Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Irvan Maulana Firdaus
H1A011024
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata puasa berasal dari bahasa sansekerta. Menurut bahasa Arab, puasa
berasal dari kata shaum atau shiam. Menurut bahasa indonesia, puasa artinya
menahan diri. Kata menahan diri mencakup beberapa makna, seperti menahan
diri tidak makan dan minum serta tidak melakukan hubungan suami istri
selama waktu tertentu. Puasa sendiri dikenal oleh seluruh bangsa di dunia,
seperti Indonesia, Mesir kuno, Tionghoa, Tibet, Arab, dan sebagainya. Ini juga
dilakukan oleh hampir seluruh penganut agama, baik Katholik, Kristen,
Hindhu ataupun Budha. Puasa menurut Islam, lebih universal, dan bukan
hanya sekedar menahan diri dari makan dan minum, namun juga menahan diri
dari semua hal yang dilarang oleh Allah, seperti bertahan dari godaan maksiat
dan menjauhi perbuatan keji, juga menjauhi dari perbuatan yang tidak terpuji
lahir dan batin. Puasa juga merupakan salah satu rukun islam yang
dilaksanakan oleh kaum muslimin di seluruh dunia. Allah SWT telah
mewajibkan kepada kaum yang beriman, sebagaimana telah diwajibkan atas
setiap umat yang terdahulu. Secara etimologi, puasa berarti menahan, baik
menahan makan, minum, berbicara, dan perbuatan. Sedangkan secara
terminologi, puasa adalah menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa
dengan desertai niat berpuasa. Sebagian ulama mendefinisikan, puasa adalah
menahan nafsu dua anggota badan, perut dan alat kelamin sehari penuh, sejak
terbinya fajar sampai terbenam matahari dengan memakai niat tertentu.
Puasa di bulan Ramadhan, merupakan bulan untuk perenungan dan
instrokpeksi mengenai perilaku diri dan sekaligus mengakui kelebihan dari
orang lain. Oleh karena itu, dengan berpuasa maka mulut akan terjaga dari
kata-kata kotor, caci maki, mengumbar aib orang dan berusaha untuk tidak
menyakiti perasaan orang lain. Umat Islam diwajibkan menjalani puasa
dengan penuh kesadaran dan ketulusan, karena bulan Ramadhan merupakan
bulan yang penuh berkah dari Allah SWT sebagaimana dijelaskan dalam
(Q.S.al-Baqarah:183). Setiap waktu luang yang ada selama menjalankan puasa
, dapat diisi dengan pertobatan atas dosa dan kesalahan yang telah diperbuat,
banyak berdoa dan berdzikir juga bersedekah kepada fakir miskin, dan aktif
2
dalam kegiatan keagamaan. Puasa juga merupakan suatu proses menjadi orang
lebih bertakwa kepada Allah SWT. Maka dari itu, tidaklah benar bila
kesempatan berpuasa sekali dalam setahun harus lewat begitu saja, karena
kesempatan di bulan ini sangat baik untuk membekali diri kita dengan
berlomba-lomba mencari pahala sebanyak-banyaknya. Puasa Ramadhan wajib
dilakukan, adakalanya karena melihat hitungan Syaban telah sempurna 30hari
penuh atau dengan melihat bulan pada malam tanggl 30 Syaban. Sesuai
dengan hadits Nabi Muhammad SAW Berpuasalah dengan karena kamu telah
melihat bulan (ruyat), dan berbukalah dengan berdasar ruyat pula. Apabila
bulan tertutup mendung, maka genapkanlah syaban menjadi 30 hari.
3
BAB II
ISI
A. Sejarah Puasa
Puasa merupakan salah satu rukun Islam yang dilaksanakan oleh kaum
muslimin di seluruh dunia. Allah swt. telah mewajibkannya kepada kaum yang
beriman, sebagaimana telah diwajibkan atas kaum sebelum Muhammad saw.
