Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Various geoscience surveys have been conducted to invenstigate Mataloko geothermal field and followed
by exploration well drillings. Mise-a-la-masse measurements were carried out in Mataloko field in 2006
in order to image a promising reservoir zone for better drilling targets and to correlate the results with
prospect zones result from previous geoscience surveys. The results reveal a low resitivity zone proposed
to a potential zone for drilling targets. Fluid flow tests of Mataloko well MT5, drilled in 2005, were
conducted using orifice plat method in 2006 in order to measure the capacity of well in producing
geothermal fluid. The results show that MT5 produced dry saturated steams of 19.3, 12.6 dan 17.4 ton/h
at wellhead pressures of 4.0, 6.0, and 5.0 kscg, respectively. Extrapolation data estimated a maximum
flow of about 20 ton/h at wellhead pressure of 4.0 kscg. The fluid show high entalphies of 2746, 2755,
2763, 2768, dan 2771 kJ/kg at wellhead pressure of 4.0, 5.0, 6.0, 7.0, dan 7.5 kscg, respectively.
ABSTRAK
Beberapa survei geosain telah dilakukan pada lapangan panas bumi Mataloko hingga pengeboran sumur-
sumur eksplorasi. Pada tahun 2006 telah dilakukan survei mise-a-la-masse Untuk lebih dapat melihat
secara detil daerah prospek pada tahun 2006 telah dilakukan yang hasilnya memperlihatkan kemungkinan
suatu zona potensial untuk pengembangan selanjutnya. Sebagai tindak lanjut dari kegiatan pengeboran
sumur eksplorasi MT-5 yang memperlihatkan produktif, telah dilakukan suatu uji alir menggunakan
metode lempeng orifice. Hasil uji memperlihatkan bahwa MT-5 mampu memproduksi fluida panas
berupa uap jenuh dengan laju 19.3, 12.6 dan 17.4 ton/jam masing-masing untuk tekanan kepala sumur
4.0, 6.0, dan 5.0 kscg dengan aliran maksimum diekstrapolasi sekitar 20 ton/jam pada tekanan 4.0 ksc.
Entalpi fluida termasuk tinggi sebesar 2746, 2755, 2763, 2768, dan 2771 kJ/kg untuk tekanan kepala
sumur masing-masing 4.0, 5.0, 6.0, 7.0, dan 7.5 kscg.
dengan laju uap antara 1.91 2.3 ton/jam dan oleh nilai tahanan jenis yang lebih tinggi yang
fraksi air sekitar 0.036 ton/jam pada TKS 4.0 membentuk pola kontras dengan daerah tengah
Kscg, dengan temperatur sumur mencapai 205.5 yang rendah sehingga membentuk gradien
o
C pada kedalaman 747 m. tahanan jenis terjal/tinggi dengan lineasi yang
konsentrik ke lokasi sumur/manifestasi dan
Mise-a-la-masse merupakan salah satu metode membuka ke barat (garis lineasi gradien tinggi
geofisika yang pada tahun 2006 diterapkan di digambarkan oleh garis putus-putus tebal pada
Mataloko dengan tujuan untuk mendapatkan Gambar 3).
informasi mengenai zona-zona yang potensial
bagi pengembangan lapangan panas bumi Dalam zona rendah sendiri terdapat zona yang
Mataloko dengan cara mencitra secara langsung lebih rendah (terwakili oleh nilai yang lebih < 4
bagian-bagian yang konduktif dari reservoir. Ohm-m, digambarkan sebagai garis biru tegas di
Gambar 3) di sekitar manifestasi-MT2-MT3-MT5
Sedangkan uji produksi terhadap sumur MT-5 yang membuka ke barat. Jika diacu ke zona
pada tahun 2006 merupakan kegiatan tindak lanjut rendah ini, maka sumur MT4 dan MT6 berada di
dari kegiatan pengeboran dua sumur (MT-5 dan batas zona rendah ini.
