You are on page 1of 56

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemampuan penyelenggaraan pelayanan suatu bangsa diukur dengan

menentukan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan perinatal dalam

100.000 persalinan hidup. Sedangkan tingkat kesejahteraan suatu bangsa

ditentukan dengan seberapa jauh gerakan berencana dapat diterima

masyarakat.

Angka kematian ibu dan kematian masih tinggi. Sebenarnya kematian

tersebut masih dapat dihindari karena sebagian besar terjadi pada saat

pertolongan pertama sangat diperlukan, tetapi penyelenggara kesehatan tidak

sanggup untuk memberikan pelayanan.penyebab kematian ibu masih tetap

merupakan trias klasik sedangkan sebab kematian perinatal terutama oleh

trias asfiksia, infeksi dan trauma persalinan kematian dan kesakitan ibu dan

perinatal juga berkaitan dengan pertolongan persalinan dukun sebanyak

80% dan berbagai factor social budaya dan factor pelayanan medis.

Kematian ibu (maternal) bervariasi antara 5 sampai 800 per 100.000

persalinan sedangkan kematian perinatal berkisar antara 25 sampai 750 per

100.000 persalinan hidup. Pemerintah mengasumsikan keadaan di Indonesia.

(Manuaba)

1
2

Berdasarkan data World Health Organization (WHO) pada tahun 2005,

bahwa setiap tahunnya wanita yang bersalin meninggal dunia mencapai lebih

dari 500.000 orang (Winkjosastro, 2005). Berdasarkan Survey Demografi dan

Kesehatan Indonesia tahun 2007 AKI di Indonesia adalah 226 per 100.000

kelahiran hidup, dan pada tahun 2008 menjadi 235 per 100.000 kelahiran

hidup. Padahal pemerintah mentargetkan pada tahun 2015, Angka Kematian

Ibu (AKI) akan turun menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan

Angka Kematian Bayi (AKB) mencapai 29 per 1.000 kelahiran hidup (Profil

Kesehatan Indonesia, 2007).

Untuk mewujudkan mencapai target MDGs, Depkes sedang

menggalakkan program Making Pregnancy Saver (MPS) dengan program

antara lain Program Perencanaan ersalinan dan Pencegahan Komplikasi

(P4K). Dalam pernyataan yang diterbitkan di laman resmi WHO itu

dijelaskan, untuk mencapai target MDGs penurunan angka kematian ibu

antara 1990 dan 2015 seharusnya 5,5 persen per tahun.Turunnya angka

kematian baik AKB maupun AKI karena pelayanan kesehatan yang terus

membaik dari tahun ke tahun dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya

melahirkan dengan bantuan medis juga sudah menjadi faktor utama, selain itu

penyebab kematian ini sebenarnya dapat dicegah dengan pemeriksaan

kehamilan (Ante Natal Care/ANC) yang memadai. Upaya penurunan AKI

merupakan salah satu program prioritas utama di Indonesia. Didalam rencana

strategi nasional Making Pregnancy Safer (MPS) di Indonesia 2002 2010

disebutkan bahwa konteks rencana pembangunan kesehatan menuju Indonesia


3

sehat tahun 2010. Visi MPS adalah kehamilan dan persalinan di Indonesia

berlangsung aman serta bayi yang dilahirkan hidup dan sehat. ( Saiffudin,

2005:5 ).

Berdasarkan dari uraian di atas, penulis ingin mendalami dan mencoba

menerapkan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil dengan judul Asuhan Kebidanan

pada Ny.Y umur 31 tahun dengan Preeklampsia Berat di wilayah Puskesmas

UPTD Ciawi Kecamatan Ciawi Kabupaten Tsikmalalaya.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum

Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny.Y Umur 31

tahun Dengan Preeklampsia Berat di Puskesmas UPTD Ciawi tahun

2011 dengan melakukan pendekatan manajemen dan di

dokumentasikan dalam bentuk SOAP.

2. Tujuan Khusus
a. Mampu melaksanakan pengkajian berupa data subjektif pada NY.Y

G2P1A0 Hamil 36-37 minggu dengan Preeklampsia berat.


b. Mampu melaksanakan pengkajian berupa data objektif pada NY.Y

G2P1A0 Hamil 36-37 minggu dengan Preeklampsia berat.


c. Mampu menyusun assessment berdasarkan data subjektif dan objektif
NY.Y G2P1A0 Hamil 36-37 minggu dengan Preeklampsia berat.

d. Mampu menyusun rencana asuhan sesuai dengan kebutuhan ibu hamil,

NY.Y G2P1A0 Hamil 36-37 minggu dengan Preeklampsia berat.

C. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
4

Laporan ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan masukan dalam

rangka pengembangan wawasan ilmu kebidanan, yang dititik beratkan

pada kajian asuhan kebidanan, khususnya bahaya pada ibu hamil dan

nifas.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Ibu Hamil
Diharapkan dapat menjadi bahan informasi dan menambah

pengetahuan pada ibu-ibu Nifas, khususnya NY.Y G2P1A0 dengan

Preeklampsia berat.

b. Bagi Instansi Keshatan

Diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi tenaga kesehatan

(Bidan) dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan pengetahuan

mengenai komplikasi selama hamil khususnya anemia pada kehamilan.

c. Bagi institusi pendidikan


1) Hasil Penelitian diharapkan dapat memberi informasi bagi pihak

pendidikan sebagai bahan kepustakaan serta dapat dijadikan bahan

acuan dalam penelitian selanjutnya.


2) Sebagai bahan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.


d. Bagi Dinas Kesehatan

Dinas menjadi bahan masukan bagi perencanaan dan evaluasi program

pendeteksian dini dan penangan Preeklampsia berat pada ibu hamil dan

nifas.

e. Bagi penulis
5

Hasil penelitian ini menjadi tambahan bagi penulis dalam

mengembangkan wawasan dan pengalaman yang berharga sehingga

dapat dijadikan bekal untuk mengembangkan profesi kebidanan.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Teori


1. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra

uterin mulai sejak konsepsi dan akhir sampai permulaan persalinan.

( Manuaba, 1998:99)

Kehamilan adalah proses dimana sperma menembus ovum

sehingga terjadinya konsepsi dan fertilasi sampai lahirnya janin, lamanya

hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan), dihitung dari

pertama haid terakhir (HPHT).Kehamilan di bagi 3 triwulan yaitu triwulan

peratama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan. Triwulan kedua dari 4

bulan sampai 6 bulan triwulan ke 3 dari bulan ke tujuh sampai 9 bulan.


2. Tanda dan Gejala Kehamilan

Menurut Manuaba (1998) tanda dan gejala atau dugaan kehamilan, yaitu :

a. Tanda-tanda Tidak Pasti

1) Terlambat datang bulan (Amenorea)

Gejala awal yang biasa terjadi antara lain terlambat datang bulan

atau tidak mendapat haid. Hal ini merupakan gejala awal yang

penting agar dapat menentukan tuanya dan tafsiran persalinan

dengan cara mengingat hari pertama haid terakhir.

2) Mual dan Muntah (Nausea dan Emesis)

Wanita hamil biasanya akan mengeluh merasa mual atau enek dan

terkadang diikuti dengan adanya muntah. Gejala ini terjadi karena

6
7

adanya peningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron yang

mempengaruhi peningkatan asam lambung, sehingga menimbulkan

mual muntah.

3) Mengidam

Tidak seluruh wanita mengalami gejala ini, namun pada umumnya

wanita hamil sering menginginkan makanan atau minuman

tertentu, hal ini disebut dengan ngidam.

4) Payudara atau Mamae Terasa Membesar Dan Tegang

Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri yang disebabkan

pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang merangsang

duktus alveoli payudara.

5) Tidak adanya Nafsu Makan (Anoreksia)

Terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan dan akan hilang

dengan tuanya kehamilan

6) Pingsan (Sinkope)

Gejala ini sering dijumpai apabila wanita tersebut berada di tempat-

tempat yang ramai, dianjurkan untuk tidak pergi ke tempat-tempat

yang ramai. Hal ini terjadi karena gangguan sirkulasi ke daerah

(sentral) menyebabkan iskemia susunan syaraf pusat dan

menimbulkan sinkope atau pingsan, keadaan ini akan menghilang

setelah umur kehamilan 16 minggu.

7) Sering Berkemih
8

Ketika hamil kandung kemih akan tertekan oleh pembesaran rahim,

hal ini yang menyebabkan seringnya buang air kecil. Gejala ini

akan hilang pada trimester kedua dan pada akhir kehamilan akan

timbul kembali, karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin

yang sudah mulai turun ke rongga panggul.

8) Susah Buang Air Besar (Obstipasi)

Gejala ini terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh

terhambatnya peristaltik usus yang terjadi karena peningkatan

progesterone.

