You are on page 1of 13

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Mollusca berasal dari bahasa Latin, Mollucus yang berari lunak. Phylum Mollusca
adalah hewan yang memiliki tubuh lunak dan berlendir. Phylum Mollusca termasuk
dalam hewan yang bersifat Triploblastik Celomata (Tubuh terdiri 3 lapis, ekso, meso,
dan endodermis) dengan sebaran habitat yang sangat luas. Phylum Mollusca
merupakan filum terbesar kedua setelah Phylum Arthropoda. Diperkirakan ada 75
ribu jenis, ditambah 35 ribu jenis dalam bentuk fosil. Tubuh Mollusca yang lunak
sebagai ciri utama ini dilindungi oleh suatu cangkang yang keras.
Ukuran tubuh Mollusca sangat bervariasi mulai dari yang panjangnya hanya beberpa
millimeter hingga dapat mencapai panjang 18 meter. Bentuk tubuhnya pun sangat
bervariasi yang bersifat Simetri Bilateral.

Sistem klasifikasi modern, Mollusca dibedakan menjadi lima kelas, yakni


Amphineura, Gastropoda, cephalooda, Pelecypoda
(Bivalvia), Scaphopoda, Pembagian ini didasarkan pada ciri morfologi, struktur
tubuh, anatomi dan fisiologis dari hewan-hewan tersebut. Masing-masing kelas
tersebut memiliki ciri tersendiri yang sangat khas dan berbeda dengan kelas-kelas
yang lain.

Phylum Mollusca memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan.


Beberapa spesies dari Phylum ini menjadi sumber protein bagi manusia. Selain itu,
Mollusca juga dapat menjadi hama bagi pertanian dan menjadi inang bagi beberapa
cacing parasit yang sangat merugkan bagi manusia.

1. Rumusan Masalah
2. Apa yang dimaksud dengan Phylum Mollusca?
3. Bagaimana Ciri-ciri Phylum Mollusca?
4. Bagaimana struktur Phylum Mollusca?
5. Bagaimana klasifikasian dari Phylum Mollusca?
6. Bagaimana peranan dari Phylum Mollusca dalam kehidupan?
1. Tujuan dan Manfaat
2. Untuk mengetahui pengertian dari phylum Mollusca.
3. Untuk mengetahui karakteristik atau sifat dari phylum Mollusca.
4. Untuk mengetahui pengklasifikasian dari phylum Mollusca.
5. Untuk mengetahui peranan Mollusca dalam kehidupan.
6. Untuk membantu pembaca memahami materi tentang Phylum Mollusca.
7. Sebagai salah satu syarat dalam memperoleh nilai Zoologi Invertebrata.
8. Sebagai bahan informasi bagi masyarakat dalam upaya pemanfaatan Phylum Mollusca
dalam berbagai sektor kehidupan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Phylum Mollusca


Mollusca berasal dari bahasa latin yaitu Molluscus yang artinya lunak. Filum
Mollusca adalah kelompok hewan invertebrata yang memiliki tubuh lunak dan
berlendir. Tubuhnya dilindungi oleh cangkang yang keras dan tersusun atas Mineral,
Fosfat, Besi, Yodium, Protein, dan Kalsium. Sebagian besar cangkang Mollusca
tersusun dari Kalium Karbonat (CaCO3) contohnya Siput. Siput merupakan salah
satu Phylum Mollusca yang termasuk ke dalam kelas Gastropoda. yaitu berjalan
dengan menggunakan perut.
1. Ciri-ciri Phylum Mollusca
2. Merupakan organisme multiselular yang tidak mempunyai tulang belakang
3. Merupakan hewan Tripoblastik Celomata (Tubuh terdiri 3 lapis, ekso, meso, dan
endodermis)
4. Sebaran habitat yang luas (air tawar, air laut, dan darat)
5. Struktur tubuh Simetri Bilateral
6. Memiliki sistem syaraf berupa Cincin Syaraf
7. Tubuh terdiri dari kaki, masa viseal, dan mantel
8. Organ ekskresi berupa Nefridia
9. Memiliki Radula (Lidah bergerigi)
10. Hidup secara Heterotrof
11. Reproduksi secara seksual
Mollusca terdiri dari tiga bagian utama yaitu:

1. Kaki
Kaki merupakan perpanjangan/penjuluran dari bagian ventral tubuh yang berotot.
Kaki berfungsi untuk bergerak. Pada sebagian Mollusca kaki telah termodifikasi
menjadi tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsa.

2. MassaViseral
Massa viseral adalah bagian tubuh yang lunak dari Mollusca. Di dalam massa
viseral terdapat organ-organ seperti organ pencernaan, ekskresi, dan reproduksi.
Massa Viseral dilindungi oleh mantel.

