You are on page 1of 1

BAB I

PENDAHULUAN

Cleft lip adalah suatu kondisi dimana terdapat celah pada bibir atas diantara mulut
dan hidung. Kelainan ini dapat berupa celah kecil pada bagian bibir yang berwarna
sampai pada pemisahan komplit satu atau dua sisi bibir memanjang dari bibir ke hidung
(Reksoprodjo S, 1995; Marzoeki, 2001).
Insiden celah bibir dan palatum terbanyak dalam suatu populasi sekitar 1 diantara
700 kelahiran. Paling banyak ditemukan sekitar 86% untuk dua celah, 68% untuk satu
celah. Seperti yang kita ketahui ada 14 jenis cacat bawaan pada celah muka, namun celah
bibir dan palatum yang paling sering dijumpai. Pada tipe unilateral, lebih banyak terjadi
pada kiri daripada kanan dan lebih sering mengenai anak laki-laki dibandingkan pada anak
perempuan, Pada populasi orang kulit putih ditemukan 1 diantara 1000 kelahiran celah pada
bibir dan palatum atau tanpa palatum. Pada orang Asia, dua kali lebih banyak dari orang
kulit putih, setengah dari orang Asia ditemukan pada orang Afrika dan Amerika (Debra,
2011)
Faktor yang diduga dapat menyebabkan terjadinya kelainan ini adalah kekurangan
nutrisi, stres pada kehamilan, trauma dan faktor genetik. Gejala patologis pada celah bibir
mencakup kesulitan pemberian makanan dan nutrisi, infeksi telinga yang rekuren,
hilangnya pendengaran, perkembangan pengucapan yang abnormal dan kelainan pada
perkembangan wajah. Adanya hubungan antara saluran mulut dan hidung menyebabkan
berkurangnya kemampuan untuk mengisap pada bayi (Reksoprodjo S, 1995; Marzoeki,
2001).
Permasalahan pada penderita celah bibir dan langit-langit sudah muncul sejak
penderita lahir. Derita psikis yang dialami pula oleh penderita setelah menyadari dirinya
berbeda dengan yang lain. Secara fisik adanya celah akan membuat kesukaran minum
karena adanya daya hisap yang kurang dan banyak yang tumpah atau bocor ke hidung,
Se1ain itu terjadi permasalahan dalam segi estetik/kosmetik, perkembangan gigi yang tidak
sempuma serta gangguan pertumbuhan rahang dan gangguan bicara berupa suara sengau.
Penyulit yang juga mungkin terjadi pada penderita celah bibir adalah infeksi pada telinga
tengah hingga gangguan pendengaran (Reksoprodjo S, 1995; Marzoeki, 2001).

You might also like