Professional Documents
Culture Documents
1. PRE-COMMISSIONING PROCEDURE
1.1 Pendahuluan
Kontraktor akan melakukan dan bertanggung jawab terhadap seluruh aktivitas yang
dilakukan selama pre-commissioning. Pihak ketiga/vendor juga dapat didatangkan
dalam kegiatan ini untuk menyaksikan serta menandatangani dokumen prosedur yang
telah dilakukan.
-1-
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE
f. Semua prosedur operasi dan prosedur perbaikan telah disubmit ke PT. Moya
Bekasi Jaya untuk di review dan disetujui.
Kegiatan siap untuk pre-commissioning adalah ketika pihak PT. Moya Bekasi Jaya
mengeluarkan sertifikat atau berita acara untuk mechanical completion serta
pemberitahuan tertulis mengenai pekerjaan telah siap untuk dilakukan pre-
commissioning.
1.4 Pre-Commissioning
a. Periksa sistem sesuai dengan gambar kerja, P&ID serta data sheets yang telah
disetujui.
b. Leak testing, hydro testing semua bak/unit/pipa.
c. Operability test semua motor penggerak (Pompa, Mixer)
d. Inspeksi internal semua bak/unit/tangki.
e. Inspeksi semua strainer/filter/perpipaan.
f. Sistem flushing dan cleaning.
g. Off line testing dan kalibrasi semua instrument seperti tertera pada P&ID.
h. Periksa sistem elektrikal seperti : switch gear, MCC, battery capacity, earthing,
continuity, insulation resistance, ratio test transformer.
i. Periksa kesiapan sistem elektrikal serta semua package dari vendor.
j. Testing dan checking semua alat safety, fire system.
k. Membersihkan lokasi dari sampah/kotoran.
-2-
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE
Kontraktor akan menyediakan masing-masing 1 (satu) orang SDM untuk setiap disiplin
(mechanical, civil, electrical, instrumentation, process). Konsorsium juga menyiapkan
Health, Safety, and Environment (HSE) Coordinator untuk mengatur dan
mengkoordinasikan aspek-aspek safety untuk menjamin aktifitas Pre-Commissioning
dan Commissioning berjalan dengan aman. HSE Coordinator akan memastikan
terbitnya ijin kerja (permit) dan persetujuan dari pihak berwenang sebelum pekerjaan
lapangan dilakukan. Coordinator HSE harus melaksanakan dan mengimplementasikan
aspek HSE terhadap seluruh personel yang terlibat dalam aktifitas Pre-Commissioning
dan bekerja sama dengan HSE Coordinator PT. Moya Bekasi Jaya.
Memberikan tegangan (energize) pada unit blower baik dari power suplai
eksisting/generator apabila Sub Station belum siap untuk energize.
Apabila Sub Station siap untuk energize, secara bertahap dilakukan energize
pada urutan peralatan listrik.
Energize peralatan-peralatan listrik di Sub Station untuk memastikan peralatan
siap dioperasikan.
Selanjutnya sumber daya listrik di Sub Station akan digunakan untuk aktifitas
pengetesan peralatan-peralatan untuk pengetesan nozzle.
-3-
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE
Mechanical
Mechanical Pre-Commissioning
Alignment Test Bolt Tightening Stage
Completion
Run/Service Commissioning
Test Stage
-4-
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE
Piping
Inspection &
Line Check
Test
Valve
Inspection &
Installation
Test
Hydro Test
Pre-Commissioning
Stage
Mechanical
Flushing Bolt Tightening
Completion
Run/Service Commissioning
Test Stage
-5-
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE
Instrumentation
Instrument Cable
Pre-Commissioning
Mechanical Tubing Leak Stage
Loop Test
Completion Test
Run/Service Commissioning
Test Stage
-6-
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE
Electrical
Power Cable
Pre-Commissioning
Mechanical Stage
Grounding, dll Loop Test
Completion
Run/Service Commissioning
Test Stage
-7-
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE
Berikut adalah diagram alir pekerjaan Pre-Commissioning yang mencakup semua divisi
yang terlibat didalamnya.
Construction Phase
Pre-Commissioning
Flushing/Blowing
Motor Solo Run Test Sequence Test
Re-Install
Mechanical Completion
COMMISSIONING
START-UP
-8-
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE
b. Tujuan Kegiatan
Sebelum fasilitas listrik dioperasikan, inspeksi lapangan dan pengujian harus
dilakukan untuk menetapkan, bahwa seluruh peralatan, perangkat dan kabel telah
diinstall dengan benar dan berada dalam kondisi kerja yang memuaskan dan akan
beroperasi sesuai dengan yang diinginkan.
c. Peralatan
1. Alat Kerja
Tang
Obeng + dan
Test Pen
Kunci Inggris
Kunci L
2. Alat Ukur
Tang Ampere
Multi Tester
Megger (Insulation Tester)
Resistance Tester/Migroohm
3. Peralatan keselamatan : PPE (helmet, gloves, safety shoes, safety glasses,
cover all)
-9-
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE
d. Prosedur Kerja
1. Drawer Circuit Breaker
Inspeksi
Periksa nameplate dari circuit breaker terhadap gambar dan spesifikasi
dari vendor yang sudah di-approved.