9) Pigmentasi pada kulit, terdapat pada:

1) Muka ( pipi, hidung dan dahi ) serta leher


2) Dinding perut akan timbul striae nigra, linea alba yang makin

menghitam
3) Sekitar payudara (puting susu semakin menonjol)

10) Varises

Terjadi karena pengaruh estrogen dan progesteron dan sering

didapat pada daerah genetalia eksterna, betis, dan kaki.

b. Tanda-tanda Kemungkinan Kehamilan


Menurut Manuaba (1998) tanda-tanda kemungkinan

kehamilan, adalah :

1) Perut membesar sesuai dengan tuanya kehamilan.

Perubahan terjadi dalam bentuk besar dan konsistensi perut juga

mengalami perubahan.
9

2) Perubahan pada cervix

Diluar kehamilan konsistensi cervix keras, kerasnya seperti kita

meraba ujung hidung ; dalam kehamilan cervix menjadi lunak pada

perabaan selunak bibir atau ujung bawah daun telinga.

3) Tanda hegar

Segmen bawah rahim melunak terjadi pada daerah istmus uteri,

bagian ini menjadi sangat lunak sehingga bila dilakukan

pemeriksaan dalam pada fornix posterior seperti saling

bersentuhan.

4) Tanda Chadwicks

Merupakan warna kebiruan pada vagina yang terjadi karena

pelebaran pembuluh darah.

5) Tanda Piskacek (Uterus besar dan lunak)

Merupakan pembesaran fundus uteri yang tidak rata karena daerah

implantasi janin akan tumbuh lebih cepat.

6) Kontraksi Braxton-hicks, keadaan dimana corpus uteri menjadi

lebih keras.

7) Teraba ballotemen

8) Pemeriksaan tes kehamilan positif.

c. Tanda-tanda Pasti hamil


1) Terdengar DJJ (Mulai Uk 18-20 minggu).
2) Teraba bagian-bagian anak saat dipalpasi.
3) Terasa pergerakan anak (mulai terasa pada Uk 18-20 minggu).
4) Pemeriksaan USG.
3. Pembagian Kehamilan

Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan :


10

a. Triwulan I antara 0-12 minggu.


b. Triwulan II antara 12-28 minggu.
c. Triwulan III antara 28-40 minggu.
4. Perubahan pada Ibu Hamil dan Adaptasi Psikologis dalam Kehamilan

a. Uterus

Tumbuh membesar primer, maupun sekunder akibat

pertumbuhan isi konsepsi intrauterin. Estrogen menyebabkan

hiperplasi jaringan, progesteron berperan untuk elastisitas / kelenturan

uterus

b. Vagina/vulva

Terjadi hipervaskularisasi akibat pengaruh estrogen dan

progesteron, warna merah kebiruan (tanda Chadwick).

c. Ovarium

Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi diambil alih oleh plasenta,

terutama fungsi produksi progesteron dan estrogen. Selama kehamilan

ovarium tenang/beristirahat. Tidak terjadi pembentukan dan

pematangan folikel baru, tidak terjadi ovulasi, tidak terjadi siklus

hormonal menstruasi.

d. Payudara

Akibat pengaruh estrogen terjadi hiperplasia sistem duktus dan

jaringan interstisial payudara. Hormon laktogenik plasenta

(diantaranya somatomammotropin) menyebabkan hipertrofi dan

pertambahan sel-sel asinus payudara, serta meningkatkan produksi zat-

zat kasein, laktoalbumin, laktoglobulin, sel-sel lemak, kolostrum.


11

Mammae membesar dan tegang, terjadi hiperpigmentasi kulit serta

hipertrofi kelenjar Montgomery, terutama daerah areola dan papilla

akibat pengaruh melanofor. Puting susu membesar dan menonjol.

e. Peningkatan Berat Badan

Normal berat badan meningkat sekitar 6-16 kg, terutama dari

pertumbuhan isi konsepsi dan volume berbagai organ / cairan

intrauterin. Berat janin + 2.5-3.5 kg, berat plasenta + 0.5 kg, cairan

amnion + 1.0 kg, berat uterus + 1.0 kg, penambahan volume sirkulasi

maternal + 1.5 kg, pertumbuhan mammae + 1 kg, penumpukan cairan

interstisial di pelvis dan ekstremitas + 1.0-1.5 kg.

f. Sistem Respirasi

Kebutuhan oksigen meningkat sampai 20%, selain itu

diafragma juga terdorong ke kranial -> terjadi hiperventilasi dangkal

(20-24x/menit) akibat kompliansi dada (chest compliance) menurun.

Volume tidal meningkat. Volume residu paru (functional residual

capacity) menurun. Kapasitas vital menurun.

g. Sistem Gastrointestinal

Estrogen dan HCG meningkat dengan efek samping mual dan

muntah-muntah, selain itu terjadi juga perubahan peristaltik dengan

gejala sering kembung, konstipasi, lebih sering lapar / perasaan ingin

makan terus (mengidam), juga akibat peningkatan asam lambung. Pada


12

keadaan patologik tertentu dapat terjadi muntah-muntah banyak

sampai lebih dari 10 kali per hari (hiperemesis gravidarum).

h. Sirkulasi Darah Ibu

Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh adanya

sirkulasi ke plasenta, uterus yang membesar dengan pembuluh-

pembuluh darah yang membesar pula. Volume darah ibu dalam

kehamilan bertambah secara fisiologi dengan adanya pencairan darah

yang disebut hidremia. Volume darah akan bertambah banyak, kira-

kira 25% dengan puncak kehamilan 32 minggu. (Winkjosastro, 2005)

i. Metabolisme

Basal metabolic rate meningkat sampai 15%, terjadi juga

hipertrofi tiroid. Kebutuhan karbohidrat meningkat sampai 2300

kal/hari (hamil) dan 2800 kal/hari (menyusui). Kebutuhan protein 1

g/kgbb/hari untuk menunjang pertumbuhan janin. Kadar kolesterol

plasma meningkat sampai 300 g/100ml. Kebutuhan kalsium, fosfor,

magnesium, cuprum meningkat. Ferrum dibutuhkan sampai kadar 800

mg, untuk pembentukan hemoglobin tambahan.

j. Traktus Urinarius

Ureter membesar, tonus otot-otot saluran kemih menururn

akibat pengaruh estrogen dan progesteron. Kencing lebih sering

(poliuria), laju filtrasi meningkat sampai 60%-150%. Dinding saluran

kemih dapat tertekan oleh perbesaran uterus, menyebabkan hidroureter


13

dan mungkin hidronefrosis sementara.Kadar kreatinin, urea dan asam

urat dalam darah mungkin menurun namun hal ini dianggap normal.

k. Kulit

Peningkatan aktifitas melanophore stimulating hormon

menyebabkan perubahan berupa hiperpigmentasi pada wajah (kloasma

gravidarum), payudara, linea alba (-> linea grisea), striae lividae pada

perut, dsb.

5. Keluhan pada Masa Kehamilan

a. Mual dan Muntah-muntah

Mual dan muntah adalah gejala kehamilan. Mual ini biasanya

mulai muncul sekitar minggu ke-enam kehamilan dan akan membaik

pada akhir trimester I, atau sekitar 13 minggu. Banyak wanita

mengalami mual, namun mual jarang menyebabkan masalah yang

memerlukan perhatian medis. Jika mual akhirnya menyebabkan

muntah-muntah hebat hingga kekurangan zat gizi, sebaiknya segera

berkonsultasi dengan dokter. Sampai saat ini pun belum ada obat yang

khusus untuk mual. Dianjurkan makan dalam jumlah sedikit namun

sering dan menghindari makanan yang berbau menyengat.

b. Mudah Lelah dan Letih

Mudah lelah dan letih ini juga sebagai gejala kehamilan. Gejala

ini sangat umum diderita, namun dapat berlanjut selama kehamilan.

Untuk itu, biasanya dokter akan memberi resep obat dan vitamin.

c. Sering Berkemih
14

Pada awal kehamilan, Anda akan sering berkemih. Keadaan ini

dapat berlanjut sepanjang masa kehamilan dan menjadi sangat

mengganggu menjelang kelahiran. Apalagi ketika rahim membesar dan

menekan kandung kemih Anda. Namun, ini sesuatu yang wajar. Jadi

anda tak perlu mengeluh.

d. Perdarahan

Ada sebagian wanita mengalami perdarahan selama kehamilan.

