Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Untuk mendapatkan pengalaman secara nyata dalam melakukan asuhan
kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir secara
komprehensif dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan.
2.1 Kehamilan
2.1.1. Pengertian
Kehamilan normal adalah suatu kehamilan dengan keadaan ibu sehat,
tidak ada riwayat Obstetri yang buruk, ukuran ukuran uterus sama atau sesuai
kehamilannya, pemeriksaan fisik dan laboratorium normal (Pelayanan
Kesehatan Maternal Dan Neonatal,2002).
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya
kehamilan normal 280 hari, 40 minggu atau 9 bulan 4 hari, dihitung dari haid
pertama hari terakhir (sarwono, 2002).
Kehamilan merupakan masa yang dimulai dari konsepsi (pembuahan)
dan berakhir dengan permulaan kehamilan (Bagian Obstetri dan ginekologi fakultas
kedokteran unpad,2003)
Kehamilan dimulai sejak terjadinya ovulasi sampai partus yaitu kira- kira (40
minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu) (prawiro harjo,2002).
3. Pembuahan (konsepsi/fertilasi)
Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatuan antara sel mani dengan sel telur
di tuba fallop. Hanya ada satu s perma yang telah mengalami proses kapasitasi yang
dapat melintasi zona pelusida dan masuk ke vitelus ovum. Setelah itu, zona pelisida
mengalami perubahan sehingga tidak dapat dilalui oleh sperma lain. Proses ini diikuti
oleh penyatuan keduanya yang disebut zigot, yang terdiri atas acuan genetik dari pria
dan wanita.
4. Nidasi (pembuhan)
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi kedalam
endometrium. Blastula diselubungi oleh suatu sampai yang disebut tropoblast, yang
mampu menghancurkan dan mencairkan jaringan. Ketika blastula mencapai rongga
rahim, jaringan endometrium ini banyak mengandung sel- sel desidua, yaitu sel- sel
besar yang mengandung banyak glikogen serta mudah dihancurkan oleh trofoblas
(synopsis obstetri jilid I).
2.1.3 Tanda dan gejala kehamilan
a. Amenore (terlambat datang bulan )
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan filokel degraf
dan ovulasi sehingga menyebabkan amenore.
e Payudara tegang
Pengaruh estrogen- progesterone dan somamotropin menimbulkan deposite
lemak, air, dan garam pada payudara. Payudara membesar dan tegang ujung
syaraf tertekan menyebabkan rasa sakit pada hamil pertama
f. Sering miksi
Di sebabkan oleh desakan rahim kedepan sehinga kandung kemih cepat penuh
dan sering miksi. Pada triwulan kedua sudah menghilang
g. Konstipasi (obstipasi)
Progesterone dapat menghambat pristaltik khusus sehingga menyrbabkan
kesulitan buang air besar
h. Pigmentasi kulit
Disebabkan oleh keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis
anterior. Terdapat disekitar pipi, di dinding perut, di sekitar payudara,
hiperpigmentasi aerola mamae, putting susu menonjol
i. Varices atau penampakan pembuluh darah vena
Pengaruh estrogen dan progesterone terjadi penampakan pembuluh darah
vena, terutama bagi mereka yang mempunyai bakat. Penampakan pembuluh
darah itu terjadi disekitar genetalia, kaki. Betis, dan payudara, dan dapat
hilang setelah persalinan.
Keterangan : Apabila dalam waktu 3 tahun wanita usia subur telah melahirkan, maka
bayi yang dilahirkan akan terlindung tetanus neonatorum.
e. Pemberian tablet zat besi, minimum 90 tablet selama hamil. Untuk
mencegah anemia pada wanita hamil diberikan tablet Fe sebanyak 90 tablet
selama kehamilan. Tablet Fe diberikan segera mungkin setelah rasa mual
hilang, tiap tablet Fe mengan dung FeSO4 320 mg (zat besi 69 mg) dan
asam folat 500 mg. Tablet Fe diminum 1X1 hari dan sebaiknya diminum
tidak bersamaan denga the kopi karena akan menganggu penyerapan.
2.2 Persalinan
2.2.1 Pengertian
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi ( janin dan uri) yang
telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir, dengan
bantuan atau kekuatan sendiri (sarwono : ilmu kebidanan, 2002).
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dpat hidup
dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (masjoer, 2002).
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun
ke jalan lahir. Kelahiran ialah proses dimana janin dan ketuban didorong keluar
melalui jalan lahir (saefudin, 2002).