Periksa elemen saklar untuk meyakinkan apakah alignment sudah benar.
Ketatkan kembali bolt yang longgar.
Function Test
Tempatkan elemen circuit breaker drawout pada kompartemennya.
Rack in and out elemen breaker dan perhatikan 3 posisi elemen : in, put,
dan diantara. Periksa untuk memastikan bahwa elemen breaker sudah
terletak pada posisi in tanpa pengunci baut. Yakinkan posisi breaker
sudah terindikasi dengan jelas.
Secara manual operasikan setiap circuit breaker dan pastikan pergerakan
dapat beroperasi dengan bebasr tanpa terikat.
Periksa otomatis circuit breaker trip, dimana harus dipenuhi secara manual
dengan power menuju switchgear off.
2. Protection Relays
Inspeksi
Periksa, atur sesuai dengan data vendor dan test setiap protective relay
pada pengaturan sesuai dengan spesifikasi desain, instruksi manufaktur
yang dipublikasi, dan data kalibrasi.
Pastikan bahwa setiap relay adalah unit yang tepat pada aplikasi dengan
karakteristik yang tepat dan range sesuai dengan spesifikasi. Record semua
data nameplate.
Periksa kebersihan dari cover glass dan kekencangan dari gasket.
- 10 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE
Periksa shorting bar untuk mengetahui tindak lanjut yang tepat dan semua
kekencangan dan konstinuitas sambungan kabel.
Periksa contact untuk kondisi, kontinuitas, dan standar terminal number.
Pastikan operasional mekanik yang tepat untuk komponen relay, seperti
induction disc, directional element, targets, dan pelindung circuit
sebagaimana berlaku.
Periksa kontinuitas dari kabel internal dan eksternal, data test untuk
shortcircuits dan koneksi grounding.
Function Test
Kalibrasi relay secara elektrikal untuk operasi yang tepat melalui seluruh
range dalam hubungannya dengan kurva manufaktur dan rekomendasi.
Karakteristik elektrikal berlaku untuk relay yang sedang di tes.
Setelah verifikasi dari operasi relay yang sesuai, atur relay menurut
pengaturan yang diisyaratkan oleh vendor; test dan catat respon dari relay
untuk tindakan tripping. Pastikan bahwa waktu trip sesuai dengan yang
diharapkan menurut kurva relay trip. Setiap kegagalan dari final test harus
dilaporkan pada PT. Moya Bekasi Jaya sesegera mungkin.
Tempelkan stiker resr untuk setiap relay setelah testing, mencakup nama
vendor, nama tester, nama personel perusahaan, dan tanggal test.
Setelah semua pengaturan yang dibutuhkan selesai dilakukan, trip setiap
breaker dengan mengaktifkan secara manual masing-masing protective
relay. Segel setiap relay dengan tamperproof meter seal yang cocok.
Secara fungsional dan operasional periksa semua peralatan dan circuit.
Secara fisik dan fungsional periksa semua kunci, elektrikal, mekanikal, dan
sistem interlock lainnya.
3. MV and LV Motors
Testing
- 11 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE
Test insulasi dari MV motor dengan 10000 Volt DC megger dan LV motor
dengan 500 Volt DC megger. Hasil pengukuran di catat.
Lakukan tes insulasi resistensi pada pedestal, berdasarkan instruksi
manufaktur.
Lakukan tes proteksi peralatan.
Periksa apakah motor space heater circuit sesuai dengan gambar.
Periksa proteksi peralatan dan hubungannya dengan bagian lainnya.
Periksa instruksi manual manufaktur untuk lubrikasi dan ventilasi yang
tepat. Pastikan apakah alignment yang tepat sudah dilakukan.
Test run motors, sebaiknya uncoupled atau unloaded. Periksa rotasi
motor, kecepatan, vibrasi, arus, peningkatan temperature, dan catat
hasilnya.
Pastikan bahwa setiap relay adalah unit yang tepat pada aplikasi dengan
4. Wire and Cable
Testing
Sebelum energizing, ukur continuity dan insulasi resistensi dari setiap
eksternal circuit dengan megger dari setiap kabel dan ground.
Lakukan pengukuran insulasi resistensi dari :
Motor Feeders
Dengan motor yang terlepas, ukur resistensi insulasi dari motor
feeder dari tegangan maksimum dari motor.
Lighting Panel Feeders
Ukur resistensi insulasi dari lighting panel feeder dengan circuit
breakers, lighting transformers, dan panel boards, tapi dengan
lighting branch circuit breakers atau switches yang terbuka.
Feeder Circuits
Ukur resistensi insulasi dari feeder circuit breakers, dengan
breaker terbuka dan beban tidak terhubung.
