You are on page 1of 13

BAB 5

HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian ditampilkan dalam bentuk grafik berdasarkan analisis univariat pada

karakteristik responden dan variabel yang diteliti. Dengan melihat distribusi frekuensi

dapat diketahui deskripsi masing-masing variabel dalam penelitian.

5.1 Karakteristik Responden

Karakteristik responden yang diuji univariat meliputi usia, Pendidikan, pekerjaan,

pengetahuan, sikap dan perilaku responden di RW 05 Kelurahan Pondok Bambu,

Kecamatan Duren Sawit yang dijelaskan dibawah ini:

5.1.1 Usia

Gambar 5.1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia di RW 05
Kelurahan Pondok Bambu Kecamatan Duren Sawit (n=52).
15,4%
46,2%

20-30 tahun
30-40 tahun
40-50 tahun

15,4%

44 Universitas Borobudur
45

Berdasarkan grafik diatas diketahui bahwa dari 52 responden yang


terbanyak adalah berusia 20-30 tahun sebanyak 24 orang (46,2%).

5.1.2 Pendidikan

Gambar 5.2

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan pendidikan di RW 05


Kelurahan Pondok Bambu Kecamatan Duren Sawit (n=52).

26,9% 11,5%

19,2%

SD
SMP
SMA

42,3% Perguruan Tinggi

Berdasarkan grafik diatas diketahui bahwa dari 52 responden berpendidkan

SMA sebanyak 22 orang (42,3%).

Universitas Borobudur
46

5.1.3 Pekerjaan

Gambar 5.3

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan di RW 05

Kelurahan Pondok Bambu Kecamatan Duren Sawit (n=52).

11,5%
48,1%%

23,1%%

Ibu Rumah Tangga


Wiraswasta
Karyawan Swasta
17,3%
PNS

Berdasarkan grafik diatas diketahui bahwa dari 52 responden pekerja

sebagai ibu rumah tangga sebanyak 25 orang (48,1%).

5.2 Variabel yang Diteliti

Variabel yang diuji univariat meliputi pengetahuan, sikap dan perilaku pencegahan

kejang demam pada anak usia todler di RW 05 Kelurahan pondok Bambu

Kecamatan Pondok Bambu Jakarta yang dijelaskan dibawah ini:

Universitas Borobudur
47

5.2.1 Pengetahuan tentang Kejang Demam

Gambar 5.6

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tentang


Kejang Demam di RW 05 Kelurahan Pondok Bambu
Kecamatan Duren Sawit (n=52).

57,7% 42,3%

Kurang
Baik

Berdasarkan grafik diatas diketahui bahwa dari 52 responden memiliki

pengetahuan baik tentang kejang demam sebanyak 30 orang (57,7%).

Universitas Borobudur
48

5.2.2. Sikap tentang Kejang Demam

Gambar 5.7

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tentang

Kejang Demam di RW 05 Kelurahan Pondok Bambu

Kecamatan Duren Sawit (n=52).

38,5%

Kurang
Baik

61,5 %

Berdasarkan grafik diatas diketahui bahwa dari 52 responden memiliki

sikap baik tentang kejang demam sebanyak 32 orang (61,5%).

Universitas Borobudur
49

5.2.3. Perilaku Tentang Kejang Demam

Gambar 5.7

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Perilaku Tentang

Kejang Demam di RW 05 Kelurahan Pondok Bambu Kecamatan

Duren Sawit (n=52).

55,8%
44,2%

Tinggi
Rendah

Berdasarkan grafik diatas diketahui bahwa dari 52 responden memiliki

perilaku kurang baik tentang kejang demam sebanyak 29 orang (55,8%).

Universitas Borobudur
50

BAB 6

PEMBAHASAN

Pada bab ini peneliti menjelaskan mengenai intrepretasi hasil penelitian dan keterbatasan

penelitian. Pembahasan hasil penelitian menguraikan kesamaan atau kesenjangan antara

hasil penelitian yang diperoleh dengan teori atau hasil penelitian sebelumnya.

Sedangkan keterbatasan penelitian menjelaskan dengan membandingkan proses

penelitian yang telah dilakukan dengan kondisi yang seharusnya dicapai.

6.1 Karakteristik Responden

6.1.1 Usia

Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa dari 52 responden terdapat

responden berusia 20-30 tahun (dewasa awal) sebanyak 24 orang (46,2%),

responden berusia 30-40 tahun (dewasa tengah) sebanyak 20 orang

(38,5%),dan responden berusia 40-50 tahun (dewasa akhir) sebanyak 8

orang (15,4%). Dengan demikian distribusi usia responden di Rw 05

Kelurahan Pondok Bambu Kecamatan Pondok Bambu Jakarta sebagian

besar adalah 20-30 tahun yang termasuk dewasa awal.

Sebagaimana pendapat Kenniston (dikutip dalam Papalia, Olds, &

Feldman, 2009) yang menyebutkan bahwa dewasa awal merupakan masa

transisi masa remaja menuju dewasa. Masa ini disebut dengan masa

Universitas Borobudur
50
51

muda. Transisi ini ditunjukkan dengan kemandiiran ekonomi dan

kemandirian membuat keputusan.

6.1.2 Pendidikan

Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa dari 52 responden terdapat

responden berpendidikan SD sebanyak 6 orang (11,5%), responden

berpendidikan SLTP sebanyak 10 orang (19,2%), responden berpendidkan

SMU sebanyak 22 orang (42,3%), dan responden berpendidikan perguruan

tinggi sebanyak 14 orang (26,9%). Dengan demikian distribusi pendidikan

responden di Rw 05 Kelurahan Pondok Bambu Kecamatan Pondok Bambu

Jakarta sebagian besar tamatan SMU.