MT-6) yang telah dilakukan di Mataloko pada
tahun 2005, dimana hasil uji perampungan sumur Selain itu MT4 dan MT6 ini berada di batas
memperlihatkan bahwa sumur MT-5 produktif anomali tinggi di utaranya. Batas tinggi yang
dan MT-6 tidak produktif. Tujuan uji alir/produksi memotong MT6 terdelineasi baratlaut-tenggara.
ini adalah untuk mengetahui besar dan stabilitas Jika dihubungkan zona hilang sirkulasi dekat
aliran fluida panas yang dapat diproduksi, permukaan yang terekam selama pengeboran
karakteristik fisis sumur, dan jenis serta MT6 (Tim Pengeboran Sumur MT5 dan MT6,
karakteristik kimia fisis fluida. Tujuan dari tulisan 2006), maka kemungkinan zona hilang ini berupa
ini adalah untuk menyajikan hasil survei mise-a- suatu zona rekahan yang berarah baratlaut-
la-masse dan uji alir fluida sumur MT-5 yang tenggara.
kemudian dijadikan bahan evaluasi lapangan
Mataloko terutama untuk langkah pengembangan Garis lineasi gradien tahanan jenis tinggi dan garis
ke depan. lineasi zona rendah setelah dikompilasikan
dengan survei tahanan jenis dan geokimia
2. Hasil Mise-a-La-Masse sebelumnya ditampilkan dalam Gambar 4.
Hasilnya memperlihatkan bahwa garis lineasi
Teknik ini telah digunakan sebagai sebuah alat
gradien tinggi bertepatan (coincide) secara baik
geofisika untuk pemetaan secara cepat zona
dengan anomali tahanan jenis rendah dan anomali
tahanan jenis rendah dalam zona-zona reservoir
merkuri tinggi. Garis lineasi tinggi ini juga sesuai
kaya rekahan (Sumintadireja dkk., 2000,
dengan garis diskontinuitas tahanan jenis dalam
Supriyanto dkk., 2005, Ushijima, 1989). Survei
hasil survei magnetotelurik terutama di bagian
mise-a-la-masse di Mataloko dilakukan dengan
timur dan utara. Sedangkan zona rendah mise-a-
cara mengukur tahanan jenis listrik batuan di
la-masse, selain berada dalam zona tahanan jenis
permukaan dengan menggunakan sumur bor MT-
rendah dan merkuri tinggi, juga berada dalam
3 (kedalaman 613 m) dan MT-5 (kedalaman 378
suatu daerah yang dibatasi oleh garis-garis
m) sebagai elektrode arus. Luas cakupan survei
diskontinuitas tahanan jenis dalam.
sekitar 1 km mengelilingi sumur. Gambar 2
memperlihatkan peta situasi lapangan Mataloko
3. Hasil Uji Alir Fluida Panas Sumur MT-5
yang memperlihatkan sebaran titik bor, sebaran
titik ukur mise-a-la-masse dan hasil survei Uji alir/produksi fluida sumur MT-5 dilakukan
tahanan jenis dan geokimia sebelumnya. dengan menggunakan metode lempeng orifis
(orifice plate method) yang disertai pengukuran
Gambar 3 memperlihatkan peta sebaran tahanan kalorimeter, pengukuran suhu dan tekanan sumur
jenis semu hasil survei mise-a-la-masse. Nilai dan analisis kimia fluida, dengan tujuan untuk
tahanan jenis antara 3 dan 10 Ohm-m. Secara mengetahui:
umum, peta ini memperlihatkan zona rendah di karakteristik fisik uap: entalpi, temperatur,
tengah area survei dan membuka ke barat. Pada kebasahan uap, potensi optimum dan
sisi timurlaut, timur sampai tenggara dicirikan konversinya ke energi pembangkitan listrik, dan
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN
2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
distribusi zona-zona pemasok fluida (feed-zone) kemungkinan hanya ada satu pemasok uap ke
di dalam lubang sumur beserta karakteristik dalam sumur.
fisisnya. Semburan maksimum tak dapat diukur, tetapi
dengan hasil interpolasinya memperlihatkan nilai
3.1 Desain pipa sumur sekitar 20 ton/jam pada TKS 4.0 ksc atau eqivalen
dengan pembangkitan listrik sebesar 2.0 MWe.
