You are on page 1of 14

BAGIAN ANESTESI

1. Pelayanan keperawatan pasien di icu dilakukan berdasarkan pendekatan


a. Multidisiplin
b. System
c. Open System
d. Close System
e. Semi Close
2. Pasien dengan apneu, tindakan yang harus dilakukan antara lain
a. Pasang Endo Tracheal Tube
b. Lakukan Defibrilasi
c. Berikan oksigen dengan Non Rebreathing Mask
d. Lakukan RJP
e. Pasang mayo
3. Gelombang P pada EKG dihasilkan dari
a. Polarisasi Atrial
b. Polarisasi Ventrikel
c. Depolarisasi Atrial
d. Depolarisasi Ventrikel
e. Repolarisasi Atrial
4. Gambar EKG dibawah ini adalah

a. Takikardi Sinus
b. Bradikardi Sinus
c. Irama Sinus Normal
d. Aritmia Sinus
e. Fibrilasi Ventrikel
5. Gambar EKG dibawah ini adalah

a. Takikardi Sinus
b. Bradikardi Sinus
c. Irama Sinus Normal
d. Aritmia Sinus
e. Fibrilasi Ventrikel

1
6. Pasien pasca bedah dengan anestesi umum dapat dipindahkan ke ruang perawatan
apabila hal-hal sebagai berikut
a. Keluarga minta dipindahkan
b. Reflex menelan sudah ada
c. Tekanan Darah sudah normal
d. Kesadaran sudah pulih
e. Aldrate score menunjukkan lebih dari 8
7. Pengaruh dari anestesi spinal adalah vasodilatasi yang akan menyebabkan,
kecuali
a. Hipotensi
b. Bradikardi
c. Halusinasi
d. Sakit kepala
e. Terjadi mual/muntah
8. Berikut ini adalah obat-obat golongan antidotum, kecuali
a. Transamin
b. Prostigmin
c. Neostigmin
d. Narcan
e. Naloxone
9. Endotracheal Tube untuk anak umur 1 tahun
a. No. 3,0
b. No. 3,5
c. No. 4,0
d. No. 2,5
e. No. 4,5
10. Berikut ini adalah tanda-tanda sodalime masih berfungsi, kecuali
a. Baunya harum
b. Warnanya berubah
c. Bila diraba terasa hangat
d. Terlihat embun dicanister
e. Semua benar
11. Pasien pasca bedah dengan anestesi Ketamine sebaiknya, kecuali
a. Ditidurkan agak setengah duduk
b. Diberikan oksigen
c. Dibangunkan agar cepat pulang
d. Tidak boleh diganggu
e. Tetap puasa sampai bising usus (+)
12. Yang termasuk obat-obat induksi anestesi adalah sebagai berikut kecuali
a. Penthotal
b. Penergan
c. Ketamine
d. Midazolame
e. Valium
13. Diffusion hypoxia pasca bedah diatasi dengan cara

2
a. Pernafasan buatan dengan oksigen murni
b. Pemberian cairan kristaloid
c. Pemberian oksigen selama 10-15 menit
d. Pemberian antidotum
e. Posisi Trendeblenburgh
14. Membebaskan jalan nafas yang paling terjamin adalah dengan
a. Intubasi
b. Dipasang COPA
c. Dipasang LMA
d. Dipasang LSA
e. Triple maneuver safar
15. Disebut obat anestesi intravena yang ideal kecuali
a. Larut dalam air
b. Larut dalam lemak
c. Induksi lancer
d. Pemulihan cepat
e. Onset cepat
16. Resusitasi masih bermanfaat pada keadaan sebagai berikut
a. Henti jantung kurang dari satu jam
b. Henti nafas kurang dari dua jam
c. Henti nafas kurang dari 15 menit
d. Henti nafas kurang dari enam menit
e. Henti nafas kurang dari tiga menit
17. Yang termasuk kasus gawat darurat
a. Demam, batuk, pilek, tensi 120/80 mmHg, nadi 70x/m
b. Demam, tensi 90/40 mmHg, nadi 120x/m, respirasi 30x/m
c. Trauma dengan fraktur antebrachii, tensi 120/70 mmHg, nadi 80x/m, respirasi
18x/m
d. Trauma dengan excoriasi kulit yang luas dengan tensi 120/80 mmHg, nadi
90x/m
e. Demam dengan diare tiga kali dalam satu hari, tensi 120/80 mmHg, nadi
80x/m, respirasi 18x/m
18. Sifat gawat darurat salah satunya, antara lain :
a. Perlu penanganan yang cepat
b. Tidak dapat diramalkan dan dapat terjadi dimana saja, siapa saja, kapan saja
c. Terutama untuk mengatasi gangguan system kardiovaskuler
d. Untuk mencegah cedera lebih parah
e. Dapat disebabkan oleh karena bencana alam
19. Toksisitas obat local anestesi yang primer yang dapat diawasi dalam satu menit
a. Toksisitas pada system syaraf pusat
b. Toksisitas pada system kardiovaskuler
c. Toksisitas pada hepar
d. Toksisitas pada fungsi renal
e. Toksisitas diskrasia
20. Yang tidak termasuk ruang lingkup anestesiologi adalah