3. Mantel
Mantel adalah jaringan tebal yang melindungi Massa Viseral. Mantel membentuk
suatu rongga yang disebut rongga mantel. Di dalam rongga mantel berisi cairan.
Cairan tersebut adalah tempat lubang insang, lubang ekskresi dan anus.

1. Struktur dan Fungsi Tubuh


2. Sistem Syaraf
Sistem syaraf Mollusca terdiri dari Cincin Syaraf. Sistem syaraf ini mengelilingi
esofagus dengan serabut saraf yang menyebar.

2. Sistem Pencernaan Molluska


Sistem pencernaan Mollusca sudah lengkap yang terdiri dari mulut, esofagus,
lambung, usus, dan anus. Mollusca memiliki Radula (lidah bergerigi) yang berfungsi
untuk melumatkan makanan. Mulut Mollusca terhubung langsung pada saluran
Esofagus dengan usus dan anus yang melingkar. Anus terletak pada tepi Dorsal
rongga mantel dibagian Posterior.

3. Sistem Pernapasan Mollusca


Alat pernapasan Molluska adalah Ctenidia (sepasang insang), beberapa jenis
memiliki alat pernapasan paru-paru dan insang. Tiap insang terdiri atas sumbu pipih
yang memanjang pada bagian tengah, dan pada sisinya terdapat filamen pipih
berbentuk segitiga.

4. Peredaran Darah Mollusca


Jantung Mollusca terdiri atas dua serambi (aurikle) dan sebuah bilik (ventricle) yang
tedapat pada rongga Pericardium. Bilik memompa darah ke aorta, beberapa arteri
dan sinus dalam organ atau jaringan. Memiliki sistem peredaran darah yang terbuka
yaitu darah yang tidak melalui pembuluh darah, tetapi melaui sinus darah yaitu
rongga diantara sel dalam organ.
5. Sistem Reproduksi
Philum Mollusca bereproduksi secara seksual, dengan organ reproduksi jantan dan
betina terpisan pada individu lain (gonokoris). Siput jenis tertentu ada yang bersifat
Hermaprodit, yaitu pembuahan dapat dilakukan secara internal maupun eksternal
dan dapat menghasilkan telur.

1. Klasifikasi Phylum Mollusca


Gambar. Phylum Mollusca

1. Kelas Gastropoda
2. Prosabranchia
Memiliki dua buah insang yang terletak di anterior, sistem syaraf terpilin membentuk
angka delapan, tentakel berjumlah dua buah. Cangkang umumnya tertutup oleh
operkulum. Contohnya: Trochus sp.

Sub kelas ini dibagi lagi ke dalam tiga ordo yaitu :

1. Archaeogastropoda , Contoh: Acmaea sp


2. Ordo Mesogastropoda, Contoh: Pleurocera sp
3. Ordo Neogastropoda , Contoh: Urosalpinx sp

1. Ophistobranchia
Kelompok gastropoda ini memiliki dua buah insang yang terletak di posterior,
nefridia berjumlah satu buah, jantung satu ruang dan organ reproduksi berumah
satu. Kebanyakan hidup di laut. Contohnya: Aplysia sp

Subkelas ini dibagi kedalam delapan ordo yaitu:

1. Cephalaspidea , Contoh: Bulla sp.


2. Anaspidea, Contoh: Aplysia Sp.
3. Thecosomata, Contoh: Cavolinia sp.
4. Gymnosomata, Contoh: Clione sp.
5. Nataspidea, Contoh: Umbraculum sp.
6. Acochilidiacea, Contoh: Microhedyle sp.
7. Sacoglossa, Contoh: Berthelinia sp.
8. Nudibranchia, Contoh: Glossodoris sp.
1. Pulmonata
Bernapas dengan paru-paru, cangkang berbentuk spiral, kepala dilengkapi dengan
satu atau dua pasang tentakel, sepasang diantaranya mempunyai mata, rongga
mentel terletak di interior, organ reproduksi hermaprodit atau berumah satu.
Contohnya: Achatina.

