You are on page 1of 3

EVALUASI HASIL BELAJAR

Berdasarkan Permendikbud No. 81A tahun 2013 istilah penilaian (assessment) terdiri
dari tiga kegiatan, yakni:
a. Pengukuran adalah kegiatan membandingkan hasil pengamatan dengan suatu
kriteria atau ukuran
b. Penilaian adalah proses mengumpulkan informasi/bukti melalui pengukuran,
menafsirkan, mendeskripsikan, dan menginterpretasi bukti-bukti hasil
pengukuran.
c. Evaluasi adalah proses mengambil keputusan berdasarkan hasil-hasil penilaian

Fungsi penilaian hasil belajar adalah untuk memantau kemajuan belajar, memantau
hasil belajar, dan mendeteksi kebutuhan perbaikan hasil belajar peserta didik secara
berkesinambungan.

Berdasarkan fungsinya penilaian hasil belajar ada 2 jenis:


a. Formatif, dimana hasilnya digunakan untuk memberikan pembelajaran remedial
dan perbaikan RPP serta proses pembelajaran.
b. Sumatif, dimana hasilnya digunakan untuk menentukan nilai rapor, kenaikan
kelas dan kelulusan peserta didik.

Kegiatan penilaian mencakup 3 aspek, yaitu:


1. Aspek sikap
2. Aspek pengetahuan
3. Aspek keterampilan

Berbagai teknik penilaian hasil belajar yang sering digunakan adalah:


a. Penilaian sikap dilakukan dengan teknik observasi, penilaian diri dan penilaian
antar teman,
b. Penilaian pengetahuan dilakukan dengan tes tertulis, tes lisan, dan penugasan,
c. Penilaian keterampilan dialkukan dengan berbagai teknik, antara lain penilaian
praktik, penilaian produk, penilaian proyek, dan penilaian portofolio.

Penilaian seharusnya dilaksanakan melalui tiga pendekatan, yaitu:


1. Assessment of learning (penilaian akhir pembelajaran),
2. Assessment for learning (penilaian untuk pembelajaran),
3. Assessment as learning (penilaian sebagai pembelajaran),

Ada 9 prinsip-prinsip penilaian, antara lain:


1. Sahih (valid),
2. Objektif,
3. Adil,
4. Terpadu,
5. Terbuka,
6. Menyeluruh dan berkesinambungan,
7. Sistematis,
8. Beracuan kriteria,
9. Akuntabel,

Pengolahan Hasil Penilaian


Pengolahan hasil penilaian sikap dilakukan oleh wali kelas dengan memperhatikan
deskripsi singkat sikap spiritual dan sosial yang dikumpulkan oleh guru mata
pelajaran dan guru BK. Pengolahan hasil penilaian pengetahuan dan keterampilan
dilakukan oleh guru mata pelajaran masing-masing.

Pengolahan Hasil Penilaian


Pelaporan hasil penilaian sikap dalam bentuk predikat dan deskripsi. Penulisan
capaian pengetahuan dan keterampilan pada rapor menggunakan angka pada skala
0-100 dan deskripsi.

Bagi peserta didik yang belum mencapai KKM perlu ditindaklanjuti dengan remedial,
sedangkan bagi peserta didik yang telah mencapai KKM diberikan pengayaan

Latihan Bab VII

1. a. Penilaian adalah proses mengumpulkan informasi/bukti melalui pengukuran,


mendeskripsikan, dan menginterpretasi bukti-bukti hasil pengukuran.
b. Pengukuran adalah kegiatan membandingkan hasil pengamatan dengan suatu kriteria atau
ukuran
c. Evaluasi adalah proses pengambilan keputusan berdasarkan hasil-hasil penilaian

2. Jenis penilaian hasil belajar ada 3, yaitu:


a. Penilaian sikap, dilakukan untuk mengetahui tingkat perkembangan sikap spiritual dan sikap
sosial siswa.
Bentuk penilaian yang digunakan berupa observasi, penilaian diri dan penilaian antar teman.
b. Penilaian pengetahuan, dilakukan untuk mengetahui tingkat penguasaan kecakapan berpikir
siswa dalam dimensi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural maupun metakognitif.
Bentuk penilaian : tes tertulis, tes lisan dan penugasan
a. Penilaian keterampilan, dilakukan untuk menilai kemampuan peserta didik menerapkan
pengetahuan dalam melakukan tugas tertentu di berbagai macam konteks sesuai indikator
pencapaian kompetensi.
Bentuk penilaian : praktik, produk, proyek, dan portofolio.