- 12 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE
b. Tujuan Kegiatan
Sebelum fasilitas listrik dioperasikan, inspeksi lapangan dan pengujian harus
dilakukan untuk menetapkan, bahwa seluruh peralatan, perangkat dan kabel telah
diinstall dengan benar dan berada dalam kondisi kerja yang memuaskan dan akan
beroperasi sesuai dengan yang diinginkan.
c. Peralatan
1. Alat Kerja
Tang
- 13 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE
Obeng + dan
Test Pen
Kunci Inggris
Kunci L
2. Alat Ukur
Tang Ampere
Multi Tester
Megger (Insulation Tester)
Resistance Tester/Migroohm
3. Peralatan keselamatan : PPE (helmet, gloves, safety shoes, safety glasses,
cover all)
4. Consumable : Dust Cloth/Kain Perlak
d. Prosedur Kerja
Inspeksi
Secara visual, periksa panel dari kerusakan dan sambunagn yang longgar.
Wiring Check
Lakukan continuity test pada kabel dari panel untuk remote circuit
breakers.
Function Tes
Pastikan alarm point pada panel alarm dengan mensimulasikan kesalahan
fault sumber yang actual.
Periksa dengan skala pembacaan setengah dan penuh dari panel meter
dengan menggunakan arus dan tegangan yang diketahui.
Temple stiker tes untuk setiap relay yang telah di tes untuk memastikan
tes yang sesuai. Setiap stiker harus mencakup nama vendor, nama tester,
nama personel perusahaan, dan tanggal tes.
- 14 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE
Secara fungsional tes setiap kontrol circuit untuk operasi yang tepat dan
kesesuaian dengan gambar.
Setelah tes dilakukan, vendor harus memastikan bahwa semua power dan
wiring sudah terkoneksi dan dikoneksikan kembali pada titik koneksi yang
bersangkutan, dan sistem sudah siap untuk energizing dan beroperasi.
b. Tujuan kegiatan
Sebelum fasilitas listrik ditempatkan dalam operasi, inspeksi lapangan dan
pengujian harus dilakukan untuk menetapkan, bahwa semua peralatan, perangkat
dan kabel telah di instal dengan benar, berada dalam kondisi kerja yang
memuaskan dan akan beroperasi sesuai desain.
c. Peralatan
1. Alat Kerja
Tang
Obeng
Tespen
Cripping
2. Alat Ukur
Tang Ampere
Multi Tester
- 15 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE
d. Prosedur kerja
Sistem Lighting
Memastikan enclosure lighting untuk klarifikasi area
Periksa jumlah dan loksi peralatan yang benar
Memastikan rangkaian panel distribusi, penomoran dan loading sudah
benar
Periksa kondisi cable gland
The feeder cable size is correct
Grounding peralatan lengkap dan ketat
Operasi photoelectric cell, magnetic control switches, dll
Periksa resistansi isolasi masing-masing rangkaian
Ukur tingkat pencahayaan
Sambungan sirkuit pencahayaan yang benar untuk penomoran sirkuit /
identifikasi
Ukur tegangan pada setiap soket untuk receptacle
Periksa isulation resistance setiap outlet
Lighting circuit test
- 16 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE
b. Tujuan Kegiatan
Sebelum fasilitas listrik ditempatkan dalam operasi, inspeksi lapangan dan
pengujian harus dilakukan untuk menetapkan, bahwa semua peralatan, perangkat
dan kabel telah di install dengan benar, berada dalam kondisi kerja yang
memuaskan dan akan beroperasi sesuai dengan desain.
c. Peralatan
1. Alat kerja
Tang
Obeng
Tespen
Cripping
2. Alat Ukur
Tang ampere
Multi tester
d. Prosedur Kerja
Pastikan label pengisian daya sudah benar
Memastikan rating baterai, tegangan, dan ampere-jam yang benar
Periksa beban dihubungkan sesuai dengan gambar yang disetujui
Periksa berat jenis electrolit di setiap sel per nilai tertentu
Memastikan tingkat cairan ke dalam setiap sel dalam limit
Alat pelindung untuk pengisi baterai, yaitu sekering, relay, dll sudah benar
Penyambungan kabel secara lengkap dan ketat
Penyambungan, ventilasi, dan drainase fasilitas kamar baterai dalam kondisi
baik
- 17 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE
b. Tujuan Kegiatan
Sebelum fasilitas listrik di tempatkan dalam operasi, inspeksi lapangan dan
pengujian harus di lakukan untuuk menetapkan, bahwa semua peralatan,
perangkat dan kabel telah di install dengan benar, berada dalam kondisi kerja yang
memuaskan dan akan beroperasi sebagai mana dimaksud
c. Peralatan
1. Alat Kerja
Tang
Obeng + dan
Tespen
Kunci inggris
Kunci L
2. Alat Ukur
Tang ampere
Multi test
Megger (insulation tester)
- 18 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE
Resistence Tester/Migroohm
3. Peralatan Keselamatan : PPE (helmet, gloves, safety shoes, safety glasses,
cover all)
4. Consumable
Dust Cloth/ kain perlak
d. Prosedur Kerja :
Inspeksi
Jaringan listrik harus diperiksa kecocokannya dengan skematik diagram.
Peralatan hasil rakitan pabrik, seperti switchgear, hanya dibutuhkan sample
checks. Kekencangan dari semua terminal harus dipastikan.
