You are on page 1of 7

BAB I

PENDAHULUAN

Penelitian ilmiah adalah suatu usaha penyelidikan yang sistematis dan cermat

tentang suatu pokok persoalan atau subjek tertentu untuk menemukan atau

memperbaiki fakta-fakta, teori-teori, atau aplikasi. Suatu penelitian ilmiah bukanlah

suatu kegiatan atau aktivitas yang hanya mempersoalkan kepastian, tetapi juga ingin

mencari berbagai alternatif jawaban suatu masalah atau fenomena apakah dalam

lingkup sosial maupun masalah-masalah laboratoris. Maka dari itu, penenlitian

memiliki tujuan untuk menemukan prinsip-prinsip umum atau menafsirkan tingkah

laku yang dapat digunakan untuk menerangkan dan mengendalikan kejadian-

kejadian dalam lingkup pendidikan.

Dalam menyusun penelitian diperlukan sumber-sumber pengetahuan yang

dapat dikelompokkan yaitu pengalaman, otoritas, cara berpikir deduktif, cara berpikir

induktif, dan pendekatan ilmiah. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti harus

melakukan survei secara sungguh-sungguh mengenai apa yang telah diketahui orang

dalam bidang yang diminatinya itu. Peneliti harus berkecimpung dibidang

penelitiannya. Selain itu, peneliti harus mengetahui mengetahui bagaimana

menemukan, menyusun, dan menggunakan kepustakaan dalam bidang mereka.

Dalam penulisan karya ilmiah, baik penulisan makalah, skripsi, tesis, dan

disertasi, kebanyakan peneliti kurang memahami penyusunan kajian pustaka dan

terkadang peneliti mengalami kesulitan dalam menemukan dan menulis kajian

pustaka yang sesuai dengan bidang yang diminatinya. Oleh karena itu, pada makalah

ini akan dibahas tentang penyusunan kajian pustaka khususnya bagaimana cara

penulisan nama yang baik dan benar dalam uraian dan daftar pustaka.

1
BAB II

ISI

Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang disusun oleh seorang mahasiswa untuk

memenuhi salah satu syarat kelulusan untuk menyelesaikan program studi sarjana

(S1). Skripsi merupakan salah satu komponen utama dalam proses pembelajaran

mahasiswa, meskipun bukan sebagai tugas akhir dan hanya salah satu penentu

kelulusan mahasiswa. Pada skripsi ini, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan

seluruh kemampuan akademik yang dimilikinya. Sebagai suatu karya ilmiah, skripsi

harus disusun melalui kajian yang mendalam dan obyektif dengan menggunakan

metode ilmiah yang sesuai. Selain itu, skripsi juga harus ditulis sesuai dengan kaidah

penulisan yang baku. Dalam menyusun penelitian diperlukan sumber-sumber

pengetahuan yang sesuai dengan topik yang diminati. Oleh karena itu, seorang

penelti harus memahami cara penyusunan dan penulisan kajian atau uraian pustaka

khususnya cara penulisan nama dari sumber pustaka yang menjadi referensi dari

peneliti tersebut.

Kajian pustaka adalah bahasan atau bahan-bahan bacaan yang terkait dengan

suatu topik atau temuan dalam penelitian. Kajian pustaka merupakan bagian penting

dalam sebuah penelitian yang kita lakukan. Sebuah kajian pustaka merupakan sebuah

uraian atau deskripsi tentang literatur yang relevan dengan bidang atau topik tertentu

sebagaimana ditemukan dalam buku-buku ilmiah, artikel atau jurnal hasil penelitian.

Penelusuran atau pencarian kepustakaan yang relevan, hendaknya dilakukan

sebelum kegiatan atau pelaksanaan penelitian. Kepustakaan atau literatur yang

dijadikan landasan dalam kajian teori ini akan memiliki arti dalam

mempertimbangkan cakupan penelitian yang sedang dikerjakan.

2
Bahan rujukan atau buku referensi adalah sebuah buku yang disusun dan

diolah sedemikian rupa untuk digunakan sebagai sumber menemukan informasi

tertentu dan tidak untuk dibaca secara keseluruhan. Koleksi perpustakaan dapat

dikelompokkan menjadi koleksi primer, koleksi sekunder, dan koleksi tersier.

Koleksi sekunder sering disebut dengan bahan rujukan umum, sedangkan koleksi

tersier disebut dengan sarana bibliografi.

Rujukan adalah sumber tempat pengambilan kutipan yang ditempatkan di

depan atau dibelakang kutipan. Unsur-unsur rujukan mencakup nama pengarang dan

tahun. Penempatan sumber rujukan dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama,

rujukan ditempatkan sebelum kutipan dengan menuliskan unsur nama singkat

pengarang dan tahun yang ditempatkan dalam tanda kurung. Kedua, rujukan

dituliskan dibagian belakang kutipan dengan menuliskan unsur nama singkat

pengarang dan tahun, semuanya dalam tanda kurung.

Nama orang atau pengarang umumnya terdiri dari dua atau lebih nama. Nama

pertama (first name, nama kecil yang diberikan sewaktu lahir), kemudian ditambah

dengan nama akhir (last name, nama kedua yang umumnya berupa nama keluarga

atau family name). Pada umumnya nama pengarang ditulis mengikut sistem nama

keluarga atau nama akhir diikuti oleh singkatan nama lain. Sistem ini adalah sistem

yang umum digunakan di dalam penulisan ilmiah antarabangsa. Nama penulis ditulis

nama keluarga atau nama belakang terlebih dahulu, kecuali nama Cina, Jepang, dan

Korea karena nama keluarga sudah di awal. Gelar kebangsawanan, akademik, dan

keagamaan tidak perlu ditulis. Beberapa contoh menulis nama pengarang dalam

rujukan adalah seperti berikut:

a. Nama: John Neville Pavlovic

Ditulis: Pavlovic, J. N.