Sub kelas ini dibagi menjadi dua ordo yaitu:

1. Stylomatophora, Contoh: Achatina sp.


2. Basomatophora, Contoh: Physa sp.
Gambar. Pylum Gastropoda

Gastropoda adalah kelas Mollusca yang terbesar dan ada sekitar 60.000 spesies.
Dalam bahasa Yunani, Gaster artinya perut dan Podos artinya kaki.
Gastropoda merupakan hewan bertubuh lunak yang bejalan dengan menggunakan
perut sebagai kaki. Banyaknya jenis Gastropoda, hewan ini mudah ditemukan.
Hewan ini dapat ditemukan pada air laut, tawar, dan darat. Kelas Gastropoda
bersifat Hermafrodit, yaitu tidak terjadi pembuahan secara sendiri.
Sebagian besar Gastropoda mempunyai cangkang (rumah) dan berbentuk kerucut
terpilin (spiral) dan ada pula Gastropoda yang tidak mempunyai cangkang disebut
siput telanjang (vaginula). Bentuk tubuhnya menyesuaikan dengan bentuk
cangkang. Gastropoda dapat bergerak disebabkan karena adanya kontraksi otot
seperti gelomban yang menjalar dari belakang ke depan. Pada saat bergerak kaki
depan memiliki kelenjar untuk menghasilkan lendir yang berfungsi mempermudah
untuk berjalan.
Di kepala siput terdapat sepasang tentakel panjang dan sepasang tentakel pendek.
Pada tentakel panjang, terdapat mata. Mata ini hanya berfungsi untuk membedakan
gelap dan terang. Sedangkan pada tentakel pendek berfungsi sebagai indera peraba
dan pembau.

Sistem pencernaan dimulai dari mulut yang dilengkapi dengan rahang dari zat
tanduk. Di dalam mulut terdapat lidah parut atau radula dengan gigi-gigi kecil dari
kitin. Selanjutnya terdapat kerongkongan, kemudian lambung yang bulat, usus halus
dan berakhir di anus. Gastropoda umumnya pemakan tumbuh-tumbuhan atau disebut
hewan herbivore, dan karnivore.
Gastropoda hidup di darat bernafas menggunakan paru-paru, sedangkan
Gastropoda yang hidup di air, bernapas dengan insang.

Alat ekskresi adalah sepasang protonephridia pada ordo Archeogastropoda,


sedangkan pada Gastropoda yang lain nephridium kanan lenyap. Nephridium
terletak didalam massa visceral, urine di buang bersama dengan aliran air keluar
dalam bentuk amonia atau dalam bentuk senyawa amonium.
Sistem saraf terdiri atas sepasang ganglion otak (ganglion cerebral) di bagian
posterior esofagos yang berhubungan langsung pada saraf mata, tentakel dan
statocyst, serta sepasang ganglion mulut berhubungan dengan rongga mulut. Dari
ganglion otak terdapat sepasang benang saraf ventral yang berhubungan dengan
ganglon kaki, dan sepasang lagi ke ganglion sisi yang berhubungan dengan mantel
dan otot columella.
Sistem peredaran darah terbuka dengan jantung dan saluran darah sebagai organ
transportasi. Darah mengalir dari ventricle (bilik) menuju aorta pendek, kearteri
posterior dan arteri anterior. Arteri posterior memasok darah ke massa visceral
sedangkan arteri anterior memasok darah ke kepala dan kaki.

Sistem pencernaan makanan meliputi rongga mulut, kerongkongan, kelenjar ludah,


tembolok, lambung kelenjar, dan usus.

Gastropoda mempunyai alat reproduksi jantan dan betina yang bergabung atau
disebut juga Ovotestes. Gastropoda adalah hewan hemafrodit, tetapi tidak mampu
melakukan autofertilisasi
Gambar. Anatomi Gastropoda

Beberapa contoh Gastropoda adalah bekicot (Achatina fulica), siput air tawar
(Lemnaea javanica), siput laut (Fissurella sp), dan siput perantara fasciolosis (Lemnaea
trunculata).
Ciri-ciri Kelas Gastropoda :

1. Hidup di air laut & air payau.


2. Rumahnya terdiri dari satu test yang terputar (terpilin) memanjang melalui satu
sumbu.
3. Tubuhnya terdiri dari kepala, kaki dan alat pencernaan.
4. Kepala dilengkapi dengan alat pengunyah yang disebut rongga mantel (berfungsi
sebagai insang pada air laut & berfungsi sebagai paru-paru pada lingkungan darat.
5. Test terdiri dari zat gampingan dan terputar secara spiral melalui satu garis lurus
(putaran involut & evolut).
6. Arah putaran test gastropoda terdiri dari Dextral (searah jarum jam) & Sinistral
(berlawanan putaran jarum jam).
2. Kelas Cephalopoda

Gambar. Cephalopoda

Klasifikasi Kelas Cephalopoda

Kingdom : Animalia

Phylum : Mollusca

Classis : Cephalopoda

Sub classis : Dibranchia

Ordo : Teuthoidea

Familia : Loliginidae
Genus : Loligo

Species : Loligo pealii


(Marshall, 1972: 704)

Cephalopoda (Yunani: kephale yang berarti kepala, dan podos artinya kaki) adalah
Hewan yang memiliki alat gerak di bagian kepala. Kelas ini merupakan kelas dengan
tingkat evolusi tertinggi di antara Mollusca. Cephalopoda memiliki habitat di perairan
laut. Hewan ini dapat hidup, baik di lautan dangkal hingga laut dalam.

