You are on page 1of 12

ANALISIS PERJANJIAN BILATERAL ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK

INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK DEMOKRATIK TIMOR-LESTE

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH INDONESIA DAN PEMERINTAH


REPUBLIK DEMOKRATIK TIMOR-LESTE TENTANG AKTIFITAS KERJASAMA
DI BIDANG PERTAHANAN (AGREEMENT BETWEEN THE GOVERNMENT THE
REPUBLIC OF INDONESIA AND THE GOVERNMENT OF THE DEMOCRATIC
REPUBLIC OF TIMOR-LESTE CONCERNING COOPERATIVE ACTIVITIES IN THE
FIELD OF DEFENCE)

DISUSUN OLEH:

MOCHAMMAD REYNALDI G.P | 11010115140250

DOSEN PENGAMPU:

DR. AGUS PRAMONO, S.H., M.HUM.

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Timor-Leste (secara resmi bernama Republik Demokratik Timor-Leste
(RDTL)) adalah sebuah negara berdaulat yang terletak di Asia Tenggara. Timor-Leste
berbatasan dengan Indonesia di sebelah barat, utara, dan timur, sementara di wilayah
selatannya berbatasan dengan Laut Timor.1 Sebagai negara yang berbatasan langsung
dengan Indonesia, tentunya Timor-Leste mempunyai sejarah yang panjang dengan
Indonesia, namun di masa lalu Timor-Leste mempunyai hubungan yang kurang baik.
Sebelum merdeka pada tahun 2002 Timor-Leste bernama Timor Timur yang
merupakan jajahan dari Portugis di masa lalu, setelah Portugis hengkang dari bekas
tanah jajahannya, Indonesia menginvasi bekas koloni Portugis ini pada tahun 1975,
kemudian menganeksasi Timor Timur pada tahun 1976 dan memasukkan wilayah ini
menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai provinsinya
yang ke-27. Walaupun Timor Timur sudah masuk dalam wilayah Indonesia, banyak
masyarakat Timor Timur yang menuntut untuk memisahkan diri dari NKRI karena
banyak terjadinya kekerasan di wilayah tersebut sejak Indonesia menginvasi Timor
Timur di tahun 1975. Setelah Orde Baru lengser pada tahun 1998, isu disintegrasi Timor
Timur dari Indonesia makin mencuat sampai menjadi isu internasional, akhirnya
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) turun tangan dalam masalah ini dan pada tahun
1999 PBB mengadakan referendum kepada masyarakat Timor Timur, apakah tetap
memilih untuk menjadi bagian dari NKRI atau memisahkan diri dari NKRI dan
memerdekakan diri. Hasil dari referendum ini menghasilkan kemenangan mutlak
masyarakat Timor Timur yang ingin memisahkan diri dari NKRI dan memilih untuk
memedekakan dirinya. Setelah proses administrasi di internal PBB, Timor Timur
akhirnya memperoleh kemerdekaannya pada tanggal 20 Mei 2002, sejak saat itu Timor
Timur berubah nama menjadi Timor-Leste yang kita kenal sampai saat ini.2

1
Timor Leste, wikipedia, diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Timor_Leste pada tanggal 17 September
2017 pukul 10.00 WIB
2
Hubungan Indonesia dengan Timor Leste, Academia, diakses dari
https://www.academia.edu/4462241/HUBUNGAN_INDONESIA_DENGAN_TIMOR_LESTE pada tanggal 17
September 2017 pukul 10.39 WIB
Sebagai negara yang masih muda, Timor-Leste banyak menghadapi masalah
internal yang terjadi di negara tersebut, diantaranya Krisis Timor Leste tahun 2006 yang
membuat negara itu hampir terjerumus kedalam perang saudara dan klimaksnya sampai
terjadi percobaan pembunuhan terhadap Mantan Presiden Ramos-Horta dan Mantan
Perdana Menteri Xanana Gusmao pada tanggal 11 Februari 2008 yang membuat
Gusmao harus menyatakan negara dalam keadaan darurat selama 48 jam kedepan
setelah percobaan pembunuhan terhadap dia dan Mantan Presiden Ramos-Horta.3
Terjadinya masalah internal diatas memperlihatkan betapa lemahnya internal negara
Timor-Leste dalam menghadapi pemberontakan-pemberontakan yang terjadi di negara
tersebut. Atas dasar hal tersebut membuat Timor-Leste ingin belajar di bidang militer
dengan banyak negara untuk memodernisasi sistem pertahanannya, salah satunya
belajar dari Indonesia sebagai negara tetangganya. Indonesia dan Timor-Leste sudah
melaksanakan perjanjian bilateral tentang kerjasama di bidang pertahanan pada tahun
2011, maka dari itu, perlu dilakukan sebuah kajian bagaimana impelementasi dari
kerjasama di bidang pertahanan yang sudah berjalan selama 6 tahun ini.