Sumur MT-6 dibor pada tahun 2005 sampai
Hasil penghitungan daya listrik untuk tekanan
kedalaman 378,2 m dengan desain sumur seperti
inlet 5.5, 6.0, dan 6.5 ksca diberikan dalam Tabel
diperlihatkan dalam Gambar 4. Pipa casing
1. Temperatur reservoir diestimasi dengan
produksi (perforated/slotted) 6 5/8 mulai dari
metode James (1980) dengan formula T = 192
sekitar kedalaman 120 m sampai 341 m pada
P0.282 oC adalah sekitar 189 oC. Sedangkan uap
lubang berdiameter 12 sampai kedalaman
yang disemburkan melalui merupakan uap jenuh
155.5 m dan diameter lubang 7 5/8 sampai
(dry saturated).
kedalaman 345.8 m, kemudian disambung dengan
pipa casing produksi 4 sampai kedalaman 378 m
Analisis non-condensible gases (NCGs) terhadap
pada lubang berdiameter 5 5/8. Zona kehilangan
uap uji memperlihatkan kandungan gas NCG yang
total sirkulasi lumpur pengeboran selama kegiatan
rendah, dimana konsentrasi (dalam %mol) CO2
pengeboran ditemukan pada kedalaman sekitar
0.49, H2S 0.018, SO2 0.023, dan N2 0.069 dalam
155.5 m, 283 m, dan 341 m (Tim Pengeobaran
kadar air 99.6 (Gambar 7). Analisis kimia air
MT-5, 2005) sebagai indikator kemungkinan
separasi memperlihatkan kandungan silika kurang
keberadaan zona-zona pemasok fluida panas.
dari 3 ppm, NH4+ kurang dari 3 ppm, Cl- kurang
dari 5 ppm, SO4- sekitar 5 ppm, dan sisanya
3.2 Pengukuran temperatur dan tekanan
kurang dari 0.5 ppm (Gambar 8).
sumur (P-T logging)
Hasil pengukuran pertama P-T Logging pada Perkiraan penurunan laju produksi fluida untuk
kondisi statik (sumur ditutup) memperlihatkan jangka waktu 1, 3, 6, dan 12 bulan telah dihitung
temperatur sumur berkisar antara 151.7 156.3 untuk TKS 5.0, 5.5, 6.0, 6.5, dan 7.0 ksca, dan
o
C, dengan temperatur tertinggi terjadi pada hasilnya diberikan dalam Tabel 2. Perhitungan ini
kedalaman antara 160 200 m. Hasil pengukuran didasarkan pada anggapan bahwa sumur terletak
kedua, pada akhir pengujian, memperlihatkan pada reservoir yang terisolasi dan terbatas, yang
temperatur lubang sumur dari permukaan sampai berarti tak ada resapan aliran (recharge flow) pada
kedalaman 365.0 m adalah 168.42 168.90 oC reservoir.
atau sedikit naik daripada hasil logging
sebelumnya, dengan tekanan di bagian atas 10.5 3.4 Permeabilitas dan transmisivitas
ksc dan di bagian bawah sumur 9.9 ksc (Gambar
Permeabilitas adalah suatu ukuran kemudahan
5). Profile yang isothermik (seragam) sepanjang
kelolosan fluida melalui formasi batuan,
kolom sumur menunjukkan hanya ada satu
intergranular, rekahan atau keduanya. Dengan
pasokan fluida yaitu dari arah dasar sumur,
estimasi nilai tranmisivitas (hasil perkalian
dengan fluidanya dalam bentuk uap jenuh dari
permeabilitas dan ketebalan lapisan produktif)
suatu reservoir uap.
menggunakan kurva output aliran fluida versus
TKS (Gambar 6) dengan metode tangent at zero-
3.3 Hasil uji alir fluida dan kandungan kimia
output, nilai tranmisivitas untuk asumsi tebal feed
Hasil uji alir fluida pertama memperlihkan laju zone 25, 50 dan 100 meter masing-masing adalah
alir 17.2, 18.3, 7.5, dan 9.6 ton/jam pada tekanan 26.3, 25.4 dan 24.4 darcy-meter yang termasuk
kepala sumur (TKS) masing-masing 4.0, 6.0, 7.5, tinggi. Dari hasil ini, tebal zona feed zone yang
dan 7.0 kscg (Gambar 6). Pada pengukuran kedua paling tepat 25 meter yang bersesuaian dengan
pada TKS 4.0, 6.0, dan 5.0 sumur memproduksi tranmisivitas 26.3.
