You are on page 1of 14

KELOMPOK 1 :

1. Ade dara Geofany (03071181520017)


2. Laode Moses (03071281419043)
3. M. Dyan Abdi Satria (03071181520003)
4. M. Pasha Nur Fauzan (03071181520012)
5. Reza Dwi Yuliansari (03071281419090)
6. Wulandari Ramadhona (03071381520048)
7. Yosua Putra Pamuji (03071181520009)
TAHAP YANG DIGUNAKAN
Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada tahapan eksplorasi
adalah:

1. Tahap Eksplorasi Pendahuluan

A. Studi Literatur

B. Survei Dan Pemetaan

2. Tahap Eksplorasi Detail

3. Studi Kelayakan

Studi Kasus ini peneliti melakukan kegiatan tahapan eksplorasi


Awal atau survei tinjau berskala kecil 1 : 50.000 sampai 1 : 25.000.
CEKUNGAN PEMBAWA
BATUBARA

Gambar 1. Cekungan yang berpotensi sebagai Pembawa Batubara


STUDI KASUS
BATUBARA
Survei tinjau Tanjung, dan
dilakukan pada Amuntan.
provinsi
Peta lintasan
Kalimantan
disamping ini,
Selatan dengan
merupakan
Cakupan
peta
beberapa kota
perusahaan
utama seperti
PTBU (Nama
halnya
Perusahaan di
Sembamban,Ra
Inisialkan)
ntau,Kandanga
n,Baraban
Telagasilaba, Gambar 2. Peta Lintasan Persebaran Batubara
PETA WILAYAH KAJIAN

Daerah kajian dibatasi


oleh garis lintang 3o di arah
Selatan dengan batas propinsi
di arah utara.
Termasuk kedalam
Cekungan Barito.

Gambar 3. Peta Indeks Kalimantan Selatan


TEKTONIK KALIMANTAN

Gambar 4. Tatanan Tektonik Kalimantan


GEOLOGI REGIONAL
Batubara di cekungan Barito
ditemukan pada formasi Tanjung
yang berumur Eosen dan formasi
Warukin yang berumur Miosen.

Ketebalan batubara Eosen


bervariasi dari 2 hingga 4 meter
sedangkan batubara miosen
ditemukan sangat tebal, beberapa
bahkan hingga lebih dari 30
meter.
CROSS SECTION CEKUNGAN
BARITO

Gambar 6. Kenampakan Cross-Section pada Cekungan Barito


STRATIGRAFI TELITIAN
Berdasarkan parameter membagi
wilayah kajian atas 6 blok :
1) Blok Tanjung
2) Blok Amuntai
3) Blok Rantau
4) Blok Banjarbaru
5) Blok Sebamban-Pularan
6) Blok Satui-Kintap

Gambar 7. Stratigrafi Daerah Telitian


PETA KAJIAN BLOK
POTENSI

Informasi zonasi potensi tambang


dalam disajikan dalam bentuk 6 peta
zonasi berskala 1 : 100.000.

Kegiatan pengkajian juga telah


berhasil memperkirakan bersarnya
sumberdaya hipotetik batubara di
kedalaman 100-300m, dalam zona yang
dianggap berpotensi maupun kurang
berpotensi untuk tambang dalam.

Gambar 8. Peta blok wilayah kajian zonasi


potensi tambang dalam di propinsi
Kalimantan Selatan
CONTOH ZONASI BLOK
POTENSI

Gambar 9. Contoh zonasi potensi batubara untuk


tambang dalam di formasi Tanjung, Blok Tanjung,
skala 1:100.000
KESIMPULAN
Tahapan kegiatan eksplorasi pertambangan terdiri dari eksplorasi pendahuluan,
survei detail, dan studi kelayakan.

Hasil kajian dari contoh studi kasus berhasil merekonstruksi sekitar 30 zona
terpilih yang didasarkan ketebalan, kualitas dan kemiringan dianggap paling
berpotensi untuk dilakukan penambangan dengan metoda tambang dalam.

Sumberdaya hipotetik di zona berpotensi untuk tambang dalam yang berhasil


dikalkulasi dalam kajian ini diperkirakan sebesar 398.925, 580 x 103 ton.
Sedangkan sumberdaya hipotetik di semua zona di kedalaman 100-300m yang
berhasil dikalkulasi dalam kajian ini diperkirakan sebesar 1.058.530,845 x 103
ton.
DAFTAR PUSTAKA
Marjoribanks, R. W. (2009). Geological Methods in Mineral Exploration and
Miniing.
New York: Springer.
Rita, S. S. (2005). KAJIAN ZONASI DAERAH POTENSI BATUBARA
UNTUK TAMBANG DALAM. Pemaparan Hasil Kegiatan Lapangan
Subdit Batubara , 3-7.

Thomas, L. (1978). An Introduction to Mining. Australia: Methuen Of Australia.

You might also like