You are on page 1of 45

Pefuniuk

Prqktis

Anestesi
Lokql
Kutipan PasalT2z
SanksiPelanggaranUndang-UndangHak Cipta
(Undang-UndangNo. 19 Tahun 2002)
1. Barangsiapa dengansengajadantanpahakmelakukanperbuatan sebagaimana dimaksuddalamPasal2 ayat
(1) dipidanadenganpidanapenjaramasing-masing paling singkat.l (satu)bulan dan/ataudendapaling
sedikitRp.1.000.000,00 (satujuta rupiah),ataupidanapenjarapalinglama7 (tujuh)tahundan/ataudenda
palingbanyakRp.5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
2. Barangsiapa dengansengajamenyiarkan,memamerkan, mengedarkan, ataumenjualkepadaumum suatu
ciptaanataubaranghasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkaitsebagaimana dimaksudpadaayat (tr)
dipidanadengan pidanapenjara paling lama5 (lima) tahun dan/ataudenda paling banya\Rp.500.000.000,00
(lima ratusjuta rupiah).

PnnrrncDrxrrenur
Penerbitadalahrekananpengaranguntukmenerbitkansebuahbuku.Bersamapengarang, penerbitmenciptakan
buku
untukditerbitkan.Penerbitmempunyaihakataspenerbitan sedangkan
bukutersebutsertadistribusinya, pengarang
memegang hakpenuhataskarangannya danberhakmendapatkan royalti ataspenjualanbukunyadaripenerbit.
Percetakanadalahperusahaanyangmemiliki mesincetakdanmenjualjasapencetakan. Percetakan
tidak memiliki
jawab atasisi buku yang
tidak bertanggung
hak apapun dari buku yang dicetaknyakecualiupah.Percetakan
dicetaknya.
Pengarangadalahpenciptabuku yang menyerahkan naskahnyauntuk diterbitkandi sebuahpenerbit.Pengarang
memilikihakpenuhataskarangannya, namunmenyerahkan hakpenerbitan dandistribusibukunyakepadapenerbit
yangditunjuknyasesuaibatas-batasyangditentukandalamperjanjian.Pengarang berhakmendapatkan royaltiatas
karyanyadari penerbit,sesuaidenganketentuandi dalamperjanjianPengarang-Penerbit.
Pembajakadalahpihak yangmengambilkeuntungan pengarang
dari kepakaran dankebutuhanbelajarmasyarakat.
Pembajak tidakmempunyaihakmencetak, tidakmemilikihakmenggandakan, danmenjualbuku
mendistribusikan,
yangdigandakannya karenatidak dilindungicopyrightataupunperjanjianpengarang-penerbit.Pembajaktidak
peduliatasjerih payahpengarang. Buku pembajak.dapatlebihmurahkarenamerekatidakperlu mempersigpkan
naskahmulai dari pemilihanjudul, editingsampaipersiapanpracetak,tidak membayarroyalti, dan tidak terikat
perjanjiandenganpihakmanapun.

Pn*rnulruN BUKU Aou,en Knrurxel!


buku bajakan,demi menghargaijerihpayahparapengarangyangnotabeneadalahpara
Andajanganmenggunakan
guru.
Petuniuk
Proktis

Anestesl
Lokql
(Atlosof Locol Anoesfhesio
in Dentistry)

Alih Bohoso:drg. Purwonfo

Editor:drg. LilionYuwono

PENERBITBUKU KEDOKTERAN
ME
Atlas of LocalAnacsthcslaIn Dcntlstry

O 1977C.oote-WaiteI:b.

CopyrightdalambahasaIndonesia
O 1993PenerbitBuku KedokteranEGC
P.O.Box 4?iT6llakartat@42
Telepon6822?3
Ang5oa II(API

erhkan I tahun1993

Hak Gpta dilindungiolehUndang-Undang

Dilanng mengutipsebagianatauseluruhisi bukuini


dalambcntukapapun tanpaizin terlulisdari penerbit

PcrpustalraanNaslonal: I(atalog Dalam Terbltan (KDT)

PETLJNJUK prsktisanestesi lokal: (atlasof local


anaesthesiain dentistry)/ alihbahasa, Purwanto;
edior, Ulian Yunono.-Jakarta:EGC,1993.
' v,43 hlm.jilus.;205x?il cm

ISBN 979-'148-201-3

1. Anestesilokal I. Purwsnto II. Yuwono,Lilian

6n.966

Desainover: Yulli M.

ld dl b.'|rng0u.rgiff.b pd!.ldr.n
l-l
rl
il
it
1

DAFTAR'ISI

INJEKSISUPRAPERIOSTEAL INJEKSIYAI.IG I-AIN

N. Buccalislongus 24
Saraf .
Lingual ... ..
N. AlveolarisSuperiorPosterior.. . . 8
Nasopalatinus.. 26
N. AlveolarisSuperiorMedius.. . . . 9
Major.
Palatinus 27
N. AlveolarisSuperiorAnterior. . . . 10
SebagianNervusPalatinus 28
Intr aseptal ....:, 29
I
*Gigi InsisivusSentralAtas. 11 ANATOMI
Gigi Insisivuslateral Atas. L2
PetaKepa 37
Gigi KaninusAtas 13
Osteoiogi 33
Gigi PremolarPertamaAtas. 74
Nervus 34
PremolarKeduadanAkar 15
Mesiobukal Molar PEMBAHASANUMUM
PertamaAtas .
Pasien 36
Gigi Insisivus Bawah 1,6
KegagalanAnestesia 37
yang .
Kejadian-kejadian 38
INJEKSIBLOK L7
TidakUmum
Z i g o m a t i k : .... L8 Hal-halyangHarusDiperhatikan.. . 39
I n f r a o r b i t .a.l.. 19 JarumInjeksi 39
Mandibular.. . . 21 PenggunaanPerlengkapan.. 40
Mentalis 23 Hipodermik

INDEKS 42
INJEKSI
SUPRAPERIOSTEAL
*

Dasar Pemtikiran
Teknik
,1.

Jsrutn:
liin.-25 gauge-habpanjangatau
I in.-25 gauge-hrbpendeh atau
1,in.-27 gauge-habpendek

flasar pemikiran: istilah "Injeksi Supraperiosteal"


di-
gunakanuntuk rnenunjukkantempatdi dalarnjaringan, di
mana anestetikumdideponir dalarnhubungannyadengan
periosteurnbukal dan labial. Teknik ini oleh beberapa
operatordisebut"infiltrasi".
Anestetikurnyang dideponir di atas periosteurnsetinggi
apeksgigi akan mengalirke dalam periosteumdan tu-
lang rnelalui proses difusi. Anestetikum akan berpenes-
trasike dalarnserabutsarafyangrnasukke apeksgigi dan
menginervasialveolusdan rnerubran periodontal.Dalam
keadaan normal,akan terbentukkeadaananestesia pada
strukfur-struktur tersebut.
l'eknik Denganrnenggunakan kasaatau kapasyang di-
letakkandi antarajari dan mernbrannrukosamulut,tarik-
lah pipi ataubibir sertarncmbranmukosayang bergerak
ke arah bawah untuk rahangatasdan ke arahatasuntuk
rahangbawah,untuk memperjelasdaerahlipatanmuko-
bukal ataurnukolabial.
Garisyang membatasimukosabergerakdan tidak berge-
rak bisa diperjclasdenganmengulaskanIodine padaja-
ringan tersebut.Membran rnukosaakau berwarnalebih
gelapdaripadamukoperiosteum. Suntik-lahjaringanpada
lipatanmukosadenganjarunt mengarahke tulangdengan
mcmpertahankan agar bevel rnengarahke lulang dan ja-
rum sejajarbidangtulang.
I-anjutkantusukanjarum menyelusuriperiosteurnsampai
ujungnya mencapaisetinggiakar gigi. Untuk menghin-
dari gembunganpadajaringandan mengurangirasasakit,
deponirlahlarutandenganperlahan.Setelahposisijarun-r
tepat,deponirkan1-2 cc anestctikum.
Irrjeksiyang perla-
han akan ureurperkecil
ataurirengurangirasasakit.Diha-
rapkananestesiaakanterjadidalarnwaktu 5 nrenit.

PeumiukPraktisAnestesiLokal 7
INJEKSI
SUPRAPERIOSTEAL
,13

Untukmenganestesi
NERVUSALVEOLARIS
SUPERIORPOSTERIOR
rlr

Jarum:
liin.-2i gauge-hlb panjang, atau
lin.-25 gauge-hrb pendek, atau
L in.-27 gauge-hab Pendek

Anestetikurn:
Kira-kira sebanyak1-2 cc

O Mernbranmukosaperlu dipersiapkansebelummelaku-
kan injeksi. Pertama,jaringan harusdikeringkandulu, ke-
mudian diolesi denganantiseptik' Sampai saat dilakukan
injeksi, pasientidak boleh menutupmulut.
Nervus alveolaris superior posterior bisa dianesteside-
ngan metodesupraperiosteal, di mana anestetikumterdi-
fusi melalui tulang rahang.

Titik suntikan terletak pada lipatan mukobukal di atas


gigi molar kedua atas, jarum digerakkan ke arah distal
dan superior, kemudian anestetikumnyadideponir kira-
kira di atasapeksakar gigi molar ketiga.
Molar ketiga, kedua, dan akar distal dan palatal molar
pertamaakan teranestesipada injeksi ini. Untuk meleng-
kapi anestesiapadagigi molar pertarnaagar dapatdilaku-
kan preparasikavitas, lakukanlah injeksi supraperiosteal
di atasapeksakarpremolarkedua.(Lihat halaman15.)

Injeksi ini biasanyasudahcukup untuk proseduroperatif.


Untuk ektraksi atau bedab periodontal,lakukan penyun-
tikan pada nervi palatini tninores sebagai tambahan"
(Uhat halarnan2T).

8 PetunjukPraktis AnestesiLokal
INJEKSI
SUPRAPERIOSTEAL
rlc

Untuk fttftga;ftestesi
NERVUSALVEOLARIS
SUPERIORMEDIUS
rfi

Jarum:
liin.-25 gauge-hnbpanjang, atau
1 in.-25 gauge-lrnbpendek,atau
I in.-27 gauge-hrrbpendek.

Anestetikum:
Kira-kira sebanyak 1-2 cc

O "Titik Suntikan"(tempatuntuk masuknyajarum) ada-


lah lipatan mukobukal di atas gigi premolar pertalna.
Arahkanjarum ke suatu titik sedikit di atasapeksakar
kemudiandeponirkananestetikurnperlahan-lahan. Injeksi
ini akan menganestesigigi-gigi premolarpertamadan ke-
dua dan akarmesialgigi molarpertama.

Agar jarum dapat ditempatkandengan akurat, tentukan


kontur tulang dengan cara merabanyadengan hati-hati
padadaerahtersebut.
Injeksi ini biasanyasudahcukup untuk proseduroperatif.
Untuk ekstraksi,perawatanatau bedahperiodontal,harus
ditambahinjeksipalatinal.(Lihat halarnan28.)

PetunjukPraktis AnestesiLokal I
INJEKSI
SUPRAPERIOSTEAL
,lc

Untwkmenganestesi
NERVUS ALVEOLARIS
SUPERIOR ANTERIOR
rl.

Jarum:
liin.-25 gaugc-hubpanjang,atau
I i n.-25gauge-l rrb pendek,atau
I in.-27 gauge-habpendek.

Anestetikum:
Kira-kira sebanyak1-2 cc

O Titik suntikanterletakpada lipatan ruukolabial(yang


posteriordisebutmukobukal)sedikit mesialdari gigi ka-
ninus.Arahkanjaruur kc apekskaninus,anestetikumdi-
dcponirperlahandi atasapeksakargigi tersebut.
Injcksi yang dilakukanpadakeduakaninusbiasanyabisa
nrenganestesi kcenamgigi anterior.Padahalamanberikut
akanditerangkausuatuteknik injeksiuntuk menganestesi
scrabut-serabut yang bersitunrpang dari sisi berseberang-
an jika injeksi nervusalveolarsuperioranteriorhanyadi-
l akukanpadasal ahsatusi si saj a.Inj eksin. al veol arissu-
perior anterior biasanyasudah cukup untuk prosedur
operati f.
Untuk ektraksialau bcdah,diperlukanjuga tambahanin-
j cksi pal ati nalpada regi o kani nusatau forameni n cisi-
vunr.(Li hathal anran 26 dan28.)

