Professional Documents
Culture Documents
Utilitas I PT. Petrokimia Gresik adalah unit pendukung proses produksi yang ada di
Departemen Produksi I secara langsung, dan sebagai pendukung di pabrik II maupun pabrik III
serta anak perusahaan secara tidak langsung. Tugas pokok pabrik Utilitas I adalah menyediakan
sarana penunjang operasional pabrik I yang meliputi :
Berasal dari sungai Bengawan Solo (Babat) yang berjarak 40 km dengan debit 2500
m3/jam.
Berupa hard water dan ditampung di tangki TK 191 dan TK 951 yang berkapasitas
1500 m3.
Karakteristik bahan baku air :
- Jenis = hard water
- pH = 7 8,5
- Turbiditas = 5000 NTU
- Kesadahan total = > 170 ppm
- Kesadahan Ca = 0,4 1 ppm
Mutu air yang diharapkan setelah dilakukan pengolahan :
- Jenis = hard water
- pH = 7,5 8,5
- Turbiditas = maks. 3 NTU
- Kesadahan = maks. 220 ppm
- Residual = 0,4 1 ppm
Utilitas 2
Dalam penggunaan air yang dikirim dari dua unit pengolahan di atas dipakai sebagai :
a. Air Proses
- Merupakan air demineralisasi yang bebas dari mineral seperti ion positif dan ion
negatif yang dapat merusak alat dan mengganggu proses
- Proses : menggunakan resin penukar kation dengan larutan regenerasi asam sulfat
2 4 % dan resin penukar anion dengan larutan regenerasi NaOH 4 %.
b. Air Umpan Boiler
- Merupakan air demineralisasi dan bebas dari gas O2, CO2 yang bersifat korosif.
Penghilangannya dengan cara deaerasi.
- Air demin yang bebas dari gas O2 dan CO2 harus ditambahkan zat kimia seperti
senyawa fosfat untuk menghindari terbentuknya kerak dan hidrazin (N2H4) untuk
menghilangkan gas O2 serta pengatur pH.
c. Air Pendingin
- Menambahkan bahan kimia seperti senyawa fosfat untuk mencegah korosi.
Senyawa Cl2 sebagai antibiocide, asam sulfat sebagai pencegah terjadinya kerak,
pengatur pH, dan mencegah pengendapan lumpur.
d. Air Minum
- Syarat kualitas air minum yaitu tidak berbau, jernih, tidak mengandung bakteri,
tidak berwarna, pH sekitar 7,5.
- Digunakan untuk keperluan sanitasi pabrik, kantor, dan perumahan dinas PT.
Petrokimia Gresik.
e. Air Hidran dan Air Service
- Merupakan hard water yang langsung diambil dari TK 951.
- Air Hidran digunakan sebagai pemadam kebakaran, sedangkan air service
digunakan sebagai sarana kebersihan pabrik.
f. Proses Water
- Dipergunakan untuk keperluan proses pabrik
g. Cooling Water
- Dipergunakan untuk sarana pendingin mesin pabrik, proses produksi pabrik, dan
air conditioner.
h. Demin Water
- Dipergunakan untuk bahan baku pembuatan steam.
Sistem pengolahan air dari raw water (hard water) menjadi air sesuai
spesifikasinya ada beberapa tahap, yaitu :
a. pH = 9 - 10
b. Turbiditas = maks. 3 NTU
c. Kesadahan = maks. 80 ppm CaCO3
- Reaksi kimia sederhana yang terjadi :
Ca(HCO3) + Ca(OH)2 CaCO3 + H2CO3
H2CO3 H2O + CO2
Ca(HCO3) + Ca(OH)2 CaCO3 + H2O+CO2
Dengan pelepasan Ca(HCO3) maka total hardness < 80 ppm (soft water).
2. Demineralizing Plant
- Memproses soft water menjadi demineralizing water (demin water), yaitu air bebas
mineral penyebab pengerakan dalam air boiler dan air proses.
- Demin Plant I mempunyai kapasitas 100 m3/jam, sedangkan Demin Plant II mempunyai
kapasitas 200 m3/jam.
- Terdiri dari :
a. Carbon Filter
Air umpan dimasukkan ke dalam carbon filter, dimana carbon filter tersebut
menurunkan turbidity soft water menjadi 2 NTU serta kotoran padatan (impurities)
dari umpan diserap.
b. Cation Exchanger
Air dari carbon filter dimasukkan ke dalam Cation Exchanger dari atas. Di dalam
Cation Exchanger, garam-garam Na, Ca, Mg, dan Ba diabsorp oleh resin kation.