Gambar. Anatomi Cephalopoda

Tubuh simetri bilateral dengan kaki yang terbagi menjadi lengan-lengan yang
dilengkapi alat pengisap dan system saraf yang berkembang baik berpusat di
kepala. Kelas Cephalopoda memiliki badan lunak dan tidak memiliki cangkang tebal
seperti kelas lainnya. Mantelnya menyelimuti seluruh tubuh dan membentuk kerah
yang longgar di dekat leher. Tubuh Cephalopoda dilindungi oleh cangkok,
kecuali Nautillus. Yang termasuk kelas Cephalopoda, yaitu cumi-cumi (Loligo pealii),
sotong (Sepia) dan gurita (Octopus).
Gambar. Nautilus

Tubuh terdiri atas kepala yang terletak ventral, leher yang pendek dan badan yang
berbentuk tabung dengan sirip pada kedua sisinya. Pada kepala terdapat sepasang
mata yang berkembang sempurna, dan mulut yang terletak diujung dikelilingi oleh
delapan tentakel pendek dan dua tentakel panjang. Pada tangan terdapat mangkuk
pengisap, Pada sisi posterior kepala terdapat sifon.

Saluran pencernaan makan pada cumi-cumi telah lengkap dan berkembang dengan
baik dan terdiri dari mulut yang mengandung radula, faring berotot, esophagus,
lambung berbentuk kantung, sekum berdinding tipis, usus, rectum dan anus.
Kelenjar pencernaan terdiri atas sepasang kelenjar ludah, hati dan pancreas. Pada
bagian perut tepatnya sebelah sifon akan ditemukan cairan tinta berwarna hitam
yang mengandung pigmen melanin. Fungsinya untuk melindungi diri. Jika dalam
keadaan bahaya cumi-cumi menyemprotkan tinta hitam ke luar sehingga air menjadi
keruh. Pada saat itu cumi-cumi dapat meloloskan diri dari lawan.

Sistem Respirasi dilakukan dengan menggunakan insang yang berjumlah sepasang


di kanan kiri ruang mantel bagian ventral. Sirkulasi darah dilakukan dengan baik.
Alat-alat sirkulasi terdiri atas jantung dan sejumlah pembuluh darah. Jantung
menerima darah dari vena cava anterior dan vena cava posterior kemudian meuju
insang melalui pembuluh darah afferent ke kapiler dan terjadilah pertukaran
O2 dengan CO2. Darah yang mengandung O2 keluar dari masing-masing insang
melalui pembuluh darah efferent menuju aurikel di setiap sisi yang masing-masing
bermuara pada jantung sistemik.
Sistem saraf Cephalopoda terdiri atas beberapa pasang ganglia yang terletaknya
berjauhan dan beberapa saraf penghung dan berpusat di kepalanya menyerupai
otak. terdiri atas beberapa ganglion, yakni ganglion serebral, ganglion pedal serta
beberapa ganglion yang lain.
Sistem pembuluh darah cumi-cumi adalah sistem pembuluh darah tertutup, jadi
darah seluruhnya mengalir di dalam pembuluh darah. Hewan ini bernafas dengan
insang yang terdapat di rongga mantel yang juga menyediakan oksigen untuk
pernapasan.

Alat ekskresi dilakukan dengan ginjal. Alat reproduksinya terpisah, masing-masing


dengan gonad yang terletak dekat ujung rongga mantel.

Reproduksi hewan ini berlangsung secara seksual. Cephalopoda memiliki organ


reproduksi berumah dua (dioseus).Pembuahan berlangsung secra internal dan
menghasilkan telur.

3. Kelas Pelecypoda (Bivalvia)

Gambar. Bivalvia

1. Ordo Taksodonta
Mempunyai kisaran umur Ordovisium-Resen, mempunyai gigi yang hampir sama
besar dan berjumlah 35 buah.

1. Ordo Anisomyaria
Mempunyai kisaran umur Ordovisium-Resen. Mempunyai dua muscle scar, dimana
muscle scar bagian belakang (posterior) lebih besar dari anterior, serta mempunyai
gigi dan socket dua buah.