10 Petunjuk Praktis Anestesi Lokal


INJEKSI
SUPRAPERIOSTEAL
*

Untuk menganestesi
GIGI INSISIVUS
SENTRAL ATAS
rfi

Jarum:
liin.-25 gauge-lrabpanjang,atau
1 in.-25 gauge-lzb pendek,atau
1 in.-27 gauge-hzbpendek.

Anestetikum:
Kira-kira sebanyak1-2 cc

O Ini adalahcontoh injeksi untuk gigi berakartunggal.


Titik suntikanpada lipatanmukolabial.Anestetikumdi-
deponir sedikit di atas apeks akar gigi. Injeksikanper-
lahan"sedikit-demisedikit".
Karenaadanyapersirumpangan serabut-serabut dari sisi
yang lain, mungkin perlu dilakukan injeksi pada apeks
gigi irusisivus
sentralissisi yang lain, baik unfuk dentistri
operatifatauuntuk ekstraksi.Dengannrengarahkan jarum
menyilanggaristengahinjeksiini dapatdiperolehdengan
hanyasatukali tusukan.
Injeksi ini biasanyacukup untuk prosedurdentistriope-
ratif. Tetapianestesiyang dalamuntuk proseduroperatif
gigi insisivussentraldan gigi anterioryang lain banyabi-
sa dilakukandenganpenarnbahan injeksi palatal.Untuk
ektraksi dan bedah periodontal, diperlukan juga injeksi
palatinal.(-ihat halaman26.)

PetunjukPraktis AnestesiLokal 1l
INJEKSI
SUPRAPERIOSTEAL
!r

Untuk menganestesi
GIGI INSISIVUS
LATERAL ATAS
{.

Jarum:
liin.-2S gaugeJtub panjang, atau
L in.-25 gauge-hubpendek, atau
I in.-27 gauge-hub pendek.

Anestutikum:
Kira-kira sebanyak1-2 cc

O Tekniknya mirip dengan prosedur sebelumnyayaitu


mendeponiranestetikumsedikitdi atasapeksakar.Perlu
diingat bahwa apeksgigi insisivuslateral terletakpada
fossaincisivayanglnerupakancekungan.

Apabilasebelurnpenusukandilakukanpalpasiuntuk me-
nenlukankontur tulang terlebih dabulu,maka akan me-
nrudahkanpeneurpatananestetikum.Injeksi ini sudah
cukupuntuk proseduroperatif.
Untuk ekslraksidan perawatanperiodontal,diperlukan
i nj eksipal ati nalpadati ti k tengahantaramargi ngingiva
dan garistengah,di regioinsisivuslateral.

12 Petuniuk Praktis Anestesi Lokal


INJEKSI
SUPRAPERIOSTEAL
,1.

Untukmenganestesi
GIGI
KANINUS ATAS
{.

Jarum:
ll in.-25 gauge-hubpanjang,atau
I in.-25 gauge-hubpendek, atau
I in.-27 gauge-hlb pendek.

Anestetikurn:
Kira-kira sebanyak1-2 cc

O Titik suntikanpada lipatanmukolabial,pada titik te-


ngah antara akar kaninus dan insisivuslateralis.Jarurn
kemudian digerakkansedikit ke arah distal menuju ke
titik setinggiapeksakargigi kaninus.
Apeks terletaksetinggidasarronggahidung.Kontur akar
gigi bisa dirasakandenganpalpasi.Larutaninjeksi dide-
ponir perlahan,sedikitdi atasapeksakargigi.

Injeksiini biasanyacukupuntuk proseduroperatif.Untuk


ekstraksiatau bedahperiodontalharusjuga ditambahin-
jeksi palatinalpadaregiogigi terscbut.

Peuujuk Proktis AnestesiLokal 13


INJEKSI
SUPRAPERIOSTEAL
,1.

Untukmenganestesi
GIGI PREMOLAR
PERTAMA ATAS
*

Jarutn:
li in"25 geuge-hubPanjang,atau
I in.-25 gauge-ftubPendek'atau
I in.'27 gauge-hrbPendek'

Anestetikutn:
Kira-kira sebanYakl-2 cc

gigi pos-
O Ini adalahcontohinjeksiuntuk nrenganestesi
mukobuka!'
teriortunggal.Titik suntikannyapadalipalan
gigi premolar
Anestetifuindideponirsedikitdi atasapeks
"sedikitde-
pertamakemudianinjeksikanperlahan-lahan
mi scdi ki t" .
cukup untuk
Padasebagianbesal kasusinjeksi ini sudah
Injeksi ini juga akan menganestesi gigi
pror.du, oleratif.
dan akar mesial rnolar pertama karena
pren,olu,kedua
ketikasaraf
dapatmenblok n. alveolarissuperiormedius
ke distal untuk mensuplai gigi tersebut'
ii rnelengkung
jarum yang tajarndan anestesiper-
Dengan,nenggunokrn
injeksi ini dapat dilakukan tanpa rasa
mukaanyang baik,
periodontal dan ekstraksigigi harus
sakit. Untuk bedah
ditanrbahdenganinjeksipalatinal'(Lihat halaman2T')

14 Perunjuk Praktis AnestesiLokal


INJEKSI
SUPRAPERIOSTEAL
:.l.

Untukmenganestesi
PREMOLAR KEDUA DAN
AKAR MESIOBUKAL
MOLAR PERTAMAATAS
:r
Jarum:
liin.-25 gauge-hubpanjang, arau
I in.-25 gauge-habpendek,atau
I in.-27 gauge-fub pendek.

Anestetikum:
Kira-kira sebanyak1-2 cc

O Titik suntikanadalahlipatanrnukobukal.Anestetikunr
dideponirsedikitdi atasapeksakarpremolarkedua.
Injeksiperlahan-laha
n, sedikit demi sedikit.
Injeksiini biasanyasudahcukupuntuk proseduroperatif.
Sedangkanuntuk ekstraksidan bedahperiodontaldiper-
lukaninjeksipalatal.
Akar mesial molar pertama terletak pada processuszy-
gomaticusyang padat.Seringkalikontur tulang ini sede-
mikian rupasehinggasulit untuk rnendeponiranestetikum
tepatdi atasapeks.Oleh karenaitu, anestetikumsebaik-
nya dideponirdi sekitarapeksakar premolarkedua.De-
ngan cara ini, anestetikulnlnencapaincrvussebelunrsa-
raf masukke dalambagiantulangyangpadattersebut.
Untuk melengkapi anestesiapada gigi molar pertama
untuk proseduroperatif,lakukan injeksi supraperiosteal
sepertipadahalaman8. Untuk ekstraksigigi perlu ditam-
bahkaninjeksi palatinalsepertidiuraikanpada balanran
27.

Petunjuk Praktis Anestesi Lokal 15


INJEKSI
SUPRAPERIOSTEAL
,r

Untukmenganestesi
GIGI
INSISIVUSBAWAH
{.

Jarum:
1l i n.-25gauge-hubpanj ang,atau
I in.-25 gauge-frabpendek,atau
I in.-27 gauge-haDpendek.

Anestetikum:
Kira-kira sebanyak1-2 cc

O Karcnakepadatan struklurtulangmandibulamenyulit-
kan anestcsigigi-gigi ntandibuladenganmetodeinjeksi
supraperiosteal,
rnakadianjurkanuntuk menggunakan in-
jeksi blok.

Walaupundemikian,keenrpatgigi anteriorjuga bisa di-


anestesidenganbaik denganrnetodesupraperiosteal.
In-
jeksi tenebutakandiuraikanberikutini.

Titik suntikanpadalipatannrukolabialdan arahkanjarum


hati-hati ke bawah sampai ujung jarum setinggi apeks
akar gigi. Padagambarterlihatbahwagigi-gigi insisivus
bawah nreurpunyaiakar-akaryang pendek.Jika jarurn
dinrasukkanterlalu dalam, ancstetikumakan terdeponir
ke dalam m. nrentalis dan mengakibatkankegagalan
anestcsia. Keempatgigi anteriorbawah dapat dianestesi
denganurelakukaninjeksi pada kedua sisi lateral garis
tengah. Injeksi ini juga akan memblok serabut-serabut
yang benitumpang menuju gigi insisivusbawah,sesudah
dilakukaninjeksin. mentalisdan n. mandibularis.
Injeksi supraperiostealterbukti sangatmemuaskanuntuk
proseduroperatif. Unluk ekstraksi gigi harus ditanbah-
kan injeksilingual,sepertidiuraikanpadahalaman25.

L6 Petunjuk Praktis Anestesi Lokal


INJEKSI
BLOK
rr

Dasarpemikiran
,1.

Jarum:
llin.-25 gauge-hab Panjang,atau
li in. -23 gauge-hub Panj ang'

dide-
O Istilah "Injeksi blok" berarti bahwa anestetikum
yang
ponir pada iuatu titik di antara otak dan daerah
serabut
aiop"t*i, yang akanmenembusbatangsarafatau
sehingga
saraf pada titik tempat anestetikurndideponir
mernblok sensasi yang datang dari distal'
terungkap
Misteri yang menyelimuti injeksi blok sudah
sehingga para dokter gigi de-
sejak beLrapa tahun lalu,
injeksi blok sebagai tindakan
wasa ini menggunakan
be-
yangsudahttt gat rutin.Tipe anestesiini mempunyai
yaitu, daerah teranestesi yang luas
L"rupu keuntungan
dan
bisa diperolehhanya dengansedikit titik suntikan'
yang nerupakan kon-
dapat menganestesitempat-ternpat
traindikasidari injeksi supraperiosteal'
rnandibular
Banyak contoh baik pada maksila maupun
injek-
yan! m"nunlukkan perlunya dilakukan t:l:k*.i tipe
khususnya
.i. N..un blok anestesibiasanyalebih efektit
per-
pada molar keduabawah.Molar sulung merupakan
ini bisa diattes-
tecualian,karenakebanyakangigi molar
tesi secaraadekuatdenganinjeksi supraperiosteal'
rnandibular
Jika blok menyeluruhpada salah satu sisi
atau bila karenaalasan tertentuinjcksi
tidak diperlukan
blok
kontraindikasi, sebagian bisa
mandibularmerupakan
dilakukanyaitu dengan injeksimentalis'
menggu-
Jika sulit untuk menganestesigigi atas dengan
ataujika diperlukan anestesi
nakaninjeksisupraperiosteal
lebib efektif bila
untuk b;berapa gigi sekaligus,mungkin
d igunakan injeksi infraorbitaI atauzigoma ti k'

Lokal 17
PeumjukPrsktis Anestesi
INJEKSI BLOK
rlc

INJEKSI
ZIGOMATIK
{(

Jarum:
liin.-25 gauge-ht.,panjang,atau
pendek.
li in.-23gauge-ftrrb

Anestetikum:
Kira-kira sebanyak I l2-2 cc.

Dasarpemikiran: N' alveolarissuperiorposteriorbisa di-


blok sebelummasukke maksiladi atasmolar ketiga.
Walaupun hasil yang samabisa diperoleh denganinjeksi
supraperiosteal,namun injeksi zigomatik lebih disukai
karenalarutan dideponirkanlangsungpada saraf,sehing-
ga anestesiberlangsunglebih cepatdan efektif.

Teknik: Titik suntikan terletak pada lipatan mukosa ter-


tinggi di atasakar distobukal molar kedua atas' Amhkan
jarurn ke atas dan ke dalam dengan kedalamankurang-
lebih 20 rnm. Ujung jarurn harus tetap menempelpada
periosteutuuutuk menghinclariurasuknyajarum ke dalam
plexusvenosusPterYgoideus.

Perlu diingat bahwa injeksi zigomatik ini biasanyatidak


dapat menganestesiakar mesiobukalmolar pertamaatas'
Karena itu, apabila gigi tersebutperlu dianestesiuntuk
proseduroperatif atau ekstraksi,harus dilakukan injeksi
supraperiosteal yaitu di ataspremolarkedua(hal 15)' Un-
tuk ekstraksisatu atau semua gigi molar, lakukanlah in-
jeksi n. palatinusrnajoryangdiuraikanpadahalaman27'

Anestesi.a:Injeksi ini mempengaruhidaerahyang diiner-


vasi oleh n. alveolarissuperiorposterior,yaitu molar keti-
ga dan kedua,akardistobukaldan akarpalatalmolar per-
tama, tetapi tidak berlaku untuk mukoperiosteumpala-
tum. Pada saat bersanman,cabang-cabangn. buccalis
yang menginervasijaringan di bagianbukal gigi-gigi mo-
larjuga akanteranestesi. Injeksiini biasanyacukupuntuk
sernuaprosecluroperatif pada gigi-gigi molar kedua dan
ketiga.

