You are on page 1of 8

SATUAN ACARA PEYULUHAN BAHAYA PENYAKIT GONORHOE

Disusun Oleh Kelompok 4 (IIB), Anggota:

1. Emmy Mulyanti

2. Fahrizal Abidin

3. M. Erwin W.W

4. Puji Wijayanti]

5. Wahyu Agung Satria

PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES DIAN HUSADA MOJOKERTO

TAHUN AKADEMIK 2012-2013


SATUAN ACARA PENYULUHAN BAHAYA PENYAKIT GONORHOE

I. IDENTIFIKASI MASALAH

Gonorhoe adalah sejenis penyakit yang berjangkit melalui hubungan kelamin yang
disebabkan oleh bakteria Neisseria Gonorrhoeae, yaitu sejenis bakteria yang hidup dan
mudah membiak dengan cepat di dalam saluran pembiakan / peranakan seperti pangkal rahim
(cervix), rahim (uterus), dan tuba fallopi (saluran telur) bagi wanita dan juga salurankencing
(urine canal) bagi wanita dan lelaki.

II. PELAKSANAAN KEGIATAN


Bidang Studi : Penyuluhan Klinik
Topik : Gonorhoe
Sasaran : Masyarakat
Jam : 08.00-09.00 WIB
Hari/Tanggal : Selasa, 30 Oktober 2012
Waktu : 60 menit
Tempat : Balai desa Teras-Mojokerto

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 60 menit, diharapkan masyarakat dapat
mengantisipasi terjadinya serangan penyakit gonorhoe yang disebabkan masuknya bakteri
neissseria gonorrhoeae melalui hubungan seksusal sehingga terjadi keluarnya nanah pada
jenis kelamin pria maupun wanita.

IV. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 60 menit, diharapkan remaja akan dapat
menjelaskan tentang:
1. Pengertian Gonorhoe
2. Penyebab Gonorhoe
3. Tanda dan Gejala Gonorhoe
4. Komplikasi Gonorhoe
V. MATERI
Terlampir

VI. MEDIA
1. Materi SAP
2. Leaflet
3. Power Point

VII. METODE
1. Penyuluhan
2. Tanya jawab

VIII. SUSUNAN ACARA


No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 10 menit Pembukaan Menjawab salam
Mengucap salam Mendengarkan dan memperhatikan apa yang
Menjelaskan tujuan disampaikan oleh penyaji
penyuluhan
Menyebutkan materi/pokok
bahasan yang akan
disampaikan
2. 20 menit Penyampaian materi Menyimak dan memperhatikan materi yang
penyuluhan secara berurutan disampaikan
dan teratur.
Materi :
1. Pengertian Gonorhoe
2. Penyebab Gonorhoe
3. Tanda dan Gejala
Gonorhoe
4. Komplikasi Gonorhoe
3. 20 menit Penutup Menyimak dan mendengarkan
Evaluasi
- Menyimpulkan inti
penyuluhan
- Menyampaikan secara
singkat materi
penyuluhan
- Memberikan
kesempatan kepada
responden untuk
bertanya hal yang tidak
dimengerti
- Memberi kesempatan
kepada responden
untuk menjawab
pertanyaan yang
dilontarkan
4. 10 menit - Menyampaikan terima Menjawab salam
kasih atas perhatian dan
waktu yang telah
diberikan peserta
- Mengucap salam

IX. SUSUNAN PANITIA


Moderator : Wahyu Agung Satria
Penyaji/Pembicara : Puji Wijayanti
Notulen : Emmy Mulyanti
Observer : Fahrizal Abidin
Fasilitator : M. Erwin W.W

X. EVALUASI
Metode Evaluasi : Diskusi dan Tanya Jawab
Jenis Pertanyaan : Lisan
Jumlah Soal : 3 soal
XI. LAMPIRAN MATERI
1. Pengertian Gonorhoe
Gonorrhea adalah sejenis penyakit yang berjangkit melalui hubungan kelamin yaitu
sejenis bakteria yang hidup dan mudah membiak dengan cepat di dalam saluran pembiakan /
peranakan seperti pangkal rahim (cervix), rahim (uterus), dan tuba fallopi (saluran telur) bagi
wanita dan juga saluran kencing (urine canal) bagi wanita dan lelaki. Bakteria ini juga bisa
berkembangbiak di dalam mulut, kerongkong, mata dan dubur.

