Professional Documents
Culture Documents
Aryo Yudhanto W
FakultasTeknik, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
email: sipil@untag-sby.ac.id
Abstraks
Indikasi awal permasalahan jalan di ruas jalan Surabaya-Malang-Batu bermula dari gejala
kepadatan lalu lintas dari Surabaya menuju Malang hingga Kota Batu dan sebaliknya, yang sudah
sangat mengkhawatirkan sebagai akibat pencampuran antara arus lalu lintas lokal dan regional
dalam menggunakan jalan Arteri dengan kecenderungan volume yang semakin bertambah sejalan
dengan perkembangan wilayah dan peningkatan mobilitas penduduk. Untuk mengantisipasi hal
tersebut, ditempuh langkah pengadaan jaringan jalan baru berupa pembangunan jalan tembus dari
Lawang menuju Kota Batu dan sebaliknya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tingkat
kelayakan ekonomi rencana pembangunan jalan tembus lawang-batu, dengan melakukan analisis
terhadap Biaya Operasional Kendaraan (BOK), Tundaan dan Kecelakaan pada kondisi pra dan
pasca pembangunan jalan tembus lawang-batu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil
perhitungan perkiraan keuntungan (Benefit) dari Pembangunan Jalan Tembus Lawang Batu dapat
diketahui bahwa total keuntungan yang diperoleh hingga akhir proyek adalah sebesar Rp 7.100,55
Milyar. Jumlah tersebut diperoleh dari penghematan Biaya Operasi Kendaraan (BOK) sebesar Rp
3.004,11 Milyar, penghematan terhadap tundaan sebesar Rp 2.967,97 Milyar dan penghematan
terhadap kecelakaan sebesar Rp 1.128,47 Milyar, sehingga dari segi keuntungan, rencana
Pembangunan Jalan Tembus Lawang Batu dinyatakan menguntungkan untuk dilaksanakan. Dari
hasil analisa kelayakan ekonomi, Pembangunan Jalan Tembus Lawang Batu ternyata sangat
menunjang perekonomian penduduk yang menghuni kawasan. Dilihat dari sisi finansial yang
ditinjau dari kriteria penilaian kelayakan dengan metode Benefit Cost Ratio (B/C-R) = 7,07 > 1,
Nett Present Value (NPV) = Rp 5.363,88 milyar > 0, Internal Rate of Return (IRR) = 23% > 18%,
maka dapat diambil kesimpulan bahwa rencana Pembangunan Jalan Tembus Lawang Batu
dinyatakan layak untuk dilaksanakan.
Kata Kunci : jalan tembus lawang - batu, level of service, panjang antrian kendaraan, travel time,
biaya operasional kendaraan, tundaan, kecelakaan, analisis kelayakan ekonomi.
Dengan pengertian:
IRR : Internal Rate of Return III. METODOLOGI PENELITIAN
i1 : tingkat bunga yang menghasilkan NPV
negatif terkecil
i2 : tingkat bunga yang menghasilkan NPV 3.1. Rancangan Penelitian
positif terkecil Metode yang digunakan adalah
NPV1 : nilai sekarang dengan menggunakan i1 metode with and without, sehingga dalam
NPV2 : nilai sekarang dengan menggunakan i2 penelitian Analisis Kelayakan Ekonomi
Pembangunan Jalan Tembus Lawang
2.5.4. Analisis First Year Rate of Return Batu ini menggunakan metode pendekatan
(FYRR) pembandingan kondisi dengan proyek (with
Analisis manfaat biaya digunakan project) dan tanpa proyek (without project)
untuk membantu menentukan waktu terbaik dan atas dasar pendekatan kebijakan publik
untuk memulai proyek.Walaupun dari hasil atau pendekatan economic analysis.
analisis proyek bermanfaat, tetap saja ada Analisis yang dilakukan merupakan
kasus penundaan awal proyek pada saat lalu analisis ekonomi untuk memperoleh/
lintas terus bertambah untuk menaikkan membandingkan kelayakan ekonomi dari
laju pengembalian pada tingkat yang seluruh alternatif solusi. Tinjauan aspek
diinginkan. Cara terbaik untuk menentukan
Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 240
ekonomi merupakan analisis terhadap biaya secara umum dibagi menjadi dua, yaitu
(cost) dan keuntungan (benefit). Biaya ini pengumpulan data primer dengan observasi
meliputi biaya konstruksi, biaya kemacetan, lapangan yaitu survei kondisi volume lalu
biaya kecelakaan, serta biaya inefisiensi lintas, aktivitas samping jalan dan
akibat adanya sistem jaringan jalan yang kecepatan kendaraan dan pengumpulan data
tidak optimum. Selanjutnya, aspek ekonomi sekunder yaitu Peta Jaringan Jalan Nasional
studi kelayakan jalan ini akan digunakan dan Jalan Provinsi, Data LHR, Peta Tata
suatu alat (tools) yang lazim dipakai dalam Guna Lahan, Dokumen Studi Kelayakan
bidang ekonomi, yaitu IRR (Internal Rate dan Amdal Pembangunan Jalan Tembus
of Return), NPV (Nett Present Value), dan Lawang Batu.