18 Petuniuk Praktis AnestesiLokQl


INJEKSI BLOK
rl.

INJEKSI
INFRAORBITAL

Jarum:
liin.23 geuge-huD panjang'atau
li in.-25gauge*ubpendek-

Anestetikum:
Kira-kira sebanyak 2 cc

Dasar pemikiran: Injeksi ini diindikasikan apabila suatu


inflamasi atau infeksi merupakan kontraindikasi untuk
dilakukan injeksi supnperiosteal,misalnya pada operasi
untuk membuka antrum, atau ekstraksibeberapagigi se-
kaligus. Beberapaoperatorlebih menyukai teknik ini da-
ripada injeksi supraperiostealuntuk alveolektomi, pe-
ngangkatangigi impaksi atau kista. Biasanyatidak diin-
dikasikanuntuk dentistrioperatif.
Anestetikumdideponir ke dalam canalisinfraorbitalisde-
ngan maksud agar cabang-cabangn. infraorbitalisberikut
ini teranestesi:n. alveolarissuperiormediusdan anterior.
Cabang-cabang terminal dari n. infraorbitalisyang meng-
inervasikulit padakelopakmatabawah,ala nasidanbibir
atasjuga akanteranestesi.
Tebtik Pertama-tamatentukan letak forarnen infraorbi-
tale dengancara palpasi.Foramenini terletaktepat di ba-
wah crista infraorbitalispadagaris vertikal yang menghu-
bungkan pupil mata apabilapasien memandanglurus ke
depan.

Tarik pipi, posisi jari yang mempalpasijangan dirubah


dan tusukkanjarum dari seberanggigi premolarkedua,
kira-kira 5 mm ke luar dari permukaanbukal. Anhkan
jarum sejajar dengan aksis panjang gigi prernolarkedua
sampaijarum dirasakanmasukke dalamforameninfraor-
bitale di bawah jari yang rnernpalpasiforamen ini' Ku-
rang-lebih2 cc anestetikum dideponirperlahan-lahan.

Beberapaoperator menyukai pendekatandari arah garis


median,dalam hal ini, bagian yang ditusuk adalahpada

Petunittk Praktis Anestesi Lokal 19


titik refleksi tertinggi dari membran mukosa antara in-
sisiws sentral dan lateral. Dengan cara ini, jarum tidak
perlu melalui otot-ototwajah.

Untuk memperkecilrisiko masuknyajarum ke dalam or-


bita, klinisi pemula sebaiknyamengukur dulu jarak dari
forameninfraorbitaleke ujung bonjol bukal gigi premolar
kedua atas. Kemudian ukuran ini dipindahkanke jarum.
Umumnya jarak tersebutadalah sekitar 19".Apabila di-
transfer pada syringejarak tenebut sampai pada titik per-
batasanantarabagian yang runcing denganbagian yang
bergerigi. Pada waktu jarum diinsenikan sejajar dengan
aksis gigi premolar kedua, ujungnya akan terletak tepat
pada foramen infraorbitale jika garis batas tepat setinggi
ujung bukal bonjol gigi premolar kedua. Jika foramen
diraba perlahan, pulsasi pembulub darah kadang bisa
dirasakan.
Untuk ektraksi dan pembedahandiperlukan injeksi pa-
latinal(lihat halaman26,27,28). Bila serabutsarafyang
bersitumpangperlu diblok, injeksikan anestetikumdi atas
apeksakar insisiws sentralpadasisi beneberangan.

Anestesia: Injeksi ini diharapkan bisa menganestesidae-


rah yang diinervasi oleh n. alveolaris superior anterior
dan medius, yaitu akar mesiobukal gigi molar pertama
dan kedua, premolar, kaninus, insisiws sentral dan late-
ral. Untuk studi Anatomi tambahaq lihat halaman31 dan
a)

2A PetunjukPraktis AnestesiLokal
INJEKSI BLOK
rl.

INJEKSI
MANDIBULAR
:*

Jarum:
llin.-23 gauge-habpanjang, atau
li in.-25 gauge-lnb pendek.

Anestetikum:
Kira-kira sebanyak2 cc

Dasar pemikiran: Blok n. alveolaris inferior bisa dilaku-


kan dengan mendeponirkananestetikumsekitar nervus
tersebutsebelummasukke canalismandibularis. Metode
ini dianjurkan karena injeksi supraperiosteal biasanya
tidak efektiftemtamauntuk regiogigi-gigi molar.

Sulcus mandibularisterletak pada facies interna ramus


mandibulae. Berisi jaringan ikat longgar yang dilalui
oleh n. alveolarisdan pembuluhdarahnya.Sebelahme-
dialnya tertutup oleh ligamentum sphenomandibularis
dan m. pterygoideusmedialis.
Raphepterygornandibularis terletaktepat di bawah mu-
kosa dan bisa diraba apabila mulut dibuka lebar-lebar.
Raphe membentangdari crista urylohyoideapada man-
dibular, di sebelahposteriorrnolar ketiga, ke hamulus
pterygoideus.
Telcnib, Palpasifossaretromolarisdenganjari telunjukse-
hingga kuku jari rnenempelpada linca obliqua.Dengan
"bArrel"(bagianyang berisiauastctikuul) syringeterletak
d i ant ar a k edua p re u ro l a rp a d a s i s i y a n g b c rl a w auan,
a rahk anjar unr s e j a j a rd e n g a ud a l a ra uo k l u s a lgi gi -gi gi
mandibula ke arahramusdan iari.

Cam b a r c t a s : I r i s a n tu la n g m a n d ib u la ka n a n m e m p e r lih atkangam-


barann. alveolarisdan foramen mentale.
Gambar tengah '. Potonganmelintang ramus mandibulae dan struktur
s e k i t a r n y as e t i n g g it i tik su n tika n( 7 m m d i a ta sp cr n r u ka a okl
n usalgi -
g i g e l i g i ) .( 1 ) g l a n d ulap a r o tis( 2 ) ir isa nm e lin ta n gr a m u s( 3 ) n. al veo-
laris inferior (4) m. pterygoideusmedialis (5) ncrvus lingualis (7)
t r ig o n u mp t e r y g o ma n d ib u la (r 8 e ) m .' n a sse le r .
G a m b a r b a w a h : F o t o in lr a o r a l ya n g m e m p e r lih a tka ja n r i p ada fossa
r e t r o m o l a r i sd e n g a nco tto np e le t te r le ta kp a d aa p ckstr ig o numptery-
q o m a n dbi u l a r e .

Penrnjuk Praktis Anestesi Lokal 2l


Tusukkan jarum pada apeks trigonum pterygomandibu-
lare dan teruskangerakanjarum di antararamus dan liga'
mentumJigamentum serta otot-otot yang menutupi facies
interna ramus sampai ujungnya berkontak pada dinding
posteriorsulcusmandibularis.Di sini, deponirkankurang
lebih 1,5 cc anestetikumdi sekitar n. alveolaris inferior'
(Kedalaman insersi jarum rata-rata 15 mm, tetapi ber'
variasi tergantungpada ukuran mandibula dan perubah-
an proporsinya sejalan dengan pertambahanumur)' N'
Lingiralis biasanyateranestesidengan cara mendeponir-
kan sejumlah kecil anestetikumpada pertengahanperja-
lananmasuknYajarum.
Anestesia: injeksi menyeluruh biasanya untuk tujuan
operatif, untuk menganestesisemua gigi pada sisi yang
diinjeksi kecuali insisivus sentraldan lateral yang mene-
rirna inervasi dari serabut saraf sisi kontralateralnya'
Anestesi biasanyakurang menyeluruh pada aspek bukal
gigi-gigi molar karena gigi juga diinervasi oleh n' buc-
calis longrrs(lihat halaman 32). Untuk ekstraksi,injeksi
mandibular perlu ditarnbah dengan injeksi n. bucca'lis
longus.

Gambar a/as: Memperlihatkan jarum masuk ke apeks trigonum


pterygomandibulare. Trigonum ini dibentuk oleh linea obliqua inter-
na di ta*"t jari pada salah satu sisi dan raphe Pterygomandibularis
padasisi yang lain.
Gambar tangah: Permukean internal ramus mandibulac kanan, mem-
perlihatkann. alveolarisinferior, n. lingualis dan n. buccalis longus
denganjarum padasulcusmandibularis.
Gambar bawalr: Mmdibula memperlihatkan posisi syringa dan jarum
padainjeksi mandibular.

22 Petunjuk Praktis Anestesi Lokal


INJEKSI BLOK
*

INJEKSI
MENTALIS
!fi

Jarum:
lj in.-25 gauge*ub panjang

Anestetikum:
Kira-kira sebanyak 1 cc

Dasar pemikiran: Pada injeksi ini, anestesidideponir da-


lam canalis mandibularismelalui foramen mentale.Blok
sebagianpada mandibula bisa diperoleh dengancara ini.
Injeksi ini dipakai bila blok lengkaptidak diperlukanatau
bila karenaalasantertentumerupakankontraindikasi.
Teloik Tentukan letak apeks Ctgr-gigr premolar bawah.
Foramenbiasanyaterletak di dekat salah satu apeksakar
gigi premolar tersebut.

Tariklah pipi ke arah bukal dari gigi premolar.Masukkan


jarum ke dalam membranamukosa di antara kedua gigi
premolar kurang lebih 10 mm eksternaldari permukaan
bukal mandibula. Posisi syringe membentuk sudut 45o
terhadap permukaan bukal mandibula, mengarah ke
apeks akar premolar. kedua. Tusukkan jarum tenebut
sampai menyentuh tulang. Kurang lebihh cc anesteti-
kum dideponir, ditunggu sebentarkemudian ujung jarum
digerakkan tanpa menarik jarum keluar, sampai terasa
masuk ke dalam foramen,dan deponirkankembali 1r2cc
anestetikumdenganhati-hati.
Selamapencarianforamen denganjarum, jagalah agar
jarum tetap membentuk sudut 45o terhadappermukaan
bukal mandibulauntuk menghindarimelesetnyajarum ke
balik periosteumdan untuk memperbesarkemungkinan
masuknyajarum ke foramen.
Anestesia:Injeksi ini dapat menganestesigigi prernolar
dan kaninusuntuk proseduroperatif. Untuk menganestesi
gigi insisivus,serabutsaraf yang bersitunr/angdari sisi
yang lain juga harusdi blok. (lihat halaman16). Untuk
ektraksiharusdilakukaninjeksilingual.

Pennjuk Praktis AnestesiLokal 23


INJEKSI
N. BUCCALIS LONGUS
rl.

Dasar Pemikiran
Teknik
{(

Jarum:
liin.-23 gauge-hzb panjang,atau
Li in'25 gauge-tuEpendek.

Anestetikum:
Kira-kira sebanyak 3/4 cc

Dasar pemikiran: K^rcna jaringan lunak di sebelahbukal


gigi molar bawahjuga mendapatinervasi dari n. buccalis
longus (halaman 35) yang biasanya merupakan cabang
dari n. mandibularissesudahsaraf tenebut meninggalkan
foramen ovale, biasanyaperlu dilakukan injeksi terpisah
untuk menganestesijaringan ini. Beberapaahli anatomi
berpendapatbahwa inervasi jaringan ini tidak selalu
berasaldari n. buccalis longus. Juga ada perbedaanpen-
dapat mengenaiarah distribusi percabanganpada waktu
saraf menuju daerah yang diinervasinya.Semua itu me-
nyebabkanadanyavariasidalamteknik injeksi.
Teloik Masukkanjarum pada lipatan mukosapada suatu
titik tepat di depan gigi molar pertama.Perlahan-lahan
tusukanjarum sejajardenganco{pusmandibulae,dengan
bevel mengarahke bawah, ke suatutitik sejauhmolar ke-
tiga, anestetikurndideponir perlahan-lahan sepertipada
wakru rnernasukkan ja rum melalui jaringan.

Anestesia:Injeksi ini menganestesijaringan bukal pada


areamolar bawah.Bersamadenganinjeksi lingual,jika
diindikasikan(lihat halaman25), dapatmelengkapiblok
n. alveolaris inferior (lihat halaman 21 dan 22) untuk
ektraksi semua gigi pada sisi yang diinjeksi. Injeksi ini
tidak selaludiindikasikandalampembuatanpreparasika-
vitas kecualijika kavitas.bukaldibuat sarnpaidi bawah
tepi gingival.