Gonore dapat menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lain terutama kulit dan
persendian. Pada wanita, gonore bisa menjalar ke saluran kelamin dan menginfeksi selaput di
dalam panggul sehingga menyebabkan nyeri pinggul dan gangguan reproduksi.

2. Penyebab gonorhoe

Penyebab penyakit gonore adalah disebabkan oleh Neissseria gonorrhoeae. Gonorrhea


sejenis bakteria yang hidup dan mudah membiak dalam saluran pembiakan / peranakan
seperti pangkal rahim (cervix), rahim (uterus), dan tuba fallopi (saluran telur) bagi wanita dan
juga saluran kencing (urine canal) bagi wanita dan lelaki.

3. Tanda dan Gejala Gonorhoe

Pada pria:
- Masa tunas gonore sangat singkat, pada pria umumnya bervariasi antara 2-5 hari
- Gejalanya berawal sebagai rasa tidak enak pada uretra kemudian diikuti nyeri ketika
berkemih
- Disuria yang timbul mendadak, rasa buang air kecil disertai dengan keluarnya lendir
mukoid dari uretra
- Retensi urin akibat inflamasi prostat
- Keluarnya nanah dari penis
- Tempat masuk kuman pada pria di uretra manimbulkan uretritis. Yang paling sering
adalah uretritis anterior akut dan dapat menjalar sehingga terjadi komplikasi.
Komplikasi bisa berupa komplikasi lokal, yaitu : tisonitis, parauretritis, littritis, dan
cowperitis. Komplikasi asenden, yaitu : prostatitis, vesikulitis vas deferentitis /
funikulitis epididimitis, trigonitis dan komplikasi diseminata.
- Keluhan subyektif berupa rasa gatal, panas sewaktu kencing terdapat pada ujung penis
atau bagian distal uretra, perasaan nyeri saat ereksi.

Pada wanita:
- Gejala awal biasanya timbul dalam waktu 7-21 hari setelah terinfeksi
- Penderita seringkali tidak merasakan gejala selama beberapa minggu atau bulan
(asimtomatis)
- Jika timbul gejala, biasanya bersifat ringan. Namun, beberapa penderita menunjukkan
gejala yang berat seperti desakan untuk berkemih
- Nyeri ketika berkemih
- Keluarnya cairan dari vagina
- Demam
- Infeksi dapat menyerang leher rahim, rahim, indung telur, uretra, dan rektum serta
menyebabkan nyeri pinggul yang dalam ketika berhubungan seksual
- Pada pemeriksaan, serviks tampak merah dengan erosi dan sekret mukopurulen. Wanita
dan pria homoseksual yang melakukan hubungan seks melalui anus, dapat menderita
gonore di rektumnya. Penderita akan merasa tidak nyaman disekitar anusnya dan dari
rektumnya keluar cairan. Daerah disekitar anus tampak merah dan kasar serta tinja
terbungkus oleh lendir dan nanah.
- Pada umumnya terdapat rasa sakit pada punggung bagian bawah, bersama-sama
keadaan tidak enak badan.