Elecrical Loop check harus dilakukan pada setiap loop untuk emastikan apakah
setiap Loop di install dengan benar sesuai dengan gambar konstruksi dan wire
serta kabel diterminasi pada polaritas atau tahapan yang benar
Tahapan dan polaritas harus ditandai pada semua titik-titik terminasi
Sebelum melakukanj test apapun, secara visua periksa eksternal dan internal
line-up switchgear dari kerusakan dan masalah yang mungkin terjadi
Dengan feeder breaker yang terbuka, termasuk secondary breaker, lakukan
megger pada bus fase ke fase dan fase ke ground menggunakan 500 volt
megger. Nilai insulasi resistansi paling sedikit 3 mega ohm
Dengan menggunakan solid-state tester yang didesain umtuk memeriksa
peralatan pemutus sambungan, periksa breaker untuk memastikan operasi
trip yang sesuai. Secara visual, lakukan inspeksi untuk melihat apakah rasio CT
sudah benar untuk breaker rating, dan secara manual operasikan setiap
breaker untuk memastikan bahwa breaker tidak mengikat (binding)
Sesuaikan breaker solid-trip dengan pengaturan yang disiakan oleh vendor
Setelah di test dengan komplit, tandai setiap breaker untuk menunjukan
bahwa test sudah selesai dilakukan. Pada tag tersebut harus terdapat nama
- 19 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE
perusahaan yang melakukan test, jenis test, personil yang melakukan test, dan
tanggal test
Function test
Function test harus dilakukan untuk menunjukan operasi yang benar dari
keseluruhan system
Perhatian khusus harus diberikan pada peralatan interface, dimana terdapat
kemungkinan perbedaan fungsional
Periksa switchgear termasuk housing, bus, kompertemen circuit breaker
compartements, dan mekanisme circuit breaker untuk melihat kerusakan yang
mungkin terjadi saat pengiriman
Bersihkan semua bagian dari kotoran dan material luar dari testing dan
energizing
Pastikan apakah CT polarities ditunjukan sesuai gambar desain
Pastikan apakah bus bar bracing dan alignment sudah tepat
Periksa dan test harus mencakup hal berikut :
a) Nameplate rating dan layout panel sudah termasuk alignment dan level
b) Rating dari circuit breaker, fuses, cPT, CT, dan jenis dari protection relay
c) Sambungan bus bar dan penddukung dari control dan grounding bus
d) Pengaturan untuk protective relays
e) Fitur keselamatan seperti hambatan partisi, shutter, door, interlocks,
handle interlock, dll
f) Alignment kontak dari mekanisme drawout
g) Terminasi kabel dan terminasi grounding
h) Koneksi grounding dan system grounding
i) Review kembali hasil test pabrik
j) Bolting bus di sambungkan dengan metode kalibrasi torsi kunci pas
disesuaikan dengan instruksi pabrik
- 20 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE
Testing
Melakukan test insulasi resistensi, winding-to-winding and winding-to-ground,
menggunakan megger.
Minimum resistensi insulasi yang dapat diterima dalam megaohm yaitu 8 kali nilai
resistensi dalam kV dari gulungan yang diuji
Test secondary winding-to-ground dengan tangki dan primary winding grounded.
Test primary winding to secondary winding
Test daya transformer sesuai dengan ANSI/IEEE.
Test lainnya yang akan dilakukan hrus dilakukan dengan representasi dari vendor.
Hal tersebut mencakup :
- Excitation current test pada setiap fase
- Lakukan precent oxygen test on nitrogen gas blankets
Function Test
Cek temperature operasi dari alarm dengan meng-energizing alarm circuit dan
secara manual menggerakan alarm contact ke sound alarm
Periksa operasi dari cooling fan, relay, dan circuit dengan energizing circuit dan
menggerakan fan relay contacts untuk menyalakan dan menghentikan motor
Melakukan test operasi dengan pressure relay yang salah berdasarkan instruksi
manufacturer
Periksa tidak ada load tap charger untuk meyakinkan bahwa kondisi operasi
dengan memindahan pegangan tap charger melalui travel yang komplit
Energize transformer dan ukur tegangan primary dan secondary dengan tap
charger di setiap posisi
Pastikan apakah rasio tegangan sesuai dengan nameplate transformer
Atur tap charger pada posisi yang tepat untuk memenuhi tegangan secondary yang
diharapkan pada beban dengan tegangan primer yang diaplikasikan
- 21 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE
Lakukan test komplit pada insulating oil dalam semua cairan yang mengisi
transformer. Hal ini mencakup oil dielectric testing, test penetral keasaman, dan
interracial tension test.
Lakukan test TTR (transformer Turn Ratio) diantar windings untuk posisi tekan.
Pengaturan tekan final harus sesuai dengan spesifikasi vendor
b. Tujuan Kegiatan
Sebelum fasilitas listrik ditempatkan dalam operasi, inspeksi lapangan dan
pengujian harus dilakukan untuk menetapkan, bahwa semua peralatan, perangkat,
dan kabel telah di install dengan benar, beada dalam kondisi kerja yang
memuaskan dan akan beroperasi sesuai dengan desain.
c. Peralatan
1. Alat Kerja
Tang
Obeng
Tespen
Kunci/wrench
2. Alat Ukur
Tang Ampere
Multi Tester
Temperature Gun
Tacho Meter
- 22 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE
Megger
3. Peralatan keselamatan
Safety body harness
Helmet
Gloves
Safety shoes
Safety glasses
4. Consumable
Kain lap
d. Prosedur Kerja
Feeder dan grounding motor
Memastikan ukuran dan feeder motor sesuai dengan gambar yang disetujui.