24 Petunjuk Praktb Anestesi Lokal


INJEKSI
LINGUAL
t

Dasar Pemikiran
Telcnik
rF

Jarum:
li in. -25 gruge-hub panjang.

Anestetikum:-
Kira-kirasebanyak0,5cc

D asar p emikiran: Karena ja ringan lunak pada permukaan


lingual mandibula tidak teranestesi dengan injeksi fora-
men mentaledan juga oleh injeksi mandibular,makajika
gigi premolar dan gigi anterior akan dicabut, diperlukan
deposisianestetikumpadaaspeklingual n. lingualis.
N. lingualis terletakdi anteriorn.alveolarisinferior antara
m. pterygoideusmedialis dan ramus mandibulae.N. li-
ngualis berjalan ke depan dan berhubunganerat dengan
akar molar ketiga, masuk ke dasarmulut, melintasantara
m. mylohyoideus dan m. hyoglossus untuk mersuplai
duapertiga anterior lidah. Cabang-cabangn. lingualis
menginervasidasar mulu! dan mukoperiosteumlingual
dari mandibula.
Teloik Suntikan jarum pada mukoperiosteum lingual se-
tinggi sercngahpanjangakar gigi yang dianestesi.Karena
posisi dari gigi insisivus,sulit untuk mencapaidaerahini
denganjarum yang lurus. Untuk mengatasimasalahini,
nhubn yang bengkok atau jarum yang
bisa digunakan
dibengkokkan dengan cara menekannyaantara ibu jari
dan jari lain. Deposisikansedikit anestesiperlaban-lahan
ke dalam mukoperiosteum.Jangan menggunakanpene-
kanan.Anestesibiasanyatimbul dengancepat.

Petunjuk PraktisAnestesiLokal 25
INJEKSI
N. NASOPAI-ATINUS
rr

Dasar Pemikiran
Teknik
Anestesia
rl.

Jarum:
I in.-25 gauge-Arbpendek,atau
I in. -21 geuge-hub pendek.

Anestetikum:
Kira-kira sebanyak12 cc

Dasar pemikiran: Inervasi jaringan lunak sepertigaante-


rior palatum disuplai dari nervus nasopalatinusyang
muncul dari canalispalatinaanterior.Cabang-cabangter-
minal n. nasopalatinus bersitumpangdengann. palatinus
major pada regio gigi kaninus. Anestesi pada n. nasopa-
latinusdiperlukanuntuk ekstraksigigi atau prosedurope-
rasi dan kadang-kadangdiperlukan untuk melengkapi
anestesipada prosedur dentistri operatif apabila injeksi
supraperiostealataun. infraorbitalistidak mencukupi.
Teknik Titik suntikanterletaksepanjangpapilla incisiva
yang berlokasipadagaristengahrahang,di posteriorgigi
irsisivussentral.Ujung jarum diarahkanke ataspada ga-
ris tengah menuju canalis palatina anterior.Walaupun
anestesitopikal bisa digunakanuntuk membantumengu-
rangi rasa sakit pada daerahtitik suntikan,anestesiini
mutlak harusdigunakanuntuk injeksi nasopalatinus. Di-
anjurkanjuga untuk melakukananestesipermulaanpada
j ari nganyangakandi l al uij arum.

Anestesia:Injeksi ini menganestesimukoperiosteurnse-


pertigaanteriorpalatumyaitu dari kaninussatu ke kani-
nus yang l ai n. Meski pundemi ki anbi l a di perl ukananes-
tesi daerahkaninus,injeksi ini biasanyalebih dapatdian-
dalkan daripadainjeksi palatina sebagianpada daerah
kuspiddenganmaksudmenganestesi setiapcabangn. pa-
latinusmajor yangbersitumpang.

26 Petunjuk Praktis Anestesi Lokal


INJEKSI
NERVUS PALATINUS
M,dIOR
rt

Dasar Pemikiran
Teknik
Anestesia
{.
Jarutn:
1j in.-25 gauge-hubpanjang,atau
L in.-25 ga,tge-hrb pendelq atau
I in .- 2 7g a u g e - h r bp e n d e k.

Anestetikum:
Kira-kira sebanyakl/2 cc

Dasarpemikiran:Inervasijaringanlunak duapeftigapos-
teriorpalatumberasaldari n. palatinusmajor (n. palatinus
anterior) dan n. palatinusrnedius.N. palatinusmajor
keluardari palatumdurum melalui foramenpalatinama-
jor dan berjalanke depankuranglebihdi pertengahan an-
tara crista alveolarisdan linea media (garis tengah ra-
hang).Menginervasimukoperiosteutnpalatutnsaurpaike
daerah kaninus serta beranastotnosisdengan cabang-
cabang n. nasopalatinus.Untuk ekstraksi atau prosedur
operasiperlu dilakukananestesidari n. palatinusmajor'
Teknik Tentukantitik tengahgariskayal yang ditarik an-
tara tepi gingiva molar ketiga atas di sepanjangakar
palatalnyaterhadapgaristengahrahang.Injeksikananes-
tetikum sedikit mesial dari titik tersebutdari sisi kon-
tralateral.
Karenahanyabagiann. palatinusn.rajoryang keluardari
foramenpalatinummajus (forarnenpalatinurnposterior)
jarum tidak perluditeruskansantpai
yangakandiauestesi,
masukke foramen.Injeksike foranretlataudepouiranes-
tetikum dalamjumlah besarpadaorifisum foranrenakan
menyebabkanteranestesinya n. palatinusntediussehing-
ga palatummolle menjadikebas.Keadaanini akau tue-
nyebabkantinrbulnyagagging
Anestesia;Injeksi ini rnenganestesimukoperiosteumpa-
latum dari tuber rnaxillaesampaike regio kaninusdan
<tarigaristengahke cristagingivapadasisi bersangkutan'

Pennjuk PrqktisAnestesiLokal 27
INJEKSI
SEBAGIAN
NERVUS PALATINUS
:1.

Dasar Pemikiran

Jarum:
liin.-25 gauge-hub panjang, atau
I in.-25 gauge-hzb pendek, atau
I in.-27 gauge-fub pendek.

Anestetikum:
Kira-kira sebanyak1/2 cc

O N. palatinusmajor bisa diblok padasembarangtitik se-


panjangperjalanannya dari foramenpalatinummajor ke
arah depan.Jadi, anestesimukoperiosteumpalatum dida-
patkandari titik injeksi ke depan,ke regio kaninus.

Injeksi ini dan injeksi pada halaman26 dan27 biasanya


digunakanhanya untuk ekstraksigigi atau pembedahan.
Injeksi ini digunakan bersama dengan injeksi suprape-
riostealatau zigomatik.(lihat halaman7-15 dan 18 dan
1e).
Kadang-kadang dan zigoma-
bila injeksi supraperiosteal
tik digunakanuntuk prosedurdentistrioperatifpadaregio
premolaratau molar atas,gigi tersebutmasih tetap terasa
sakit. Di sini, anestesibisa dilengkapi dengan mende-
ponir sedikit anestetikumdi dekat gigi tenebut sepanjang
perjalanan n. palatinusmajor.

28 Petuniuk Praktis Anestesi Lokal


INJEKSI
INTRASEPTAL
,r

Dasar Pemikiran
Teknik
*

Jarum:
Liin.-Z5 gatge-hubpanjang,atau
1f rn.-25gauge-ftab
pendek.

Anestetikum:
Kira-kira sebanyak2/4 cc

Dasar pemikiran: Kadang-kadang injeksi biasa gagal


menganestesipulpa dan gigi. Jika jaringan yang mendu-
kung gigi normal, kasusini bisa diatasidenganinjeksi in-
traseptal.Dengan injeksi tersebut,anestetikumdiinjek-
sikan ke dalam tulang kanselus di antara gigi geligi.
Anestetikum akan berkontak langsung dengan serabut
saraf pada waktu mengalir masuk ke dalam foramen
apicis dentis dan membranaperiodontiurn.Injeki ini ja-
ngan digunakan untuk menganestesigigi nonvital yang
akandiektraksi,ataubila ada kernungkinan jaringanyang
terinfeksiberkontakdengan jarurn ataubur intraseptal.
Teloik Dua gigi yang berdekatandengan septum yang
diinjeksisebaiknyadiisolasidengantaulponataugulung-
an kapas,sebelumnyagigi dan gingiva sebaiknyadiolesi
antiseptik.
Denganbur intraseptalsteril dalamlundplece lubangilah
jaringantepat di bawah papilla interdentaldan tekanlah
bur kuat-kuatsampai rnencapaitulang. Handpiece dista-
bilisir denganmeletakkanujung jari ketigadan keeurpat
padagigi di dekatnya.

Setelahsemua siap, yaitu kepala pasienditahan untuk


menghindarigenkan rnendadak,tanganoperatorstabil,
dan bur mengarahpada sudut 45o terhadapsumbu pan-
jang gigi, motor dapat dihidupkan.Bur akan menembus
tulangkortikal dan masukke dalamtulangkanselus,ope-

Gambar atas:Gambar bur intraseptal


Gambar tengah:Bur ditempatkanmengarahke septum.
Ga m barbaw a h : I r i s a n m e n y i l an gm a n d ib u la rm e la lu ise p tu md i d e p a n
gigi m ola r p e r t a m a .

PetunjukProktis AnestesiLokal 29
rator akan merasakanperasaanyang mirip seperti ketika
bur menembuskamarpulpa.Kedalamannya dianggapcu-
kup apabilasudahmencapai tulang kanselus.Setelahbur
dikeluarkan, operator harus melepaskan handpiece,
nrenggantinyadengan syringedan mengarahkanjarum ke
lubang pengeboran tanpa merubah posisi atau melepas-
kan tahananpadakepalaPasien.
Jika setitik darah kelihatanmenutupi titik injeksi, tekan-
lah kasasteril atau kapaskuat-kuatpadajaringan gingiva
sampaiperdaraha n berhenti'

Bila jarum sudahmasuk ke tulang kanselus,depornirkan


1/4 cc anestetikurnperlahan-lahan.Pendeponiranjangan
dilakukandengantekanan.Pulpadari gigi-gigi yang ber-
dekalanakansegerateranestesi.
CATATAN' Jika menggunakanbur dengan tangkai yang meruncing,
seperti round bur, atau tapered reamer, lubang pada tulang kortikal
akan mempunyaidiameteryang bervariasi,menyulitkan pemilihan dia-
meterjarum. Jarum yang longgar memungkinkananestetikummengalir
keluar ke dalam mulut sehinggajumlah anestetikumyang terinjeksi ke
dalam tulang tidak dapat dipastikan.Instrumensepertiini juga menim-
bulkan trauma padagingiva.
Tangkai yang fleksibel, bur yang berbevel ganda sangat cocok untuk
pembuatan lubang pada tulang kortikal, karena hal-hal berikut: (A)
meniadakantraumakarenaculling head nya sedikit lebih besardari dia-
meter tangkainya;(B) tangkai yang halus akan berrotasitanpa menim-
bulkan trauma, menekanatau melukai jaringan gingiva; (C) karenabur
mempunyai ujung pemotong, lubang pada tulang kortikal akan mem-
punyai diameter yang seragam.sehingga mencegahterjadinya kebo-
coran anestetikum;(D) tangkai yang fleksibel tidak akan patah apabila
pasienbergerak.

Gambar atas: Syringe denganjarum di dalam lubang yang dibuat de-


ngan bur. Tidak ada penekananselamapendeponirananestetikum'
Gambar tengah: lrisan melintang mandibula memperlihatkanjarum di
tempatnya.
Gambar bawaft: Reseksi tulang bukal yang menunjukkan tulang kan-
selus,n. alveolarisinferior dan foramen mentale.Jarum dimasukkan
padalubang hasil pengeborandenganbur intraseptal.