Dalam kajian ini, penulis akan menggunakan perjanjian Persetujuan antara


Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Demokratik Timor-Leste
tentang Aktifitas Kerjasama di Bidang Pertahanan (Agreement between The
Government of The Republic of Indonesia and The Government of The Democratic
Republic of Timor-Leste Concerning Cooperative Activities in The Field of Defence),
sebagai acuan dalam mengkaji hubungan antara Indonesia dengan Timor-Leste, dimana
perjanjian dalam bentuk persetujuan (agreement) ini didasari keinginan kedua belah
pihak untuk meningkatkan dan memperluas hubungan bilateral yang ada melalui
kerjasama pertahanan antara kedua negara berdasarkan prinsip kesetaraan, saling
menguntungkan, dan penghormatan penuh terhadap kedaulatan dan integritas teritorial
serta karena adanya kepentingan bersama dalam hal keamanan untuk menciptakan
perdamaian di kawasan Asia Tenggara.4

3
Krisis Timor Leste sampai Kudeta Bersenjata Mayor Alfredo Reinado, Academia, diakses dari
https://www.academia.edu/4582922/Krisis_Timor_Leste_Sampai_Kudeta_Bersenjata_Mayor_Alfredo_Reinad
o pada tanggal 17 September 2017 pukul 10.56 WIB
4
Perjanjian Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Demokratik Timor-
Leste tentang Aktifitas Kerjasama di Bidang Pertahanan (Agreement between The Government of The Republic
of Indonesia and The Government of The Democratic Republic of Timor-Leste Concerning Cooperative Activities
in The Field of Defence)
B. Rumusan Masalah

1. Apa saja yang menjadi lingkup kerjasama dalam perjanjian Persetujuan antara
Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Demokratik Timor-Leste
tentang Aktifitas Kerjasama di Bidang Pertahanan (Agreement between The
Government of The Republic of Indonesia and The Government of The Democratic
Republic of Timor-Leste Concerning Cooperative Activities in The Field of
Defence) serta bagaimana implementasi dari lingkup kerjasama perjanjian ini?
2. Bagaimana mekanisme pengaturan pelaksanaan dalam perjanjian Persetujuan
antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Demokratik
Timor-Leste tentang Aktifitas Kerjasama di Bidang Pertahanan (Agreement
between The Government of The Republic of Indonesia and The Government of The
Democratic Republic of Timor-Leste Concerning Cooperative Activities in The
Field of Defence)?
3. Bagaimana mekanisme mengenai pemberlakuan, jangka waktu, dan pengakhiran
dari perjanjian Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah
Republik Demokratik Timor-Leste tentang Aktifitas Kerjasama di Bidang
Pertahanan (Agreement between The Government of The Republic of Indonesia
and The Government of The Democratic Republic of Timor-Leste Concerning
Cooperative Activities in The Field of Defence)?
BAB II

ANALISIS

A. Lingkup Kerjasama dan Implementasi

Pada tanggal 19 Agustus 2011 di Dili, Timor-Leste, Pemerintah Republik


Indonesia (RI) dan Pemerintah Republik Demokratik Timor-Leste telah membuat
perjanjian Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah
Republik Demokratik Timor-Leste tentang Aktifitas Kerjasama di Bidang
Pertahanan (Agreement between The Government of The Republic of Indonesia
and The Government of The Democratic Republic of Timor-Leste Concerning
Cooperative Activities in The Field of Defence), Pemerintah Republik Indonesia
dalam perjanjian ini diwakili oleh Purnomo Yusgiantoro yang pada saat itu
menjabat sebagai Menteri Pertahanan RI dan Pemerintah Republik Demokratik
Timor-Leste diwakili oleh Kay Rala Xanana Gusmao yang pada saat itu menjabat
sebagai Menteri Pertahanan dan Keamanan RDTL.5