Secara umum pengertian pendidikan adalah sebagai usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suaana belajar dan proses pembelajaran

untuk peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan

masyarakat.

6.1.3 Pekerjaan

Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa dari 52 responden terdapat

responden bekerja sebagai ibu rumah tangga sebanyak 25 orang (48,1%),

responden bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 9 orang (17,3%),

responden bekerja sebagai karyawan swasta sebanyak 12 orang (23,1%),

dan responden bekerja sebagai PNS sebanyak 6 orang (11,5%). Dengan

Universitas Borobudur
52

demikian distribusi pekerjaan responden di Rw 05 Kelurahan Pondok

Bambu Kecamatan Pondok Bambu Jakarta sebagian besar sebagai ibu

rumah tangga.

6.2 Variabel yang Diteliti

6.2.1 Pengetahuan tentang Kejang Demam

Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa dari 52 responden terdapat

responden memiliki pengetahuan baik tentang kejang demam sebanyak 30

orang (57,7%), dan responden memiliki pengetahuan kurang baik sebanyak

22 orang (42,3%). Dengan demikian tingkat pengetahuan tentang kejang

sdemam pada anak usia todler di Rw 05 Kelurahan Pondok Bambu

Kecamatan Pondok Bambu Jakarta sebagian besar adalah baik.

Sebagian besar responden pada penelitian memiliki pendidikan relatif

tinggi yaitu tamatan SMU. Pendidikan yang tinggi semakin mempermudah

responden untuk menerima dan mencari informasi dikarenakan kesadaran

responden akan kesehatan mengakibatkan responden berusaha memperoleh

informasi mengenai kejang demam dari berbagai sumber.

6.2.2 Sikap tentang Kejang Demam

Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa dari 52 responden, responden

memiliki sikap baik tentang kejang demam sebanyak 20 orang (38,5%),

dan responden memiliki sikap kurang baik tentang kejang demam sebanyak

32 orang (61,5%). Analisis univariat menunjukkan mayoritas responden

memiliki sikap kurang baik tentang kejang demam pada anak.

Universitas Borobudur
53

6.2.3 Perilaku tentang Kejang Demam

Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa dari 52 responden, responden

memiliki Perilaku baik tentang kejang demam sebanyak 23 orang (44,2%),

dan responden memiliki perilaku kurang baik tentang kejang demam

sebanyak 29 orang (55,8%). Dengan demikian perilaku tentang kejang

demam pada anak usia todler di RW 05 Kelurahan Pondok Bambu

Kecamatan Pondok Bambu Jakarta sebagian besar adalah kurang baik.

Sebagian besar responden memiliki perilaku kurang baik

terhadappencegahan kejang demam sehingga kurang berusaha melakukan

penanganan yang dibutuhkan untuk mengontrol penyakit tersebut.

Dengan demikian semakin kurang baik perilaku responden tentang kejang

demam pada anak, maka akan beresiko tinggi mengalami kejang demam.

Demikian sebaliknya semakin baik perilaku responden tentang pencegahan

kejang demam, maka akan beresiko rendah mengalami kejang demam.

6.3 Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari masih terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini

sebagai berikut:

6.3.1 Intrumen penelitian ini menggunakan kuesioner dibuat berupa butir-butir

pernyataan yang keakuratan jawaban sangat bergantung pada kejujuran

responden, walaupun peneliti telah berusaha untuk mengantisipasi

kelemahan tersebut dengan menghimbau untuk menjawab seluruh

pertanyaan dan menjawan secara jujur.

Universitas Borobudur
54

6.3.2 Desain yang digunakan masih sebatas deskriptif sederhana yang nantinya

diharapkan mampu dilanjutkan untuk penelitian yang lebih mendalam,

sehingga terdapat korelasi antara faktor-faktor yang memiliki kemaknaan

terhadap risiko kejang demam pada anak.

6.4 Implikasi Penelitian

Saat penelitian sedang berlangsung peneliti melihat secara langsung atau

menyaksikan para ibu mengisi kuesioner secara langsung.

Universitas Borobudur
55

BAB 7

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

7.1.1 Sebagian besar responden berusia 20-30 tahun, berpendidikan SMU, dan

bekerja sebagai ibu rumah tangga.

7.1.2 Sebagian besar responden berpengetahuan baik tentang kejang demam.

7.1.3 Sebagian besar responden bersikap kurang baik tentang kejang demam.

7.1.4 Sebagian besar responden berperilaku kurang baik tentang kejang demam.

7.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas dapat diambil beberapa saran sebagai berikut:

7.2.1 Diharapkan responden untuk lebih memahami tentang kejang demam pada

anak.

7.2.2 Para mahasiswa yang melakukan penelitian di RW 05 Pondok Bambu

Kecamatan Pondok Bambu, perlu meningkatkan pengetahuan responden

dengan cara memberikan informasi atau penyuluhan-penyuluhan mengenai

kejang demam pada anak.

55 Universitas Borobudur
56

7.2.3 Bagi peneliti selanjutnya diharapkan mengembangkan penelitian dengan

melihat faktor-faktor yang diduga mempengaruhi pengetahuan, sikap dan

perilaku responden mengenai kejang demam pada anak.

Universitas Borobudur

You might also like