You are on page 1of 6

PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN

KESELAMATAN PASIEN
PUSKESMAS SIMPANG TERITIP

TAHUN
2017
KERANGKA ACUAN PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN
PASIEN

I. Pendahuluan
Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, seluruh unit
pelayanan yang ada dan seluruh karyawan berkomitmen untuk
memberikan pelayanan yang bermutu dan peduli terhadap keselamatan
pasien, pengunjung, masyarakat, dan karyawan yang bekerja di
Puskesmas Simpang Teritip.
Program mutu dan keselamatan pasien merupakan program yang wajib
direncanakan, dilaksanakan, dimonitor, dievaluasi dan ditindaklanjuti
diseluruh jajaran yang ada di Puskesmas Simpang Teritip, mulai dari
pemilik, direktur, penanggungjawab pelayanan klinis, dan seluruh
karyawan.
Oleh karena itu perlu disusun program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien Puskesmas Simpang Teritip yang menjadi acuan
dalam penyusunan program-program mutu dan keselamatan pasien di
unit kerja untuk dilaksanakan pada tahun 2017.

II. Latar belakang


a. Pada tahun 2016 terjadi perubahan dalam sistem rekam medis
Puskesmas, di mana sebelumnya menggunakan sistem elektronik
simpus Bangka Barat diubah menjadi sistem kesehatan daerah dan
pcare. Perubahan ini berpengaruh banyak pada pola rekam medik
puskesmas dimana pada sistem simpus data rekam medik pasien
dibuat lengkap (pola SOAP) sementara pada pcare dan sikda hanya
bentuk catatan penyakit, akibatnya standar penulisan rekam medik
tidak terpenuhi. Oleh sebab itu Puskesmas beralih lagi pada sistem
rekam medik konvensional (manual) untuk memenuhi standar
penulisan rekam medik sebagaimana yang diatur dalam undang-
undang. Perubahan ini menyebabkan potensi masalah dalam
pengelolaan rekam medik Puskesmas. Salah satunya adalah tingkat
kepatuhan menulis rekam medik secara lengkap, sehingga dapat
digunakan dalam menghimpun informasi untuk penegakan diagnosa
sekaligus sebagai bukti kesinambungan pelayanan.
b. Program keselamatan pasien selama ini belum menjadi prioritas dalam
pelayanan klinis di Puskesmas, sasaran keselamatan pasien belum
ditetapkan dan diukur.
c. Berdasarkan pertimbangan diatas maka area prioritas dalam perbaikan
mutu pelayanan puskesmas adalah:
a. Pelayanan Poliklinik dalam hal ini fokus pada kelengkapan pengisian
rekam medik
b. Pencapaian Sasaran keselamatan pasien,
i. Ketepatan identifikasi pasien;
ii. Peningkatan komunikasi yang efektif;
iii. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai;
iv. Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi;
v. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan; dan
vi. Pengurangan risiko pasien jatuh.

III. TUJUAN
Tujuan umum:
meningkatkan mutu dan keselamatan pasien di Puskesmas Simpang
Teritip
Tujuan khusus:
1. Meningkatkan mutu pelayanan klinis
2. Meningkatkan mutu manajemen
3. Meningkatkan pemenuhan sasaran keselamatan pasien

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


1. Penilaian Kinerja Memilih dan menetapkan indicator mutu
Pelayanan Klinis pelayanan klinis,sasaran keselamatan pasien
dan menyusun profil indikator
Menyusun panduan penilaian kinerja
pelayanan klinis
Melaksanakan penilaian kinerja pelayann
klinis
Melakukan analisis kinerja pelayanan klinis
Melaksanakan tindak lanjut hasil analisis
pelayanan klinis
2. Sasaran Keselamatan Membuat Panduan sistem pencatatan dan
Pasien pelaporan insiden keselamatan pasien
Memonitor capaian sasaran kesehatan
Melaksanakan pencatatan dan pelaporan
KTD dan KNC
Melakukan analisis kejadian KTD
Melakukan tindak lanjut
3 Manajemen Resiko Melaksanakan identifikasi resiko
Melakukan analisis resiko pelayanan klinis
Menyususn rencana tindak lanjut
4 Kontrak kerja terkait Menyusun panduan seleksi dan evaluasi
pelayanan klinis kontrak / perjanjian kerja

