ABSTRAK

Karakter Daerah Aliran Sungai (DAS) terbentuk dari faktor alami dan faktor non
alami seperti penutupan lahan yang membentuk suatu ekosistem sehingga perlu
dilakukan suatu kegiatan monitoring dan evaluation dalam pengelolaan suatu DAS.
Salah satu Karakter DAS yang terbentuk dari faktor alami adalah morfometri. Tujuan
penelitian ini adalah melakukan analisis karakteristik morfometri DAS dan Debit
Puncak menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk menentukan sub
DAS prioritas berdasarkan parameter morfometri yang dimiliki. Metode yang
digunakan dalam analisis morfometri DAS Krueng Mereudu di tujukan dalam
beberapa paremater yaitu bifurcation ratio (Rb), basin relief (Bh), relief ratio (Rh),
ruggedness number (Rn), drainage density (Dd), stream frequency (Fs), texture ratio
(T), form factor (Rf), length of overland flow (Lof) dan constant channel maintenance
(C). Hasil analisis data yang diperoleh dari perhitungan parameter morfometri
menunjukan alur sungai pada ketiga Sub DAS di DAS Kreung Mereudu mempunyai
kenaikan dan penurunan muka air banjir yang tidak terlalu cepat atau tidak terlalu
lambat, hal ini diduga berkaitan dengan susunan batuan serta topografi yang bervariasi
serta mengindikasikan bahwa struktur geologi menjadi faktor yang berpengaruh
terhadap pola pengaliran di daerah tersebut. Hasil dari perhitungan penentuan Sub
DAS prioritas menunjukan bahwa Sub DAS Krueng Mereudu Hilir merupakan
periotas pertama untuk dikelola karena memiliki nilai yang paling kecil yaitu 1,78
yang terletak pada zona MD001 (Krueng Meureudu Hilir) dan hal ini juga dilihat dari
besarnya nilai debit puncak dimana rata-rata selama periode 10 tahun (2006-2010)
adalah sebesar 429,73 m3/dtk.

Kata Kunci: Morfometri, Sub DAS Prioritas, Debit puncak, Sistem Informasi
Geografis (SIG).

ABSTRACT

The characteristic of watershed (DAS) was formed by natural and non-natural factors
such as land cover which form an ecosystem where the monitoring and evaluation are
required for a watershed management. One of watershed characteristic that was
formed by natural factor is morphometry. The purpose of this research is intended to
analyze the morphometric characteristic of watershed and peak flow by using
Geographic Information System (GIS) to determine a priority sub-watershed based on
its own morphometric parameter. The method used for morphometric analysis of
Krueng Mereudu Watershed is addressed to several parameters included bifurcation
ratio (Rb), basin relief (Bh), relief ratio (Rh), ruggedness number (Rn), drainage
density (Dd), stream frequency (Fs), texture ratio (T), form factor (Rf), length of
overland flow (Lof) and constant channel maintenance (C). The results of data analysis
obtained from the calculation of morphometric parameter showed that the river flows at
three Sub-Watersheds of Kreung Mereudu have an increasing and decreasing level of
flood water neither too fast nor too slow which is related to the composition of rocks
and various topography and the indication that the geological structure become an
influential factor to the drainage patterns at this area. The calculation results of priority
Sub-Watershed show that the downstream of Krueng Mereudu sub-watershed is the
first priority to manage because it has the smallest value of 1,78 where is located at
MD001 zone (sub watershed Krueng Meureudu Hilir) and it is also observed from the
value of peak flow of 429,73 m3/second at an average 10 years period (2006-2010).

Keywords: Morphometry, Priority of Sub-Watershed, Peak Flow, Geographic

Information System (GIS).