30 Penmjuk Praktis AnestesiLokal


i*:
F*SAtutg!'l
Fi$$IJftA
*PTlCUt!4
#fi*;?&t-l$ $LrFgftl$R
S*RAMfiI'd
ft*TtJr,{n{JM

f!. iA,4Ht{*L,4fi1# il. l$FnA"


oftffitT&Lis

}+"AL'.J3#LAflJ$
r'!s*ufrA
stJpfrfrrfift trflst!J* anffit?,ALig
f*,t5*fi1il*

tr. &LvH*i.efits F*fiA{r,iti


$uF(frrt}fts#$fa*t*R !l.iFft$,S**t?AL*
ftAt'tt*tAuH.l'i
r{.At-vsoLAfrr5
Ltl,lSsi sur*frisfi
sst-rfiuA Anitgniofi
FXTffiI'.IA
F$gs4
fiETFIS|i't#l"ASS

ilFr*,
SAL}#UA FSSSA tNCiSTVA
}!*TfiNIJA

r{_ALVaOLAfrt$
ti,lFaRl#ft

!* _MAXIILA
FOFIAI'SH GAH
?* rY*siEA
hr*frvus Mf;IJTALts
$ *SFHfNSI*ALfl

Peumjuk Praktis Anestesi Lokal 3l


EANGLION
MECKELIEil$IS Dtvtsl
OPI{THALMICUS
il. DAtrl FORAf{*tf{ }.I,KELIMA
INFSAORBITALE

il. ALVECLARIS oAilcLloN


sttp,RtoR GASSFRI
AI.'TERIOR

N. ALVEOLARIS otvtst MAxtLLARtg


SUP;FIO* MHOIUS HEfrVUSKELIMA

D|VISIRANDIBULAR
rORAI'EN DAN XELITiA *AI
}JERViJ$ALVEOLAftIg '{AiVUS
FORAAIENOVALE
SUPEFIOEPOS?ERIOF

N. liAso- N, PALAT'I}IUS K'AJOR


FAT.ATINUS

N, LINGI,JALI*
H. BUCCALIS
LgHGUS
I,I,ALVEOLARIEINf.FIOE
H. LtitsutLls

FOHAMEhI,NNVu$
ALVEGLAR:SINFERIOR
H. BUCSAUS LC$GUS
SAN LINGULA

it, LTNGUAt-'$

r'i. OAr{ FORAMENMFNTALE

H.tNCtglvus

32 Petunjuk Praktis Anestesi Lokal


OSTEOLOGI

Osteologi adalah bidang yang mempelajari anatomi FORAMEN OVALE terletakpadabasiscranii repatdi
maldibula, maksiladan struktursekitarnya,yang me- posteriordan sedikit lateraldari pangkallamina late-
ningkatkan kemampuanoperator dalam melakukan ralisprocessuspterygoidei.Foramenovaledilalui oleh
anestesilokal. Di bawah ini akan dibicarakanring- n. mandibularisataudivisi 3 n. trigeminus.
kasanmengenai tulang-tulang dan persarafannya.
MAXILI-A berbentukpiramid denganbasisnyamem-
Tulang-tulang cranium terdiri dari: os. parietale, os. bentuk dinding lateralcavum nasi dan apeksnyaberar-
temporale,os. occipitale,os. palatinum,os. ethmoi- tikulasi denganos. zygomaticum.Apeks akar premo-
dale,os. sphenoidale. lar pertamadan kedua,dan apeksakar molar pertama
dan kedua biasanyatertutup oleh tulang yang tipis,
Tulang-tulangwajah adalah:os. maxillare,os. lnan-
yang membenrukbagiandasarsinusmaxillaris.Di se-
dibulare,os, zygomaticum,os. palatinum,os. nasale,
panjangbasisorbita terdapatcanalisinfraorbitalis.Ca-
os. lacrimale,os. vomer, dan conchanasalisinferior.
nalis panjangnya30 mm dan berjalanke depanpada
Tulang-tulangyang perlu kita perbatikanadalah:os. bagiansuperiorutaxilla,berakhirpada wajah sebagai
sphenoidale,
os. maxillare,os. mandibulare. foranreninfraorbitale.Orifisum dan foramina yang
perlu kita perhatikanpadarnaxillaadalah:forameniu-
OS. SPHENOIDALE. Jika dilihat dari depan nririp fraorbilale,forarnenalveolaris superiorposterior,fora-
seekorkelelawardengansayapmembentangke sam- men incisivurndan foramenpalatinunrmajus.
ping.Terlelakpadabagiananteriorbasiscranii.Kedua
FORAMEN INFRAORBITALE terletak kurang lebih
kakinya adalah processuspterygoideusyang lneng-
10 nrm di bawahcristainfraorbitalismaxillaetepatdi
gantungke inferior di belakangmaxilla. Permukaan
atasgigi premolarkedua,ataudi bawahpupil mata.
inferior ala major ossis sphenoidalismerupakanba-
gian posteriordari dinding cavum orbita superiordan FORAMEN ALVEOLARIS SUPEzuOR POSTE-
juga merupakanatap dari fissura orbitalis superior, RIOR (FORAMINA ALVEOLARIA) rerlerak kira-
yang memisahkanala major di bagian atas dan ala kira 20 nrm, tepat di atas nrargodisto-gingivalisdari
rninor di bagianbawah.AJa major ossissphenoidalis ntolar ketiga atas pada facies zygomaticusmaxillae.
mernbentang ke sartrpingsampaimeurbentuksebagian Foranrinaini seringkalitcrbentukdari beberapafora-
permukaaneksternalcranium yang terletakdi depan nri nakcci l .
os temporaledan rnengandungbagiananteriorlobus
CANALIS NASOPALATINA terletaK Kira-Kira 10
temporalisotak. Os. sphenoidale berhubungan dengan ntnt, sebelahpalalal gigi insisiws sentralpada garis
berbagaiorifisum atau foramen, tempat keluar dan
tengahrahang.
masuknyasaraf dan pembuluhdarahdari otak. Bebe-
rapaorifisurndan foramenutamaadalah:fissuraorbi- FORAMEN PALATINUM MAJUS terlerak kira-kira
talis superior,fissuraorbitalis inferior, foramenrotun- 10 mnr di medial tepi gingiva dan tepat di atastepi
dum, dan foramenovale. gingivaruolarketigaatas,(padaanak-anakdi atasmo-
lar kedua).Foramenkira-kira terletak pefiengahan
FISSURA ORBITALIS SUPERIOR adalah lubang antaragaris teugahpalafum dan tepi palatal gingiva
penghubungantarafossacranii media denganorbita. mol ar kcti gaal as,bebcrapanri l i nreterdi anteri o rdar i
Dilalui oleh n. ophthalmicusataudivisi 1 n.trigenrinus nrargopostcriorpalatuurdurum,
(n.9. MANI)IIlUlA dalanr perkeurbangannyatersusull
atasdua tulangyang bergabungpadagaristengahda-
FORAMEN ROTUNDUM mengarahdari fossacranii
gu. Tiap bclahanmandibulaterdiri dari corpus dan
media ke fossa pterygopalatina.Terletak pada os.
rantus.
sphenoidale sekitar2 inchi tepatdi belakangforanren
infraorbitale. Foramen rotunduut rnengeluarkan n. CORPUS MANDIBULAE adalahbagianyang mem-
maxillarisatau divisi 2 n.trigerninus.Di antarafora- bentangdari garis ntedianke belakangsampaimen-
men rotundumpada os. sphenoidaledan orifisunr ke capaiangulusnrandibulaedan merupakantempatter-
canalisinfraorbitalispada rnaxilla,saraf ini akan ber- tanaurnyagigi-gigi bawah. Corpus mengandungse-
jalan melalui fossa pterygopalatina, dau flssura or- jumlah besarcanalisnrandibularis.
Canalisini normal-
bitalisinferior. nya bcruruarapada foranrennrentaletetapi bisa juga

PenmjukPraktis AnestesiLoksl 33
berlanjut ke depan sampai rnencapaiinsisivus laleral. Facies externa ramus mandibulae datar dengan m.
Bagian ini apabilaada disebutcanalisincisivus. masseter yang berinsenio di sepanjang margo in-
feriornya.
Foramen mentale umumnya terletak di bawab dan di
antara apeks gigi premolar pertama dan kedua atau Facies anterior dibatasioleh linea obliqua externadan
tepat di bawah atau di distal dari gigi premolar kedua. interna yang pada basisnya mcmbentuk fossa retro-
Pada beberapakasus, bisa terletak sampai di bawah molare. Linea obliqua externamerupakantempat per-
apeksgigi prernolarpertama.Dan yang sangatjarang lekatandari beberapaserabutm. temporalis.
terjadiadalahterletakdi distalgigi molar pertama.
Facies interna ramus mandibulae merupakantempat
Fossa incisiya terletak di bawah gigi-gigi insisiws perlekatandari m. pterygoideus interna pada margo
sentral dan lateral, di pertengahanantara margo in- inferiornya. Padapusat facies interna ini terletak pro-
ferior mandibula dan gingival margin labial, berisi cessusspinosusyang disebut lingula yang menonjol
beberapaforaminakecil. ke luar dari foramenmandibulaedan merupakantem-
pat perlekatanligamentumsphenomandibularis. V.a.n
RAMUS adalahbagiandari anguluske atassampaike alveolaris inferior masuk ke dalam foramen man-
puncak condylus,atau dengankata lain bagian dari dibulae dan berjalan sepanjangcanalis mandibularis
mandibula yang membelok ke atas.Untuk mudahnya yang rneluassepanjangcorpus mandibulae di bawah
ramusdibagimenjaditiga permukaanataufacies. apeksgigi-gigi posterior.

NERVUS
NERVUSVATAU N. TRIGEMINUS

Nervus V atau n. tigeminus berasal dari mesence- sulcus infraorbitalis pada facies superior maxiilae
phalon dan membesarmenjadi ganglion Gasseriatau untuk masuk ke dalam canalis infraorbitalis. Di sini
ganglionsemilunare.Ada dua ganglionGasseriyang divisi kedua akan menjadi n. infraorbitalis,yang ber-
terletak pada dasar cranium di dekat garis median, akhir pada foramen infraorbitale dan mengeluarkan
tiap-tiap ganglion menginenasi satusisi wajah. percabanganke palpebra inferior, sisi lateral hidung
dan labium oris superior. Cabang-cabangdari divisi
Ganglion Gasseri berbentuk bulan sabit yang pipih,
keduaini adalah:
panjangnyakurang lebih 10 mm dan lebarnyakurang-
lebih 20 mm, dan terbagimenjadi tiga cabang: CABANG PERTAMA: Dua n. sphenopalatinusyang
pendek ke ganglion sphenopalatinaatau ganglion
N. OPHTIIALMICUS (DMSI 1) adalah cabang
Meckeliensis.Ganglion ini terletak tepat di bawah n.
yang terkecil dari ganglion Gasseri.Keluar dari cra-
maxillaris di dalam fossa sphenopalatina.Bentuknya
nium melalui orifisum atau fissura pada dinding pos-
segitiga denganpanjang kira-kira 5 mm dan, menge-
terior orbita yang disebut fissura orbitalis superior.
luarkan percabanganVidian (pterygoideus),n. phary-
Cabang-cabangnyamenginervasistruktur-struktur di
ngeus,nn. palatini minores,n. palatinusmedius,n. pa-
dalam orbita, dahi, kulit.kepala,sinus frontalis dan
latinus major, n. nasopalatinus,dan n. nasalissuperior.
palpebrasuperior.
Saraf-sarafberikut ini perludiketahuilebih lanjut:
N. MAXILLARIS (DMSI2) menginervasimaxilla
N. nasopalatinuskeluar dari ganglion Meckeliensis,
dan struktur-strukturyang berkaitandengannyaseperti
berjalanke bawah sepanjangseptum nasi dan diterus-
gigi geligi, periosteum, membrana mukosa, sinus
kan menuju ke canalis palatina major yang terletak
maxillaris, palatum molle, palpebra inferior (kelopak
padagaris mediansekitar 10 mm di sebelahpalatal in-
mata bawah), labium oris superior (bibir atas),sisi la-
sisiws sentral atas. N. nasopalatinusdextra (kanan)
teral cavum nasi dan memberikan beberapainnervasi
dan sinistra (kiri) masuk ke dalam cdnalis melalui
padaregio tonsilla palatina.
foramina Scarpa, unfuk menginenasi mukoperios-
Divisi kedua meninggalkancranium melalui foramen teum di sebelahpalatalgigi-gigi anterioratas,dari gigi
rotundum, melintasi fossa pterygopalatina,masuk ke kuspid ke kuspid dan berhubungandengan.n. palatinus
dalam fissuraorbitalis inferior, dan berjalansepanjang major.