Melaksanakan evaluasi kontrak/perjanjian


kerja

5 Identifikasi resiko laboratorium


Peningkatan Mutu Analisis resiko dan tindak lanjut
Pengendalian bahan berbahaya dan beracun
pelayanan laboratorium
Pemantauan penggunaan APD di
laboratorium
Pelaksanaan pemantapan mutu internal
Pelaksanaan pemantapan mutu eksternal
6 Peningkatan mutu Identifikasi resiko pelayanan obat
Analisis resiko dan tindak lanjut
pelayanan obat
Pemantauan kebersihan penyediaan obat
7 Peningkatan mutu Pemantauan pelaksanaan rekam medik
Pembuatan sarana informasi untuk pasien
pelayanan pendaftaran dan
rekam medis

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Cara melaksanakan kegiatan:
Secara umum dalam pelaksanaan program mutu dan keselamatan pasien
adalah mengikuti siklus Plan Do Check Action.

VI. SASARAN
1. Tercapainya sasaran keselamatan pasien
2. 100 % insiden keselamatan pasien dilaporkan dan ditindaklanjuti
3. Manajemen risiko diterapkan pada tahun 2017 di pelayanan kamar
obat, IGD dan laboratorium.
4. Tidak terjadi kesalahan pemberian obat
5. Tidak terjadi kesalahan pemeriksaan laboratorium
6. Tidak terjadi kesalahan pemberian rekam medis

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


BULAN
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Memilih dan menetapkan indikator


mutu pelayanan klinis dan sasaran
keselamatan pasien.

2. Menyusun panduan penilaian kinerja



klinis

3. Melaksanakan penilaian kinerja



pelayanan klinis.

4. Melakukan analisis kinerja pelayanan



klinis.

5. Melaksanakan tindak lanjut hasil



analisis kinerja pelayanan klinis.

6. Membuat panduan sistem pencatatan


dan pelaporan insiden keselamatan
pasien.
7. Memonitor capaian sasaran

keselamatan pasien.

8. Melaksanakan pencatatan dan



pelaporan KTD, KTC, KNC, KPC

9. Melakukan analisis KTD, KTC, KNC,



KPC.

10. Melakukan tindak lanjut KTD, KTC,



KNC, KPC.

11. Melaksanakan identifikasi risiko



pelayanan obat.

12. Melakukan analisis risiko pelayanan



obat.

13. Menyusun rencana tindak lanjut.


14. Melaksanakan tindak lanjut.


16. Identifikasi resiko pelayanan



laboratorium.

17. Analisis dan tindak lanjut.


18. Permintaan ke Dinkes untuk


pengendalian bahan berbahaya di
laboratorium .

19. Pemantauan penggunaan APD di



laboratorium.

20. Kalibrasi alat di laboratorium tiap 3


bulan sekali.

21. Mengikuti pelatihan atau seminar


tentang pelaksanaan laboratorium.

22. Identifikasi risiko pelayanan obat.

23. Analisis resiko dan tindak lanjut.

24. Pemantauan pelaksanaan rekam medis

25. Pembuatan media informasi untuk



pasien

26 Sosialisasi pelaksanaan PPI

27 Monitoring Pelaksanaan hand hygiene

28 Monitoring Penggunaan APD

29 Pembinaan dan pengawasan sanitasi



lingkungan
30 Pembuatan rambu/tanda keselamatan,

penyediaan APD

31 Pelatihan Penanggulangan Kebakaran

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap bulan sesuai
dengan jadwal kegiatan, dengan pelaporan hasil-hasil yang dicapai pada
bulan tersebut.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN


Sensus harian indikator mutu dan pelaporan dilakukan setiap bulan.
Dilakukan pencatatan dan pelaporan indikator pelayanan klinis dari tiap
unit kerja.
Dilakukan pelaporan hasil analisis penilaian kinerja pelayanan klinis tiap
tiga bulan oleh ketua PMKP kepada Kepala Puskesmas, dan didistribusikan
kepada unit-unit terkait untuk ditindaklanjuti.
Dilakukan pelaporan tahunan hasil analisis penilaian kinerja pelayanan
klinis oleh Ketua PMKP kepada Kepala Puskesmas.

You might also like