Biasanya terjadi pada trimester I. Ini terjadi saat implantasi, ketika

seminggu setelah pembuahan, blatosit melekat pada rongga rahim

(implantasi). Sel-sel yang tertanam dalam dinding rahim menyatu

menjadi lapisan rahim. Walaupun membuat cemas, namun tidak semua

wanita yang mengalami keguguran. Jika Anda mengalami perdarahan

sgeralah menghubungi dokter.

e. Nyeri Ulu Hati

Ketidaknyamanan karena nyeri ulu hati (pirosis) merupakan

salah satu keluhan yang paling umum pada kehamilan. Keadaan ini

dapat mulai terjadi pada awal kehamilan, tetapi umumnya menjadi

lebih parah pada akhir kehamilan. Biasanya disebabkan karena aliran

balik (refluks) dari sisi lambung dan usus ke dalam esofagus. Bagi

sebagian besar wanita gejalanya tidak parah. Gejala membaik dengan

makan dalam porsi kecil tetapi sering dan menghindari beberapa

posisi, seperti membungkukan atau berbaring terlentang.

f. Sembelit
15

Kebiasaan buang air umumnya mengalami perubahan selama

kehamilan. Sebagian besar wanita sering mengalami sembelit. Ini

mencangkup peningkatan terjadinya wasir. Anda dapat melakukan

beberapa hal untuk membantu.menghindari masalah sembelit selama

kehamilan. Tingkatkan asupan cairan, gerak badan juga bermanfaat.

Hati-hati jika akan menggunakan obat pencahar.

g. Gusi Berdarah

Gusi Anda mengalami perubahan selama masa kehamilan. Ini

dipengaruhi oleh hormon kehamilan. Gusi akan menjadi peka dan

mudah berdarah. Bersihkan gusi dengan bepang gigi dan sikat gigi

secara teratur. Anda boleh memakai obat kumur dan gargle selama

kehamilan. Jika terjadi infeksi dapat berbahaya bagi Anda dan bayi

yang sedang dalam kandungan.

h. Masalah Hidung

Pada masa kehamilan, sering juga dialami hidung terasa penuh

dan mimisan. Gejala ini diduga karena perubahan pada peredaran

darah akibat perubahan hormon selama kehamilan. Keadaan ini dapat

menyebabkan membran mukosa dari hidung dan saluran pernapasan

membengkak dan mengeluarkan darah. Jangan mencoba memakai

berbagai obat-obatan untuk mengatasi hal ini. Beberapa wanita

megaku keadaan semakin membaik jika memakai pelumas ringan

seperti jeli Petroleum.

i. Bangun Tidur Selalu Pusing


16

Ini sudah dianggap gejala umum. Pusing biasanya baru muncul

pada trimester II, meskipun bisa juga timbul lebih cepat. Hal ini bisa

disebabkan karena membesarnya rahim yang menyebabkan aorta dan

vena cava tertekan. Pengobatannya adalah berdiri perlahan-lahan dari

posisi duduk atau berbaring.

j. Perubahan Emosional

Gejolak emosi berubah-ubah, sangat khas pada tahan

kehamilan. Ini terjadi karena perubahan hormon yang terjadi terus

menerus selama masa kehamilan. Untuk itu, mintalah orang di sekitar

Anda memahami hal ini.

k. Gatal

Gatal atau pruritus gravadarum adalah gejala yang umum

Selama kehamilan. Tidak ada benjolan atau lesi pada kulit, hanya gatal

saja. Ini biasanya terjadi pada minggu-minggu terakhir kehamilan.

Gatal dapat muncul pada setiap kehamilan dan bisa juga timbul jika

Anda memakai kontrasepsi oral.

l. Sakit Punggung

Nyeri tersebut bisa muncul seiring dengan pertambahan berat

badan Anda. Perubahan mobilitas dapat ikut berpengaruh pada

perubahan postur Anda dan dapat menimbulkan rasa fidak enak di

punggung bagian bawah. Ini umumnya terjadi pada akhir masa

kehamilan. Nyeri pungung dapat diredakan dengan kompres panas,

istirahat dan obat pereda sakit yang telah diresepkan dokter kandungan
17

Anda. Untuk mengantisipasinya juga, perhatikan, diet dan kenaikan

berat badan Anda.

m. Keputihan

Keputihan adalah keluarnya duh tubuh dan vagina. Keputihan

dapat normal atau patologis (kelainan). Selama keputihan tidak berbau,

tidak gatal, tidak berwarna, tidak banyak dan tidak disertai rasa panas

atau perih, tidak perlu dikhawatirkan. Karena keputihan yang normal

dapat saja terjadi selama kehamilan akibat pengaruh hormonal.

n. Tumit Kaki Bengkak

Kaki bengkak pada kehamilan dapat disebabkan oleh

penekanan vena cava (pembuluh darah balik) akibat pembesaran

rahim. Akibatnya arus balik darah dari kaki tertekan, sehingga terjadi

pengeluaran cairan dari pembuluh darah ke jaringan sekitarnya.

Asalkan tidak disertai dengan kenaikan tekanan darah, pembengkakan

ini masih dianggap normal. Untuk itu Anda jangan duduk terlalu lama.

Olah raga ringan akan membuat kaki dan tumit Anda lebih enak.

(Anna F, Berbagai sumber)

6. Komplikasi pada Saat Kehamilan

a. Hipertensi

Hipertensi sering terjadi pada kehamilan primigravida.

Patologi telah terjadi akibat implantasi sehingga timbul iskemia

plasenta yang diikuti sindrom inflamasi.

Resiko meningkat pada:


18

Masa plasenta besar (pada gemeli, penyakit trofoblas);

Diabetes mellitus;

Isoimunisasi rhesus;

Faktor herediter;

Masa vaskular;

Hipertensi karena kehamilan:

Hipertensi tanpa proteinuria atau edema;

Preeklamsia ringan;

Preeklamsia berat;

Eklamsia;

Hipertensi karena kehamilan dan preeklamsia ringan sering ditemukn

tanpa gejala, kecuali meningkatnya tekanan darah. Prognosis menjadi

lebih buruk dengan terdapatnya proteinuria. Edema tidak lagi menjadi

tanda yang sahih untuk preeklampsia.

Preeklampsia berat didiagnosis pada kasus dengan salah satu gejala

berikut:

Tekanan diastolik >110 mmHg;

Proteinuria > 2 +;

Oliguria < 400 ml per 24 jam;

Edema paru : nafas pendek, sianosis, rhonkhi +;

Nyeri daerah epigastrum atau kuadran atas kanan;

Gangguan pengelihatan : skotoma atau pengelihatan berkabut;


19

Nyeri kepala hebat, tidak kurang dengan analgesik biasa;

Hiperrepleksia;

Mata : spasma arteriolar, edema, ablasio retina;

Koagulasi : koagulasi intravaskular disseminata, sindrom

HELLP;

Otak : edema serebri

Jantung : gagal jantung

Eklampsia ditandai oleh gejala gejala preeklampsia berat dan

kejang:

Kejang dapat terjadi tidak tergantung dari beratnya

hipertensi;

Kejang bersifat tonik klonik, menyerupai kejang pada

epilepsi grand mal;

Koma terjadi sesudah kejang, dapat berlangsung lama

(berjam-jam);

Hipertensi kronik:

Hipertensi di deteksi sebelum usia kehamilan 20 miggu.

Superimpossed preeclampsia adalah hipertensi kronik

dengan preeklampsia.

Proteinuria

Secret vagina atau cairan amnion dapat mengkontaminasi

urin, sehingga terdapat proteinuria.


20

Kateterisasi tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan

infeksi.

Infeksi kandung kencing, anemia berat, payah jantung,

partus lama juga daat menyebabkan proteinuria.

Darah dalam urine, skistomiasis, kontaminasi darah vagina

dapat menghasilkan proteinuria positif palsu.

b. Diabetes

Diabetes dapat menimbulkan masalah serius dalam kehamilan.

Diantaranya kemungkinan keguguran, lahir mati dan cacar air , untuk

mencegahnya, kendalikan kadar gula selama 2-3 bulan sebelum terjadi

kehamilan dengan cara mengatur diet dan giat olahraga.

c. Asma

Masalah ini sering dihadapi oleh ibu hamil namun jangan

khawatir obat asma dapat di minum selama masa kehamilan, namun

lebih amannya sebaiknya berkonsultasi dengan dokter dan hindari

penyebabnya.

d. Darah Tinggi

Pada wanita hamil, tekanan darah tinggi yang meningkat itu

biasa, namun tekanan diambang batas dapat menimbulkan masalah

baik buat ibu maupun bayi, hipertensi dapat menyebabkan kerusakan

ginjal, stroke, sakit kepala, sedangkan bagi bayi lahir kecil atau
21

pertumbuhannya terlambat, hipertensi sangat dipengaruhi oleh gaya

hidup yang mudah stress, emosi dan pola makan yang berlemak.

e. Jantung

Selama hamil beban jantung mengalami peningkatan. Bagi

wanita hamil, penyakit jantung bias menjadi pembunuh nomor empat

setelah perdarahan, preeklamsi dan infeksi. Bagi penderita jantung

yang tidak berat umumnya dapat menjalani kehamilan asal tidak

melakukan kerja berat, cukup istirahat dan tidak infeksi.

f. Plasenta Previa

Pada kehamilan yang normal letak plasenta pada dinding

uterus, namun pada plasenta previa letak plasenta d lubang serviks,

sehingga menghalangi jalan lahir. Umumnya posisi plasenta posisi

plasenta dapat bergeser sejalan dengan perkembangan bayi. Tetapi

apabila tidak bergeser bisa menimbulkan perdarahan akut karena

tekanan dan tarikan dari plasenta.