Kerjasama dalam persetujuan ini dimaksudkan untuk fokus ke dalam lima


lingkup kerjasama yang telah disebutkan dalam Pasal II Persetujuan ini mengenai
Lingkup Kerjsama, yaitu:

1. Dialog dan Konsultasi Bilateral tentang Isu-isu Strategis Pertahanan dan


Militer yang Menjadi Kepentingan Bersama.

Kerjasama tentang isu strategis pertahanan ini baru saja terlaksana pada
Februari 2017 lalu, Pemerintah Republik Indonesia melalui Menteri
Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto bersama Menteri
Luar Negeri Retno Marsudi bertemu dengan Menteri Perencanaan dan Investasi
Strategis Republik Demokratik Timor Leste Xanana Gusmao. Dalam
pertemuan yang dilaksanakan di kantor Kementerian Koordinator bidang
Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta Pusat ini membahas tentang

5
Pasal X Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Demokratik Timor-
Leste tentang Aktifitas Kerjasama di Bidang Pertahanan (Agreement between The Government of The Republic
of Indonesia and The Government of The Democratic Republic of Timor-Leste Concerning Cooperative Activities
in The Field of Defence)
penyelesaian isu sengketa wilayah tentang perbatasan dua titik tapal batas antara
Indonesia dengan Timor-Leste di daaerah Noelbesi Citrana dan Bijael Sunan-
Oben.

Dalam implementasinya Menko Polhukam Wiranto menuturkan bahwa


kedua negara sepakat untuk membentuk Senior Official Consultation (SOC)
yang akan membahas secara teknis penyelesaian batas negara. SOC adalah
sebuah grup kecil yang akan membahas secara teknis kesepahaman atau
kesepakatan untuk menyelesaikan dua titik batas darat yaitu Noelbesi dan
Citrana. Tim kecil ini sudah melakukan pertemuan pertama pada 10 Maret 2017
lalu di Bali, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mendelegasikan Direktur
Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Desra Percaya
sebagai ketua delegasi Indonesia dalam tim kecil tersebut, sedangkan menurut
Retno Marsudi Timor-Leste mendelegasikan Wakil Menteri Luar Negeri
Timor-Leste Roberto Soares sebagai ketua delegasi Timor-Leste.

Untuk mencapai kesepakatan bersama dalam penyelesaian sengketa ini


dibutuhkan proses yang panjang menurut Menlu Retno, akan ada proses
ratifikasi, kemudian pertukaran instrumen. Setelah itu, kedua belah pihak akan
mendeposit perjanjian dan kesepakatan tersebut ke PBB. Selain dibahas di
kalangan elite negara, negosiasi penyelesaian sengketa perbatasan kedua negara
ini juga melibatkan komunitas atau masyarakat yang ada di wilayah perbatasan
tersebut. Karena masalah ini juga terkait dengan kondisi kultur masyarakat yang
tinggal di daerah perbatasan kedua negara.6

2. Pertukaran Informasi dalam Bidang Pertahanan dan Hal-hal Lain.

3. Meningkatkan Kerja Sama Angkatan Bersenjata.


Selain melakukan kerjasama antar menteri pertahanan, kerjasama di
bidang pertahanan ini juga dilakukan di lingkup angkatan bersenjata juga,
seperti yang dikatakan oleh Menteri Pertahanan Timor-Leste Cirilo