1. Ordo Eulamellibranchiata
Mempunyai anterior muscle scar yang lebih kecil dari posterior muscle scar, tetapi
umumnya sama besar dimana gigi dan susunan giginya tidak sama besar.

Berasal dari bahasa Yunani, Pelekys yaitu kapak kecil dan Pous = kaki. Pelecypoda
adalah binatang yang mempunyai dua cangkang dan kaki yang mirip kapak kecil,
disebut jg lempeng kecil (Lamellibranchia), dalam bahasa latin, lamella adalah
lembaran, dan branchia adalah insang. Cangkang tersebut terkunci seperti engsel
sehingga dapat terbuka atau tertutup dengan bantuan beberapa otot yang besar.
Ketika menutup, cangkang berfungsi menutupi atau melindungi tubuh dari predator
lain. Sedangkan disebut Lamellibrankhiata dikarenakan insangnya berbentuk
lembaran-lembaran. Sementara itu antara tubuh dan mantel terdapat rongga mantel.
Rongga ini merupakan jalan masuk keluarnya air. Hewan Bivalvia ialah berbagai
jenis kerang, remis dan kijing. Bivalvia hidup di air tawar, dasar laut, danau, kolam,
atau sungai yang lainnya banyak mengandung zat kapur. Zat kapur ini digunakan
untuk membuat cangkangnya.
Bagian cangkang terdiri atas bagian torsal dan bagian ventral, pada bagian torsal
terdapat:

1. Gigi sendi sebagai poros ketika katup membuka dan menutup serta meluruskan kedua
katup.
2. Ligament sendi berfungsi menyatukan katup bagian dorsal dan memisahkan katup
sebelah vertal.
3. Paling luar adalah cangkang yang berjumlah sepasang, fungsinya untuk melindungi
seluruh tubuh kerang.
4. Mantel adalah jaringan khusus, tipis dan kuat sebagai pembungkus seluruh tubuh yang
lunak. Pada bagian belakang mantel terdapat dua lubang yang disebut sifon. Sifon atas
berfungsi untuk keluarnya air, sedangkan sifon bawah sebagai tempat masuknya air.
5. Insang berlapis-lapis dan berjumlah dua pasang. Dalam insang ini banyak mengandung
pembuluh darah.
6. Kaki pipih bila akan berjalan kaki dijulurkan ke anterior.
7. Di dalam rongga tubuhnya terdapat berbagai alat dalam seperti saluran pencernaan
yang menembus jantung, alat peredaran. Dan alat ekskresi (ginjal).
Cangkok ini terdiri dari tiga lapisan, yaitu :

1. Lapisan Periostrakumadalah lapisan terluar yang tersusun dari zat kitin atau zat tanduk
yang dihasilkan oleh tepi mantel, sehingga sering disebut lapisan tanduk dan berfungsi
untuk melindungi lapisan yang ada di sebelah dalamnya, lapisan ini juga berguna untuk
melindungi cangkang dari asam karbonat dalam air serta memberi warna cangkang.
2. LapisanPrismatik adalah lapisan tengah yang tersusun dari kristal-kristal kapur
(kalsium karbonat) yang berbentuk prisma dan berasal dari materi organik yangg
dihasilkan oleh tepi mantel.
3. Lapisan Nakreasadalah lapisan dalam yang tersusun dari kristal-kristak halus kalsium
karbonat atau sering disebut lapisan induk mutiara yang dihasilkan dari seluruh
permukaan mantel.
Gambar. Anatomi Pelecypoda

Sistem pencernaan dimulai dari mulut, esofagus yang pendek, lambung, usus,
rektum dan akhirnya bermuara pada anus. Anus terdapat pada saluran yang sama
dengan saluran untuk keluarnya air. Makanan filum ini adalah hewan-hewan kecil
yang terdapat dalam perairan berupa plankton, terutama fitoplankton. Makanan ini
dicerna di lambung dengan bantuan getah pencernaan dan hati. Sisa-sisa makanan
dikeluarkan melalui anus.

Hewan seperti kerang air tawar ini memiliki kelamin terpisah atau berumah dua.
Umumnya pembuahan dilakukan secara eksternal dan menghasilkan telur. Sperma
terdapat pada bagian yang berbeda berada didalam gonad yang sama dan
mempunyai gonaduct yang sama. Keadaan ini terdapadat pada Tridacnidae,
Pectinidae, Teredinidae, Sphaeriidae air tawar.

