You are on page 1of 3

KASUS GAGAL JANTUNG KONGESTIVE

Pengkajian ini dilakukan pada hari senin tanggal 01 Februari 2014 dengan
metode allo-anamnesa dan auto anmnesa,sumber data berasal dari klien dan
keluarganya, serta berasal dari buku laporan yang ditulis oleh perawat yang
bertugas diruangan perawatan B Rumah Sakit Santa Anna Sulawesi Tenggara.
Klien masuk rumah sakit pada tanggal 20 Februari 2015 dengan keluhan nyeri
kepala, dan di sertai keluhan lain mual dan muntah.adapun hasil pemeriksaan
tanda-tanda vital, tekanan darah 200/140 mmHg, nadi 76 x/menit, pernapasan 24
x/menit, dan suhu 37,0, diagnosa medis yang ditemukan oleh dokter yaitu Gagal
Jantung Kongestive , No registrasi 021119 dan dirawat diruang perawatan B Rumah
Sakit Bhayangkara Sulawesi tenggara. Pada saat pengkajian data yang ditemukan
klien bernama Ny.R dan berumur 38 Tahun, Jenis kelamin perempuan, Suku
bangsa Muna, Agama Islam, Pekerjaan Ibu RT pendidikan terakhir SMA , Alamat
Gunung Jati, penanggung jawab pengobatan BPJS.

Keluhan utama yang didapatkan pada saat pengkajian yaitu klien mengatakan
Nyeri pada dada sebelah kiri , yang menjadi faktor pencetus timbulnya sakit bila
beraktivitas trlalu banyak , sifat yang dirasakan yaitu menetap, dan lokasi terdapat
pada daerah dada sebelah kiri menjalar ke lengan kiri , yang telah dirasakan sejak
dua hari yang lalu . Adapun keluhan lain yang diungkapkan oleh Ny.R antara lain
klien mengatakan susah untuk tidak bisa melakukan aktivitas sehari hari karena
nyeri

Pada riwayat kesehatan masa lalu klien sebelumnya sering mengalami


peningkatan tekanan darah, tetapi klien mengatakan memiliki riwayat hipertensi
keturunan dari bapak. Dasar

Data Pengkajian Klien


Aktivitas/istirahat : Keletihan/kelelahan terus menerus sepanjang hari,
insomnia, nyeri dada dengan aktivitas, dispnea pada saat istirahat atau pada
pengerhan tenaga, gelisah, perubahan status mental mis : letargi, tanda vital
berubah pad aktivitas.
Sirkulasi : Riwayat Hipertensi bengkak pada kaki, telapak kaki, abdomen,
TD ; 200/140 mmhg,
Irama Jantung ; Disritmia.,
Frekuensi jantung ; 120x/m
Bunyi jantung ; S3 (gallop, S1 dan S2 melemah.,
Murmur sistolik dan diastolic.
Warna ; kebiruan, pucat abu-abu, sianotik.
Punggung kuku ; pucat atau sianotik dengan pengisian kapiler lambat.(
> 3 detik)
Hepar ; pembesaran/dapat teraba.
Bunyi napas ; krekels, ronkhi.
Edema ; mungkin dependen, umum atau pitting khususnya pada
ekstremitas.
Fungsi perkemihan dan eliminasi (B4 : Bladder) produksi urine 2000 ml/hari
dengan frekuensi 4-5x/hari, warna urine kekuningan, dan bau urine amoniak,
fungsi pencernaan dan eliminasi (B5 : Bowel) pada mulut, tenggorokan dan
abdomen tidak ditemukan masalah, frekuensi buang air besar Ny. W yaitu
2x/hari dengan konsistensi lunak, (B6 : Bone) pergerakan sendi klien terbatas
dan terjadi penurunan kekuatan otot ekstermitas atas kiri nilai 3, kekuatan otot
ekstermitas bawah kiri nilai 3, kekuatan otot ekstermitas atas kanan nilai 5 dan
ektermitas bz awah kanan nilai 5, ekstermitas atas terdapat nyeri otot dan nyeri
sendi , lokasi lengan atas sebelah kiri, ekstermitas bawah nyeri otot dan nyeri
sendi , paralise , lokasi paha sampai kaki sebelah kiri akral hangat turgor kulit
cukup.

Pada Pengakajian aktivitas sehari-hari Ny. W selama dirawat dirumah


sakit aktivitas klien dibantu oleh keluarga dan perawat, untuk memenuhi
kebutuhan perorangan klien seperti mandi, menyikat gigi, dan ganti pakaian klien
dibantu oleh anaknya,sebelum kli
en sakit aktivas ADL dilakukan sendiri. Pola tidur Ny.
W sebelum sakit siang tidur dari jam 1sampai jam 3, malam tidur dari
jam 10 sampai jam 5. Selama sakit pola tidur siang hanya 1 jam, dan malam hari
hanya 3 jam yang mengakibatkan terjadinya gangguan pola tidur yang di
akibatkan lingkungan rumah sakit yang berisik. Hasil pengkajian psikologis klien
Nampak cemas / Ansietas, kuatir dan dan mudah tersinggung.klien mengatakan
sudah sering mengalami tekanan darah tinggi, klien sering mengatakan ingin
segera sembuh, gelisah, kegiatan spiritual klien selama dirumah sakit mengalami
gangguan disebabkan oleh keterbatasan fisik klien dengan kondisi kelemahan
yang dialami oleh Ny. R. Interaksi sosial : Penurunan keikutsertaan dalam
aktivitas sosial yang biasa dilakukan.
Pemeriksaan Diagnostik yang dilakukan :
1. EK
2. G : Hipertrofi atrial atau ventrikuler, penyimpangan aksis, iskemia san
kerusakan pola mungkin terlihat. Disritmia mis : takhikardi, fibrilasi atrial.
Kenaikan segmen ST/T persisten 6 minggu atau lebih setelah imfark
miokard menunjukkan adanya aneurime ventricular.

You might also like