6
Kristian Erdianto, Atasi Sengketa Wilayah, Indonesia-Timor Leste Bentuk Tim Khusus, Kompas.com, diakses
dari http://nasional.kompas.com/read/2017/02/13/17420051/atasi.sengketa.wilayah.indonesia-
timor.leste.bentuk.tim.khusus pada tanggal 17 September 2017 pukul 13.15 WIB
Cristovao dalam kunjungannya ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot
Soebroto pada Mei 2015 lalu. Menurutnya kerjasama yang dijalin antar
angkatan bersenjata dalam hal ini adalah pelatihan sebagai upaya
peningkatan di bidang kemiliteran.
Kerjasama yang sudah disepakati antara Tentara Nasional Indonesia
(TNI) dengan Angkatan Bersenjata Timor-Leste adalah adanya pelatihan
bersama, Indonesian Army Monitoring Work (INAMOR) dan juga
kerjasama pelatihan-pelatihan misi bersama. Selain itu, juga ada kerjsama
pelatihan perwira jasmani dan pelatihan di bidang teknik mesin yang
difasilitasi TNI menurut Menhan Timor-Leste.7

4. Kerjasama Dukungan Logistik.

5. Kerjasama di Bidang-bidang Lain yang Disepakati Bersama oleh Kedua


Pihak.

Implementasi dari kerjama di bidang-bidang lain yang dilakukan oleh


Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Timor-Leste sudah banyak sekali
yang dilakukan, diantaranya adalah di bidang pendidikan, seperti yang
dikatakan oleh Menteri Pertahanan Timor-Leste Cirilo Cristovao dalam
kunjungannya ke kantor Kementerian Pertahanan RI di Jakarta pada Mei,
2015 lalu. Beliau mengatakan bahwa dia telah melakukan kesepakatan
secara informal dengan Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu untuk
mengirim perwira Timor-Leste untuk mengikuti pendidikan kemiliteran di
Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal) dan Sekolah Staf dan
Komando Angkatan Darat (Seskoad), kerjasama yang dilakukan melingkup
hal yang luas, bukan saja terkait pelatihan militer saja menurut Menhan
Cirilo.
Selain melakukan kesepakatan secara informal dengan Menhan RI,
Menhan Timor-Leste juga membangun kerjasama bilateral dengan
Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) dengan mengirim lebih banyak

7
Wahyu Aji, Timor Leste - RI Siap Tingkatkan Kerjasama Pertahanan, Tribunnews.com, diakses dari
http://www.tribunnews.com/nasional/2015/05/05/timor-leste-ri-siap-tingkatkan-kerjasama-pertahanan pada
tanggal 17 September 2017 pukul 13.51 WIB
militer Timor Leste jalani Program pendidikan Reguler Angkatan (PPRA)
di Lemhanas. Tahun 2015 lalu sudah ada 4 siswa yang mengikuti program
reguler di Lemhanas, tahun 2015 lalu merupakan tahun keempat pengiriman
siswa-siswa tersebut untuk belajar di Lemhanas. Bahkan Wakil Gubernur
Lemhanas pada saat itu Laksamana Madya TNI Didit Herdiawan Ashaf
meminta tahun-tahun ke depan bisa menambah jatah pengiriman dan
melakukan kajian bersama di bidang kajian perbatasan kelautan serta beliau
berjanji akan menambah kuota militer Timor Leste sebagai peserta
pendidikan tersebut untuk tahun-tahun ke depan.8
Selain kerjasama di bidang pendidikan, Indonesia dengan Timor-Leste
juga mengadakan kerjasama di bidang kesehatan terbukti saat Menhan RI
Ryamizard Ryacudu melakukan kunjungan kehormatan kepada Menhan
Timor-Leste pada Februari 2016 lalu. Disela-sela kunjungannya Menhan RI
juga meninjau kegiatan Misi Pelayanan Kesehatan Kemhan RI dan TNI
dengan menggunakan Rumah Sakit Terapung KRI dr. Soeharso 990 di
Pelabuhan Dili, Timor Leste. Dalam kunjungan kehormatan tersebut, kedua
Menhan membicarakan berbagai upaya peningkatan kerjasama pertahanan
Indonesia dan Timor Leste yang selama ini telah terjalin dengan baik.
Kerjasama yang ingin ditingkatkan utamanya adalah kerjasama di bidang
pendidikan dan pelatihan.
Dalam rangka peningkatan kerjasama tersebut, Menhan RI mengatakan
bahwa Kemhan RI membuka peluang kepada tentara RDTL untuk belajar
tentang masalah zeni. Hal itu menurut Menhan RI sangat penting untuk saat-
saat sekarang, karena dunia memerlukan itu. Dimana diberbagai negara,
PBB membutuhkan pasukan dari satuan zeni untuk membangun dan
memperbaiki tempat-tempat yang rusak karena perang ataupun bencana
alam. Sementara itu, Menhan RDTL mengatakan bahwa kerjasama
pertahanan Indonesia dan Timor-Leste telah dilakukan dan dirintis bersama
sejak dulu. Kedua negara sudah mempunyai kesepakatan kerjasama antara
kedua angkatan bersenjata.