Gambar. Daur Hidup Kelas Pelecypoda

Dalam kerang air tawar, sel telur yang telah matang akan dikeluarkan dari ovarium.
Kemudian masuk ke dalam ruangan suprabranchial. Di sini terjadi pembuahan oleh
sperma yang dilepaskan oleh hewan jantan. Telur yang telah dibuahi berkembang
menjadi larva glochidium. Larva ini pada beberapa jenis ada yang memiliki alat kait
dan ada pula yang tidak. Selanjutnya larva akan keluar dari induknya dan menempel
pada ikan sebagai parasit, lalu menjadi kista. Setelah beberapa hari kista tadi akan
membuka dan keluarlah Mollusca muda. AkhirnyaMollusca ini hidup bebas di alam.
Pelecypoda diidentefikasikan sebagai kerang (Anadara sp.), tiram mutiara (Pinctada
margaritifera dan Pinctada mertinsis), kerang raksasa (Tridacna sp.), dan kerang
hijau (Mytilus viridis). Pelecypoda memiliki ciri khas, yaitu kaki berbentuk pipih
seperti kapak. Kaki Pelecypoda dapat dijulurkan dan digunakan untuk melekat atau
menggali pasir dan lumpur. Pelecypoda ada yang hidup menetap dan
membenamkan diri di dasar perairan. Pelecypoda mampu melekat pada bebatuan,
cangkang hewan lain, atau perahu karena mensekresikan zat perekat.

Makanannya berupa hewan kecil seperti protozoa, diatom, dan sejenis lainnya.
Insang Pelecypoda berbentuk lembaran sehingga hewan ini disebut juga
Lamellibranchiata. Lembaran insang dalam rongga mantel menyaring makanan dari
air yang masuk kedalam rongga mantel melalui sifon.

Sistem saraf Pelecypoda terdiri dari tiga pasang ganglion yang saling berhubungan.
Tiga ganglion adalah ganglion anterior, ganglion pedal, dan ganglion posterior.

Reproduksi Pelecypoda terjadi secara seksual. Organ seksual terpisah pada


masing-masing individu. Fertilisasi terjadi secara internal maupun
eksternal.Pembuahan menghasilkan zigot yang kemudian akan menjadi larva.

4. Kelas Polylacophora (Amphineura)


Klasifikasi Kelas Polylacophora (Amphineura)

Kingdom : Animalia

Filum : Mollusca

Kelas : Amphineura

Ordo : Polyplacophora

Famili : Chitondae

Genus : Chiton

Spesies : Chiton sp
Menuuurut (Linneaus, 1769)

Polyplacophora (Amphineura) adalah kelas dari anggota hewan tak bertulang


belakang yang termasuk dalam filum Mollusca. Contoh yang terkenal dari kelas ini
adalah Chiton sp. Chiton sp termasuk dalam kelas polyplacophora. Chiton sp memiliki
struktur yang sesuai dengan kebiasaan melekat pada batu karang dan cangkang
mirip hewan lainnya. Apabila disentuh, akan melekat erat pada batu karang. Hewan
ini berjalan merayap perlahan-lahan pada dasar laut di batu-batuan yang lunak.
Sendi-sendi yang dimilikinya dapat dibengkokkan sehingga tubuhnya dapat
dibulatkan seperti bola.
Habitat Chiton sp ini adalah di laut, di daerah pantai sampai kedalaman sedang, dan
memakan rumput laut dan mikro organisme dari batu karang. Tubuhnya bilateral
simetri, dengan kaki di bagian perut (ventral) memanjang. Ruang mantel dengan
permukaan dorsal, tertutup oleh 8 papan berkapur, sedangkan permukaan lateral
mengandung insang.
Gambar. Anatomi Kelas Polyplacophora (Amphineura)

Bentuk Struktur tubuhnya bulat telur, pipih, dan simetris bilateral. Mulut tidak
berkembang baik, mulutnya dilengkapi dengan lidah parut atau radula dan terletak di
bagian bawah kepala (anterior), sedangkan anus terletak di posterior. Hewan ini
tidak memiliki tentakel dan mata. Permukaan dorsal tubuhnya tertutup mantel yang
dilengkapi delapan kepingan kapur yang mengandung berlapis-lapis serabut insang.
Kadang-kadang kepingan itu dibungkus lapisan kitin. Saluran mantel terdapat di tepi
tubuh. Kakinya pipih dan biasanya memiliki lidah parut (radula).

Sistem Organ pencernaan dimulai dari mulut yang dilengkapi radula dan gigi, faring,
perut, usus halus, anus. Kelenjar pencernaannya adalah hati yang berhubungan
dengan perut.

Sistem saraf terdiri atas saraf melingkari mulut (cincin esofagus) yang berhubungan
dengan 2 pasang cabang/benang saraf ventral, ada sel-sel ganglion pada cabang
saraf tetapi tidak berbentuk ganglion. Alat indera yang utama adalah organ
subradula esthetes. Organ subradula berisi sel-sel indera yang dapat di julurkan
untuk memeriksa subrtrat guna mendapatkan makanan.