3
a. Penatalaksanaan nyeri
b. Resusitasi jantung paru
c. Perawatan intensif
d. Penatalaksanaan penyakit geriatric
e. Gangguan keseimbangan cairan, elektrolit dan asam basa
21. Premedikasi yang dilakukan sebelum anestesi tidak bertujuan untuk
a. Menenangkan pasien
b. Mengurangi secret
c. Anti muntah
d. Memudahkan induksi
e. Relaxasi otot
22. Monitoring jantung pada bayi dilakukan dengan memasang alat dibawah ini,
kecuali
a. Stethoscope di dada kiri
b. Elektrokardiogram
c. Oesopharingeal stethoscope
d. Pulse metri
e. CVP
23. Bahaya aspirasi pulmonal sangat ditentukan oleh
a. Sifat asam lambung (pH)
b. Partikel makanan
c. Kuman/bakteri
d. Darah
e. Jumlah cairan
24. Jenis anestesi regional blok adalah sebagai berikut, kecuali
a. Infiltrasi
b. Caudal
c. Spinal
d. Epidural
e. Intratekal
25. Alat tempat menyimpan absorber pada apparatus anestesi adalah
a. Vaporizer
b. Canister
c. Corrogated
d. Reservoir bag
e. Valve control
26. Humidifier adalah alat untuk
a. Mendinginkan oksigen
b. Menguraikan oksigen
c. Memanaskan oksigen
d. Melembabkan oksigen
e. Mensterilkan oksigen
27. Soda lime berfungsi sebagai
a. Aksesoris
b. Analgesia

4
c. Absorber CO2
d. Anestesi umum
e. Inhalasi
28. Komplikasi intubasi adalah sebagai berikut
a. Perdarahan
b. Menggigil
c. Spasme laring
d. Cardiac arrest
e. Reflex vagal
29. Pemeliharaan cairan pada anak dengan berat badan 15 kg adalah
a. 2 ml/kg/jam
b. 3 ml/kg/jam
c. 4 ml/kg/jam
d. 5 ml/kg/jam
e. 6 ml/kg/jam
30. Tindakan yang tidak dianjurkan pada aspirasi pneumonitis adalah
a. Hisapan lewat endotracheal
b. Bilas trachea dengan cairan NaHCO3 0,5%
c. Pemberian kortikosteroid
d. Antibiotika
e. Ventilasi tekanan positif
31. Day Care Surgery (ODS) adalah pelayanan pembedahan dan anestesi beserta
observasi pasca bedah yang memerlukan rawat inap di rumah sakit, mempunyai
beberapa keuntungan yaitu
a. Lebih banyak pasien yang bisa dilayani di ODS
b. Pasien pediatric tidak bisa dilayani ODS
c. Pasien pediatric sering mempunyai banyak risiko anestesi
d. Perawat mempunyai beban tambahan untuk jaga dihari libur
e. Hanya sedikit pasien yang bisa dilayani di ODS
32. Keuntungan dari ODS pada pasien, bagi pasien pediatric adalah
a. Secara psikologis merupakan trauma yang besar karena anak terpisah dari
orang tuanya
b. Secara psikologis baik, karena anak tidak terlalu lama terpisah dengan orang
tuanya
c. Secara psikologis tidak berpengaruh
d. Anak-anak tidak peka terhadap kemungkinan penularan penyakit
e. Harus selalu dijemput family
33. Kerugian ODS
a. Semua penderita dan jenis pembedahan dapat dilayani ODS
b. Semua jenis anestesi dapat dilakukan pada pasien ODS
c. Kemungkinan sequel minor dapat disingkirkan
d. Beban pelayanan masyarakat tidak akan meningkat
e. Seringkali ada anggapan bahwa penderita rawat jalan dianggap kelas dua
34. Pemilihan penderita ODS adalah
a. Status fisik penderita ASA I atau ASA II

