850
Teknologi Bioproses, Universitas Indonesia
REPLIKASI
Lama siklus replikasi berlangsung selama 15 30 jam pada binatang dan pada faga
kuman berlangsung selama 15 30 menit. Tahap-tahap replikasi virus antara lain :
1. Adsorpsi
Tahap penempelan (attachment) virus pada dinding sel inang. Virus
menempelkan sisi tempel atau reseptor site ke dinding sel inang.
2. Penetrasi Sel Inang
Setelah reseptor site, bagian ini kemudian mengeluarkan enzim untuk membuka
dinding sel inang. Molekul assam nukleat (RNA dan DNA) virus bergerak keluar
melalui pipa ekor dan amsuk kedalam sitoplasma sel melalui dinding sel yang
terbuka tersebut. Pada virus telanjang, proses penyusupan terjadi dengan cara
fagosiosis virion (viropexis). Sedangkan pada virus berselubung dapat terjadi
dengan cara fusi yang diikuti masuknya nukleokapsid ke sitoplasma.
3. Eklipase (Pembentukan Bagian-bagian Tubuh Virus)
Asam nukleat virus menggunakan asam nukleat sel inang unutk membentuk
bagian-bagian tubuh virus terbntuk, seperti protein, asam nukleat, dan kapsid.
Nahan yang digunakan berasal dari protein, enzim, dan asam nukleat inang.
4. Pembentukan Virus (Bakteriofage) Baru
Pada fase ini, bagian-bagian tubuh virus yang telah terbentuk akan digabung
menjadi virus yang abru. Dari 1 sel akan dihasilkan 100-300 virus baru.
5. Pemecahan Sel Inang
Pemecahan sel inang merupakan akhir dari siklus replikasi. Di dalam sel inag
terbentuk enzim lisoenzim yang mampu melarutkan ikatan kimia dinding sel
inang. Setelah dinding sel pecah, maka keluarlah virus-virus baru itu dan
selanjutnya mencari inang.
PROLIFERASI
Proliferasi merupakan cara reproduksi virus. Terdapat 2 jenis proliferasi yaitu
daur litik dan daur lisogenik.
Daur Lisogenik
1. Fase Penggabungan
Agar dapat menyisip ke DNA bakteri DNA virus harus memutus DNA bakteri,
kemudian DNA virus menyisip diantara benang DNA bakteri yang terputus
tersebut. Dengan kata lain, di dalam DNA bakteri terkandung materi genetik
virus.
2. Fase Pembelahan
Setelah menyisip DNA, virus menjadi tidak aktif dan disebut profag. Kemudian
DNA bakteri mereplikasi untuk melakukan pembelahan.
3. Fase Sintesis
DNA virus melakukan sintesis untuk membentuk bagian-bagian virus.
4. Fase Perakitan
Setelah virus membentuk bagian-bagian virus, dan kemudian DNA masuk ke
dalam akan membentuk virus baru.
5. Fase Litik
Setelah perakitan selesai terjadilah lisis sel bakteri. Virus yang terlepas dari inang
akan mencari inang baru.
Perbedaan Litik dan Lisogenik
MITOSIS
Interfase
Pada tahap ini sel tidak membelah. Nukleus terdiri dari RNA ribosom dan
merupakan tempat sintesis protein serta materi yang berwarna gelap dikenal sebagai
kromatin atau bentuk benang-benang kromosom sehingga bentuk kromosom tidak
dapat dilihat secara jelas. Pada salah satu ujung sel, terdapat 2 pasang protein yang
disebut sentrioles, tetapi pada tumbuhan, sentriosol tidak muncul.
1. Fase G1 (Growth 1)
Fase di mana sel mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Sel bertambah
ukuran dan volumenya.
2. Fase S (Sintesis)
Terjadi sintesis DNA dan duplikasi kromosom.
3. Fase G2 (Groeth 2)
Terjadi proses sintesis protein. Sel sudah siap untuk mengadakan pembelahan.
Gbr 6. Interfase
Campbell, Biology
Profase
Pada nucleus :
1. Benang kromatin tergulung dan memadat membentuk kromosom.
2. Nukleolus menghilang.
3. Setiap kromosom terduplikasi tampak seperti 2 kromatid identik bersatu.
Pada sitoplasma :
1. Terbentuk gelendong (dari mikrotubula yang dipancarkan oleh dua
sentrosom).
2. Sentrosom ini saling terdorong ke kedua kutub sel oleh mikrotubula yang
memanjang.
Gbr 7. Profase
www.boundless.com
Anafase
Pada tahap ini kromatid berpisah (melepaskan kromatid saudara) dan
bergerak ke arah kutub yang berbeda. Terjadi penarikan Karen pemendekan
benang mikrotubula kinetokor. Kromatid pada fase ini disebut kromosom tunggal,
bukan sebagai kromatid. Sentromer tertarik kea rah kutub dengan kecepatan 1
mikrometer/menit. Kutub tertarik lebih jauh karena mikrotubula non-kinetokor
memanjang. Pada akhir tahap, kedua kutub sel memilii 2 pasang kromosom yang
lengkap.
Gbr 8. Anaphase
www.boundless.com
Telofase
Mikrotubula non kinetokor lebih memperpanjang sel lagi, dan nukleus
anak terbentuk pada kedua kutub sel. Selubung nukleus terbentuk kembali dari
fragmen-fragmen selubung nukleus sel induk . Benang kromatin setiap kromosom
menjadi kurang tergulung rapat.
Sitokinesis, pembelahan sitoplasma, biasanya berlangsung pada saat ini,
sehingga penampakan dua sel anak yang terpisah segera terjadi setelah akhir
mitosis. Pada sel hewan, sitokinesis melibatkan pembentukan alur pembelahan,
yang menjepit sel ini menjadi dua.