Memastikan indikasi circuit dan penomoran terminal motor yang benar dan
jelas.
Pemeriksaan Cable Gland lengkap dan ketat.
Memastikan klem dan koneksi dari kabel tunggal konduktor ketat dan cocok
untuk fluks magnet.
Memastikan terminasi kabel dan koneksi yang benar dan ketat.
Pengamanan kabel dari kerusakan mekanikal.
Melakukan test continuity.
Melakukan test resistansi isolasi.
Memastikan koneksi grounding lengkap.
- 23 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE
1.5.4.1 Umum
Prosedur ini mencakup persyaratan umum untuk uji penerimaan (Acceptance Test),
kalibrasi instrument dan loop/sequence test sebelum/setelah instalasi dan sebelum
commissioning dilaksanakan. Setelah Power On peralatan listrik dan penyelesaian
instalasi listrik serta koneksi, pre-commissioning akan dilakukan kontraktor dan
disaksikan oleh PT. Moya Bekasi Jaya (OWNER) untuk membuktikan kesesuaian umum
untuk peraturan yang berlaku dan kode praktek serta spesifikasi.
- 24 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE
1. Elektronik
- Hubungkan suplai poweryang sesuai. Electronic instrument sebaiknya di-
energize dengan tujuan percobaan tes kalibrasi, atau sesuai dengan
rekomendasi oleh manufaktur. Suplai polaritas yang benar harus
dipertahankan setiap saat.
- Periksa output untuk test meter yang sesuai, sebaiknya Digital Volt Meter.
- Periksa apakah polaritas sudah benar, ukur independence loop dan buat
compensating adjustments.
2. Pneumatic
- Suplai udara untuk pneumatic instrument harus bersih, kering, dan bebas
minyak.
- Tambahkan regulator tambahan udara pada pengaturan yang benar.
b. Loop Test
1. General
- 25 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE
- 26 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE
- 27 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE
- 28 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE
- 29 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE
6. Lain-Lain
Prosedur harus diterapkan dalam melaksanakan detail loop test, namun
secara umum instrument loop secara komplit harus di tes sebagai satu
keseluruhan sistem, dan apabila diperlukan penyesuaian harus dilakukan
kalibrasi. Alarm yang terkkait dan trip action dari PLC dan/atau papan
instrument yang dipasang harus diperiksa selama loop test.
Loop test adalah operasi yang terdiri 2 grup dimana satu grup di lapangan
dan yang lainnya di control room atau bagian depan dari local panel.
Ketika PLC diterapkan, satu orang harus berada di substation untuk
troubleshooting. Kontraktor harus meyakinkan grup tersebut dilengkapi
sarana yang memadai seperti komunikasi jarak jauh, yang disetujui oleh
kontraktor.
Rekam/catat semua hasil, untuk setiap instalasi. Jika ada test yang tidak
disaksikan dan karenanya tidak disetujui dalam laporan tes, kontraktor
akan melanjutkan dengan konfirmasi terulis dari klien dan/atau engineer.
Dalam penyelesaian loop test PLC controller mde, semua tipe controller
action konvensional harus dibuang dengan tindakan yang tepat dan
dengan pengaturan kelompok yang proporsional 100%. Fungsi reset dan
derivative akan menjadi minimum. Controller harus digunakan dalam
mode manual dan dimanipulasikan menjadi 0%.
- 30 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE
c. Sequence Test
1. General
- Sistem interlock keseluruhan harus diperiksa urutan operasi yang tepat
dan semua peralatan output harus dijalankan agar dapat bekerja secara
memuaskan.
- Saat input interlock telah dibuktikan selama loop test, input tersebut
kemungkinan akan bypassed. Semua input lainnya harus dibuktikan pada
sequence test.
- Saat interlock input dan/atau output diasosiasikan dengan peralatan
elektrik seperti motor pompa, kompresor, dan valve, maka sequence test
harus dilaksanakan oleh engineer bagian elektrikal.
2. Prosedur Sequence Test
- Switch untuk trip bypass harus pada posisi OFF sebelum sequence test.
- Untuk annunciator, secara manual sinyal output transmitter harus dibuat
dan/atau disimulasikan untuk memeriksa annunciator. Function check
tidak diperlukan, karena akan selesai selama loop test.
- Untuk peralatan output, dengan menekan tombol manual trip atau dengan
mengatur kondisi emergency sama seperti pemeriksaan annunciator,
yakinkan bahwa semua instrument atau peralatan elektrikal merespon
dengan benar. Pada waktu yang sama, jawaban kembali harus diperiksa,
jika diperlukan.
- Untuk pneumatic atau valve yang dioperasikan jarak jauh, manual switch
atau switch keyboard untuk mengoperasikan PLC harus pada posisi ON
dan/atau OFF untuk memeriksa tindakan dari valve dan status indikasi.
- Tombol remote/local selector harus diganti ke posisi remote sebelum test,
jika diperlukan.
