Professional Documents
Culture Documents
2.1 Tujuan
Memberikan kompetensi bagi mahasiswa untuk mampu mengenali tekstur batuan sedimen
secara praktis di lapangan terutama berkenaan dengan pengolongan ukuran dan bentuk
butir sedimen serta hubungan satu butir sedimen dengan butir sedimen lainnya dalam satu
kumpulan. Pengenalan tersebut didasarkan atas parameter ukuran dan bentuk butir sedimen
yang ditetapkan.
2.2 Materi
Pengenalan atas tekstur batuan sedimen dilakukan dengan mengenali butir sedimen sebagai
material yang tidak terkonsolidasi yang dijumpai pada singkapan batuan di lapangan.
Berdasarkan skala Udden Wentworth dan bentuk butir sedimen dilakukan pengambilan
sampel sesuai dengan ketentuan. Setiap sampel yang diambil selanjutnya dideskripsi
menurut sifat fisik yang nampak padanya.
Pengenalan atas ukuran butir sedimen umumnya menggunakan skala Udden Wentworth
yang sagat universal digunakan sedimentologist (Gambar 1). Dalam penentuan ukuran
butir yang praktis, maka digunakan komparator butir sedimen, terutama untuk
membedakan kelompok clay, silt, sand, dan gravel.
Batuan sedimen klastik dibangun oleh berbagai butiran yang berasal dari batuan yang lebih
tua yang telah mengalami berbagai proses yang kontinyu mencakup pelapukan, erosi,
transportasi, pengendapan dan pembatuan/litifikasi. Bentuk butir dapat dibagi menjadi
well-rounded, rounded, subrounded, subangular, angular, dan very angular (Gambar 2).
Namun demikian, kelas roundness (kebulatan) berdasarkan sphericity (kebolaan) dapat
dibagi menjadi low sphericity dan high sphericity.
Bentuk butir, selain dari tinjauan roundness dan sphericity, juga dapat ditentukan dari
perbandingan ukuran panjang (long), lebar (intermediate) dan tinggi (short). Perbandingan
matematika antara rasio diameter intermediate/panjang dan rasio diameter pendek/lebar
memberikan empat kelas bentuk butir, yakni kelas discoid/oblate, equant, bladed, dan
rod/prolate, walaupun bentuk equant dan discoid adalah yang umum diumpai di lapangan
(Gambar 3).
PRAKTIKUM SEDIMENTOLOGI
Laboratorium Sedimentologi, Stratigrafi dan Analisis Basin
Program Studi Teknik Geologi
Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
Hal mendasar dari pola hubungan dari bentuk butiran adalah bentuk geometrinya dan
bentuk permukaannya. Dari bentuk geometrinya diketahui bahwa perbandingan antara
bentuk equant dan platy menunjukkan penurunan sphericity. Demikian juga terjadi
penurunan roundness pada perbandingan antara bentuk butir yang rounded menjadi
angular. Adapun ekspresi butir yang pitted (berlubang-lubang/kasar) menjadi smooth
(halus/licin) menunjukkan berkurannya tekstur permukaan butir sedimen. Perlu
diperhatikan bahwa roundness dan sphericity adalah dua sifat yang independen
(Gambar 4).
PRAKTIKUM SEDIMENTOLOGI
Laboratorium Sedimentologi, Stratigrafi dan Analisis Basin
Program Studi Teknik Geologi
Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
Gambar 4 Ekspresi beragam bentuk yang mempengaruhi sphericity, roundness dan tekstur
permukaan suatu butir sedimen.
LEMBAR KERJA
TEKSTUR BATUAN SEDIMEN (BAGIAN PERTAMA)
Nama Praktikan :
NIM :
Kelompok :
Nama Asisten :
Deskripsi
Lebel Boks/ Ukuran
No. (warna, ukuran, jenis
Nama Butir Sedimen (mm)
fragmen/komposisi)
a) Pebble 4 64
1 Gravel*
b) Granule 24
a) coarse very
1/2 - 2
coarse Sand
c) Fine very
1/16 1/4
fine sand
Catatan:
tanda * dimaksudkan agar ketika mendeskripsi, perhatikan kisaran ukuran butirnya. Untuk
butir sedimen berukuran gravel, dituliskan dalam satuan milimeter (mm), sedangkan
ukuran sand dapat menggunakan komparator butir agar lebih spesifik.
PRAKTIKUM SEDIMENTOLOGI
Laboratorium Sedimentologi, Stratigrafi dan Analisis Basin
Program Studi Teknik Geologi
Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
Very Angular
1
Angular
Sub Angular
2
Sub Rounded
Rounded Well
3
Rounded
Deskripsi
No. Jenis Fabric (hubungan antar grain; ukuran grain dan matrix,
proporsi dalam persen)
Grain Supported
1
Fabric
Matrix Supported
2
Fabric