Gbr 9. Telofase
www.boundless.com
MEIOSIS
Pembelahan meiosis terbagi menjadi dua tahap yaitu meiosis I dan meiosis
II.
Meiosis I
1. Interfase
Mulai terbentuk 2 kromatid saudara yang identik dan melekat pada
sentromernya. Sentrosom bereplikasi menjadi 2.
2. Profase 1
Tahap ini merupakan tahap terpanjang pada meiosis 1 dibanding tahap
lainnya. Profase 1 terdiri atas :
Leptoten
Benang kromatin menembal dan memendek berubah menjadi kromosom
Zigoten
Kromosom homolog saling berdekatan berpasangan membentuk sinapsi
atau bivalen
Pakiten
Penggandaan atau replikasi kromosom, menjadi dua kromatid dengan
sentromer yang masih tetap menyatu atau berlekatan dan belum
membelah, sehingga disebut tetrad. (2n - 4n).
Diploten
Terdapat kiasma antar lengan kromosom. Kiasma merupakan tempat
terjadinya pindah silang.
Diakinesis
Seluruh membran inti dan nukleoli menghilang, sehingga gelendong
mikrotubula menagkap kinetokor pada kromosom dan mulai bergerak ke
arah ekuator.
3. Metaphase 1
Kromosom sekarang tersusun pada pelat metafase, masih dalam pasangan
homolog, mikrotubula kinetokor dari satu kutub selmelekat pada satu
kromosom masin-masing pasangan, sementara itu mikrotubula dari kutub lain
menempel pada homolognya.
4. Anaphase 1
Alat gelendong menggerakkan kromosom kea rah kutub. Kromatid
saudara tetap terikat pada sentromernya dan bergerak ke arah satu kutub.
5. Telophase 1
Gelendong terus memendek dan memisahkan kromosom haploid pada
masing-masing kutub. Sitokinesis terjadi secara stimultan, membentuk 2 sel
anak. Pada sel tumbuhan terbentuk pelat sel dan pada hewan terbentuk alur
pembelahan. Sel anak memulai persiapan memasukin profase II, pada
beberapa spesies, kromosom akan menyebar dan terbentuk membran nukleus
dan nukleolus , sehingga sel perlu masuk kembali ke tahap interfase II.
Meiosis II
1. Profase II
Aparatus gelendong terbentuk dan kromosom berkembang kearah pelat
metafase II.
2. Metaphase II
Kromosom ditempatkan pada pelat metafase dengan cara seperti mitosis,
dengan kinetokor kromatid saudara dari masing-masing kromosom menuju
kearah kutub-kutub yang berlawanan.
3. Anaphase II
Sentromer kromatid saudara akhirnya berpisah, dan kromatid saudara dari
masing-masing pasangan,kini merupakan kromosom individual, bergerak ke
arah kutub sel yang berlawanan.
4. Telophase II
Kromatid berkumpul pada kutub pembelahan lalu berubah menjadi kromatin
kembali. Bersamaan dengan itu membran inti dan anak inti terbentuk kembali,
dan sekat pemisah semakin jelas sehingga akhirnya terjadilah dua sel anakan.
Terjadi environmental stress karena nutrisi, air, dan space berkurang akibat
banyaknya sel yang ada di dalam medium. Selain itu, sudah mulai banyak metabolic
wastes yang terakumulasi di dalam medium. Faktor yang mempengaruhi statoinaery
phase yatu kurangnya nutrisi dan akumulasi sisa metabolism sel seperti asam organic
yang banyak di dalam medium pertumbuhan.
1. Temperature
Sel dapat tumbuh pada temperatur di antara titik beku air dan temperatur dimana
protein dan protoplasma di dalam sel tersebut menggumpal. Di antara titik
maksimum dan minimum tersebut, terdapat temperatur optimum di mana sel
tumbuh dengan baik.
Jika temperatur lingkungan di bawah temperatur minnimum, maka pertumbuhan
sel akan terhenti, tapi sel tidak mati. Namun, jika temperatur lingkungan di atas
temperatur maksimum, kemungkinan sel akan mati karena proteinnya akan
mengalami denaturasi.
Terdapat klasifikasi makhluk hidup, contohnya bakteri, berdasarkan temperatur
optimumnya:
- Psycrophilic (< 16oC)
- Mesophilic (16-40oC)
- Thermophilic (>40oC)
2. Nutrien
Nutrien adalah zat atau senyawa kimia yang digunakan oleh sel untuk tumbuh.
Berdasarkan jumlah yang dibutuhkan, nutrien terbagi menjadi 2 bagian:
- Makronutrien
- Mikronutrien
3. Air
Komposisi air di ruang intraseluler harus seimbang dengan komposisi di ruang
ekstraseluler.
4. Oksigen
Sel-sel tubuh akan rusak atau mati bila tidak mendapatkan oksigen dalam jangka
waktu tertentu. Contohnya, sel otak akan mati atau rusak bila tidak mendapatkan
asupan oksigen selama 3-4 menit. Namun, tidak semua makhluk hidup memerlukan
oksigen untuk tumbuh. Bakteri anaerob merupakan jenis bakteri yang tidak
memerlukan oksigen untuk tumbuh dan berkembang. Bakteri anaerob fakultatif
bisa hidup di lingkungan beroksigen maupun tidak.
5. pH (Keasaman)
Sensitivitas terhadap pH bergantung pada masing-masing spesies. Kebanyakan
bakteri tumbuh pada lingkungan yang memiliki pH sekitar 7 (kondisi netral).
Bakteri yang bisa bertahan pada tingkat pH rendah disebut aciduric.
REFERENSI