B. Konsep Dasar Asuhan


1. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan
a. Kebijakan program
Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali

selama kehamilan, yaitu : satu kali pada triwulan pertama, satu kali

pada triwulan kedua, dua kali pada triwulan ke tiga


1) Kunjungan 1 (sebelum minggu ke 14)

Membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan

dan ibu hamil.

a) Anamnesa lengkap termasuk riwayat obstetri dan ginekologi


22

b) Pemeriksaan fisik, Tekanan darah, nadi, respirasi, dan suhu


c) Pemeriksaan obstetric : UK, besar uterus, TFU,DJJ (pada

kehamilan lebih dari 12 minggu)


d) Pemeriksaan laboratorium : urine lengkap, darah (HB leukosit,

golongan darah gula darah)


e) Penilaian status gizi, penilaian resiko
f) Konseling
2) Kunjungan 2 (kehamilan 28-32 minggu)

Pemeriksaan untuk menilai resiko kehamilan, perkembangan janin,

kelainan atau cacat bawaan, meliputi:

a) Anamnesa keluhan gerakan janin


b) Pemeriksaan fisik dan obstetric
c) Penilain resiko kehamilan mengenai pemantauan tekanan

darah, oedema, protein dan glukosa urine.


d) Senam hamil dan perawatan payudara
e) Pemberian imunisast TT 1
3) Kunjungan 3 (kehamilan 34 minggu)

Menilai resiko kehamilan dan tes Lab ulang

a) Anamnesa gerakan janin


b) Pemeriksaan fisik dan obstetric
c) Penilain resiko kehamilan
d) Pemeriksaan Lab ulang
e) Senam hamil dan perawatan payudara
f) Pemberian imunisasi TT yang ke 2

4) Kunjungan 4

Seperti diatas, ditambah pendeteksian letak bayi yang tidak normal

atau kondisi lain yang memerlukan kelahiran di Rumah Sakit, ibu

hamil tersebut harus banyak mengunjungi petugas kesehatan dan

bilamana ia merasakan tanda tanda bahaya atau jika ia merasakan

akan kehamilannya (saifudin)

Pelayanan atau asuhan Standar Minimal 10 T yaitu:


23

a) Timbang berat badan dan berat badan,


b) Pengukuran tekanan darah.
c) Tentukan status gizi.
d) Tentukan persentasi janin.
e) Pemberian imunisasi TT.
f) Pengukuran TFU.
g) Pemberian tablet.
h) Test terhadap PMS.
i) Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan
j) Tata laksana kasus.
Setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau

komplikasi setiap saat itu sebabnya mengapa ibu hamil perlu

pemantauan selama kehamilannya.


2. Wewenang Bidan

a. Wewenang Bidan Dalam Asuhan Kehamilan

Dalam menjalankan kewenangan yang diberikan, bidan harus :

1) Melaksanakan tugas kewenangan sesuai dengan standar profesi.


2) Memiliki keterampilan dan kemampuan untuk tindakan yang

dilakukannya.
3) Mematuhi dan melaksanakan protap yang berlaku di wilayahnya.
4) Bertanggungjawab atas pelayanan yang diberikan dan berupaya

secara optimal dengan mengutamakan keselamatan ibu dan bayi

atau janin.
5) Pelayanan kebidanan kepada wanita oleh bidan meliputi pelayanan

pada masa pranikah, termasuk remaja putri, pra hamil, kehamilan,

persalinan, nifas, menyusui dan masa antara kehamilan.


6) Pelayanan kebidanan dalam masa kehamilan, masa persalinan dan

masa nifas meliputi pelayanan yang berkaitan dengan kewenangan

yang diberikan. Perhatian khusus diberikan kepada masa sekitar

persalinan karena kebanyakan kematian ibu dan bayi terjadi dalam

masa tersebut.
24

b. Kompetensi Bidan di Indonesia

1) Asuhan Konseling Selama Kehamilan

Kompetensi ke 3 : Bidan memberi asuhan antenatal bermutu tinggi

untuk mengoptimalkan kesehatan selama kehamilan yang meliputi

deteksi dini, pengobatan atau rujukan dari :

a) Pengetahuan Dasar
(1) Anatomi dan fisiologi tubuh manusia.
(2) Siklus menstruasi dan proses konsepsi.
(3) Tumbuh kembang dan faktor- faktor yang

mempengaruhinya.
(4) Tanda-tanda dan gejala kehamilan.
(5) Mendiagnosa kehamilan.
(6) Perkembangan normal kehamilan.
(7) Komponen riwayat kesehatan.
(8) Komponen pemeriksaan fisik yang terfokus selama

antenatal
(9) Menentukan umur kehamilan dari riwayat menstruasi,

pembesaran dan atau tinggi fundus uteri.


(10) Mengenal tanda dan gejala anemia ringan dan berat,

hyperemesis gravidarum, kehamilan ektopik terganggu,

abortus imminen, molla hydatidosa dan komplikasinya

dan kehamilan ganda, kelainan letak serta preeklamsia.


(11) Nilai normal dari pemeriksaan laboratorium seperti

haemoglobin dalam darah, test gula, protein, acetone, dan

bakteri dalam urine.


(12) Perkembangan normal dari kehamilan : perubahan bentuk

fisik, ketidaknyamanan yang lazim, pertumbuhan fundus

uteri yang diharapkan.


(13) Perubahan psikologis yang normal dalam kehamilan dan

dampak kehamilan terhadap keluarga.


25

(14) Penyuluhan dalam kehamilan : perubahan fisik, perawatan

buah dada, ketidaknyamanan, kebersihan, seksualitas,

nutrisi, pekerjaan dan aktifitas (senam hamil).


(15) Kebutuhan nutrisi bagi wanita hamil dan janin
(16) Penatalaksanaan imunisasi pada wanita hamil
(17) Pertumbuhan dan perkembangan janin
(18) Persiapan persalinan, kelahiran dan menjadi orang tua
(19) Persiapan keadaan dan rumah/keluarga untuk menyambut

kelahiran bayi
(20) Tanda-tanda dimulainya persalinan
(21) Promosi dan dukungan pada ibu menyusui
(22) Teknik relaksasi dan strategi meringankan nyeri pada

persiapan persalinan
(23) Mendokumentasikan temuan dan asuhan yang diberikan
(24) Mengurangi ketidaknyamanan selama masa kehamilan
(25) Penggunaan obat-obat tradisional ramuan yang aman

untuk mengurangi ketidaknyamanan selama kehamilan


(26) Akibat yang ditimbulkan dari merokok, penggunaan

alkohol dan obat terlarang bagi wanita hamil dan janin


(27) Akibat yang ditimbulkan/ditularkan oleh binatang tertentu

terhadap kehamilan, misalnya toksoplasmosis


(28) Tanda dan gejala dari komplikasi kehamilan yang

mengancam jiwa, seperti pre eklampsi, perdarahan

pervaginam, kelahiran premature, anemia berat.


(29) Kesejahteraan janin termasuk DJJ dan pola aktivitas janin
(30) Resusitasi kardiopulmonary.

b) Pengetahuan tambahan
(1) Tanda, gejala dan indikasi rujukan pada komplikasi

tertentu dalam kehamilan seperti asma, infeksi HIV,

penyakit menular seksual (PMS), diabetes, kelainan

jantung, postmatur/serotinus.
26

(2) Akibat dari penyakit akut dan kronis yang disebut di atas

bagi kehamilan dan janinnya.


c) Keterampilan Dasa
(1) Mengumpulkan data riwayat kesehatan dan kehamilan

serta menganalisanya pada setiap kunjungan/pemeriksaan

ibu hamil
(2) Melaksanakan pemeriksaan fisik umum secara sistematis

dan lengkap
(3) Melakukan pemeriksaan abdomen secara lengkap

termasuk pengukuran tinggi fundus uteri/posisi/presentasi

dan penurunan janin.


(4) Melakukan penilaian pelvic, termasuk ukuran dan struktur

tulang panggul
(5) Menilai keadaan janin selama kehamilan termasuk detak

jantung janin dengan menggunakan fetoscope dan gerakan

janin dengan palpasi uterus.