!4 Pennjuk Praktis Anestesi Lokal


N. palatinus major keluar dari ganglion Meckeliensis, superficial dari m. pterygoideus internus berlanjut ke
berjalan ke bawah melalui canalispalatinamajor, pa- lingual apeks gigi molar ketiga bawah. pada titik ini
da os. palatinum,kemudianmuncul padapalatum me- saraf masuk ke dalam basis lidah Qingua)melalui da-
lalui foramen palatinum majus. Saraf berjalan ke de- sar mulut dan menginervasiduapertigaanterior lidah,
pan menyusuri palatum dan menginervasi mukope_ mengeluarkanpercabanganuntuk mengineruasimu-
riosteum di sebelahpalatal molar atas, dan premolar koperiosteumdan membranamukosalingual.
atas, dan bertumpangtindih dengan n. nasopalatinus
yang menginervasimukoperiosteumdari gigi kaninus. N. ALVEOLARIS INFER.IOR adalah cabang terbesar
dari n. mandibularis.Saraf turun di balik m. ptery-
CABANG KEDUA: N. alevolaris superior posterior goideus externus,di sebelahposterior dan di bagian
bercabang-cabang pada jaringan lunak anterior gang- luar n. lingualis, berjalan antara ramus mandibulae
lion Meckeliensis,tepat sebelum n. maxillaris masuk dan ligamentum sphenomandibularis,dan masuk ke
ke dalam fissura orbitalis inferior. Berjalan ke bawah dalam canalis mandibularis. Benama-sama dengan
sepanjangpermukaanposterior maxilla kurang lebih arteriaalveolarisinferior saraf berjalanterus di dalam
20 mm, kemudianmasuk ke dalam satu atau beberapa canalis mandibularisdan mengeluarkanpercabangan
foramina alveolaria. Saraf ini menginervasi semua untuk menginervasigigi geligi. Padaforamen mentale
akar gigi rnolar ketiga, kedua, dan kedua akar gigi saraf bercabangmenjadi dua, salah satu di antaranya
molar pertama atas. Pada sebagianbesar kasus akar adalah rarni incisivus yang berjalan terus ke depan
mesiobukalgigi molar pertamaatas,diinervasioleh n. menuju ke garis median,sementaran. mentalis,yang
alveolarissuperiormedius. lebih besar meninggalkan foramen untuk menginer-
CABANG KETIGA: N. alveolaris superior medius vasi kulit. Cabang-cabangdari n. alveolaris inferior
mengeluarkan percabanganpada kira-kjra setengah adalah : (a) n. mylohyoideus(b) rami dentalis brevis
perjalanandari canalis infraorbitalis, kemudian ber- (c) rami mentalis(d) rami incisivus.
jalan ke bawah pada dinding lateral sinus rnaxillaris.
G).ff. mylohyoideus;adalah cabang mororik dari n.
Saraf menginervasigigi premolar pertamadan kedua alveolaris inferior, yang keluar sebelum n. alveolaris
dan akar mesiobukalgigi molar pertamaatas. inferior masuk ke dalam foramen pada permukaan
CABANG KEEMPAT: N. alveolaris superior anterior dalam ramus mandibulae,dan didistribusikan ke m.
mengeluarkanpercabangandi dalarn canalis infraor- mylohyoideus,dan venter anterior m. digastrici yang
bitalis kurang-lebih5 mrn di belakangforamen infra- terletakpadadasarmulut.
orbitale tepat sebelumcabang-cabang terminal dari n. (b) Rami dentalis brevis, cabang dari n. alveolaris in-
infraorbitaliskeluar dari forameninfraorbitale.Kenu- ferior di dalam canalis mandibularisyang menginer-
dian turun pada dinding anterior maxilla untuk meng- vasi gigi molar, premolar, proeessusalveolaris dan
inervasi gigi-gigi insisivus sentral, lateral, dan kani- periosteum.Membrana mukosa bukal sampai dengan
nus, membranamukosa labial, periosteumdan alveo- gigi molar diinervasioleh n. buccalislongus.
lus padasalahsatusisi.
(c) N. mentalis, adalah cabang sersoris yang berjalan
Bukti-bukti menunjukkanbahwa ada hubunganantara keluar melalui foramen mentale untuk menginervasi
n. alveolarissuperioranterior,mediusdan posterior. kulit dagu, kulit dan membrana mukosa labium oris
inferior.
N. MANDIBUI-ARIS (DMSI KE-3) adatah cabang
terbesar, yang keluar dari ganglion Gasseri. Saraf (d) N. incisivas, mengeluarkan cabang-cabang kecil
keluar dari cranium melalui foramen ovale dan ber- menuju ke gigi insisivussentral,lateraldan kaninus.
cabangmenjadi tiga percabangan.
PERSITUMPANGAN CABANG.CABANG TER.
N. BUCCALIS LONGUS keluar repatdi luar foramen MINAL: Cabang-cabangterminal dari n. alveolaris
ovale. Saraf berjalan di antara kedua caput m. ptery- inferior, dan n. lingualispada mandibula,dan n. alveo-
goideus externus, menyilang ramus unfuk kemudian laris superior anterior pada maxilla, saling benitum-
masu\ ke pipi melalui m. buccinator,di sebelahbukal pang atau menyilang pada garis median. pada muko-
gigi molar ketiga atas. Cabang-cabangterminalnya periosteumpalatum sampai dengankaninus atas,ada
menuju membrana mukosa bukal dan mukoperios- penitumpangan cabang-cabangterminal n. nasopala-
teum di sebelahlateralgigi-gigi molar atasdan bawah. tinus dan n. palatinusmajor.
N. LINGUALIS, cabang berikut yang berjalan ke de- Selain itu, ada juga pencampuransaraf-sarafpada
pan menuju garis median. Saraf berjalan ke bawah, maxilla antara n. alveolaris superior anterior dengan

Petunjuk Pralais Anestesi Lokal 35


medius dan n. alveolarissuperior lnediusdenganpos- Selain itu juga ditemukancabangabnormaldari n' al-
terior. veolaris inferior yang meninggalkantruncus saraf se-
belum truncus masuk ke dalam foramen mandibulae'
VARIASI: Senbut-serabut yang menbentuk n' li- Saraf ini masuk ke foramen di anterior dan di atasfo'
ngualis kadang-kadangtidak berpisahdenganbagian ramen mandibulae dan didistribusikan ke molar
dari n. alveolarisinferior sampaisaraf ini hatnpir ma- ketiga.
suk ke dalam foramenmandibulae.
Kadang-kadangada satu atau dua akar accessorisdari N. Mylohyoideus yang berisi serabut sensoris yang
cabangn. mandibularisyang lain' Yang paling sering mensuplaikulit dan dagu,pada 10% kasusmengeluar-
adalahn. alveolarisinferior minor (Sapolini),yang ke- kan cabang ke mandibula tepat di atas tepi bawah
luar dari ganglion Gasseridan tetap terpisah sampai pada garis median. Cabang ini mensuplaifilamen ke
masuk ke dalam canalis mandibularisatau masuk ke beberapagigi anterior.
foramendi bawah foramenmandibulae'

PASIEN
Dengan mempelajari dan menerapka n pri nsip-prinsip kukan, ada sJat tertentu di mana penggunaansedasi
yang Oilelastan pada bab-bab terdahulu, dokter gigi praoperarifsangat diperlukan.Pada kasus di mana
pa.ien sangat takut, peurberiansalah satu jenis bar-
.t.n Aup.t melakukankontrol rasasakit padahampir
Liturot trerifck singkat tidak hanya membuat pasien
sernuakondisiyangdijumpaipadaprakteksehari-hari'
merasalebih enak tetapi juga akan membuat pasien
Karena pasienmempunyaitenlPerarnen,kondisi fisik, menjactilebih kooperatif.Selaln itu, jelas terlihat bah-
dan intelegensiyang berbeda,mereka ini tidak bisa wa froseclurini juga dapatmenghemarwaktukerja'
diperlakukandengancara yang sarna'Akibat'{ari pro-
sedur atau komentar yang kurang difikirkan dengan Sebaiknyaselalugunakanobat-obatsedasipraoperatif
baik oleh operator atau asisten, injeksi akan gagal yang sebagianbesarefeknya sudahreda pada saatpa-
menghasilkananestesiayang diinginkan' n pulang. Bahkan sebagai linda kan
ri"ri Oip"tUotehka
Gejala-gejalayang tidak dikehendaki,seperti sinkop preventif, seyogianyapasien tidak diperbolehkanpu-
dapat diminimalkandenganpenanganan pasienyang iang sebelumefek obat tersebuthilang samasekali'
simpatik dan penuh pengertian.Operator dan asisten
harusdapatme- Selain itu perlu juga diketahui bahwa premedikasi
melalui sikap dan anjuran-anjurannya
denganbarbituratsebelumanestesilokal akan nengu-
yakinkan pasien bahwa apa yang dilakukan adalah
rangi sirrrtomeksitasitoksisitaspada pasienyang sen-
prosedurbiasa yang memang harus dilakukan dan
siti F terhactapanestesi.Faktor ini seringkali dilupakan
iidak perlu ditakutkan. Instrurnen,syringe, dan alat-
sehinggapotensipremedikasisering tidak dimanfaat-
alat tain yang menakutkan sebaiknya tidak terlihat
kan sepenuhuYa.
langsungoleh Pasien.

Kursi unit harus dibuat sedikit condong ke belakang, SINKOP (hilangnya kesadarankarena anemia cere-
dengan sandarankepala diatur sedemikian rupa se- bral): merupakansalah satu komplikasi umum pada
hinggabisa menahanberatkepalayang didukungotot- penggunaananestetikumlokal. Tanda-tandaklinis sa-
otot leher. Selain untuk kenyamananpasien, posisi ngoi tnitip dengansyok, yaitu pasien menjadi sangat
kepala yang enak sangatmembantudokter gigi unruk pucat, kulitnya dingin dan lembab, denyut nadi men-
jadi cepat, dan mungkin terjadi penurunan tekanan
meningkatkan ketepatan dalan melakukan injeksi'
Kursi unit dapat dinaikkan atau diturunkansesuaide- iarah, tetapi berlangsungtidak lama' Nenyebabsinkop
ngan kemauanoperator. dapat psikllogik, sebabreaksi yang sama bisa terjadi,
puit otung yang diinjeksi denganlarutan saline atau
PRAOPERATIF: Perlunya air steril. Sinkop yang terjadi setelah injeksi anes-
PERTIMBANGAN
pasien yang nervus atau takut tetikum lokal mudah diatasi dengan cara sederhana'
mempersiapkan rnental
operasi gigi seringkali diabaikan ka- menunjukkanbahwa reaksiterhadapanestikumbukan
untuk menjalani
waktu saja' .".prktn akibat keracunan.Takikardia, yang dise-
rena dianggap hanya membuang-buang
babkan oleh vasokonstriktorbisa meningkatkantrau-
Walaupun pramedikasi secararutin tidak perlu dila-

36 Petunjuk Praktis Anestesi Lokal


ma psikis dari operasidan merupakanfaktor yang me- runan volutne darah sirkuiasi.Pasienbiasanyakehi-
nirnbulkansinkoP. langan kesattaran,tekanan darah turun, denyut nadi
cepat dan berbahaya.Karena gejalanya mirip sekali
PERAWATAN: Tempatkan kepala lebih rendah dari dengan syok operasi primer dan mungkin berkenaan
tubuh untuk merangsangaliran darahke olak' Inhalasi dengan masuknya anestetikum ke pembuluh darah
agen aromatik misalnyaalkohol dan aplikasihanduk atau karena idiosinkrasi (kepekaanberlebihan terha-
basahpadawajah pasienjugaperludilakukan. dap suatuobat), rnakaupaya ataulangkah-langkahke-
daruratanharusdilakukan.
Sinkop bisa dihindari dengan (1) injeksi ancstetikum
yang perlahan, (2) memperhatikanperubahan rona
wajah pasienselamainjeksi, (3) jarum yang tajam (4) PERAWATAN: Tempatkan pasien dalam posisi ter-
anestesitopikal, (5) menggunakankonsentrasiepine- baring dengan kepala lebih rendah dari tubuh dan
prin yang rendah,atauvasokonstriktoryang tidak ter- lakukanstimulasijanfungdanpernapasan.
lalu toksik, (6) pramedikasi,(7) sikap operator yang
simpatik namun penuh percaya diri dalatn merawat Walaupun idiosinkrasi terhadapanestetikumlokal ja-
pasien. rang terjadi, setiap riwayat reaksi yang berlebihan
harus diperhatikandan hindari penggunaanobat ter-
SYOK: Reaksi ini rneskipun rnirip dengan sinkop,
penu- sebut.
ulnumnyajauh lebih parahdan mengakibatkan