Puasa merupakan amal ibadah klasik yang telah diwajibkan atas setiap umat-
umat terdahulu.
Ada empat bentuk puasa yang telah dilakukan oleh umat terdahulu, yaitu:
Puasa merupakan salah satu rukun Islam yang dilaksanakan oleh kaum
muslimin di seluruh dunia. Allah swt. telah mewajibkannya kepada kaum yang
beriman, sebagaimana telah diwajibkan atas kaum sebelum Muhammad saw.
Puasa merupakan amal ibadah klasik yang telah diwajibkan atas setiap umat-
umat terdahulu.
Ada empat bentuk puasa yang telah dilakukan oleh umat terdahulu, yaitu:
1. Puasanya orang-orang sufi, yakni praktek puasa setiap hari dengan
maksud menambah pahala. Misalnya puasanya para pendeta
2. Puasa bicara, yakni praktek puasa kaum Yahudi. Sebagaimana yang
telah dikisahkan Allah dalam Al-Quran, surat Maryam ayat 26 :
Jika kamu (Maryam) melihat seorang manusia, maka katakanlah,
sesungguhnya aku telah bernadzar berpuasa untuk tuhan yang Maha
Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun
pada hari ini (Q.S. Maryam :26).
3. Puasa dari seluruh atau sebagian perbuatan (bertapa), seperti puasa
yang dilakukan oleh pemeluk agama Budha dan sebagian Yahudi. Dan
puasa-puasa kaum-kaum lainnya yang mempunyai cara dan kriteria
yang telah ditentukan oleh masing-masing kaum tersebut.
4. Sedang kewajiban puasa dalam Islam, orang akan tahu bahwa ia
mempunyai aturan yang tengah-tengah yang berbeda dari puasa kaum
sebelumnya baik dalam tata cara dan waktu pelaksanaan. Tidak terlalu
ketat sehingga memberatkan kaum muslimin, juga tidak terlalu longgar
4
sehingga mengabaikan aspek kejiwaan. Hal mana telah menunjukkan
keluwesan Islam.
B. Hukum Puasa
Hukum puasa terbagi menjadi tiga,yaitu:
1. Wajib
Yaitu apabila mengerjakannya mendapat pahala dan jika
meninggalkannya berdosa. Contohnya yaitu puasa pada bulan
Ramadhan.
2. Sunat
Yaitu apabila mengerjakannya mendapat pahala dan jika
meninggalkannya tidak berdosa atau tidak mendapatkan apa-apa.
Contohnya puasa Senin Kamis.
3. Haram
Yaitu apabila mengerjakannya akan mendapat dosa. Contohnya puasa
pada hari tasyrik (11, 12, 13 Dzulhijah).
C. Syarat Wajib Puasa
1. Beragama Islam
2. Baligh (telah mencapai umur dewasa)
3. Berakal
4. Berupaya untuk mengerjakannya.
5. Sihat
6. Tidak musafir
D. Syarat Sahnya Puasa
Syarat sahnya puasa ada dua, yaitu:
1. Dalam keadaan suci dari haidh dan nifas. Syarat ini adalah syarat
terkena kewajiban puasa dan sekaligus syarat sahnya puasa.
2. Berniat. Niat merupakan syarat sah puasa karena puasa adalah ibadah
sedangkan ibadah tidaklah sah kecuali dengan niat sebagaimana ibadah
yang lain.
Dalil dari hal ini adalah sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam,
5
Niat puasa ini harus dilakukan untuk membedakan dengan menahan
lapar lainnya. Menahan lapar bisa jadi hanya sekedar kebiasaan, dalam
rangka diet, atau karena sakit sehingga harus dibedakan dengan puasa
yang merupakan ibadah.
Tidaklah sah puasa seseorang kecuali dengan niat. Letak niat adalah
dalam hati, tidak disyaratkan untuk diucapkan. Masalah ini tidak terdapat
perselisihan di antara para ulama.