(6) Menghitung usia kehamilan dan menentukan perkiraan

persalinan
(7) Mengkaji status nutrisi ibu hamil dan hubungannya

dengan pertubuhan janin


(8) Mengkaji kenaikan berat badan ibu dan hubungannya

dengan komplikasi kehamilan


(9) Memberikan penyuluhan pada klien/keluarga mengenai

tanda-tanda berbahaya dan serta bagaimana menghubungi

bidan
(10) Melakukan penatalaksanaan kehamilan dengan anemia

ringan, hyperemesis gravidarum tingkat 1, abortus iminen

dan pre eklampsi ringan


27

(11) Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara mengurangi

ketidaknyamanan yang lazim terjadi dalam kehamilan


(12) Memberikan imunisasi pada ibu hamil
(13) Mengidentifikasi penyimpangan kehamilan normal dan

melakukan penanganan yang tepat termasuk merujuk ke

fasilitas pelayanan yang tepat dari :

(a) Kekurangan gizi

(b) Pertumbuhan janin yang tidak adekuat : SGA & LGA

(c) Pre eklampsi berat dan hipertensi

(d) Perdarahan pervaginam

(e) Kehamilan ganda pada janin kehamilan aterm

(f) Kelainan letak pada janin kehamilan aterm

(g) Kematian janin

(h) Adanya oedema yang signifikan, sakit kepala yang

hebat, gangguan pandangan, nyeri epigastrium yang

disebabkan tekanan darah tinggi

(i) Ketuban pecah sebelum waktunya

(j) Persangkaan polyhydramnion

(k) Diabetes mellitus

(l) Kelainan congenital pada janin

(m)Hasil laboratorium yang tidak normal

(n) Persangkaan polyhydramnion, kelaina janin

(o) Infeksi pada ibu hamil seperti : PMS, vaginitas, infeksi

saluran perkemihan dan saluran nafas.


28

(p) Memberikan bimbingan dan persiapan untuk

persalinan, kelahiran dan menjadi orang tua

(q) Memberikan bimbingan dan penyuluhan mengenai

perilaku kesehatan selama hamil, seperti nutrisi,

latihan (senam), keamanan dan berhenti

merokok.Penggunaan secara aman jamu/obat-obatan

tradisional yang tersedia.

d) Keterampilan Tambahan
(1) Menggunakan doopler untuk memantau DJJ
(2) Memberikan pengobatan dan atau kolaborasi terhadap

penyimpangan dari keadaan normal dengan menggunakan

standar lokal dan sumber daya yang tersedia


(3) Melaksanakan kemampuan LSS dalam Manajemen pasca

abortion.
3. Tujuan Pemeriksaan dan Pengawasan Kehamilan
a. Tujuan Umum
Menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan anak salama

dalam masa kehamilan, persalinan dan nifas sehingga di dapatkan ibu

dan anak yang sehat.


b. Tujuan khusus
1) Mengenali dan menanganai penyulit yang mungkin di jumpai

dalam kehamilan
2) Menangani dan mengobati penyakit-penyakit yang mungkin di

derita sedini mungkin.


3) Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan anak
4) Member nasihat tentang cara hidup sehari-hari, kb, kehamilan,

persalinan dan nifas.


5) Standar Pelayanan Kebidanan (SPK)
1) Standar Pelayanan Umum

Standar 2 : Pencatatan dan Pelaporan


29

Bidan melakukan pencatatan semua kegitan yang dilakukannya,

yaitu registrasi. Semua ibu hamil di wilayah kerja, rincian

pelayanan yang diberikan kepada setiap ibu hamil, bersalin, nifas

dan bayi baru lahir, semua kunjungan rumah dan penyuluhan

kepada masyarakat.

4. Standar Pelayanan kebidanan

Sebagai profesional bidan, dalam melaksanakan prakteknya harus

sesuai dengan standard pelayanan kebidanan yang berlaku. Standard

mencerminkan norma, pengetahuan dan tingkat kinerja yang telah

disepakati oleh profesi. Penerapan standar pelayanan akan sekaligus

melindungi masyarakat karena penilaian terhadap proses dan hasil

pelayanan dapat dilakukan atas dasar yang jelas. Kelalaian dalam praktek

terjadi bila pelayanan yang diberikan tidak memenuhi standard dan

terbukti membahayakan.Terdapat 6 standar dalam standar pelayanan

antenatal seperti sebagai berikut:

a. Standar 3 : Identifikasi ibu hamil

Bidan melakukan kunjungan rumah dengan berinteraksi dengan

masyarakat secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan

memotivasi ibu, suami dan anggota keluarganya agar mendorong ibu

untuk memeriksakan kehamilannya sejak dini dan secara teratur.

b. Standar 4 : Pemeriksaan dan pemantauan antenatal

Bidan memberikan sedikitnya 4 x pelayanan antenatal. Pemeriksaan

meliputi anamnesa dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama


30

untuk menilai apakah perkembangan berlangsung normal. Bidan juga

harus mengenal kehamilan risti/ kelainan, khususnya anemia, kurang

gizi, hipertensi, PMS/ infeksi HIV; memberikan pelayanan imunisasi,

nasehat dan penyuluhan kesehtan serta tugas terkait lainnya yang

diberikan oleh puskesmas. Mereka harus mencatat data yang tepat

pada setiap kunjungan. Bila ditemukan kelainan, mereka harus mampu

mengambil tindakan yang diperlukan dan merujuknya untuk tindakan

selanjutnya.

c. Standar 5 : Palpasi Abdominal

Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan

melakukan plapasi untuk memperkirakan usia kehamilan, serta bila

umur kehamilan bertambah, memeriksa posisi, bagian terendah janin

dan masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul,untuk mencari

kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu.

d. Standar 6 : pengelolaan anemia pada kehamilan

Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan dan /

atau rujukan semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

e. Standar 7 : Pengelolaan Dini Hipertensi pada Kehamilan

Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada

kehamilan dan mengenali tanda tanda serta gejala preeklamsia lainnya,

seta mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya.

f. Standar 8 : Persiapan Persalinan


31

Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta

keluarganya pada trimester ketiga, untuk memastikan bahwa persiapan

persalinan yang bersih dan aman serta suasana yang menyenangkan

akan direncanakan dengan baik, disamping persiapan transportasi dan

biaya untuk merujuk, bila tiba tiba terjadi keadaan gawat darurat.

Bidan hendaknya melakukan kunjungan rumah untuk hal ini.

(Standard Pelayanan Kebidanan, IBI, 2002)

5. Keputusan KEPMENKES RI No.1464/Menkes/PER/X/2010 yaitu

Bab III tentang penyelenggaraan Praktek Bidan

Pelayanan kepada ibu meliputi:

1) Pasal 10

Pelayanan kepada ibu diberikan pada masa nifas, pra nikah, pra hamil,

masa kehamilan, masa persalinan, masa nifas, menyusui dan masa

antara dua kehamilan

a. pelayanan konseling pada masa pra hamil

b. pelayanan antenatal pada kehamilan normal

c. pelayanan persalinan normal

d. pelayanan ibu nifas normal

e. pelayanan ibu menyusui

f. pelayanan konseling pada masa antara dua kehamilan

6. Standar Praktek Kebidanan


32

a. Standar II : Pengkajian

Pengumpulan data tentang status kesehatan klien dilakukan secara

sistematis dan berkesinambungan. Data yang diperoleh dicatat dan

dianalisis.

Definisi Operasional

1) Ada format pengumpulan data


2) Pengumpulan data dilakukan secara sistimatis, yang meliputi data:
a) Demografi identitas klien
b) Riwayat penyakit terdahulu
c) Riwayat kesehatan reproduksi
d) Keadaan kesehatan saat ini termasuk kesehatan reproduksi
e) Analisis data
3) Data dikumpulkan dari :
a) Klien/pasien, keluarga dan sumber lain
b) Tenaga kesehatan
c) Individu dalam lingkungan terdekat
4) Data diperoleh dengan cara :
a) Wawancara
b) Observasi
c) Pemeriksaan fisik
d) Pemeriksaan penunjang

b. Standar III : Diagnosa Kebidanan

Diagnosa kebidanan dirumuskan berdasarkan analisis data yang telah

dikumpulkan.

Definisi Operasional

1) Diagnosa kebidanan dibuat sesuai dengan kesenjangan yang

dihadapi oleh klien atau suatu keadaan psikologis yang ada pada

tindakan kebidanan sesuai dengan wewenang bidan dan kebutuhan

klien.
2) Diagnosa kebidanan dirumuskan dengan padat, jelas sistematis

mengarah pada asuhan kebidanan yang diperlukan oleh klien.


33

c. Standar IV : Rencana asuhan

Rencana asuhan kebidanan dibuat berdasarkan diagnosa kebidanan.

Definisi Operasional

1) Ada format rencana asuhan kebidanan

2) Format rencana asuhan kebidanan terdiri dari diagnosa, rencana

tindakan dan evaluasi

d. Standar V : Tindakan

Tindakan kebidanan dilaksanakan berdasarkan rencana dan

perkembangan keadaan klien : tindakan kebidanan dilanjutkan dengan

evaluasi keadaan klien.