KEGAGAI-A'N ANESTESIA
Banyak kasus kegagalandalam mendapatkananes- INJEKSI MANDIBUI-AR: Selain penyebabumum
tesia yang memadaidenganinjeksi anestetikumlokal' di atas,kegagalanpada injeksi mandibularjuga dapat
Beberapamungkin gagal samasekali, sedangkanlain- disebabkankarena:(1) injeksi terlalu rendahsehingga
nya hanyapadainjeksi ataudaerahmulut tertentusaja' terletak di bawah lingula mandibulae,(2) terlalu da-
Memang ada variasi individual dalam menerima lam yaitu urasukke glandulaparotis,(3) terlalu super-
efek obat-obatantertentu.Pada pasienyang peka ter- ficia'l (masuk ke spatium pterygomandibularis),(4)
hadap anestetikumlokal, sejumlab kecil anestetikum terlalu tinggi (mencapaicollum mandibulae),(5) terla-
saja sudahdapatberdifusi denganmudah datrmeurbe- lu jauh ke lingual (ke dalam m. pterygoideus lne-
rikan efek anestesiayang kuat pada daerahyang luas, dialis).
sedangkanpada pasien yang kurang peka diperlukan Kegagalananestesiadi garis median disebabkankare-
larutanyanglebih banyakdan waktu yanglebih lama' na gagalnyamenganestesisaraf-sarafyang bersitum-
Rasa takut bisa menyebabkanpasien menjadi gelisah pang. Pada regio premolar bisa disebabkan karena
meski sebenarnyaia tidak merasasakit' adanyainervasi dari cabang-cabangnn' cervicalessu-
perficiales(rami cutaneuscolli).
Anomali inervasi nervusatauvariasi bentuk dan kepa-
datan tulang juga dapat menghaurbatusaha operator IN.IEKSI MENTALIS: Pada injeksi ini, kegagalan
untuk mendapatefek anestesiyang layak' Kurangnya akantirnbulapabilajarum tidak masukke dalamfora-
pengetahuanmengenai anatouri bisa mengakibatkan men tuetttaleatau jika n.lingualis atau nn' cervicales
tidak teraneslesi.
superficiales
ieknik anestesiyang digunakankunng baik sehingga
akhirnya menirnbulkankegagalan.
IN.IEKSI ZIGOMATIK: Kegagalanpada injeksi ini
Kecerobohan,rasa percaya diri yang berlebihan,ke- terjadi apabila syringeterletakhampir paralelterhadap
acuhan atau operasi yang dilakukan sebelum efek peimukaanbukal dan oklusal dari gigi atas' Hal ini
anestesi maksimal, merupakan penyebab kegagalan mengakibatkan anestetikumterdeponir pada j aringan
padabeberapakasus. yang terlalu jauh ke posteriordari facies zygomaticus
ossisrnaxillaris. Kesalahanini juga bisa mengakibat-
Operasi yang dilakukan sebelum efek anestesiyang
kan perforasi plexus venosus yang mengakibatkan
memuaskandiperoleh, akan memberikan hasil akhir
hematomPadawajah.
yangmeragukan'

Jaringan-jaringanyang mengalamiperadangandan in- IN.IEKSI INFRAORBITALIS: Kegagalanpada in-


jeksi ini tcrjacli bila anestetikumdideponir di luar
feksi kronis tidak mudahdianestesi.

Penmjuk PrqktisAnestesiLokal 37
foramen infraorbitale.Pada waktu ntelakukaninjeksi, Jika jarum melewatiforamendan masuk ke cristain-
jika titik suntikannyaterlaludekatdenganpermukaan fraorbitalistepat di atas foramen,anestetikumakan
bukal tulang,jarumnya tidak akan menjernbatanifossa tcrdeponirke dalamkelopakmatabawah.
canina tetapi akan berkontak dengan bagian tulang
yang merupakanorigo dari m. caninusdi bawah fora_ Anestesi pada garis median akan kurang sempurna
jika sarafyangbersitumpang
tidak dianestesi.
men infraorbitale. Resistensinyanengakibatkan kita
mengira bahwa itu adalahatap dari canalis infraor- IN.IEKSI SUI'RAPERIOSTEAL: Injeksi ini gagal
bitalis. Anestetikum yang dideponir di dalam orot untuk menghasilkan anestesiyang maksimaljika anes-
tidak akanberdifusike dalamforamen. tetikum dideposisikanke dalam jaringan lunak yang
terlalujauh dari periosteum,jika jarumnyaterlalujauh
Jika posisijammnya tidak sejajardenganposisi nor- di atasakar gigi atau bila tulang pada daerahinjeksi
mal aksispanjangakargigi premolar,jarumnyamung- terlalupadatatautebal.
kin masukke crista infraorbitalispadasalahsatusisi
Anestesia maksimal untuk prosedur operatif pada
foramen.I-agi-lagidi sini anestetikurn
tidak akan ma- maxilla kadang-kadang
dapatdiperolehdenganhanya
suk ke dalamforamen infraorbitale.
penambahaninjeksipalatinal.

KLIADIAN-KEJADIAN YANGTIDAKAMAM
Penggunaananestesilokal untuk mengontrolrasasakit babkanolch fungsi ginjal dan glandula supnrenalis
selama operasi dalam rongga mulut adalah prosedur yang diaktifkanoleh vasokonstriktor
yang terdapatdi
yang cukup aman dan dapat dipercaya.Meskipun dalaruanestetikuur.
demikiantetap ada kejadiantidak biasa yang meng-
ganggu operatorjika ia belum pernah menjurnpainya.
Perludipertanyakan juga apakahstimulasiselektifdari
Gangguanseperti ini bisa karena injeksi anestetikum
glandulasuprarenalisatau ginjal juga akan menim-
yang salah masuk ke dalarn vena, idiosinkrasi,ano-
bulkan rasasakit bila keadaannyanormal. Oleh karena
mali anatomi atau suatu fenornenayang nrasihbelum
itu dianjurkanuntuk kepentinganpasien,bahwapeme-
dapatdijelaskan.
riksaannredisseharusnya dilakukanoleh ahli diagnos-
Mungkin hanya beberapaoperator saja yang pcrnah tik yangtranrpil.
mengalamisemua kejadiandi atas,tetapi umuntnya
Perawatanterdiri atas pemijatan yang kuat pada ba-
hampirsebagianbesaroperatorpernahmengalamibe-
gian tersenrpitdari deretantulang punggungdi daerah
berapadi antara kejadian-kejadian
tersebut.Dengan pinggang,dan meyakinkanpada pasien bahwa rasa
mengetahuiapa yang mungkin terjadi,operatorakan
saki takanhi l ang.
memiliki keyakinandan dapat membautunyameng-
hadapisituasiyang memalukan.Inilah tujuanpeuam- KONVULSI: Gangguanini tidak samadengansinkop
bahanbab ini. yang kadang-kadangdihubungkan dengan injeksi
anestetikuur iokal. Konvulsi urnumnyajarahg terjadi.
RASA SAKIT (di pinggang): seperri rcrrusuk, ka- Gangguantimbul selamainjeksi atausegerasesudah-
dang-kadangtimbul rasa sakit yang mendadakdan nya, dilandaidengangejalamengejangnya tubuh dan
sangathebatselarnaatausegerasetelahinjeksi.Sakit tangan,bola mata be4lutarke atas dan kemudianhi-
biasanyasangathebatpada mulanyadan secaraber- langnya kesadaranyang berlangsungdalam waktu
tahapberkurangsampaiakhimya hilangdalamwaktu singkat.Gejalanyamirip denganepilepsiabortif.Sin-
5-15 menit.Sakit tidak tirnbul lagi padawaktu clilaku- kop tidak perlu perawatankhusus kecuali mengamati
kan injeksi ulang, baik seketika atau pada kunjungan perkembanganpasien. Apabila tidak ada kontrain-
berikut. Beberapapenulis percayabahwa hal tersebut dikasi, operasibisa dilanjutf,andengansangatberhati-
disebabkan oleh posisidudukyangtidak tepat.Jika ini hati dan denganpersiapanyangcukupbaik.
benar,seharusnyasakit pada punggungjuga akan tirn-
VESIKEL padabibir bawah:ksi ini ridakjarangdi-
bul padasaattidak dilakukaninjeksi.Absennyahal ini
temukanpadabitiir bawahsetelahinjeksi mandibular.
menyebabkaninjeksi perlu mendapatperhatian:AIa-
Kondisi yang berkembangsehari sesudahinjeksi di-
san yang mungkin dari keadaanini adalahsakit dise-
duga berbubungandengan penyuntikan anestetikum,

38 Petunjuk Praktis Anestesi Lokal


I
I

gangguanneurotropik, dan trauma. Dari bukti-bukti ANESTESIA MANDIBUI-AR sesudahinjeksi zigo-


yang ada, indikasinya adalah bahwa vesikel tersebut matik: Pemeriksaanyang teliti dari cranium akan me-
dikarenakangigitan atau trauma pada bibir yang ter- nunjukkanbahwaforamenovale,yang dilalui n. man-
anestesi.Vesikel kebanyakantimbul pada anak-anak, dibularis,terletaktepatdi posteriordaerahyang dige-
dan hanya pada bibir bawah sesudah injeksi man- nangi anestetikumpada injeksi zigomatik. N. Mandi-
dibular atau mentalis, dan akan sembuh tanpa pera- bularis berjalan ke depan dan bawah, profundus ter-
watan khusus.Pasienanak-anaksebaiknyadianjurkan hadap m. pterygoideusexternusdan kontinu ke arah
untuk hati-hatiagarbibirnya tidak tergigit. ramusdi antaram. pterygoideusinternusdan externus.
Apabila pada waktu melakukan injeksi zigomatik,
ANESTESIA: pada regio temponlis sesudahinjeksi
operator menempatkansyringe terlalu sejajar dengan
mandibular, dikarenakan anestetikum diinjeksikan ke
permukaan oklusal dan permukaan bukal gigi-gigi
dalamdaerahyang dilintasioleh n. auriculotemporalis
atas,jarum akan menghrabke n. mandibularis.Ma-
dan n. mandibularis. Saraf tenebut berjalan anlara
suknyajarum terlaludalampadaposisiini akanmeng-
ligamentumsphenomandibularis dan collurnmandibu-
akibatkananestetikumterdeposisidi dekat batangsa-
lae. Saraf kemudianberjalanke belakang,melewati
raf dan akanmengbasilkan anestesiapadamandibula.
glandula parotis, membelok ke atas untuk menginer-
vasi kulit padaregiotemporalisdan kulit kepala. PARESTESIA: Sesudah injeksi mandibular atau
mentalismungkin akan tiurbul sensasitingling atau
Jika tusukanjanrmterlalutinggi dan ruasukterlaluda-
rnatirasapada bibir bawah dalarnwaktu yang cukup
akan mengalirke n. auriculotenlpo-
lam, anestetikuru
lama.Biasanyadisebabkan oleh traumalanpung pada
ralis,danakanterjadianestesipadaregiotcnrporalis.
batangsaraf.Tnuura scpertiini paling seringberhu-
TURUNNYA KELOPAK MATA sesudah injeksi bungandenganckstraksi,terutamaapabilan. alveola-
mandibular:Otot-otot kelopak mata diinervasioleb n. ris inferiorsangatdekatdenganakargigi posterior.
facialis yang keluar dari basis cranii rnelalui foramen
Pada kasus parestesiayang terjadi sesudah injeksi
stylomastoideumdan berjalanke depan melalui glan-
untuk proseduroperatif, dianggap bahwa kondisi ini
dula parotis untuk menginervasiotot wajah. Injeksi
disebabkankarenatrauma jarum suntik yang menge-
mandibularyangterlaludalamdan terlalutinggi dapat
nai batangsaraf.Keadaanini lebih seringterjadipada
mencapaicabang-cabang yang menginervasimm orbi-
kasusinjeksi menta|is.Gejala-gejalaparcstesiberang-
cularis oculi dan menyebabkan hilangnya kontrol
sur-angsurredadanpenyembuhan biasanyasempurna.
muskularsementarapadakelopak mata.