Sistem peredaran darah lakunair (terbuka) terdiri dari jantung yang terdapat pada
rongga perikardium (terdiri dari sepasang auricle dan sebuah ventricle), aorta, dan
sebuah sinus. Darah medapat oksigen dari insang. jantung terdapat dalam rongga
perikardium, terdiri dari sepasang auricle dan sebuah ventricle.

Sistem ekskresi terdiri atas sepang nephridia yang besar, terletak memanjang di
setiap sisi tubuh kemudian ekskresi dilakukan oleh sepasang ginjal yang bermuara
ke arah posterior.

Sistem reproduksi secara seksual, yaitu dengan pertemuan sel ovum dan sel
sperma yang terdapat pada individu jantan dan betina. Hewan ini bersifat
hermafrodit (berkelamin dua), fertilisasi eksternal (pertemuan sel teur dan sperma
terjadi di luar tubuh). Contohnya Cryptochiton sp atau kiton. Hewan ini juga
mempunyai fase larva trokoper.

Saat ini sudah dibedakan menjadi 3 kelas, yaitu:

1) Aplacophora (tidak bercangkang)

2) Monoplacophora (bercangkang tunggal/satu sisi)


3) Polyplacophora.

5. Kelas Scaphopoda

Gambar. Kelas Skaphopoda

Klasifikasi Ilmiah

Kingdom : Animalia

Divisio : Mollusca

Classis : Scaphopoda

Ordo : Dentaliida

Familia : Dentaliidae

Genus : Dentalium

Spesies : Dentalium vulgare


(Wikipedia, 2013) dan (Linnaeus, 1758)
Scaphopoda disebut juga tusk shells atau siput taring, karena bentuk cangkangnya
mirip taring pada umumnya. Scphopoda hidup membenamkan diri pada substrat
pasir atau lumpur yang bersih di laut dangkal tetapi beberapa jenis spesies terdapat
pada kedalam 1.850 m.

Gambar. Warna-warna Kelas Skaphopoda

Cangkangnya tajam berbentuk silinder, taring atau terompet yang kedua ujungnya
terbuka, karena disesuaikan dengan tempat. Scaphopoda termasuk dalam filum
Mullosca dan merupakan kelas terkecil dari mollusca, panjang tubuhnya sekitar 2
mm 15 cm. Kebanyakan filum skaphopoda memiliki warna dominan adalah putih-
coklat atau putih-hijau. Cangkang skaphopoda berfungsi untuk melindungi
cangkangnya yang sangat lunak. Scaphopoda ini tidak memiliki insang, juga tidak
memiliki jantung dan pembuluh darah.

Dekat mulut terdapat tentakel kontraktif bersilia, yaitu alat peraba. Fungsinya untuk
menangkap mikroflora dan mikrofauna. Sirkulasi air untuk pernafasan digerakkan
oleh gerakan kaki dan silia, sementara itu pertukaran gas terjadi dimantel.

Gambar. Anatomi Kelas Skaphopoda

Kaki dan kepala Scaphopoda yang kecil berbentuk seperti probosis, pada kepala
terdapat mulut dan captacula, tetapi tidak ada mata dan tentakel pada alat indera.
Captacula berbentuk filamaen yang kontraktil, dan pada ujungnya terdapat pentolan
yang adhesif. Fungsi captacula untuk menangkap makanan. Makanannya adalah
organisme mikroskopis, terutama foraminifera yang berda di sekitarnya.

Gambar. Foraminifera

Sistem peredaran darah berupa berupa sistem sinus darah, dan tidak mempunyai
jantung. Sistem saraf ganglion dan tidak berpusat. Sistem ekskresi terdiri dari
sepasang nephridia, nephridiopore terdekat dekat anus.

Hewan ini mempunyai kelamin terpisah, baik yang jantan maupun betina
melepaskan sperma dan sel telur nya langsung kedalam air. Jika sel telur ini
bertemu maka terjadilah fertilisasi dan lahirlah scaphopoda baru. Scaphopoda ini
memiliki lebih dari 350 spesies dan habitatnya mulai dari laut dangkal sampai laut
dalam, hingga 2000 meter dari permukaan laut.

1. Peranan Mollusca
Beberapa mollusca sangat berperan dan menimbulkan dampak yang
menguntungkan dan merugikan bagi kehidupan manusia.