5
b. Status fisik penderita ASA I, II dan ASA III dengan penyakit systemic yang
sudah terkendali
c. Status fisik penderita ASA I, II, III dan obesitas
d. Status fisik penderita ASA I, II, III, obesitas dan penyakit jantung
e. Semua dapat dikerjakan
35. Persiapan pra bedah dan pra anestesi pasien ODS adalah
a. Penderita tidak perlu persiapan khusus
b. Penderita perlu persiapan khusus seperti pasien yang bukan ODS
c. Pasien tidak perlu puasa oleh karena operasinya singkat
d. Tidak perlu inform consent
e. Tidak premedikasi
36. Syarat-syarat pasien ODS adalah
a. Lama pembedahan tidak lebih dari 60 menit
b. Pembedahan tidak banyak menyebabkan pendarahan yang memerlukan
transfusi darah
c. Diperkirakan akan menimbulkan penyakit akibat pembedahan dan anestesi
d. Lokasi pembedahan hanya superficial
e. Fungsi fisiologis tidak perlu diperhatikan
37. Jenis operasi yang dilakukan di ODS yaitu
a. Pediatric, ginekologi, ortopedi, THT dan gigi
b. Pediatric, ginekologi, ortopedi, THT, gigi dan urologi
c. Plastic surgery tidak bisa dilakukan di ODS
d. Kasus urologi, sirkumsisi, hernia, orchidectomy
e. Pain klinik tidak bisa dilakukan di klinik
38. Teknik anestesi
a. semua teknik anestesi dapat dilakukan untuk pasien ODS
b. Kebanyakan dilakukan dengan teknik intravenous anestesi
c. Kebanyakan dilakukan dengan teknik balance anestesi
d. Kebanyakan dilakukan dengan teknik regional anestesi
e. Teknik anestesi sesuai dengan pembedahan yang akan dikerjakan
39. Pemulangan pasien ODS
a. Monitoring pasien dilaksanakan seperti pasien post operatif lainnya
b. Pemulangan penderita berdasarkan scoring system aldrate
c. Setelah lebih 12-24 jam pasien boleh melakukan aktivitas sehari-hari
d. Setelah penderita pulang, anestesi tidak bertanggung jawab lagi
e. Penderita tidak perlu control ke poli ODS lagi
40. Gejala overload pada transfuse adalah sebagai berikut, kecuali
a. Sakit kepala
b. Sesak nafas
c. Ronchi paru
d. Vena jugularis externa meninggi
e. Demam, mual dan muntah
41. Mycocardial oxygen demand menurun pada keadaan
a. Tachycardia
b. Preload yang rendah

6
c. Afterload yang tinggi
d. Peningkatan kontraktilitas jantung
e. Peningkatan tekanan pada dinding jantung
42. Cardiac output dapat menurun dengan keadaan
a. Peningkatan heart rate dari 50 menjadi 72x/menit
b. Peningkatan preload
c. Penurunan afterload
d. Penyakit pada otot jantung
e. Digitalis
43. Dibawah ini adalah keuntungan dari anestesi regional, kecuali
a. Sederhana, murah
b. Non-Eksplosif, tidak polusi
c. Perawatan pasca bedah mudah
d. Sadar, resiko aspirasi (+)
e. Perdarahan menurun
44. Pada pasien operasi dengan riwayat peminum alcohol akan mempengaruhi hal
berikut, kecuali
a. Mengganggu fungsi liver
b. Kadar katekolamin menurun
c. Menimbulkan metabolism asidosis
d. Menimbulkan arritmia
e. Menimbulkan kontraktilitas meningkat sampai cardiomyopathy sehingga
meningkatkan kebutuhan obat anestesi
45. Stadium anestesi berdasarkan Guedel Sign terdapat ciri mulai hilangnya
kesadaran sampai timbulnya nafas regular, merupakan ciri stadium
a. Stadium I
b. Stadium II
c. Stadium III
d. Stadium IV
e. Stadium V
46. Stadium Anestesi berdasarkan Guedel Sign, pada stadium operasi plana 3
adalah
a. Mulai nafas regular sampai apnoe
b. Nafas regular sampai pergerakan bola mata negative
c. Pergerakan bola mata negative sampai mulai paralisis intercostal
d. Mulai paralisis intercostal sampai paralisis intercostal lengkap
e. Mulai paralisis intercostal lengkap sampai paralisis diafragma
47. Ekstubasi dilakukan apabila memenuhi syarat dibawah ini, kecuali
a. Bila operasi telah selesai
b. Nafas adekuat
c. Lambung penuh : Setelah sadar
d. Pipa dicabut saat ekspirasi maximal
e. Elektif : boleh masih tidur
48. Komposisi Sodium dalam larutan Ringer Laktat adalah
a. 120 mEq/L