HAL-HAL YANGIIARA S DI PERIIAT I I(AN


Ada beberapakasus dirnanapenggunaananestesilo- TINDAKAN PENCEGAIIAN: Pada penyakit kar-
kal tidak diperbolehkan,kasus-kasusini perlu diketa- diovaskular,dan diabetesmelitus,penggunaananes-
hui sehinggagejala-gejalayang tidak menyenangkan tetikurnlokal yang mengandungepineprinharusdila-
dan akibatyangtidak diinginkanbisadihindari. kukandengansangathati-hatiatausamasekalidihin-
dari.Infiltrasiyangberlebihanpadajaringanpenderita
KONTRAINDIKASI: (a) bila ada infeksi pada dae- diabetesmelitusakansangatmembahayakan.
rah injeksi atau pada titik di mana anestetikuur
akan dideponirkan,(b) bila terdapatinfeksi Vincent I-arulan ancstetikumyang mengandungkonsentrasi
atauinfeksimulut yang luas,(c) dan bila pasicnnrasih epinephrinyang tinggi sebaiknyabanya digunakan
terlalu kecil (anak-anak)sehinggasulit kooperatif. padakasus-kasus yangdiindikasikan.

JARUM INJEKSI
Berbagai jenis jarum hipodennik bisa saja patah di kurangi, dan ini merupakantanggungjawab operator.
dalamjaringan.Palahnyajarum ini tidak selaludapat Catatan ringkas mengenai penyebab-penyebabnya
dihindari.Namun frekuensipatahnyajarum dapatdi- akan diuraikan di bawah ini, yang bisa digunakan

PetunjukPraktis AnestesiLokal 39
jarum
sebagai pedoman untuk mengurangi kemungkinan 12. Baja karbon yang dipakai bahan pembuat
patabnyajarum. terlalu getas.
13. Jarumbaja yang terlalu seringdisterilisasiatauca-
JARUM bisa patah karenasebab-sebabberikut:
cat akibatdibakar(untuk sterilisasi).
1. Tekanan ke lateral dari lidah atau pipi terhadap
syringe sewaktu melakukan injeksi. 14. Jarum platina, dan emas yang sudah terlalu lama
dipakaidan seringdibengkokkan'
2. Daya perlawanantekanan oleh dokter gigi pada
walitrumenekansyringeterhadaplidah ataupipi' TINDAKAN PENCEGAIIAN TAMBAIIAN: PAdA
wahu jarum dibuka dari bungkusnya, dan sebelum di-
3. Relaxasilidab ataupipi yang mendadak' dokter gigi atau asisten dokter gigi harus
sterilis;si,
Dalam hubungannya denganpenyebab ini, jarum
memeriksajarum untuk melihat fleksibilitas dan kon-
pating sering patah pada injel<simandibular, zi-
disi ujungjarum.
gomatih danmentalis,

4. Genkan kepalapasienyangmendadak' Patahnyajarum hanya dianggap serius apabila seba-


gian patahannyatertinggaldi dalamjaringan'
5. Genkan tanganpasienyang mendadak,mengenai
pada
lenganoperatorPadawaktu sedangmelakukaninjeksi' Denganjuga memperhatikansegi ekonomisnya
p"nggun..n tipe jarum stainlesssteel berkualitasting-
6. Operatorberusahamengubahposisi jaruru dengan jarum baru digunakan untuk setiap
ii, t.U.it nya
menggesemyake lateral, pada waktu jarum masih di
pasien.
dalamjaringan.
7. Menggunakanteknik 3 posisi pada waktu rnela- Supayajarumnyabisa ditarik kembali,jika patahpada
p.ngl.tny., sebaiknya gunakan jarum yang cukup
kukan injeksi mandibular.
p.njung sehinggasebagiandari jarurn akan.tti:tapber-
8. Memaksajarum masuk kedalamjaringan yang re- .4.-Oilu.t itring.n. Sebuahtang yang kedua paruh-
sistenatau membenturtulang dapat menyebabkanpa- nya bergerigiatautang jarum harusselalu tersedia
dan
tahnyajarum. tangan operator yang menarik jaringan mulut pasien
jarum dapat
g. Masuknyajarum injeksi di bawah periosteum,ji- harustetapadatempatnyasampaipatahan
dengan tang tersebut' Dilepasnya tarikan
ka jarumnya getas akan patah pada waktu jarum ter- dikeluarkan
jarum rnasuk
pada jaringan akan membuat patahan
sebutditarik.
lebibke dalam.
jarum
10. Risiko patah menjadi lebih besar apabila
sudahterlalu sering dipanaskanatau sudah terlalu se- Jika sebuahjarurn rnasuk ke dalam jaringan, pasien
ring dipakai. harusdiberitahu.Dan kemudiandiambil foto rontgen-
nya. Jika operatorkurang menguasaiteknik pengam-
11. Kondisi jarum suntik kurang baik sehinggainjeksi pa-
bilan janrm ini, maka dianjurkan untuk merujuk
dengan teknik biasa sekalipun dapat menyebabkan bedah mulut.
sienke ahli
jarum menjadiPatah.

PENGGUNAANPERLENGI(APANHIPODERMIK
Untuk merawat dan memakai perlengkapanbipoder- diharapkansterilisasiakan dapatdicapaisecaramak-
simat.Proseduryang dikemukakandi sini sudahter-
mik diperlukan penerapanprinsip dasar sterilisasi'
bukti keberhasilannYa.
Ada dua metode umum' yaiN merebusdan nrenggu-
nakan autoklaf untuk mensterilkansyringe dan jarum' Sesudahdigunakanhub danjarum sebaiknyadilepas
Merebusadalahmetodsyang paling seringdigunakan, dart syringedan seluruh unit bipodermik digosok de-
karenamudah dan bisa diandalkan.Perlu diingat bah- ngun-*"oggunakan air sabun untuk membersihkan
wa desinfektantidak bisa diandalkan karena dikha' kltoran ptoi"in. Apabila kotoranini tidak dibuang,di-
watirkantidak dapatmemPenetrasi lumenjarum'
khawatiikanakan terkoagulasiakibat panassterilisasi
yang nrenyebabkan pernbenihan sulit dilakukan'
Ada berbagaimacam variasi teknik injeksi, telapi tan- nhubndan
pa melihat metode yang digunakanoleh dokter gigi, apaUitasudahdibersihkandengansabun,

40 Petunjuk Pralais AnestesiLokal


janrm dapatdipasangkembali padasyringe. Padasaat menit, tetapi biasanyaair tetap dididibkan sampai 20
ini apabila kawat dimasukkan kc dalam lunren akan menit unNk nrenrastikanbahwa alat-alattenebut bc-
mcmberikan kcuntungan yaitu mcmbantu membersih- tul-bctul steril.
kan lumen dan melindungiujung janrm.
Walaupun beberapadoktcr lebib suka merebusjarum
Penggunaanstcrilisstor air panasjuga merupakan hal beberapasaat sebelum penyuntikan, beberapa dokter
yang cukup penting. Partikel karat dan endapan-en- lainnya lebib merasapuas dan aman untuk menyim-
dapan yang terjadi pada daerab di mana suplai air pan janrm dengancara merendamnyadi dalam desin-
banyak mengandungmineral akan, bila dibiarkan ter- fcktan kimia segerasetelah dikeluarkan dari sterilisa-
akumulasidi dalam sterilisator,menghasilkanperalat- tor. Bila babankimia yang digunakancukup kuag sta-
an yang tidak bcnih dan sterilisasi yang kurang efi- bil, kompatibel dbnganlarutan anestetikumdan tidak
sien. Untuk merghindari problem tersebut, beberapa mengiriiasi kutit dan membran mukosa, syringe siap
dokter gig menggunakan aquadest. Bebcrapa dokter digunakansepbarang waktu. Bila baban desinfektan
gigi juga menggunakan stcrilisator khusus hanya un- disimpan dalam wadah kbusus,beberapasyringe de-
tuk unit hipodermik, terpisahdari alat-alatyang lain. ngan jarum yang panjang dan pendek dapat didesin-
Namun tanpa melihat kualitas air yang digunakan, feksi sekaligusagarsiap pakai.
bebetapatipc agen antikant terbukti membantudalam
Peranansterilisasialat-alat hipodermik jangan terlalu
mempertahankan dan memperpanjangumur jarum.
dilebib-lebibkan.Teknik srcrilisasi ini tidak banyak
Apabila unit hipodermik distcrilisasibersamadengan manfaatnyaapabila tidak diikuti denganprosedurin-
alat-alat berat seperti tang, clevator, maka sterilisasi jeksi yang asepsis.Jaringanperlu dipeniapkan sebe-
perlu dilakukan dengan hati-hati agar jarum tidak lum injeksi sama sepcrti perlunya mensterilkan ja-
menjadibengkokatauujungnyantsak. rum terlcbihdabulu.

Meskipun sebagian besar flora mikroorganisma akan Setiap injeksi hanya mentpakanbagian dari tabapan
mati di dalamair yang dididihkanselama3 sampai5 suatuprosedurpprawatan.

Petenjuk halais AnestesiLokal 4l


INDEKS

A -. palatinus,28.
Agenantikarat,41. Injeksiperiosteat,7.
Antiseptik,8. --. alveolarissuperioranterior,10.
Aquadest,41. '-. alveolaris superiormedius,9.
Autoklaf,40. ---. bedahperiodonhl,9.
-. alveolarissu.periorposterior,g,
Injeksisupraperiosteal, I l.
B -. insisivusbawah,16.
---.lateralatas,12.
Barbiturat36. ---.sentralatas,11.
--. kaninusatas,13.
-. premolarkeduadanmolarpertamaatas,15,
D --. pertama atas,14.
Diabetesmellitus,39. -. transeptal,29.
-. epineprin,39. Intelegensi,36.
Iodine,7.

E K
Epilepsi,38.
Karat,41.
Epineprin,37.
Koagulasi,40.
Konvulsi,38.
F
Fotoroentgen,40. M
ForaminaScarpa,34. Mandibula,33.
-. corpus,34.
-. foramenmentale,34.
G -. fossaincisiva,34.
GanglionGasseri,34. -. ramus,34.
-. Meckeliensis,34. Maxilla,33.
-. canalisnasopalatina,33.
-. forameni nfraorbitate,
33.
H -. foramenpalatinummajus,33.
-. for4minaalveolaria,33.
Hematom,37.
Mesencephalon,34.
-. perforasiplexusvenosu,37. Mikroorganisma,4l.
Mineral,41.
I
Idiosinkrasi,37. N.
Infeksivinent,39. Newusmandibularis,35.
Infilhasi,T.
-. maxillaris,34.
Injeksiblok,17.
-. ophthalmicus,34.
-. infraorbital,18. -. Sapolini,35.
-. mandibular,20. -. trigeminus,34.
--. mentalis,23.
-. zigomatik,17.
-. lingual,25. o
-. nervusbuccalislongrs,24.
Os.sphenoidale,33.
--. nasopalatinus,26.
-. palatinus majot,27. --. tissuraorbitalissuperior,33.
--. grgging,27. --. foramenovale,33,
---.rotundum,33.

42 Indeks
P --. handuk basah,37.
-. pikologis,36.
s
ii
Paraestesia,39. Sterilisator
air panas,
41.
-. matirasa,39, Syok,36.
-, tingling,39. -. denyutnadiepat, 36.
Patahnya jarum,39.
-. kulitdingin,36.
Penyakit kardiovaskular,39.
-. Pucat,36.
Percabangan Vidian,34.
-. tekanandarahturun,36.
Prosedur asepsis,41.

T
R
Takikardia,36.
Radang,37. Tampon,29.
Rasasakitdi pinggang,38. Tangbergerigi,40.
--. glandulasuprarenal
is,38.
-.j arum,41,
---.vasokonstriktor,
38, Temperamen,36.
Turunnyakelopakmata,39.

S
Salin ,36 . V
Simtom eksitasitoksisitas,36. Vesikel,38.
Sinkop,36.
neurotropik,
-. Sangguan 39.
-. agenaromatik,37.
-. trauma,39,
--. alkohol,37.

Indeks 4t
FORMULIR PEMESANAN

Yangterhormat
BagianPemasaran
PenerbitBuku KedokteranEGC
Jl. AgungTimur 4 Blok O/l No'39
SunterAgungPodomoro,Jakarta14350
Telepon (021)6530e)gl, oslo 6712'Fax'(021)6518178

20.........

Info"asi bukubaru [ Ouft* harga/katalog


Mohondikirimkan:' E
fl K"dokt"'anUmum E K"dokt"tanGigi
Untukbuku:
O KePerawatan E At"uo
Eruu
Kami pun memesanbuku berjudul
1
l.

2.

3,

4.

5,

Rp """""""'
sebesar
Pembayaran telahkami kirimkanmelalui

E Weselpos,d/aCV EGC
Jl. AgungTimur 4 Blok O/l No'39
SunterAgungPodomoro
Jakarta14350

Formulir ini dapatdiperbanyakdenganfotokopi

You might also like