Niat letaknya dalam hati dan tidak perlu sama sekali dilafazhkan. Niat
sama sekali tidakk disyaratkan untuk dilafazhkan sebagaimana ditegaskan
oleh An Nawawi dalam Ar Roudhoh.
6
sungguh ini adalah pembebanan yang mustahil dilakukan. Karena setiap
orang yang hendak melakukan suatu amalan yang disyariatkan atau tidak
disyariatkan pasti ilmunya telah mendahuluinya dalam hatinya, inilah yang
namanya niat.
E. Rukun Puasa
Berdasarkan kesepakatan para ulama, rukun puasa adalah menahan diri
dari berbagai pembatal puasa mulai dari terbit fajar (yaitu fajar shodiq)
hingga terbenamnya matahari. Hal ini berdasarkan firman Allah swt
Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang
hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang)
malam. (QS. Al Baqarah: 187). Yang dimaksud dari ayat adalah,
terangnya siang dan gelapnya malam dan bukan yang dimaksud benang
secara hakiki.
Dari Adi bin Hatim ketika turun surat Al Baqarah ayat 187, Nabi
shallallahu alaihi wa sallam berkata padanya,
F. Sunah Puasa
1. Bersahur walaupun sedikit makanan atau minuman
2. Melambatkan bersahur
3. Meninggalkan perkataan atau perbuatan keji
4. Segera berbuka setelah masuknya waktu berbuka
7
5. Mendahulukan berbuka daripada sembahyang Maghrib
6. Berbuka dengan buah tamar, jika tidak ada dengan air
7. Membaca doa berbuka puasa.
H. Manfaat Puasa
Puasa mempunyai banyak faedah bagi rohani dan jasmani kita, antara lain:
8
sanggup mengawasi kita kecuali Ilahi Rabbi. Adapun puasa melatih
menahan dari berbagai gemerlapnya surga duniawi, mengajarkan sifat
sabar dalam menghadapi segalaa sesuatu, mengarahkan cara berfikir sehat
serta menajamkan pikiran (cerdas) karena secara otomatis
mengistirahatkan roda perjalanan anggota tubuh. Lukman berwasiat
kepada anaknya :"Wahai anakku, apabila lambung penuh, otak akan diam
maka seluruh anggota badan akan malas beribadah".
3. Dengan puasa kita diajarkan untuk hidup teratur, karena menuntun kapan
waktu buat menentukan waktu menghidangkan sahur dan berbuka. Bahwa
berpuasa hanya dirasakan oleh umat Islam dari munculnya warna
kemerah-merahan di ufuk timur hingga lenyapnya di sebelah barat.
Seluruh umat muslim sahur dan berbuka pada waktu yang telah ditentukan
karena agama dan Tuhan yang satu.
4. Begitupun juga menumbuhkan bagi setiap individu rasa persaudaraan
serta menimbulkan perasaan untuk saling menolong antar sesama. Saling
membahu dalam menghadapi rasa lapar, dahaga dan sakit. Disamping itu
mengistirahatkan lambung agar terlepas dari bahaya penyakit menular
misalnya. Rasulullah Saw bersabda, "Berpuasalah kamu supaya sehat".
Seorang tabib Arab yang terkenal pada zamannya yaitu Harist bin Kaldah
mengatakan bahwa lambung merupakan sumber timbulnya penyakit dan
sumber obat penyembuh".