4. Komplikasi Gonorhoe

Pada Pria
- Tysonitis, biasanya terjadi pada pasien dengan preputium yang sangat panjang dan
kebersihan yang kurang baik. Diagnosis dibuat berdasarkan ditemukannya butir pus
atau pembengkakan pada daerah frenulum yang nyeri tekan. Bila duktus tertutup akan
menjadi akses dan merupakan sumber infeksi laten.
- Parauretritis, sering pada orang dengan orifisium uretra eksternum terbuka atau
hipospadia. Infeksi pada duktus ditandai dengan butir pus pada kedua muara parauretra.
- Radang kelenjar Littre (littritis), tidak mempunyai gejala khusus. Pada urin ditemukan
benang-benang atau butir-butir. Bila salah satu saluran tersumbat dapat terjadi abses
folikular. Diagnosis komplikasi ini ditegakkan dengan uretroskopi.
- Infeksi pada kelenjar Cowper (Cowperitis), dapat menyebabkan abses. Keluhan berupa
nyeri dan adanya benjolan di daerah perineum disertai rasa penuh dan panas, nyeri pada
waktu defekasi, dan disuria. Jika tidak diobati, abses akan pecah melalui kulit
perineum, uretra, atau rektum dan mengakibatkan proktitis.
- Prostatitis akut ditandai dengan perasaan tidak enak di daerah perineum dan suprapubis,
malaise, demam, nyeri kencing sampai hematuria, spasme otot uretra sehingga terjadi
retensi urin, tenesmus ani, sulit buang air besar, dan obstipasi. Pada pemeriksaan teraba
pembesaran prostat dengan konsistensi kenyal, nyeri tekan, dan adanya fluktuasi bila
telah terjadi abses. Jika tidak diobati abses akan pecah, masuk ke uretra posterior atau
ke arah rektum mengakibatkan proktitis.
- Gejala prostatitis kronik ringan dan intermiten, tetapi kadang-kadang menetap. Terasa
tidak enak di perineum bagian dalam dan rasa tidak enak bila duduk terlalu lama. pada
pemeriksaan prostat teraba kenyal, berbentuk nodus, dan sedikit nyeri pada penekanan.
Pemeriksaan dengan pengurutan prostat biasanya sulit menemukan kuman gonokok.
- Vesikulitis ialah radang akut yang mengenai vesikula seminalis dan duktus
ejakulatorium, dapat timbul menyertai prostatitis akut atau apididimitis akut. Gejala
subyektif menyerupai gejala prostatitis akut, yaitu demam, polakisuria, hematuria
terminal, nyeri pada waktu ereksi atau ejakulasi, dan sperma mengandung darah. Pada
pemeriksaan melalui rektum dapat diraba vesikula seminalis yang membengkak dan
keras seperti sosis, memanjang di atas prostat. Ada kalanya menentukan batas kelenjar
prostat yang membesar.
- Pada vas deferentitis atau funikulitis, gejala berupa perasaan nyeri pada daerah
abdomen bagian bawah pada sisi yang sama.
- Epididimitis akut biasanya unilateral dan setiap epididimitis biasanya disertaivas
deferentitis. Keadaan yang mempermudah timbulnya epididimitis ini adalah trauma
pada uretra posterior yang disebabkan oleh pengelolaan atau kelalaian pasien sendiri.
Epididimis dan tali spermatika membengkak dan teraba panas, juga testis, sehingga
menyerupai hidrokel sekunder. Pada penekanan terasa nyeri sekali. Bila mengenai
kedua epididimis dapat mengakibatkan sterilitas.
- Infeksi asendens dari uretra posterior dapat mengenai trigonum vesika urinaria.
Gejalanya berupa poliuria, disuria terminal, dan hematuria.
Pada Wanita
- Parauretritis. Kelenjar parauretra dapat terkena, tetapi abses jarang terjadi.
- Kelenjar bartholin dan labium mayor pada sisi yang terkena membengkak, merah dan
nyeri tekan, terasa nyeri sekali bila pasien berjalan dan pasien sukar duduk. Abses dapat
timbul dan pecah melalui mukosa atau kulit. Bila tidak diobati dapat rekurens atau
menjadi kista.
- Salpingitis, dapat bersifat akut, subakut atau kronis. Ada beberapa faktor predisposisi,
yaitu masa puerpurium, setelah tindakan dilatasi dan kuretase, dan pemakaian IUD.
Infeksi langsung terjadi dari serviks melalui tuba fallopi ke daerah salping dan ovum
sehingga sehingga dapat menyebabkan penyakit radang panggul (PRP). Gejalanya
terasa nyeri didaerah abdomen bawah, duh tuba vagina, disuria, dan menstruasi yang
tidak teratur atau abnormal. PRP yang simtomatik atau asimtomatik dapat
menyebabkan jaringan parut pada tuba sehingga dapat mengakibatkan infertilitas atau
kehamilan diluar kandungan.

You might also like