2.3 Nifas
2.3.1. Pengertian
Masa nifas (puerpenium) adalah masa pulih kembali mulai dari partus
sampai alat- alat kandungan kembali seperti pra- rahim selama masa nifas ini
yaitu 6 sampai 8 minggu (synopsis obstetric jilid 1).
Masa nifas dimulai setelah kelehiran plasenta dan berakhir ketika alat- alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung
selama kira- kira 6 minggu (sarwono : pelayanan kesehatan maternal dan
neonatal,2002 ).
2.3.2.Perubahan fisiologi
Periode masa nifas menyebabkan stress emosional pada ibu baru
melahirkan, bahkan lebih menyulitkan bila terjadi perubahan fisiologi yang
hebat .
Faktor- faktor yang mempengaruhi suksesnya masa transisi kemasa
menjadi orang tua pada post partum adalah :
1. Respon dan dukungan dari keluarga dan teman
2. Hubungan dari pengalaman melahirkan terhadap harapan dan aspirasi
3. Pengalaman melahirkan dan membesarkan anak yang lalu
4. Pengaruh budaya
Periode post partum (masa nifas) diuraikan oleh rubin dalam 3 tahap :
Taking in, Taking hold, Letting Go.
a. Periode Taking In
1. Terjadi 1-2 hari post partum. Ibu baru pada umumnya pasif, ini
tergantung perhatiannya tertuju pada kekhawatiran akan tubuhnya.
2. Ibu mungkin ingin mengulang pengalamanya waktu bersalin
dan melahirkan
3. Tidur tanpa gangguan sangat penting bila ibu ingin mencegah
gangguan tidur, pusing dengan proses pengembalian kondisi ibu
berlangsung normal.
c. Periode Letting Go
1. Biasanya terjadi setelah ibu pulang kerumah dan sangat berpengaruh
terhadap waktu dan perhatian yang diberikan oleh keluarga
2. Ibu mengambil tanggung jawab terhadap perawatan, bayi ibu harus
beradaptasi dengan keburuhan yang sangat bergantung dan
menyebabkan berkurangnya hak ibu, kebebasan dan hubungan social
3. Depresi post partum umumnya terjadi pada periode ini
2.4.4 Imunisasi
a. pengertian
imunisasi adalah suatu usaha untuk memberikan kekebalan pada bayi
dan anak terhadap penyakit tertentu (Buku Kesehatan Ibu Dan
Anak,Depkes 2006)
b. Tujuan imunisasi
-. Untuk mencegah terjadinnya penyakit infeksi tertentu
-. Apabila terjadi penyakit, tidak akan terlalu parah dan dapat mencegah
gejala yang dapat menimbulkan cacat atau kematian.
c. Macam- macam Imunisasi Dan Efek Samping Dari Imunisasi
1. Imunisasi BCG
-. Tujuan : memberikan kekebalan terhadap penyakit tubercolosis
(TBC)
-. Dosis : 0,05 cc, secara intrakutan, tepatnya di intersio M. Detoieus
kanan
-. Reaksi/ efek samping : Dalam 1-2 minggu akan timbul indurasi
eritma, pistulla ulkus (luka ini tidak memerlukan pengobatan akan
sembuh secara spontan dan meninggalkan tanda parut )
-. Kontra indikasi :penyakit kulit yang berat atau menahun seperti
eksim, frun kulosis seperti mereka yang menderita TBC
2. Imunusasi DPT
- . Tujuan : untuk mencegah penyakit difteri, pertusis dan tetanus
-. Dosis : 0,5 cc, serta intramuskuler/ subkutan dalam
-. Efek samping : panas, rasa sakit pada daerah penyuntikan, infeksi,
peradangan, dan kejang- kejang
-. Kontra indikasi : panas > 38 C, riwayat kejang.
3. Iminisasi Campak
- Tujuan : untuk mencegah terjadinya penyakit campak
- Dosis : 0,5 cc, secara intra muskuler/ subkutan
- Efek samping : demam ringan, sedikit bercak merah, pada pipi
bawah telinga pada hari ke 7 sampai hari ke 8 setelah penyuntikan,
pembengkakan pada tempat penyuntikan.
- kontra indikasi : panas >38 C, riwayat kejang demam
4. Imunisasi Hepatitis B
- Tujuan : untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit Hepatitis
- Dosis : 0,5 cc, secsara intra muskuler pada bagian paha luar.
- Efek samping : reaksi lokal pada tempat penyuntikan
- kontra indikasi : tidak ada
5. Imunisasi polio
- Tujuan : untuk memberikan kekebalan terhad penyakit polio.
- Dosis : 2 tetes setiap kali pemberian, dengan cara meneteskan
kepada mulut
- Efek samping : tidak ada
- Kontra indikasi : tidak ada