Tiada diragukan kita dapati jihad nafsi, menyelamatkan dari segala aroma
keduniaan dalam menahan hawa nafsu. Seperti yang dikatakan Rasulullah
Saw,:
"Wahai pemuda/i, barang siapa yang telah memenuhi bekal, bersegeralah
kawin, sesungguhnya itu dapat menahan dari penglihatan dan menjaga
kemaluan. Dan barang siapa belum memenuhi maka berpuasalah,
sesungguhnya itu adalah penangkalnya". Dari uraian diatas dapat kita
simpulkan bahwa puasa mempunyai manfaat-manfaat yang tidak bisa kita
ukur. Karenanya bersyukurlah orang-orang yang dapat mengerjakan
puasa. Sebagaimana Kamal bin Hammam berkata, "Puasa adalah rukun
Islam yang ketiga setelah syahadat dan salat, di syariatkan Allah Swt
karena keistimewaan dan manfaatnya seperti: ketenangan jiwa dari
9
menahan hawa nafsu, menolong dan menimbulkan sifat menyayangi orang
miskin, persamaan derajat baik itu faqir atau kaya.
(http://www.pesantrenvirtual.com/index.php/component/content/article/14
-fikih-siyam/1024-pengertian-puasa).
I. Hikmah Puasa
10
pengosongan perut. Agaknya dari metode inilah orang memperoleh
penemuan tentang maksud diet dan peranannya di dalam kehidupan dan
kesehatan manusia. Zat-zat yang bersisa akan tersedot dan terbuang
dengan tidak adanya (sementara) bahan-bahan konsumsi yang masuk dan
dapat diduga dalam masa inilah terjadi proses pembakaran (pemusnahan)
kepada zat-zat yang berlebih ini. Sesungguhnya zat lemak yang bersisa
juga mengandung hal-hal yang tidak menguntungkan.
4. Secara sosiologis
J. Keutamaan Puasa
Allah swt berfirman (yang artinya), Sesungguhnya para lelaki
muslim dan perempuan muslimah, para lelaki dan perempuan yang
beriman, para lelaki dan perempuan yang taat, para lelaki dan perempuan
yang jujur, para lelaki dan perempuan yang sabar, para lelaki dan
perempuan yang khusyu, para lelaki dan perempuan yang rajin
bersedekah, para lelaki dan perempuan yang rajin berpuasa, para lelaki
dan perempuan yang senantiasa menjaga kemaluannya, dan para lelaki
dan perempuan yang banyak mengingat Allah, maka Allah siapkan untuk
mereka ampunan dan pahala yang sangat besar. (QS. al-Ahzab: 35)
Rasulullah saw bersabda, Puasa merupakan perisai yang dapat
digunakan oleh seorang hamba untuk melindungi dirinya dari jilatan api
neraka. (HR. Ahmad, sahih)
Suatu ketika, Abu Umamah radhiyallahuanhu bertanya kepada Rasulullah
11
shallallahu alaihi wa sallam, Wahai Rasulullah, tunjukkan kepadaku
suatu amalan yang dengan sebab itu aku bisa masuk ke dalam surga.
Maka beliau menjawab, Lakukanlah puasa, tiada yang dapat
menyamainya. (HR. Nasai, sanadnya sahih)
Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah saw bersabda, Allah berfirman:
Semua amal anak Adam adalah untuknya kecuali puasa. Sesungguhnya
puasa itu untuk-Ku dan Akulah yang akan membalasnya. Puasa adalah
perisai. Apabila suatu hari salah seorang dari kalian sedang berpuasa
maka janganlah dia mengucapkan kata-kata kotor ataupun berteriak-
teriak. Apabila ada orang yang mencaci-maki dirinya atau memeranginya
maka ucapkanlah; Aku sedang puasa. Demi tuhan yang jiwa Muhammad
berada di tangan-Nya sungguh bau mulut orang yang berpuasa itu lebih
harum di sisi Allah daripada bau kasturi. Seorang yang berpuasa memiliki
dua kegembiraan; ketika berbuka puasa maka dia merasa senang, dan
ketika berjumpa dengan Rabbnya maka dia pun merasa senang dengan
puasanya. (HR. Bukhari dan Muslim)
Dicuplik dengan peringkasan dari kitab Shifat Shaum Nabi shallallahu
alaihi wa sallam fi Ramadhan karya Syaikh Salim bin Ied al-Hilali dan
Syaikh Ali Hasan Ali Abdul Hamid -hafizhahumallah-
Dari keterangan di atas dapat kita simpulkan bahwa:
1. Puasa merupakan salah satu sebab turunnya ampunan dan curahan
pahala.