7
b. 125 mEq/L
c. 130 mEq/L
d. 135 mEq/L
e. 145 mEq/L
49. Enflurane mempunyai sifat farmakologi sebagai berikut, kecuali
a. Menyebabkan tachycardia
b. Menyebabkan vasodilatasi
c. Menyebabkan cerebral blood flow menurun
d. Menyebabkan mual dan muntah
e. Menyebabkan hipotensi
50. Komplikasi anestesi spinal pada system kardiovaskular adalah
a. Apnoe
b. muntah
c. Vasokontriksi arteriol dan arteri
d. Vasodilatasi
e. Peningkatan denyut jantung

Jawablah pertanyaan dibawah ini !


a. Apabila 1, 2 dan 3 benar
b. Apabila 1 dan 3 benar
c. Apabila 2 dan 4 benar
d. Apabila hanya 4 yang benar
e. Apabila semua benar

51. Nitrouse oxide (N2O)


1. Gas yang tidak berwarna, berbau harum tidak menyengat
2. Tidak mudah terbakar dan meledak
3. Dikeluarkan dari tubuh melalui paru-paru
4. Mempunyai sifat stabil tidak dipengaruhi oleh sodalime
52. N2O dapat menimbulkan
1. Sianosis oleh terbentuknya methaemoglobin
2. Kesulitan pernafasan
3. Kegagalan sirkulasi akibat hypoxia
4. Dapat diberikan tanpa oksigen
53. Efek samping pemberian N2O
1. Memperkuat depresi pernafasan
2. N2O dalam alveoli akan membuat equilibrasi dengan darah
3. Pemberian terus menerus >6 jam menyebabkan bone marrow aplasia
4. Efek teratogenik pada fetus
54. N2O dapat menimbulkan hypoxia
1. Karena nitrogen dan nitrouse oxide memenuhi alveoli
2. Dapat mengusir oksigen dari alveoli
3. Kecepatan arus N2O yang sangat cepat
4. Dapat diatasi dengan oksigen murni yang tinggi
55. Penggunaan N2O sebagai analgetik

8
1. N2O + O2
2. N2O : O2 80 : 20
3. 50 : 50
4. 30 : 70
56. Enflurane adalah
1. Obat anestesi yang stabil dan tidak mudah terbakar
2. BM
3. MAC dalam oksigen murni 1,68
4. Dalam N2O 70% 0,56
57. Indikasi Enflurane adalah
1. Induksi dan maintenance dalam anestesi umum
2. Dewasa dan anak-anak
3. Anestesi pada section caesaria
4. Gangguan fungsi hepar
58. Isoflurane adalah obat anestesi inhalasi
1. Obat anestesi halogen
2. Recovery terjadi secara cepat
3. Reflex laring dan faring dengan cepat menghilang
4. Metabolism dalam tubuh lebih kecil
59. Isoflurane adalah
1. Indikasi untuk anestesi umum baik induksi dan maintenance
2. MAC 1,15 dalam oksigen
3. 0,5 % dalam N2O dan oksigen 70%
4. Menghasilkan konsentrasi uap yang akurat
60. Sevoflurane adalah
1. Obat anestesi inhalasi berbentuk cairan yang mudah menguap
2. Berbau harum tidak mudah terbakar
3. Sekat koefisien pada minyak zaitun 42,7 s/d 53,9
4. MAC tergantung usia dan berat badan
61. Daya kerja sevoflurane
1. Kedalam anestesi berubah dengan cepat
2. Emergency dan recovery berjalan sangat cepat
3. Menimbulkan depresi pada system kardiovaskular
4. Dapat menurunkan tekanan arterial tapi denyut nadi stabil
62. Efek samping sevoflurane
1. Menimbulkan depresi system kardiovaskular dan respirasi
2. Terjadi hipotensi
3. Pada pasien geriatric dapat terjadi hipotensi dan bradikardi
4. Pada anak-anak sering terjadi batuk dan agitasi
63. Propofol adalah
1. Obat anestesi intravena bekerja cepat
2. Karakter recovery anestesi yang cepat
3. Merupakan cairan emulsi, minyak/air yang berwarna putih
4. Rasa pusing dan mual-mual
64. Farmakokinetik dari propofol