1. Mollusca yang menguntungkan


Sumber makanan yang mengandung protein tinggi,misalnya: tiram batu (Aemaea
sp),kerang (Anadara sp),kerang hijau (Mytilus viridis), sotong (Sepia sp),cumi-cumi
(logio sp),remis (corbicula jjavanica),dan bekicot (Achatina fulica).
Perhiasan,misalnya tiram mutiara (pinchada margaritifera).
Hiasan dan Kancing,misalnya: dari cangkang tiram batu,Nautilus dan Tiram mutiara.
Bahan baku teraso,misalnya cangkang tridacna sp.
Cumi-cumi, siput, tiram, kerang dan sotong merupakan sumber protein hewani yang
cukup tinggi selain enak rasanya.
Cangkang dari berbagai mollusca dijadikan bahan industry dan hiasan karen banyak
yang berwarna sangat indah.
Mutiara yaitu permata yang dihasilkan sejenis kerang dan merupakan komoditas
ekspor non migas yang cukup penting terutama bagi Negara kita.
1. Mollusca yang merugikan
Teredo navalis, merusak kerang-kerang piaran dan bangunan kapal.
Lymnea javanicasebagai inang perantara berbagai cacing fasciola hepatica.
Keong mas adalah musuh para petani yang sering merusak tanaman padi. Begitu pula
bekicot Achatina fulicamerupakan hama tanaman yang sulit diberantas.

BAB III
PENUTUP

1. KESIMPULAN
2. Mollusca berasal dari bahasa latin yaitu molluscus yang artinya lunak. Jadi,Filum
Molluscaadalah kelompok hewan invertebrata yang memiliki tubuh lunak.
3. Ciri-ciri Mollusca:
4. Merupakan hewan multiselular yang tidak mempunyai tulang belakang.
5. Habitatnya di ait maupun darat
6. Merupakan hewan triploblastik selomata.
7. Struktur tubuhnya simetri bilateral.
8. Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mantel.
9. Memiliki sistem syaraf berupa cincin syaraf
10. Organ ekskresi berupa nefridia
11. Memiliki radula (lidah bergigi)
12. Hidup secara heterotrof
13. Reproduksi secara seksual
14. Klasifikasi Mollusca terbagi atas 5 kelas, yaitu :
15. Kelas Gastropoda
16. Kelas Chepalopoda
17. Kelas Bivalvia atau Pelecypoda
18. Kelas Polyplacophora atau Amphineura
19. Kelas Scaphopoda
20. Peranan mollusca bagi kehidupan manusia terdiri atas :
21. Mollusca yang menguntungkan
Sumber makanan yang mengandung protein tinggi,misalnya: tiram batu (Aemaea
sp),kerang (Anadara sp),kerang hijau (Mytilus viridis),sotong (Sepia sp),cumi-cumi (logio
sp),remis (corbicula jjavanica),dan bekicot (Achatina fulica).
Perhiasan,misalnya tiram mutiara (pinchada margaritifera).
Hiasan dan Kancing,misalnya: dari cangkang tiram batu,Nautilus dan Tiram mutiara, dll.
1. Moluusca yang merugikan
Teredo navalis, merusak kerang-kerang piaran dan bangunan kapal.
Lymnea javanicasebagai inang perantara berbagai cacing fasciola hepatica.
DAFTAR PUSTAKA

Dahuri, R. 2006. Kumpulan Koleksi Bivalvia. Pusat Penelitian Kelautan. Jakarta


Hibberd, Ty and Kirrily Moore. 2009. Field Identification Guide to Heard Island
and McDonnal Islands Benthic InvertebratesI. Australian antartic Division. Australia
Jasin, M., 1984. Sistematik Hewan Invertebrata dan Vertebrata. Sinar
Wijaya.Surabaya.
Kimball, J.W., 1999. Biologi Jilid III Edisi V. Erlangga. Jakarta.
Marshall, A.J., 1972. Textbooks of Zoology Invertebrata. The Macmillan Press LTD.
London.
Pratiwi, Sri Maryati, Srikini, Suharno, Bambang S. (2007). BIOLOGI SMA Jilid 1 untuk
Kelas X Berdasarkan Standar Isi 2006. Jakarta: Penerbit Erlangga.ISBN : 979-781-726-
1.
Romimohtarto, K., 2007. Biologi laut. Djambatan. Jakarta.
Sugiri, N., 1989. Zoologi Avertebrata II. IPB. Bogor.
Widayati, Hartini Etik. Biologi. Intan Pariwara
Suwignyo, sugiarti, dkk. 2005. Anvertebrata Air jilid 1. Jakarta: Penebar swadaya
Rusyana, adun. 2011. Zoologi Invertebrata. Jakarta: Alfabeta

You might also like