8
Fajar Nugraha, Tingkatkan Kerja Sama, RI Latih Perwira Militer Timor Leste, metrotvnews.com, diakses dari
http://internasional.metrotvnews.com/read/2015/05/05/122484/tingkatkan-kerja-sama-ri-latih-perwira-
militer-timor-leste pada tanggal 17 September 2017 pukul 14.15 WIB
Salah satu kerjasama di bidang pertahanan yang sudah dirintis bersama
adalah kerjasama di bidang pelatihan bahasa Inggris dan keprotokoleran
untuk para tentara RDTL dan kerjasama pengiriman siswa RDTL ke
Indonesia untuk mengikuti pendidikan di Lemhannas.9

B. Mekanisme Pengaturan Pelaksanaan


Dalam Persetujuan ini, pada Pasal III mengenai Pengaturan Pelaksanaan telah
diatur bahwa para pihak dapat membuat pengaturan pelaksanaan berkaitan dengan
aspek-aspek tertentu dari kerja sama ini, apabila diperlukan.
Hal tersebut diatas berarti menunjukkan masih sangat terbuka dan sangat besar
kemungkinan bagi Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik
Demokratik Timor-Leste untuk membuat kesepakatan lanjutan secara bersama-
sama mengenai peraturan pelaksanaan yang belum diatur dalam Persetujuan ini.

C. Mekanisme Pemberlakuan, Jangka Waktu, dan Pengakhiran Perjanjian


Dalam Pasal X Persetujuan ini mengenai Pemberlakuan, Perubahan, dan
Pengakhiran telah diatur mekanisme tentang waktu pemberlakuan, jangka waktu,
dan pengakhiran dari perjanjian, yaitu sebagai berikut:
1. Persetujuan ini mulai berlaku pada tanggal penerimaan pemberitahuan
kedua yang mana Para Pihak akan berkomunikasi secara resmi atas
selesainya prosedur ratifikasi masing-masing dan tetap berlaku untuk
jangka waktu lima (5) tahun. Kecuali diakhiri oleh salah satu Pihak
sesuai dengan ayat 3 dari artikel ini, maka harus dianggap telah
diperpanjang untuk jangka waktu lima (5) tahun berikutnya.
2. Hal ini dapat diubah setiap saat dengan persetujuan tertulis antara para
Pihak.
3. Hal ini dapat mencela setiap saat dengan salah satu Pihak dengan
memberikan pemberitahuan terlebih dahulu dalam seratus delapan
puluh ( 180) hari.
4. Pengakhiran ini tidak akan mempengaruhi keabsahan atau jangka waktu

9
Indonesia dan Timor Leste Sepakat Tingkatkan Kerjasama Pertahanan di Bidang Pedidikan dan Pelatihan,
kemhan.go.id, diakses dari https://www.kemhan.go.id/2016/02/01/indonesia-dan-timor-leste-sepakat-
tingkatkan-kerjasama-pertahanan-di-bidang-pedidikan-dan-pelatihan.html pada tanggal 17 September 2017
pukul 14.46 WIB
dari kontrak-kontrak yang sedang berlangsung dalam kerangka
Persetujuan ini.

Mengenai waktu mulai berlakunya, telah disebutkan bahwa ketika kedua


negara telah menerima pemberitahuan kedua Persetujuan ini dan kemudian para
Pihak saling memberitahukan mengenai pemenuhan syarat pemberlakuan telah
terpenuhi, maka secara otomatis Persetujuan ini berlaku bagi kedua negara (Pasal X
ayat (1)).