9
1. Mudah larut dalam lemak
2. Distribusi dari darah ke dalam jaringan tubuh
3. Pembuangan metabolic dari dalam darah
4. Mudah melewati blood brain barrier
65. Farmakodinamik dari propofol
1. Onset of action 30 detik
2. Menimbulkan penurunan tekanan darah
3. Haemodinamik relative tetap stabil
4. Menurunkan aliran darah ke otak
66. Recovery dari propofol
1. Terjadi dengan cepat
2. Tanpa rasa pusing, mual dan muntah
3. Memiliki efek anti muntah
4. Meningkatkan tekanan intrakranial
67. Indikasi propofol
1. Untuk induksi dan maintenance anestesi umum
2. Sedasi pada pasien dewasa yang mendapat perawatan intensif dengan bantuan
ventilasi
3. Sebagai supplement pada anestesi regional
4. Dapat digunakan sebagai sedasi pada neonates
68. Kerugian pemakaian propofol
1. Rasa sakit pada pembuluh vena saat penyuntikan
2. Tromboplebitis
3. Dapat terjadi hipotensi dan apnoe sementara
4. Dapat terjadi kejang menyerupai epilepsy pada saat induksi
69. Ketamine hydrochloride adalah
1. Obat anestesi umum yang bekerja cepat
2. Menghasilkan anlgesi kuat
3. pH 3,5 5,5
4. bukan golongan barbiturate
70. Pengaruh ketamine terhadap system kardiovascular
1. Tekanan sistolik dan diastolic meningkat
2. Nadi menurun
3. Terjadi stimulasi pada pusat simpatis dan depresi pada baroreseptor
4. Terjadi penurunan kadar noradrenaline dalam plasma
71. Pengaruh ketamine terhadap system pernafasan
1. Depresi pernafasan
2. Produksi saliva meningkat
3. Tidak mengalami stimulus
4. Depresi pernafasan tidak terjadi
72. Pengaruh ketamine terhadap otak
1. Meningkatkan aliran darah ke otak
2. Penggunaan jangka waktu yang lama dapat meningkatkan frekuensi serangan
pada pasien epilepsy
3. Menimbulkan efek halusinasi

10
4. Dapat terjadi bahaya aspirasi
73. Midazolame adalah
1. Obat premedikasi dan induksi
2. Metaboliknya cepat
3. Menimbulkan sedasi
4. Mempunyai efek ansiolitik, antikonvulsan, dan relaxasi otot
74. Efek samping dari pemberian midazolame
1. Penurunan tekanan darah sistolik
2. Rasa pusing, sakit kepala, dan gatal-gatal pada kulit
3. Peningkatan denyut nadi secara simultan
4. Penurunan denyut nadi
75. Fentanyl adalah
1. Golongan short acting narcotic analgesic
2. Sebagai obat analgesic yang sangat kuat
3. Berupa cairan isotonic steril
4. Penggunaan secara IM, IV, SC
76. Indikasi dari penggunaan fentanyl
1. Sebagai suplemen narcotic analgetik untuk anestesi umum dan regional
2. Sebagai premedikasi
3. Sebagai obat induksi
4. Untuk neuroleptic analgesia dalam kasus pasien resiko tinggi bedah mayor
77. Efek samping penggunaan fentanyl
1. Depresi pernafasan apnoe
2. Ketegangan otot kejang klonus
3. Bradikardi dan hipotensi
4. Mual, muntah, pusing
78. Farmakodinamik dari pethidine
1. Daya kerja sebagai analgetik
2. Memiliki efek samping serupa dengan papaverine, athropine
3. Dapat mengeluarkan histamine dari jaringan
4. Mual muntah pada pasca bedah
79. Penggunaan pethidine
1. Sebagai premedikasi dosis 25-100 mg
2. Analgetik pasca bedah 50-100 mg IM/perinfuse
3. Untuk analgetik maintenance dosis 10 mg secara berulang
4. Menambah tachypnoe
80. Sulfas athropine adalah
1. Golongan antikolonergik
2. Sebagai obat premedikasi
3. Dapat mendepresi saraf vagus jantung
4. Untuk mengatasi bradikardi
81. Penggunaan SA
1. Sebagai premedikasi
2. Mengurangi sekresi air liur
3. Melawan efek muskarinik