Definisi Operasional

1) Ada format tindakan kebidanan dan evaluasi


2) Format tindakan kebidanan terdiri dari tindakan dan evaluasi
3) Tindakan kebidanan dilaksanakan sesuai dengan rencana dan

perkembangan klien.
4) Tindakan kebidanan dilaksanakan sesuai dengan prosedur tetap dan

wewenang bidan atau tugas kolaborasi.


5) Tindakan kebidanan dilaksanakan dengan menerapkan kode etik

kebidanan etika kebidanan serta mempertimbangkan hak klien

aman dan nyaman.


6) Seluruh tindakan kebidanan dicatat pada format yang telah

tersedia.

e. Standar VI : Partisipasi Klien


34

Tindakan kebidanan dilaksanakan bersama-sama/partisipasi klien dan

keluarga dalam rangka peningkatan pemeliharaan dan pemulihan

kesehatan.

Definisi Operasional :

1) Klien/keluarga mendapatkan informasi tentang :

a) Status kesehatan saat ini

b) Rencana tindakan yang akan dilaksanakan

c) Peranan klien/keluarga dalam tindakan kebidanan

d) Peranan petugas kesehatan dalam tindakan kebidanan

e) Sumber-sumber yang dapat dimanfaatkan.

2) Klien dan keluarga bersama-sama dengan petugas

melaksanakan tindakan/kegiatan.

f. Standar VII : Pengawasan

Monitor/pengawasan terhadap klien dilaksanakan secara terus menerus

dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan klien.

Definisi Operasional

1) Adanya format pengawasan klien


2) Pengawasan dilaksanakan secara terus menerus sistematis untuk

mengetahui keadaan perkembangan klien.


3) Pengawasan yang dilaksanakan selalu dicatat pada catatan yang

telah disediakan.

g. Standar XI : Dokumentasi

Asuhan kebidanan didokumentasikan sesuai dengan standar

dokumentasi asuhan kebidanan yang diberikan.


35

Definisi Operasional

1) Dokumentasi dilaksanakan untuk di setiap langkah Manajemen

kebidanan

2) Dokumentasi dilaksanakan secara jujur sistematis jelas dan ada

yang bertanggung jawab

3) Dokumentasi merupakan bukti legal dari pelaksanaan asuhan

kebidanan
BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.E USIA 34 TAHUN

G2P1A0 HAMIL 36-37 MINGGU DENGAN HIPERERTENSI ESENSIAL

Hari,Tanggal : Kamis, 19 Januari 2012

Waktu : 14.00 WIB

Tempat: BPS. HJ. I

Pengkaji :

I. Data Subjektif
1. Identitas

Nama klien : Nn.Yati Nama klien : Tn.Dede yusuf

Umur : 31 tahun Umur : 38 tahun

Agama : IslamPendididkan Agama : Islam

: SMK Pendididkan : SMK

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Dagang

Gol darah :O Gol darah : -

Alamat : Pasirhuni Alamat : Gunung Bnajar


Alasan kujungan : Ibu mengatakan ingin mengetahui keadaan

kehamilannya.

Keluhan : Ibu mengatakan tidak ada keluhan.

2. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Menstuasi

36
37

Ibu mengatakan menarche pada usia 14 tahun dengan konsitensi cair,

banyaknya 3 kali ganti pembalut dengan siklus 28 hari,ibu mengatakan

selama haid tidak pernah ada keluhan. Ibu mengatakan pernah

melakukan uji test kehamilan sebanyak 1 kali pada saat setelah satu

bulan telat haid, yang dilakukan di rumah bidan dengan hasil positif

(+).
b. Riwayat Kehamilan Sekarang
Ibu mengatakan Hari Pertam Haid Terakhir pada tanggal 15 Maret 2011

dengan tapsiran persalinan pada tanggal 22 Desember 2011. Ibu

mengatakan pertama kali merasakn pergerakan pada janin ketika

kehamilannya berusia 16 minggu atau, pergerakan dirasakn cukup aktif

yaitu setia 2 jam sekali, dan dalam 24 jam terakhir pergerakan

dirasakan sebanyak 11 kali. Ibu mengatakan prtama kali melakukan

pemeriksaan kehamilannya di Bidan, dan selama kehamilan ini ibu

rutin melakukan pemeriksaan setiap bulan , asuhan yang diberikan oleh

bidan melingkupi pemeriksaan fisik,pemberian tablet Fe,pemberian

iminusasi TT sebanyak 2 kali, serta konseling tentang nutrisi yang

dibutuhkan oleh ibu hamil dan macam-macam ketidaknyamanan pada

ibu hamil dan gaya hidup sehat bagi ibu hamil. Ibu juga merasa

khawatir terhadap kehamilannya karena pada saat ini hb ibu rendah.

c. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu

No Kehamilan Penyulit Jenis Umur Penolong Jk PB BB Keadaan


Tidak
1 Aterm spontan 8 Paraji L 48 3000 baik
ada
38

3. Riwayat Kesehatan
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit berat seperti jantung,

hipertensi, diabetes, malaria, ginjal dan sebagainya. Ibu mengatakan dalam

keluarga tidak ada yang mempunyai penyakit menular seperti sifilis,

gonorhoe, HIV/AIDS dan sebagainya.


4. Riwayat keluarga berencana
Ibu mengatakan sebelumnya pernah menggunakan alat kontrasepsi KB pil

selama 1 tahun, kemudian ibu berhenti KB karna ingin punya anak lagi.
5. Riwayat Sosial Ekonomi
a. Status Perkawinan
Ibu mengatakan ini merupakan pernikahan yang pertama baginya dan

suaminya. Pernikahan dilkuakan secara syah dan dan berlangsung

selam 19 tahun.
b. Respon Suami dan Keluarga
Ibu mengatakan suami dan keluarga sangat mendukung terhadap

kehamilannya, karena ini merupakkan pernikahan yang sangat

diinginkan baginya,bagi suaminya, dan keluarganya.

c. Pengambilan keputusan
Ibu mengatakan pengambilan keputusan diambil oleh ibu dan

suaminya secara musyawarah.


d. Gizi yang dikonsumsi
Ibu mengatakan selama hamil sering mengkonsumsi makanan yang

banyak mengandung protein, kalsium dan zat besi seperti, telor, susu

dan hati ayam maupun sapi. Adapun sayurannya seperti bayam, daun

singkong serta sayuran hijau lainnya.


e. Kebiasaan Hidup Sehat
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang suka merokok, ibu

mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang mengkonsumsi

alkohol maupun obat terlarang (narkoba).


f. Aktifitas
39

Ibu mengatakan pekerjaan yang dilakuakan dirasa tidak terlalu berat,

hanya mengerjakan pekerjaan rumah yang ringan saja seperti

menyapu dan memcuci piring.


g. Tempat Persalinan
Ibu mengatakan ingin melahirkan di polindes dengan di bantu oleh

bidan.

II. Data Objektif


1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Emosional : Stabil
4. Antropometri : BB : 53 Kg

TB : 150,9 Cm

BB sebelum hamil : 55 kg

Kenaikan BB : 12 kg

5. Tanda-tanda Vital : Tekanan darah : 190/110 mmHg

Nadi : 84 x/menit

Respirasi : 22 x/menit

Suhu : 36,80 C

6. Pemeriksaan Fisik

a. Kepala : Kulit brersih, rambut tidak rontok,tidak ada

ketombe.
b. Muka : Kulit bersih, tidak ada oedema,tidak ada cloasma.
c. Mata : Konjungtiva pucat,sklera putih tidak ikterik.
d. Hidung : Bentuk simetris,tidak ada kelenjar polip.
e. Mukut : Bibir bersih,gigi tidak ada caries,lidah pucat.
f. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe (KGB) dan

kelenjar tyroid.
40

g. Dada/payudara : Bentuk simetris,puting susus menonjol,tidak ada

hyperpigmentasi,tidak ada nyeri tekan,tidak ada

massa,colostrum (+),tidak ad retraksi atau

dimpling.
h. Abdomen
1) Inspeksi : Kulit bersih, tidak ada linea alba, dan tidak ada

luka bekas SC, pembesaran uterus sesuai usia

kehamilan.
2) Palpasi
Leopold 1 : Pada bagian perut ibu sebelah atas teraba bagian

bulat, lunak, tidak melenting.


Leopold II : Pada bagian perut ibu sebelah kiri teraba bagian-

bagian kecil janin dan di sebeleh kanan teraba

bagian keras memanjan


Leopold III : Pada bagian perut ibu sebelah bawah teraba bagian

bulat, keras, melenting belum masuk PAP.


Leopold IV : Convergen
Mc donal : TFU : 28 cm
TBBA : 2025-2325 gram

3) Auskultasi
DJJ 153x/menit
4) Estermitas
1) Atas : Tidak ada oedema,kuku jari tidak pucat.
2) Bawah : Tidak ada oedema,kuku jari tidak pucat, tidak ada

varices, reflek patella (+).


