You are on page 1of 9

NASKAH ROLEPLAY KASUS CARING

PERSALINAN

Disusun oleh : Kelompok 2

Riki Gustiawan G1B116005

Riska Meliyana G1B116009

Siska Hidayanti G1B116010

Agnica Mirza G1B116011

Marisa Maharti G1B116018

Ayuni Amelyna G1B116019

R. Dilha Pradivta G1B116037

Dewi Rara Shinta G1B116039

Etika Suryani G1B116046

M Abdul Haris G1B112091

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (S-1)


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2016
PEMBAGIAN PERAN

Narrator : Agnica Mirza


Ibu hamil : Siska Hidayanti
Suami : Riki Gustiawan
Kakak ipar : Riska Meliyana
Dukun beranak : M. Abdul Haris
Dokter : Dewi Rara Shinta
Perawat 1 : Etika Suryani
Perawat 2 : Marisa Maharti
Perawat 3 : Ayuni Amelyna
Perawat 4 : R Dilha Pradivta

NASKAH

Pada suatu subuh, seorang ibu hamil yang bernama ibu Siska merasakan mules pada
perutnya, ia juga melihat ada cairan lendir yang keluar dari dari vaginanya. Ia pun memanggil
suaminya bapak Riki dan kakaknya, Riska. Ketika suami dan kakaknya datang, ia pun
menceritakan semuanya.

Siska : Aduh perut Mama sakit Pa.. (sambil mengusap usap perutnya)
Riki : kenapa ma ?
Siska : ini pa , Mama ngerasa mules.
Riska : Sebaiknya kita bawa ke dukun sekarang . ayo siap-siap.
Riki : Dukun? Apa sebaiknya ga kita bawa ke dokter aja Kak?
Riska : Udah, percaya aja sama Kakak, Kakak udah berpengalaman
Siska : Cepetan Pa, Kak, perut Mama sakiit

Meskipun dengan perasaan ragu, Riki menuruti kemauan Riska dan membawa istrinya
kedukun beranak yang di rekomendasikan oleh Riska.
Di rumah dukun
Riki, Riska : Assalamualaikum Mbah
Bang Haris : Waalaikumsallam, silahkan masuk cu

( Riki dan Riska membantu Siska untuk masuk dan duduk )

Bang Haris : Ada apa cu?


Riki : Ini Mbah, istri saya mengeluh sakit pada perutnya, sekarang istri saya sedang
hamil besar, sudah 7 bulan
Riska : Iya mbah, ini adik saya
Bang Haris : Oh iya coba saya lihat dulu

(Bang Haris pun memeriksa keadaan perut Siska )

Bang Haris : silahkan minum ramuan ini setelah sampai dirumah, Insha Allah, beberapa jam
setelah minum sakitnya hilang ( sambil memberikan ramuan )
Riki : Ramuan apa ini Mbah? Apa aman buat bayi saya?
Riska : Udah percaya aja sama Mbah
Bang Haris : Jangan meragukan saya cu, saya ini sudah berpengalaman
Siska : Sudahlah pa, kita percaya saja, lagipula dulu Kak Riska kan juga ditangani oleh
Mbah Haris.
Riki : Baik lah Mbah, terimakasih, kami permisi.

Setelah pulang dari rumah dukun bersalin, Riki, Siska, dan Riska pun pulang kerumah,
segera Siska meminum ramuan yang diberikan. Namun setelah beberapa jam, bukannya
membaik, keadaan Siska justu semakin memburuk, ia bahkan mengalami pendarahan.

Siska : Astagfirullah!! Pah pah

( mendengar istrinya berteriak, Riki segera menghampiri istrinya )

Riki : Ada apa ma?!?! ( dengan wajah panik )


Sika : Perut Mama makin sakit, sekarang malah keluar darah Pah, sakit banget pah
Mama gakuat (dengan nada lirih)
Riki : (memanggil Riska) Kak!! Tolong bantu Riki bawa Siska ke dokter kandungan
sekarang
Riska : (datang menghampiri dengan panik) Loh? Ada apa ini, memangnya Siska
kenapa
Riki : Siska pendarahan, sudah ayo jangan lama lama, bantu Riki bawa Siska ke
mobil

Dengan perasaan cemas, Riki dan Siska pun membawa Siska ke rumah sakit dan Siska
dilarikan ke UGD dan langsung ditangani dengan beberapa perawat dan dokter yang sedang
dinas.

Riki : Suster suster tolong Istri saya sus!! (sambil berteriak dengan panik)
Marisa : Silahkan lewat sini, ada keluhan apa? (sambil bergerak cepat membantu Siska
berbaring)
Riki : Begini sus, Istri saya sedang hamil, tiba tiba tadi pendarahan (dengan nada panik
dan cemas)
Marisa : Baik pak akan kami periksa dulu, Bapak yang tenang ya pak
Dewi : Segera siapkan alat, dan bersihkan pasien terlebih dahulu

Setelah itu Siska diperiksa oleh Dokter Dewi dan dibantu oleh Perawat Marisa dan
Perawat Etika. Setelah selesai melakukan pemeriksaan, dokter menyarankan agar pasien dibawa
ke ruang ponex untuk dilakukan operasi caesar. Semetara di UGD tampak Perawat Etika dan
Marisa sedang memanggil Tn. Riki untuk menanyakan persetujuan atas tindakan yang akan
dilakukan selanjutnya.