Mengenai jangka waktu berlakunya, telah disebutkan juga di atas bahwa


Persetujuan ini tetap berlaku untuk jangka waktu lima tahun. Kecuali diakhiri oleh
salah satu Pihak sesuai dengan ayat 3 dari artikel ini, maka harus dianggap telah
diperpanjang untuk jangka waktu lima tahun berikutnya (Pasal X ayat (1)).

Untuk cara pengakhiran persetujuan ini, disebutkan juga dalam Pasal X ayat
(3) bahwa Persetujuan ini dapat diakhiri setiap saat oleh salah satu Pihak dengan
memberikan pemberitahuan terlebih dahulu dalam seratus delapan puluh hari.
BAB III

KESIMPULAN

Perjanjian Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan


Pemerintah Republik Demokratik Timor-Leste tentang Aktifitas Kerjasama di
Bidang Pertahanan (Agreement between The Government of The Republic of
Indonesia and The Government of The Democratic Republic of Timor-Leste
Concerning Cooperative Activities in The Field of Defence), telah ditandatangani
oleh perwakilan dari masing-masing negara pada 19 Agustus 2011 di Dili, Timor-
Leste, hingga saat ini persetujuan tersebut masih berlaku dan dilaksanakan. Dari lima
lingkup kerjasama yang disebutkan dalam Pasal II Persetujuan ini telah dilakukan
tiga poin dari lima poin lingkup kerjasama yang ada. Menurut penulis hal tersebut
wajar, karena persetujuan ini baru diratifikasi oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
pada Februari 2015 lalu.

Walau dua poin dari lima poin lingkup kerjasama tersebut belum
diimplementasikan, hubungan bilateral antara Indonesia dengan Timor-Leste dalam
hal ini di bidang pertahanan menunjukkan hubungan timbal balik yang sangat baik.
Indonesia sebagai negara yang menjunjung tinggi perdamaian di atas dunia tetap
menciptakan stabilitas keamanan di kawasan Asia Tenggara dengan kerjasama
bersama Pemerintah Republik Demokratik Timor-Leste walau kedua negara
mempunyai masa lalu yang kurang harmonis.
KESIMPULAN

Timor Leste, wikipedia, diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Timor_Leste


pada tanggal 17 September 2017.

Hubungan Indonesia dengan Timor Leste, Academia, diakses dari


https://www.academia.edu/4462241/HUBUNGAN_INDONESIA_DENGAN_TIM
OR_LESTE pada tanggal 17 September 2017

Krisis Timor Leste sampai Kudeta Bersenjata Mayor Alfredo Reinado, Academia,
diakses dari
https://www.academia.edu/4582922/Krisis_Timor_Leste_Sampai_Kudeta_Bersenj
ata_Mayor_Alfredo_Reinado pada tanggal 17 September 2017

Perjanjian Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah


Republik Demokratik Timor-Leste tentang Aktifitas Kerjasama di Bidang
Pertahanan

Kristian Erdianto, Atasi Sengketa Wilayah, Indonesia-Timor Leste Bentuk Tim


Khusus, Kompas.com, diakses dari
http://nasional.kompas.com/read/2017/02/13/17420051/atasi.sengketa.wilayah.indo
nesia-timor.leste.bentuk.tim.khusus pada tanggal 17 September 2017

Wahyu Aji, Timor Leste - RI Siap Tingkatkan Kerjasama Pertahanan,


Tribunnews.com, diakses dari
http://www.tribunnews.com/nasional/2015/05/05/timor-leste-ri-siap-tingkatkan-
kerjasama-pertahanan pada tanggal 17 September 2017

Fajar Nugraha, Tingkatkan Kerja Sama, RI Latih Perwira Militer Timor Leste,
metrotvnews.com, diakses dari
http://internasional.metrotvnews.com/read/2015/05/05/122484/tingkatkan-kerja-
sama-ri-latih-perwira-militer-timor-leste pada tanggal 17 September 2017

Indonesia dan Timor Leste Sepakat Tingkatkan Kerjasama Pertahanan di Bidang


Pedidikan dan Pelatihan, kemhan.go.id, diakses dari
https://www.kemhan.go.id/2016/02/01/indonesia-dan-timor-leste-sepakat
tingkatkan-kerjasama-pertahanan-di-bidang-pedidikan-dan-pelatihan.html pada
tanggal 17 September 2017

You might also like