2. Puasa merupakan salah satu sebab untuk menyelamatkan diri dari
siksaan api neraka.
3. Puasa merupakan salah satu sebab untuk masuk ke dalam surga.
4. Puasa merupakan sebuah amalan yang sangat istimewa yang
disandarkan Allah kepada diri-Nya.
5. Puasa merupakan benteng dari perbuatan jelek.
6. Puasa akan mendatangkan kegembiraan di hati orang yang beriman;
yaitu di dunia ketika dia berbuka/berhari raya dan di akherat ketika dia
berjumpa dengan Allah dengan membawa amalannya.
Semoga Allah yang Maha kuasa lagi Maha mengetahui masih
memberikan kesempatan kepada kita untuk bertemu dengan Ramadhan di
tahun ini. Sehingga kita bisa menjalankan sebuah ibadah yang sangat
12
agung demi menggapai ampunan dan pahala dari-Nya. Wa shallallahu ala
Nabiyyina Muhammadin wa ala alihi wa shahbihi wa sallam.
Walhamdulillahi Rabbil alamin.
13
mengendalikan tekanan darah. Itulah sebabnya, puasa sangat
dianjurkan bagi perawatan mereka yang menderita penyakit diabetes,
kolesterol tinggi, kegemukan dan darah tinggi. Dalam kondisi tertentu,
seorang pasien bahkan dibolehkan berpuasa, kecuali mereka yang
menderita sakit diabetes yang sudah parah, jantung koroner dan batu
ginjal. Puasa dapat menjaga perut yang penuh disebabkan banyak
makan adalah penyebab utama kepada bermacam-macam penyakit
khususnya obesitas, hiperkolesterol, diabetes dan penyakit yang
diakibatkan kelebihan nutrisi lainnya.
5. Sedang di antara manfaat puasa ditinjau dari segi kesehatan adalah
membersihkan usus-usus, memperbaiki kerja pencernaan,
membersihkan tubuh dari sisa-sisa dan endapan makanan, mengurangi
kegemukan dan kelebihan lemak di perut.
6. Termasuk manfaat puasa adalah mematahkan nafsu. Karena berlebihan,
balk dalam makan maupun minum serta menggauli isteri, bisa
mendorong nafsu berbuat kejahatan, enggan mensyukuri nikmat serta
mengakibatkan kelengahan.
7. Penghentian konsumsi air selama puasa sangat efektif meningkatkan
konsentrasi urin dalam ginjal serta meningkatkan kekuatan osmosis
urin hingga mencapai 1000 sampai 12.000 ml osmosis/kg air. Dalam
keadaan tertentu hal ini akan member perlindungan terhadap fungsi
ginjal. Kekurangan air dalam puasa ternyata dapat meminimalkan
volume air dalam darah. Kondisi ini berakibat memacu kinerja
mekanisme local pengatur pembuluh darah dan menambah
prostaglandin yang pada akhirnya memacu fungsi dan kerja sel darah
merah.
8. Dalam keadaan puasa ternyata dapat meningkatkan sistem kekebalan
tubuh. Penelitian menunjukkan saat puasa terjadi pengkatan limfosit
hingga sepuluh kali lipat. Kendati keseluruhan sel darah putih tidak
berubah ternyata sel T mengalani kenaikkan pesat. Perubahan
aksidental lipoprotein yang berkepadatan rendah (LDL), tanpa diikuti
penambahan HDL. LDL merupakan model lipoprotein yang meberika
pengaruh stumulatif bagi respon imunitas tubuh.