- 31 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE
1.5.5.1 Pompa
a. Deskripsi Proses Kegiatan
Kegiatan pre-commissioning yang dilakukan antara lain berupa solo run test dan
performance test. Solo run test dilakukan pada motor dan pompa dengan melepas
coupling yang menjadi penghubung antara motor dan pompa. Pada performance
test, coupling dipasang kembali, kemudian suction dan discharge pompa
disambung dengan hose lalu dilakukan sirkulasi dengan air menggunakan
temporary tank.
b. Tujuan Kegiatan
Solo run dan performance test secara umum bertujuan untuk memeriksa apakah
pompa mampu bekerja sesuai spesifikasi.
c. Peralatan
1. Alat Kerja
Temporary Tank
Hose
Tang
Obeng
Kunci Pipa
Kunci/wrench
Pengungkit
2. Alat Ukur
Tang Ampere
Multi Meter
Temperature Gun
Tacho Meter
Megger
- 32 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE
d. Prosedur Kerja
Solo Run Motor
Lepaskan coupling yang menjadi penghubung antara motor dan pompa.
Energize power untuk motor.
Lihat arah putaran motor (berputar sesuai dengan arah jarum jam)
Ukur jumlah putaran motor dengan tachometer. Catat hasilnya
Ukur vibrasi dengan menggunakan vibrasi meter. Catat hasilnya
Ukur temperatur motor dengan temperature gun. Catat hasilnya
Sesuaikan hasil pengukuran dengan spesifikasi motor.
Performance Test
Pasang kembali coupling untuk menghubungkan motor dan pompa
Sediakan bak penampungan berisi air
Sambungkan pipa ke bagian suction dan discharge pompa ke bak berisi air
Energize power untuk menyalakan pompa
Lihat arah putaran pompa (berputar sesuai dengan arah jarum jam)
- 33 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE
1.5.5.2 Agitator/Mixer
a. Deskripsi Proses Kegiatan
Kegiatan pre-commissioning dilakukan pada agitator pada seluruh proses instalasi
dan setelah semua komponen terpasang sempurna. kegiatan ini untuk melihat
putaran dari agitator.
Solo Run Motor
Putaran agitator
b. Tujuan Kegiatan
Melakukan pemeriksaan secara menyeluruh agar pada saat motor dijalankan
untuk pertama kalinya tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diharapkan yang
dapat terjadi karena ada kesalahan pemasangan. Pemeriksaan kesiapan
perlengkapan dilakukan terhadap motor dan komponen-komponen penunjang
lainnya yang terkait dengan operasi motor. Untuk melihat putaran agitator apakah
dapat bergerak dengan lancer dan apakah motor sesuai dengan spesifikasi.
c. Peralatan
1. Alat Kerja
Tang
Obeng
Kunci Pipa
Kunci/wrench
Pengungkit
2. Alat Ukur
Tang Ampere
- 34 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE
Multi Meter
Temperature Gun
Tacho Meter
Megger
Vibrasi Meter (bila diperlukan)
Pressure Gauge
3. Peralatan keselamatan
Safety body harness
Helmet
Gloves
Safety shoes
Safety glasses
4. Consumable
Kain lap
Minyak pelumas atau Grease
Ampelas
d. Prosedur Kerja
Solo Run Motor
Lepaskan coupling yang menjadi penghubung antara motor dan gear box.
Energize power untuk motor.
Lihat arah putaran motor (berputar sesuai dengan arah jarum jam)
Ukur jumlah putaran motor dengan tachometer. Catat hasilnya
Ukur vibrasi dengan menggunakan vibrasi meter. Catat hasilnya
Ukur temperatur motor dengan temperature gun. Catat hasilnya
Sesuaikan hasil pengukuran dengan spesifikasi motor.
- 35 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE
- 36 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE
Kain lap
Sabun
Selotip
d. Prosedur Kerja
Memastikan tidak ada kebocoran dalam tabung compressor
Nyalakan compressor. Periksa setiap konektor dengan menetesi air sabun di
sekeliling konektor, jika terdapat gelembung udara maka masih terdapat
kebocoran. Jika terdapat kebocoran, buka konektor, buang selotip lama dang
anti selotip baru lalu lapisi dengan cat dasar sebagai pelekat.
Safety valve berfungsi dengan baik
Isi tabung melebihi kapasitas, lihat apakah valve dapat membuka dengan
sendirinya dan membuang udara berlebih dari compressor. Jika iya, maka
safety valve berfungsi dengan baik.
Untuk mengecek apakah safety valve dapat dioperasikan dengan manual. Isi
tabung compressor setengah penuh lalu buka secara manual. Jika dapat
dibuka secara manual dengan mudah, maka safety valve dapat berfungsi
dengan baik.
Memastikan sistem automatic berjalan dengan baik
Berikan beban berlebih pada compressor. Power akan memutuskan
compressor jika sistem berfungsi dengan baik. Saat compressor kosong,
compressor akan mengisi dengan sendirinya.
1.5.6.1 Flushing
a. Deskripsi Proses Kegiatan
Water flushing.