3
b. Nama: Syed Muhammad Naquib Al-Attas

Ditulis: Al-Attas, S. M. N.

c. Nama: Tan Beng Keat

Ditulis: Tan, B. K.

d. Nama: Srinivasan Venkataraman

Ditulis: Venkataraman, S.

e. Nama: Pretam Singh

Ditulis: Singh, P.

f. Nama: Ir. Sapta Putra Ginting, M.Sc.

Ditulis: Ginting, S. P.

Apabila ada dua orang penulis, maka ada sisipan dan di antara penulis

pertama dan penulis kedua. Sedangkan, apabila lebih dari dua orang maka dan

ditulis sebelum nama terakhir. Contohnya:

a. Cone, J. D., and Foster, S. L.

b. Sartuni, R., Lamuddin, dan Sundari, S. A.

Apabila tidak ada penulis, maka nama diganti dengan anonim. Apabila

sumber pustaka diterbitkan oleh suatu lembaga atau organisasi, maka ditulis nama

lembaga atau organisasi (baik lembaga pemerintah maupun lembaga non-

pemerintah) sebagai penanggungjawab informasi dari dokumen tersebut. Nama

lembaga atau organsasi ditulis dengan nama singkatannya (akronim). Nama

singkatan ini dipakai dalam teks sebagai acuan dengan mencantumkan tahun

penerbitan atau tulisan dari sumber informasi tersebut. Contoh:

a. LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional)

b. UNESCO (United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization)

c. KMNLH (Kanntor Menteri Negara Lingkungan Hidup)

4
d. Keppres (Keputusan Presiden)

Contoh penulisan sumber rujukan dalam uraian pustaka untuk satu orang

penulis:

Tempurung kenari merupakan salah satu limbah padat pertanian yang saat ini

belum dimanfaatkan secara maksimal. Tempurung kenari mempunyai struktur fisik

yang cukup keras sehingga memungkinkan untuk dijadikan arang. Sekitar 86 ton per

tahun tempurung kenari dihasilkan dan hanya dijadikan bahan bakar rumah tangga

(Wijaya, 2005).

Contoh penulisan sumber rujukan dalam uraian pustaka untuk dua orang

penulis:

Karbon aktif dengan luas permukaan terbesar yang pernah ditemukan (BET)

adalah 3300 m2/g dari bahan baku batu bara bituminous (Hsu dan Teng, 2000).

Contoh penulisan sumber rujukan dalam uraian pustaka untuk dua orang

penulis:

Karbon aktif dapat dibuat dari berbagai bahan baku asalkan mengandung

karbon, misalnya tempurung kelapa, batu bara, kulit kacang, dan gambut (Devnarain

dkk., 2010).

Contoh penulisan sumber rujukan dalam uraian pustaka untuk sumber yang

tidak mempunyai nama penulis:

Arang aktif yang dihasilkan diuji kualitasnya berdasarkan Standar Nasional

Indonesia (Anonim, 1995).

5
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan dari makalah ini adalah:

a. Uraian pustaka merupakan uraian atau deskripsi tentang literatur yang relevan

dengan bidang atau topik tertentu sebagaimana ditemukan dalam buku-buku

ilmiah, artikel atau jurnal hasil penelitian.

b. Rujukan adalah sumber tempat pengambilan kutipan yang ditempatkan di depan

atau dibelakang kutipan.

c. Nama pengarang ditulis mengikut sistem nama keluarga atau nama akhir diikuti

oleh singkatan nama lain kecuali nama Cina, Jepang, dan Korea karena nama

keluarga sudah di awal. Gelar kebangsawanan, akademik, dan keagamaan tidak

perlu ditulis.

6
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2013, Kajian Pustaka dan Hipotesis, (siutpunya.blogspot.com, diakses pada


tanggal 20 November 2014).

Hendra D., dan Darmawan, S., 2007, Sifat Arang Aktif Dari Tempurung Kemiri.

Juwita, A. I., Tanpa Tahun, Kapasitas Adsorpsi Karbon Aktif Tempurung Kenari
terhadap Zat Warna Merah Reaktif-1, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin, Makassar.

Rais, J., Tanpa Tahun, Tata Cara Penulisan Buku Daftar Acuan (References) dan
Daftar Pustaka (Bibliography) dalam Makalah Ilmiah, Tesis, Disertasi.

Subrata, G., 2009, Kajian Ilmu Perpustakaan: Literatur Primer, Sekunder, dan
Tersier.

Sudibandrio, M., dan Lydia, 2011, Karakteristik Luas Permukaan Karbon Aktif Dari
Ampas Tebu Dengan Aktivasi Kimia, Jurnal Teknik Kimia Indonesia, 10 (3),
149-156.

Tim Pengajaran Bahasa Indonesia, 2008, Himpunan Materi Kuliah Bahasa


Indonesia, Unit Pelaksana Teknis Universitas Hasanuddin, Makassar.

Universitas Indonesia, 2008, Pedoman Teknis Penulisan Tugas Akhir Mahasiswa,


Depok

Universiti Tun Hussein Onn Malaysia, 2012, Panduan Penulisan Tesis, Edisi
Keempat, Pusat Pengajian Siswazah, Johor.

You might also like