Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Setyo Bhakti
(060710254)
PENDAHULUAN
yang terserang, dikenal berbagai jenis kanker seperti kanker payudara, kanker mulut
rahim, kanker otak, kanker hati, kanker paru-paru, kanker prostat, kanker kulit dan
kanker usus. Kanker mulut rahim dan payudara merupakan jenis kanker yang paling
populasi lebih dari 10 % dari total penduduk wanita, resiko kanker payudara dapat dimodulasi
oleh faktor lingkungan dan genetik, faktor genetik termasuk diturunkan oleh alele mutan pada
gen p53, BRCA1 dan BRCA2. Menurut Brauch, et al. (2004) insidensi kanker payudara
meningkat 1-2 % setiap tahun dan menyebabkan kematian wanita terutama di negara industri,
seperti dicontohkan di Jerman terdapat sekitar 46.000 wanita menderita kanker payudara
setiap tahunnya dan sepertiga diantaranya meninggal pada usia kurang dari 60 tahun.
Keseimbangan proliferasi sel dan apoptosis sangat penting dalam pertumbuhan
dan homeostasis jaringan normal. Pada sel kanker keseimbangan ini sudah tidak
berjalan (Guo and Hay, 1999). Sel kanker mempunyai kemampuan dalam memenuhi
yang tak terbatas (Hanahan and Weinberg, 2000). Hal ini mengakibatkan sel kanker
akan berproliferasi terus menerus, sehingga untuk mengetahui aktivitas sel tumor
dapat ditentukan dengan aktivitas proliferasi selnya (Rizali and Auerkari, 2003).
Pengobatan kanker secara medis yang biasa dilakukan selama ini adalah dengan terapi
pembedahan, penyinaran dan terapi kimia. Tetapi masyarakat banyak yang tidak mau
melakukan pengobatan secara medis karena alasan-alasan tertentu seperti alasan psikologis,
ekonomi, adanya efek samping, serta karena tidak adanya jaminan kesembuhan. Penemuan
terutama yang telah mengalami uji secara ilmiah telah memberikan alternatif dalam mengatasi
obat herbal tidak jauh berbeda. Keduanya yaitu untuk membunuh sel-sel kanker baik intrasel
maupun ekstrasel, yang menyebar bersama aliran darah. Tetapi efek yang ditimbulkan kedua
sistem pengobatan ini sangat berbeda. Tanaman obat dengan sifat alamiahnya akan
meningkatkan daya tahan tubuh penderita terutama sel-sel yang berada di sekitar kanker.
Senyawa-senyawa aktif tanaman obat juga juga akan meredam keganasan racun-racun yang
dikeluarkan sel-sel kanker (anti toksik), menghambat pertumbuhan sel kanker (sitostatika),
memutus pasokan zat-zat makanan dan oksigen ke jaringan kanker dengan cara menghentikan
aliran darah ke sel kanker. Dan jika sudah terjadi pendarahan pada kanker maka zat aktif yang
terdapat pada tanaman obat dapat menghentikannya. (hemostatik). Selain itu tanaman obat
juga memiliki sifat anti inflamasi, anti piretik dan analgesik. Senyawa-senyawa aktif tanaman
obat akan bekerja serentak dalam memerangi kanker sehingga lama kelamaan jaringan kanker
akan melemah kemudian mati. Selain alasan-alasan tersebut diatas, penggunaan obat herbal
dalam menangani kanker merupakan cara pengobatan dengan biaya yang relatif murah. Hal ini
terkait dengan kemudahan dalam mendapatkan bahan baku, bahkan tanaman obat tersebut
yang biasa digunakan masyarakat sebagai bumbu masak atau pelengkap ramuan obat-
penting yang terkandung dalam rimpang temu putih adalah kurkumin. Menurut
detoksifikasi tahap kedua yaitu GST, QR dan EROD. Hal-hal tersebut tampaknya
yang mendasari penelitian untuk mengetahui apakah rimpang temu putih dapat
berlandaskan penggunaan tanaman obat Curcuma zedoaria yang mempunyai khasiat sebagai
anti kanker. Kajian penelitian yang dianggap penting adalah analisis mekanisme
terkandung dalam tanaman obat. Mekanisme tersebut diperantarai oleh protein p53 yang
aktivitas sebagai anti-tumor melalui beberapa mekanisme, yakni menghambat proses sinyal
transduksi, memacu cell cycle arrest, apoptosis, atau bahkan menghambat metastasis.
Dimetilbenz(a)antrasen (DMBA) sebagai inisiator pembentukan kanker payudara
memerlukan aktivasi metabolik oleh enzim yang secara normal ada dalam tubuh dan
merupakan bagian dari proses metabolisme xenobiotik fase I, mekanisme aktivasi DMBA
melibatkan enzim sitokrom P450 isoform CYP1A1 dan atau peroksidase menjadi intermediate
reaktif yang dapat merusak DNA yaitu terbentuknya Epokside Dehidrodiol dan kation radikal.
Epokside Dehidrodiol akan mengikat gugus amino ekosiklik purin DNA secara kovalen
menjadi bentuk adduct yang stabil, sedangkan kation radikal akan mengikat N7 atau C8 purin
menjadi bentuk adduct tidak stabil yaitu depurinisasi menjadi tempat yang kehilangan apurinik
pada DNA. Jalur epokside dehidrodiol inilah yang bertanggung jawab terhadap inisiasi tumor
dikeluarkan dari dalam tubuh dengan proses metabolisme fase II, yaitu konjugasi dengan
glutation yang dikatalisis oleh enzim Glutation S-Transferase (GST). Dengan adanya
peningkatan enzim GST ini, maka senyawa karsinogen akan mengalami detoksifikasi sehingga
terjadinya mutasi pada gen p53. Inaktifasi gen penekan tumor p53 merupakan kunci penting
reparasi DNA atau apoptosis pada respon stres seluler (El-Sohemy, 2000).
Dengan adanya penelitian ini akan dibuktikan khasiat daun Curcuma
zedoaria sebagai antikanker dengan melihat efek peningkatan ekspresi protein p53
yang menekan pertumbuhan tumor dan penurunan insidensi tumor. Maka tanaman
1. Apakah terjadi peningkatan ekspresi p53 pada kelenjar mammae tikus galur Sprague
Dawley yang diinisiasi DMBA dengan pemberian ekstrak C. zedoaria 300 mg/kg bb?
Berdasarkan latar belakang penelitian yang dipakai sebagai landasan teoritik , maka pada
immunohistokimia..
karsinogen DMBA.
Data penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar pengembangan sediaan obat
ekspresi protein p53 melalui beberapa mekanisme, antara lain menghambat proses
sinyal transduksi, memacu cell cycle arrest, apoptosis, atau bahkan menghambat
payudara. Dimana dengan adanya penelitian ini, apabila telah terbukti bahwa
kandungan flavonoid dalam ekstrak rimpang temu putih dapat digunakan sebagai
alternatif obat pencegah penyakit kanker, kami dapat bekerjasama dengan sebuah
industri obat yang dapat memproduksi ekstrak rimpang temu putih obat antikanker
Adanya peningkatan ekspresi protein p53 pada kelenjar mammae tikus galur
zedoaria 300 mg/kg bb yang berperan sebagai tumor suppressor gen sehingga
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh :
SETYO BHAKTI
NIM 060710254
Menyetujui,
Komisi Pembimbing
Pppppppppppppp pppppppppppppppppp