5) Genitalia
1) Luar : kebersihan cukup, pengeluaran cairan atau darah

positif, varices tidak ada, luka tidak ada, massa

atau bebjolan tidak ada, pembengkakan kelenjar

bartholini tidak ada.


41

2)Dalam : luka tidak ada, portio teraba tebal lunak,

pembukaan satu jari, ketuban negatif.

i. Pemeriksaan Penunjang
1) Darah : Hb 10.2 gr/dl
2) Urine
Protein urine : negatif
Glikosa : negatif

III.Analisa

G2P1A0 hamil 36-37 minggu janin tunggal hidup intra uterin dengan hipertensi

esensial.

IV. Penatalaksanaan
1. Memberitahu seluruh hasil pemeriksaan kepada klien dan klien mengerti.
2. Memberitahu usia kehamilan ibu dan ibu mengerti.
3. Memberitahu tanggal taksiran persalinan.
4. Menganjurkan kepada klien untuk tetap mengkonsumsi tablet fe.
5. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup.
6. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi mkanan yang mengandung

protein tinggi.
7. Memberikan informasi kepada klien tentang ketidaknyamanan yang

mungkin akan dialami.


8. Memberikan informasikan kepada klien tentang :
a. Nutrisi bagi ibu hamil
b. Latihan fisik/olahraga
c. Kebersihan diri
d. Pemberian ASI
e. KB pascasalin
f. Pola istirahat
g. Tanda-tanda bahaya kehamilan
h. Aktivitas seksual
i. Kegiatan sehari-hari dan pekerjaan
j. Obat-obatan
k. Pakaian dan sepatu.
9. Merencanakan persiapan persalinan dan kegawatdaruratan meliputi :
a. Persiapan untuk perlengkapan persalinan bagi ibu dan bayi
b. Tempat dan penolong persalinan
c. Sarana transportasi
42

d. Pembuat keputusan dalam keluarga


e. Pendonor darah
10. Mencatat seluruh tindakan kedalam kohort ibu
11. Mengevaluasi seluruh hasil tindakan
12. Mendokumentasikan seluruh hasil tindakan.
BAB IV

PEMBAHASAN DAN ANALISIS KASUS

Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil NY.Y

G2P1A0 Hamil 36-37 minggu dengan Preeklampsia berat.Penulis menemukan

kesesuaian antara dasar teori dan konsep dasar asuhan dengan kenyataan

dilapangan.

A. Data Subjektif
Selama melakukan asuhan kehamilan pada NY.Y penulis menemuka

kesamaan antara teori dengan kenyataan dilapangan, misalnya ibu

mengatakan sering buang air kecil dan sakit pinggang, hal ini sesuai dengan

keluhan normal pada masa kehamilan. Hal ini terjadi akibat adanya tekanan

pada kandung kencing yang tertekan, sehingga ibu hamil akan mngeluh

sering kencing. Selain itu ibu mengeluh sakit atau pegal pada daerah

pinggang, hal ini disebabkan oleh badan yang tidak seimbang, karena uterus

membesar jadi ibu harus bisa menahan berat uterus untuk itu ibu dianjurkan

untuk lebih banyak istirahat dan mengurangi aktivitas yang dapat

membahayakan pada kehamilan.


Pada anamnesa mengenai riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang

lalu, ibu mengatakan sudah mempunyai satu orang anak, jenis kelaminnya

perempuan, anak pertama berat badan lahirnya 3000 gram dan panjang badan

48 cm, tidak pernah mengalami keguguran, persalinannya berlangsung

43
44

spontan dengan ditolong oleh bidan, dan nifasnya juga normal. Pada

anamnesa mengenai imunisasi TT, ibu mengatakan melakukan imunisasi TT I

pada usia kehamilan 4 bulan dan TT II pada usia kehamilan 5 bulan. Hal ini

sesuai dengan teori menurut Saifuddin (2002) yang mengatakan bahwa pada

pemeriksaan kehamilan, pasien akan diberikan imunisasi anti tetanus jika

dibutuhkan, imunisasi TT I diberikan pada kunjungan antenatal pertama dan

TT II diberikan 4 minggu setelah TT Isehingga efektifitasnya tinggi.


Selanjutnya ibu mengatakan pertama kali merasakan gerakan janin pada

usia kehamilan 4 bulan, hal ini sesuai dengan dengan teori menurut handayan

(2006), yang mengatakan bahwa gerakan janin pada primigravida dapat

dirasakan oleh ibu pada kehamilan 18 minggu sedangkan pada multigravida

dirasakan pada kehamilan 16 minggu karena telah berpengalaman dari

kehamilan sebelumnya.
Pada saat anamnesa riwayat penyakit, ibu mengatakan tidak

mempunyai penyakit keturunan atau penyakit berat seperti jantung, asma,

ginjal, hipertensi, diabetes melitus, TBC, dan sebagainya dan juga tidak ada

riwayat penyakit menular. Dan pada anamnesa KB, ibu mengatakan akan

memakai KB suntik setelah melahirkan nanti.


45

B. Data Objektif

Berdasarkan dari data objektif penulis menemukan kesesuaian

antaradasar teori dankonsep dasar asuhan dengan kenyataan dilapangan.

Beberapa kesesuaian HPHT dengan menggunakan rumus Naegle kehamilan

NY.Y G2P1A0 Hamil 36-37 minggu dengan Preeklampsia berat.dengan TFU :

32 cm TBBA : 2025-2325 , dengan demikian pembesaran perut NY.Y sesuai

dengan usia kehamilan. Menurut spiegelbeg dalam mochtar (1998)

mengatakan bahwa usia kehamilan 36-37 minggu, dengan TFU 32 cm di

bawah px.

1. Kesesuaian yang lain ditemukan pada pemeriksan abdominal yaitu

pemeriksaan DJJ = 153 X/menit, hal ini sesuai dengan teori bahwa DJJ

normal berkisar antara 120-160 x/menit


2. Penambahan berat badan dalam kehamilan kira-kira 10-12 kg selama

kehamilan yang pada umumnya penambahan berat badan ibu yang kurang

dapat di artikan sebagai tanda gangguan pertumbuhan anak dalam rahim

dan penambahan berat bedan yang berlebih dapat disebabkan oleh

kehamilan kembar atau retensio air berlebih (FK UNPAD), (1998:205)

penulis menemukan kesesuaian kenaikan berat badan yang terjadi pada

NY.Y tergolong normal yaitu12 kg.

Pemeriksaan yang dilakukan telah sesuai dengan standar pelayanan

antenatal bahwa bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama.

Hal ini diperkuat dengan Kepmenkes NO 900/SK/VII/2002 Pasal 16 butir

bahwa bidaan berwenang dalam pemeriksaan. fisik ibu hamil.

C. Analisa
46

Berdasarkan data subjekitif dan objektif ditemukan tanda bahaya tanda

bahaya kehamilan pada NY. Y, dengan Hb ibu 7,4 gr/dl tetapi ibu tidak

mengeluh pusing yang hebat, mata berkunang ataupun mudah lelah, namun

ibu hanya mengeluh sering miksi dan sakit pinggang dan ini merupakan

keluhan normal pada ibu hamil. Dengan demikian penulis membuat

assessment . NY.Y G2P1A0 Hamil 36-37 minggu dengan Preeklampsia berat.


D. Penatalaksanaan

Berdasarkan hasil analisis yang di lakukan pada NY. Y G 2P1A0 maka

penulis dapat membuat perencanaan sesuai dengan kebutuhan yang tidak lepas

dari standar pelayanan kebidanan dan Kepmenkes No.900 tahun 2002. antara

lain menjelaskan hasil pemeriksaan anamnesa dan pemeriksaan fisik supaya

ibu dan keluarga mengetahui tentang keadaan kehamilannya bahwa

kehamilannya ada masalah sehingga diharapkan ibu bisa menjalani

kehamilannya dengan baik, dan diharapkan ibu dapat melaksanakan asuhan

yang telah diberikan agar kehamilan ibu menjadi normal dan tidak ada

masalah.
BAB V

PENUTUP

A. Simpulan
Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan pada NY.Y G2P1A0 Hamil 36-37

minggu dengan Preeklampsia berat.


penulis menyampaikan sebagai berikut:
1. Penulis dapat melaksanakan pengkajian berupa data subjektif pada

NY.Y G2P1A0 Hamil 36-37 minggu dengan Preeklampsia berat.


2. Penulis dapat melaksanakan pengkajian berupa data objektif pada

NY.Y G2P1A0 Hamil 36-37 minggu dengan Preeklampsia berat.