11
4. Mengatasi bradikardi oleh penggunaan halothane
82. Efek SA pada respirasi
1. Kelenjar keringat dan kelenjar liur mengalami paralise
2. Otot bronkus mengalami relaksasi
3. Menambah dead space anatomi dan fisiologi
4. Meningkatkan PaO2
83. Karakter obat muscle relaxan depolarizing
1. Menimbulkan fasiculasi
2. Tidak bisa dilawan oleh neostigmin
3. Tidak bisa dilawan oleh antikolinesterase yang lain
4. Disosiasi cepat yang konstan pada reseptor
84. Karakter obat muscle relaxan nondepolarizing
1. Tidak menimbulkan fasiculasi otot
2. Efek kerja relative lambat
3. Disosiasi lambat konstan pada reseptor
4. Penurunan suhu sampai dibawah suhu kritis
85. Dosis farmako atracurlum besylate
1. Bolus 0,5 mg/kg
2. Infuse rata-rata 0,5 mg/kg/jam
3. Untuk bayi 0,3 mg/kg
4. DOA 20-40 menit
86. Kompresi jantung luar (chest compression) adalah
1. Lokasi pemijatan 2 jari diatas prox. Xypoideus
2. Mengadakan sirkulasi
3. Mengembalikan denyut jantung
4. Jarak dari ujung tulang sternum 4-5 cm
87. Induksi anestesi dapat dilakukan secara
1. Intravena
2. Inhalasi
3. Peroral
4. Per rectal
88. Pipa endotracheal diketahui sebagai berikut
1. Komplikasi bahan karet lebih banyak dari PVC
2. Ukuran yang tepat kira-kira sebesar ibu jari pasien
3. Untuk lobektomi paru digunakan curlens tube
4. Pada semua pasien anak tidak boleh dipakai yang mempunyai cuff (balon)
89. Gangguan keseimbangan cairan pra bedah yang dapat menyebabkan syok
hipovolemik
1. Puasa pra bedah
2. Perdarahan akut
3. Tidak terpasang infuse
4. Kehilangan cairan abnormal akibat penyakit
90. Electrolit utama di cairan intraseluler
1. Kalium
2. Natrium

12
3. Fosfat
4. Calcium
91. Factor yang menentukan tekanan darah adalah
1. System saraf otonom
2. Cardiac output
3. System vascular resistant
4. Hormone antidiuretik
92. Blood flow dapat dipengaruhi oleh
1. Tekanan
2. Kandungan protein
3. Hematocrit
4. Viskositas
93. Pijat jantung luar yang benar adalah
1. Sternum terdorong kedalam 4-5 cm
2. Teraba dengan nadi radialis
3. Teraba denyut nadi karotis
4. Teraba denyut jantung
94. Breathing support (bantuan nafas) dapat dilakukan sebagai berikut
1. Mouth to mouth ventilation
2. Nafas buatan mulut ke hidung (mouth to nose)
3. Nafas buatan dengan mesin
4. Expansi rongga dada
95. Komponen penanggulangan gawat darurat dari dalam rumah sakit adalah
1. Ambulance service
2. Unit gawat darurat
3. Unit perawatan intensif
4. Unit hemodialisa
96. Tindakan pada pertolongan pertama bertujuan
1. Penyelamatan jiwa
2. Menghilangkan penyebab penyakit
3. Mencegah cidera lebih parah
4. Membantu penyembuhan lebih cepat
97. Termasuk monitoring non invasive
1. Pulse oximetri
2. End tidal gas anestesi CO2
3. EKG
4. Monitoring CVP
98. Efek toksisitas dari obat-obat local anestesi tergantung dari
1. Potensi obat
2. Kadar CO2
3. pH darah
4. Met Hemoglobin
99. Pada terapi nyeri acute dapat diberikan
1. Obat golongan NSAID
2. Morphine

13
3. Paracetamol
4. Benzodiazepine
100. Ilmu anestesiologi meliputi
1. Pengelolaan nyeri perioperative
2. Pengelolaan pasien-pasien yang tidak sadar
3. Pengelolaan pasien-pasien dengan gangguan keseimbangan cairan, elektrolit
dan asam basa
4. Pengelolaan terapi intensif

14

You might also like