Air Blowing
- 37 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE
Steam Blowing
Tightening/bolting
Leak Test for General Line
Fabrikasi Temporary Spool Peace (sebelum control valve dipasang, gunakan
spool peace)
Fabrikasi temporary pipe spool outlet blow/knalpot/pembuangan
Fabrikasi temporary sleep blind/sorokan tutup
Fabrikasi temporary manifold inlet (untuk pengisian dari compressor ke pipe
line).
b. Tujuan Kegiatan
Untuk membersihkan kotoran didalam pipa.
Pengencangan bolt yang masih kendur.
c. Peralatan
1. Alat Kerja
Mesin compressor, yang pressurenya mencapai 7 kg/Nm2.
Hose/slang
Pressure gauge
Kunci Inggris
Kunci Pipa
Kunci Pass
Hose Connection
Kunci F
Welding Machine
Cutting torch/lapu potong
APAR
2. Alat Ukur
- 38 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE
Tang Ampere
Multi Meter
Temperature Gun
Tacho Meter
Megger
Vibrasi Meter (bila diperlukan)
Pressure Gauge
3. Peralatan keselamatan
Safety body harness
Helmet
Gloves
Safety shoes
Safety glasses
d. Prosedur Kerja
Sebelum dilakukan hydrotest, dipastikan line pipa sudah final check oleh
Quality Control PT. Moya Bekasi Jaya dan dipastikan tidak ada comment.
Hydrotest bisa dilakukan kalau test package sudah siap dan sudah approved
oleh PT. Moya Bekasi Jaya.
Dalam pelaksanaan hydrotest/pneumatic test dipastikan safety man harus ada
di lokasi, dan harus ada alat komunikasi/radio.
Line pipe yang sedang di test, dipastikan diberi tanda police line atau
barrigade.
Line pipe yang sudah selesai di hydrotest, lalu dilakukan Re-Install/Re-Storage.
- 39 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE
Semua sistem pipa dilakukan hydrotest kecuali untuk beberapa kondisi dibawah ini
:
Tes Pneumatik
Pipa air instrument
Sistem blowdown
Pemakaian air laut tidak diperbolehkan
Air untuk pengetesan pipa stainless steel tidak boleh mengandung klorida
lebih dari 50 ppm
Pressure test dilakukan untuk pipa dengan kode IA dan UA
b. Tujuan Kegiatan
Untuk memeriksa kuat tekan pipa terhadap fluida sesuai dengan tekanan yang
diberikan.
c. Peralatan
Hand pump
Pressure gauge
Temporary pipe
Paltform
Tangga
d. Prosedur Kerja
Kriteria
Hydrotest untuk pipa internal pressure
Pressure test untuk pipa baja tidak boleh kurang dari 1,5 design
pressure.
Pressure test untuk pipa FRP dan PVC tidak boleh kurang dari 1,1
design pressure.
- 40 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE
Pneumatic Test
Tes pressure untuk pneumatic adalah 110% design pressure
Test Pressure
a. Pre-Test Pressure
- 41 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE
Sebelum disaksikan oleh PT. Moya Bekasi Jaya, kontraktor bisa melakukan
percobaan test pressure.
b. Pelaksanaan Hydrotest
Harus menggunakan air tawar
Pengisian tes blok harus menggunakan temporary pipe dan terdapat
vent di tiap bagian yang tinggi.
Tekanan dikontrol dengan pressure gauge yang ada dibagian yang
rendah dan tidak boleh melebihi test pressure
Tes blok untuk line high pressure diberikan pressure secara bertahap
sampai nilai test pressure.
Test pressure di-hold minimal 1 jam
Pelaksanaan Hydrotest harus dilengkapi dengan chart recorder
c. Pelaksanaan Pneumatic Test
Semua pengetesan pneumatic termasuk preliminary tidak boleh
melebihi 1.7 kg/cm2g. Tekanan dinaikkan secara bertahap supaya
material pipa menyesuaikan dengan tegangannya dan untuk
mengecek kebocoran
Semua sambungan, pengelasan supaya disemprot dengan air sabun
untuk mendeteksi kebocoran.
Pressure test di-hold sampai semua sambungan diperiksa.
d. Acceptance
Tes blok dinyatakan diterima jika tidak ada kebocoran
e. Restorasi
Item dibawah ini harus dipasang kembali setelah selesai pengetesan :
- 42 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE
1.5.7.1 Hydrotest
a. Deskripsi Proses Kegiatan
Hydrotest dilakukan pada bangunan sipil berbentuk bak/kolam
penampung.
Hydrotest dilakukan dengan cara mengisi bak dengan air hingga penuh.
b. Tujuan Kegiatan
Hydrotest bertujuan untuk mengidentifikasi adanya kebocoran pada bak.
c. Peralatan
Pompa air untuk mengisi bak beserta accessories-nya seperti selang air,
dll.
Kapur/spidol untuk menghitung besarnya penurunan air dengan menandai
selisih tinggi permukaan air saat dimulainya hydrotest dan setelah
hydrotest selesai (3x24 jam)
Kapur/spidol tersebut diatas juga untuk menandai spot dinding dalam bak
yang teridentifikasi sebagai lokasi kebocoran.