BCR (Benefit Cost Ratio).
3.5. Teknik Analisa Data
3.2. Lokasi Penelitian Data-data yang bersifat kuantitatif
Lokasi kegiatan Analisis Kelayakan dan teknis akan diolah sesuai formula yang
EkonomiPembangunan Jalan Tembus telah ditentukan dalam kajian teori,
Lawang Batu adalah wilayah diantara pendekatan penelitian dan teknik analisis.
Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Selanjutnya hasil dari analisis kuantitatif
Pasuruan Kecamatan Lawang, Kabupaten beserta data-data lain akan disajikan dalam
MalangKota Batu. sekumpulan informasi terstruktur yang
dapat memberikan kemungkinan adanya
3.2.1. Lokasi Survey Traffic Counting penarikan kesimpulan dan rekomendasi.
Survei traffic counting dilakukan Interpretasi analisis dan data ini dapat
pada 6 (enam) titik lokasi, yaitu:1. Ruas dilakukan dengan cara (Miles, 1992):
jalan di Purwodadi, 2. Ruas jalan di
Lawang, 3. Simpang Karanglo, 4. Simpang
Karangploso, 5. Simpang Pendem, 6. IV. HASIL ANALISA DAN
Simpang Bumiaji PEMBAHASAN
3.2.2. Lokasi Survey Travel Time 4.1. Gambaran Umum Wilayah Studi
Survei travel time dilakukan dari 4.1.1. Kondisi Fisik Dasar
Purwosari ke arah Kota Batu melalui Kabupaten Pasuruan memiliki
sejumlah rute, yaitu melalui pertigaan karakter fisik yang beragam di antaranya
KarangloKarangplosopertigaan cucian wilayah pegunungan, wilayah pesisir, dan
mobil Bumiajipusat Kota Batu, melalui wilayah dataran rendah. Untuk wilayah
pertigaan KarangloKarangplosopertigaan pesisir yaitu wilayah perairan laut dan
Pendempusat Kota Batu, dan melalui Kota kawasan pantai yang membentang sepan-
Malang (pertigaan Karanglo Jl. A. Yani jang 48 km mulai dari Kecamatan
Jl. Borobudur Jl. Soekarno Hatta Jl. Nguling hingga Kecamatan Bangil dengan
MT. Haryono Jl. Raya Tlogomas Dau wilayah eksploitasi laut mencapai 112,5 mil
pertigaan Pendem pusat Kota Batu). laut persegi dan potensi laut lestari/
Maximum Sustainable Yield (MSY) sebesar
3.3. Jenis Data 27.000 ton per tahun. Kawasan perairan
Data untuk mendukung penelitian ini laut di Kabupaten Pasuruan memiliki garis
dapat diperoleh dari dua sumber, yaitu data pantai memanjang dari Barat ke Timur
primer dan data sekunder. menghadap ke Laut jawa dengan luas
kawasan pesisir secara administratif (jarak
3.4. Teknik Pengumpulan Data arbiter 2 Km dari garis pantai) sekitar 4.917
Teknik pengumpulan data yang akan ha. Sebagian besar telah dimanfaatkan
dilakukan dalam suatu studi ataupenelitian, secara maksimal, terutama di wilayah
2017
(Rp/mnt/smp)
118.408.041.594
(menit)
67.774.507.617
(Rp/menit/smp)
50.633.533.977
(Rp/menit/smp)
50,63
perlu juga dihitung saving terhadap
2018 126.696.604.506 72.518.723.150 54.177.881.355 54,18 kecelakaan dengan metode yang hampir
2019 135.565.366.821 77.595.033.771 57.970.333.050 57,97
2020 145.054.942.498 83.026.686.135 62.028.256.364 62,03 sama dengan saving terhadap BOK dan
2021
2022
155.208.788.473
166.073.403.666
88.838.554.164
95.057.252.956
66.370.234.309
71.016.150.711
66,37
71,02
tundaan, yaitu do nothing (sebelum adanya
2023 177.698.541.923 101.711.260.663 75.987.281.260 75,99 jalan tembus Lawang Batu) dan do
2024 190.137.439.858 108.831.048.909 81.306.390.949 81,31
2025 203.447.060.648 116.449.222.333 86.997.838.315 87,00 something (setelah adanya jalan tembus
2026
2027
217.688.354.893
232.926.539.736
124.600.667.896
133.322.714.649
93.087.686.997
99.603.825.087
93,09
99,60
Lawang Batu).