9. Pada pelitian terbaru menunjukkan bahwa terjadi penurunan kadar
14
apobetta, menaikkan kadar apoalfa1 dibandingkan sebelum puasa.
Kondisi tersebut dapat menjauhkan seragan penyakit jantung dan
pembuluh darah.
10.Penelitian endokrinologi menunjukkan bahwa pola makan saat puasa
yang bersifat rotatif menjadi beban dalam asimilasi makanan di dalam
tubuh. Keadaan ini mengakibatkan pengeluaran hormon sistem
pencernaan dan insulin dalam jumlah besar. Penurunan berbagai
hormon tersebut merupakan salah satu rahasia hidup jangka panjang.
11.Manfaat lain ditunjukan dalam penelitian pada kesuburan laki-laki.
Dalam penelitian tersebut dilakukan penelitian pada hormon testoteron,
prolaktin, lemotin, dan hormon stimulating folikel (FSH), Ternyata
hasil akhir kesimpulan penelitian tersebut puasa bermanfaat dalam
pembentukan sperma melalui perubahan hormon hipotalamus-pituatari
testicular dan pengaruh ke dua testis.
12.Manfaat lain yang perlu penelitian lebih jauh adalah pengaruh puasa
pada membaiknya penderita radang persendian (encok) atau rematoid
arthritis. Parameter yang diteliti adalah fungsi sel penetral (netrofil)
dan progresifitas klinis penderita. Penelitian tersebut menyimpulkan
bahwa terdapat korelasi antara membaiknya radang sendi dan
peningkatan kemampuan sel penetral dalam membasmi bakteri.
13.Dalam sebuah jurnal endokrin dan metabolisme dilaporkan penelitian
puasa dikaitkan dengan hormon dan kemampuan seksual laki-laki.
Penelitian tersebut mengamati kadar hormon kejantanan (testoteron),
perangsang kantung (FSH) dan lemotin (LH). Terjadi perubahan kadar
berbagai hormon tersebut dalam tiap minggu. Dalam tahap awal
didapatkan penurunan hormon testoteron yang berakibat penurunan
nafsu seksual tetapi tidak menganggu jaringan kesuburan. Namun
hanya bersifat sementara karena beberapa hari setelah puasa hormon
testoteron dan performa seksual meningkat pesat melebihi sebelumnya.
14.Bahkan seorang peneliti di Moskow melakukan penelitian pada seribu
penderita kelainan mental termasuk sizofrenia. Ternyata dengan puasa
sekitar 65% terdapat perbaikan kondisi mental yang bermakna.
Berbagai penelitian lainnya menunjukkan ternyata puasa Ramadhan
juga mengurangi resiko kompilkasi kegemukan, melindungi tubuh dari
15
batu ginjal, meredam gejolak seksual kalangan muda dan penyakit
lainnya yang masih banyak lagi
15.Pikiran kita yang melambat ketika lapar, ternyata menjadi lebih tajam.
Secara instingtif, bukti ilmiah ini bisa diterima terkait dengan fakta
bahwa dalam banyak hal, masalah lapar adalah masalah kelanjutan
hidup. Jadi wajar saja, jika rasa lapar membuat pikiran semakin tajam
dan kreatif. Sekelompok mahasiswa di University of Chicago diminta
berpuasa selama tujuh hari. Selama masa itu, terbukti bahwa
kewaspadaan mental mereka meningkat dan progres mereka dalam
berbagai penugasan kampus mendapat nilai remarkable.
16.Termasuk manfaat puasa adalah mempersempit jalan aliran darah yang
merupakan jalan setan pada diri anak Adam. Karena setan masuk
kepada anak Adam melalui jalan aliran darah. Dengan berpuasa, maka
dia aman dari gangguan setan, kekuatan nafsu syahwat dan kemarahan.
