You are on page 1of 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sholat merupakan kewajiban yang tidak dapat di tinggalkan bagi umat muslim yang
sudah mukallaf. Dalam syariat Islam sholat itu terbagi kepada dua macam, yaitu sholat fardhu
dan sholat sunnah. Sengaja disayriatkan sholat sunnah ialah untuk menambal kekurangan
yang mungkin terdapat pada sholat-sholat fardhu, maka perlu disempurnakan dengan sholat
sunnah. Selain itu juga karena sholat itu mengandung keutamaan yang tidak terdapat pada
ibadah-ibadah lain. Banyak sekali macam-macam sholat sunnah yang disaryiatkan. Seperti
sholat sunnah muakad yaitu, sholat sunnah yang dikuatkan atau sholat sunnah yang selalu
dikerjain Rasulullah dan jarang ditinggalkannya. Dengan demikan maka pada kesempatan
kali ini kami akan menguraikan dari macam-macam dari sholat sunnah muakad.

1.2. Rumusan Masalah


1.2.1. Bagaimana pengertian sholat sunnah muakad?
1.2.2. Apa saja macam-macam sholat sunnah muakad?
1.2.3. Apa dalil yang mendasari pelaksanan sholat sunnah muakad?

1.3. Tujuan
1.3.1. Mendeskripsikan pengertian sholat sunnah muakad.
1.3.2. Menjelaskan macam-macam sholat sunnah muakad.
1.3.3. Menjelaskan tentang dalil yang mendasari sholat sunnah muakad.

1.4. Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah supaya ummat muslim dapat mengetahui
bagaimanakah atau apa yang dimaksud dengan sholat sunnah muakad dan apa saja kegunaan
dari sholat sunnah tersebut, sehingga kita bisa mengetahui, mengamalkan, serta membentuk
pribadi muslim yang sempurna.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Sholat Sunnah Muakad


Shalat sunnah muakad adalah shalat sunnah yang dikuatkan atau shalat sunnah yang
selalu dikerjakan Rasulullah dan jarang ditinggalkannya.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam shalat sunnah muakad adalah sebagai berikut:
2.1.1. Tidak didahului adzan dan iqomah.
2.1.2. Diaksanakan secara munfarid (sendirian) kecuali shalat sunnah idain.
2.1.3. Dimulai dengan niat sesuai dengan jenis shalatnya.
2.1.4. Dilaksanakan dengan dua rakaat-salam.
2.1.5. Tempat melaksanakan shalat sunnah sebaiknya berbeda dengan shalat wajib.
2.1.6. Bacaan sunnah ada yang dibaca sirri (berbisik): shalat dhuha dan shalat.
sunnah rawatib dan ada yang dibaca jahr (keras): shalat sunnah idain.

2.2. Macam-macam sholat sunnah muakad


Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa sholat sunnah muakkad adalah
sholat sunnah yang di anjurkan oleh Rasulullah sehingga rasulullah berat untuk
meninggalkannya. Adapun macam-macam dari sholat sunnah muakkad adalah sebagai
berikut:
2.2.1. Shalat sunnah rawatib
Shalat sunnah rawatib adalah shalat sunnah yang menyertai shalat fardhu baik
dikerjakan sebelum shalat fardhu ataupun sesudahnya. Yang sering disebut shalat
qobliyah (sebelum), shalat badiyah (sesudah)[2]. Dari beberapa macam sholat sunnah
qobliyah dan badiyah yang ada, ada beberapa yang termasuk dalam sholat sunnah
rawatib muakkad, yaitu sholat rawatib yang dianjurkan oleh Rasulullah saw.
Adapun yang termasuk shalat sunnah rawatib muakkad menurut kesepakatan
semua ulama adalah yang memiliki ketentuan sebagi berikut:
1. Dua rakaat sebelum shalat subuh
Dalam sebuah hadits, diriwayatkan oleh Nabi, sebagai berikut:

2.3. Artinya: dari Aisyah r.a.. tidak ada shalat sunnah yang dipentingkan oleh Nabi SAW
selain dua rakaat sebelum subuh (shalat fajar). (H.R. Al-Bukhari: 1093)
2.4. 2) Empat rakaat sebelum shalat dzuhur
2.5.



:

.2.6

([3] (
2.7. Artinya: Dari Aiyah Ra. berkata : Sesungguhnya Nabi Saw, tidak ada pernah
meninggalkan empat rakaat sebelum Dzuhur (dua rakaat sunnah muakkad dan dua
rakaat sunnah ghairu muakkad) dan dua rakaat sebelum shalat fajar. (HR.Bukhari)
2.8. Shalat rawatib ini juga berlaku untuk shalat Jumat, karena shalat Jumat merupakan ganti
dari shalat Dzuhur.
2.9.
[4]( (
.2.10

2.11. Artinya: Sesungguhnya Ibnu Masud melakukan shalat empat rakaat sebelum dan
setelah shalat Jumat. (HR At Tirmidzi)
2.12. 3) Dua rakaat sesudah shalat dzuhur
2.13.
:
, .2.14
)
























(
2.15. Artinya: Dari Umi Habibah Ra. berkata, Rasulullah Saw. bersabda: Barang siapa
shalat empat rakaat sebelum Dzuhur dan empat rakaat sesudahnya, maka Allah
mengharamkannya masuk neraka. (HR At Tirmidzi).
2.16. Catatan :
2.17. Yang dimaksud dengan empat rakaat dalam hadits di atas adalah dua rakaat sunnah
muakkad dan dua rakaat sunnah ghairu muakkad.
2.18. 4) Dua rakaat sesudah shalat maghrib
2.19. 5) Dua rakaat sesudah shalat isya[5]
2.20.

:
.2.21

, ,

([6] (

2.22. Artinya: Dari Abdullab bin Umar Ra. berkata : Saya hafal dari Rasulullah Saw. dua
rakaat sebelum Dzuhur dan dua rakaat sesudah Dzuhur, dua rakaat sesudah Maghrib,
dua rakaat sesudah Isya dan dua rakaat sebelum Shubuh. (HR. Bukhari dan Muslim).
2.23.
2.24. Keutamaan shalat sunnah rawatib muakkad adalah:
2.25. 1) Keutamaan shalat sunnah sebelum subuh
2.26. Dijelaskan oleh hadits sebagai berikut:
: .2.27
( )
2.28. Artinya: Dari Aisyah r.a. dari Nabi SAW. Beliau telah bersabda,dua rakaat sebelum
fajar itu lebih baik daripada dunia dan segala isinya. (HR. Muslim)
2.29. 2) Keutamaan shalat sunnah dzuhur baik qabliyah maupun badiyah dan shalat
sunnah sesudah shalat maghrib dan sesudah isya
2.30. Dijelaskan dalam hadits, yang artinya sebagai berikut:
: :
.2.31
:



,
( )
2.32. Artinya: siapa yang shalat sehari semalam dua belas rakaat, maka dibangunlah
bagimya sebuah rumah di surga, yaitu 4 rakaat sebelum dzuhur, 2 rakaat sesudah
dzuhur, 2 rakaat sesudah maghrib, 2 rakaat sesudah isya dan 2 rakaat sebelum subuh.
(HR. Turmudzi).[7]

You might also like