Etika : Permisi pak, saya Perawat Etika dan ini rekan saya Perawat Marisa. Istri bapak
sudah kami periksa dan dokter menyarankan bahwa istri bapak harus di operasi
caesar. Disini ada surat persetujuan, apabila bapak setuju bapak bias tanda tangan
disurat ini.
Riki : Memangnya istri saya kenapa ya sus, kenapa harus sampai di operasi?
Kandungan istri saya kan masih berumur 7 bulan
Marisa : Istri bapak mengalami perdarahan plasenta, dan mengakibatkan bayi bapak
harus lahir premature. Karena istri bapak pingsan, kami harus melakukan operasi
caesar.
Riska : Kira kira aman kan bagi Ibu dan anaknya?
Etika : InshaAllah, kita sama sama berdoa ya bu. Semoga operasinya berjalan dengan
lancar
Riki : Amiin, saya yakin kok Istri saya aman ditangan mereka, daripada ditangani oleh
Dukun ga jelas itu (sambil menyidir Riska). Baiklah sus saya setuju
(menandatangani surat)
Marisa : Baik terima kasih pak, kalau begitu kami permisi

Setelah itu penanganan operasi caesar segera dilakukan. Beberapa jam kemudian operasi
dinyatakan berhasil, ibu dan bayi selamat.

Dewi : Selamat ya pak, putrinya sudah lahir!


Riska : Perempuan lagi?
Riki : Alhamdulillah, terimakasih ya dok. apapun jenis kelaminnya yang penting dia
lahir dengan selamat
Dewi : Setelah ini istri bapak harus dirawat inap sampai keadaannya kembali pulih dan
bayi bapak harus dimasukkan ke dalam incubator agar bayi bapak bisa
mendapatkan perkembangan yang lebih baik.
Marisa : Permisi pak.. bayinya sudah di ruangan perinatalogi, jika bapak dan ibu ingin
melihat bayinya bapak dan ibu bisa langsung keruangan perinatologi.

Tuan riki, nyonya riska dengan diantar perawat Marisa pun pergi keruang perinatalogi
Keesokan harinya diruang inap,

Ayuni : selamat siang ibu, saya perawat ayuni, saya yang dinas pagi hari ini dan ini
rekan saya perawat dilha
Dilha : selamat pagi bu (sambil tersenyum ramah)
Siska : pagi sus (membalas tersenyum)
dilha : bagaimana keadaannya siang ini bu? Sudah merasa baikan?
Siska : Alhamdulillah sudah membaik sus, tetapi masih lumayan nyeri dibekas luka
operasi
Dilha : emm, masih sedikit nyeri ya bu ? jadi tidurnya semalam gimana bu, apakah
terganggu ?
Siska : iya bu, saya jadi susah tidur karna merasa nyut nyutan di perut bagian bawah
Ayuni : oh itu hal yang biasa terjadi bu. Ibu tenang aja jangan terlalu dipikirkan yang
penting ibu jangan terlalu banyak bergerak dulu ya bu
Siska : Iya sus.
Dilha : kalau begitu saya minta izin untuk memeriksa TTV nya dulu ya bu, saya mau
mengukur tekanan darah ibu, nadi, pernapasan dan suhu ibu, apakah ibu bersedia?
Siska : iya sus, silahkan.

Pemeriksaan pun selesai, perawat lalu berpamitan meninggalkan pasien.

Ayuni : Ya udah bu saya dan perawat dilha pamit keruang perawat dulu ya. kalo ada apa-
apa silahkan ibu panggil saya di ruang perawat
Siska : Ya sus terimakasih

(Perawat Dilha dan Perawat Ayuni pun pergi menuju ruangan perawat.)

Setelah 4 hari bayi berada di incubator, keadaannya ternyata memburuk. Sampai pada akhirnya
sore ini bayi tn. Riki meninggal dunia. Dokter Dewi memerintahkan Perawat Marisa untuk
memanggil Tn.Riki dan ibu riska untuk segera bertemu dengan Dokter Dewi.
Marissa : Selamat pagi Pak , Bapak Riki di panggil oleh Dokter Dewi di ruangannya
Riki : Ada apa ya sus? Baik saya akan kesana sebentar lagi

Tn. Riki dan Riska pun segera pergi menemui Dokter Dewi di dalam ruangannya

Sesampainya diruang dokter terlihat Dokter Dewi sudah menunggu didampingi Perawat
Ayuni dan Perawat Etika