Karena itu Nabi shallallahu alaihi wasallam menjadikan puasa sebagai
benteng untuk menghalangi nafsu syahwat nikah, sehingga beliau
memerintah orang yang belum mampu menikah dengan berpuasa
17.Seorang ilmuwan di bidang kejiwaan yang bernama Dr. Ehret
menyatakan bahwa untuk hasil yang lebih dari sekedar manfaat fisik,
yaitu agar mendapatkan manfaat mental dari aktivitas berpuasa,
seseorang harus menjalani puasa lebih dari 21 hari.
18.Ilmuwan psikiater lainnya yaitu Dr. E.A. Moras, mengatakan bahwa
seorang pasien wanitanya telah menderita sakit mental selama lebih
dari delapan bulan. Wanita itu telah berobat kesana-kemari termasuk ke
para ahli saraf dengan hasil kurang memuaskan. Ia memintanya untuk
berpuasa. Wanita itu mengalami perbaikan kondisi mental, dan bahkan
dinyatakan sembuh setelah berpuasa selama lima minggu. Di dalam
otak kita, ada sel yang disebut dengan neuroglial cells. Fungsinya
adalah sebagai pembersih dan penyehat otak. Saat berpuasa, sel-sel
neuron yang mati atau sakit, akan dimakan oleh sel-sel neuroglial ini.
19.Sebuah tulisan penelitian yang dilakukan Dr. Ratey, seorang psikiaters
dari Harvard, mengungkapkan bahwa pengaturan dan pembatasan
asupan kalori akan meningkatkan kinerja otak. Dr. Ratey melakukan
penelitian terhadap mereka yang berpuasa dan memantau otak mereka
16
dengan alat yang disebut functional Magnetic Resonance Imaging
(fMRI). Hasil pemantauan itu menyimpulkan bahwa setiap individu
obyek menunjukkan aktivitas motor cortex yang meningkat secara
konsisten dan signifikan.
20.Ilmuwan di bidang neurologi yang bernama Mark Mattson, Ph.D.,
seorang kepala laboratorium neuroscience di NIHs National Institute
on Aging. Dalam hasil penelitiannya menunjukkan bahwa diet yang
tepat seperti berpuasa, secara signifikan bisa melindungi otak dari
penyakit de-generatif seperti Alzheimer atau Parkinson. Hasil
penelitiannya menunjukkan, bahwa diet dengan membatasi masukan
kalori 30% sampai 50% dari tingkat normal, berdampak pada
menurunnya denyut jantung dan tekanan darah, dan sekaligus
peremajaan sel-sel otak.
BAB III
17
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Puasa dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani.
2. Puasa merupakan salah satu sebab turunnya ampunan dan curahan
pahala.
3. Puasa merupakan salah satu sebab untuk menyelamatkan diri dari
siksaan api neraka.
4. Puasa merupakan salah satu sebab untuk masuk ke dalam surga.
5. Puasa merupakan sebuah amalan yang sangat istimewa yang
disandarkan Allah kepada diri-Nya.
6. Puasa merupakan benteng dari perbuatan jelek.
7. Puasa akan mendatangkan kegembiraan di hati orang yang
beriman; yaitu di dunia ketika dia berbuka/berhari raya dan di
akherat ketika dia berjumpa dengan Allah dengan membawa
amalannya.
B. Saran
1. Dianjurkan kepada setiap manusia khususnya umat Islam agar
senantiasa menjalankan puasa. Karena puasa dapat meningkatkan
kesehatan jasmani dan rohani.
2. Jangan pernah menganggap puasa hanya untuk menimbulkan rasa
lapar dan haus saja tetapi kita harus yakin bahwa banyak manfaat
yang bisa kita peroleh dari berpuasa.
DAFTAR PUSTAKA
18
http://www.pdmbontang.com/?pilih=lihat&id=124
http://abumushlih.com/keutamaan-puasa.html/
http://www.pesantrenvirtual.com/index.php/component/content/article/14-fikih-
siyam/1024-pengertian-puasa
19