Professional Documents
Culture Documents
MATAKULIAH AGROKLIMATOLOGI
PENDAHULUAN
Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang
diketahui sampai saat ini di Bumi tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir
71% permukaan Bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil)
tersedia di Bumi. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-
lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir
sebagai awan,hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air
dalam objek-objek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu:
melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff,
meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih sangat penting bagi
kehidupan manusia.
Fungsi air juga merupakan zat yang sangat dibutuhan selain udara dan
tidak seorangpun dapat bertahan hidup lebih dari 4-5 hari tanpa minum air. Selain
itu, air juga dipergunakan untuk memasak, mencuci, mandi, dan membersihkan
kotoran yang ada di sekitar rumah. Air juga digunakan untuk keperluan industri,
pertanian, pemadam kebakaran, tempat rekreasi, transportasi, dan lain-lain. Akan
tetapi, air bisa menjadi petaka jika kita tidak bisa merawat sumbernya. Air bisa
menjadi perantara penyakit-penyakit yang menyerang manusia. Oleh karena itu,
untuk merasakan manfaat air bagi kehidupan khususnya bagi kesehatan tubuh.
Akan lebih bijak jika kita merawat keberadaan sumber air yang ada.
Di Kabupaten Pinrang, terdapat dua sungai besar yaitu sungai Mamasa
dan Sungai Saddang, dimana sungai Mamasa sebenarnya masih merupakan anak
sungai Saddang. Saat ini sungai Mamasa dimanfaatkan untuk keperluan
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Bakaru yang berlokasi di Desa Ulu
Saddang, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pinrang
Tahun 2014-2019 RPJMD Kabupaten Pinrang Tahun 2014 2019. PLTA yang
ada ini selain untuk memenuhi kebutuhan listrik di Kabupaten Pinrang, juga untuk
memenuhi kebutuhan listrik di Provinsi Sulawesi Selatan. Sedangkan Sungai
Saddang dimanfaatkan untuk pengairan pertanian dengan cakupan pelayanan
selain Kabupaten Pinrang juga melayani pengairan di Kabupaten Sidrap.
Tanaman mempunyai kebutuhan air yang berbeda-beda. Ketika masih
berumur muda, tanaman akan kurang memerlukan air dibandingkan pada saat
tanaman sudah memasuki umur yang produktif.
Berdasarkan uraian diatas, perlu dilakukan analisis kebutuhan air
tanaman agar mengetahui seberapa banyak jumlah air yang dibutuhkan suatu
tanaman misalnya tanaman kacang hijau.
TINJAUAN PUSTAKA
Neraca air merupakan neraca masukan dan keluaran air disuatu tempat
pada periode tertentu, sehingga dapat untuk mengetahui jumlah air tersebut
kelebihan (surplus) ataupun kekurangan (defisit). Kegunaan mengetahui kondisi
air pada surplus dan defisit dapat mengantisipasi bencana yang kemungkinan
terjadi, serta dapat pula untuk mendayagunakan air sebaik-baiknya (Soewarno,
2007).
Menurut Soewarno (2007), manfaat secara umum yang dapat diperoleh
dari analisis neraca air antara lain:
1. Digunakan sebagai dasar pembuatan bangunan penyimpana dan pembagi
air serta saluran-salurannya. Hal ini terjadi jika hasil analisis neraca air
didapat banyak bulan-bulan yang defisit air.
2. Sebagai dasar pembuatan saluran drainase dan teknik pengendalian banjir.
Hal ini terjadi jika hasil analisis neraca air didapat banyak bulan-bulan
yang surplus air.
3. Sebagai dasar pemanfaatan air alam untuk berbagai keperluan pertanian
seperti tanaman panganhortikultura, perkebunan, kehutanan hingga
perikanan.
2.4 Cropwat
Data yang dihasilkan dari analisis software Cropwat 8 berupa tabel dan
grafik. Hasil analisa dapat dilihat dalam bentuk interval harian, 10 harian atau
bulanan. Data yang dihasilkan simulasi Cropwat 8 antara lain: evapotranspirasi
tanaman potensial, ETo (mm/periode), kc tanaman, nilai rata-rata dari koefisien
tanaman untuk setiap periode, curah hujan efektif (mm/periode), jumlah air yang
masuk ke dalam tanah. Kebutuhan air tanaman, CWR atau ETm (mm/periode)
kebutuhan air irigasi, IWR (mm/periode), total air tersedia, TAM (mm),
air yang siap digunakan tanaman, RAM (mm), evapotranspirasi tanaman , Etc
(mm), perbandingan evapotranspirasi aktual dengan evapotranspirasi maksimum,
Etc/ETm (%), defisit lengas tanah harian (mm), Interval irigasi (hari) dan
ketebalan aplikasi irigasi (mm), kehilangan irigasi (mm), air irigasi yang tidak
tersimpan di dalam tanah (seperti aliran permukaan atau perkolasi dalam) dan
estimasi penurunan produksi tanaman akibat stress air tanaman (apabila Etc/ETm
dibawah 100%) (Sugeng, 2007).
BAB III
METODOLOGI
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, 23 April 2016 pukul 08.00-
selesai di Laboratorium Agroklimatologi dan Statistika Jurusan Agronomi
Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin.
Alat yang digunakan yaitu Laptop, LCD (proyektor), alat tulis menulis,
buku referensi, dan aplikasi cropwat. Sedangkan bahan yang digunakan adalah
data iklim pada kecamatan masing-masing kelompok selama 15 tahun terakhir.
4.1 Hasil
4.1.3 ET0
Sumber : Data primer setelahdiolah, 2016
4.1.4 IrrReq
4.1.5 CWR
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Dr.Ir. Sugeng Prijono. 2007. Irigasi dan Drainase. Fakultas Pertanian. Universitas
Sumatera Utara.Sumatera.
Fitri, R. 2012. Kacang hijau. Universitas Sumatera Utara. Sumatera.
Irwan, aep wawan. 2005. Kebutuhan air, iklim, dan waktu Tanam kedelai, kacang
tanah, Dan kacang hijau. Jurusan budidaya pertanian, Fakultas pertanian,
Universitas Padjadjaran. Jatinangor.
Prof. Dr. Sumarji, sp, mp. 2013. Teknik penyuluhan kacang hijau. Fakultas
Pertanian. Universitas Kadiri.
Soewarno. 2007. Hidrologi Operasional. Penerbit Nova. Bandung
Sumbeang, As. 2014. Botani tanaman kacang hijau. Universitas Sumatera Utara.
Sumatera.
LAMPIRAN
Gambar . Kelembaban
Gambar . Bacaan Angin