19.3, 12.6 dan 17.4 ton/jam dengan temperatur
uap tertinggi 167.8 oC. Entalpi yang terukur pada Sementera itu, hasil analisis data pemulihan
TKS 4.0, 5.0, 6.0, 7.0, dan 7.5 masing-masing tekanan (build up pressure test) (Gambar 9 dan
adalah 2746, 2755, 2763, 2768, dan 2771 kJ/kg. 10) selama waktu pemulihan menjelang reservoir
Entalpi yang stabil ini juga menunjukkan bahwa dalam keadaan tunak (steady state)
memperlihatkan nilai tranmisivitas 69.6 darcy-
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN
2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
Tim Pemboran Sumur Eksplorasi MT-5 Lapangan geothermal field, central Flores, Indonesia.
Panas Bumi Mataloko, 2005. Laporan Special publication: Indonesia-Japan
pemboran sumur eksplorasi MT-5 geothermal exploration project in Flores
lapangan panas bumi Mataloko, island. Geological Survey of Japan.
Kabupaten Ngada, NTT. Direktorat Ushijima K., 1989. Exploration geothermal
Sumber Daya Mineral, Bandung. reservoir by the mise-a-la-masse
Uchida T., Lee J. T., Honda M., Ashari, Andan measurements. Geothermal Resource
A., 2002. 2-D and 3-D interpretation of Council Bull., vol. 18 (2), pp.17-25.
magnetotelluric data at the Bajawa
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN
2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
Tabel 1. Tabel hasil penghitungan daya listrik untuk tekanan 5.5, 6.0, dan 6.5 ksca.
Tabel 2. Perkiraan penurunan laju produksi fluida untuk jangka waktu 1, 3, 6, dan 12 bulan
Ujelewung
Pulau
Atedai
Gambar 1. Lokasi lapangan panas bumi Mataloko di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN
2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
Peta Situasi Titik Bor, Titik Amat Mise-a-la-masse, dan Daerah Prospek Tahanan Jenis dan Hg
Lapangan Panas Bumi Mataloko
9024000
Ke Bajawa Ke Ende
0m 200 m 400 m
9023500
KETERANGAN
Wolo Belu
Titik ukur mise-a-la-masse
Todabelu MT 5 Titik bor
Northing (meter) UTM_WGS84
Ke
M
Jalan
ata
9023000
MT 4
lok
o
MT 6 Sungai
9022000
Gambar 2. Peta situasi titik bor, titik amat mise-a-la-masse, dan daerah prospek menurut anomali
tahanan jenis dan merkuri.
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN
2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
9024000
Ke Bajawa Ke Ende
6.8
4.7
6.1 8.4
4.8
5.8 6.6
6.1 6.1
6.6
4.9
4.7 5.6
5.7
9023500 5.6
4.0 8.0
5.0
4.8
5.0 6.9
4.4 4.4
4.4 5.7
4.5 4.6
4.1 5.0 5.7
5.0 5.4 5.0
4.9
4.6 6.6
3.1 5.2
5.0 6.0
5.0 4.6 6.4
6.3 5.0
4.3 5.4
Northing (m) UTM_WGS84
Ke
4.5 4.6
MT
4.7 4
ata
5.1
9023000 4.7 5.0
lo
ko
5.1
4.3 4.7 4.1
3.63.73.9
3.7 MT 4.2
6
3.8 3.4 3.3
3.5 3.1 3.6
2.9 4.1 3.7 4.4 3.8 2.8 3.4 4.0 3.4 3.1 3.2
3.6 2.9 2.9
3.1 3.6 4.4 4.5
MT 3 3.0
3.2 3.0
2.9
2.9 3.9
4.2 5.3 6.1 7.0 7.2 9.2 8.5
3.8 MT 5
3.6
3.53.1
3.1
3.53.13.4
3.6
3.9
3.6
4.0 3.0
MT 2 4.6
3.6
5.1
3.3 3.9 2.6
2.1 3.9 3.0
5.2 4.2
3.1
4.1
3.6 MTL
3.3 13.3 3.1
4.0
5.4
6.6
S. B e l i 8.5 4.4
4.1 4.4 4.4 4.8
9022500 3.1 4.1 5.0
4.1 4.1
3.1 6.3
4.9 4.4
3.8
2.7 4.3 6.4
Ke
5.5
We
4.2 5.2
4.7
5.0 4.8
5.7 9.9
5.7 5.3
5.4
9022000
3.4
7.3
5.7
4.1
2 3 4 5 6 7 8 9
Gambar 3. Peta tahanan jenis semu hasil mise-a-la-masse. Garis biru gelap putus-putus adalah garis
gradien tinggi yang mendelineasi zona rendah yang membuka ke barat. Garis biru tegas adalah garis yang
membatasi zona rendah yang paling menjanjikan untuk target pengeboran.