2028 249.231.397.517 142.655.304.674 106.567.092.843 106,58 Perhitungan saving terhadap kece-
2029 266.677.595.343 152.641.176.001 114.036.419.342 114,04
2030 285.345.027.017 163.326.058.321 122.018.968.696 122,02 lakaan menggunakan asumsi bahwa
2031 305.319.178.909 174.758.882.404 130.560.296.505 130,56
2032 326.691.521.432 186.992.004.172 139.699.517.260 139,70
kecelakaan yang terjadi adalah sebanyak 36
2033
2034
349.559.927.932
374.029.122.888
200.081.444.464
214.087.145.577
149.478.483.468
159.941.977.311
149,48
159,94
kejadian/tahun dengan biaya kecelakaan
2035 400.211.161.490 229.073.245.767 171.137.915.723 171,14 yang harus dikeluarkan adalah sebesar Rp 1
2036 428.225.924.794 245.108.372.971 183.117.569.823 183,12
milyar / kejadian, sedangkan asumsi
Perhitungan saving tundaan juga peningkatan kejadian adalah 7% /tahun.
dilakukan pada arah Batu Surabaya
Tabel 4.64 Perhitungan Saving Total Terhadap
dengan menggunakan metode perhitungan Kecelakaan
yang sama yang juga telah dilakukan pada Saving pada Do Saving pada Do Total Saving
Tahun Nothing (Rp Something (Rp Kecelakaan (Rp
arah Surabaya-Batu. Milyar/Kejadian) Milyar/Kejadian Milyar/Kejadian)
2017 47,19 19,66 27,53
2018 50,49 21,04 29,45
Tabel 4.61 Perhitungan Saving Terhadap 2019 54,03 22,51 31,52
2020 57,81 24,09 33,72
Tundaan Total Arah BatuSukorejo 2021 61,85 25,77 36,08
Do Nothing Do Something Saving Tundaan Saving Tundaan
Tahun 2022 66,18 27,58 38,61
(Rp/mnt/smp) (menit) (Rp/menit/smp) (Rp/menit/smp)
2023 70,82 29,51 41,31
2017 91.897.831.960 70.134.091.439 21.763.740.621 21,76
2024 75,77 31,57 44,20
2018 98.330.680.197 75.043.477.840 23.287.202.358 23,29
2025 81,08 33,78 47,30
2019 105.213.827.811 80.296.521.288 24.917.306.523 24,92
2026 86,75 36,15 50,61
2020 112.578.795.758 85.917.277.779 26.661.517.980 26,66
2027 92,83 38,68 54,15
2021 120.459.311.461 91.931.487.223 28.527.824.238 28,53
2028 99,33 41,39 57,94
2022 128.891.463.263 98.366.691.329 30.524.771.935 30,52
2023 137.913.865.692 105.252.359.722 32.661.505.970 32,66
2029 106,28 44,28 62,00
4.6.1. Analisis Benefit Cost Ratio (B/C-R) 2019 -859,41 0,77 -663,62
2020 -655,93 0,71 -464,68
Benefit Cost Ratio adalah 2021 -495,83 0,65 -322,26
secara ekonomi, bila nilai B/C-R adalah 2027 1379,23 0,39 534,50
2028 1835,35 0,36 652,53
lebih dari 1 (satu). 2029 2323,76 0,33 757,96
suku bunga bank yang berlaku saat ini yaitu 2014 0 0,92 0,00
sebesar 12% dan pajak diasumsikan sebesar 2015 222,352 0,84 187,15
2016 679,552 0,77 524,74
25% didapatkan hasil : 2017 242,186 0,71 171,57
Present Worth Benefit =Rp. 6.247,34 Jumlah PV of Outlays 883,46
Present Worth Cost = Rp. 883,46 Nilai NPV akan menentukan layak
Dari hasil perhitungan di atas dapat atau tidak suatu proyek untuk dikerjakan.
diketahui bahwa nilai benefit cost ratio Suatu proyek dapat dikatakan layak secara
adalah sebesar 7,07 yang artinya bahwa ekonomi bila nilai NPV > 0. Dari analisa
sebesar 12% didapatkan hasil sebagai 2018 -1105,19 0,84 -930,21 -2.154,58 1.144,09 3.299 2
2019 -859,41 0,77 -663,62 -2.818,20 1.144,09 3.962 3
berikut : 2020 -655,93 0,71 -464,68 -3.282,87 1.144,09 4.427 4
PV dari Proceeds = Rp. 6.247,34 2021 -495,83 0,65 -322,26 -3.605,13 1.144,09 4.749 5
2022 -249,04 0,60 -148,50 -3.753,63 1.144,09 4.898 6
PV of Outlays = Rp. 883,46 2023 74,71 0,55 40,87 -3.712,76 1.144,09 4.857 7
NPV (Net Present Value)= Rp. 6.247,34 Rp. 2024 421,48 0,50 211,52 -3.501,24 1.144,09 4.645 8