Riki : (Tok..Tok..Tok) Assalammualaikum sus, dok, Selamat sore


Ayuni : Waalaikumsallam, silahkan pak
Dewi : Waalaikummussalam
Etika : (berbicara kepada dokter Dewi) Kalau begitu kami permisi keluar dok, permisi
pak, bu (meninggalkan ruangan)
Riki : Ada apa ya Dok memanggil kami ?
Dewi : Jadi begini pak, saya tadi memeriksa kondisi bayi bapak. Sebelumnya, saya
mohon maaf, tapi ada berita buruk yang harus saya sampaikan
Riki : Ada apa ya dok?
Dewi : Kami sudah berusaha dan memberikan tindakan yang terbaik tapi ternyata bayi
bapak tidak bisa terselamatkan.
Riki : (terkejut dan terdiam dengan tatapan kosong)
Riska : APA?! Gak mungkin dok, kemarin keadaan keponakan saya masih baik baik
aja.. (dengan kesal)
Dewi : Tenang bu, mungkin Allah punya rencana yang lebih baik
Riki : kalau begitu saya izin permisi, saya ingin menemui istri saya, terima kasih dok
(dengan nada lirih dan lemah) ayo Kak, jangan marah marah disini
Dewi : Karena kondisi istri bapak masih belum stabil sebaiknya nanti bapak ditemani
oleh Perawat Etika dan Ayuni, sekali lagi saya minta maaf dan turut berduka cita.

Setelah Tn. Riki keluar dari ruang dokter, dia segera berjalan menuju ruangan Siska,
namun sesampainya di depan pintu ruang rawat inap, Riki terhenti karena tidak tahu bagaimana
cara menyampaikan kabar ini kepada istrinya yang keadaannya bahkan belum membaik.
Ayuni : Bapak tidak usah cemas, nanti akan kami bantu menjelaskan kepada Istri bapak
Etika : Benar pak, apakah bapak sudah siap?
Riki : Baiklah sus, tolong saya ya sus (dengan nada cemas)

Akhirnya perawat Ayuni, perawat Etika dan Tn.riki pergi menuju ruang dimana istrinya
dirawat ditemani oleh Perawat Ayuni dan Perawat Etika.

Etika : Sore ibu, ibu sedang apa? Apakah ada keluhan sore ini?
Siska : Eh Suster, baik kok sus, nyerinya sudah banyak berkurang
Ayuni : Syukurlah (terseyum sedih)
Siska : Ada apa ya ini, kok saya merasa ada yang aneh
Etika : Ibu sekarang tenang dulu ya, saya mohon maaf sebelumnya tetapi ada berita
kurang baik yang harus saya sampaikan kepada ibu..
Siska : Berita apa sus.. (dengan nada lirih)

(Ny. Siska pun mendengarkan dengan perasaan cemas, Tn.Riki segera berdiri disampingnya)

Ayuni : Anak ibu tidak bisa terselamatkan

Ny. Siska pun kaget dan menangis dengan histeris, Perawat Etika dan Perawat Ayuni
diam sejenak untuk memberikan waktu kepada Ny.Siska menerima kabar buruk tersebut.
Sedangkan Tn.Riki berusaha menenangkan istrinya.

Setelah dirasa cukup tenang, Perawat Ayuni dan Perawat Etika pun segera memberikan
penjelasan lebih lanjut

Etika : Karena bayi ibu lahir premature, dan lahir sebelum waktu yang ditentukan, maka
perkembangan bayi pun tidak berlangsung normal.
Siska : (mendengarkan dengan sedih)
Ayuni : Tetapi rahim ibu masih cukup baik sehingga masih memungkinkan untuk hamil
lagi, umur ibu juga masih muda. Mungkin Allah punya rencana lain yang lebih
indah, jangan terlalu larut dalam kesedihan ya bu
Siska : (menggangguk dengan sedih)
Etika : Baiklah kalau begitu kami permisi ya Pak, Buk. Silahkan Ibu dan Bapak
menenangkan diri, sekali lagi saya mohon maaf dan turut berduka cita..
Ayuni : Jika sekiranya bapak dan ibu membutuhkan sesuatu dari kami, silahkan tekan
tombol seperti biasanya ya
Siska : Terima kasih ya sus
Etika : Sama sama ibu

Meskipun dengan keadaan yang lemah, lambat laun keadaan Ny. Siska semakin membaik
dan pulih. Beliau pun dipersilahkan untuk pulang kerumah.

Inti dari drama ini adalah, bijaklah dalam meminum obat atau ramuan yang diberikan.
Sebisa mungkin cari tahulah kandungannya dan bagaimana komplikasinya. Pesan lainnya adalah,
sebagai seorang perawat, kita dituntut untuk selalu siap menghadapi berbagai persoalan, dan
dalam menangani setiap persoalan, hendaklah menyesuaikan diri dengan keadaan dan
lingkungan.

You might also like