Peralatan keselamatan
Safety body harness
Helmet
Gloves
Safety shoes
Safety glasses
d. Prosedur Kerja
Pelaksanaan tes kebocoran dilakukan pada semua bak.
- 43 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE
e. Lain-lain
Air yang digunakan untuk hydrotest adalah bukan air laut atau air yang
berpengaruh buruk terhadap besi dan beton. Sehingga jika terjadi kebocoran, air
yang tertinggal di lubang resapan tidak menyebabkan kerusakan.
- 44 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE
2. START-UP PROCEDURE
2.1 Pendahuluan
Start-up adalah langkah terakhir dalam proyek Pembangunan Terintegrasi (EPCC) IPA
Tegal Gede Tahap II, Kap. 500 L/det. Kegiatan start-up melingkupi kegiatan sebagai
berikut :
Seluruh perpipaan dan tiap-tiap sambungan telah dipastikan bebas dari
kebocoran.
Audit Mechanical Completion, yaitu memastikan prosedur innstalasi sudah
benar untuk setiap equipment dan memperoleh jenis dan jumlah dari pelumas
(lubricant) yang akan digunakan saat operasi.
Review P&ID.
Pre start-up safety review.
Periksa power suplai secara fungsional.
Training operator untuk start-up dan operasi.
Pelaksanaan start-up dan operasi sampai turn over pertama.
Valve yang digunakan untuk me-reduce kapasitas pompa air baku sesuai
dengan kapasitas pengolahan yang diinginkan.
Discharge valve pada pompa sudah diatur sesuai dengan kapasitas air baku
yang akan dialirkan.
- 45 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE
Pastikan persiapan bahan kimia yang dibutuhkan dalam proses koagulasi dan
flokulasi.
Jenis dan dosis optimum dari koagulan, flokulan, dan netralisan, telah
diperoleh melalui pelaksanaan Jar-Test.
Jenis dan dosis optimum dari polimer yang akan digunakan pada unit SDS
telah diperoleh melalui Jar-Test sehingga diperoleh jumlah yang harus
disediakan oleh kontraktor maupun dari PT. Moya Bekasi Jaya untuk
operasional instalasi penjernihan air (IPA).
Waktu detensi setiap unit pengolahan dan waktu operasional setiap
equipment telah dicatat sebagai evaluasi untuk memaksimalkan efisiensi
instalasi penjernihan air (IPA).
Setiap unit pengolahan berhasil mengolah parameter pencemar sesuai dengan
desain yang dapat dibuktikan melalui hasil sampling yang diambil melalui
sampling point yang kemudian dilakukan analisa laboratorium.
Urutan dan loop untuk instrumentasi dan kontrol telah diatur sesuai dengan
desain.
Outlet hasil olahan pada unit Filtered Water Basin sudah memenuhi baku
mutu yang ditetapkan didalam RKS.
Line check dilakukan secara visual terhadap unit untuk meyakinkan bahwa plant
dibangun sesuai dengan P&ID. Lakukan pemeriksaan-pemeriksaan khusus terhadap
hal-hal berikut:
- 46 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE
Pemasangan tracing dan insulation sudah dilakukan dengan baik dan benar
Pemasangan dan kedudukan piping support, shoes, dan sebagainya sudah benar.
Perbaiki apabila diperlukan.
Beberapa peralatan khusus seperti control valve, check valve, orifice, dan lainnya,
mungkin dipindahkan/dicabut dari line pada waktu pressure test dan flushing. Oleh
karena itu, alat-alat ini harus diperiksa apabila terdapat perbaikan.
Semua perpipaan harus dibersihkan dari kotoran dan karat, dimana pada umumnya
line di-flush dengan menggunakan air bersih. Untuk penyelesaian flushing line setiap
sistem, pastikan bahwa semua sambungan sementara telah disambung kembali
termasuk juga control valve yang dilepas sementara harus dipasang kembali.
Sebelum melakukan test pada kolam atau bak, periksa hal-hal sebagai berikut:
- 47 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE
Peralatan instrumen harus sudah lengkap dan dicek keseluruhannya sebelum start-up.
Selanjutnya petunjuk pengecekan untuk pekerjaan instrumen adalah sebagai berikut:
- 48 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE
Sistem Alarm berfungsi untuk memberikan informasi kepada operator tentang kondisi
yang mendesak di lapangan seperti harus melakukan pengisian bahan kimia karena
kondisi akan habis. Apabila hal ini terjadi, maka sistem alarm akan memberikan
indikasi suara dan lampu menyala serta di layar computer.
1 Pastikan semua tangki atau bak dalam keadaan terisi sampai level air diatas level
indikasi alarm, dan tidak ada indikasi alarm pada monitor computer maupun
lampu.
2 Operator lapangan di lokasi memberikan informasi siap untuk menurunkan level.
- 49 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE
3 Setelah pada level yang seharusnya menunjukkan indikasi harus ada alarm,
operator dalam control room melakukan pengecekan apakah alarm dapat
berfungsi baik tampilan di monitor ataupun suara alarm.
4 Apabila tidak berfungsi dengan baik, atau tidak ada respon untuk kondisi ini,
lakukan pengecekan kembali.
Cek kabel dari level transmitter ke control room,
Cek set point kontrol dalam software.
- 50 -