3. - Tujuan penilaian adalah untuk mengetahui tingkat penguasaan kompetensi, menetapkan


ketuntasan penguasaan kompetensi, menetapkan program perbaikan atau pengayaan
berdasarkan tingkat penguasaan kompetensi, dan memperbaiki proses pembelajaran.
Fungsi penilaian adalah memantau kemajuan belajar, memantau hasil belajar, dan mendeteksi
kebutuhan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. Penilaian juga
dilaksanakan untuk memenuhi fungsi formatif dan sumatif.
Ada 9 prinsip-prinsip penilaian, antara lain:
1. Sahih (valid), artinya penilaian harus dilakukan berdasar data yang mencerminkan
kemampuan yang diukur.
2. Objektif, artinya Penilaian tidak dipengaruhi oleh subjektivitas penilai.
3. Adil, artinya Penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena
perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi,
gender, dan hal-hal lain.
4. Terpadu, artinya penilaian harus mengacu pada proses pembelajaran yang dilakukan.
5. Terbuka, artinya prosedur penilaian dan kriteria penilaian harus terbuka, jelas, dan dapat
diketahui oleh siapapun. Dalam era keterbukaan seperti sekarang, pihak yang dinilai dan
pengguna hasil
6. Menyeluruh dan berkesinambungan, artinya penilaian dilakukan dengan berbagai teknik
dan instrumen, diselenggarakan sepanjang proses pembelajaran, dan menggunakan
pendekatan assessment as learning, for learning, dan of learning secara proporsional.
7. Sistematis, artinya penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti
lang- kah-langkah baku.
8. Beracuan kriteria, artinya ditetapkan kriteria minimal untuk menyatakan seorang peserta
didik telah kompeten atau belum. Peserta yang sudah mencapai kriteria minimal disebut
tuntas, dapat melanjutkan pembelajaran untuk mencampai kompetensi berikutnya,
sedangkan peserta didik yang belum mencapai kriteria minimal wajib menempuh remedial.
9. Akuntabel, artinya penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur,
maupun hasilnya.

4. Ketuntasan belajar adalah tingkat minimal pencapaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan meliputi ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasan belajar dalam konteks
kurun waktu belajar. Nilai ketuntasan kompetensi pengetahuan dan keterampilan dituangkan
dalam bentuk angka. Ketuntasan belajar siswa ditentukan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yang sudah ditentukan. Siswa yang tidak tuntas akan diberikan remedial, siswa yang
tuntas akan dilaksanakan pengayaan.

5. Untuk menilai kompetensi sikap spiritual dan sosial siswa dapat digunakan teknik observasi
menggunakan instrumen berupa lembar observasi atau jurnal. Selain itu juga bisa digunakan
teknik penilaian diri dan penilaian antar teman sebagai salah satu data konfirmasi. Hasil
penilaian dalam bentuk predikat atau deskripsi.

6. Teknik yang digunakan untuk mengukur kompetensi pengetahuan antara lain tes tertulis, tes
lisan dan penugasan.
Kompetensi Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
Tes tertulis Uraian, pilihan ganda, isian, jawaban singkat,
benar salah, menjodohkan.
Pengetahuan
Tes lisan Daftar pertanyaan
Penugasan Lembar penugasan (PR, Kliping)
Tes praktik Daftar cek, skala penilaian.
Keterampilan Proyek Daftar cek, skala penilaian
Portofolio Daftar cek, skala penilaian.

You might also like