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN
2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
Ke Bajawa Ke Ende
0m 200 m 400 m
Wolo Belu
Ke
Todabelu
Ma
tal
MT 4
ok
MT 6
o
MT 3
MT 5
MT 2
MTL 1
Ke
W
e re
Gambar 4. Kompilasi hasil anomali mise-a-la-masse dengan hasil survei sebelumnya. Zona rendah yang
dibatasi gasis biru gelap putus-putus bertepatan dengan sangat baik dengan anomali rendah tahanan jenis
rendah (daerah berarsir merah), sedangkan batas baratnya bertepatan dengan batas anomali rendah dan
merkuri tinggi (daerah berarsir hijau). Daerah yang dibatasi garis biru tegas merupakan zona paling
menjanjikan untuk target titik bor.
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN
2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
Well Head
Hole 17 1/2"
Casing 13 3/8"
44.64 m
56 m
Hole 12 1/4"
155.48 m
Zona loss (TLC)
Hole 7 5/8"
Hole 7 5/8"
378.00 m
378.20 m (TD)
Bottom hole 5 5/8"
30
200
25
140 t /h/k
Series3
120
15 Series4
100 Series5
80 Poly. (Series4)
10
60
40 5
20
0
0
50 TEMP
100 130 150 170 190 210 PRESS
230 250 270 290 310 330 TEMP SAT
347
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
TEKANAN KEPALA SUMUR [ksca]
TEMP Kedalaman (m)
PRESS
Gambar 5. Data logging temperatur dan Gambar 6. Data output laju alir uap pada
tekanan sumur MT-5 berbagai TKS sumur MT-5
Hasil Analisa Kimia NCGS Sumur MT-5 Grafik Hasil Analisa Kim ia SpW Sum ur Eksplorasi MT-5
(Contoh PB1 s/d PB16 ) Lapangan Panas Bum i Mataloko NTT
10
120 9
8
100
7
Satuan dlm % mol
80 6
Satuan (ppm)
5
60 4
3
40
2
1
20
0
Si O2 B Al 3+ Fe 3+ Ca 2+ Mg 2+ Na + K+ Li + As 3+ NH4 + F- Cl - SO4 2- HCO3 - CO3 =
0
O2 + Ser i es1 2.67 0.22 0 0.32 0.29 0.06 0.1 9 0.06 0 0 2.1 8 0 4.5 5 0 0
H2 N2 CH4 CO2 SO2 H2S HCl NH3 H2O
Ar Ser i es2 1 .22 0.22 0 0.03 0.1 3 0.01 0.05 0.04 0 0 1 .82 0 2 4 0 0
Gambar 7. Kandungan gas NCG sumur MT-5 Gambar 8. Kandungan kimia air separasi
sumur MT-5
2
2
BU TEST : P vs (tp+dt)/dt BU TEST log dP vs log dt
M T-5, FLORES - N T T
MT-5, FLORES - N T T
100
120
100
80
log dP2
P2
60
40
20
0 10
10 100 1000 10000 100000 1.0 10.0 100.0
(tp+dt)/dt
log dt
Gambar 9. Diagram P2 vs (tp+dt)/dt pada Gambar 10. Diagram dP2 vs log(dt) pada
build-up test MT-5 build-up test MT-5