3. Penulis dapat menyusun dan membuat assessment berdasarkan data

subjektif dan objektif paada NY.Y G2P1A0 Hamil 36-37 minggu dengan

Preeklampsia berat.
4. Penulis dapat menyusun rencana asuhan, kemudian melaksanakan serta

mengevaluasi setiap rencana yang telah disesuaikan dengan kebutuhan

ibu hamil.

B. Saran
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada NY. Y maka pada

kesempatan ini penulis merasa perlu memberikan saran, antara lain:


1. Bagi Ibu Hamil
Diharapkan dapat melaksanakan pemeriksaan secara rutin agar komplikasi

dapat di deteksi secara dini.

2. Bagi Instansi Kesehatan


Diharapkan bagi UPTD Puskesmas ciawi dapat meningkatkan mutu

pelayanan agar dapat mempertahankan kualitas pelayanan yang ada

khusunya dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil.


3. Bagi Institusi Pendidikan

47
48

Diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap pendidikan untuk

menambah informasi dan wawasan yang dapat dijadikan sebagai pedoman

bagi semua mahasiswa kebidanan dalam melaksanakan asuhan kebidanan

pada ibu hamil.


4. Bagi Penulis
Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan meningkatkan pengetahuan

dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil.


DAFTAR PUSTAKA

Bidandesa.com/psikologi-pada-ibu-hamil.html diunduh 25 april 2011 10:19 PM

Departeman Kesehatan RI, 2003. Standar Pelayanan Kebidanan. Buku 1. Jakarta.

Depkes RI. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks Keluarga.
Cetakan Ke III.Jakarta.

Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :900/Menkes/VII/2002.


Tentang Registrasi dan Praktek Kebidanan.

Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta. EGC

Obstetri & Ginekologi, 1998. Obsteri Fisiologi. FK UNPAD. Bandung

Sulistyowati, A. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta:


Salemba Medika.
PERENCANAAN PENDIDIDKAN KESEHATAN

Topik : Tanda-tanda bahaya pada ibu hamil

Tanggal : 8 Desember 2011

Jam : 13.10 WIB

Tanda tanda bahaya pada ibu yang hamil :

Tanda-tanda bahaya yang harus diwaspadai selama kehamilan antara lain:

1. Perdarahan lewat jalan lahir


2. Sakit kepala yang hebat, menetap yang tidak hilang
3. Perubahan visual (penglihatan) secara tiba-tiba (pandangan kabur)
4. Mata berkunang-kunang
5. Nyeri/ sakit perut yang hebat
6. Bengkak pada muka dan tangan
7. Bayi kurang bergerak seperti biasanya
8. Mual muntah yang berlebihan
9. demam

PERENCANAAN PENDIDIDKAN KESEHATAN

Topik : Kebiasaan Hidup Sehat

Tanggal : 8 Desember 2011


Jam : 13.10 WIB

Kebiasaan Hidup Sehat :

1. Melakukan olahraga ringan seperti berjalan-jalan setiap pagi


2. Istirahat yang cukup diantaranya istirahat malam 8 jam dan istirahat siang 1

jam.
3. Menjaga kebersihan diri dengan cara mandi minimal,menggosok gigi,dan

mengganti celana dalam minimal 2 kali sehari.


4. Makan mnimal 2 kali sehari dengan menu yang cukupyang bervariasi ditambah

dengan susu.
5. Minum minimal 8 gelas sehari.

PERENCANAAN PENDIDIDKAN KESEHATAN

Topik : Persiapan Persalinan

Tanggal : 8 Desember 2011

Jam : 13.10 WIB

A. Pengertian Persalinan
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan

pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan disusul dengan

pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu.

Banyak hal yang harus dipersiapkan menjelang persalinan. Mulai

persiapan mental, fisik, sampai finansial.

B. Persiapan Menjelang Proses Persalinan

Setelah minggu-minggu terakhir kehamilan anda waktu akan terasa

begitu sedikit. Dan kapan waktu persalinan akan terjadi kadang tak dapat

dipastikan. Adalah lebih baik jika anda sudah mempersiapkan apa saja yang

harus dibawa pada saat hari H tiba, sebelum segalanya sudah persiapan,

terlebih dahulu tentukan orang yang akan menolong saat proses persalinan.

Barang-barang yang harus dipersiapkan adalah :

1. Baju tidur.

Bawalah baju tidur yang nyaman untuk anda pakai, sebaiknya yang

mempunyai kancing di bagian depan sehingga mempermudah untuk

menyusui bayi anda. Bawalah baju tidur dengan jumlah yang cukup anda

dapat memperkirakan untuk persalinan normal atau alamiah

2. Pakaian dalam.

Bawalah BH untuk menyusui dan celana dalam secukupnya.

3. Pembalut wanita khusus untuk ibu bersalin.

4. Gurita atau korset untuk ibu baru bersalin

Biasanya keperluan bayi akan disediakan oleh rumah sakit. Anda

cukup menyediakan persiapan untuk pulang dari rumah sakit.


1. Popok, bawalah beberapa buah.

2. Baju bayi

3. Selimut atau Bedong.

4. Kaos kaki dan sarung tangan.

5. Gendongan

Selain persiapan persalinan yang telah disebutkan di atas, ibu dan

keluarga juga perlu mempersiapkan kebutuhan kegawatdaruratan seperti biaya

persalinan, transportasi, calon pendonor darah maupun pengambilan

keputusan.

Dalam proses persalinan segala sesuatu bisa terjadi, jadi akankah lebih

baiknya dipersipakan sejak awal agar terkondisikan sedini mungkin. Jadi

apabila pada saatnya tiba proses persalinan berlangsung dan terjadi

kegawatdaruratan jadi bisa langsung tertangani secara cepat dan tepat

sehingga ibu dan bayi pun mendapat pertolongan yang adekuat secara cepat

dan tepat pula karena telah dilakukan persiapan sebelumnya untuk

menghadapi situasi kegawatan yang mungkin terjadi.

C. Pemberian ASI Ekslusif

ASI merupakan makan terbaik untuk bayi karena kandungan gizi yang

di butuhkan bayi semuanya ada dalam ASI. Selain itu ASI juga memiliki

banyak keunggulan diantaranya :

1. ASI mengandung antibody sehingga bayi yang minum ASI secara ekslusif

tidak akan mudah sakit.


2. ASI mengandung kadar laktosa yang tinggi sehingga dapat menghambat

kuman patologi.
3. ASI mengandung hampir semua zat gizi yang di butuhkan oleh bayi.
4. ASI sebagai perantara yang memperkuat hubungan pisokologi ibu dengan

bayi
5. Temperatur ASI sama dengan temperatur bayi.
6. Asi lebih aman Mudah dan ekonomis, dll.

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.Y USIA 34 TAHUN

P2A0 PP 8 JAM DENGAN PREEKLAMPSI BERAT

Tanggal pengkajian : Kamis

Pengkaji :

Tempat pengkajian :

I. Data Subjektif

Ibu mengatakan tidak ada keluhan apa-apa.


II. Data Objektif
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Emosional : Stabil
4. Antropometri : BB : 53 Kg

TB : 150,9 Cm

BB sebelum hamil : 55 kg

Kenaikan BB : 12 kg

5. Tanda-tanda Vital : Tekanan darah : 170/100 mmHg

Nadi : 78x/menit

Respirasi : 20 x/menit

Suhu : 36,80 C

6. Pemeriksaan Fisik

a. Kepala : Kulit brersih, rambut tidak rontok,tidak ada

ketombe.
b. Muka : Kulit bersih, tidak ada oedema,tidak ada cloasma.
c. Mata : Konjungtiva pucat,sklera putih tidak ikterik.
d. Hidung : Bentuk simetris,tidak ada kelenjar polip.
e. Mukut : Bibir bersih,gigi tidak ada caries,lidah pucat.
f. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe (KGB) dan

kelenjar tyroid.
g. Dada/payudara : Bentuk simetris,puting susus menonjol,tidak ada

hyperpigmentasi,tidak ada nyeri tekan,tidak ada

massa,colostrum (+),tidak ada retraksi atau

dimpling.
h. Abdomen
Kulit bersih, tidak ada linea alba, dan tidak ada luka bekas operasi,

teraba fundus 3 jari dibawah pusat.


i. Estermitas
3) Atas : Tidak ada oedema,kuku jari tidak pucat.
4) Bawah : Tidak ada oedema,kuku jari tidak pucat, tidak ada

varices, reflek tendon (+).


j. Genitalia
Labia minora dan mayora tidak ada kelainan, tidak ada

pembengkakan pada kelenjar bartholini, luka jahitan masih basah

lochea rubra, bau dan banyaknya normal konsistensi cair.


k. Pemeriksaan Penunjang
a) Darah : Hb 10.2 gr/dl
b) Urine :Protein urine : negatif
Glikosa : negatif

III. Analisa

P2A0 PP 8 jam dengan preeklampsia berat

You might also like