Reaksi pada normal operasi :
RH2 + 2NaCl RNa2 + 2HCl
RH2 + CaCO3 RCa + H2CO3
RH2 + BaCl RBa + 2HCl
Resin akan jenuh setelah bekerja 36 jam yang ditunjukkan dengan :
- kenaikkan anion
- konduktivitas
- FMA (Free Mineral Acid)
- kenaikkan pH
e. Mixed-Bed Exchanger
Berfungsi menyerap ion positif dan ion negatif yang masih lolos dari Cation
maupun anion Exchanger.
Prinsip dari proses ini berdasarkan pada perbedaan berat jenis, dimana resin anion
berada di lapisan atas dan resin kation berada di lapisan bawah.
Resin pada Mixed-Bed Exchanger dapat mengalami kejenuhan setelah beroperasi
selama 3 bulan dengan indikasi :
- konduktivitas semakin naik
- kadar silika lebih besar dari 0,1 ppm
- total hardness lebih besar dari 0,1 ppm
- pH cenderung semakin naik atau semakin turun (pada batas katioon dan anion)
Spesifikasi air yang keluar dari Mixed-Bed Exchanger :
- pH = 7,5
- konduktivitas = > 2,0 S/cm
- kadar silika = > 0,1 ppm
- Total hardness = >0
Jenis resin yang digunakan PT. Petrokimia Gresik Utilitas Produksi I :
1. Cation Resin
a. Castel - C-300
b. Diaion - SK 1 B
c. Dowex - HCRS
d. Lewatit - Monoplus S-100
2. Anion Resin
a. Castel - A 500 P
b. Diaion - PA -312
- SA -12A
c. Dowex - SBRP
d. Lewatit - Monoplus MP-500
Di servis unit pabrik amoniak terdapat unit demineralisasi air dengan air umpan
yang berasal dari steam kondensat dari pabrik amoniak dan unit demineralisasi
utilitas I, yang terdiri dari carbon filter, cation exchanger, dan mixed-bed
exchanger (polisher). Berikut spesifikasi produk unit demineralisasi :
- pH = 7-8
- total hardness = 0
- kadar silika = < 0,01 ppm
Air ini digunakan untuk air umpan pada Waste Heat Boiler (WHB) dan air proses
di pabrik amoniak dan urea.
B. STEAM
1. Boiler Existing B-1102
- Bahan bakar yang digunakan disuplay dari Petrocina dan Petrogas
- Steam yang dihasilkan digunakan untuk proses di plant amoniak, ZA, utilitas I,
CO2, dan Air Separation Plant (ASP).
- Pada kondisi normal, pabrik amoniak mengimpor Medium Pressure Steam (MPS)
dengan tekanan 42 kg/cm2 dan suhunya 410 - 425 oC sebanyak 100 ton/jam.
Air umpan boiler merupakan air demineralisasi yang telah diinjeksikan hydrazine
(N2H4) untuk menghilangkan kandungan oksigen. Selanjutnya ditambahkan PO42- untuk
melunakkan kerak di dalam tube dan menghindari korosi. Spesifikasi air dalam boiler :
a. pH : 10 10,5
b. Total solid : < 1000 ppm
c. Total suspended solid (TDS) : < 40 ppm
d. Total alkalinity : < 60 ppm sebagai NaOH
e. Konduktivitas : maks. 0,2 0,5 S/cm
f. Kadar SiO2 : maks. 10 ppm
C. LISTRIK
Kebutuhan listrik di Departemen Produksi I dipenuhi oleh Gas Turbine Generator
(GTG) dengan kapasitas operasi normal 33 MW dan output 11,6 kV. Gas buang yang
dihasilkan oleh GTG memiliki kalor yang cukup tinggi sehingga digunakan untuk
menghasilkan steam pada WHB dengan fasilitas additional tiring dengan bahan bakar gas
alam.
Pendistribusian Listrik :
1. Operasional Pabrik I (utama)
2. Operasional Pabrik II, III, dan anak-anak perusahaan (sebagian)
3. Gedung-gedung Administrasi atau kantor Pusat Petrokimia
4. Perumahan Dinas Petrokimia
Kegunaan Listrik
D. MINYAK
Bahan bakar yang digunakan pada Unit Utilitas I, yaitu solar. Solar digunakan untuk
keadaan darurat (emergency) sebagai bahan bakar mesin diesel pump (fire hydrant), dan
untuk Gas Turbine Generator (GTG) jika tidak ada gas, serta keperluan pabrik lainnya.